Diajukan Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah fiqih munakahat
Dosen Pengampu:
Ade Ruslan Hidayat, S.Pd.I., M.S.I
Disusun Oleh:
Amyatul Firda Zulhanita
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah serta karunia-
Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa
halangan yang berarti.
Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, serta sahabat-sahabatnya, pengikut-pengikutnya yang setia menyampaikan
risalahnya sampai akhir zaman.
Akhirnya kepada Allah SWT penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2
1. Larangan Nikah Karena pertalian nasab.................................................2
2. Larangan Nikah Karena pertalian sesusuan............................................3
3. wanita yang Haram Dinikahi karena hubungan kerabat semenda........3
4. wanita yang haram dinikahi karena sumpah li’an..................................3
5. wanita yang haram dinikahi tidak untuk selamanya/sementara............4
BAB III PENUTUP.............................................................................................5
A. Kesimpulan.....................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pernikahan merupakan hal penting yang tidak dapat dilepaskan dari sisi
kehidupan manusia di dunia. Satu sama lain manusia di dunia bisa membentuk
suatu keluarga melalui sebuah pernikahan, dari sebuah pernikahan inilah
manusia memulai lembar kehidupannya yang baru dengan orang yang pada
awalnya bukanlah bagian dari anggota keluarganya dan akhirnya menjadi
anggota terpenting dalam keluarganya. Tanpa adanya sebuah pernikahan, maka
tidak ada pula sebuah keluarga. Pernikahan bisa mewujudkan sebuah tali
kekeluargaan.
Larangan pernikahan adalah larangan untuk menikah antara seorang pria
dan seorang wanita.8 Maksudnya adalah perempuan-perempuan mana saja
yang tidak boleh dinikahi oleh seorang laki-laki, atau sebaliknya laki-laki mana
saja yang tidak boleh menikahi seorang perempuan.9 Secara garis besar
larangan pernikahan itu dibagi menjadi dua yaitu keharaman yang bersifat
abadi atau selamanya dan keharaman yang bersifat sementara. Pengharaman
yang bersifat selamanya tidak memberikan kesempatan seorang perempuan
untuk menjadi istri bagi laki-laki tersebut semasa hidupnya. Sedangkan
pengharaman yang bersifat sementara, hanya berlaku dalam waktu dan kondisi
tertentu saja. Apabila kondisinya sudah berubah dan alasan pengharaman atas
waktu tertentu itu sudah hilang maka pernikahan tersebut diperbolehkan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
3. Menjelaskan Wanita yang haram dinikahi karena hubungan mushaharah
(kerabat semenda)
4. Menjelaskan Wanita yang haram dinikahi karena sumpah Li’an
5. Menjelaskan Wanita yang haram dinikahi tidak untuk selamanya.
BAB II
PEMBAHASAN
Larangan Perkawinan
Larangan perkawinan dalam bahasa agama disebut dengan mahram.Larangan perkawinan ada
dua macam , pertama , larangan Abadi (Muabbad ) dan kedua larangan dalam waktu tertentu
(muaqqad). Larangan Abadi diatur dalam pasal 39 kompilasi hukum islam di Indonesia.
Dilarang melangsungkan perkawinan antara seorang pria dengan seorang wanita
disebabkan:
1. Larangan Nikah Karena pertalian nasab
a. Dengan seorang wanita yang melahirkan atau yang menurunkannya atau keturunannya.
b. Dengan seorang wanita keturunan ayah atau ibu
c. Dengan seorang wanita saudara yang melahirkannya
d. Saudara perempuan baik seayah seibu,seayah saja,atau seibu saja.
e. Bibi yaitu saudara perempuan ayah atau ibu baik saudara sekandung ayah atau seibu
yang tidak boleh dinikahi karena pertalian nasab
a. Ibu,nenek ( dari garis ibu atau garis bapak ) dan seterusnya ke atas.
b. Anak perempuan, cucu perempuan dan seterusnya ke bawah.
c. Saudara perempuan sekandung, seayah, dan seibu.
d. Saudara perempuan ibu ( bibi atau tante ).
e. Saudara perempuan bapak ( bibi atau tante ).
f. Anak perempuan saudara laki-laki sekandung ( keponakan ).
g. Anak perempuan saudara laki-laki seayah ( keponakan ).
h. Anak perempuan saudara ibu ( keponakan ).
i. Anak perempuan saudara perempuan sekandung ( keponakan ).
2
j. Anak perempuan saudara perempuan seayah ( keponakan ).
k. Anak perempuan saudara perempuan seibu ( keponakan ).
6. Wanita yang haram dinikahi tidak untuk selamanya atau sementara
3
Wanita-wanita yang haram dinikahi tidak untuk selamanya adalah sebagai beriku:
1. Dua perempuan bersaudara haram dikawini oleh seorang laki-laki dalam waktu yang
bersamaan, maksudnya mereka haram dimadu dalam waktu yang bers
amaan.Apabila mengawini mereka berganti-ganti,seperti seorang laki-laki
mengawini seorang wanita kemudian seorang wanita tersebut meninggal atau
cerai,maka laki-laki tidak haram mengawini adik atau kakak perempuan dari wanita
yang telah meninggal tersebut.
Keharaman mengumpulkan wanita dalam satu waktu perkawinan iru disebut
dalam surat An-Nisa ayat 23 :
2. wanita yang terikat perkawinan dengan laki-laki lain haram dinikahi oleh seorang laki-
laki surat An-Nisa ayat 24
Dan( diharamkan ) juga wanita yang bersuami.
3. wanita yang sedang dalam ‘iddah,baik ‘iddah cerai maupun ;iddah ditinggal mati
berdasakan firman allah surat Al-Baqarah ayat 228-234.
4. wanita yang ditalak tiga, haram dikawini suaminya, kecuali sudah kawin lagi dengan
orang lain dan telah berhubungan dengan kelamin serta dicerai oleh suami terakhir itu
dan telah habis masa ‘iddanya, berdasarkan firman allah surat Al-Baqarah ayat 229-
230.
5. wanita yang sedang melakukan ihram baik ihram umroh maupun ihram haji tidak
boleh kan firman Allah dalam surat Al-ma’iddah ayat 5 yang artinya :
orang yang sedang ihram tidak boleh dikawini dan tidak boleh dinikahi,dan tidak
boleh pula meminag.
6. Wanita musyrik, haram dinikahi.Yang dimaksud wanita yang musyrik ialah yang
menyembah selain allah.Ketentuan uini berdasarkan firman allah dalanm surat Al-
Baqarah ayat 24
4
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
5
DAFTAR PUSTAKA