Syair Nasib Melayu NNKB 2 Edit
Syair Nasib Melayu NNKB 2 Edit
2009: 33).
sastra atau syair tembang tersebut diberi sisipan-sisipan kata dan kata
(Pradopo, 2009:135).
Bait syair diatas merupakan bait pembuka dari Syair Nasib Melayu, menceritakan Tenas
Effendy mulai menulis syair di malam hari, mengungkapkan isi hati dan mengeluarkan isi
perasaannya.
Nasib orang Melayu diceritakan oleh orang dari dulu sampai sekarang, walaupun banyak
dikaji oleh orang, tetapi tidak salah untuk dikaji berulang-ulang.
Penilaian terhadap melayu ada banyak, ada yang memuji secara berlebihan dan memandang
rendah, serta melecehkan.
Banyak pendapat tentang orang Melayu, ada yang baik dan buruk. Dan dengan waktu yang
berjalan, nasib orang melayu belum tentu juga pasti.
Orang melayu sudah tercatat di sejarah sebagai orang yang beruntung, kaya akan harta
kerajaan, kekuasaan serta harga diri orang Melayu sangatlah tinggi.
Dahulu Melayu pernah terbilang (terpandang)
Pada zaman dahulu bangsa Melayu adalah orang yang terpandang, harta dan kekayaannya
sangat banyak.
Terhadap pendatang (orang bukan penduduk asli) (orang bukan penduduk asli) hati pemurah
(suka memberi)
Orang Melayu mempunyai sifat baik hati dan ramah, mudah diajak kerja sama dan ramah
kepada tamu.
Dari daerah Bintan orang Melayu berjalan ke daerah Temasik dan kemudian
mengembangkan kerajaan, Di daerah Melaka, kehormatan Melayu berharga diri tinggi dan
banyak yang menjadi pemimpin.
Pada zaman melayu disegani oleh orang, kerajaannya dihormati oleh orang, budaya dan
ekonominya maju dan rakyat Melayu hidup tenang.
Tetapi seperti kata peribahasa yang mengandung nasihat, adat Melayu berubah, yang awalnya
hidup tetapi akhirnya redup, sesudah senang dan akhirnya susah.
(Kerajaan) Melaka jatuh ke tangan bangsa Portugis, bangsa Melayu yang hebat mulai lemah,
kekuasaan dan harga dirinya mulai hilang, masa kejayaan bangsa melayu pun mulai hilang.
Syukurlah Allah Maha Penyayang
Bagaikankayu di tengah padang (keadaan Melayu yang diibaratkan kayu di tengah padang)
Bangsa melayu bersyukur karena berkah dari Allah, daerah Melaka jatuh tetapi daerah Johor
mulai berkembang dan bangsa Melayu pergi ke Johor.
Johor berdiri dengan kuat menjadi (pewaris tahta) dari daerah Melaka, bangsa Melayu pun
mulai lega dan mereka bersatu untuk menjadi kesatuan bangsa Melayu serumpun.
Kejayaan bangsa Melayu di Johor tidak berlangsung lama, banyak musibah yang datang, dan
pada akhirnya Johor menjadi lemah.
Kerajaan baru itu adalah kerajaa Riau Lingga yang menguasai pulau di Selat Melaka, dan
kerajaan Siak Sri Indrapura yang menguasai di pesisir Sumatera.
Di Kampar Pelalawan berdiri kerajaan Gunung Sahilan yang mengangkat bangsa Melayu
secara perlahan.
Di Kuantan ada kerajaan Indragiri, kerajaan Indragiri sudah berdiri semanjak kerajaan
Melaka berdiri, dan kerajaan Indragiri sudah mengalami jatuh dan bangunnya kerajaan
tersebut dan perlahan menjadi kerajaan yang kuat.
Di Rokan banyakpula kerajaan
Di daerah Rokan juga terdapat banyak kerajaan, di bagian hulu dan hilir ada kerajaa
Tambusai dan Pekaitan, mengangkat bangsa Melayu dari keterpurukan.
Menyandarkan nasib (sesuatu yang sudah ditentukan oleh Allah) tempat bernaung (meminta
pertolongan)
Di Tanah Semenanjung terdapat banyak kerajaan yang dapat diandalkan, banyak orang
Melayu yang tinggal disana, mereka bekerja dan menjadikan Tanah Semenanjung rumah
(kampung) mereka.
Tetapi sudah nasib (sesuatu yang sudah ditentukan oleh Allah) Melayu
Tetapi kerajaan-kerajaan tersebut tidak kompak dan bekerja sama, mudah dihasut oleh orang
dan akhirnya hidup menjadi tidak jelas.
