Anda di halaman 1dari 42

Pengenalan Costing dan CBG Cost

Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan


22 & 23 Juli 2022
1. Pengenalan Costing dan CBG Cost
2. Proses Perhitungan Tarif
Agenda
3. Cost Weight/Relative Weight, CMI dan HBR
Pertemuan
4. Simulasi Perhitungan Data
5. Strategi/cara menghadapi tarif INA-CBGs baru

2
1. Pengenalan Costing dan CBG Cost
2. Proses Perhitungan Tarif
Agenda
3. Cost Weight/Relative Weight, CMI dan HBR
Pertemuan
4. Simulasi Perhitungan Data
5. Strategi/cara menghadapi tarif INA-CBGs baru

3
COST ACCOUNTING (COSTING)

Costing merupakan proses penghitungan dan pengelompokan biaya, yang bertujuan


untuk menghitung unit cost dan melakukan analisa besaran biaya.

Costing dalam INA CBG merupakan perhitungan yang menggunakan basis data riil RS
dan laporan operasional rumah sakit. Hasil output costing INA CBG adalah unit cost
pelayanan.
Jumlah RS sampling, akurasi, dan validitas data mempengaruhi hasil perhitungan unit
cost.

4
PERAN PEMBAYARAN FASILITAS KESEHATAN

Bukan “sesederhana” mengganti


biaya yang dibutuhkan faskes untuk
memproduksi layanan kesehatan
plus margin

• Pembayaran Faskes adalah “powerful


tools” untuk mencapai tujuan kebijakan
• Setiap pembayaran Faskes mencipatkan
sinyal ekonomi
• Sinyal ekonomi inilah yang menjadi insentif
bagi faskes

5
1. Kompleksitas layanan di RS bersifat spesifik tidak
berbeda dengan entitas pada umumnya. RS juga
membutuhkan biaya tinggi sehingga perlu adanya
pengendalian biaya.
2. Sistem pembayaran prospektif INA CBGs mendorong
Tujuan Pelaksanaan RS untuk melakukan kendali biaya sehingga dengan
Costing di Rumah melakukan perhitungan biaya pelayanan diharapkan
Sakit setiap RS memahami manajemen keuagan secara baik.
3. RS pada umumnya tidak memiliki potret biaya secara
rinci dan terintegrasi. Rata-rata RS hanya mengetahui
biaya investasi, biaya pemeliharaan dan biaya
operasional secara terpisah.

6
Retrospective Payment:
• Fee-for-service
Payment are made or • Payment per itemised bill
agreed upon after
Metode • Payment per diem
provision of services

Pembayaran
Prospective Payment:
Payment are made or • Case based payment/case mix
agreed upon in • Capitation payment
advance before provision • Global budget
of services

7
TUJUAN PENGGUNAAN CARA PEMBAYARAN DENGAN INA-CBG

Meningkatkan efisiensi pembiayaan kesehatan, a.l:


• menurunkan pelayanan yg tdk perlu (unnecessary treatment)
• Menurunkan lama hari rawat (length of stay)
• menurunkan ‘excess hospital capacity’
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, a.l:
• mendorong standarisasi pelayanan kesehatan melalui penerapan standar
pelayanan medis (PPK, SOP), asuhan keperawatan, formularium obat,
kompendium alkes, dll
• memperbaiki manajemen RS yaitu sistem informasi & rekam medis yg lebih baik.

8
METODE COSTING

Bottom Up Costing : Activity Based Costing (ABC)

Top Down Costing : Step Down, Simple Distribution, Double


Distribusion

Mixed / Modified Costing: DRG Costing

9
PERBANDINGAN MODEL COSTING

MODEL ABC MODEL TOP DOWN / STEP DOWN


Objek Biaya
Non Produktif

Alokasi Produktif
Aktivitas Tahap I
Non Produktif

Konsumsi Alokasi Produktif


Sumber Daya Tahap II

Biaya per
produk

Sumber: Garrison & Noreen, 2000 Sumber : Sabarguna, 2003

10
BOTTOM-UP APPROACH

11
Apa yang dimaksud dengan ABC?

• Metode yang mengukur biaya dan kinerja berdasarkan aktivitas yang


berhubungan dengan proses dan cost objects.

• Menetapkan aktivitas biaya berdasarkan penggunaan sumber daya dan


menetapkan cost objects (seperti produk atau pelanggan) berdasarkan
penggunaan aktivitas.

• Mengidentifikasi hubungan kausal dari cost drivers dengan aktivitas.

12
ACTIVITY BASED COSTING

Prinsip Keuntungan Kekurangan Metode Biaya yang dihitung


• Aktivitas adalah • Menghasilkan • Membutuhkan • Memilih prosedur • Biaya tenaga kerja
pemicu biaya yang sekumpulan data penelitian intensif utama langsung
mengkonsumsi biaya yang • Lambat dan mahal • Memilih rumah sakit • Peralatan
sumber daya untuk komprehensi • Membutuhkan staf • Mengembangkan • Peralatan Utama
menghasilkan • Peneliti memahami yang terlatih formulir untuk alat
output • Instrumen
proses pelayanan • Membutuhkan observasi Operasi
• Setiap aktivitas • Mengidentifikasi standar yang baik • Pelatihan staf • Peralatan Khusus
harus diidentifikasi variasi antar pasien • Sulit • Mencatat aktivitas
• Setiap sumber daya • Bahan
mengalokasikan • Mencatat sumber • Consumables
yang digunakan biaya overhead daya yang
oleh setiap pasien • Prosthesis
digunakan
harus dicatat • Special
• Menghitung Biaya drugs/chemicals
Unit

13
TOP-DOWN APPROACH

14
TOP-DOWN COSTING

PRINSIP KEUNTUNGAN KEKURANGAN

Penentuan biaya top-down dimulai dengan


total pengeluaran & kemudian membaginya Cepat
dengan ukuran total output untuk
Membutuhkan penentuan
memberikan biaya "rata-rata" per pasien per pusat biaya
kunjungan, per hari atau per masuk.

Murah
Inti dari metodologi penetapan biaya top- Membutuhkan penentuan factor alokasi
down adalah untuk secara akurat biaya seperti
menentukan biaya pencapaian keluaran atau • Luas lantai, ukuran gedung
hasil program, dengan mengalokasikan
semua biaya operasional rumah sakit ke • Jumlah staf
departemen yang menyediakan output rumah Akurasi yang memadai • Rasio staf dll.
sakit.

15
LANGKAH-LANGKAH TOP DOWN COSTING

Identifikasi biaya
rumah sakit

Klasifikasikan
Hitung unit cost untuk departemen rumah
setiap pusat
sakit menjadi pusat
pendapatan pertanggungjawaban

Jumlahkan biaya
masing-masing pusat Tentukan dasar alokasi
pemicu biaya
pendapatan

Distribusikan biaya ke
Alokasikan biaya pusat masing-masing Pusat
biaya ke pusat
Biaya dan Pusat
pendapatan Pendapatan

16
MIXED COSTING/MODIFIED COSTING

• Metode costing yang dimodifikasi


• Penggabungan top down dan bottom up costing
• Unit cost dihitung dengan metode Top-down Costing dan divalidasi dengan
menggunakan Bottom-up Costing
• Digunakan untuk menghitung unit cost kasus yg kompleks/ high risk, selisih
biaya tinggi/ high cost (selisih negatif ataupun positif), cenderung
menimbulkan masalah/ problem prone, kasus yg merupakan prioritas ,
kasus dng penggunaan sumber daya yang sangat bervariasi
• Kasus yang akan divalidasi sudah harus terstandar / standarisasi proses
asuhan /pelayanan sesuai Clinical Pathway

17
MIXED COSTING/MODIFIED COSTING

Prinsip Keuntungan Kekurangan


• Penentuan biaya top-down • Cepat • Membutuhkan penentuan factor
dimulai dengan total • Murah alokasi biaya seperti
pengeluaran & kemudian • Akurasi yang memadai • Luas lantai, ukuran gedung
membaginya dengan ukuran • Jumlah staf
total output untuk memberikan
• Rasio staf dll.
biaya "rata-rata" per pasien per
kunjungan, per hari atau per
masuk.
• Inti dari metodologi penetapan
biaya top-down adalah untuk
secara akurat menentukan biaya
pencapaian keluaran atau hasil
program, dengan
mengalokasikan semua biaya
operasional rumah sakit ke
departemen yang menyediakan
output rumah sakit.

18
MIXED COSTING/MODIFIED COSTING

Activity Based Costing Top Down Costing

• Pengelompokan • Alokasi Biaya dari Cost


aktivitas pelayanan Center ke Revenue
• Pehitungan Riil Cost Center
AHP/BMHP • Unit Cost per produk /
jasa

19
METODE COSTING UNTUK METODE PEMBAYARAN RUMAH SAKIT

Perhitungan top-down costing digunakan untuk menghitung unit cost metode pembayaran
DRG
Metode
Definisi Metode Pembayaran Metode Costinf=g
Pembayaran
Line-item budget Rumah sakit menerima sejumlah dana tetap yang didedikasikan untuk menutupi biaya Top down costing
input tertentu

Global budget Rumah sakit menerima sejumlah dana tetap untuk menutupi pengeluaran agregat yang Top down costing
menyediakan serangkaian layanan yang disepakati.

Per diem Rumah sakit dibayar dengan jumlah yang tetap per hari untuk pasien yang dirawat di Top down costing
rumah sakit.

Case-based (“DRG”) Rumah sakit dibayar dengan jumlah tetap per penerimaan tergantung pada pasien dan Top down costing
karakteristik klinis.

Fee-for-service Penyedia dibayar untuk setiap layanan individu yang disediakan. Biaya ditetapkan di awal Bottom up costing
(fixed fee schedule) untuk setiap layanan atau kelompok layanan.

20
SOLUSI UNTUK TANTANGAN AVAILABILITY DAN KUALITAS DATA

Tantangan Solusi

1. Expert Opinion: Konsultasikan dengan


Ketersediaan ¡ Data tidak ada atau sulit ditemukan staf rumah sakit untuk mendapatkan
Data ¡ Rumah sakit enggan membagikan data sensitif perkiraan data yang hilang, diskusikan
data sensitif “off the record”, dan cari
penjelasan tentang data yang sulit
ditafsirkan
¡ Data tidak dipilah ke tingkat yang dibutuhkan
Data Agregat ¡ Data dikonsolidasikan untuk beberapa fasilitas 2. Data Triangulation: Manfaatkan beberapa
sumber data (berpotensi tumpang tindih)
untuk menangkap gambaran keuangan
penuh
¡ Data tersedia dalam bentuk hard copy dan sulit
Otomatisasi untuk ditafsirkan 3. Analysis Techniques: Buat asumsi,
Data ¡ Ketergantungan yang besar pada entri data ekstrapolasi data, atau gunakan tolak ukur
manual yang mempertaruhkan ketidakakuratan atau standar untuk mengisi kesenjangan
data
¡ Sumber data/atau instrumen penetapan biaya tidak
lengkap 4. Data Validation: Konfirmasikan hasil dan
Kualitas Data minta klarifikasi dengan staf rumah sakit
¡ Ada perbedaan data antara sumber yang berbeda

21
KOMPONEN TARIF INA-CBG

Cost Casemix
Unit Cost CBG Cost
Weights Index

Data Costing Adjustment


Base Rate Tariff
Factor

Tarif INACBG merupakan tarif yang berdasarkan dari data costing RS dan sudah memasukkan
keseluruhan komponen biaya rumah sakit. Keluaran tarif INACBG merupakan tarif paket yang sudah
mencakup seluruh biaya operasional seperti biaya SDM, biaya obat, biaya utilitas, biaya BMHB, biaya
akomodasi, dan beban biaya yang lain.

22
DATA COSTING DATA CODING

Data Dasar Template TXT File


Data Template

Analisa Eksploring

Rekap Variabel Cleaning

Triangulasi Data Triming

TAHAPAN Unit Cost


CBG-N-LOS
(14 Var)
PEMBENTUKAN
Cost Weight
TARIF INA-CBG
CMI
Berbasis pada data rumah sakit yang
digunakan sebagai sampling HBR

Preleminary Tariff
Tarif Casemix INA-CBG
= Hospital Base rate x Cost Weight x aF*
AF *Adjustment factor (aF)

Tariff

23
Mekanisme Perhitungan Tarif INA-CBG

Simulasi Kecukupan
Pengumpulan data Perhitungan dan
Pendapatan Iuran Penetapan
costing dan koding analisis
dengan Tarif Yang Tarif INA-CBG
FKRTL Tarif INA-CBG
Akan Ditetapkan

Tim Tarif JKN Dilakukan bersama dengan


Kemenkes, BPJS Kesehatan,
Kemenkeu, dan DJSN

2
4
1. Data dasar kinerja RS tahun pengumpulan data costing
(BOR,ALOS,TOI, BTO, TT, Jumlah kunjungan, Jumlah
hari rawat, Jumlah tindakan )
2. Data laporan keuangan :Laporan Operasional/ Laba Rugi
3. Data utilisasi penunjang medik ( Lab, Radiodiagnostik
Data yang dan Imaging, Farmasi, Rehab medik, Rehab Psikososial
diperlukan untuk dll)
pengisian Template 4. Data Aset tetap RS (alat 5 tahun, gedung 50 tahun)
Costing 5. Data pegawai (jumlah staf medik dan non medik) dan
distribusi SDM
6. Data luas lantai bangunan per unit
7. Data biaya per unit
8. Data klaim BPJS 14 variabel (dalam bentuk Txt file) :
yang sudah setuju bayar oleh BPJS

25
Template Data Dasar
Template Data Utilisasi Penunjang
Pengisian Template Template Data Costing
Data

Diisi mengacu pada DO

26
Nama Rumah Sakit :
Kode Rumah Sakit :
Kelas Rumah Sakit :
Alamat Rumah Sakit :
Kepemilikan :
Tahun Tahun
DATA DASAR RUMAH SAKIT
2019 2020
BOR
ALOS
Turnover Interval (Hari)
Throughput/BTO (Pasien/tempat tidur)
Kapasitas Tempat Tidur Yang Tersedia
Jumlah Tempat Tidur Sebenarnya (Total)
Jumlah Tempat Tidur (ICU/ICCU/ICVCU/RICU)
Jumlah Tempat Tidur (NICU/PICU/IPCU)
Jumlah Tempat Tidur High Care Unit
Jumlah Tempat Tidur Private Wing

Jumlah Hari Rawat Pasien


Jumlah Pasien Rawat Inap (Episode)

Template Data Jumlah Kunjungan Rawat Jalan (Episode)

Dasar Jumlah seluruh dokter fungsional


Jumlah seluruh dokter struktural
Jumlah seluruh dokter tamu/mitra
Jumlah seluruh perawat
Jumlah seluruh staf lain-lain (selain dokter & perawat)
Jumlah keseluruhan pegawai Rumah Sakit (tidak termasuk dengan jumlah dokter
tamu/mitra) 0 0
Jumlah Biaya Operasional Bukan Gaji
Jumlah Biaya Operasional Gaji
Jumlah Biaya Remunerasi medis / Jasa Medis
Jumlah Biaya Remunerasi non medis/ Jasa non medis
Jumlah Biaya Investasi Gedung yang Dibangun 50 tahun terakhir
Total Biaya Rumah Sakit - -
Pendapatan Rumah Sakit
a. Fungsional dari JKN
b. Fungsional dari Jamkesda
c. Fungsional dari Umum dan asuransi lain
c.1. Fungsional dari Pasien Umum
c.2. Fungsional dari Asuransi lain
d. APBN &/ APBD
e. Hibah/Donasi 27
Total Pendapatan Rumah Sakit - -
Nama Rumah Sakit :
Kode Rumah Sakit :
Kelas Rumah Sakit :
Alamat Rumah Sakit :
Kepemilikan :

TAHUN 2019 TAHUN 2020


No DATA UTILISASI COST CENTRE
RAWAT INAP RAWAT JALAN RAWAT INAP RAWAT JALAN

Farmasi ( R/ )
1
Farmasi (Nominal Rp.)
Radiodiagnostik, Radioterapi,Kedokteran Nuklir dan
Imaging (pemeriksaan)
2
Radiodiagnostik, Radioterapi,Kedokteran Nuklir dan
Template Data Imaging (nominal Rp.)
Kemoterapi (prosedur)
Utilisasi Penunjang 3
Kemoterapi (nominal Rp.)
Laboratorium (pemeriksaan)
4
Laboratorium (nominal Rp.)
5 Hemodialisis (kunjungan)
6 IGD (kunjungan)
ICU (hari rawat)
7
ICU (hari rawat)
8 Rehabilitasi Medik (kunjungan)
9 Rehabilitasi Psikososial / Rehab Karya (kunjungan)
Template Data Costing
Nama Rumah Sakit :
Kode Rumah Sakit :
Kelas Rumah Sakit :
Jumlah Biaya Remunerasi
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Biaya Remunerasi Biaya Investasi/ Biaya investasi gedung Luas lantai
hari ALOS Biaya Operasional Biaya Gaji non medis/ Jasa
Pusat Biaya Semua pasien kunjungan Tempat medis / Jasa Medis Peralatan yg dibeli dlm yang dibangun 50 tahun bangunan
rawat (hari) (Setahun) (Setahun) non medis
Staf pulang pasien Tidur (Setahun) 5 tahun terakhir terakhir (per m2)
pasien (Setahun)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tahun 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 (2016-2020) (1969-2020) 2020
Pusat Biaya Penunjang Umum (Overhead)
Administrasi
Biaya Pemeliharaan RS
Biaya Langganan
Biaya Jasa
BHP Non Medik
Sistem Informasi Rumah Sakit
Sterilisasi dan Binatu
Gizi
Diklat dan Litbang
Sewa
Pusat Biaya Penunjang Medik (intermediate)
Farmasi
Radiodiagnostik,
Radioterapi,Kedokteran Nuklir dan
Imaging
Kemoterapi
Laboratorium
Rehabilitasi Medik
Rehabilitasi Psikososial
Unit Perawatan Intensif
(ICU/ICCU/ICVCU/RICU)
NICU & PICU
High Care Unit
Instalasi Bedah Sentral
Tindakan Invasif Non-Bedah
IGD
Pemulasaran Jenazah
Hemodialisa
Bank Darah
Bank Jaringan 2
9
Template Data Costing
Jumlah Biaya Remunerasi
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Biaya Remunerasi Biaya Investasi/ Biaya investasi gedung Luas lantai
hari ALOS Biaya Operasional Biaya Gaji non medis/ Jasa
Pusat Biaya Semua pasien kunjungan Tempat medis / Jasa Medis Peralatan yg dibeli dlm yang dibangun 50 tahun bangunan
rawat (hari) (Setahun) (Setahun) non medis
Staf pulang pasien Tidur (Setahun) 5 tahun terakhir terakhir (per m2)
pasien (Setahun)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tahun 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 (2016-2020) (1969-2020) 2020
Pusat Biaya Pelayanan Medik (Final)
Instalasi Rawat Inap
Penyakit Dalam
Bedah (Surgical)
Penyakit Anak
Obsteri dan Ginekologi
Psikiatri
Jantung
Mata
THT
Paru
Saraf
Instalasi Rawat Jalan
Poliklinik Penyakit Dalam
Poliklinik Penyakit Bedah
Poliklinik Penyakit Anak
Poliklinik Obstetri dan Ginekologi
Poliklinik Psikiatri
Poliklinik Jantung
Poliklinik Mata
Poliklinik THT
Poliklinik Paru
Poliklinik Saraf
Poliklinik Gigi dan Bedah mulut
JUMLAH KESELURUHAN - - - - - - - - - - - - 0

3
0
RUMAH SAKIT
LAPORAN LABA RUGI
PERIODE 31 DESEMBER TAHUN 2019 dan 2020

Audited Audited
URAIAN 31-Dec-20 31-Dec-19
Rp Rp

PENDAPATAN

Pendapatan Jasa Layanan dari Masyarakat


Pendapatan Jasa dari Entitas Lain
Pendapatan Hibah
Pendapatan Hasil Kerjasama
Pendapatan Lainnya
Pendapatan Alokasi APBN

Jumlah Pendapatan 0 0

Laporan BEBAN

Operasional Beban
Beban
Pegawai
Persediaan
Beban Barang dan Jasa
Beban Pemeliharaan
Beban Perjalanan Dinas
Beban Penyusutan dan Amortisasi
Beban Penyisihan Piutang

Jumlah Beban - -

SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS


- -
KEUNTUNGAN /(KERUGIAN) LAIN-LAIN
Pendapatan Lain-Lain
Beban Lain
Keuntungan (Kerugian) - -

SURPLUS/DEFISIT TAHUN BERJALAN - -

Berikut diatas merupakan contoh laporan operasional (bagi rumah sakit pemerintah) atau laporan
Laba Rugi (untuk rumah sakit swasta) dan dapat disesuaikan dengan laporan keuangan di masing-masing 31
rumah sakit (khususnya rumah sakit swasta)
Hal yang menjadi perhatian dalam costing INA CBG
• Pengumpulan data yg terstandar , Definisi Operasional yang jelas dan sesuai standar
• Metodologi kosting
• Standar alokasi dan proporsi biaya
• Kelengkapan dan akurasi data
• Potensial Loss counting Self dispensing oleh unit diluar RS atau individu : obat, alkes dll
- Jasa untuk dr tamu, pegawai dalam masa orientasi
- Biaya untuk petugas/ kegiatan outsourcing
- Biaya pengurusan ijin
- Dll
• Potensial double counting
- Hibah
- Jasa tenaga dokter yang bekerja di beberapa unit layanan
- Obat program
- Dll
Formula dalam Perhitungan INA CBG
1. CBG Cost 2. Cost Weight

"#$%& '()* '+*$ ,-. '()*


CBGs COST = LOS (CBG) x UNIT COST Cost Weight =
/-0#120%$#.

Denominator dalam perhitungan cost weight adalah average


dari total CBG cost dari masing masing CBG

3. Case Mix Index (CMI) 4. Hospital Base Rate


Case-mix index adalah nilai relasi antara nilai produksi
suatu rumah sakit dengan rumah sakit lainnya.

∑('#*$ 5-267$ 8 # #: ;%*-*) Hospital Base Rate =


CMI = "#$%& =8,-0>2$?.-
"#$%& # #: ;%*-* :#. 7#*,2$%& x CMI
"#$%& @?1A-. #: -B?2C%&-0$ '%*-*

33
Faktor Alokasi Perhitungan Biaya
Pusat biaya overhead
No Pusat Biaya Tujuan Distribusi Faktor Alokasi
Intermediate dan Final
1 Administrasi Total Biaya RS
Cost Center
Intermediate dan Final
2 Biaya Pemeliharaan Luas Lantai
Cost Center
Intermediate dan Final
3 Biaya Langganan Luas Lantai
Cost Center
Intermediate dan Final
4 Biaya Jasa Luas Lantai
Cost Center
Intermediate dan Final
5 BHP Non Medik Jumlah Staf
Cost Center
Sistem Informasi Intermediate dan Final
6 Jumlah Staf
Rumah Sakit Cost Center
Final Cost Center :
7 Sterilisasi dan Binatu Jumlah Hari Rawat
Inpatient
Final Cost Center :
8 Gizi Jumlah Hari Rawat
Inpatient
Intermediate dan Final
9 Diklat dan Litbang Jumlah Staf
Cost Center
Intermediate dan Final
10 Sewa Total Biaya
Cost Center 34
Faktor Alokasi Perhitungan Biaya
Pusat biaya intermediate
No Pusat Biaya Tujuan Distribusi Faktor Alokasi No Pusat Biaya Tujuan Distribusi Faktor Alokasi
Proporsi : Jumlah Proporsi : Utilisasi
Biaya Farmasi Final Cost Center :
Rehabilitasi Medik
(dari Template Data (dari Template Data
Utilisasi ) Penyakit Dalam
11 Farmasi Final Cost Center Utilisasi )
IP : Jumlah Hari
IP : Jumlah Hari
Rawat Bedah (Surgical)
Rawat
OP : Jumlah
Kunjungan OP : Jumlah
Penyakit Anak
Proporsi : Utilisasi Kunjungan
15 Rehabilitasi Medik
(dari Template Data Obsteri dan Ginekologi
Radiodiagnostik, Jantung
Utilisasi )
Radioterapi,
12 Final Cost Center IP : Jumlah Hari Mata
Kedokteran Nuklir,
Rawat THT
dan Imaging
OP : Jumlah Paru
Kunjungan Saraf
Proporsi : Utilisasi (Inpatient & Outpatient)
Final Cost Center :
Kemoterapi
Kecuali Gigi dan Covid
(dari Template Data
Penyakit Dalam Utilisasi Rehabilitasi
Utilisasi ) Rehabilitasi Final Cost Center :
IP : Jumlah Hari
Psikososial / Rehab
Bedah (Surgical) 16 Psikososial / Rehab Psikiatri (Inpatient &
Rawat Karya (dari Template
Karya Outpatient)
13 Kemoterapi OP : Jumlah Data Utilisasi )
Penyakit Anak
Kunjungan Unit Perawatan Final Cost Center :
Obsteri dan Ginekologi Intensif Inpatient hanya
Mata (ICU/ICCU/ICVCU/RI
THT
Penyakit Dalam
CU)
Paru Bedah (Surgical)
(Inpatient & Outpatient) Obsteri dan Ginekologi
Proporsi : Utilisasi 17 Psikiatri Jumlah Hari Rawat
Laboratorium
Jantung
(dari Template Data
Mata
Utilisasi )
14 Laboratorium Final Cost Center THT
IP : Jumlah Hari
Rawat Paru
OP : Jumlah Saraf 35
Kunjungan Covid
Faktor Alokasi Perhitungan Biaya
Pusat biaya intermediate
No Pusat Biaya Tujuan Distribusi Faktor Alokasi No Pusat Biaya Tujuan Distribusi Faktor Alokasi
Final Cost Center : Final Cost Center :
18 NICU & PICU Inpatient hanya unit - Inpatient & Outpatient
Anak 23 Pemulasaran Jenazah Jumlah Jenazah
Kecuali Gigi
Final Cost Center :
19 HCU Jumlah Hari Rawat (outpatient)
Inpatient
Final Cost Center : Final Cost Center :
Utilisasi Hemodialisa
Inpatient hanya Bedah, Penyakit Dalam
Instalasi Bedah 24 Hemodialisa
20 Obgyn, Jantung, Mata, Jumlah Hari Rawat (Outpatient dan (dari Template Data
Sentral
THT, Paru, Saraf, Inpatient) Utilisasi )
Psikiatri Final Cost Center :
25 Bank Darah Jumlah Hari Rawat
Final Cost Center : Proporsi : 60% Rajal; Inpatient
Inpatient dan outpatient 40% Ranap Final Cost Center :
Tindakan Invasif non- 26 Bank Jaringan Jumlah Hari Rawat
21 IP : Jumlah Hari Inpatient
Bedah Kecuali Gigi dan Covid
Rawat
OP : Jumlah
Kunjungan
Proporsi : Utilisasi
IGD
(dari Template Data
Final Cost Center : Utilisasi )
22 IGD
Inpatient & Outpatient IP : Jumlah Hari
Rawat
OP : Jumlah
Kunjungan
36
Faktor Alokasi Perhitungan Biaya
Final Cost
No Pusat Biaya Tujuan Distribusi Faktor Alokasi
Instalasi Rawat Inap
27 Penyakit Dalam Unit Cost
28 Bedah (Surgical) Unit Cost
29 Penyakit Anak Unit Cost
Obsteri dan
30 Unit Cost
Ginekologi
31 Psikiatri Unit Cost
32 Jantung Unit Cost
33 Mata Unit Cost
34 THT Unit Cost
35 Paru Unit Cost
36 Saraf Unit Cost
Instalasi Rawat Jalan
Poliklinik Penyakit
37 Unit Cost
Dalam
Poliklinik Penyakit
38 Unit Cost
Bedah
Poliklinik Penyakit
39 Unit Cost
Anak
Poliklinik Obstetri dan
40 Unit Cost
Ginekologi
41 Poliklinik Psikiatri Unit Cost
42 Poliklinik Jantung Unit Cost
43 Poliklinik Mata Unit Cost
44 Poliklinik THT Unit Cost
45 Poliklinik Paru Unit Cost
46 Poliklinik Saraf Unit Cost
Poliklinik Gigi dan
47 Unit Cost
Bedah mulut
37
Hasil Keluaran Perhitungan Unit Cost Layanan (2018-2019)
Rerata Unit Cost Pelayanan

UC RI PENY. UC RI UC RI UC RI UC RI UC RI
UC RI BEDAH UC RI ANAK UC RI MATA UC RI THT
DALAM OBGYN PSIKIATRI JANTUNG PARU SARAF

1.301.713 2.012.865 1.381.194 2.307.638 1.784.779 1.721.213 3.352.008 2.822.207 1.665.059 1.403.526

UC RJ PENY. UC RJ UC RJ UC RJ UC RJ UC RJ UC RJ UC RJ UC RJ UC RJ UC RJ
DALAM BEDAH ANAK OBGYN PSIKIATRI JANTUNG MATA THT PARU SARAF GIGI

503.703 512.878 431.989 463.835 679.332 475.382 517.428 506.617 520.951 488.771 634.413

38
Hasil perhitungan rerata unit cost untuk tahun 2016, 2019 dan 2020
RERATA UNIT COST RAWAT INAP RERATA UNIT COST RAWAT JALAN
2016 2019 2020 2016 2019 2020
2.255.204 2.795.605 3.333.477 786.136 828.497 1.106.066

Rawat Inap Rawat Jalan


kenaikan 2016-2019 0,239 kenaikan 2016-2019 0,053
kenaikan 2016-2020 0,478 kenaikan 2016-2020 0,335
Penghitungan unit cost tahun 2016 dilakukan menggunakan data costing yang dikumpulkan dari total 67 rumah sakit pemerintah dan
swasta. Untuk penghitungan unit cost tahun 2019 dan 2020 dilakukan dengan perbandingan Laporan Operasional/Laporan Rugi
Laba antara tahun 2016 dengan 2019 dan 2020 yang diambil serta jumlah pasien sesuai data yang disampaikan rumah sakit pada
aplikasi SIRS Online.

Berdasarkan data pada tabel terlihat bahwa rerata unit cost rawat inap semua unit layanan RS/departemen pada tahun 2016 adalah
sebesar Rp. 2.255.204,- per hari, tahun 2019 sebesar Rp. 2.795.605,- per hari dan tahun 2020 sebesar Rp. 3.333.477,- per hari.

Rerata unit cost rawat jalan semua unit layanan rs/departemen pada tahun 2016 adalah sebesar Rp. 786.136 per kunjungan, tahun
2019 sebesar Rp. 828.497,- per kunjungan, dan tahun 2020 sebesar Rp. 1.106.066,- per kunjungan.
Besaran unit cost dalam perhitungan tarif INA CBG hanya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besaran tarif,
disamping hospital base rate (HBR) dan adjustment factor. Unit cost rumah sakit secara agregat tidak mewakili unit cost rumah sakit
masing-masing tipe/kelas rumah sakit serta jenis kepemilikan rs (pemerintah/swasta).
39
HOSPITAL BASE RATE (HBR)

40
Gambaran Hasil Perhitungan HBR Unadjusted

HBR Ranap Unadjusted 2020 HBR Ranap Unadjusted 2019 HBR Ranap 2015
Kelas HBR
Mean Gmean Median Mean Gmean Median Adj. Kebijakan
Unadjusted
A Pemerintah 37.205.671 30.468.914 29.830.170 30.710.403 25.993.876 26.107.553 7.550.062 9.310.582
A Khusus Pemerintah 23.837.518 21.858.092 21.423.507 21.498.951 17.643.017 22.962.244 n/a n/a
B Pemerintah+Swasta 10.126.175 7.886.923 7.573.267 8.538.615 7.176.608 7.620.665 6.253.661 6.924.837
C Pemerintah+Swasta 4.188.152 3.963.615 4.511.002 4.342.750 4.317.297 4.300.045 5.009.081 5.137.633
D Pemerintah+Swasta n/a n/a 4.234.212 4.482.090
RSJP Harapan Kita 81.630.331 76.740.376 26.044.735 24.870.832
RSAB Harapan Kita n/a n/a 11.685.971 9.956.523
RS Kanker Dharmais n/a n/a 16.500.880 19.227.313
RSCM 20.239.168 20.239.168 16.747.503 17.104.997

Dari perhitungan HBR hasil nya cukup besar. Dalam proses penetapan tarif 2014-2016 besaran HBR selalu
dilakukan aF yang diputuskan oleh pimpinan (tidak digunakan HBR sesuai dengan hasil perhitungan)

41
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai