Anda di halaman 1dari 60

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENYEDIAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP BERBASIS ELEKTRONIK MELALUI


APLIKASI EXCEL PADA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN PROGRAM DINAS
PENGENDALIAN PENDUDUK KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

OLEH

JAMZAL, S.E
NIP. 19880811 202012 1 008

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)


GOLONGAN III ANGKATAN XCI TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

NAMA PESERTA : JAMZAL, S.E.


NIP : 19880811 202012 1 008
JABATAN : ANALIS RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
UNIT KERJA : DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK KELUARGA
BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN
KONAWE KEPULAUAN

PENYEDIAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP BERBASIS ELEKTRONIK MELALUI


APLIKASI EXCEL PADA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN PROGRAM DINAS
PENGENDALIAN PENDUDUK KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

Disetujui untuk disemimarkan pada Seminar Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan XCI Kelompok I Tahun 2021
pada :
Hari/Tanggal : Jumat, 26 Pebruari 2021
Pukul : 08.00 Sampai Selesai
Tempat : LPMP Prov. Sultra

Kendari, 26 Pebruari 2021


Coach, Mentor,

KAFARUDIN, SE., MM.


HAIRUNNISAI, SKM
NIP. 196908011994031014
NIP. 19700607 199203 2 001

ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI

NAMA PESERTA : JAMZAL, S.E.


NIP : 19880811 202012 1 008
JABATAN : ANALIS RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
UNIT KERJA : DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA
BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN
KONAWE KEPUAUAN

PENYEDIAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP BERBASIS ELEKTRONIK MELALUI


APLIKASI EXCEL PADA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN PROGRAM DINAS
PENGENDALIAN PENDUDUK KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

Telah diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan : Penguji, Coach dan Mentor
pada Seminar Rancangan Aktualisasi dan disetujui untuk Aktualisasikan pada
Tahapan Habituasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III
Angkatan XCI Kelompok I Tahun 2021
Kendari, 26 Pebruari 2021
Coach, Mentor,

KAFARUDIN, SE., MM. M


HAIRUNNISAI, SKM
NIP. 19690801 199403 1 014 NIP. 19700607 199203 2 001
Penguji,

Hj. PUTRI MASE, S. Ikom


NIP. 19630225 198303 2 014

MENGETAHUI :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

SYAHRUDDIN NURDIN
Pembina Utama Madya Go. IV/c
NIP. 19660621 199012 1 001

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur berkat limpahan rahmat Allah SWT, penulisan tugas
rancangan aktualisasi dengan judul ““Penyediaan Sistem Pengelolaan
Arsip Berbasis Elektronik melalui Aplikasi Excel Pada Sub Bagian
Perencanaan dan Program Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga
Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Konawe Kepulauan Kepulauan” ini dapat diselesaikan
dengan baik tepat pada waktunya.

Aktualisasi ini disusun sebagai pijakan dalam mengimplementasi


aktualisasi diri pasca mengikuti Latsar Golongan III Angkatan XCI, XCII, XCIII,
dan Angkatan XCIV Tahun 2021 di Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara. Seluruh kegiatan yang ada dalam
aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai dasar profesi ASN yang
dapat diterapkan di tempat kerja.

Penyusunan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan,


arahan, dan masukan dari berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan, penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada:

1. Kepala BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung


kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS.
2. Kepala BKPSDM Konawe Kepulauan yang telah mendukung
kegiatan pendidikan dan latihan dasar CPNS.
3. Bapak Kafarudin, SE., MM. selaku coach yang senantiasa dengan
sabar dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan
aktualisasi ini.
4. Kepala Dinas PPKBP3A Konawe Kepulauan yang telah
mendukung seluruh rencana aktualisasi yang mencerminkan nilai-
nilai dasar profesi ASN.

iv
5. Ibu Hairunnisai, SKM selaku mentor yang telah banyak
memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan aktualisasi
ini.
6. Seluruh DPPKBP3A Kabupaten Konawe Kepulauan yang telah
memberi dukungan sehingga seluruh rencana aktualisasi
mencerminkan nilai-nilai dasar profesi ASN.
7. Seluruh Widyaswara yang telah memberikan banyak arahan dan
masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi dan habituasi
ini.
8. Seluruh Panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta
diklatsar dengan baik.
9. Kedua orang tua dan saudara yang senantiasa memberikan
dukungan moril dan materi dalam menyelesaikan seluruh rangkaian
kegiatan dan kewajiban pada masa Latsar.
10. Rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar Golongan III Angkatan
XCI, XCII, XCIII, dan Angkatan XCIV Tahun 2021 tanpa terkecuali
yang selama ini telah banyak berbagi bersama selama proses
Latsar.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang
mendasar pada aktualisasi ini, oleh karena itu kami berharap kepada
semua pihak untuk memberikan saran dan masukan serta kritik yang
membangun untuk penyempurnaan aktualisasi ini. Penulis juga berharap
semoga aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan
dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai "ANEKA" dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.

Kendari, 26 Februari 2021

JAMZAL, S.E.
NIP. 1988081120201008

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................i


LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Tujuan .................................................................................... 3
a. Tujuan umum..................................................................... 3
b. Tujuan Khusus................................................................... 3
C. Manfaat ................................................................................. 4
D. Ruang lingkup ........................................................................ 4

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI DASAR


DAN PERAN ASN ........................................................................ 5
A. Dasar Hukum Organisasi ......................................................... 5
B. Visi Misi Organisasi.................................................................. 5
C. Tugas dan Fungsi Organisasi serta Tupoksi CPNS ................. 6
a. Tugas dan Fungsi Organisasi ........................................... 7
b. Tugas Pokok Dan Fungsi CPNS6 .................................... 7
D. Struktur Organisasi .................................................................. 9
E. Data – Data Pendukung Isu .................................................... 9
F. Konsepsi Nilai Dasar ASN ..................................................... 10
a. Akuntabilitas ................................................................... 10
b. Nasionalisme .................................................................. 12
c. Etika Publik ..................................................................... 13
d. Komitmen Mutu .............................................................. 14
e. Anti Korupsi .................................................................... 17
G. Konsepsi Kedudukan dan Peran ANS dalam NKRI. ............... 18
a. Manajemen ASn ............................................................. 18
b. Pelayan Publik ................................................................ 19
c. Whole Of Government .................................................... 21
H. Identifikasi Isu ......................................................................... 22
BAB III Rencana Kegiatan Aktualisasi ................................................ 24
A. Pemilihan Isu Prioritas ......................................................... 24
B. Isu Prioritas ........................................................................... 26

vi
C. Analisis Dampak Isu ............................................................. 26
D. Gagasan Pemecahan Isu ..................................................... 27
E. Kegiatan dan Tahapan Pemecahan Isu ................................ 27
F. Analisis Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan ....... 29
G. Perkiraan Hambatan dan Solusi ........................................... 48
H. Rencana Habituasi ............................................................... 48
I. Time Shedule Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi ....... 49
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ........................................................................ 50
B. SARAN .................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 51

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi DPPKPP3A Kab. Konkep ...................... 9

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Identifikasi Isu berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi ............ 22

Tabel 3.1 Penetapan Isu Prioritas dengan menggunakan teknik APKL ... 25

Table 3.2 Analisis Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan ........... 29

Tabel 3.3 Jadwal Aktualisasi Latihan Dasar CPNS Gol. III ...................... 49

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara menjelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN)
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu unsur Aparatur
Negara yang mempunyai peranan penting dalam memberikan
pelayanan yang jujur dan adil kepada masyarakat dalam tujuannya
menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional. Sesuai dengan kondisi perkembangan zaman saat ini,
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut profesional dalam menjalankan
tugasnya, sehingga dapat memenuhi standar kompetensi jabatannya
secara efektif dan efisien. Hal tersebut terkait dengan kompetensi
pegawai dalam pelaksanaannya mendayagunakan seluruh sumber
daya untuk memenuhi sasaran dan misi organisasi yang
diimplementasikan dari sikap dan perilakunya yang setia dan taat
kepada Negara, bermoral, bermental baik, sadar akan tanggung
jawabnya sebagai seorang pelayan publik, pelaksana kebijakan serta
mampu sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu,
ASN memiliki peranan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme.
Untuk mendapatkan sosok ASN yang professional, perlu
dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar (Latsar)
sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12
Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

1
Melalui Latsar memungkinkan peserta mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi ditempat tugas,
sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung. ASN
yang professional sangat dibutuhkan untuk mengelola segala
prakondisi dan sumber daya pembangunan. Dalam rangka
memenuhi nilai dan konsep Aparatur Sipil Negara tersebut maka
diperlukan penyesuaian terkait tugas dan fungsi Aparatur Sipil
Negara agar dapat menjalankan tugas yang efektif dan efesien.
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Konawe Kepulauan dalam penyelenggaraan pemerintahan tidak
lepas dari peran penting arsip. Arsip mempunyai fungsi sebagai
pusat ingatan, sumber informasi dan alat pengawasan yang sangat
diperlukan dalam rangka kegiatan perencanaan, penganalisaan,
pengembangan, perumusan kebijakan, pengambilan keputusan,
pembuatan laporan, akuntabilitas suatu kegiatan.
Berdasarkan pengamatan penulis, Dinas Pengendalian
Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kab. Konawe Kepulauan belum mempunyai
fasilitas kantor yang memadai sampai saat ini belum memiliki kantor
permanen, sejak beberapa tahun terakhir sudah beberapa kali
pindah kantor ke lokasi yang berbeda. Situasi ini menyebabkan
mobilitas fisik arsip yang rentan terhadap kerusakan dan kehilangan
arsip. Menyikapi kondisi tersebut penulis berinisiatif untuk mencoba
mengangkat permasalahan tentang urgensi pengelolaan arsip dalam
peningkatan kinerja instansi melalui momentum aktualisasi
Pendidikan dan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Golongan III Tahun 2020. Pendekatan yang digunakan untuk
memecahkan permasalahan tersebut yaitu dengan melakukan
program dan kegiatan kreatif dengan memanfaatkan kemajuan

2
teknologi dan informasi era modern saat ini. Pengelolaan arsip
dengan memanfaatkan teknologi sederhana yang tepat guna
diharapkan akan memberikan efek positif bagi perubahan budaya
kerja yang lebih berorientasi pada pelayanan yang bermutu. Oleh
karena itu diperlukan adanya “Implementasi Pengelolaan Arsip
Berbasis Elektronik melalui Aplikasi Excel pada Sub Bagian
Perencanaan dan Program Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Konawe Kepulauan
Kepulauan”.

B. Tujuan
Adapun tujuan aktualisasi pada dari Latihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III ini adalah
a. Tujuan Umum: mengaktualisasikan nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil
Negara yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
sebagai analis Rencana Program dan Kegiatan DPPKBP3A
Konawe Kepulauan.
b. Tujuan Khusus : Terwujudnya pengelolaan kearsipan berbasis
elektronik untuk meningkatkan akuntabilitas Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Konawe
Kepulauan;
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan aktualisasi ini
adalah :
a. Manfaat bagi Penulis : Menjadikan nilai-nilai dasar ASN yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi sebagai media habituasi untuk membentuk karakter ASN
yang profesional dan berintegrasi;

3
b. Manfaat bagi Organisasi : Tercapainya indikator kinerja utama
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Konawe Kepulauan dalam mendukung pencapaian Visi
dan Misi Kepala Daerah ;
c. Manfaat bagi Stakeholders : meningkatan pelayanan akses data
dan dokumen kepada pihak yang membutuhkan secara cepat dan
akurat.

D. Ruang Lingkup
Pengelolaan data secara elektronik dalam tulisan ini adalah
serangkain kegiataan yang dimaksudkan untuk penyediaan arsip
dokumen dengan menggunakan komputer secara offline melalui
aplikasi Excel dimana yang mencangkup pengumpulan, pemrosesan,
penyimpanan dan pengawasan hasil olahan dokumen yang memenuhi
persyaratan kelengkapan, kemutakhiran, keandalan dan akurasi yang
tinggi sehingga dapat digunakan sebagai alat pendukung pengambilan
keputusan secara efektif pada Sub Bagian Perencanaan dan Program
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Konawe Kepulauan.

4
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

A. Dasar Hukum Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 28 Tahun 2018 Tentang


Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Serta tata Kerja
Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab Konawe Kepulauan,
Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan telah membentuk Dinas
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak kabupaten Konawe Kepulauan yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan
No. 08 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
kabupaten Konawe Kepulauan, bahwa Dinas Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang DPPKBP3A yang
dipimpin oleh seorang kepala Dinas, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

B. Visi dan Misi Organisasi


a. Visi Organisasi
Visi Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Koane
Kepulauan adalah mewujudkan Masyarakat Konawe Kepulauan Yang
Sehat Cerdas, dan Sejahtera Melalui Terwujudnya Keadilan Dan
Kesetaraan Gender, Perlindungan Perempuan Dan Anak Serta
Optimalisasi Program Keluarga Berencana”.

5
b. Misi Organisasi
Untuk mewujudkan visi Dinas Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Konawe Kepulauan melakukan
langkah-langkah berikut :
a. Meningkatkan tertib administrasi dan keuangan serta
ketersediaan sarana dan prasarana kantor, meningkatkan
perencanaan yang baik dan terukur serta meningkatkan
profesionalisme aparatur.
b. Meningkatkan keadilan kesetaraan gender serta
meningkatkan partisipasi aktif perempuan dalam
pembangunan.
c. Meningkatkan perlindungan terhadap hak-hak dan
pemenuhan kebutuhan perempuan.
d. Meningkatkan perlindungan terhadap hak-hak dan
pemenuhan kebutuhan anak serta optimalisasi program
keluarga berencana.
C. Tugas dan Fungsi Organisasi serta Tupoksi CPNS
a. Tugas dan Fungsi Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Konawe Kepulauan Nomor 28
Tahun 2018 tentang kedudukan susunan Organisasi tugas dan
fungsi Serta tata kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Konawe Kepulauan, disebutkan bahwa Dinas
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak berdasarkan azas otonomi dan
tugas pembantuan.

6
Dalam melaksanakan tugas Dinas Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis Dinas Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak dalam penyusunan rencana, pelaksanaan,
pembinaan, evaluasi dan laporan serta penyiapan bahan
perumusan kebijakan pemerintah daerah dalam
penyelenggaraan urusan Pengendalian Penduduk, keluarga
berencana, pemberdayaan perempuan dan Perlindungan anak
sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundangan
yang berlaku;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah dalam pengkoordinasian, perumusan kebijakan teknis
operasional, pelaksanaan opeasional dan evaluasi dan laporan
sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundangan-
undangan yang berlaku
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup
tugas;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

b. Tugas Pokok dan Fungsi CPNS

Berdasarkan Rencana Strategis Dinas Pengendalian


Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten konawe Kepulauan tahun 2016 –
2021 Bagian Perencanaan dan Program mempunyai tugas
menyiapkan bahan penyusunan rencana umum jangka pendek,
menengah dan jangka panjang, serta proposal pengembangan
kegiatan berdasarkan urusan yang menjadi kewenangan Dinas

7
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak sesuai skala prioritas dan
arahan pimpinan dengan uraian sebagai berikut :

a. Mengumpulan data dan bahan yang berkaitan dengan


perencanaan umum dan program.
b. Mengumpulkan dan menganalisa peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan pelaksanaan urusan dan tugas
Dinas PPKBP3A.
c. Menyiapkan bahan tentang pelaksanaan perencanaan umum
dan program.
d. Menyiapkan pedoman dan petunjuk tentang pelaksanaan
perencanaan umum dan program pengelolaan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana.
e. Membuat rencana dan program kerja umum.
f. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.
g. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan.
h. Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan
menurut ketentuan yang berlaku.
i. Melaksanakan penatausahaan tugas Sub. Bagian Program.
j. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan Sub.
Bagian Program.
k. Menyiapkan bahan dan menyusun Rencana Strategi.
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

8
D. Struktur Organisasi

Gambar 2.1
Struktur Organisasi DPPKBP3A Kab. Konkep

KEPALA
DINAS

SEKRETARIS

SUBAG UMUM SUBAG SUBAG


& KEUANGAN & PERENCANAAN
KEPEGAWAIAN PERLENGKAPAN & PROGRAM

E. Data-Data Sumber Daya


Dinas pengendalian penduduk, Keluarga Berencana, Pengendalian
Penduduk dan Perlindungan Anak Kabupaten Konawe Kepulauan
memiliki sumber daya manusia sebanyak 18 orang dengan rincian 15
Orang PNS dan 3 Orang CPNS. Sarana dan prasarana yang dimiliki
berupa, 3 Kendaran Dinas roda empat dan 23 kendaraan roda 2.
DPPKBP3A Kab. Konawe Kepulauan belum mempunyai gedung kantor
yang permanen, saat ini menggunakan gedung dengan status pinjaman
dan sebelumnya beberapa kali pindah kantor ke lokasi berbeda. Kondisi
ini menyebabkan kurang optimalnya beberapa layanan, minimnya jumlah
SDM dan fasilitas pendudung juga mempengaruhi kinerja instansi,
termasuk pengarsipan dokumen.

9
F. Konsepsi Nilai Dasar ASN
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi
organisasi yang berlaku pada setiap level / unit organisasi sebagai
suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban
laporan kegiatan kepada atasannya.
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu; (1)
akuntabilitas personal, yaitu mengacu pada nilai-nilai yang ada
pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika,
(2) akuntabilitas individu, yaitu mengacu pada hubungan antara
individu dan lingkungan kerjanya sebagai pemberi kewenangan, (3)
akuntabilitas kelompok, yaitu dimana pembagian kewenangan dan
semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok yang ada
dalam sebuah institusi memainkan peranan yang penting dalam
tercapainya kinerja organisasi yang diharapkan, (4) akuntabilitas
organisasi, yaitu mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah
dicapai, dan (5) akuntabilitas stakeholder, yaitumasyarakat umum,
pengguna layanan, dan pembayar pajak yang memberikan
masukan, saran, dan kritik terhadap kinerjanya.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
a. Untuk menyediakan control demokratis (peran
demokrasi); dengan membangun suatu system yang
melibatkan stakeholders dan users yang lebih luas
(termasuk masyarakat, pihak swasta, legislative,
yudikatif dan di lingkungan pemerintah itu sendiri baik di
tingkat kementrian, lembaga maupun daerah);
b. Untuk mencegah korupsi dan enyalahgunaan
kekuasaan (peran konstitusional)

10
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas (peran
belajar).
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik
yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus
mengandung dimensi:
a. Akuntabilitas kejujuran dan hukun, terkait dengan
kepatuhan terhadap hokum dan peraturan yang
diterapkan.
b. Akuntabilitas proses, terkait dengan “apakah prosedur
yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah
cukup baik dalam hal kecukupan informasi akuntasi,
system informasi manajemen, dan prosedur
administrasi.
c. Akuntabilitas program, dapat memberikan
pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan dapat
tercapai, dan apakah ada alternative program lain
yang memberikan hasil maksimal dengan biaya
minimal.
d. Akuntabilitas kebijakan, terkait dengan
pertanggungjawaban pemerintah atas kebijkanan
yang diambil terhadap DPR/DPRD dan masyarakat
luas.
Adapun Nilai-nilai yang terkandung dalam Akuntabilitas
adalah sebagai berikut:
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggungjawab (Responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan

11
h. Kejelasan
i. Konsistensi

b. Nasionalisme
Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi
kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong
bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun lingkungan masyarakat,
bangsa, dan negaranya. Nasionalisme dalam arti sempit adalah
suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak
menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Keadaan seperti
ini disebut chauvinism. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan Negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme
bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan
agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara
diatas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
Negara; bangga sebagai bansa Indonesia dan bertanah air
Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesame manusia
dan sesame bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesame manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Adapun perwujudan sikap yang terkandung dalam nilai-nilai
Nasionalisme tidak lain merupakan nilai yang terkandung dalam
pancasila yang meliputi; Kerja Keras, Disiplin, Tidak Diskriminasi,

12
Taqwa, Gotong Royong, Demokrasi, Cinta Tanah Air, Rela
Berkorban

c. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar / norma yang
menentukan baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika juga
dipandang sebagai karakter atau etos individu / kelompok
berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur. Dalam pengertian
ini, etika tumpang tindih dengan moralitas dan/atau akhlak
dan/atau social decorum (kepantasan sosial) yaitu seperangkat
nilai dan norma yang mengatur perilaku manusia yang bias
diterima masyarakat, bangsa dan Negara secara keseluruhan.
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku
serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-
cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa
yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut.
Pelayanan Publik yang profesional membutuhkan tidak
hanya kompetensi teknik dan leadership, namun juga kompetensi
etika. Tanpa kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak
peka, tidak peduli dan diskriminatif, terutama pada masyarakat
kalangan bawah. Etika publik merupakan reflksi kritis yang
mengarahkan bagaimana nilai-nilai (kejujuran, solidaritas, keadilan,
kesetaraan, dll) dipraktikan dalam wujud keprihatinan dan
kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat atau kebaikan
orang lain. Adapun Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

13
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.

d. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasis pada
layanan prima sudah tidak bias ditawar lagi ketika lembaga
pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan public. Apabila setiap
lembaga pemerintah dapat memberikan layanan prima kepada
masyarakat maka akan menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak
yang dilayani.
Berikut ruang lingkup komitmen mutu yang meliputi aspek
efektifitas dan efisiensi, inovasi dan komitmen mutu
1. Konsep Efektivitas dan Efiensi

14
Efektivitas organisasi berarti sejauh mana
organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau
berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya.
Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau
jasa yang dihargai oleh pelanggan.” Sementara
Efesiensi Organisasi adalah jumlah sumber daya yang
digunakan untuk mencapai tujuan Organisasional.
Efesiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak
bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efesiensi dapat
di hitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan
untuk menghasilkan barang atau jasa.
2. Konsep Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan
kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi
dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Perubahan bisa dipicu antara lain oleh pergeseran
selera pasar, peningkatan harapan dan daya beli
masyarakat, pergeseran gaya hidup, peningkatan
kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh
globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Inovasi dapat terjadi pada banyak aspek,
misalnya perubahan produk barang/jasa yang
dihasilkan, proses produksi, nilai-nilai kelembagaan,
perubahan cara kerja, teknologi yang digunakan,
layanan sistem manajemen, serta mindset orang-orang
yang ada di dalam organisasi.
Inovasi biasa muncul karena ada dorongan dari
dalam (internal) untuk melakukan perubahan, atau bias
juga inovasi muncul karena ada desakan kebutuhan dari
pihak eksternal. Inovasi muncul dari imajinasi pemikiran