Ada yang berkelahi antar orang Melayu, memperebutkan kekayaan antar Saudara,
bermusuhan karena tamak akan harta, akhirnya hidup menjadi sengsara dan negeri Melayu
pun jatuh.
Melihat bangsa melayu yang lemah, bangsa lain menjadi mudah untuk menjajah tanah
Melayu, Belanda menguasai dan bangsa Melayu pun menjadi hidup berpisah-pisah.
Satu persatu kerajaan mulai lemah, tunduk dibawah kekuasaan para penjajah, kekuasaan dan
harga diri bangsa Melayu hilang, sikap dan perilaku orang Melayu menjadi tidak baik.
Beberapa kerajaan masih ada yang berdiri tetapi tidak berpengaruh besar terhadap bangsa
Melayu karena kekuasaan diatur oleh bangsa lain.
Raja-raja Melayu sekedarpajangan (sesuatu yang dipamerkan)
Para raja hanya menjadi pajangan yang diatur oleh penjajah. Rakyat Melayu ditindas dan
hidup susah dibawah kekuasaan bangsa lain.
Hidup melata bagaikan cecak (perumpamaan yang menggambarkan orang Melayu seperti
hewan cicak)
Beratus tahun lamanya Melayu lemah dibawah kekuasaan penjajah, hidup miskin dan harga
diri menjadi tidak ada lagi.
Diadu domba (dijadikan berselisih) oleh penjajah (orang asing yang menjajah)
Selama bangsa Melayu dijajah, bangsa Melayu sedikit memiliki ilmu pengetahuan, dan
sesama orang Melayu di adu domba oleh penjajah.
Hidup orang Melayu menjadi miskin, mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
Nasib orang Melayu semakin menyedihkan, bersusah payah di bawah kekuasaan penjajah.
Melawan penjajah (orang asing yang menjajah) sehabis daya (sekuat tenaga)
Tetapi orang Melayu mulai bangkit dan melawan parah penjajah dengan sekuat tenaga.
Pemuda Melayu berjuang melawan para penjajah untuk mengembalikan harga diri yang
sudah hilang.
Tetapi bangsa Melayu kurang kompak sehingga perlawanan tidak kuat dan bangsa Melayu
tetap kalah melawan penjajah.
Banyak orang Melayu yang meninggal, negeri Melayu dibakar dan dirampas hartanya. Orang
melayu yang hidup menjadi cemas dan akhirnya hidup dengan perasaan yang tidak senang.
Dibantai (dikalahkan) Jepang "saudara tua" (istilah serumpun dengan Indonesia karena
sesama negara Asia)
Bangsa Melayu bersyukur atas rahmat Allah, terjadilah perang dunia kedua, maka Inggris
Belanda kalah oleh Jepang.
"Saudara tua" (istilah serumpun dengan Indonesia karena sesama negara Asia) juru selamat
(orang yang menyelamatkan)
Karena menghalau (mengusir) penjajah (orang asing yang menjajah) laknat (terkutuk)
Jepang pun datang ke negeri Melayu, orang Melayu menyambut kedatangan bangsa Jepang
karena sudah mengalahkan bangsa Inggris Belanda.
Tetapi nasib Melayu bukan menjadi baik melainkan memburuk, bangsa Jepang datang ke
tanah Melayu bukan untuk membantu tetapi juga menjajah bangsa Melayu.
Masa penjajahan Jepang sangat jahat, rakyat jatuh miskin dan sengsara, jika ada orang yang
melawan maka orang tersebut akan dibunuh.
Penjajahan Jepang sangat kejam, banyak orang Melayu yang meninggal karna “direjam”,
kekayaan diambil paksa dan dipaksa untuk bekerja sepanjang hari.
Masa penjajahan Jepang sangat jahat, makanan rakyat diambil paksa, orang Melayu banyak
yang mati dibunuh secara kejam.
Masa penjajahan Jepang tidak lama karena Jepang dikalahkan oleh sekutu, bangsa Melayu
mulai bangkit dan membebaskan diri untuk kemudian merdeka.
Sebelum bangsa Melayu merdeka, Inggris Belanda kembali datang ke tanah Melayu untuk
kembali menjajah bangsa Melayu.
Terjadilah perang di tanah Melayu, bangsa Melayu melawan Belanda, orang Melayu
berjuang keras dan mengorbankan nyawa demi kemerdekaan bangsa.
Perjuangan bangsa Melayu tidak sia-sia, para penjajah kalah dan bangsa Melayu merdeka,
maka bangsa Melayu berdiri dengan dibentuknya presiden dan raja.
Bangsa Melayu kembali bangkit, membangun negara yang sudah jatuh, rintangan pun mulai
berdatangan tetapi orang Melayu memiliki niat dan tekad yang kuat.
Perlahan-lahan bangsa Melayu berdiri dan membangun negaranya secara pelan-pelan dan
mencari cara agar menguatkan kekuasaan walaupun keadaannya sulit.
Di daerah Melayu, pembangunan berjalan dengan pesat baik di daerah kelautan atau darat,
terdapat banyak peluang dan usaha yang bisa dibangun.
Tetapi karena tidak memiliki ilmu, peluang yang ada hilang dengan sia-sia, dan ditempati
oleh orang lain sementara orang Melayu tidak bisa berbuat apa-apa.
Di bumi Melayu banyak kesempatan (pekerjaan)
Di daerah Melayu banyak kesempatan bekerja dan mendapatkan uang. Tetapi karena tidak
adanya ilmu pengetahuan, maka orang lain yang memiliki kesempatan tersebut.
Sekarang ilmu pengetahuan adalah tolak ukur seseorang untuk mendapatkan pekerjaan,
bukan berdasarkan orang Melayu atau bukan melainkan siapa yang mempunyai kemampuan
maka dia yang mendapatkan pekerjaan.
Di keadaan ini Melayu jatuh karena bodoh dan peluang yang ada menjadi hilang. Nasib orang
Melayu menjadi menyedihkan.
Kelemahan orang Melayu yang lain adalah suka mengenang masa lalu, tidak mau maju
megikuti perkembangan zaman dan akhirnya hidup dengan kebodohan.
Tidak mengikuti perkembangan zaman, tidak menuntuk ilmu secara serius dan akhirnya nasib
orang Melayu yang tidak menuntut ilmu itu jadi rusak.
Sebagian orang melayu memiliki sifat manja, hidupnya bergantung pada harta warisan dan
tidak percaya pada usahanya sendiri dan akhirnya hidupnya jadi susah.
Sebagian orang melayu memiliki sifat keras kepala, tidak mau bekerja yang membutuhkan
tenaga fisik, menjadi buruh ia tidak mau dan akhirnya nasib menjadi buruk.
Sebagian orang melayu memilih-milih pekerjaan, tidak mau mengerjakaan pekerjaan yang
berat dan selalu kalah jika bersaing dengan orang lain dan akhirnya hidupnya susah.
Sebagian orang melayu tak mau hidup susah, mencari pekerjaan yang mudah saja dan kalah
jika berlomba ia kalah dan akhirnya hidupnya tidak memiliki tujuan.
Sebagian orang Melayu tidak memiliki tujuan, memiliki sifat tidak punya pendirian dan
akhirnya hidup di dalam naungan orang lain.
Sebagian (orang) Melayu kurang teliti
Sebagian orang Melayu memiliki sifat tidak teliti, tidak pandai dalam mencari peluang
pekerjaan dan selalu menanti kesempatan dari orang lain sehingga hidupnya dihabiskan
dengan melamun.
Sebagian orang Melayu menggantungkan hidupnya kepada orang lain, tidak mau berusaha
sendiri dan tidak memiliki kepercayaan diri, maka lambat laun ia akan tersingkir.
Sebagian orang Melayu memiliki sifat pemalu, tidak mau meminta pertolongan orang lain
dan hanya menunggu orang daripada harus bersusah payah meminta tolong kepada orang.
Sebagian orang Melayu memiliki sifat tidak mau semangat dan bekerja keras, tidak pandai
mencari peluang pekerjaan dan akhirnya hidupnya bertambah susah.
Sebagian orang melayu memiliki hati yang tidak tetap dan ragu, tidak kuat untuk menghadapi
tantangan dan akhirnya hidup susah.
Sebagian orang Melayu memiliki hati yang tidak “pukal” dan ilmu yang sedikit, apabila ia
berlomba akan kalah dan akhirnya hidup dengan tidak bahagia.
Tumbuhlah cemburu terhadap pendatang (orang bukan penduduk asli) (orang pendatang
(orang bukan penduduk asli))
Sebagian gila (melakukan secara berlebihan) mengambil muka (menyenangkan orang lain
dengan cara yang tidak baik)
Di bumi Melayu ramai pendatang (orang bukan penduduk asli) (orang asing)
Setiap hari pendatang (orang bukan penduduk asli) bertambah (semakin banyak)
Kaum pendatang (orang bukan penduduk asli) akalnya panjang (pandai mencari akal)
Didesak pendatang (orang bukan penduduk asli) hulu dan hilir (dimana-mana)
Turun temurun (dari orang tua kepada anak) tidak kan susah (miskin)
Mengambil muka (melakukan sesuatu untuk mendapatkan pujian) pantang (tidak mau) sekali
Kebanyakan (orang) Melayu pantang (tidak mau) durhaka (ingkar kepada Tuhan)
Ada berlembut (dengan cara lembut) ada berkeras (dengan cara keras)
Zaman sekarang, orang berbuat dengan kehendak hati sendiri, tidak peduli dengan sesama
saudara, asalkan dirinya mendapatkan keuntungan.
Banyak orang Melayu yang merasa iba hati melihat rakyatnya susah, tetapi tidak ada daya
untuk menolong.
Di kampung orang mengeluh, masalah selalu datang, tanah dan ladang diambil oleh orang
lain.
Alhamdulillah sebagai penutup kata, pujian dan rasa syukur kepada Allah, semoga dijauhkan
dari segala keburukan dan Melayu hidup bahagia.
Dari pembacaan heuristik, dapat disimpulkan bahwa syair Nasib Melayu terbagi atas
beberapa makna besar yakni,
1. Pembukaan syair
2. Sejarah
3. Sifat dan karakter
4. Kehidupan
5. Amanah
6. Penutup
1. Pembukaan Syair
Pembukaan Syair Nasib Melayu dibuka dengan bismillah yang artinya dengan
nama Allah. Dalam agama Islam, untuk memulai sesuatu hal atau kegiatan sangat baik
jika dengan membaca bismillah. Penyair menyusun syair Nasib Melayu di hari yang
sudah larut malam sambil mengungkapkan isi hati dan mengeluarkan perasaan yang
dirasakan penyair untuk menulis syair Nasib Melayu. Nasib orang Melayu diceritakan
oleh orang lain dari dulu hingga sekarang. Walaupun sudah banyak dikaji oleh orang,
tetapi penyair tetap ingin mengkaji tentang nasib orang Melayu melalui syair yang
waktu, nasib orang Melayu belum tentu baik dan senang walaupun dikampung
halamannya sendiri.
2. Sejarah
Melayu sudah tercatat dalam sejarah sebagai bangsa yang bermartabat dan kaya.
Pada zaman dahulu, orang Melayu adalah orang yang terpandang, kekuasaan dan
harga diri orang Melayu sangatlah dijunjung tinggi. Orang Melayu dikenal sebagai
orang yang memiliki sifat baik hati, ramah, mudah diajak bekerja sama dan suka
dan Melaka. Pada zaman Melayu masih berjaya, kerajaan Melayu dihormati oleh
orang lain. Budaya dan ekonomi berkembang sehingga kehidupan rakyat pun
sejahtera. Tetapi karena bangsa Melayu terkenal akan kekayaannya, orang asing mulai
menginginkan kekayaan dan kejayaan kerajaan Melayu pada saat itu. Orang asing
merebut dan berusaha untuk membuat perselisihan antar sesama orang Melayu.
Melayu yang besar mulai mengecil. Tetapi di sisi lain, kerajaan Johor berkembang
menjadi kerajaan yang besar, kerajaan Johor dipimpin oleh raja yang menjadi pewaris
Melaka. Masa jaya kerajaan Johor juga tidak berlangsung lama karena banyaknya
Walaupun kerajaan Johor sudah tidak berjaya lagi, banyak kerajaan Melayu
yang mulai berdiri, seperti kerajaan Riau Lingga yang ada di pulau Selat Melaka,
kerajaan Siak Sri Indrapura yang menguasai daerah pesisir Sumatra, kerajaan Gunung
Sahilan yang ada di daerah Kampar, Kerajaan Indragiri yang ada di Kuantan, kerajaan
Melayu mencari tempat tinggal dan mencari pekerjaan untuk kehidupan mereka yang
orang-orang Melayu mudah dihasut sehingga mereka berkelahi satu sama lainnya.
Memperebutkan kekayaan dan tahta antar saudara sehingga kehidupan orang Melayu
menjadi sengsara. Melihat bangsa Melayu yang semakin melemah, bangsa asing
menjadi senang hati untuk menjajah tanah Melayu. Kerajaan-kerajaan Melayu dijajah
oleh Belanda, satu per satu kerajaan mulai runtuh. Ada beberapa kerajaan tetap
berdiri, tetapi tidak memiliki kekuasaan penuh karena sudah diatur oleh bangsa
Belanda, raja Melayu hanya menjadi pajangan dan tidak bisa berbuat apa-apa dibawah
kekuasaan Belanda. Bangsa Melayu dijajah beratus tahun oleh Belanda, orang Melayu
hidup miskin dan tidak mempunyai harga diri lagi. Selama bangsa Melayu dijajah
oleh Belanda, penjajah tidak mau memberi ilmu kepada orang Melayu sehingga orang
Melayu tidak memiliki ilmu, sesama saudara berkelahi karena di adu oleh Belanda.
Rakyat hidup miskin dan sengsara, penjajah bertingkah kejam kepada rakyat Melayu.
harga diri yang sudah tiada. Tetapi rakyat kurang kompak dalam melawan para
penjajah sehingga tetap kalah oleh bangsa Belanda. Banyak pemuda Melayu yang
meninggal, harta dan tanah melayu dirampas oleh penjajah dan para rakyat cemas dan
Jepang datang ke tanah Melayu dan orang Melayu menyambut kedatangan Jepang
dengan baik dan ramah karena berterimakasih sudah mengalahkan Belanda, tetapi
pada kenyataannya Jepang datang bukan untuk membantu Melayu, melainkan untuk
menjajah juga.
Masa Penjajahan Jepang lebih jahat daripada Belanda, jika melawan di bawah
kekuasaan Jepang, maka nyawa yang menjadi taruhannya. Rakyat dipaksa untuk
bekerja sepanjang hari dan tidak diberikan makanan dan upah. Tetapi Jepang tidak
lama menjajah tanah Melayu karena dikalahkan oleh sekutum bangsa Melayu
kembali untuk menjajah, tetapi rakyat Indonesia bertekad hati untuk melawan dan
demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Perjuangan rakyat Indonesia tidak sia-sia dan
dan darat. Terdapat banyak peluang pekerjaan dan usaha yang bisa dibangun. Tetapi
karena orang Melayu tidak memiliki ilmu yang berarti, peluang pekerjaan hilang
dengan sia-sia, dan diambil oleh orang lain. Zaman sekarang, ilmu pengetahuan
Melayu atau tidak, melainkan orang yang mempunyai kemampuan maka dia yang
mendapatkan pekerjaan. Di keadaan seperti inilah Melayu jatuh karena sifat bodohnya
dan peluang yang ada menjadi hilang. Nasib orang Melayu menjadi menyedihkan.
Tetapi tidak semua orang Melayu mempunyai sifat bodoh, ada juga orang Melayu
yang pintar jika mau belajar, orang seperti inilah yang dapat hidup dengan baik.
Sifat buruk orang Melayu yang lainnya adalah suka mengenang masa lalu, tidak
ingin maju mengikuti perkembangan zaman dan akhirnya hidup dengan kebodohan.
Tidak mengikuti perkembangan zaman, tidak menuntut ilmu secara serius dan
akhirnya nasib orang Melayu yang tidak menuntut ilmu itu jadi orang yang susah.
Sebagian orang melayu memiliki sifat manja, hidupnya bergantung pada harta warisan
dan tidak percaya pada usahanya sendiri. Sebagian orang melayu memiliki sifat keras
kepala, tidak mau bekerja yang membutuhkan tenaga fisik. Sebagian orang melayu
memilih-milih pekerjaan, tidak mau mengerjakaan pekerjaan yang berat dan selalu
kalah jika bersaing dengan orang lain. Sebagian orang melayu tidak mau hidup susah,
selalu ingin mencari pekerjaan yang mudah saja. Sebagian orang Melayu tidak
memiliki tujuan, memiliki sifat tidak punya pendirian dan akhirnya hidup di dalam
naungan orang lain. Sebagian orang Melayu memiliki sifat tidak teliti, tidak pandai
dalam mencari peluang pekerjaan dan selalu menanti kesempatan dari orang lain
menggantungkan hidupnya kepada orang lain, tidak mau berusaha sendiri dan tidak
memiliki kepercayaan diri, maka lambat laun ia akan tersingkir. Sebagian orang
Melayu memiliki sifat pemalu, tidak mau meminta pertolongan orang lain dan hanya
menunggu orang daripada harus bersusah payah meminta tolong kepada orang.
Sebagian orang Melayu memiliki sifat tidak mau semangat dan bekerja keras, tidak
pandai mencari peluang pekerjaan dan akhirnya hidupnya bertambah susah. Sebagian
orang melayu memiliki hati yang tidak tetap dan ragu, tidak kuat untuk menghadapi
tantangan. Sebagian orang Melayu memiliki sifat perajuk, memiliki pikiran dan akal
yang kurang luas, tidak percaya diri ketika bersaing dengan orang lain. Sebagian
orang Melayu memiliki sifat boros, harta dihabiskan untuk hal yang tidak bermanfaat
dan tidak memikirkan masa depannya. Sebagian orang Melayu melakukan perbuatan
yang sia-sia, suka mengatakan perkataan yang tidak beraedah, tidak mempunyai ilmu
dan bekerja tidak sungguh-sungguh. Sebagian orang Melalu suka lupa akan jati
akhirnya hidup dengan tidak memperoleh hal yang berguna. Sebagian orang Melayu
pemalas, hanya diam dan menunggu peluang datang tanpa adanya usaha. Sebagian
orang Melayu tidak mau susah dan mudah mengeluh dalam bekerja, jika berlomba
akan kalah. Sebagian orang Melayu tidak sadar akan kekurangan dirinya, jika ada
orang lain yang lebih maju daripada dirinya ia akan iri, Sebagian orang Melayu
berfikiran sempit, tidak memikirkan masa depan, melupakan modal untuk kehidupan
dunia dan akhirat. Sebagian orang melayu sombong, suka membanggakan dan
berbohong kepada orang lain, Sebagian orang Melayu hidup berkelompok, satu sama
lain tidak akur dan suka menjelekkan. Sebagian orang Melayu suka memperebutkan
harta warisan, suka buruk sangka terhadap saudaranya sendiri, rahmat dalam
menjelekkan satu sama lain, suka menyulitkan saudara sendiri, dan akhirnya semua
dari mereka tidak ada yang mendapatkan jabatan tersebut. Sebagian orang Melayu
memiliki sifat pengecut, tidak bisa menegakkan kebenaran dan hanya menggerutu
didalam hati. Sebagian orang Melayu suka termakan sumpah sendiri, akal menjadi
hilang dan akhirnya hidup tidak mempunyai harga diri. Sebagian orang Melayu terlalu
sibuk dengan dunia, mementingkan jabatan dan mencari harta, agama dan imannya
menghilang. Sebagian orang Melayu suka menjual hartanya, harta dan kekayaannya
dijual kepada orang lain, akhirnya anak dan cucunya menjadi miskin. Sebagian orang
Melayu suka menjelekkan orang lain, memfitnah orang lain, suka iri kepada orang dan
hidup yang rukun menjadi terpecah. Sebagian orang Melayu suka menghasut orang
lain, suka menjadikan orang yang sepaham menjadi berselisih untuk kepentingan diri
sendiri, hidup yang awalnya damai berubah menjadi tidak karuan dan berselisih antar
saudara. Sebagian orang Melayu suka berbuat sesuatu untuk menyenangkan orang
lain dengan cara yang tidak baik agar mendapatkan hal yang menguntungkan baginya.
Bersaing terhadap saudara dan akhirnya hidup dengan tidak damai. Perubahan yang
lain adalah kehidupan orang Melayu hanya berorientasi kepada harta dan benda saja,
banyak orang Melayu mengejar harta dan kekayaan. Karena hanya harta yang
menolong antar sesama manusia. Dikarenakan harta yang menjadi prioritas, akhlak
dan tingkah laku jadi diabaikan, adat dan budaya dilupakan, dan akhirnya hidup
memperebutkan rezeki dan pekerjaan, karena orang Melayu ilmunya sedikit, akhirnya
kesusahan di kampung sendiri. Setiap hari pendatang (orang bukan penduduk asli)
semakin banyak, hutan diambil oleh orang lain, orang Melayu tersingkir kehilangan
daerahnya. Pendatang (orang bukan penduduk asli) punya akal pikiran yang baik,
mereka mengubah hutan menjadi ladang, sehingga bisa menjadi pendapatan agi
pendatang (orang bukan penduduk asli). orang Melayu hanya bisa melihat saja karena
sehingga budaya yang ada menjadi hilang dan terganti dengan budaya orang lain.
memiliki hati yang lembut, tetapi sifat tersebut sangat berlebihan sehingga jika
hartanya diambil orang Melayu akan membiarkannya dan tidak mau
mempertahankan, bagi orang Melayu lebih baik menjual dan melepaskan hartanya
kampung halaman sendiri tidak bisa mencukupi kebutuhannya sendiri dan tidak
memiliki pekerjaan.
hidupnya senang dan berkecukupan, tetapi mereka hanya mementingkan saudara dan
kerabat terdekat mereka saja, tetapi mereka tidak ingat lagi kepada masyarakat
kampung dimana ia dilahirkan dan tidak mau berbagi rezeki kepada sesama. Mereka
lebih berpihak kepada orang lain daripada harus berbagi kepada saudaranya
dikampung halaman.
Penyair juga menceritakan sifat dan karakter orang Melayu dari segi positif dan
baik, kebanyakan orang Melayu hatinya tabah, berani dan kuat dalam menghadapi
situasi apapun , tidak mudah mengeluh, mau bekerja keras dan mau menjaga harga diri
orang Melayu.
Banyak juga orang Melayu yang pintar, pintar dalam menghadapi cobaan dan
pintar mengatur keuangan, ada juga orang Melayu yangberperilaku baik, berbuat baik
dengan ikhlas, perduli dengan saudara dan mau berbagi kepada sesama orang
Melayu.Banyak orang Melayu yang baik, menjadi pemimpin yang dapat dijadikan
contoh dan panutan yang baik, hatinya baik dan mempunyai iman, menolong sesama
tanpa melihat latar belakang. Banyak orang Melayu yang hebat, orang yang mempunyai
adat dan taat dalam beragama, perilakunya baik dan dihormati oleh semua orang. Orang
Melayu yang memiliki sifat penyayang, rela berkorban untuk menolong sesama,
Banyak orang Melayu yang pandai, pintar dan dapat dijadikan panutan. Mau
mengajarkan ilmunya kepada orang lain, orang Melayu yang mengangkat harga diri
Melayu. Orang Melayu menjaga perasaan orang agar tidak tersakiti, sebelum
melakukan suatu hal selalu memikirkan orang terdahulu. Agar orang tidak merasa sakit
hati. Kebanyakan orang Melayu suka mengalah untuk menghindari perselisihan, Tidak
akan masalah jadi orang Melayu jika rugi asalkan tidak menjatuhkan harga diri.
Kebanyakan Melayu suka perdamaian, hidup dan berteman dengan rukun, dan rezeki
yang dipunya dipakai untuk kepentingan bersama. Kebanyakan orang Melayu memiliki
sifat yang tidak pelit, suka membantu tidak mengharapkan imbalan, rajin dalam
bersedekah dan memberi kepada sesama walaupun hidupnya dalam keadaan susah.
Kebanyakan orang Melayu sifatnya sederhana, tidak suka hal yang mewah dan
Melayu tidak memiliki sifat dendam, tidak mau bermusuhan dan berkelahi kepada
sesama. Kebanyakan orang Melayu memiliki sifat amanah, selalu mengingat dan
susah daripada senang, dulu hutan dan tanah milik orang Melayu sangat banyak,
hasilnya bisa dimanfaatkan secara bebas, orang Melayu dapat berkebun dan berladang.
Tetapi Sekarang tanah menjadi hal yang diperebutkan oleh semua orang, harga tanah
menjadi mahal karena banyak pembangunan sehingga banyak orang terpaksa menjadi
berperilaku jahat, orang dapat merebut paksa dan menipu demi tanah. Orang Melayu
yang memiliki tanah dengan mudahnya menjual semua tanah termasuk harta warisan
yang ia punya. Orang lain membangun industri sementara orang Melayu yang telah
menjual tanahnya hanya bisa melihat perkembangan orang lain. Di daerah pesisir dan
daratan orang Melayu tergusur oleh pendatang (orang bukan penduduk asli), kehidupan
dan usaha hancur, keberkahan dan harga diri semakin menghilang, semangat untuk
bersaing dalam kehidupan pun tidak ada lagi. Ada sebagian orang Melayu yang
pemberani, tetapi tidak memiliki ilmu pengetahuan sehingga mereka tetap tidak bisa
menyelesaikan masalah yang ada. Nasib orang Melayu menjadi sangat buruk, karena
Sekarang orang Melayu sudah sadar akan kesalahannya, tetapi sudah terlambat,
Orang lain yang berkuasa atas pesisir dan daratan. Tetapi orang Melayu tetap ingin
perkambangan zaman, jika hidup jika tidak berilmu maka hidup akan susah, maka dari
itu pemuda Melayu mulai belajar dengan tekun. Banyak orang Melayu yang yang
memiliki gelar sarjana, sudah mempunyai banyak ilmu pengetahuan, tetapi kesempatan
menjadi pegawai negeri tidak mudah karena persaingan yang berat. Pemuda Melayu
tidak mau bekerja selain pegawai negeri, padahal banyak pekerjaan lain yang bisa
dikerjakan. Akhirnya ilmu dan gelar sarjana yang dipunya tidak berguna dan peluang
yang lain itu diambil oleh pendatang (orang bukan penduduk asli). Syarat untuk
mendapatkan pekerjaan semakin susah, persaingan pun ketat, ilmu dan teknologi
berkembang dengan pesat, orang Melayu yang tidak mau berusaha mengikuti
perkembangan zaman akan menjadi manusia yang mundur dan tidak pernah maju.
Semua orang pun mulai menggunakan segala cara agar mendapatkan pekerjaan. Tidak
peduli lawannya teman atau saudara, saling memfitnah dan juga saling menjatuhkan.
Iman dan kebaikan yang ada di diri mulai hilang. Zaman sekarang zaman yang tidak
seperti dahulu lagi, kerja yang dilanggar oleh Allah dianggap pekerjaan baik oleh
orang-orang. Industri yang berkembang sehingga tanah semakin sedikit untuk orang
Melayu berladang, orang asli (Melayu) kehilangan harapan dan hidup mereka semakin
tidak memiliki tujuan. Seiring berjalannya waktu, nasib orang Melayu pun ada yang
baik dan ada yang buruk, yang mampu bertahan dan mencari pekerjaan maka
kehidupannya menjadi cukup. Dan orang tidak mau dan tidak mampu bertahan akan
berani, berani berbicara menyampaikan nasib orang Melayu yang sengsara, mengkritik
melalui berbagai tulisan, belajar bersama pakar ilmu, berani menyampaikan pendapat di
beberapa forum atau lembaga resmi, tetapi tetap saja tidak berhasil karena tekanan dari
Banyak orang Melayu yang berjaya dan merasa kasihan kepada saudara dan
kerabat yang susah, tetapi tidak mempunyai kekuatan untuk menolong. Ada jura orang
melayu yang hidupnya senang karena pandai memuji orang yang berpangkat, tujuannya
agar memperoleh kesenangan untuk dirinya sendiri. Banyak masalah yang menimpa
pusat kota ada orang pendatang (orang bukan penduduk asli) yang menguasai. Zaman
sekarang lebih banyak orang Melayu yang hidup miskin daripada kaya, harta dan
tanahnya telah dijual kepada orang lain. Musibah yang datang semaki banyak. Seperti
itulah nasib orang Melayu yang hanya jaya di masa lalu, terkena masalah dimana-
mana menjadi penumpang dikampung halaman sendiri, menjadi dan tidak tau seperti
apa masa depannya. Di tanah Melayu banyak teradi pembangunan Industri, pabrik dan
Syair yang ditulis pengarang ada benar dan ada yang salah, penyair
menyampaikan hanya Allah yang tahu kebenaran dan salahnya. Penyair hanya
menyampaikan perasaan yang ada di hatinya dan juga karena banyak orang yang
Melayu menjadi jaya, hal yang tidak baik diperbaiki dan dibangun kembali.
Penyair berharap pemuda Melayu untuk terus semangat dan memperbaiki sikap,
membulatkan tekat dan meluruskan niat, beranilah untuk bersaing dengan orang lain
agar menjadi orang yang disegani di kampung sendiri. mengembangkan adat dan
budaya Melayu, pandai dalam menghitung dan pandai mengatur keuangan, jangan
menjadi orang yang duniawi dan menyeimbangkan antara harta dan iman agar orang
Melayu menjadi orang yang bermartabat serta memiliki harga diri yang tinggi dan
Peyair juga memberikan pesan agar jangan suka menindas teman, sifat rakus
dihilangkan, hidup dengan rukun sesama orang Melayu, menjadi orang yang punya
tenggang rasa, memiliki budi pekerti, memiliki kebaikan dan tidak rakus untuk diri
sendiri, jika punya pekerjaan dan rezeki maka ia suka berbagi kepada sesama agar tali
(orang bukan penduduk asli), jika ingin mencari nafkah jangan rakus dan memikirkan
nasib penduduk asli (Melayu), menghargai adat dan budaya orang Melayu jangan
memanfaatkan kebaikan dan kelemahan orang Melayu, jangan berbuat jahat dan
semena-mena, menipu dan merampas hak dan kepunyaan orang Melayu, jangan
melakukan hal yang dilarang oleh Allah, jangan sombong menunjukkan kekuasaan
dan kekayaan yang banyak, agar orang Melayu dan orang pendatang (orang bukan
penduduk asli) hidup rukun dan tidak bermusuhan. Jika orang pendatang (orang
bukan penduduk asli) melanggar hal-hal yang terlarang tersebut, maka orang Melayu
akan marah dan berani mengorbankan nyawa untuk melawan orang lain.
Walaupun orang Melayu memiliki hati yang baik, ikhlas dan suka memikirkan
perasaan orang lain, suka perdamaian dan kerukunan, dan suka kesederhanaan
memiliki iman yang kuat, tetapi jangan merebut hak orang Melayu karena ia mampu
mengorbankan nyawa untuk melawan, kesabaran orang Melayu akan hilang jika ia
tetapi orang Melayu tidak bisa ditipu, disakit dan diperlakukan dengan buruk karena
membantu tanpa melihat latar belakang orang tersebut, tetapi jangan dipermainkan
karena orang Melayu bisa menjadi lawan bagi orang tersebut dan bisa menimbulkan
perkelahian.
7. Penutupan
Syair Nasib Melayu pun tamat, selesai sudah penyair mengeluarkan isi hati
dengan niat yang ikhlas untuk membangkitkan Melayu, bukan untuk memberikan aib
dan malu. Penyair berharap dapat dijadikan pengingat dan dapat memberikan manfaat
agar Melayu bangkit hidup dengan harga diri yang tinggi dan bernasib baik dan
bertambah berkah. Penyair menuliskan Alhamdulillah sebagai rasa syukurnya sebagai
penutup kata, pujian dan rasa syukur kepada Allah, semoga dijauhkan dari segala
1.