Anda di halaman 1dari 2

Nama : Robiatus Sahrah Al-adawiyah

NIM : 215080400113026
Kelas : A - Sosial Ekonomi Perikanan

UJIAN TENGAH SEMESTER ( UTS ) GENAP TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila


Prodi : Sosial Ekonomi Perikanan
Dosen : Dr. Mohamad Anas, M. Phil
Sifat : Daring via Google Classroom

Jelaskan pertanyaan ini dengan jelas dan singkat! Jawaban diketik dan diunggah di
GC
1. Mengapa, pada sisi lain, penerapan Pancasila di era Orde Baru dinilai terjadi
penyelewengan?
2. Jelaskan secara singkat dan jelas dimensi ontologis, epistemologis, dan
aksiologis Pancasila!
3. Pada kasus Kemenag No. 05 tahun 2022 tentang pedoman penggunaan
pengeras suara di Masjid dan Mushala, apakah negara terlalu masuk
mengontrol ruang privat agama, ataukah negara sudah tepat mengaturnya
karena ekspresi simbol keagamaan mengganggu ruang publik?
4. Jelaskan paham integralistik Indonesia sebagaimana yang diusulkan oleh
Mohammad Hatta!

Jawab

1. Karena yang menjadi pemeran utama dalam era Orde Baru adalah Angkatan
Darat. Terdapat landasan konstitusional mengenai masuknya militer ke
dalam politik, yaitu Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebutkan adanya
golongan ABRI dalam MPR. Pada awal Orde Baru dimulai, langkah
pemerintahan yang dilakukan adalah langgam libertarian. Orde Baru sudah
menggeser sistem politik Indonesia dari titik ekstrim otoriter pada zaman
demokrasi terpimpin menjadi demokrasi liberal. Sistem ini hanya ditolerir
selama pemerintah mencari format baru untuk politik Indonesia. Setelah
format terbentuk, sistem liberal pun bergeser lagi ke sistem otoriter.

2. Landasan Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis Pancasila.


a. Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat
dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari
sila-sila Pancasila. Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila
bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri, malainkan
memiliki satu kesatuan dasar ontologism. Dasar ontologis Pancasila
pada hakikatnya adalah manusia, yang memiliki hakikat mutlak yaitu
monopluralis, atau monodualis, karena itu juga disebut sebagai dasar
antropologis. Subyek pendukung pokok dari sila-sila Pancasila adalah
manusia.
b. Landasan Epistemologis Pancasila
Dasar epistemologis Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep
dasar tentang hakikat manusia. Pancasila sebagai suatu obyek
pengetahuan pada hakikatnya meliputi masalah sumber pengetahuan
dan susunan pengetahuan Pancasila. Tentang sumber pengetahuan
Pancasila, sebagaimana telah dipahami bersama adalah nilai-nilai
yang ada pada bangsa Indonesia sendiri. Tentang susunan Pancasila
sebagai suatu sistem pengetahuan, maka Pancasila memiliki
susunan yang bersifat formal logis, baik dalam arti susunan sila-sila
Pancasila maupun isi arti dari sila-sila Pancasila itu.
c. Landasan Aksiologis Pancasila
Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu
kesatuan dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.
Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang
filsafat nilai Pancasila.

3. Tergantung perspektif masyarakat dapat dikatakan sudah tepat namun


dapat pula dikatakan terlalu masuk mengontrol ruang privat agama,
dikarenakan Kemenag ingin menjunjung kenyamanan, dan keharmonisan
antarwarga. Tapi di sisi lain, jika membuat aturan terlalu keras dan ketat bisa
dianggap terlalu liberal dan tidak memihak kepada umat Muslim. Surat
Edaran tersebut menjadi pijakan bahwa orang tidak serta merta bisa
dipidana karena protes suara keras di rumah ibadah. Dalam surat edaran
tersebut volume pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan. bukan
mengurangi maksud siar masjid. penggunaan pengeras suara di masjid dan
musala merupakan kebutuhan bagi umat Islam sebagai salah satu media
syiar Islam di tengah masyarakat. Namun, di saat yang bersamaan,
masyarakat Indonesia adalah beragam, baik agama, keyakinan, latar
belakang, dan lainnya, sehingga diperlukan upaya untuk merawat
persaudaraan dan harmoni sosial.Pedoman diterbitkan sebagai upaya
meningkatkan ketenteraman, ketertiban, dan keharmonisan antarwarga
masyarakat.

4. integralistik merupakan paham yang berakar dari keanekaragaman budaya


bangsa namun tetap mempersatukan satu kesatuan integral yang disebut
negara Indonesia. Negara yang berdasar aliran pikiran integral ialah
penghidupan bangsa seluruhnya. Negara tidak memihak kepada suatu
golongan yang paling kuat, atau yang palingbesar, tidak menganggap
kepentingan seseorang sebagai pusat, akan tetapi negara menjamin
keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai persatuan yang tidak dapat
dipisahkan.

Anda mungkin juga menyukai