Anda di halaman 1dari 11

PENTINGNYA MEMPELAJARI PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN (PKN) DI
PERGURUAN TINGGI

DISUSUN OLEH

NAMA : BELLA PRATIKA SARI


KELAS : 1B FARMASI
NIM : 184053

Dosen Pengampu : Dr. Rumadi

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh


Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmatnya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan
Tinggi. Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit saya mengalami kesulitan namun atas
dorongan dan bantuan dari beberapa pihak saya dapat menyeesaikan makalah ini. Atas
bantuan dan dukungannya saya ucapkan terimakasihh kepada dosen Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah membimbing saya dan memberikan materi yang sangat
bermanfaat. Saya sadar penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya
meminta kritik dan saran agar saya bisa memperbaiki diri simasa yang akan datang. Yang
terakhir makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Malang, 24 November 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Judul makalah…………………………………………………………………………………..1
Kata pengantar………………………………………………………………………………….2
Daftar isi…………………………………………………………………………………...…...3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………...4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..4
1.3 Maksud dan Tujuan………………………………………………………………………...5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan perlu dipelajari…………………………………..6
2.2 Apakah Penting Pkn di Perguruan Tinggi………………………………………………….7
2.3 Apa Maksud dan Tujuan Pkn di Perguruan Tinggi………………………………………...7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………..10
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum pengertian Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan,
keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu genereasi ke
generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian. Selaku warga
masyarakat, warga bangsa dan negara, secara berguna dan bermakna serta mampu
mengantisipasi hari depan mereka yang selalu berunah dan selalu terkait dengan konteks
dinamika budaya, negara, dan hubungan internasional, maka pendidikan tinggi tidak
dapat mengabaikan realita kehidupan yang mengglobal yang digambarkan sebagai
perubahan kehidupan yang penuh dengan paradoksal dan ketidak keterdugaan.
Dalam kehidupan perkuliahan di seluruh perguruan tinggi di Indonesia, harus
dikembangkan menjadi lingkungan ilmiah yang dinamik, berwawasan budaya bangsa,
bermoral keagamaan dan kepribadian Indonesia. Untuk pembekalan kepada
mahasiswanya dengan ditanamkannya nilai-nilai, sikap, dan kepribadian, diandalkan
kepada Pendidikan pancasila, bela negara, ilmu sosial dasar, Ilmu budaya dasar, dan ilmu
alamiah dasar sebagai latar aplikasi nilai dalam kehidupan, yang disebut mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
       Perjalanan panjang sejarah Bangsa Indonesia sejak era sebelum dan selama
penjajahan, dilanjutkan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai
dengan mengisi kemerdekaan, menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda
sesuai dengan zamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda diharap bangsa
Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nilai kejuangan bangsa yang dilandasi jiwa,
takad, dan semangat kebangsaan. Semangat perjuangan bangsa yang tidak mudah
menyerah itulah yang harus dimiliki oleh semua warga negaraIndonesia khususnya
generasi-generasi muda seperti pelajar dan mahasiswa.
       Semangat perjuangan bangsa mengalami pasang surut sesuai dinamika perjalanan
kehidupan yang disebabkan kehidupan antara lain pengaruh globalisasi yang ditandai
dengan pesatnya perkembangan IPTEK, khususnya di bidang informasi, komunikasi,
dan transportasi sehingga dunia menjadi transparan yang seolah-olah menjadi
kampung sedunia tanpa mengenal batas negara. Kondisi inilah yang
menciptakanstruktur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia
serta mempengaruhi pola pikir , sikap dan tindakan masyarakat Indonesia.
      Semangat perjuangan dan cinta tanah air dalam mengisi kemerdekaan dan
menghadapi globalisasi. Warga negara Indonesia perlu memiliki wawasan dan
kesadaran bernegara, sikap dan perilaku, cinta tanah air, serta mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi utuh dan tegaknya
NKRI.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa pendidikan kewarganegaraan perlu diajarkan di Perguruan Tinggi?
2. Apakah penting pendidikan kewarganegaraan dipelajari di Perguruan Tinggi?
3. Apa maksud dan tujuan pendidikan kewarganegaraan dipelajari di Perguruan Tinggi?

