Anda di halaman 1dari 6

MODEL PELAKSANAAN TATAP MUKA

PADA MASA AWAL KENORMALAN BARU


Oleh. H. Nursyamsuddin

A. Model Jendela Dua Muka


Adalah model pembelajaran menggunakan satu jendela tampilan untuk dua kegiatan
yaitu tatap muka langsung di kelas dan belajar dari rumah dalam waktu bersamaan
dari satu tempat. Model ini diberi nama Split Windows Model
Pembelajaran ini dilakukan untuk memberikan pelayanan yang sama atau hampir
sama melalui kegiatan pembelajaran yang sama. Siswa di kelas mengikuti kegiatan
pada waktu dan tempat yang sama dengan guru melalui tampilan pada
monitor/layar sedangkan siswa di rumah menggunakan fasilitas video conference.
Siswa di kelas dan di rumah menggunakan media komunikasi atau presentasi yang
sama. Komunikasi langsung juga dapat dilakukan oleh siswa di kelas dan di rumah,
meskipun ada sebagian aktivitas di kelas tidak dapat diikuti sempurna oleh siswa di
rumah.
Skema pelaksanaan model pembelajaran ini adalah sebagai berikut.

Pengaturan penjadwalan dan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.


1. Jadwal disusun dengan beban belajar sesuai struktur kurikulum. Satu mata
pelajaran terjadwal satu kali pertemuan. Satu hari maksimal 3 mata pelajaran.
Durasi 1 jam pelajaran kurang dari 45 menit.
2. Setiap kelas terjadwal seperti normal dengan separuh siswa ada di kelas dan
separuh lainnya di rumah. Pergantian siswa dilakukan setiap pekan. Siswa belajar
di sekolah satu kali dari dua pertemuan dalam dua pekan untuk masing-masing
mata pelajaran. Separuh siswa datang pada pekan 1, 3, dst, separuh lainnya pada
pekan ke 2, 4, dst.
3. Guru mengajar di kelas dengan murid hanya separuh dari jumlah seharusnya,
melayani pembelajaran langsung di kelas sekaligus menggunakan tatap muka
jarak jauh bagi murid yang belajar dari rumah. Murid dari rumah mengikuti
kegiatan belajar melalui perangkat komunikasi (laptop atau gadget). Interaksi
dapat dilakukan oleh semua murid di kelas dan di rumah pada waktu bersamaan
(sincronize) dengan lisan dan tulisan (chat).
4. Bahan ajar disiapkan tiap pertemuan untuk digunakan di kelas dan layanan
belajar dari rumah. Disarankan setiap pertemuan dibuat rekaman video untuk
membantu siswa belajar lebih baik.
5. Perangkat yang diperlukan guru di kelas adalah jaringan internet, laptop, dan LCD-
screen. Bagi guru matematika, sains, seni disarankan menggunakan writing pad.
6. Persiapan yang diperlukan
a. Kesiapan guru membuat bahan ajar tiap pertemuan
b. Kesiapan guru menggunakan TIK melaksanakan tatap muka jarak jauh (video
conference), membuat rekaman video, dan menggunakan LMS (google,
microsoft, zoom, dll)
c. Kesiapan manajeman dalam mengasses kebutuhan (need assessment), melatih,
membimbing, mengontrol, dan mengevaluasi.
Langkah pembelajaran dapat dilakukan sebagai berikut.
1. Sebelum pembelajaran guru menyiapkan bahan tayangan, menginformsikan
platform/LMS yang digunakan, dan menyiapkan media tampilan di kelas
2. Guru memulai pembelajaran dengan mengecek kesiapan siswa di kelas dan di
rumah melalui video conference, menyampaikan tujuan dan rencana kegiatan,
dan kegiatan pendahuluan lainnya
3. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai langkah yang disiapkan, melibatkan
partsipasi aktif siswa di kelas dan di rumah, dan memberi kesempatan siswa di
kelas dan di rumah melakukan unjuk kemapuan
4. Sebelum pembelajaran berakhir ada kegiatan refleksi
5. Setelah kegiatan berakhir siswa diberi waktu melakukan belajar mandiri
B. Model Siaran langsung Sederhana
(Direct Broadcast Model)
Adalah model pembelajaran tatap muka di kelas yang dapat diikuti oleh siswa belajar
dari rumah dengan cara disiarkan langsung dalam waktu yang sama. Semua aktivitas
pembelajaran di kelas dapat diikuti oleh siswa di rumah, meskipun area aktivitas
dibatasi oleh kemampuan kamera penyiaran (broadcaster). Komunikasi guru
dilakukan melalui audio visual langsung dan dapat direspon oleh siswa dengan
komunikasi tertulis melalui media sosial, chat, atau lainnya.

Pengaturan penjadwalan dan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.


1. Jadwal disusun dengan beban belajar sesuai struktur kurikulum. Satu mata
pelajaran terjadwal satu kali pertemuan. Satu hari maksimal 3 mata pelajaran.
Durasi 1 jam pelajaran kurang dari 45 menit.
2. Setiap kelas terjadwal seperti normal dengan separuh siswa ada di kelas dan
separuh lainnya di rumah. Pergantian siswa dilakukan setiap pekan. Siswa belajar
di sekolah satu kali dari dua pertemuan dalam dua pekan untuk masing-masing
mata pelajaran. Separuh siswa datang pada pekan 1, 3, dst, separuh lainnya pada
pekan ke 2, 4, dst.
3. Guru mengajar di kelas dengan murid hanya separuh dari jumlah seharusnya,
melayani pembelajaran langsung di kelas dengan aktivitas seperti keadaan normal
dengan protokol kesehatan yang ketat. Separuh lainnya mengikuti kegiatan
melalui siaran langsung dari rumah menggunakan tatap muka jarak jauh dari
rumah. Murid dari rumah mengikuti kegiatan belajar melalui perangkat
komunikasi (laptop atau gadget). Interaksi dapat dilakukan oleh semua murid di
kelas dan di rumah pada waktu bersamaan (sincronize) dengan langsung.
4. Bahan ajar disiapkan tiap pertemuan untuk digunakan di kelas dan layanan
belajar dari rumah. Disarankan setiap pertemuan dibuat rekaman video untuk
membantu siswa belajar lebih baik.
5. Perangkat yang diperlukan guru di kelas adalah jaringan internet, laptop, LCD-
screen, kamera dan transmiter broadcast. Praktik langsung di kelas atau di
laboratorium dapat dilakukan dan disiarkan langsung.
6. Persiapan yang diperlukan
a. Kesiapan guru membuat bahan ajar tiap pertemuan
b. Kesiapan guru menggunakan TIK melaksanakan tatap muka jarak jauh (video
conference), membuat rekaman video, dan menggunakan LMS (google,
microsoft, zoom, dll).
c. Tenaga broadcaster yang membantu teknik penyiaran dan perekaman.
d. Kesiapan manajeman dalam mengasses kebutuhan (need assessment), melatih,
membimbing, mengontrol, dan mengevaluasi.
Langkah pembelajaran dapat dilakukan sebagai berikut.
1. Sebelum pembelajaran guru menyiapkan bahan tayangan, menginformsikan
platform/LMS yang digunakan, dan menyiapkan perangkan penyiaran (alat,
aplikasi, dan operator)
2. Guru memulai pembelajaran dengan mengecek kesiapan siswa di kelas dan di
rumah, menyampaikan tujuan dan rencana kegiatan, dan kegiatan pendahuluan
lainnya. Respon siswa dari rumah dilakukan dengan komunikasi tidak langsung
melalui media sosial/chat/ lainnya.
3. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai langkah yang disiapkan, melibatkan
partsipasi aktif siswa di kelas, dan memberi kesempatan melakukan unjuk
kemapuan yang diamati dan ditiru oleh siswa belajar dari rumah.
4. Sebelum pembelajaran berakhir ada kegiatan refleksi untuk siswa di kelas
5. Setelah kegiatan berakhir siswa diberi waktu melakukan belajar mandiri
C. Model Tatap Muka Bergantian
(Partial On-Off Model)

Adalah model pembelajaran tatap muka langsung sebagian dan belajar di rumah
sebagian secara bergantian, yaitu sepekan belajar tatap muka (On) dan sepekan
belajar dari rumah (Off).
Pengaturan penjadwalan dan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Kelas dibagi menjadi dua, yaitu kelas on dan kelas off. Kelas on adalah kelas yang
belajar di sekolah, sedangkan kelas off adalah kelas yang siswanya belajar dari
rumah. Jika dalam satu sekolah ada 18 kelas (6 kelas 10, 6 kelas 11, dan 6 kelas
12), maka dibagi menjadi dua bagian.
a. Kelas On adalah kelas 10 tiga kelas, kelas 11 tiga kelas, dan kelas 12 tiga kelas.
Begitu pula kelas Off, masing-masing tingkatan kelas ada tiga kelas. Alternatif
lain adalah kelas On terdiri dari enam kelas 10 dan tiga kelas 11, kelas Off
terdiri atas tiga kelas 11 dan tiga kelas 12.
b. Pada pekan pertama kelas On belajar di sekolah pada hari Senin, Rabu dan
Jumát dan pada pekan kedua pada hari Selasa dan kamis. Untuk kelas off belajar
di rumah pada hari yang sama.
2. Untuk kelas yang terjadwal On, siswa belajar di kelas dalam dua ruangan karena
harus mematuhi protokol kesehatan dengan jarak minimal 1,5 meter. Guru
mengajar seperti biasa dengan dua kemungkinan, yaitu secara bergantian masuk di
kelas dengan kontrol tatap muka atau di salah satu ruang dilakukan kontrol penuh
dan di ruang lain menggunakan komunikasi jaringan dengan fasilitas sekolah.
3. Untuk kelas yang terjadwal off, siswa akan belajar dari rumah dengan dua cara, yaitu tatap
muka langsung jarak jauh (video confrence) oleh guru yang tidak terjadwal mengajar
di kelas atau melalui rekaman yang sudah disiapkan.
4. Bahan ajar disiapkan tiap pertemuan untuk digunakan di kelas dan layanan belajar
dari rumah.
5. Perangkat yang diperlukan guru di kelas adalah jaringan internet, laptop, LCD-
screen, kamera dan transmiter broadcast. Praktik langsung di kelas atau di
laboratorium dapat dilakukan dan disiarkan langsung.
6. Persiapan yang diperlukan
a. Kesiapan guru membuat bahan ajar tiap pertemuan
b. Kesiapan guru menggunakan TIK melaksanakan tatap muka jarak jauh (video
conference), membuat rekaman video, dan menggunakan LMS (google,
microsoft, zoom, dll).
c. Kesiapan manajeman dalam membuat jadwal On dan Off setiap pekan untuk
memenuhi keseimbangan proporsional sesuai struktur kurikulum, mengasses
kebutuhan (need assessment), melatih, membimbing, mengontrol, dan
mengevaluasi.

Anda mungkin juga menyukai