15
orang kreatif, dan lahirnya kreativitas didorong oleh
munculnya ide/gagasan baru untuk ke luar dari rutinitas
yang membosankan.
3. Konsep Dasar dan Pengertian Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/
jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer)
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan
bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah
satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai
alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa
sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain
sebagai pesaing (competitors).
Mengingat pentingnya aspek mutu, kini hampir
dalam setiap struktur organisasi, baik di perusahaan
maupun institusi pemerintahan, dimunculkan satu unit
kerja yang bertanggung jawab atas penjaminan mutu.
Unit penjaminan mutu berkewajiban mengawal
implementasi perencanaan mutu dengan menetapkan
program pengawasan mutu, sekaligus upaya untuk
selalu meningkatkan capaian mutu secara
berkelanjutan. Pada era global, orientasi dalam struktur
organisasi pemerintahan bukan semata mata pada
penempatan pegawai dalam hierarki birokrasi yang kaku
untuk menjalankan rutinitas, melainkan telah bergeser
pada upaya memberdayakan dan membangkitkan moral
kerja melalui pembentukan jejaring (human networking)
yang dinamis, sehingga kinerja lembaga dapat memberi
kepuasan kepada stakeholders. Hal ini dapat dilakukan
melalui pemberian wewenang dan tanggung jawab yang

16
jelas kepada setiap pegawai, sesuai dengan uraian
jabatan (job description) yang sudah ditetapkan institusi.

e. Anti Korupsi
Istilah korupsi berasal dari bahasa latin yakni corruptio atau
corruptus yang disalin ke berbagai bahasa. Misalya disalin ke
dalam bahasa inggris menjadi corruption atau corrupt, dalam
bahasa prancis menjadi corruption dan dalam bahasa belanda
disalin menjadi corruptive (korruptie). Agaknya dari bahasa belanda
itulah lahir kata korupsi dalam bahasa Indonesia. Corruptie yang
juga disalin menjadi corruptien dalam bahasa belanda itu
mengandung arti perbuatan korup, penyuapan. Secara harfiah
istilah tersebut berarti segala macam perbuatan yang tidak baik,
seperti yang dikatakan Andi Hamzah sebagai kebusukan,
keburukan, kejahatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan yang
menghina atau memfitnah.
Korupsi bukan lagi sebuah kejahatan yang biasa, dalam
perkembangannya korupsi telah terjadi secara sistematis dan
meluas. Menimbulkan efek kerugian negara dan dapat
menyengsarakan rakyat. Karena itulah korupsi kini dianggap
sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime). Kejahatan
korupsi telah disejajarkan dengan tindakan terorisme. Sebuah
kejahatan luar biasa yang menuntut penanganan dan pencegahan
yang luar biasa. Karenanya sebagai sebuh kejahatan yang
dikategorikan luar biasa, maka seluruh lapisan masyarakat harus
dibekali pengetahuan tentang bahaya laten korupsi dan
pencegahannya. Korupsi juga dapat memberikan dampak negatif
terhadap demokrasi, bidang ekonomi, dan kesejahteraan umum
negara. KPK bersama dengan para pakar telah melakukan
identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9

17
nilai anti korupsi, yakni jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

G. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


a. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah,
sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil
adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan
pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme. Dalam Konsep Manajemen ASN ini dikenal
apa yang disebut dengan sistem merit. Sistem Merit adalah
kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal
usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi
kecacatan.

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut


Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja. Pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundangundangan sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang
selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan. Manajemen PNS meliputi: penyusunan dan

18
penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan Jabatan;
pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian
kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin;
pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan
perlindungan..

b. Pelayanan Publik
Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan,
karena itu proses pelayanan berlangsung secara rutin dan
berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam
masyarakat. Proses yang dimaksudkan dilakukan sehubungan
dengan saling memenuhi kebutuhan antara penerima dan pemberi
pelayanan. Selanjutnya A.S. Moenir (2002: 16) menyatakan bahwa
proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang
langsung inilah yang dinamakan pelayanan. Jadi dapat dikatakan
pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan untuk membantu
menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain.
Dari definisi tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan
adalah aktivitas yang dapat dirasakan melalui hubungan antara
penerima dan pemberi pelayanan yang menggunakan peralatan
berupa organisasi atau lembaga perusahaan. Pelayanan publik
dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.
b. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan
sehubungan dengan jual beli barang dan jasa.
c. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima
seseorang dalam hubungannya dengan pensegahan,
diagnosis dan pengobatan suatu gangguan kesehatan
tertentu.
d. Publik berarti orang banyak (umum)

19
Pengertian publik menurut Inu Kencana Syafi’ie, adalah
“Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berfikir, perasaan,
harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan
nilai- nilai norma yang mereka miliki”. Berdasarkan ketentuan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
diatur bahwa Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan kepentingan
umum; kepastian hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak dan
kewajiban; keprofesionalan; partisipatif; persamaan perlakuan/tidak
diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas dan perlakuan
khusus bagi kelompok rentan; ketepatan waktu; dan kecepatan,
kemudahan, dan keterjangkauan. Adapun tujuan dari pelayanan
public adalah sebagai berikut:
a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak,
tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak
yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;
b. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang
layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan
korporasi yang baik;
c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai
dengan peraturan perundang-undangan; dan
d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi
masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

c. Whole of Government
WoG (Whole of Government) didefinisikan sebagai “Suatu
model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan

20
untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi
karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara
lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan
perilaku. Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik
adalah e-Government. E-government adalah tata kelola
pemerintahan (governance) yang diselenggarakan secara
terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT, agar hubungan-
hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat
berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif. Hasil atau
manfaat yang diperoleh melalui e-government antara lain adalah:
a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance), efisien dan efektif
b. Hemat anggaran dan tepat waktu
c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan
(fraud), suap dan korupsi akan banyak berkurang.
d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan
meningkat dan tingkat kesalahan berkurang
e. Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat
sehingga kepuasan publik juga meningkat.

H. Identifikasi Isu

Berdasarkan uraian tugas pokok dan fungsi Pengelola


Pembinaan Ketahanan Keluarga pada Bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Konawe Kepulauan dapat
diidenfikasi isu yang disajikan dalam tabel dibawah ini :

21
Tabel 2.1.
Identifikasi Isu berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

Kondisi Kondisi
No. Tupoksi Rumusan Isu
Sekarang Diharapkan
1 2 4 5 6
1 Membantu Kurangnya data Tersedianya Belum
Menyiapkan dan dokumen data dan optimalnya
bahan tentang pendukung dokumen kinerja
pelaksanaan penataan pelaksanaan penyedia data
perencanaan pelaksanaan perencanaan dan dokumen
umum dan perencanaan kegiatan yang terkait
program. umum dan lengkap dan perencanan
program. sesuai standar kegiatan
2 Membantu Belum adanya Terwujudnya Masih rendahnya
menyiapkan sinkronisasi sinkronisasi koordinasi
pedoman dan pelaksanan program dan pelaksanaan
petunjuk tentang program dan kegiatan yang tugas antara
pelaksanaan kegiatan dilaksanakan Petugas
perencanaan pemberdayaan dengan Lapangan
umum dan keluarga perencanan dengan
program sejahtera program kerja Pengelola data
pengelolaan dengan yang dan dokumentasi
Pemberdayaan perencanaan ditetapkan. pelaksanaan
Perempuan dan program kerja kegiatan
Keluarga yang ditetapkan.
Berencana.
3 Membantu Belum Tersedianya Belum
melaksanakan terlaksananya sistem tersedianya
penyimpanan pengelolaan manajemen sistem
berkas kerja, sistem kearsipan manajemen
data dan bahan kearsipan yang berbasis kearsipan
menurut berbasis elektronik berbasis
ketentuan yang elektronik yang dapat elektronik
berlaku. memudahkan
akses data
dan dokumen

Berdasarkan identifikasi isu terhadap tugas pokok dan fungsi


bermasalah, maka dapat dilihat bahwa terdapat 3 (tiga) isu utama
yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan Analis Rencana
Program dan Kegiatan yaitu :

22
1. Belum optimalnya kinerja penyedia data dan dokumen terkait
perencanan kegiatan.
2. Rendahnya koordinasi pelaksanaan tugas antara Petugas
Lapangan dengan Pengelola data dan dokumentasi pelaksanaan
kegiatan.
3. Belum tersedianya sistem manajemen kearsipan berbasis
elektronik.

23
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Pemilihan Isu
Setelah dilakukan identifikasi isu terhadap tugas pokok dan fungsi
yang bermasalah, dengan mempertimbangkan aspek keterbatasan waktu
dan aspek urgensi isu yang ada, maka langkah selanjutnya adalah
penetapan isu utama/prioritas yang akan diaktualisasikan dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi jabatan Analis Rencana Program
dan Kegiatan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Konawe Kepulauan. Penetapan isu priortias dilakukan dengan
menggunakan teknik Aktualitas, Problematika, Kekhalayakan dan
Kelayakan (APKL) dengan kriteria penilaian dan pengukuran hasil analisis
data sebagai berikut :
Bobot Keterangan
: Sangat Aktual, problematik,
5
kekhayalakan dan layak
: Aktual, problematik, kekhayalakan
4
dan layak
: Cukup Aktual, problematik,
3
kekhayalakan dan layak
: Kurang Aktual, problematik,
2
kekhayalakan dan layak
: Tidak Aktual, problematik,
1
kekhayalakan dan layak

24
Tabel 3.1
Penetapan Isu Prioritas dengan menggunakan teknik APKL
Isu
No. Teridentifikasi
A P K L Jumlah Peringkat

1 2 3 4 5 6 7 8
1 Belum
optimalnya
kinerja
penyedia
data dan 4 4 4 3 15 II
dokumen
terkait
perencanan
kegiatan.
2 Masih
rendahnya
koordinasi
pelaksanaan
tugas antara
Petugas
Lapangan 4 4 3 3 14 III
dengan
Pengelola
data dan
dokumentasi
pelaksanaan
kegiatan
3 Belum
tersedianya
sistem
manajemen 5 4 5 5 19 I
kearsipan
berbasis
elektronik.;

B. Isu Prioritas
Berdasarkan analisis Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan,
Kelayakan (APKL) pada tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa
isu aktual yang perlu diangkat oleh penulis dalam rangka pelaksanaan
aktualisasi latihan dasar CPNS Golongan III ini menurut peringkat isu
prioritas adalah sebagai berikut :

25
1. Belum tersedianya sistem manajemen kearsipan berbasis
elektronik.
2. Belum optimalnya kinerja penyedia data dan dokumen terkait
perencanan kegiatan.
3. Masih rendahnya koordinasi pelaksanaan tugas antara Petugas
Lapangan Pengelola data dan dokumentasi pelaksanaan
kegiatan.

C. Analisis Dampak Isu


Setelah dilakukan identifikasi dan penetapan isu prioritas
dengan menggunakan teknik APKL, dapat diketahui bahwa yang
menjadi isu prioritas dalam rancangan aktualisasi latihan dasar CPNS
ini adalah belum tersedianya sistem manajemen kearsipan berbasis
elektronik pada Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera di Dinas
Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Konawe
Kepulauan. Isu ini merupakan isu yang sangat penting bagi
pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan Analis Rencana Program dan
Kegiatan dapat memberikan dampak negatif apabila tidak segera
dipecahkan. Adapun dampak-dampak tersebut yaitu :
a. Dampak dari permasalahan arsip yang tidak tertata dengan baik
dan rapi, maka akan mengakibatkan arsip semakin lama semakin
menumpuk, lambatnya pencarian data dokumen atau berkas,
data akan hilang, berkas akan mudah lapuk karena kondisi
ruangan lembab, berkas akan kena rayap bila tidak terkontrol
dengan baik, data akan hilang karena menunda pekerjaan
penataan arsip.
b. Kemungkinan hilangnya atau rusaknya bukti-bukti otentik
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Perencanaan
dan Program sehingga sulit untuk mengukur capaian kinerja unit
kerja;

26
c. Semakin tertinggal dalam penggunaan dan pemanfaatan
teknologi informasi yang tepat guna sehingga menyebabkan tidak
efektif dan efisiennya pelaksanaan tugas pelayanan publik.

D. Gagasan Pemecahan Isu


Unit Kerja : Sub Bagian Perencanaan dan Program
Isu yang diangkat : Belum tersedianya sistem manajemen
kearsipan berbasis elektronik pada Sub
Bagian Perencanaan dan Program Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kab. Konawe Kepulauan
Gagasan Pemecahan Isu : Penyediaan Sistem Manajemen
Pengelolaan Arsip Berbasis Elektronik
Sub Bagian Perencanaan dan Program
Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kab. Konawe
Kepulauan

E. Kegiatan dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu


Untuk memecahkan isu tersebut kegiatan dan tahapan kegiatan
yang saya rencanakan adalan sebagai berikut :
1. Melaporkan rencanangan aktualias dan meminta dukungan kepada
atasan terkait palaksanaan aktualisasi dengan tahapan sebagai
berikut :
1.1. Menyiapkan bahan konsultasi
1.2. Melaksanakan konsultasi kepada atasan
1.3. Membuat catatan hasil konsultasi
2. Melaksanakan rapat koordinasi dengan unit kerja terkait dalam
pengelolaan arsip berbasis elektronik dengan tahapan sebagai
berikut:
2.1. Membuat undangan, daftar hadir rapat dan blangko notulensi

27
2.2. Menyiapkan bahan rapat.
2.3. Melaksanakan rapat koordinasi
3. Merancang kegiatan pengelolaan arsip berbasis elektronik dengan
tahapan sebagai berikut :
3.1. Membuat panduan langkah-langkah pelaksaaan kegiatan
3.2. Membuat petunjuk teknis pengelolaan arsip berbasis
elektronik melalui aplikasi excel.
3.3. Menyiapkan dokumen yang akan dimasukkan ke sistem
elektronik
3.4. Melakukan pengelompokan dokumen sesuai jenisnya
3.5. Menyiapkan komputer dan scanner
4. Menyiapkan penyimpanan dokumen pada komputer dengan tahapan
sebagai berikut :
4.1. Membuat Folder penyimpanan sesuai jenis dokumen
4.2. Membuat daftar nama dokumen yang akan diarsipkan sesuai
dokumen fisik pada Microsoft Excel.
4.3. Membuat menu pemanggilan data dengan hyperlink
5. Mengkonfersi dokumen fisik menjadi data digital dengan tahapan
sebagai berikut :
5.1. Melakukan scanning dokumen untuk pembuatan arsip
elektronik
5.2. Memberi nama file hasil scan sesuai dokumen fisik
5.3. Melakukan penyimpanan file pada folder penyimpanan data
5.4. Membuat link akses data arsip elektronik secara offline pada
aplikasi Microsoft Excel
6. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan dengan tahapan sebagai berikut:
6.1. Menganalisa kekurangan dan kesalahan
6.2. Membuat catatan capaian kegiatan
6.3. Melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan

28
F. Analisis Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan

Table 3.2
Analisis Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan
Kegiatan 1 :
Melaporkan rencanangan aktualiasi dan meminta dukungan
kepada atasan
Keterkaitan dengan Nilai
Tahapan Kegiatan Output Hasil
Dasar ASN
1. Menyiapkan bahan Bahan Akuntabilitas :
konsultasi
konsultasi Dalam menyiapkan bahan
kosultasi, saya akan
melaksankan dengan dengan
sedetail mungkin untuk
mencapai target dan tujuan
Nasionalisme :
Dalam menyiapkan bahan,
saya akan mencari referensi
dari mentor
Etika Pulik :
Dalam Menyiapkan bahan saya
akan bersikap sopan
Komitmen Mutu :
Dalam meyiapkan bahan saya
akan melakukan dengan terliti
Anti Korupsi :
Dalam menyiapkan bahan saya
akan melakukan dengan kerja
keras.

29
2. Melaksanakan Dukungan Akuntabilitas :
konsultasi dan Dalam melakukan tahapan
kepada atasan komitmen konsultasi, saya akan
dari pimpinan melakukan secara terbuka
untuk megutarakan maksud
dan tujuan
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan
konsultasi dengan pimpinan
saya akan bertukar pendapat
Etika Pulik :
Dalam Melakukan konsultasi
dengan pimpinan saya akan
menggunakan bahasa yang
baik dan sopan
Komitmen Mutu :
Dalam melaksanakan
konsultasi saya akan
berkomunikasi langsung agar
komunikasi berjalan efektif
Anti Korupsi :
Dalam melakukan konsultasi
menerapkan nilai-nilai
kejujuran
3. Membuat catatan Catatan hasil Akuntabilitas :
hasil konsultasi konsultasi Dalam mencatat hasil
konsultasi saya akan
melakukannya dengan jujur
apa adanya

30
Nasionalisme :
Dalam mencatat hasil
konsultasi saya akan
melakukan dengan kerja keras
Etika Pulik :
Dalam mencatat hasil
konsultasi saya akan
melakukan dengan penuh
integritas.
Komitmen Mutu :
Dalam mencatat hasil rapat
saya akan melakuakn dengan
efisien dan efektif
Anti Korupsi :
Dalam mencatat hasil
konsultasi saya akan
melakukan dengan penuh
tanggung jawab
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai :
Penguatan Nilai Organisasi :
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : tidak
terlaksanannya konsultasi yang baik

Kegiatan 2 :
Melaksanakan rapat koordinasi dengan unit kerja terkait dalam
pengelolaan arsip berbasis elektronik
Keterkaitan dengan Nilai Dasar
Tahapan Kegiatan Output Hasil
ASN
1. Membuat Surat Akuntabilitas :
undangan, undangan, Dalam membuat undangan, daftar

31
daftar hadir daftar hadir hadir rapat dan blangko notulensi,
rapat dan rapat, dan saya akan melaksankan dengan
blangko blangko dengan rasa penuh tanggung
notulensi notulensi jawab
Nasionalisme :
Dalam Membuat undangan, daftar
hadir rapat dan blangko notulensi
saya akan menggunakan bahasa
Indonesia baku.
Etika Pulik :
Dalam membuat undangan, daftar
hadir rapat dan blangko notulensi,
saya akan menggunakan bahasa
yang sopan dan santun
Komitmen Mutu :
Dalam membuat undangan, daftar
hadir rapat dan blangko notulensi,
saya akan melakukan dengan
baik agar mudah dipahami
Anti Korupsi :
Membuat undangan, daftar hadir
rapat dan blangko tanpa intervensi
pihak lain
2. Menyiapkan Tersedianya Akuntabilitas :
bahan rapat. bahan rapat Dalam menyiapkan bahan rapat
saya akan mencari referensi yang
dapat dipertanggungjawabkan.
Nasionalisme :
Dalam menyiapkan bahan rapat
saya akan melakukannya dengan
sungguh-sungguh.

32
Etika Pulik :
Dalam menyiapkan bahan rapat
saya akan melakukannya dengan
cermat dan teliti
Komitmen Mutu :
Dalam menyiapkan bahan rapat
saya akan mencari referensi
terpercaya
Anti Korupsi :
Dalam menyiapkan bahan rapat
saya akan melakukannya secara
mandiri dan sederhana.
3. Melaksanakan Keputusan Akuntabilitas :
rapat koordinasi
rapat Dalam rapat saya akan mengikuti
dengan penuh integritas dan
tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam melaksanakan rapat
koordinasi saya akan menjaga
sikap saling menghormati dan
mengikuti hasil keputusan yang
diambil secara demokratis.
Etika Pulik :
Dalam menyampaikan pendapat
saya akan menggunakan bahasa
yang baik dan sopan
Komitmen Mutu :
Dalam rapat saya akan
mengungkapkan gagasan dengan
komunikasi yang mudah dipahami
Anti Korupsi :

33
Dalam rapat saya akan berani
menyampaikan permasalahan
yang ada secara jujur
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai :
Penguatan Nilai Organisasi :
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : tidak adanya
sinkronisasi data antar lini

Kegiatan 3 :
Merancang kegiatan pengelolaan arsip berbasis elektronik
Keterkaitan dengan Nilai Dasar
Tahapan Kegiatan Output Hasil
ASN
1. Membuat Tersedianya Akuntabilitas :
panduan pedoman Dalam membuat panduan
langkah-langkah pelaksaan langkah-langkah pelaksanaan
pelaksaaan kegiatan kegiatan saya akan melakukan
kegiatan dengan cermat agar tujuan
tercapai.
Nasionalisme :
Dalam membuat panduan
langkah-langkah pelaksanaan
kegiatan saya akan bahasa
Indonesia baku.
Etika Pulik :
Dalam membuat panduan
langkah-langkah pelaksanaan
kegiatan saya akan menggunakan
bahasa yang sopan.
Komitmen Mutu :
Dalam membuat panduan

34
langkah-langkah pelaksanaan
kegiatan saya akan melakukan
secara efektif dan efisisen.
Anti Korupsi :
Dalam membuat panduan
langkah-langkah pelaksanaan
kegiatan saya akan membuatnya
secara sederhana.
2. Membuat Petunjuk Akuntabilitas :
petunjuk teknis teknis Dalam membuat petunjuk teknis
pengelolaan pengelolaan pengelolaan arsip berbasis
arsip berbasis arsip berbasis elektronik, saya akan
elektronik melalui data melakukukan dengan penuh
aplikasi Excel elektronik tanggung jawab
melalui Nasionalisme :
aplikasi Excel Dalam membuat petunjuk teknis
pengelolaan arsip berbasis
elektronik, saya akan
melakukukan dengan disiplin dan
kerja keras
Etika Pulik :
Dalam membuat petunjuk teknis
pengelolaan arsip berbasis
elektronik, saya akan
melakukukan secara akurat.
Komitmen Mutu :
Dalam membuat petunjuk teknis
pengelolaan arsip berbasis
elektronik, saya akan melakukan
perencanaan yang terukur
sehingga dapat berjalan dengan

35
efektif.
Anti Korupsi :
Dalam membuat petunjuk teknis
pengelolaan arsip berbasis
elektronik, saya akan melakukan
dengan penuh tanggung jawab
3. Menyiapkan Tersedianya Akuntabilitas :
dokumen yang dokumen Dalam meyiapkan dokumen yang
akan dimasukkan yang akan dimasukkan ke sistem
ke sistem diperlukan elektronik, saya akan melakukan
elektronik dengan penuh tanggung jawab.
Nasionalisme :
Dalam meyiapkan dokumen yang
akan dimasukkan ke sistem
elektronik, saya akan melakuakn
dengan kerja keras dan rela
berkorban.
Etika Pulik :
Dalam meyiapkan dokumen yang
akan dimasukkan ke sistem
elektronik, saya akan bersikap
sopan dan santun.
Komitmen Mutu :
Dalam meyiapkan dokumen yang
akan dimasukkan ke sistem
elektronik, saya akan melakukan
dengan penuh kehati-hatian
Anti Korupsi :
Dalam meyiapkan dokumen yang
akan dimasukkan ke sistem
elektronik, saya akan jujur.

36
4. Melakukan Dokumen Akuntabilitas :
pengelompokan yang Dalam mengelompokan data,
dokumen sesuai terklasifikasi saya akan melakukukan dengan
jenisnya penuh tanggung jawab.
Nasionalisme :
Dalam mengelompokan data,
saya akan melakukukan dengan
disiplin dan kerja keras.
Etika Pulik :
Dalam mengelompokan data,
saya akan melakukukan secara
akurat.
Komitmen Mutu :
Dalam mengelompokan data,
saya akan melakukan
perencanaan yang terukur
sehingga dapat berjalan dengan
efektif.
Anti Korupsi :
Dalam mengelompokan data,
saya akan melakukannya dengan
kehati-hatian.
5. Menyediakan Tersedianya Akuntabilitas :
komputer dan computer dan Dalam menyediakan computer
scanner scanner dan scanner, saya akan
melakukukan dengan penuh
tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam menyediakan komputer
dan scanner, saya akan menjaga
agar tidak rusak

37
Etika Pulik :
Dalam mengelompokan data,
saya akan melakukukan secara
akurat.
Komitmen Mutu :
Dalam menyediakan komputer
dan scanner, saya akan
memperhatikan kesesuain dengan
kebutuhan.
Anti Korupsi :
Dalam menyediakan komputer
dan scanner, saya akan
melakukan dengan hati-hari.
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai :
Penguatan Nilai Organisasi :
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : pelaksanaan
kegiatan tidak sistematis dan terstruktur

Kegiatan 4 :
Menyiapkan penyimpanan dokumen pada komputer
Keterkaitan dengan Nilai Dasar
Tahapan Kegiatan Output Hasil
ASN
1. Membuat Folder Tersedianya Akuntabilitas :
penyimpanan folder sesuai Dalam membuat folder
sesuai jenis nama dan penyimpanan, saya akan
dokumen jenis melakukan secara konsisten.
dokumen Nasionalisme :
Dalam membuat folder
penyimpanan, saya akan
melakuakn dengan cermat.

38
Etika Pulik :
Dalam membuat folder
penyimpanan, saya akan
melakukan dengan cermat.
Komitmen Mutu :
Dalam membuat folder
penyimpanan, saya akan
melakukan secara efektif.
Anti Korupsi :
Dalam membuat folder
penyimpanan, saya akan
melakukan dengan penuh
tanggung jawab
2. Membuat daftar Tersedianya Akuntabilitas :
nama dokumen data nama Dalam membuat daftar nama
yang akan dokumen fisik dokumen, saya akan melakukan
diarsipkan dalam Format dengan penuh tanggung jawab.
sesuai dokumen Excel Nasionalisme :
fisik Dalam membuat daftar nama
dokumen, saya akan memberi
nama sesuai tata bahasa
Indonesia yang baku
Etika Publik :
Dalam membuat daftar nama
dokumen, saya akan melakukan
dengan cermat
Komitmen Mutu :
Dalam membuat daftar nama
dokumen, saya akan melakukan
dengan efisien
Anti Korupsi :

39
Dalam membuat daftar nama
dokumen, saya akan melakukan
dengan mandiri dan disiplin
3. Membuat menu Link ke basis Akuntabilitas :
pemanggilan data Dalam membuat menu
data dengan pemanggilan data, saya akan
hyperlink melakukan dengan penuh
tanggung jawab.
Nasionalisme : Dalam membuat
menu pemanggilan data, saya
akan menamai menu sesuai tata
bahasa Indonesia yang baku
Etika Pulik :
Dalam membuat menu
pemanggilan data, saya akan
lakukan dengan cermat
Komitmen Mutu :
Dalam membuat menu
pemanggilan data, saya akan
melakukan dengan efisien.
Anti Korusi :
Dalam membuat menu
pemanggilan data, saya akan
lakukan dengan kerja keras.
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai :
Penguatan Nilai Organisasi :
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : tidak
tercapainya target peyediaan sistem manajemen arsip berbasis
elektronik

40
Kegiatan 4 :
Menyiapkan penyimpanan dokumen pada komputer
Keterkaitan dengan Nilai Dasar
Tahapan Kegiatan Output Hasil
ASN
1. Membuat Folder Tersedianya Akuntabilitas :
penyimpanan folder sesuai Dalam membuat folder
sesuai jenis nama dan penyimpanan, saya akan
dokumen jenis melakukan secara konsisten.
dokumen Nasionalisme :
Dalam membuat folder
penyimpanan, saya akan
melakuakn dengan cermat.
Etika Pulik :
Dalam membuat folder
penyimpanan, saya akan
melakukan dengan cermat.
Komitmen Mutu :
Dalam membuat folder
penyimpanan, saya akan
melakukan secara efektif.
Anti Korupsi :
Dalam membuat folder
penyimpanan, saya akan
melakukan dengan penuh
tanggung jawab
3. Membuat daftar Tersedianya Akuntabilitas :
nama dokumen data nama Dalam membuat daftar nama
yang akan dokumen fisik dokumen, saya akan melakukan
diarsipkan dalam Format dengan penuh tanggung jawab
sesuai dokumen Excel Nasionalisme :

41
fisik Dalam membuat daftar nama
dokumen, saya akan melakukan
dengan sugguh-sungguh
Etika Pulik :
Dalam membuat daftar nama
dokumen, saya akan melakukan
dengan cermat
Komitmen Mutu :
Dalam membuat daftar nama
dokumen, saya akan melakukan
sesuai satandar yang berlaku..
Anti Korupsi
Dalam membuat daftar nama
dokumen, saya akan lakukan
dengan kerja keras.
4. Membuat menu Link ke basis Akuntabilitas :
pemanggilan data Dalam membuat menu
data dengan pemanggilan data, saya akan
hyperlink melakukan secara cermat.
Nasionalisme :
Dalam membuat menu
pemanggilan data, saya akan
melakukan tertib.
Etika Pulik :
Dalam membuat menu
pemanggilan data, saya akan
melakukan integritas tinggi.
Komitmen Mutu :
Dalam membuat menu
pemanggilan data, saya akan
melakukann dengan teliti

42
Anti Korupsi :
Dalam membuat menu
pemanggilan data, saya akan
dengan penuh tanggung jawab.
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai :
Penguatan Nilai Organisasi :
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : dokumen
tidak dapat ditemukan secara cepat dan tepat

Kegiatan 5 :
Mengkonfersi dokumen fisik menjadi data digital
Keterkaitan dengan Nilai
Tahapan Kegiatan Output Hasil
Dasar ASN
1. Melakukan Soft file Akuntabilitas :
scanning dokumen Dalam melakukan scanning
dokumen untuk dokumen, saya akan penuh
pembuatan arsip tanggung jawab
elektronik Nasionalisme :
Dalam melakukan scanning
dokumen, saya aakan menjaga
kerahasiaan dokumen.
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan scanning
dokumen, saya akan melakukan
sesuai prosedur.
Anti Korupsi :
Dalam melakukan scanning
dokumen, saya akan akan
melakukan dengan hati-hati

43
2. Memberi nama file File Komitmen Mutu :
hasil scan sesuai tersimpan Dalam memberi nama file hasil
sesuai
dokumen fisik. scan, saya akan memastikan
nama
dokumen kesesuaian nama file dengan
fisik berkas fisik.

3. Melakukan File tersimpan Akuntabilitas :


penyimpanan file dalam folder Dalam menyimpan file saya
pada folder akan melakukan dengan penuh
penyimpanan data tanggung jawab.
Nasionalisme :
Dalam menyimpan file saya
akan melakukan dengan
sungguh-sunggah sebagai
bentuk pengabdian
Etika Pulik :
Dalam menyimpan file saya
akan melakukan dengan cermat
Komitmen Mutu :
Dalam menyimpan file saya
akan melakukan dengan
sungguh-sunggah sebagai
bentuk pengabdian
Anti Korupsi :
Dalam menyimpan file saya
akan melakukan dengan kerja
keras
4. Membuat link Tersedianya Akuntabilitas :
akses data arsip Link akses Membuat link akses data arsip
elektronik secara data elektronik elektronik secara offline pada
offline pada secara offline aplikasi Microsoft Excel, saya

44
aplikasi Microsoft pada aplikasi akan melakukan dengan
Excel Microsoft tanggung jawab.
Excel. Nasionalisme :
Membuat link akses data arsip
elektronik secara offline pada
aplikasi Microsoft Excel, saya
akan melakukan dengan kerja
keras
Etika Pulik :
Membuat link akses data arsip
elektronik secara offline pada
aplikasi Microsoft Excel, saya
akan melakukan dengan kerja
cermat.
Komitmen Mutu :
Membuat link akses data arsip
elektronik secara offline pada
aplikasi Microsoft Excel,
merupakan bentuk efisiensi dan
efektifitas
Anti Korupsi :
Membuat link akses data arsip
elektronik secara offline pada
aplikasi Microsoft Excel, saya
akan melakukan dengan mandiri
dan disiplin.
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai :
Penguatan Nilai Organisasi :
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : tidak
tersedianya data dokumen dalam format digital

45
Kegiatan 6 :
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
Keterkaitan dengan Nilai Dasar
Tahapan Kegiatan Output Hasil
ASN
1. Menganalisa Tersedianya Akuntabilitas :
kekurangan dan pedoman Dalam Menganalisa kekurangan
kesalahan pelaksaan dan kesalahan, saya akan secara
kegiatan seksama
Nasionalisme :
Dalam Menganalisa kekurangan
dan kesalahan, saya akan
melakukan dengan sungguh-
sungguh.
Etika Pulik :
Dalam Menganalisa kekurangan
dan kesalahan, saya akan
melakukannya dengan cermat.
Komitmen Mutu :
Dalam Menganalisa kekurangan
dan kesalahan, saya memastikan
tidak terjadi kesalahan lagi.
Anti Korupsi :
Dalam Menganalisa kekurangan
dan kesalahan, saya akan
melakukan dengan penuh
tanggung jawab.
2. Mencatat hasil Catatan hasil Akuntabilitas :
capaian kegiatan capaian Dalam mencatat hasil capaian
kegiatan kegiatan saya akan lakukan
secara jujur.

46
Nasionalisme :
Catatan akan disajikan dengan
menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Etika Pulik :
Catatan akan dibuat secara
cermat
Komitmen Mutu :
Dalam membuat cacatan capaian
kegiatan saya akan buat secara
efisien
Anti Korupsi :
Dalam membuat cacatan capaian
kegiatan sya akan lakukan dengan
kerja keras
3. Melaporkan hasil Tersedianya Akuntabilitas :
evaluasi kepada dokumen Dalam melaporkan hasil evaluasi
pimpinan yang kepada pimpinan, saya akan
diperlukan melakukan secara jujur dan
transparan.
Nasionalisme :
Dalam melaporkan hasil evaluasi
kepada pimpinan, saya akan
menggunakan bahasa Indonesia
yang baku
Etika Pulik :
Dalam melaporkan hasil evaluasi
kepada pimpinan, saya akan
bersikap sopan dan santun.
Komitmen Mutu :
Dalam melaporkan hasil evaluasi

47
kepada pimpinan, saya akan
berkomunikasi langsung agar
informasi yang disampaiakan tepat
dan akurat
Anti Korupsi :
Dalam melaporkan hasil evaluasi
kepada pimpinan, saya akan
melakukan dengan jujur.
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai : Kegiatan ini dapat
mendukung tugas dan fungsi unit kerja untuk mencapai visi
dan misi Dinas PPKBP3A
Penguatan Nilai Organisasi :
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : tidak
terlihatnya hasil capaian dari kegiatan

G. Perkiraan Hambatan dan Solusi


Perkiraan masalah yang dapat terjadi dalam pelaksanaan
aktualisasi ini yaitu ketidaksesuaian pelaksanaan kegiatan dengan
jadwal yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh kendala-kendala
teknis di tempat kerja. Alternatif solusi yang diambil yaitu selalu
berkonsultasi dengan mentor dan coach untuk meminta pertimbangan
dan saran terhadap tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut.

H. Rencana Habituasi
Dalam kegiatan rutin sehari-hari akan membisakan diri disiplin,
sopan, santun, jujur setiap kegiatan yang dilakukan walaupun diluar
kegiatan aktualisasi.

48
F. Jadwal Kegiatan
Tabel 3.3
Jadwal Aktualisasi Latihan Dasar CPNS Gol. III

No. Kegiatan Hari Ke - (Maret)


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Melaporkan
rencanangan
aktualias dan
1 meminta
dukungan kepada
atasan terkait
palaksanaan
Melaksanakan
aktualisasi
rapat koordinasi
2
dengan unit kerja
terkait dalam
pengelolaan
Merancang arsip
berbasis
kegiatan
3 elektronik
pengelolaan arsip
berbasis
elektronik
Menyiapkan
4 penyimpanan
dokumen pada
computer
5 Mengkonfersi
dokumen fisik
menjadi data
digital
Monitoring dan
6 Evaluasi Kegiatan

49
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rancanangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS berjudul


“Penyediaan Sistem Manajemen Data Berbasis Elektronik Melalui
Aplikasi Excel Pada Sub Bagian Perencanaan Dan Program Dinas
Pengendalia Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Konawe Kepulauan.

Dalam pelaksanaan aktualisasi ini terdapat 6 kegiatan yang akan


dilakukan yaitu: melaporkan rencanangan aktualias dan meminta
dukungan kepada atasan terkait palaksanaan aktualisasi, melaksanakan
rapat koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pengelolaan arsip
berbasis elektronik, merancang kegiatan pengelolaan arsip berbasis
elektronik, menyiapkan penyimpanan dokumen pada komputer,
mengkonfersi dokumen fisik menjadi data digital dan monitoring dan
evaluasi kegiatan.

B. Saran

Dalam penerapan kegiatan harus mencerminkan nilai-nilai dasar


ASN dan bisa diwujudkan dalam kegiatan sehari-hari dilingkungan
organisasi.

1
50
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas.


Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme.


Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik.


Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu.


Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi.


Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Whole Of


Government. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen


ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayanan


Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara

2
51

Anda mungkin juga menyukai