4
1.3 Maksud dan Tujuan
- Maksud dari makalah ini dibuat adalah agar mahasiswa memahami apa itu Pendidikan
Kewarganegaraan, apa tujuan pendidikan kewarganegaraan diajarkan di perguruan
tinggi, apakah pendidikan warga Negara penting dipelajari di perguruan tinggi, dan
apa saja maksud dan tujuan pendidikan kewarganegaraan. Dengan adanya makalah ini
mahasiswa bisa lebih mengerti dan memahami tentang beberapa pertanyaan di atas.
- Tujuan makalah ini dibuat adalah:
1. Agar mahasiswa memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya
secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas.
2. Memupuk dan menanamkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kejuangan, patriotisme, cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa dan negara.
3. Menguasai pengetahuan dan memahami aneka ragam masalah dasar kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara yang akan diatasi dengan pemikiran berdasarkan
pancasila, wawasan nusantara dan ketahanan nasional secara kritis dan
bertanggung jawab untuk dapat menghadapi permasalahan yang dialami Bangsa
Indonesia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengapa pendidikan kewarganegaraan perlu diajarkan di Perguruan Tinggi?


Hal yang sangat sering dipertanyakan oleh kalangan mahasiswa. Mengapa PKN
masih diajarkan di Perguruan Tinggi?
Sejak kita mengenyam bangku pendidikan Sekolah Dasar hingga kita berada di
Sekolah Mengengah Atas pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan selalu mnyertai kita.
Pendidikan Kewarganegaraan ini harus memberikan perhatian khusus kepada
pengembangan nilai moral dan sikap perilaku siswa. Misi dari Pendidikan
Kewarganegaraan sendiri adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejatinya, Pendidikan
Kewarganegaraan adalah studi tentang kehidupan kita sehari-hari, mengajarkan
bagaimana menjadi warga negara yang baik, warga negara yang menjunjung tinggi nilai-
nilai Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia.
Sedangkan pendidikan kewarganegaraan di Perguruan Tinggi merupakan kelanjutan
dari study sebelumnya. Di Peeguruan Tinggi pelajan Pkn lebih diajarkan secara mendetail
hingga akar-akarnya, apalagi saat kita mengambil jurusan Pkn. Dasar Pendidikan
Kewarganegaraan diajarkan sampai ke Perguruan Tinggi adalah Pasal 37 ayat (1) dan (2)
UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa
Pkn wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar (SD), pendidikan mengah (SMP,
SMA), dan pendidikan tinggi (Universitas/ perguruan tinggi lainnya) yang dimaksudkan
agar menjadikan peserta didik menjadi seseorang memiliki rasa kebangsaan dan
nasionalisme sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945
Menurut Pasal (3) Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006 yang membahas tentang
Peringatan pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi,
Pkn adalah salah satu kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi(MPK) yang dirancang untuk memberikan pengertian kepada Mahasiswa tentang
pengertahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar warga Negara
serta pendidikan pendahuluan bela Negara sebagai bekal agar menjadi warga Negara
yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.
Dalam jurusan Pendidikan Kewarganegaran sendiri, memuat materi mengenai hukum
dan politik yang ada dan berkembang. Mahasiswa diajarkan untuk menjadi lebih
demokratis, lebih kritis terhadap masalah-masalah yang sedang terjadi baik di dalam
maupun di luar negeri. Tidak hanya teori saja yang diberikan, namun juga memberikan
sentuhan moral dan sikap sosial. Menyaring budaya dari luar agar sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia yaitu pancasila.
Sedangkan di jurusan farmasi sendiri Pkn perlu diajarkan karena bidang kesehatan
adalah bidang yang sangat erat hubungannya dengan hukum, mengapa demikian? Bidang
kesehatan adalah bidang yang berkaitan dengan nyawa seseorang. Seorang tenaga medis
dapat dikenakan sangsi atas kelalaiannya dalam mengatasi pasien, oleh karena itu Pkn
memberikan wawasan kepada kita agar kita bertindak sesuai undang-undang yang telah
ditetapkan, tidak bertindak atas kemauan diri sendiri. Pkn juga mengajarkan tentang
norma-norma dalam bermasyarakat agar kita senantiasa bertinda sopan saat berhadapan
dengan pasien atau masyrakat lainnya.
Dengan memahami mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan kita dapat
membangkitkan kembali semangat kebangsaan generasi muda, khususnya kepada
mahasiswa yang saat ini mengalami era globalisasi dan memperkuat semangat bela
Negara, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika

6
2.2 Apakah penting pendidikan kewarganegaraan dipelajari di Perguruan Tinggi?
Pkn sangat penting dipelajari di Perguruan Tinggi. Berikut ini beberapa hal yang
melatarbelakangi mengapa Pkn penting diajarkan Dalam Perguruan Tinggi:
1. Di dalam materi kewarganegaraan mengajarkan mahasiswa untuk mengenal aturan
dasar kewarganegaraan,hal ini khususnya sebagai warga negara yang sadar akan hak
dan kewajibannya sebagai warga negara.
2. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu media,langkah atau cara untuk
mengajar kehidupan politik dan pemerintahan kepada siswa,dengan hal itu siswa
diharapkan dapat dikenalkan langsung pada politik,sistem politik,dan pemerintahan
tanpa harus terlibat langsung dalam kegiatan politik langsung.
3. Dengan pendidikan kewarganegaraan diharapkan para siswa mengerti dan paham
betul permasalahan atau gejala-gejala kenegaraan,siswa diharapkan tau betul kondisi
dan halangan-halangan atau rintang yang harus dihadapi negara.
4. Pendidikan kewarganegaraan sebagai basis bagi siswa agar dapat meneliti kebijakan
pemerintah kedepannya,atau langkah yang diambil pemerintah agar sewaktu-waktu
dapat memiliki sifat kritis dan mempunyai kemauan untuk memperbaiki hal yang
kurang dengan sikap kritis.
5. Mendidik siswa agar memiiki toleransi dan tenggang rasa,lapang dada,dan tanggung
jawab terhadap sesama manusia yang berada dalam satu negara yang sama.
6. Pendidikan Kewarganegaraan memberikan pengetahuan langsung kepada siswa
tentang peraturan,nrma atau kaidah tentang peraturan negara yang bersifat mengikat
agar para siswa bisa hidup pada aturan hukum yang berlaku.
7. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan sarana untuk menumbuhkan rasa cinta dan
kasih sayang pada tanah air,dengan demikian diharapkan rasa nasionalisme dapat
ditumbuhkan melalui pelajaran ini.
8. Adapun kedudukan kewarganegaraan dalam kurikulum perguruan tinggi terdapat
pada pasal 37 UU No.20 tahun 2003 yang berbunyi :
" kurikulum Pendidikan Tinggi" wajib memuat :
a. Pendidikan Agama
b. Pendidikan Kewarganegaraan
c. Bahasa

2.3 Apa maksud dan tujuan pendidikan kewarganegaraan dipelajari di Perguruan Tinggi?
Pendidikan kewarganegaraan tentu memiliki fungsi, peranan dan tujuan yang
dihasilkan. Terdapat tujuan pendidikan kewarganegaraan secara umum yaitu fungsi dan
tujuan dengan hasil dan output yang umum dirasakan. Selain itu juga ada tujuan
pendidikan kewarganegaraan secara khusus dengan mengkhususkan tujuan pendidikan
kewarganegaraan di perguruan tinggi atau sekolah.
Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan di Indonesia adalah untuk menumbuhkan
wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan
bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri
para calon-calon penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai imu
pengetahuaan dan teknologi serta seni.
Selain itu tujuan mempelajari pendidikan kewarganegaraan lainnya yaitu untuk
meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri,
maju, tangguh, profesional, bertanggung  jawab dan produktif serta sehat jasmani dan
rohani. Peran kewarganegaraan pun cukup penting untuk keberlangsungan bangsa dengan
menambah wawasan dan pengetahuan kewarganegaraan.
Secara khusus, terdapat beberapa tujuan kewarganegaraan yang diperuntukkan untuk
membentuk moral dan perilaku siswa. Pentingnya mempelajari kewarganegaraan

