Anda di halaman 1dari 20

“Pengaruh Penekanan Biaya Produksi Terhadap

Keuntungan Perusahaan Sepatu Adidas”

Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Bahasa Inodonesia

oleh Ibu Renny Soelistiyowati, S.S, M.Hum

Adnan Jaelani Z. (J3K119009)

Febriyan Nur J. (J3K119050)

M. Raihan S. (J3K119083)

Raka Bagus S. (J3K119110)

Selvia Bunga P. (J3K119121)

Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor

2019/2020
i

Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang
lebih baik lagi.
ii

Daftar Isi

Kata Pengantar..........................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

Pendahuluan.............................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Permasalahan................................................................................................3

C. Tujuan...........................................................................................................3

Pembahasan..............................................................................................................4

A. Cara menekan biaya produksi adidas............................................................4

B. Pengaruh penekanan biaya produksi pada bahan baku................................6

C. Pengurangan atau Penekanan Biaya Secara Umum......................................9

Penutup...................................................................................................................12

A. Kesimpulan.................................................................................................12

Daftar Pustaka........................................................................................................14

Lampiran................................................................................................................15
1

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Perusahaan Adidas didirikan di Herzogenaurach, Jerman pada tahun 1920
oleh dua bersaudara Adolf (Adi) Dassler dan Rudolf Dassler, dimana pada
awalnya perusahaan ini hanya memproduksi selop. Sejarah merek sepatu
yang sangat terkenal ini dimulai pada tahun 1920 oleh Adolf Dassler di ruang
cuci milik ibunya. Pada saat itu Adolf Dassler membuat eksperimen kecil-
kecilan dengan membuat sepatu olahraga. Karena tingginya kualitas sepatu
yang dihasilkan, akhirnya eksperimen tersebut mulai membuahkan hasil.
Pada tahun 1924, Adolf Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan
“Dassler Brothers OGH” yang merupakan cikal bakal Adidas sekarang.

Komitmen Adolf Dassler pada kualitas membawa Dassler Brothers


sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi sehingga sering dipakai oleh atlit-
atlit legendaris pada ajang Olimpiade. Setelah berbagai inovasi yang mereka
lakukan, pada tahun 1927 Adidas sudah berhasil merancang sepatu khusus
untuk berbagai keperluan olahraga, pada tahun berikutnya mereka
memberikan sepatu secara cuma-cuma kepada peserta Olimpiade Amsterdam.

Puncak ketenaran sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen


menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin pada tahun 1936 dengan
mengenakan sepatu buatan Dassler Brothers. Didukung oleh kemajuan
teknologi terutama pada pertelevisian, Adidas menikmati keuntungan dari
event olahraga seperti Olimpiade, Piala Dunia dan Piala Eropa.

Walaupun berbagai kemajuan yang diraih oleh Dassler Brothers, pada


tahun 1948 konflik antara Dassler bersaudara berakibat pada pecahnya
perusahaan mereka. Adolf Dassler menjalankan sendiri perusahaan
sepatunya dengan mengambil nama kecilnya “Adi” dan mengkombinasikan
dengan potongan nama keluarganya sehingga menjadi Adidas, ia pun
mendaftarkan logo Three-Stripes yang melegenda sebagai trademark dari
Adidas. Sedangkan saudaranya, Rudolf Dassler berpindah ke bagian lain dari
kota itu dan mendirikan perusahaan olahraga miliknya sendiri, Puma.
2

Pada tahun 1971, Muhammad Ali dan Joe Frazier yang menjadi ikon
olahraga tinju pada saat itu sudah mulai menggunakan sepatu Adidas,
kemudian Olimpiade Munich pada tahun berikutnya mencatatkan 1.164 atlit
peserta Olimpiade Munich menggunakan sepatu Adidas dari total 1.490 atlit
yang berpartisipasi pada ajang olahraga tersebut. Hal tersebut menjadikan era
70-an menjadi era keemasan Adidas sehingga menjadikannya sebagai market
leader.

Adidas sempat mengalami krisis pada awal tahun 1980 dimana Nike
perusahaan sepatu olahraga asal Amerika Serikat merebut kejayaan Adidas di
pasar internasional, namun Adidas berhasil mengembalikan pamornya pada
tahun 1986 ketik Run D.M.C, sebuah grup rap asal New York membuat lagu
yang berjudul “My Adidas”, dan sekaligus mempopulerkan sepatu Adidas
tanpa menggunakan tali atau Slip On yang mereka pakai. Hal tersebut
menjadi gaya tersendiri yang banyak ditiru oleh fans-fans mereka.

Pada era 90-an terutama di Amerika Serikat dan Eropa berkembang


pemikiran bahwa generasi muda cenderung menghindari apapun yang orang
tua mereka pakai, termasuk dalam urusan sepatu. Mereka menghindari
pemakaian Nike dan Reebok yang dulu dipakai oleh orang tua mereka.
Sehingga produk Adidas yang sudah berumur 20 tahun lebih menjadi barang
koleksi yang dicari dan mahal harganya. Produk Adidas dicari oleh banyak
orang, khususnya melalui media internet, Ebay.com. Hal ini pun
dimanfaatkan oleh Adidas untuk memproduksi dan mengeluarkan kembali
(re-issue) beberapa model sepatu populernya seperti Adidas Rom, Adidas
Rekord, Adidas Athen dan Adidas Dublin. Hal ini mengangkat status Adidas
itu sendiri.

Tahun 2005, Adidas mengakuisisi rivalnya Reebok, dalam upaya


memperketat persaingan dengan Nike. Selama lebih dari 80 tahun lamanya
grup Adidas telah menjadi bagian dari dunia olahraga. Dengan banyaknya
cabang olahraga yang dimasuki oleh produk Adidas dan outlet yang disebar
hampir di setiap negara grup Adidas bisa di kategorikan sebagai perusahaan
mendunia dan sempat menguasai pasar dunia olahraga. Menurut Aldi ketua
3

dari komunitas Three Foil Bandung, awal mula Adidas Originals masuk ke
Indonesia adalah ketika kultur casual pada tribyn sepakbola di Eropa sedang
marak pada tahun 90-an, dimana setiap fans garis keras dari setiap klub bola
di Eropa datang ke stadion dengan berpakaian rapih dan memakai barang-
barang branded Eropa terutama Adidas untuk mengelabuhi polisi. Kemudian
fans-fans sepakbola dari Asia mulai melihat gaya berpakaian fans bola Eropa
dan banyak mengadopsinya, sehingga permintaan Adidas Originals sempat
melonjak di benua Asia saat itu, melihat keuntungan tersebut akhirnya pada
tahun 1996 Adidas memutuskan untuk bekerjasama dengan produsen sepatu
asal Indonesia yaitu PT Panarub Industry Co. Ltd yang memproduksi Adidas
untuk kemudian di pasarkan PT Adidas Jakarta untuk pasar Indonesia.

Berdasarkan latar belakang diatas maka kami mengangkat judul penelitian


"Pengaruh Penekanan Biaya Produksi Terhadap Keuntungan
Perusahaan Sepatu Adidas di PT Adidas Jakarta".

B. Permasalahan
Dari penjelasan diatas maka akan mendapat rumusan masalah :

1. Bagaimana cara menekan biaya produksi?


2. Bagaimana pengaruh penekan biaya terhadap bahan baku yang di
gunakan?
3. Bagaimana pengaruh penekanan biaya terhadap keuntungan
perusahaan adidas?

C. Tujuan
Secara umum, tujuan pembuatan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui
penekanan biaya produksi untuk keuntungan maksimal. Secara khusus tujuan
pembuatan karya ilmiah ini bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan cara menekan biaya produksi


2. Mendeskripsikan pengaruh biaya terhadap bahan baku yang
digunakan
3. Mendeskripsikan pengaruh penekanan biaya terhadap keuntungan
perusahaan adidas.
4
5

Pembahasan
A. Cara menekan biaya produksi adidas
Di zaman yang serba mahal ini biaya produksi memang perlu ditekan.
Apalagi, kini harga BBM semakin melambung tinggi. Selaku orang yang
mempunyai usaha tentu harus memutar otak untuk menyiasati hal ini.
Salah satunya adalah dengan menekan biaya produksi. Mengapa kita
perlu meminimalkan biaya produksi ?

