Oleh:
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA
School Of Economics With Spiritual Insight
SINGARAJA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmatNya berupa pengetahuan sehingga makalah ini
dapat selesai pada waktunya. Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Gusti Putu Eka Kusuma, SE.,MM. selaku dosen pengajar mata kuliah
Pengantar Pariwisata yang sudah membimbing kami dalam pembuatan
makalah ini.
2. Rekan – rekan jurusan S1 Manajemen yang sudah berpartisipasi dalam
mendukung pembuatan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas UTS mata kuliah
Pengantar Pariwisata. Dalam makalah ini mengulas tentang analisis SWOT dari
Kebun Raya Bedugul Bali.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalahnya yaitu:
1. Jelaskan apa kekuatan dari tempat wisata Kebun Raya Bali?
2. Jelaskan apa kelemahan dari tempat wisata Kebun Raya Bali?
3. Jelaskan apa ancaman dari tempat wisata Kebun Raya Bali?
4. Jelaskan apa peluang dari tempat wisata Kebun Raya Bali?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kekuatan dari Kebun Raya Bali.
2. Untuk mengetahui kelemahan dari Kebun Raya Bali.
3. Untuk mengetahui ancaman dari Kebun Raya Bali.
4. Untuk mengetahui peluang dari Kebun Raya Bali.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
Tabanan, Dinas Kehutanan, Kalangan Akademisi, tokoh-tokoh masyarakat dan
pengunjung di kawasan Kebun Raya Eka Karya Bali.
4
kekuatan (Strengths) dan kelemahan kelemahan (Weaknesses) suatu organisasi
dan kesempatan kesempatan (Opportunities) serta ancaman (Threats) dari
lingkungan sekitar untuk merumuskan strategi yang tepat bagi organisasi. Hal
ini melibatkan penentuan tujuan organisasi dan mengidentifikasi faktor internal
serta eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu.
Metode SWOT ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang pada waktu itu
(dasawarsa 1960an dan 1970an) sedang memimpin proyek riset pada
Universitas Stanford dengan menggunakan data dari berbagai perusahaan.
Analisis SWOT dibuat berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman.
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal
organisasi. Strengths (Kekuatan) adalah segala hal yang dibutuhkan pada
kondisi yang sifatnya internal organisasi agar kegiatan organisasi berjalan
maksimal. Misalnya : kekuatan keuangan, motivasi anggota yang kuat, nama
baik organisasi terkenal, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih,
anggota yang pekerja keras, memiliki jaringan organisasi yang luas, dan
lainnya. Weaknesses (Kelemahan) adalah terdapatnya kekurangan pada kondisi
internal organisasi, akibatnya kegiatan organisasi belum maksimal terlaksana.
Misalnya ; kekurangan dana, memiliki orang baru yang belum terampil, belum
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai organisasi, anggota kurang kreatif
dan malas, tidak adanya teknologi dan sebagainya. Opportunities (Peluang)
adalah faktor lingkungan luar yang positif,yang dapat dan mampu mengarahkan
kegiatan organisasi kearahnya. Misalnya ; Kebutuhan lingkungan sesuai dengan
tujuan organisasi, masyarakat lagi membutuhkan perubahan, tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap organisasi yang bagus, belum adanya
organisasi lain yang melihat peluang tersebut, banyak pemberi dana yang
berkaitan dengan isu yang dibawa oleh organisasi dan lainnya. Threats
(Ancaman) adalah faktor lingkungan luar yang mampu menghambat
pergerakan organisasi. Misalnya : masyarakat sedang dalam kondisi apatis dan
pesimis terhadap organisasi tersebut, kegiatan organisasi seperti itu lagi banyak
dilakukan oleh organisasi lainnya sehingga ada banyak competitor atau pesaing,
isu yang dibawa oleh organisasi sudah basi dan lainnya.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
membangun kerjasama yang solid diantara karyawan ataupun staff dengan
manajemen perusahaan
e) Kelengkapan koleksi tanaman dan tumbuhan di Kebun Raya Eka Karya Bali
seperti tanaman obat, tanaman-tanaman untuk upacara agama hindu Kebun
Raya Bali mengoleksi Tanaman Upacara Adat Hindu Bali mulai dari tahun
1991 dan terletak di dekat Pura Batumeringgit. Koleksi Tanaman Upacara
Adat Bali terdiri dari 580 tanaman yang berasal dari 42 suku, 81 marga dan
130 jenis, tanaman-tanaman air Koleksi ditata sesuai dengan habitusnya dan
yang menarik di sini antara lain Nymphaea pubescens Willd., Pontederia
cordata L., Cyperus papyrus L., Cyperus flabelliformis Rottb., Zantedeschia
aethiopica (L.) Spreng. Dan Nymphoides indica (L.) yang memiliki
perawakan menyerupai teratai namun memiki daun dan bunga yang kecil.