7
memang juga berperan pada moral dan perilaku para siswa. Berikut ini beberapa tujuan
pendidikan kewarganegaraan di sekolah secara rinci.
- Mendorong siswa supaya mempunyai kemampuan serta kecakapan dalam mengenali
berbagai macam permasalahan hidup dan kesejahteraan maupun cara-cara
penyelesaiannya.
- Mendorong siswa agar mendapatkan kemampuan dalam memutuskan sikap yang
penuh tanggung jawab sesuai moral yang telah tertanam didalam diri.
- Mendorong siswa agar dapat mengenali serta memahami segala bentuk perubahan
serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.
- Mendorong siswa agar mempunyai kemampuan dalam memaknai segala peristiwa
sejarah juga nilai-nilai budaya dalam upaya menggalang semangat Bhinneka Tunggal
Ika sebagai pedoman ersatuan Indonesia.

Sedangkan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan bagi mahasiswa menurut Direktorat


Jenderal Pendidikan Tinggi(Dirjen Dikti). Landasan pendidikan kewarganegaraan ini
diambil dari Keputusan Dirjen Dikti No. 267/Dikti/2000 yang mencakup tiga poin tujuan
utama sebagai berikut.
1. Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara 
santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik dan
bertanggung jawab.
2. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya
dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila,
Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional.
3. Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

Konsep Pendidikan Kewarganegaraan


a. Aspek Ontologis Pendidikan Kewarganegaraan memiliki dua dimensi ontologi
yaitu
1. Obyek Telaah
Adalah keseluruhan aspek idiil, instrumental, dan praksis disebut system
pendidikan kewarganegaraan(SPKn) yang dapat ditulis dengan semuanya
huruf besar atau huruf kecil
2. Obyek Pengembangan
Adalah keseluruhan anah sosio-psikologi peserta didik, yaitu ranah kognitif,
afektif, konatif, dan psikomotorik yang menyangkut status, kewajiban sebagai
warga Negara yang perlu dimuliakan dan dikembangkan secara programatik
guna mencapai warga Negara yang cerdas dan baik
b. Aspek Eepestemologi Pendidikan Kewarganegaraan
Aspek ini berkaitan erat dengan dengan aspek ontologo pendidikan kewarganegaa,
karena aspek epistemologis yang pada dasarnya berwujud dalam derbagai bentuk
kegiatan sustematis dalam upaya membangun pengetahuan bidang pendidkan
kewarganegaraan.
c. Aksiologi
Untuk memfasilitasi pengembangan body of knowledge sistem pengetahuan atau
disiplin pendidikan, melandasi dan memfasilitasi pengembangan dan pelaksanaan
pendidikan demokrasi di sekolah maupun di luar sekolah, dan membingkai serta
memfasilitasi berkembangnya koridorproses demokrasi secara soial kultural
dalam masyarakat.

8
 Secara Pragmatik sistem pendidikan Kewarganegaraan memiliki tiga komponren
yaitu
1. kajian ilmiah pendidikan ilmu kewarganegaraan
2. program kulinerpendidikan kewarganegaran
3. gerakan sosial kultural kewargangaraan yangsecara koheren bertolak dari esensi
dan bermuara pada upaya pengembangan pengetahuan kewarganegaraan dan
keterampilan kewarganegaraan
 Secara kontekstual logika internal dan dinamika eksternal sistem pendidikan PKn
dipengaruhi oleh aspek – aspek pengetahuan

Dalam menghadapi kecenderungan globalisasi tersebut, Pendidikan Kewarganegaraan


(Civic Education) di Indonesia ditempatkan sebagai salah satu bidang kajian yang
mengemban misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui
koridor “value-based education”. Selain sebagai value-based education, dalam era global
Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia mengemban misi sebagai pendidikan
demokrasi (Civic Education for democracy).
Oleh karena itu hendaknya Pendidikan Kewarganegaraan mengkaji konsep besar yang
dibawa globalisasi, yakni demokrasi, hak-hak asasi manusia, dan menempatkan hukum di
atas segalanya (supremacy of law/rule of law) yang didasarkan pada fondasi sepuluh pilar
demokrasi (The Ten Pillars of Indonesian Constitutional Democracy) yang menjadi dasar
pengembangan pendidikan kewarganegaraan yang baru.
Apapun penekanannya semua bermuara pada pembangunan civic competence
(kompetensi kewarganegaran). Aspek-aspek civic competences tersebut meliputi
pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic
skills), dan watak atau karakter kewarganegaraan (civic disposition). Hal ini secara
konseptual dan teoritik sejak tahun 1994 telah diajukan oleh Center for Civic Education
dalam National Standards for Civics and Government (Branson,1998).
Dengan demikian terdapat beberapa keharusan dan tuntutan terhadap Pendidikan
Kewarganegaraan dalam mengembangkan kompetensi kewarganegaraan di era global,
baik dalam kajian disiplin ilmu, kurikulum, dan pembelajaran. Berdasarkan latar belakang
permasalahan di atas, maka perlu diadakan suatu forum ilmiah untuk mengkaji fungsi
peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam mengembangkan kompetensi
kewarganegaraan di era.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Undang–Undang Nomor 2 Tahun 1989 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah hubungan negara dengan warga negara, antara
warga negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. Pendidikan Kewarganegaraan
di Perguruan Tinggi harus terus ditingkatkan guna menjawab tantangan masa depan,
sehingga keluaran peserta didik memiliki semangat juang yang tinggi dan kesadaran bela
negara sesuai bidang profesi masing-masing demi tetap tegak dan utuhnya NKRI.
Perguruan Tinggi perlu mendapatkan Pendidikan Kewarganegaraan karena Perguruan
Tinggi sebagai institusi ilmiah bertugas secara terus menerus mengembangkan ilmu
pengetahuan dan Perguruan Tinggi sebagai instrumen nasional bertugas sebagai pencetak
kader-kader pemimpin bangsa.
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi diberikan pemahaman filosofi
secara ilmiah meliputi pokok-pokok bahasan, yaitu : Wawasan Nusantara, Ketahanan
Nasional, Politik dan Strategi Nasional.
Demi terwujudnya generasi penerus yang mempunyai jiwa kebangsaan yang kuat
ataupun jiwa nasionalisme mohon pelajaran pendidikan Kewarganegaraan bagi
mahasiswa tetap dimasukan dalam kurikulum pendidikan sebagai mata kuliah dasar
umum .

10
DAFTAR PUSTAKA

Fazul Mustakim 2016, PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAGI


MAHASISWA (GENERASI MUDA). (Online). (http://www.fauzulmustaqim.com, diakses
pada 17 Juni 2017).
Rezkirasyak 2012, Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan Penting di Pelajari di Perguruan
Tinggi & Kedudukannya dalam Kurikulum Perguruan Tinggi ?. (Online).
(http://rezkirasyak.blogspot.co.id, diakses pada 17 Juni 2017).
Anisandriyani 2015, Permasalahan Yang dihadapi Bangsa Indonesia. (Online).
(http://anisandriyani.blogspot.co.id, diakses Pada 17 Juni 2017)
Tim Penyusun. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia.
http://rizkiwidyanto.blogspot.com/2017/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pendidikan.html
https://www.zonareferensi.com/tujuan-pendidikan-kewarganegaraan/

11

Anda mungkin juga menyukai