2. Fasting state : keadaan puasa dimana tubuh tidak mendapat asupan makanan selama 12 jam atau
lebih, pada keadaan ini absorbs karbohidrat akan terjadi setelah 3-6 jam setelah makan. Keadaan
ini tidak separah starvasi sehingga tubuh masih dapat melakukan metabolisme secara normal
walaupun tubuh tidak mendapat asupan makanan
3. Starvation state : kelaparan kronis adalah kondisi dimana tubuh tidak mendapat asupan makanan
dalam jangka Panjang sehingga tidak mendapat asupan eneri esensial lebih dari 3 hari yang dapat
menyebabkan gangguan dan perubahan metabolisme dalam tubuh, terjadi ketika cadangan
glukosa benar-benar habis di liver dan otot sehingga yang hanya tersisa adalah protein sebagai
cadangan energi
4. Alanine : asam amino glukoneogenik; salah satu jenis asam amino non esensial yang terbentuk
dari transaminase, alanin dapat mengalami transaminase dengan alfa keto glutarat menghasilkan
asam piruvat
5. Glutamine : Glutamat dan glutamin adalah substrat anaplerotik penting karena keduanya
menghasilkan α-ketoglutarat dari reaksi yang dikatalisis oleh glutaminase dan glutamat
dehidrogenase; Glutamin merupakan asam amino yang diubah di otak menjadi glutamat (karena
mengandung amonia yang sangat toxic) untuk dibawa ke hati yang kemudian diekskresikan
menjadi urea.
6. Gliserol : suatu substrat untuk gluconeogenesis; substrat yang dihasilkan oleh lipolisis, dari
lemak dan merupakan precursor dari glukosa melalui proses glukoneogenesis pada hepatosit.
7. Glikogen : Salah satu bentuk polisakarida yang merupakan bentuk penyimpanan glukosa
terutama di hati dan otot. (udah di m4)
8. Glukagon : hormone yang berguna untuk mengubah glikogen menjadi glukosa pada proses
glikogenolisis; hormon yang dihasilkan oleh sel alfa pancreas yang bekerja saat gula rendah di
dalam darah yang berguna untuk memecah glikogen sehingga gula darahnya naik kembali
9. Keton bodies : senyawa yang diproduksi dari pemecahan asam lemak, diproduksi di hati saat
asupan makanan yang masuk ke tubuh rendah. Badan keton merupakan molekul yang larut
dalam air yang mengandung kelompok keton.
10. Laktat : Laktat merupakan suatu senyawa kimia yang dihasilkan saat tubuh dalam keadaan
anaerob yang diproduksi di akhir glikolisis saat tidak ada oksigen karena NADH yang dihasilkan
harus dioksidasi. Berbahaya karena bersifat asam sehingga apabila menumpuk, akan
menyebabkan pH darah menjadi asam.
11. Urea : Urea adalah molekul dari amonia yang berasal dari proses deaminasi yang terjadi di hati,
merupakan produk sisa dari hasil metabolisme protein. Senyawa organik yang tersusun atas atom
karbon, oksigen, dan nitrogen.
Identifikasi Masalah
1. Berapa lama manusia dapat bertahan hidup tanpa makan?
Manusia bisa bertahan 3 minggu - 70 hari, tergantung juga dari hidrasi manusia tersebut. Fase
1: 6 jam setelah makan, tubuh menyediakan glikogen agar bisa bertahan 24-48 jam. Fase 2: 3
hari setelah makan, glikogen sudah sangat berkurang dan tubuh mulai memanfaatkan protein
dan lemak untuk energi.
Fase 3: lebih dari 3 hari setelah makan, 70 persen ketosis, bergantung pada cairan dan terjadi
autofagi dimana tubuh memanfaatkan nutrisi dari jaringan yang mengandung protein.
Fase 4: 3 minggu setelah makan, tubuh memanfaatkan protein dari jaringan dan organ.
Namun, kembali lagi pada kondisi tubuh terhidrasi atau tidak.
2. Bagaimana metabolisme tubuh pada saat fasting state dan starvation state?
Pada saat fasting time, maka glukosa darah akan menurun, tubuh akan berusaha
mempertahankan kadar glukosa darah dengan produksi glucagon yang akan memicu
terjadinya gluconeogenesis dan lipolysis.
Saat sudah memasuki keadaan starvasi tubuh bergantung dari bahan pada jaringan sendiri
untuk produksi energi.
Tahap 1: glikogen (6%), lemak, dan protein. Glikogen digunakan pertama kali dan tidak bisa
bertahan lama, Glukosa akan dihasilkan dari glukoneogenesis.
Tahap 2: tubuh menghasilkan energi dari penyimpanan lemak selama 2 minggu, kadar lemak
(80-90%).
Tahap 3: terjadi saat simpanan lemak sudah hampir habis, jadi menggunakan protein (10-
20%).
10. Apa saja hal yang dirasakan pada tubuh saat merasakan kelaparan ?
Pada keadaan puasa terjadi penurunan ringan kadar glukosa plasma, asam lemak bebas
plasma bertambah pada keadaan puasa. Pada keadaan puasa, ketika kadar glukosa di darah
porta menurun, sekresi insulin menurun dan otot rangka serta jaringan lemak menyerap lebih
sedikit glukosa. Peningkatan sekresi glukagon oleh sel α pankreas menghambat glikogen
sintetase, dan mengaktifkan glikogen fosforilase di hati. Glukosa 6-fosfat yang terbentuk
kemudian dihidrolisis oleh glukosa 6-fosfatase, dan glukosa dibebaskan ke dalam aliran darah
untuk digunakan oleh otak dan eritrosit
13. Apa peran sistem limfatik pada kondisi starvasi dan puasa ?
Sistem limfatik berfungsi sebagai detoksifikasi produk sisa metabolisme saat produksi
glukosa.
- Limfatik masuk ke vena porta dan membunuh bakteri yang ada di dalam vena porta.
- Jaringan limfatik sebagai alat transpor nutrien di dalam usus, nutrient pecahan
lemak yang dibawa limfatik. Di dalam darah substansi harus bersifat hidrofilik agar bisa
keluar masuk dari jaringan.
- Lipid harus dibawa oleh pembuluh limfatik karena sifatnya hidrofilik. Lipid juga diangkut
untuk proses lipolisis.
14. Apa perbedaan fasting state dan starvasi state ?
Fasting time seperti puasa atau untuk tujuan yang sehat berfungsi untuk memperbaiki sel,
menggunakan asupan energi dari penyimpanan glukosa yaitu glikogen di hepar dan otot;
sedangkan pada starvasi memiliki efek buruk dan bias merusak sel, menggunakan energi yang
berasal dari pemecahan lemak atau protein.
15. Respon tubuh pada saat starvasi dan puasa?
Kelaparan
Pada delapan jam pertama, tubuh akan masih mencerna makanan terakhir. Tubuh akan terus
mencerna seolah-olah akan mendapatkan asupan makan lagi dengan menggunakan
karbohidrat yang tersimpan sebagai energi. Otak pun akan menggunakan sekitar 25 persen
glukosa yang berada dalam tubuh untuk otot dan sel darah merah.
Kemudian, glukosa akan habis setelah delapan jam tanpa makanan. Untuk menggantikannya,
tubuh akan menggunakan lemak dengan memecahnya dalam bentuk asam lemak untuk
menjadi energi. Tubuh akan membuat keton sebagai produk sampingan dari metabolisme
lemak saat menggunakan lemak untuk energi. Para ahli menyebut proses ini sebagai ketosis.
Tubuh akan terus menggunakan lemak yang tersimpan untuk menghasilkan energi sepanjang
24 jam tanpa makan. Jika tubuh tidak juga mendapatkan makanan lebih dari 24 jam, tubuh
akan mulai mengubah protein menjadi energi.
Sayangnya, beberapa organ tidak dapat bekerja dengan baik meskipun menerima energi dari
asam lemak maupun protein. Organ seperti otak hanya bisa menggunakan glukosa sebagai
sumber energi. Akibatnya, fungsi otak akan mengalami gangguan.