Model Pelaksanaan Tatap Muka Pada Masa Awal Kenormalan Baru
Model Pelaksanaan Tatap Muka Pada Masa Awal Kenormalan Baru
Adalah model pembelajaran tatap muka langsung sebagian dan belajar di rumah
sebagian secara bergantian, yaitu sepekan belajar tatap muka (On) dan sepekan
belajar dari rumah (Off).
Pengaturan penjadwalan dan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Kelas dibagi menjadi dua, yaitu kelas on dan kelas off. Kelas on adalah kelas yang
belajar di sekolah, sedangkan kelas off adalah kelas yang siswanya belajar dari
rumah. Jika dalam satu sekolah ada 18 kelas (6 kelas 10, 6 kelas 11, dan 6 kelas
12), maka dibagi menjadi dua bagian.
a. Kelas On adalah kelas 10 tiga kelas, kelas 11 tiga kelas, dan kelas 12 tiga kelas.
Begitu pula kelas Off, masing-masing tingkatan kelas ada tiga kelas. Alternatif
lain adalah kelas On terdiri dari enam kelas 10 dan tiga kelas 11, kelas Off
terdiri atas tiga kelas 11 dan tiga kelas 12.
b. Pada pekan pertama kelas On belajar di sekolah pada hari Senin, Rabu dan
Jumát dan pada pekan kedua pada hari Selasa dan kamis. Untuk kelas off belajar
di rumah pada hari yang sama.
2. Untuk kelas yang terjadwal On, siswa belajar di kelas dalam dua ruangan karena
harus mematuhi protokol kesehatan dengan jarak minimal 1,5 meter. Guru
mengajar seperti biasa dengan dua kemungkinan, yaitu secara bergantian masuk di
kelas dengan kontrol tatap muka atau di salah satu ruang dilakukan kontrol penuh
dan di ruang lain menggunakan komunikasi jaringan dengan fasilitas sekolah.
3. Untuk kelas yang terjadwal off, siswa akan belajar dari rumah dengan dua cara, yaitu tatap
muka langsung jarak jauh (video confrence) oleh guru yang tidak terjadwal mengajar
di kelas atau melalui rekaman yang sudah disiapkan.
4. Bahan ajar disiapkan tiap pertemuan untuk digunakan di kelas dan layanan belajar
dari rumah.
5. Perangkat yang diperlukan guru di kelas adalah jaringan internet, laptop, LCD-
screen, kamera dan transmiter broadcast. Praktik langsung di kelas atau di
laboratorium dapat dilakukan dan disiarkan langsung.
6. Persiapan yang diperlukan
a. Kesiapan guru membuat bahan ajar tiap pertemuan
b. Kesiapan guru menggunakan TIK melaksanakan tatap muka jarak jauh (video
conference), membuat rekaman video, dan menggunakan LMS (google,
microsoft, zoom, dll).
c. Kesiapan manajeman dalam membuat jadwal On dan Off setiap pekan untuk
memenuhi keseimbangan proporsional sesuai struktur kurikulum, mengasses
kebutuhan (need assessment), melatih, membimbing, mengontrol, dan
mengevaluasi.