7
wisata Bedugul.
e) Kurang tersedianya kendaraan bagi pengunjung didalam areal kebun raya,
termasuk fasilitas untuk penyandang disabilitas di kawasan Kebun Raya
Eka Karya Bali yang sangat luas. Hal ini berpengaruh terhadap kemampuan
mobilitas para pengujung dari spot yang satu ke spot yang lain sehingga
para pengunjung kurang dapat menikmati berbagai potensi wisata di
kawasan kebun raya
f) Belum dilaksanakannya suatu program sosialisasi pemanfaatan obyek
wisata dikawasan konservasi secara arif dan bijaksana kepada masyarakat
sehingga pentingnya menjaga kelestarian flora dikawasan Kebun Raya Eka
Karya Bali belum dipahami oleh masyarakat luas
g. Belum melakukan pemasaran dan promosi dengan efektif dan efisien
Dalam pengembangan pariwisata, dibutuhkan pemasaran dan promosi.
Pemasaran dilakukan untuk mengetahui kondisi pasar dengan baik,
sehingga produk dan jasa yang dipasarkan sesuai dengan keinginan
konsumen sedangkan promosi, untuk mendorong kegiatan pariwisata.
Dalam hal ini, Kebun Raya Eka Karya Bali belum melakukan pemasaran
dan promosi dikarenakan fungsi utama kebun raya adalah tempat
konservasi.
8
berpotensi merusak kelestarian ekosistem tumbuhan yang terdapat di Kebun
Raya Eka Karya Bali.
b) Pelestarian flora di kawasan Kebun Raya Eka Karya Bali kurang
diperhatikan oleh pihak ketiga ersebut, sehingga lambat laun dapat
berpengaruh terhadap percepatan program konservasi flora di kawasan
kebun raya
c) Adanya kemungkinan tanah longsor karena adanya perubahan iklim.
Lanskap Kebun Raya Eka Karya Bali yang dikelilingi oleh perbukitan
menjadi rentan mengalami gangguan bencana alam seperti tanah longsor
yang diikuti oleh jatuhnya bebatuan besar dari bukit-bukit disekitar kawasan
kebun raya
d) Kerusakan hutan akibat eksploitasi
Kerusakan hutan akibat eksploitasi yang seperti illegal logging, kebakaran
hutan dan pembabatan hutan menyebabkan terancamnya spesies tumbuhan
dari kepunahan. Kebun Raya Eka Karya Bali melakukan penambahan
koleksi melalui eksplorasi ke hutan-hutan yang ada di Indonesia, akan tetapi
adanya eksploitasi tersebut akan menghambat kebun raya dalam melakukan
penambahan koleksi tanaman.
9
burung. Mereka sering terlihat di lapangan rumput, pohon maupun
semaksemak. Keberadaan hutan reboisasi maupun alam menjadikannya
kombinasi yang unik bagi kehidupan burung di kebun raya. Tercatat lebih
dari 79 jenis burung yang hidup di kebun dan daerah sekitarnya.
d) Kawasan konservasi akan menjadi objek wisata unggulan. Menurut Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata pernah mengatakan bahwa pengelolaan
Kawasan konservasi menjadi objek wisata, merupakan bagian yang
dianggap penting dalam meningkatkan devisa negara melalui kunjungan
wisatawan asing. Oleh karena itu, sejumlah kawasan konservasi di berbagai
daerah, termasuk di Bedugul memiliki potensi untuk dijadikan ekowisata.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor
internal yang berdampak pada pengembangan Kebun Raya Eka Karya Bali
yaitu memiliki panorama arsitektur luas yang bernuansa alami, indah dan posisi
yang strategi yang merupakan kekuatan sedangkan kelemahannya yaitu masih
kurangnya kerjasama dan belum adanya kontribusi kepada banjar penyanding.
Faktor eksternal yang berdampak pada pengembangan Kebun Raya yaitu
adanya peluang pengembangan wisata tracking, bersepeda, wisata pengamatan
burung dan kupu – kupu, sedangkan ancaman yang ada antara lain pihak ketiga
kurang memperhatikan pelestarian pohon dan tanaman, kurangnya kesadaran
pengunjung menjaga kebersihan. Strategi pengembangan Kebun Raya Eka
Karya Bali sebagai obyek wisata yaitu menjalin kerjasama dengan dinas
pariwisata dalam mengikuti kegiatan eksibisi ataupun promosi, melakukan
pertemuan secara periodic antara manajemen kebun raya dengan tokoh
masyarakat, memberikan tambahan papan informasi himbauan menjaga
kebersihan, bekerjasama dengan masyarakat, akademisi dan pengunjung dalam
pemeliharaan kebersihan.
4.2 Saran
Kami sebagai penulis menyarankan agar bilamana ada kekurangan
dalam pembuatan makalah ini, pembaca segan untuk memberi kritikan agar
makalah ini dapat diperbaiki. Kami juga sebagai penulis menyarankan agar
pembaca mencari materi serupa pada sumber informasi lain.
11
DAFTAR PUSTAKA
Suriyani, Luh De. 2021. “Kawasan Hulu Bedugul: Ancaman Longsor dan
Sampah”. Dalam https://www.mongabay.co.id/2021/03/14/kawasan-hulu-
bedugul-ancaman-longsor-dan-sampah-bagian-2/. Diunduh 30 Oktober
2021.
Wiratmini, Eka. 2021. “Libur Lebaran, Kebun Raya Bedugul Ramai Dikunjungi
Wisatawan”. Dalam
https://m.bisnis.com/bali/read/20210515/537/1393998/libur-lebaran-
kebun-raya-bedugul-ramai-dikunjungi-wisatawan. Diunduh 30 Oktober
2021.