Biaya produksi harus diminimalkan untuk menyiasati harga bahan


baku yang mahal serta menghindari kenaikan harga jual. Jika harga jual
naik, besar kemungkinan pelanggan akan berpindah pada orang lain. Ini
tentu akan merugikan para pelaku usaha. Menurut Anggara Farhan
(2015), hal yang bisa dilakukan untuk meminimalkan biaya produksi ini
yaitu :

1. Mencari bahan baku dengan kualitas baik

Dengan membeli bahan baku seperti bahan untuk sol sepatu dll
dengan harga yang lebih murah, kemungkinan menekan biaya
pun makin tinggi sehingga kemungkinan memiliki keuntungan
lebih besar

2. Mencari tenaga kerja yang rendah biayanya

Rekruit tenaga kerja yang sesuai dengan kapasiatas usaha, jika


tidak perlu tidak

rekruit tenaga berpendidikan tinggi. Jika usaha Anda


membutuhkan tenaga kerja dalam

jumlah banyak, memilih lokasi dengan akses tenaga kerja lebih


mudah dan UMR

lebih rendah. Lebih memilih tenaga kerja sli daerah karena


kalau pendatang biasanya cenderung mengharapkan tingkat
kesejahteraan lebih tinggi.
6

3. Meningkatkan jumlah pesanan atau produksi

Semakin banyak memesan jumlah barang, maka semakin


rendah pula biaya yang dibutuhkan. Maka ada baiknya membeli
barang dalam kuantitas yang besar. Tak hanya menekan biaya
saja, dengan membeli dalam jumlah besar, otomatis akan
meningkatkan profit perusahaan adidas.

4. Menjalin hubungan baik dengan distributor

PT Adidas Jakarta berusaha untuk menjalin hubungan baik


dengan distributor. Memulainya dengan lebih jujur kepadanya,
membayar sesuai dengan tenggat waktu yang telah dijanjikan, dan
mempelajari etika berbisnis dengannya. Sehingga bias mengambil
kepercayaannya.

Dengan demikian, hal tersebut dapat membuka peluang untuk


mendapatkan penawaran terbaik darinya. Kami jadi lebih mudah
melakukan negosiasi dengannya untuk mendapat penawaran yang
tepat. Tentunya dengan ini tak hanya mengurangi biaya saja,
melainkan menghindari stok mati di gudang bahan baku.

5. Memanfaatkan otomatisasi di perusahaan

Dengan mencoba menggunakan teknologi yang ada untuk


tugas-tugas seperti data entry, jadwal pegawai, mencatat keluar
masuk barang, dan lain sebagainya. Selain dapat menghemat
biaya untuk mempekerjakan orang khusus mencatat penjualan,
menghitung stok dan lainnya. Mengerjakan tugas secara manual
juga memperbesar kemungkinan terjadinya kesalahan yang
tentunya berdampak pada peningkatan biaya.

6. Efisiensi Sumber Daya Manusia

Mengoptimalkan sumber daya manuasia yang ada menjadi


efektif dan efisien, yaitu dengan menempatkan orang – orang
yang mempunyai kualitas skill terbaik yang harus memegang
7

posisi atau jabatanya, untuk menunjang hal ini tentunya setiap


karyawan harus dibekali dengan skill atau kemampuan yang
bagus agar menjadi kompeten dibidangnya.

7. Efisiensi lembur

Baik berbayar atau tidak, lembur akan mengakibatkan


bertambahnya biaya (misalnya, pemakaian utilitas kantor
semacam listrik dan air). Perusahaan mencoba menganalisis hal
ini lebih jauh, karena sering kali lembur terjadi karena
pengelolaan waktu yang tidak efisien, kepemimpinan tim kerja
yang tidak efektif, prosedur kerja yang tidak tepat guna,
koordinasi kerja yang buruk, atau kesalahan-kesalahan lainnya.
Akibatnya, timbul kebutuhan lembur yang berkepanjangan.
Perusahaan bias memangkas kerugian karena lembur dengan
membereskan sumber masalahnya, karena efisiensi proses kerja
sesungguhnya tampak dari jumlah pekerja atau jumlah jam kerja
yang lembur setiap hari/bulannya.

B. Pengaruh penekanan biaya produksi pada bahan baku


Bahan baku adalaha bahan yang digunakan dalam pembuatan produk
dimana bahan sepenuhnya terlihat dalam produk jadi. Bahan baku
merupakan bahan yang membentuk dasar untuk pembuatan suatu produk
dimana bahan dapat dikonversi menjadi bentuk lain melalui proses
tertentu. Bahan baku merupakan unsur terpenting yang harus di
perhatikan setiap detailnya agar produk yang dihasilkan dapat sesuai
dengan yang diharapkan. Sedangkan biaya bahan baku adalah seluruh
biaya untuk memperoleh sampai dengan bahan siap untuk digunakan
yang meliputi harga bahan,ongkos angkut,penyimpanan,dll.

Dalam industri manufaktur, bahan baku diperoleh dari pembelian


lokal, impor, atau pengelolaan sendiri. Bahan yang digunakan untuk
proses produksi itu sendiri diklasifikasikan menjadi bahan baku langsung
dan bahan pembantu atau tidak langsung. Oleh karenanya, biaya bahan
8

baku juga terbagi dua yaitu biaya bahan baku langsung dan biaya bahan
baku tidak langsung.

Biaya bahan baku langsung merupakan biaya yang dikeluarkan untuk


semua bahan yang membentuk bagian integral atau bahan yang
pemakaiannya cukup signifikan dari barang jadi. Sedangkan biaya bahan
baku tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku
yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk namun pemakaiannya
relatif kecil. Karena itulah, bahan baku ini sulit untuk diukur jika
menggunakan skala per unit produk.

Menurut Munandar (2000: 134),anggaran biaya bahan baku


merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
biaya bahan baku untuk produksi selama periode yang akan datang,yang
di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) bahan baku yang
diolah, jumlah (kuantitas) bahan baku yang diolah, dan waktu (kapan)
bahn baku tersebut diolah dalam proses produksi.

Adapun komponen Standar biaya bahan baku adalah : Biaya bahan


baku standar adalah biaya bahan baku persatuan yang seharusnya terjadi
dalam pengolahan satu satuan produk. Dalam menentukan biaya bahan
baku standar ada dua faktor yaitu: kuantitas standar bahan baku dan
harga standar bahan baku.

a. Harga standar bahan baku adalah harga bahan baku persatuan yang
seharusnya terjadi di dalam pembelian bahan baku. Di dalam
menentukan harga standar bahan baku meliputi harga faktur bahan baku
dikurangi potongan pembelian bahan baku apabila ada, ditambah biaya-
biaya lainnya dalam rangka pengadaan bahan baku sampai siap dipakai
dengan mempertimbangkan faktor kepraktisan dan perlakuannya.

b. Kuantitas standar bahan baku adalah jumlah kuantitas bahan baku


yang seharusnya dipakai di dalam pengolahan satu satuan produk
tertentu. Dalam menentukan standar kuantitas harus diperhitungkan
9

kemungkinan produk rusak (spoiled), produk cacat (defective), maupun


sisa bahan di dalam pengolahan yang sifatnya normal.

Perusahaan perlu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dalam


proses produksi. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian dengan meminimalkan pengeluaran biaya yang ada. Biaya
produksi ditekan untuk menyiasati harga bahan baku yang mahal serta
menghindari kenaikan harga jual . jka harga jual naik,besar kemungkinan
pelanggan akan berpindah kepada perusahaan lain.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan biaya produksi
yaitu dengan menekan biaya pada bahan baku. PT Adidas Jakarta
melakukan upaya dalam menekan biaya pada bahan baku yaitu dengan
mencari bahan baku dengan harga yang murah namun tetap berkualitas.
selain untuk meminimalkan biaya yang dikeluarkan perusahaan,upaya ini
juga dapat mempertahankan harga produk adidas agar tetap
stabil/seimbang sehingga dapat mempertahankan citra produk pada
masyarakat bahwa sepatu adidas merupakan sepatu berkualitas dengan
harga yang terjangkau.

Biaya yang ditekan pada bahan baku akan mempengaruhi harga jual
produk adidas,apabila pengeluaran untuk biaya bahan baku sedikit,maka
perusahaam akan memberikan harga yang terjangkau sesuai dengan
harga bahan baku yang digunakan disampinh untuk menyeimbangkan
biaya prodiksi yang dikeluarkan oleh PT adidas seperti biaya tenga kerja.
Oleh karena itu,PT adidas akan benar-benar memilih supplier agar biaya
yang dikeluarkan benar-benar terefisiensi dengan baik.

Namun,upaya penekanan biaya tersebut harus pada taraf rasional.


Pembelian jumlah bahan baku akan mempengaruhi biaya biaya bahan
baku. PT adidas Jakarta melakukan pembelian bahan baku dengan
jumlah yang besar. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi harga
pembelian,dimana semakin banyak jumlah bahan baku yang dibeli,maka
akan semakin menyusut biaya yang akan di keluarkan. Selain
itu,pembelian bahan baku dengan jumlah yang banyak dapat menghemat
10

ongkos kirim karena dalam kegiatan pembelian tidak perlu dilakukan


secara berulang dengan jarak waktu yang dekat. Namun, pembelian
bahan baku dengan skala besar akan mengakibatkan penambahan
pekerjaan untuk kegiatang sampling dalam skala besar. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi resiko banyaknya bahan baku yang cacat
sehingga tidak menimbulkan kerugian atau penukaran bahan baku
sehingga mengurangi waktu pembelian secara percuma.

Secara garis besar, Penekan biaya produksi pada bahan baku akan
menambah keuntungan perusahaan karena biaya yang keluarkan akan
lebiih sedikit sehingga produk yang ditawarkan oleh PT Adidas lebih
murah dibandingkan dengan pesaingnya.namun, perusahaan harus tetap
mempertimbangkan kualitas agar konsumen tidak hanya mendapatkan
harga yang murah dalam membeli produk adidas tapi juga mendapat
kualitas yang sesuai dengan harapan.

C. Pengurangan atau Penekanan Biaya Secara Umum


Pengurangan biaya atau penekanan biaya, atau lebih dikenal dengan cost
reduction programm merupakan sebuah tindakan sistematis yang dilakukan
oleh suatu perusahaan dengan maksud untuk mendapatkan laba yang
maksimal dan meningkatkan kinerja dengan mengurangi biaya.

Metode yang digunakan perusahaan sepatu Adidas untuk melakukan


penekanan biaya adalah:

Metode Analisis

Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah statistik yang
bersifat deskriptif tanpa menggunakan bantuan perangkat lunak pengolah
data. Menurut Zulganef (2008) statistik deskriptif adalah statistik yang
menjelaskan bagaimana data atau sekumpulan data diklasifikasikan atau
dikategorikan menjadi kelompokkelompok data yang lebih mudah dianalisis
atau dibaca oleh pengguna infornasi berdasarkan data tersebut. Data-data
yang berupa angka dalam penelitian ini hanya bertujuan untuk
11

mengorganisasikan, mengikhtisarkan, dan menyajikan data melalui cara


yang lebih informatif.

Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui


tingkat penurunan biaya yang dilakukan oleh PT.Adidas Jakarta sehingga
perhitungan perencanaan laba perusahaan tersebut dapat di analisa ulang
oleh peneliti sehingga dapat diketahui biaya apa saja yang diturunkan nilai
nya atau bahkan dihilangkan dari anggarannya. Metode analisis ini
bertujuan untuk menganalisis laporan laba rugi dan kontrak-kontrak yang
dilakukan PT.Adidas Jakarta dari tahun ke tahun. Tahapan-tahapan yang
digunakan dalam melakukan analisis ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pengidentifikasian terhadap rencana anggaran biaya yang


dibuat oleh pengguna jasa, dalam hal ini adalah Pemerintah Kota
Jakarta dan rencana anggaran biaya yang dibuat oleh PT.Adidas Jakarta
2. Menganalisis penekanan biaya yang dilakukan oleh PT.Adidas Jakarta.
3. Melakukan identifikasi terhadap laporan laba rugi PT.Adidas Jakarta
dari tahun ke tahun.
4. Memisahkan biaya semivariabel ke dalam biaya tetap dan biaya
variabel.
5. Analisa titik impas (Break-event Point).
6. Analisa margin kontribusi.
7. Analisa rasio margin kontribusi.

Analisis Penekanan Biaya

Dalam upaya menarik minat pengguna jasa, PT.Adidas Jakrta melakukan


penawaran dengan menekan beberapa biaya untuk lebih menarik minat
pengguna jasanya agar lebih memilih jasa yang dia tawarkan. Pengguna jasa
dalam penelitian ini adalah Pemerintah kota Jakarta, sebelumnya telah
membuat rencana anggaran terlebih dahulu sebagai alat perbandingan
dengan penawaran yang ditawarkan oleh penyedia jasa. Dalam hal ini,
pengguna jasa menyusun rencana anggaran biaya berdasarkan pada harga
12

perkiraan sendiri, yaitu harga bahan baku dihitung berdasarkan rata-rata dari
harga tertinggi dan terendah dari harga pasar. Sedangkan untuk perhitungan
upah, Pemerintah Kota Jakarta menghitung biaya berdasarkan upah
minimum regional (UMR) untuk pekerja karyawan di perusahaan sepatu
Adidas berdasarkan per bulannya. Setelah itu pengguna jasa menghitung
biaya pekerjaan berdasarkan keterkaitan antara bahan baku dan para pekerja
serta tingkat kesulitan tahapan pekerjaan sehingga didapatlah total rencana
anggaran biaya. Penyedia jasa pelaksana konstruksi, yaitu PT.Adidas
Jakarta menyusun rencana anggaran biaya berdasarkan hasil survey bahan
baku untuk mendapatkan harga terendah dari bahan baku yang telah
ditetapkan oleh penyedia dengan kualitas yang sama sehingga tidak
menurunkan kualitas bahan baku tersebut. Upah karyawan PT.Adidas
Jakarta ditetapkan berdasarkan upah minimum regional (UMR) bulanan
karyawan. Sedangkan biaya pengelola desain brand dieliminasi dengan
alasan bahwa desain brand sepenuhnya dikelola oleh pihak PT.Adidas
Jakarta tanpa ada campur tangan dari pihak ketiga atau perusahaan
pembantu pekerjaan atau pembagian pekerjaan atas dasar perjanjian
pembagian pekerjaan.

Kesimpulan

Berdasarkan dari seluruh data dan informasi yang diperoleh, kesimpulan


sebagai berikut:

1. Penekanan biaya yang dilakukan perusahaan PT.Adidas Jakarta


berpengaruh signifikan terhadap perencanaan laba perusahaan tersebut.
Sehingga penekanan biaya pada rencana anggaran biaya harus dilakukan
secara sistematis dan tepat agar target laba yang ditetapkan dapat tercapai
sesuai perencanaan yang dilakukan.

2. Penetapan anggaran biaya yang dilakukan oleh pengguna jasa tidak


berpengaruh signifikan terhadap perencanaan laba, dikarenakan anggaran
biaya yang dilakukan oleh pengguna jasa merupakan sebuah acuan untuk
para pihak penyedia jasa membuat rencana anggaran biaya mereka sendiri
13

dengan harga anggaran yang lebih kompetitif sehingga pengguna jasa dapat
tertarik dengan harga yang ditawarkan oleh penyedia.

3. Dapat disimpulkan juga bahwa perencanaan laba yang diterapkan oleh


perusahaan sudah cukup baik.
14

Penutup
A. Kesimpulan
Adidas murupaka salah satu brand sepatu yang sukses penjualan di
Indonesia. Hingga pada tahun 1996 Adidas memutuskan untuk bekerjasama
dengan produsen sepatu asal Indonesia yaitu PT Panarub Industry Co. Ltd
yang memproduksi Adidas untuk kemudian di pasarkan PT Adidas Jakarta
untuk pasar Indonesia.

Cara yang dilakukan untuk meminimalkan biaya :

1. Mencari bahan baku dengan kualitas baik

2. Mencari tenaga kerja yang rendah biayanya

3. Meningkatkan jumlah pesanan atau produksi

4. Menjalin hubungan baik dengan distributor

5. Memanfaatkan otomatisasi di perusahaan

6. Efisiensi Sumber Daya Manusia

7. Efisiensi lembur

Penekanan biaya produksi pada bahan baku dilakukan untuk menyiasati


harga bahan baku yang mahal serta menghindari kenaikan harga jual . jka
harga jual naik,besar kemungkinan pelanggan akan berpindah kepada
perusahaan lain. upaya yang dapat dilakukan untuk menekan biaya produksi
yaitu dengan menekan biaya pada bahan baku. PT Adidas Jakarta melakukan
upaya dalam menekan biaya pada bahan baku yaitu dengan mencari bahan
baku dengan harga yang murah namun tetap berkualitas. PT adidas Jakarta
juga melakukan pembelian bahan baku dengan jumlah yang besar. Hal
tersebut bertujuan untuk mengurangi harga pembelian,dimana semakin
banyak jumlah bahan baku yang dibeli,maka akan semakin menyusut biaya
yang akan di keluarkan. Selain itu,pembelian bahan baku dengan jumlah yang
banyak dapat menghemat ongkos kirim karena dalam kegiatan pembelian
tidak perlu dilakukan secara berulang dengan jarak waktu yang dekat. Secara
15

garis besar, Penekan biaya produksi pada bahan baku akan menambah
keuntungan perusahaan karena biaya yang kelurkan akan lebiih sedikit.
namun, perusahaan harus tetap mempertimbangkan kualitas agar konsumen
tidak hanya mendapatkan harga yang murah dalam membeli produk adidas
tapi juga mendapat kualitas yang sesuai dengan harapan.
16

Daftar Pustaka
180.244.235.222. 2019. Bahan Baku [Internet]. Web: Wikipedia; [diunduh
2020 mei 7]. Tersedia pada:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahan_baku

Adidas. 2019. Sejarah Adidas [Internet]. Blog : [diunduh 2020 mei 18].
Tersedia pada: https://www.adidas.co.id/blog/sejarah-adidas/

Adoc.tips. 2020. Dampak Penekanan Biaya Terhadap Pengguna Jasa Pada


Perencanaan Laba Perusahaan Jasa Konstruksi (Studi Kasus Pada PT.
Sinar Terang Group) [Internet]. Web: Anzdoc; [diunduh pada 2020
mei 15]. Tersedia pada: https://adoc.tips/dampak-penekanan-biaya-
terhadap-pengguna-jasa-pada-perencana.html

Cara Cerdas Menekan Biaya Oprasional [Internet]. Blog: BEECLOUD;


[diunduh 2020 mei 10]. Tersedia pada: https://www.beecloud.id/cara-
cerdas-menekan-biaya-operasional/

Rizky Adhitya Sulaiman. 2011. PENGARUH PENEKANAN BIAYA


TERHADAP PENGGUNA JASA PADA PERENCANAAN LABA
PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI: STUDI PADA “CV. CITRA
ABADI JAYA”. [INTERNET]. 12465 : 3-12. Tersedia Pada :
http://eprints.dinus.ac.id/8623/1/jurnal_12465.pdf
17

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai