Anda di halaman 1dari 24

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Administrasi Penggajian di Rumah Sakit Brayat Minulya

Gaji merupakan bentuk kesejahteraan yang diberikan perusahaan


sebagai pemberi kerja kepada pegawai atas konstribusinya untuk
menjalankan pekerjaan demi tercapainya tujuan perusahaan.Gaji juga
menjadi penghasilan yang utama bagi pegawai dalam rangka hidup layak
bagi diri sendiri dan keluarganya.Bila suatu perusahaan memperhatikan
kesejahteraan pegawai dengan menerapkan pelaksanaan administrasi
penggajian dan memperhitungkan secara adil dan tepat gaji yang diberikan
hal itu dapat menjadi strategi bagi perusahaan untuk mempertahankan
danmenjaga loyalitas pegawai selain itu juga untuk meningkatkan
produktivitas pegawai dalam bekerja yang akhirnya juga untuk tercapainya
tujuan perusahaan.
Rumah Sakit Brayat Minulya sebagai perusahaan yang bergerak di
bidang jasa kesehatan tentunya begitu menyadari akan peran pegawai
sangat penting untuk menjalankan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
di rumah sakit tersebut dan hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
administrasi penggajian diharapkan dapat berjalan dengan baik dan adil.
“ Ketentuan dan kebijakan mengenai penggajian pegawai di
Rumah Sakit Brayat Minulya telah ada dan tertuang dalam Perjanjian
Kerja Bersama Antara RS Brayat Minulya Surakarta dan Serikat Pekerja
Pagar Braminta, dengan perjanjian kerja sama tersebut diharapkan dapat
mengatur berkaitan dengan hak dan kewajiban dari kedua belah pihak”
(Hasil wawancara dengan Kabag Perencanaan dan Pengembangan
Pegawai )

1. Dokumen Administrasi Penggajian Pegawai


Penggunaan dokumen sangat bermanfaat dalam membantu
commit
mengelola gaji karyawan to userSakit Brayat Minulya. Dokumen -
di Rumah

42
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id

dokumen perlu disediakan dengan lengkap agar proses penggajian


dapat berjalan dengan lancar. Pelaksanakan administrasi penggajian
pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya khususnya pada Sub Bagian
Kesejahteraan menggunakan beberapa dokumen pendukung untuk
menyelenggarakan administrasi penggajian. Dokumen – dokumen
tersebut semuanya sangat diperlukan untuk mempermudah
pelaksanaan penggajian. Dokumen tersebut diantaranya :
a. Presensi pegawai atau rekaman waktu dan kehadiran
Presensi pegawai atau rekaman waktu dan kehadiran
merupakan rekaman bukti kehadiran atau kedatangan karyawan di
tempat kerja dilakukan pada saat pertama kali diterima bekerja di
sebuah perusahaan.Presensi karyawan di Rumah Sakit Brayat
Minulya dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada saat datang dan
pada saat pulang.Presensi pegawai dilakukan dengan mesin
pencatat waktu atau mesin presensi yang menggunakan sidik jari
untuk identifikasi pegawai. Dari data tersebut dapat diketahui
informasi mengenai jam kedatangan dan jam selesai kerja
karyawan. Dari data ini juga diketahui kehadiran dan lamanya
karyawan tersebut bekerja, sehingga dapat dilakukan penilaian
dalam memberikan besarnya gaji.
b. Daftar gaji (Draf Gaji)
Daftar gaji memuat semua informasi yang berkaitan dengan gaji
dan penerapan penghitungan gaji bagi pegawai Rumah Sakit
Brayat Minulya.Dokumen ini merupakan pedoman rincian gaji
setiap bagian yang ada di Rumah Sakit Brayat Minulya.Dalam
daftar gaji berisi jumlah gaji pokok setiap karyawan dikurangi
dengan potongan PPh pasal 21, dan ditambah dengan tunjangan -
tunjangan untuk setiap karyawan.Draf Gaji atau penghasilan yang
dibuat untuk melaksanakan penggajian pegawai di Rumah Sakit
Brayat Minulya dimuat atau disimpan dalam komputer, sehingga
commitsoft
dokumen ini berbentuk to user
file. Tetapi dalam pelaksanaannya
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id

tetap dilakukan pencetakan atau print untuk kepentingan pemberian


laporan kepada Kepala Bagian Kesejahteraan, Bagian Keuangan,
Direktur SDM dan pihak lain yang membutuhkan.
c. Slip gaji
Slip gaji memuat rincian lengkap gaji yang diterima oleh
karyawan. Slip gaji berfungsi untuk bukti bahwa pegawai telah
menerima gaji dan biasanya slip gaji diberikan kepada pegawai
setiap tanggal akhir bulan.
d. Amplop Gaji
Slip Gaji untuk setiap pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya
diserahkan kepada masing – masing pegawai dalam amplop gaji,
hal ini karena gaji itu bersifat rahasia dan tidak semua pihak boleh
mengetahuinya, dengan menggunakan amplop gaji dimaksudkan
agar informasi mengenai gaji yang diterima pegawai tetap terjaga
kerahasiannya dan pengambilan amplop gaji yang didalamnya
terdapat slip gaji hanya pegawai yang bersangkutan itulah yang
berhak mengambilnya di kantor Direktorat Sumber Daya Manusia
(SDM)
e. Surat Pemberitahuan Tahunan atau (SPT) Tahunan
SPT Tahunan ini digunakan untuk memotong penghasilan
karyawan bagi karyawan yang masuk dalam wajib pajak.Gaji
karyawan dipotong atau dihitung sendiri oleh pihak Rumah Sakit
Brayat Minulya karena sudah ada form untuk mengisi setoran
pajak.
f. Dokumen Lainnya yang meliputi :
1) Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Tetap. Surat
iuntuk memberikan keterangan secara resmi bahwa
pegawai yang sebelumnya belum diangkat pegawai tetap
karena masih menjalani masa pemagangan telah diangkat
menjadi pegawai tetap dan tentunya penghitungan
commit berbeda.
pemberian gajinya to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id

2) Surat Keputusan Kenaikan Pangkat/ Promosi Jabatan. Surat


ini untuk memberikan keterangan perubahan gaji
disebabkan karena adanya promosi jabatan
3) Surat Keputusan Mutasi. Surat ini berfungsi ketika ada
karyawan yang berpindah bagian atau posisi dalam
pekerjaan. Adanya pemindahan posisi atau bagian dapat
mempengaruhi besarnya gaji.
4) Surat Keputusan Kenaikan Gaji. Surat ini untuk
memberikan kenaikan gaji bagi karyawan baik itu kenaikan
gaji berkala maupun kenaikan gaji golongan.

Pencatatan dan penggunaan dokumen – dokumen yang berkaitan


dengan administrasi penggajian pegawai pada instansi Rumah Sakit
Brayat Minulya sudah dilaksanakan dengan baik, seperti penggunaan
presensi pegawai dengan mesin presensi sidik jari telah dilakukan oleh
semua pegawai di instansi ini dan dinilai sangat efektif karena mampu
merekam dengan benar kehadiran pegawai. Daftar Gaji juga dibuat
secara rutin setiap bulan oleh Subbag Kesejahteraan dan
memperhitungkan komponen gaji secara rinci,untuk Slip Gaji dan
Amplop Gaji diberikan oleh masing – masing ditiap akhir bulan dan
dalam pembagiannya kepada pegawai tidak mengalami keterlambatan,
SPT Tahunan diperhitungkan dengan benar oleh Direktorat Sumber
Daya Manusia untuk pegawai yang sudah masuk wajib pajak, dan
Dokumen – dokumen lainnya mengenai surat keputusan akan
diberikan kepada pegawai sesuai dengan kebutuhannya. Semua
dokumen tersebut digunakan dengan benar dan sangat membantu
dalam proses pemberian gaji pegawai, juga yang sangat penting
dilakukan adalah membuat salinan untuk setiap dokumen sebagai
arsip.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id

2. Alur Administrasi Penggajian Pegawai


Dalam pengelolaan Administrasi Penggajian Pegawai di Rumah
Sakit Brayat Minulya terdapat alur penggajian dari proses awal
pengolahan data atau dokumen hingga gaji itu diberikan sampai pada
pegawai, alur penggajian dimaksudkan agar proses pengelolaan
administrasi penggajian dapat terselenggara dengan baik juga adil dan
tidak menimbulkan konflik karena hal penggajian merupakan hal yang
rawan atau rentan terhadap konflik.
Gambar 4.1

Bagan Alur Penggajian di Rumah Sakit Brayat Minulya

Penanggung Jawab Unit Kerja : Petugas Subbag Kesejahteraan


SDM
a. Mengumpulkan formulir
evaluasi/penilaian a. Penghitungan laporan
pegawai lembur pegawai
b. Mengumpulkan laporan b. Pembuatan daftar gaji
lembur pegawai juga slip gaji

Direktur SDM dan Direktur


Keuangan :

meneliti dan menganalisis daftar


gaji pegawai

Karyawan : Pihak Bank :


a. Menerima gaji dan slip gaji Menerima daftar gaji lalu
b. Membuat salinan slip gaji memasukkan gaji pada rekening
dan menyerahkannya ke pegawai
SDM

Sumber : Standar Operasional Prosedur Personalia RS Brayat Minulya yang


telah diolah

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id

a) Masing – masing unit mengumpulkan formulir evaluasi atas


pekerjaan atau beban tugas pegawai yang evaluasinya
dilakukan setiap tahun yang telah diisi lengkap dan telah
ditandatangani oleh karyawan yang bersangkutan serta kepala
bagian/ bidang di unitkerjanya karena penentuan besarnya gaji
juga ditentukan oleh penilaian atau evaluasi atas kinerja
pegawai hal itu juga mempengaruhi pula dalam usulan
mengenai kenaikan gaji untuk karyawan yang bersangkutan.
b) Masing – masing unit juga mengumpulkan laporan lembur
yang telah ditanda tangani oleh atasan langsung, laporan
lembur berisi hari, tanggal, lama / waktu lembur. Diperiksa dan
disetujui serta ditanda tangani oleh kepala
bagian/bidang/coordinator masing – masing bagian dan Direksi
Sumber Daya Manusia.
c) Pegawai Subbag Kesejahteraan pada Direksi Sumber Daya
Manusia meneliti laporan lembur dari masing – masing unit
kerja dan menghitungnya.
d) Pegawai Subbag Kesejahteraan membuat daftar gaji/ draf gaji
yang didalamnya berupa penghitungan gaji pegawai dengan
memperhitungkan gaji pokok, tunjangan – tunjangan, lembur
kerja, potongan atas gaji.
e) Kemudian pegawai Subbag Kesejahteraan menyerahkan daftar
gaji yang telah dibuat kepada Direktur Sumber Daya Manusia
dan Direktur Keuangan untuk meneliti dan menganalisis daftar
gaji pegawai apabila disetujui lalu daftar gaji tersebut di
tandatangani oleh Direktur Sumber Daya Manusia kemudian
dibuatkan cek bon sebagai permohonan/bukti pengeluaran
biaya gaji pegawai, Namun apabila tidak disetujui daftar gaji
tersebut dikembalikan ke bagian Subbag Kesejahteraan untuk
diperbaiki.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id

f) Daftar gaji tersebut juga diserahkan kepada pihak bank yang


dalam hal ini adalah Bank BRI beserta nomor rekening masing
– masing karyawan, karena sekarang ini pemberian gaji
pegawai di RS Brayat Minulya dengan menggunakan sistem
transfer ke rekening bank masing – masing karyawan, oleh
karena itu masing – masing karyawan diharuskan memiliki
rekening bank pada bank yang telah bekerjasama dengan pihak
RS Brayat Minulya.
g) Lalu Pihak Bank menerima daftar penerimaan gaji dari instansi
Rumah Sakit Brayat Minulya kemudian memasukkan gaji ke
rekening masing – masing pegawai
h) Pegawai Subbag Kesejahteraan membuat slip gaji pegawai
yang penghitungannya sesuai yang tertera pada daftar gaji, slip
gaji tersebut dimasukkan kedalam amplop gaji masing - masing
pegawai dengan alasan hal tersebut sangat rahasia tidak semua
pihak boleh mengetahuin lalu menyerahkannya kepada
pegawai yang bersangkutan
i) Pegawai menerima gaji dan harus kembali meneliti gaji yang
diterima melalui bank mencocokannya dengan nominal yang
tertera pada slip gaji apakah telah sesuai dengan yang
seharusnya diterima atau tidak. Pegawai lalu menandatangani
slip gaji dibuat salinan/ dicopy rangkap 2 yang nantinya
salinannya diberikan kepada Direktorat Sumber Daya Manusia
sebagai arsip.

Dari Alur Penggajian Pegawai di Rumah Sakit Brayat


Minulya diatas, dapat diketahui bahwa alur penggajian tersebut
sudah tersusun dengan baik, namun dalam pelaksanaannya
tentunya juga terdapat hambatan – hambatan seperti dalam
penghitungan laporan lembur pegawai oleh Petugas Subbag
Kesejahteraan commit
SumbertoDaya
user Manusia terkadang salah dalam
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id

penghitungannya, karena dilakukan penghitungan secara


manual begitu juga dalam pembuatan daftar gaji walaupun
dalam penghitungannya menggunakan program Ms Excel,
namun bila petugas kurang teliti dalam memasukkan angkanya
maka penghitungannya akan salah juga, sebab pengerjaan
penghitungan gaji harus dilakukan dengan cermat dan teliti.
Dan kesalahan dalam penghitungan pernah terjadi yang
mana petugas mungkin kurang teliti dalam penghitungan dan
pencatatan lembur yang menyebabkan gaji yang diterima
pegawai tidak sesuai dengan penghitungannya, hal itu menjadi
pengalaman bagi petugas SDM untuk lebih teliti kembali dalm
penghitungan gaji.
Pihak Direktorat Sumber Daya Manusia berusaha mencari
cara agar dapat meminimalisir kesalahan dalam penghitungan
gaji pegawai, dengan mengusulkan pembuatan software
penghitungan gaji, rencana ini diharapkan segera terealisasi
agar nantinya mempermudah dalam penghitungan segala hal
yang berkaitan dengan gaji. Sebelum adanya realisasi
penggunaan software tersebut untuk saat ini dengan adanya
analisis dan pemerikasaan penghitungan gaji yang dilakukan
oleh Direktur Keuangan dan Direktur Sumber Daya Manusia
untuk meminimalisir kesalahan dalam penghitungan pemberian
gaji.

B. Penghitungan Gaji Pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya

1. Komponen Penghitungan Gaji Pegawai


a. Gaji Pokok
Gaji Pokok merupakan gaji yang diterimakan secara tetap setiap
bulan kepada pegawai untuk suatu jabatan yang diberikan oleh
commit
pemberi kerja kepada to user
penerima kerja.
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id

“ Kebijakan dalam menentukan gaji pokok pegawai berdasarkan


pendidikan terakhir pegawai karena akan menentukan tingkatan
golongan selain itu masa kerja karyawan juga mempengaruhi
dalam penetapan gaji” (Hasil wawancara dengan Kabag Bagian
Perencanaan dan Pengembangan Pegawai)

Gaji pokok akan mengalami kenaikan ketika pegawai memperoleh


kenaikan gaji berkala maupun kenaikan gaji golongan

Tabel 4.1
Data Tabel Hubungan Tingkatan Golongan dengan Tingkat Pendidikan
dan Jenis Pekerjaan

Data Tingkatan Golongan dengan Tingkat pendidikan dan Jenis Pekerjaan


Tingkat Pendidikan
No Golongan Jenis Pekerjaan
Minimal

Dokter, Apoteker, Teknik


1 IIIA - IV B S1
Informasi
2 IIA - IIIB Asisten Apoteker SMF
3 IIB - IIIC AKPER
Perawat
IIA-IIIB SPK
4 IIB - IIIC Akbid
Bidan
IIA - IIIB D1 Bidan
5 IIB - IIIC Fisiotherapi DIII Fisiotherapi
6 IIB - IIIC Radiografer ATRO
7 IIB - IIIC DIII Analis
Analis
IIA - IIIB SMAK
8 IIB - IIIC DIII
Administrasi Keuangan
ID - IIIA SMA
dan lainnya
IIA - IIIB SMK
9 IIA - IIIB Bagian Pemeliharaan SMK/STM
10 IC - IID Keamanan, Sopir SMP/SMA/SMK
11 IB - IIC SD/SMP
Rumah Tangga
IB Tidak Berijasah
commit to user
Sumber Data Statistik Ketenagakerjaan RS Brayat Minulya.
perpustakaan.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id

b. Tunjangan Atas Penghasilan Pegawai


Tunjangan – tunjangan ini ditentukan oleh Keputusan Yayasan
Brayat Minulya bersama dengan Direksi Rumah Sakit Brayat
Minulya, dan diberikan menurut ukuran kemampuan finansial dari
perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri antara lain :

1) Tunjangan Perbaikan Penghasilan


Tunjangan ini diberikan dengan maksud untuk meningkatkan
prestasi kerja pegawai agar dapat mencapai daya guna dan hasil
guna yang sebesar-besarnya, maka dipandang perlu
meningkatkan penghasilan pegawai sesuai dengan kemampuan
finansial dari pemberi kerja,perhitungan prosentase TPP antara
karyawan satu dengan karyawan yang lain masing – masing
berbeda, hal ini dikarenakan perhitungan TPP berdasarkan
tingkatan golongan masing – masing karyawan,
Perhitungannya antara lain sebagai berikut :
Golongan I = 48 % x gaji pokok
Golongan II = 46 % x gaji pokok
Golongan III = 45,5 % x gaji pokok
2) Tunjangan Fungsional Umum
Tunjangan ini diberikan kepada setiap pegawai yang sudah
diangkat menjadi pegawai tetap, jumlahnya berbeda – beda
sesuai dengan profesi pegawai.
3) Tunjangan Keluarga
Tunjangan ini diberikan kepada penerima kerja yang sudah
menikah dan berstatus kepala keluarga yang perhitungannya :
a. Tunjangan istri : 10 % dari gaji pokok (diperhitungkan
1 istri)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id

b. Tunjangan anak : 2 % dari gaji pokok (diperhitungkan


maksimal 3 anak sampai dengan usia 21 tahun yang
masih berstatus pelajar,belum menikah dan belum
bekerja)
c. Tunjangan anak bagi penerima kerja yang berstatus
janda diberikan sebesar 2% dari gaji pokok
4) Tunjangan Pangan
Tunjangan Pangan diberikan sebagai pengganti beras, yang
perhitungannya didasarkan pada status perkawinan dari masing
– masing pegawai.Untuk pegawai perempuan baik yang masih
berstatus lajang maupun yang sudah menikah diperhitungkan
single. Untuk pegawai laki – laki yang sudah menikah
tunjangan pangannya memperhitungkan tunjangan untuk
pegawai yang bersangkutan, untuk istri dan anak (maksimal 3
anak) anak dan apabila janda diperhitungkan untuk pegawai
yang bersangkutan dan anak (maksimal 3 anak), Pemberian
Tunjangan pangan setara dengan :
a) untuk karyawan yang bersangkutan : 10 kg beras
b) untuk istri : 10 kg beras
( diperhitungkan untuk satu istri)
c) untuk anak : 10 kg beras
(maksimal 3 anak)
5) Tunjangan Khusus
Pemberian Tunjangan ini dikhususkan bagi karyawan yang
bergerak di bidang medis dan penunjang medis
6) Tunjangan Struktural
Diberikan bagi karyawan yang memiliki jabatan struktural pada
Rumah Sakit Brayat Minulya, seperti Direksi, Kepala/Wakil
bagian/ seksi/ruang/Instalasi/Bidang

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id

c. Tunjangan Hari Raya Keagamaan


Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan diberikan kepada
pegawai yang sudah diangkat sebagai pegawai tetap, Tunjangan
ini diberikan satu kali dalam satu tahun menjelang hari raya sesuai
dengan agama masing – masing karyawan, Hari Raya Keagamaan
adalah Hari raya Iedul Fitri bagi pekerja yang beragama Islam,
Hari Raya Natal bagi pekerja yang beragama Kristen dan Katholik,
Hari Raya Nyepi bagi pekerja yang beragama Hindu dan Hari Raya
Waisak bagi karyawan yang beragama Budha, Ketentuan mengenai
Tunjangan Hari Raya ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Indonesia, PerMen 04/Men/1994 tertanggal 16 September
1994.
“Pada RS Brayat Minulya Pemberian THR Pegawai
diperhitungkan 1x Gaji Kotor pegawai pada bulan tersebut”. (Hasil
wawancara dengan Kabag Pengembangan Pegawai)

d. Perhitungan Upah Kerja Lembur


Kerja Lembur artinya pegawai tersebut bekerja di luar jam
kerja pokok dan diberi imbalan dalam bentuk uang, yang besarnya
diatur dalam ketentuan sendiri, Kerja lembur hanya dapat
dilaksanakan atas persetujuan atasan yang berwenang karena
kebutuhan rumah sakit dan Jumlah jam kerja lembur dalam sebulan
tidak boleh lebih dari 30 jam. Waktu Kerja pada Rumah Sakit
Brayat Minulya selama 1 minggu adalah 6 hari dengan jumlah jam
kerja 40 jam dalam satu minggu atau dengan kata lain 7 jam untuk
setiap harinya.
Jam Kerja/shift kerjapada RS Brayat Minulya,berupa :
1) Jam Kerja Pagi pkl 07.00 – 14.00 WIB
2) Jam Kerja Siang pkl 14.00 – 21.00 WIB
3) Jam Kerja Malam pkl 21.00 – 07.00 WIB
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id

Apabila bekerja diatas jam kerja diatas akan diperhitungkan


sebagai kerja lembur.Pelaksanaan kerja lembur pada Rumah Sakit
Brayat Minulya ditentukan oleh direktur dan kepala bagian dari
masing – masing unit kerja yang nantinya masing – masing unit
harus mengumpulkan laporan lembur ke bagian Direktorat Sumber
Daya Manusia, kemudian bagian Subbag Kesejateraan akan
memperhitungkan upah lembur karyawan yang nantinya akan
ditambahkan dalam perhitungan gaji pegawai yang
bersangkutan.Perhitungan untuk upah lembur, sebagai berikut :

Tarif upah satu jam = Gaji Kotor : 173

Untuk tanggal merah/hari libur =150 % x (Gaji kotor : 173)

Keterangan :

 173 diperoleh dari Angka 1/173 didasarkan pada perhitungan


sbb:
Dalam satu tahun ada 52 minggu
1 bulan = 52/12 = 4,33 minggu.
Total jam kerja/minggu = 40 jam
Jadi Total jam kerja dalam 1 bulan = 40 X 4,33 = 173,33
dibulatkan menjadi 173.

e. Uang Insentif
Uang Insentif adalah uang yang diberikan oleh Pihak Rumah
Sakit Brayat Minulya kepada para karyawannya dari penerimaan
berupa: visite dokter umum, karcis poli umum dan poli ahli, resep,
penjualan barang bekas dan sebagainya. Tujuan dari pemberian
insentif ini untuk memberikan penghasilan tambahan kepada
pegawai dan diberikan kepada pegawai yang sudah diangkat
sebagai pegawai tetap, besarnya nominal masing – masing
commit
karyawan adalah sama to diberikan
dan user setiap satu semester sekali
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id

namun nominal pada setiap semester tidak sama tergantung dari


penerimaannya.

f. Potongan Atas Gaji dan Upah


Potongan Gaji adalah potongan atas gaji untuk kepentingan
pribadi dari pegawai yang bersangkutan, potongan itu nantinya
akan mengurangi Gaji Kotor yang diterima setiap bulan oleh
pegawai.
“ Ketentuan dari perusahaan yaitu dalam pemotongan gaji
pegawai tidak boleh lebih dari 20% jumlah gaji, kecuali atas
permintaan pribadi dari karyawan yang bersangkutan dengan
menyertakan Surat Pernyataan” (Hasil wawancara dengan Kabag
Badan Perencanaan dan Pengembangan Pegawai)
Potongan Atas Gaji Karyawan , berupa:

1) Jamsostek (Sekarang BPJS Ketenagakerjaan)


Potongan ini untuk karyawan yang telah diangkat tetap, dan
yang sudah didaftarkan pada Jamsostek (sekarang BPJS
Ketenagakerjaan), produknya yaitu :
a) Jaminan Hari Tua, iuran yang harus dibayar sebesar 5,7%
dari gaji kotor dengan rincian :
2% merupakan tanggungan yang harus dibayar oleh
karyawan sendiri, dan 3,7 % merupakan tanggungan yang
akan dibayar oleh RS Brayat Minulya, nantinya jumlah
saldo JHT (Jaminan Hari Tua) biasanya akan dikirimkan
oleh pihak Jamsostek dalam bentuk laporan tahunan ke
perusahaan.
b) Jaminan Kecelakaan Kerja
Iuran ini sebesar 0,24% dari gaji kotor pegawai dan iuran
ini akan dibayar juga oleh RS Brayat Minulya sebagai
instansi pemberi kerja
c) Jaminan Kematian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id

Iuran ini sebesar 0,30% dari gaji kotor dan juga dibayarkan
oleh pihak RS Brayat Minulya
d) Jaminan Kesehatan(sekarang BPJS Kesehatan)
“Dari dulu hingga sekarang, segala bentuk jaminan
kesehatan pegawai di instansi ini telah ditanggung sendiri
oleh Rumah Sakit Brayat Minulya, sehingga RS Brayat
Minulya ini tidak mengambil produk jaminan ini” (Hasil
wawancara oleh Kabag Badan Perencanaan dan
Pengembangan Pegawai)

Oleh karena instansi ini bergerak di bidang kesehatan


tentunya akan memperhatikan jaminan kesehatan setiap
pegawainya.

2) Iuran Dana Pensiun KWI


Pihak Rumah Sakit Brayat Minulya sangat memperhatikan
kesejahteraan pegawainya dengan mewajibkan bagi pegawai
tetap untuk mengikuti Iuran Dana Pensiun KWI dengan
maksud untuk memelihara jaminan di hari tua bagi pegawai
masing – masing, DP-KWI atau Dana Pensiun - Konferensi
Wali Gereja Indonesia merupakan program dana pension yang
mengharuskan anggota – anggota lembaga KWI untuk
mengikutkan pegawai – pegawainya dalam iuran dana pension
ini sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan pegawai.
Maka ketika pegawai sudah pensiun atau sudah berhenti
bekerja, dengan usia pensiun normal peserta di instansi tersebut
adalah 55 tahun berhak memperoleh pembayaran manfaat atau
hasil dari pembayaran secara berkala di setiap pemotongan
pada gaji per bulan, dengan membebankan iuran pensiun
sebesar 7 % dari gaji kotor perbulan ditanggung oleh pegawai
sendiri, dan 9,4% ditanggung oleh pihak Rumah Sakit sehingga
totalnya 16,4%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id

3) Iuran Serikat Pagar Braminta


“Iuran ini dibebankan oleh pegawai tetap sebagai anggota dari
Paguyuban Serikat Pagar Braminta, dan telah disepakati
perbulan membayar iuran serikat pagar sebesar Rp 20.000 yang
dipotong dari gaji kotor pegawai, hal ini digunakan pegawai
untuk mengadakan kegiatan – kegiatan sosial atau kegiatan
lainnya” (Hasil wawancara dengan Kabag Bagian Perencanaan
dan Pengembangan Pegawai)

2. Cara Penghitungan Gaji

Penghitungan Gaji dilakukan oleh Subbag Kesejahteraan pada


Direktorat Sumber Daya Manusia, dan penghitungannya sudah mulai
dilakukan minimal 10 hari sebelum akhir bulan, dengan menyiapkan
semua dokumen yang diperlukan dalam penghitungan gaji dan
menghitungkan semua komponen – komponen pada penghitungan gaji
baik gaji pokok, tunjangan, potongan dan sebagainya. Penghitungan
gaji di Rumah Sakit Brayat Minulya menggunakan penghitungan
melalui program Ms. Excel dengan data berupa Daftar Gaji, nantinya
akan ditulis pula pada slip gaji dan akan diberikan kepada masing –
masing pegawai. Dalam kebijakan penghitungan dan pemberian gaji di
instansi ini, pihak rumah sakit tentunya juga mengacu pada ketetapan
dari UU No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang mana untuk
penghitungan Gaji Pokok + Tunjangan Tetap harus sesuai dengan
UMR Kota Solo (Upah Minimun Regional) tahun 2014 sebesar
Rp1.145.000 per bulan

Penghitungan Gaji Perbulan adalah sebagai berikut :

Gaji Pokok 0
T Pangan 0
T Keluarga 0
T Fungs.Umum 0
commit to user
T Khusus 0
perpustakaan.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id

TPP 0
0 0
Potongan
Jamsostek 0
Pajak 0
KWI (Dana Pensiun) 0
0 0
Gaji Bersih 0
Tambahan Lain-lain
Insentif 0
Lembur 0
0
0 (+)
Potongan lain - lain
Pagar 0

0 (-)
Terima 0

Gambar 4.2
Sumber : Subbag Ketenagakerjaan RS Brayat Minulya

Contohnya :

Seorang pegawai Golongan II A, Unit Keperawatan dengan gaji


pokok Rp 1.200.000, statusnya belum kawin, maka penghitungan
gajinya :

Gaji Pokok Rp 1.200.000


T Pangan commit
Rp to80.000
user
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id

T Keluarga 0
T Fungs.Umum Rp 50.000
T Khusus 0
TPP Rp 552.000 (+)
Rp. 1.882.000
Potongan
Jamsostek (JHT) 2% ybs Rp 37.640
Pajak 5 % Rp 59.100
KWI (Dana Pensiun) Rp 131.740 (+)
Rp 322.580 (+)
Gaji Bersih Rp 1.559.420
Tambahan Lain-lain
Insentif Rp.100.000
Lembur 0

Rp. 100.000
Rp 1.659.420 (+)
Potongan lain - lain
Pagar Rp 20.000 (-)

Terima Rp 1.459.420

Dalam pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa


pihak instansi telah memberikan perhitungan dengan adil sesuai
dengan ketentuan penghitungan gaji pegawai yang ada pada instansi
tersebut. Penghitungan dilakukan secara rinci untuk setiap komponen –
commit to user
komponen pada gaji dan upah baik itu Gaji Pokok yang tentunya
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id

penetapan pemberian Gaji Pokok untuk setiap pegawai berbeda beda.


Perhitungan tunjangan diberikan kepada pegawai sesuai dengan
golongan, profesi dan untuk tunjangan pangan maupun tunjangan
keluarga harus sesuai dengan status dan jumlah tanggungan keluarga .
Perhitungan untuk potongan gaji seperti Jamsostek (BPJS Ketenagaan),
Iuran Serikat Pagar Braminta, Iuran Dana Pensiun bagi setiap pegawai
satu sama lain adalah sama.

Perhitungan insentif pegawai telah dihitung pula secara adil oleh


pihak Subbag Kesejahteraan Sumber Daya Manusia dengan setiap
pegawai mendapatkan tambahan insentif sama rata. Penghitungan
lembur pegawai dengan ketentuan yang sama, dan akan ditambahkan ke
dalam gaji pegawai bagi pegawai yang telah melaksanakan kerja
lembur sesuai dengan catatan laporan lembur yang dikumpulkan setiap
penanggung jawab unit kerja ke bagian Direktorat Sumber Daya
Manusia dengan tepat waktu.

C. Kenaikan Gaji

Setiap karyawan tetap pada Rumah Sakit Brayat Minulya


memiliki hak untuk mendapatkan kenaikan gaji, kebijakan mengenai
kenaikan gaji dengan rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai dan
untuk memberikan motivasi bagi pegawai dalam meningkatkan kualitas
kinerjanya. Kenaikan gaji secara umum dilakukan berdasarkan pada
ketentuan pemerintah dengan penyesuaian mengenai Upah Minimun
Regional dengan melihat kemampuan finansial RS Brayat Minulya serta
sesuai dengan keputusan Yayasan sehingga ketetapan mengenai berapa
besar jumlah nominal kenaikan gaji pada pegawai sesuai keputusan
Yayasan yang jumlahnya untuk masing – masing pegawai berbeda – beda
dengan mempertimbangkan :
1. Prestasi Kerja yang baik
2. Masa Kerja commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id

3. Konduite baik
4. Loyalitas baik
5. Memenuhi tugas standart profesi
6. Tidak (tercatat) adanya pelanggaran / sanksi

“Apabila karyawan yang bersangkutan tidak memenuhi syarat-syarat


tersebut di atas, pemberian gaji kenaikan berkala ditunda minimal 6
(enam) bulan dan maksimal 1 (satu) tahun.Kenaikan Gaji pada Rumah
Sakit Brayat Minulya terdiri dari Kenaikan Gaji Berkala yaitu peningkatan
gaji karyawan yang diberikan secara berkala setiap 2 tahun sekali,
sedangkan Kenaikan Gaji Golongan adalah kenaikan hak karyawan yang
berdasarkan atas evaluasi kerja yang baik dalam kurun waktu 6 tahun
berdasarkan penyesuaian jenjang pendidikan, masa kerja dan hasil kinerja
pegawai”. (Hasil wawancara yang diungkapkan oleh Kabag
Pengembangan Pegawai)
Pada pelaksanaan kenaikan gaji, terkadang pegawai yang telah
diusulkan dan dievaluasi oleh Penanggung Jawab Unit Kerja untuk
memperoleh kenaikan gaji akan direview terlebih dahulu oleh Direktorat
Sumber Daya Manusia dan tidak semuanya akan lolos untuk memperoleh
Kenaikan Gaji Berkala maupun Golongan. Menurut sumber data yang
diperoleh dari data Statistik Personalia RS Brayat Minulya per 3 bulan
Januari - Maret tahun 2014, ada sebanyak 43 pegawai yang mendapatkan
usulan untuk kenaikan gaji baik Kenaikan Gaji Berkala maupun
Golongan, tetapi ada 2 pegawai diantaranya yang mengalami penundaan
kenaikan gaji golongan karena disebabkan oleh nilai dalam evaluasi hasil
kerjanya tidak mencukupi, sebab untuk mendapatkan kenaikan gaji selain
mempertimbangkan dengan jenjang pendidikan, masa kerja,loyalitas dan
ketentuan lainnya dilihat pula dari evaluasi hasil kerjanya.

“Evaluasi pegawai di Rumah Sakit Brayat Minulya dilakukan


setiap 6 bulan sekali di bulan Juni dan Desember dan ketentuannya yaitu
pegawai harus mendapatkan minimal nilainya adalah 2,75 untuk dapat
disetujui kenaikan gajinya “ (Hasil wawancara dengan Kabag Badan
Perencanaan dan Pengembangan Pegawai)
Alur dalam Kenaikan Gaji Pegawai baik Kenaikan Gaji Golongan dan
commit
Kenaikan Gaji Berkala, sebagai to user
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id

1. Pegawai Subbag Pengembangan Pegawai bersama dengan pegawai


Subbag Kesejahteraan mendata atau meneliti dan membuat daftar
karyawan yang memenuhi syarat untuk kenaikan golongan
2. Dari daftar tersebut subbag Pengembangan Pegawai mengirimkan
blangko evaluasi kepada penanggung jawab atau coordinator unit
kerja.
3. Penanggung jawab unit kerja memberikan blangko atau formulir
evaluasi kepada karyawan yang bersangkutan dan selanjutnya
karyawan yang bersangkutan menilai juga dirinya sendiri
4. Penanggung jawab unit kerja mengisi blangko evaluasi secara
objektif dengan mempertimbangkan masukan dari rekan satu unit
kerja
5. Setelah blangko/ formulir evaluasi diisi lengkap, kemudian
ditandatangani oleh karyawan yang bersangkutan dan penanggung
jawab unit kerja yang nantinya blangko tersebut diberikan kepada
Direktorat Sumber Daya Manusia.
6. Selanjutnya Direktorat Sumber Daya Manusia akan
mempertimbangkan evaluasi kerja pegawai dengan melakukan
wawancara langsung kepada karyawan yang bersangkutan.
7. Dari hasil evaluasi dan wawancara tersebut apabila tidak
memenuhi persyaratan maka Direktur Sumber Daya Manusia akan
memberikan penjelasan dan membuatkan Surat Penundaan, dan
selanjutnya nantinya akan dievaluasi kembali oleh penanggung
jawab unit kerja untuk diusulkan kenaikan gaji periode
selanjutnya.
Apabila dari hasil evaluasi dan wawancara memenuhi persyaratan
maka Direktur Sumber Daya Manusia akan membuat Surat
Keputusan Kenaikan Gaji rangkap 3 untuk Kenaikan Gaji Berkala
dan rangkap 4 untuk Kenaikan Gaji Golongan dan
menyampaikannya kepada yang bersangkutan serta tembusannya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id

ke Bagian Kesejahteraan untuk diproses penambahan gaji


karyawan tersebut.

Gambar 4.3
Bagan Alur Kenaikan Gaji Berkala dan Golongan Pegawai
di Rumah Sakit Brayat Minulya

Blangko Evaluasi
dibagikan ke setiap
Unit Kerja

Evaluasi oleh
Penanggung jawab
Unit Kerja

Evaluasi oleh Pembuatan Surat


Surat Penundaan
Direktorat Sumber Keputusan
Kenaikan Gaji
Daya Manusia Kenaikan Gaji

Diproses
Kenaikan Gaji
oleh Subbag
Kesejahteraan

Sumber : Standar Operasional Prosedur Personalia RS Brayat Minulya


yang telah diolah.

Dalam pengamatan yang dilakukan oleh penulis, alur kenaikan gaji


pegawai pada Rumah Sakit Brayat Minulya sudah berjalan dengan baik,
namun terkadang ditemui adanya hambatan seperti keterlambatan dalam
pemberian kenaikan gaji kepada pegawai yang bersangkutan dikarenakan
penyerahan evaluasi pegawai dari unit – unit kerja sebagai salah satu
commit to user
syarat bagi pengusulan untuk kenaikan gaji golongan ataupun kenaikan
perpustakaan.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id

gaji berkala kepada pegawai terkadang tidak tepat waktu penyerahannya


kepada Direktorat Sumber Daya Manusia.

Keterlambatan dalam pemberian blangko evaluasi disebabkan karena


terkadang penanggung jawab per unit masih disibukkan oleh pekerjaannya
yang banyak misalnya pada Direktorat Medis karena penuhnya pasien
yang harus dilayani maka penanggung jawab unit harus mengurus hal
yang berkaitan dengan pelayanan pasien terlebih dahulu sehingga belum
dapat memberikan penilaian kepada pegawai, terlebih tidak mudah dalam
memberikan penilaian karena penilaian harus dilakukan secara adil dan
obyektif sehingga kenaikan gaji hanya diberikan kepada pegawai yang
memang berhak dan memenuhi syarat untuk mendapat kenaikan gaji.

D. Pembayaran Upah atau Gaji Bagi Karyawan Cuti


Dalam pengambilan cuti bentuk apapun juga, pegawai wajib mematuhi
dan menjalankan tata cara pengambilan cuti dengan benar sesuai dengan
peraturan yang berlaku pada instansi ini dan pemberian cutinya harus atas
ijin dari penanggung jawab unit kerja dan Direktur Sumber Daya Manusia
disertai dengan alasan cuti yang jelas.

1. Cuti Tahunan
Bagi Pegawai tetap yang telah bekerja selama 12 bulan di RS
Brayat Minulya berhak atas cuti tahunannya, dengan pemberian
lamanya cuti tahunan adalah 12 hari kerja. Selama menjalankan cuti
tahunan berhak mendapatkan penghasilan penuh, dalam pengambilan
cuti tahunan wajib mempertimbangkan kepentingan penyelenggaraan
di RS Brayat Minulya dan tidak mengganggu kelangsungan dan
kelancaran pekerjaan.

2. Cuti Sakit
Setiap pegawai tetap yang menderita sakit dan dinyatakan harus
memerlukan istirahat commit to user
oleh dokter yang ditunjuk oleh pihak instansi,
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id

berhak untuk tidak masuk bekerja dan mendapatkan ijin cuti sakit
dengan tetap menerima gaji, dengan ketentuan cuti sakit itu tidak
melebihi 12 hari dalam satu tahun, apabila melebihi ketentuan maka
akan mengurangi cuti tahunan. Namun apabila penerima kerja yang
menderita sakit dalam waktu yang lama tentunya atas petunjuk dokter,
sehingga tidak dapat menjalankan tugasnya, diberikan penghasilan
berupa :
a. Untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% dari penghasilan
yang diterimanya secara tetap
b. Untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% dari penghasilan
yang diterimanya secara tetap
c. Untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% dari penghasilan
yang diterimanya secara tetap
d. Untuk bulan selanjutnya, dibayar 25 % dari penghasilan yang
diterimanya secara tetap sebelum Pemutusan Hubungan Kerja
dilakukan oleh Pemberi Kerja

Dalam pengamatan yang telah dilakukan , diketahui bahwa bentuk


administrasi pada pengambilan cuti telah dilaksanakan dengan baik
oleh pegawai, pegawai yang mengajukan cuti akan datang ke kantor
Direktorat Sumber Daya Manusia dan mengisi form cuti baik untuk
cuti sakit maupun cuti tahunan kemudian akan diberi persetujuan
dengan ditandatangani oleh petugas Direktorat Sumber Daya Manusia,
sehingga dapat disimpulkan pencatatan administrasi mengenai cuti
pegawai dilakukan dengan baik dan pegawai yang mengambil ijin cuti
sesuai dengan prosedur peraturan administrasi yang berlaku tentunya
akan diperhitungkan gajinya. Form cuti pegawai dan rekapan print out
dari rekaman presensi pegawai nantinya akan berguna untuk
mengetahui dengan benar jumlah cuti pegawai.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai