Disusun oleh:
Elsah
01044822225003
Dosen Pengajar :
Achmad Soediro, S.E., M. Comm., Ak., CA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas Rahmat dan karunia
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Review Film
Adidas Vs Puma: The Brother’s Feud Terkait Competitiveness” tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Manajemen Strategik dan Kepemimpinan. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan atau menambah
wawasan yang luas terkait judul makalah bagi para pembaca maupun bagi
penyusun. Penyusun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga membantu penulis dalam menyusun makalah ini.
Penulis menyadari akan segala kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik dari segi
penulisan maupun dari cara penyajian. Oleh karena itu penulis menerima saran
dan kritik dari pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3
2.1 Sinopsis Film Adidas Vs Puma.................................................................3
2.2 Pilihan Stratejik untuk Meningkatkan Posisi Pasar (Strategic Ofensif)....4
2.3 Melindungi Pasar dan Keunggulan Kompetitif (Strategic Defensif)........5
2.4 Aliansi Strategi Kemitraan........................................................................6
BAB III KESIMPULAN .......................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
Strategi bersaing adalah langkah-langkah strategis yang terencana maupun
tidak terencana untuk dapat memiliki keunggulan bersaing sehingga dapat menarik
perhatian konsumen, memperkuat posisi dalam pasar, dan bertahan terhadap
tekanan persaingan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi bersaing
akan berjalan dengan baik apabila perusahaan mampu menjelaskan keunggulan
bersaing yang merupakan suatu nilai lebih dibandingkan pesaing. Kepemilikan
keunggulan kompetitif merupakan salah satu hal yang tidak mudah dicapai oleh
perusahaan dalam lingkungan persaingan bisnis yang ketat dewasa ini. Perusahaan
yang berskala besar maupun kecil memerlukan strategi kompetitif yang benar dan
tepat agar nantinya betguna dalam menghadapi kompetitornya.
Perusahaan dapat mengembangkan strategi bersaing dengan cara menacari
kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan kekuatan eksternal
perusahaan. Pengembangan strategi bersaing bertujuan agar perusahaan dapat
melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal sehingga dapat
mengantisipasi perubahan lingkungan untuk memperoleh keunggulan bersaing dan
memiliki produk atau jasa layanan sesuai dengan keinginan konsumen dengan
dukungan optimal dari sumber daya yang ada. Pada dasarnya ada keterkaitan
antara posisi bersaing dan strategi bisnis, dimana setiap perusahaan menempati
posisi bersaing yang berbeda-beda.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang
menguntungkan dalam suatu industri, arena fundamental dimana persaingan
berlangsung. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan
dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.
Strategi bersaing yang merupakan strategi awal dengan berbagai analisisnya,
mempunyai hubungan erat dengan keunggulan kompetitif sebagai tindakan nyata
karena strategi tanpa tindakan akan sia-sia sebagaimana halnya juga tindakan
tanpa strategi. Dengan strategi bersaing, perusahaan akan bisa menentukan
keunggulan kompetitif apa yang sudah dimiliknya atau mungkin juga bisa
diperolehnya.
2
Persaingan dalam industri sepatu saat ini semakin ketat. Para produsen
sepatu berlomba-lomba menciptakan berbagai inovasi dalam memasarkan produk
sepatu mereka. Saat ini para produsen sepatu harus bisa menemukan celah-celah di
mana mereka bisa masuk dan mengerti keinginan konsumen agar bisa berhasil
dalam persaingan industri yang sangat ketat. Para produsen sepatu saat ini harus
mengerti keinginan dan kebutuhan dari konsumen sebagai syarat utama sebelum
meluncurkan produk baru. Inovasi dan kreativitas sangat dibutuhkan agar bisa
bersaing dengan produk pesaing dan menarik minat konsumen. Menariknya hal ini
telah terjadi sejak awal munculnya produk sepatu yakni Adidas dan Puma yang
memiliki sejarah menarik untuk dibahas terkait penguatan posisi kompetitif.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Manajemen Strategik dan
Kepemimpinan.
2. Untuk menambah wawasan tentang materi pembelajaran khususnya materi
penguatan posisi kompetif.
3. Sebagai bahan referensi bacaan bagi para penulis lain untuk memahami
materi yang berkaitan dengan makalah ini.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.2 Pilihan Stratejik untuk Meningkatkan Posisi Pasar (Strategic Ofensif)
Strategi ofensif adalah dalam melawan pesaing, perusahaan harus
menentukan dimensi apa yang akan diserang atau dipertahankan. Perusahaan
memiliki sejumlah opsi strategi ofensif untuk meningkatkan posisi pasar mereka,
antara lain:
1. Menggunakan keunggulan berbasis biaya untuk menyerang pesaing
berdasarkan harga atau nilai, melompati pesaing dengan teknologi generasi
berikutnya
2. Mengejar inovasi produk berkelanjutan, mengadopsi dan meningkatkan
ide-ide terbaik. Pengembangan pasar melalui strategi variasi produk dan
distribusi untuk meningkatkan pemakaian ketersediaan produk.
3. Menciptakan industri baru atau segmen pasar khusus yang membuat
pesaing yang ada sebagian besar tidak relevan dan memungkinkan
perusahaan untuk menciptakan dan menangkap permintaan yang sama
sekali baru.
4. Ekspansi internasional untuk mengurangi pengaruh pesaing-pesaing
global.
Pada film Adidas Vs Puma: The Brother’s Feud, Adolf Dassler (Adi) terus
melakukan inovasi produk berkelanjutan serta meningkatkan ide-ide terbaik untuk
sepatu olahraga dan tidak menghiraukan kondisi politik berbeda dengan
saudaranya meningkatkan Rudolf Dassler (Rudi) yang menyetujui permintaan
Nazi untuk membuat sepatu tentara sebanyak 6.000 pasang per bulan. Kemudian
Adi melakukan ekspansi internasional dengan memilih untuk melakukan sponsor
(endorsment) untuk atlet Jesse Owens asal Amerika Serikat yang berkulit hitam
tentunya hal ini membuat Nazi marah. Akan tetapi tindakan Adi menggunakan
ekspansi internasional membuat pihak sekutu tidak menutupi pabrik sepatu
Dassler walaupun mengetahui Adi membuat roket.
5
2.3 Melindungi Pasar dan Keunggulan Kompetitif (Strategic Defensif)
Strategic Defensif adalah jenis strategi dimana kondisi perusahaan sedang
mengalami penurunan sehingga harus melakukan restrukturisasi melalui
penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang
sedang menurun. Tujuan dari strategi defensif adalah untuk menurunkan risiko
diserang, melemahkan dampak dari setiap serangan yang terjadi, dan
mempengaruhi penantang untuk mengarahkan upaya mereka pada saingan lainnya.
Strategi defensif untuk melindungi posisi perusahaan biasanya mengambil salah
satu dari dua bentuk: (1) tindakan untuk memblokir penantang atau (2)
mendahului tindakan pesaing dengan jalan menjadi yang pertama dalam produk
baru atau sistem distribusi tertentu.
Pada film tersebut Rudolf Dassler (Rudi) saat menginkan adanya
pemecahan perusahaan, rudi membuat merek baru sepatu yakni Puma. Rudi
langsung mengambil inisiatif langsung cepat mengambil alih kontak semua relasi
yang sebelumnya telah menjadi konsumen dari sepatu Dassler seperti langsung
menghubungi pelatih-pelatih olahraga di Harzogenaurach Jerman, hal ini membuat
Adolf Dassler (Adi) selama beberapa waktu mengalami penurunan laba yang
6
signifikan akibat tidak adanya pesanan akibat tindakan Rudi tersebut yang
memblokir dirinya dari konsumen sebelumnya.
Kemudian Adi mendapat tawaran dari pelatih timnas Jerman yakni
Harberger untuk menjadi sponsor sepatu tim sepak bola jerman pada pertandingan
Piala Dunia mendatang karena negosiasi antara Rudi dan Harberger tidak berhasil.
Hal ini dimanfaatkan oleh Adi juga melakukan strategi defensif yakni dengan
mendahului pembuatan produk baru untuk atlet yang akan bertanding pada piala
dunia. Strategi ini terbukti dengan keberhasilan sepatu Adidas bertahan di tengah
medan pertandingan dalam keadaan hujan dan becek yang mengantarkan Jerman
pertama kali menang 3-2 melawan Hongaria dalam piala dunia.
7
dan marketing dengan mudah membangun kembali bisnis sepatu yang ia beri
merek Puma karena ia memiliki kemampuan dalam menarik konsumen baru serta
terus dapat menjaga hubungan bisnis dengan konsumen sewaktu ia masih di
Dassler.
8
pengetahuan perusahaan diharapkan jika pembelajaran tersebut dimasukkan secara
sistematis ke dalam rutinitas dan praktik perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN
Dari kisah film Adidas Vs Puma: The Brother’s Feud memberikan manfaat
bahwa pentingnya memiliki kemampuan dalam administrasi, bisnis dan marketing
serta pengembang produk yang memiliki inovasi dengan ide-ide terbaik. Strategi-
strategi dari Rudi yang memahami bisnis,administrasi dan marketing berhasil
membuat ia dapat membuat merek sendiri yakni Puma yang pada awalnya lebih
maju dibandingkan dengan merek Adi yakni Adidas. Hal ini disebabkan karena
Adi kurang memiliki kemampuan bisnis jika dibandingkan Rudi, akan tetapi Adi
pantang menyerah ia memilih untuk terus melakukan inovasi produk hingga
berhasil mngembangkan sepatu dengan kualitas terbaik yang terbukti pada Piala
Dunia dengan situasi medan perang yang saat itu hujan.
Kemampuan dalam bisnis, administrasi dan marketing serta pengembang
produk biasanya memang tidak bisa tersebut dilakukan sendiri dibutuhkan
pasangan bisnis yang baik harus membawa kekuatan yang saling melengkapi
dalam hubungan bisnis. Diharapkan partner memiliki kekuatan yang tidak
tumpang tindih, ada potensi sinergi yang lebih besar, chemistry yang baik dan
potensi masalah koordinasi dan konflik yang lebih kecil. Selain itu, mitra yang
baik perlu berbagi visi perusahaan tentang tujuan keseluruhan perusahaan dan
memiliki tujuan khusus yang cocok atau melengkapi tujuan perusahaan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Thompson Jr, A., Peteraf, M., Gamble, J., & Strickland III, A. (2018). Crafting &
Executing Strategy: The Quest for Competitive Advantage. 21st edision. New
York: McGraw - Hill Education.
10