Anda di halaman 1dari 3

Nama : Farel Setiawan

Nim : 223030702171
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Matkul : DAYAKOLOGI
Kelas :B
Dosen Pengampu : Febriomico Griando, S.Pd., M.Si

( TUGAS )
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebudayaan menurut koentjaraningrat?
2. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur budaya!
3. Apa yang dimaksud dengan Dayakologi?
4. Jelaskan arti dari Dayak!
5. Jelaskan asal usul Dayak secara lisan secara berurutan!

( JAWABAN )
1. Koentajaraningrat menjelaskan unsur-unsur budaya adalah berupa Bahasa, pengetahuan,
organisasi sosial, peralatan hidup dan teknologi, ekonomi, religi, serta kesenian. Unsur-unsur
budaya ini menekankan bahwa budaya merupakan pola Bersama perilaku dan interaksi,
kontruksi kognitif dan pemahaman yang dipelajari oleh sosialisasi.
Koetjaraningrat sebagai seorang antropolog Indonesia, mengemukakan bahwa kebudayaan
atau unsur-unsur budaya adalah sistem gagasan dan rasa, sebuah tindakan serta karya yang
dihasilkan oleh manusia yang di dalam kehidupannya yang bermasyarakat.
2. Unsur-Unsur Budaya Berupa Bahasa. Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat
pertama adalah bahasa.Bahasa merupakan unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat
berupaalat bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksidengan
sesamanya.
Unsur-Unsur Budaya Berupa Pengetahuan. Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat
kedua adalah pengetahuan.Sistem pengetahuan yang menjadi bagian dari unsur-unsur budaya
menurut Koentjaraningrat berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi,karena
sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia.
3. Dayakologi merupakan salah satu perkembangan ilmuantropologi yang mempelajari
mengenai manusia yang khususmembahas seputar asal-usul, adat istiadat, social budaya,
ragam warna, bentuk fisik dan kepercayaan yang dianut setiap manusia pada masa lampau
hingga masa kini dalam hal ini adalah Suku Dayak Kalimantan.
4. Dayak adalah sebutan untuk sekelompok suku bangsa yang mendiami wilayah Kalimantan,
Indonesia. Suku Dayak terdiri dari berbagai sub-etnis yang memiliki budaya, bahasa, dan
tradisi yang beragam. Mereka merupakan penduduk asli pulau Kalimantan dan sebagian
besar mengenal budaya agraris, hidup dari pertanian, berburu, dan pengumpulan.
Seiring berjalannya waktu, Suku Dayak telah mengalami berbagai pengaruh dari budaya lain,
termasuk agama-agama seperti Kristen, Islam, dan animisme. Karena variasi budaya dan
etnis dalam kelompok ini, penting untuk memahami bahwa Dayak bukanlah satu entitas
homogen, tetapi sekelompok suku dengan perbedaan yang signifikan dalam budaya, bahasa,
dan tradisi.
Suku Dayak dikenal dengan berbagai kebudayaan yang kaya, seperti seni ukir, seni tari, dan
seni musik tradisional. Mereka juga terkenal dengan rumah panjang mereka, yaitu rumah adat
yang panjang dan dikelola oleh keluarga besar atau komunitas.
Penting untuk diingat bahwa istilah "Dayak" merupakan generalisasi yang mencakup banyak
kelompok etnis yang berbeda di Kalimantan, dan masing-masing kelompok ini memiliki
identitas budaya dan sejarah yang unik. Oleh karena itu, jika Anda ingin memahami lebih
dalam tentang suku Dayak, sangat penting untuk mempelajari lebih lanjut tentang kelompok
etnis tertentu dalam kategori ini, seperti Dayak Ngaju, Dayak Iban, atau kelompok Dayak
lainnya.
5. Menurut Tetek Tatum yang ditulis Tjilik Riwut, pada awalnyaalam semesta kita ini masih
kosong, yang ada hanya Ranying(Tuhan Yang Maha Esa). Karena kekuasaanNya Ranying
berkehendak menciptakan langit dan bumi, maka terdengarlah suara bagaikan Guntur yang
menggelegar dan memecahkan Batu Muning-muning menjadi dua bagian.Bagian atas batu itu
berubah menjadi langit dan bagian bawahnya menjadi bumi. Setelah itu Ranying
menciptakan gunung, bukit dan sungai-sungai, kemudian matahari dan bulan untuk menyinari
bumi yang masih gelap gulita, terakhir Ranying menurunkan segala isi bumi dan segala
makhluk hidup lainnya.Ranying yang disebut Raja Tuntung Matan Andau Kanarukhan
Tambing Kabanteran Bulan menciptakan alam semesta dengan segala isinya kemudian
menurunkan manusia dari langit ketujuh dengan menggunakan Palangka Bulau diempat
lokasi yang berbeda di wilayah Pulau Kalimantan.
Pertama
Manusia diturunkan diTatan Puruk Pamatuan (puncak Bukit Pamatuan) di daerah hulu sungai
Kahayan dan sungai Barito, pegunungan Schwanner. Manusia itu adalah seorang laki laki
berlidah warna emas bernama Antang Bajela Bulau atau Tunggul Garing Janjahunan Laut
karena kesaktiannya maka ia menciptakan 2 (dua) orang laki-laki yang gagah perkasa,
masing-masing bernama: Lambung (Maharaja Bunu) dan Lanting (Maharaja Sangen).
Kedua
Ranying menurunkan Palangka Bulau diDatah Takasiang Rakaui (Malahoi) dan manusia
yang diturunkan oIeh Ranying adalah dalam bentuk 2 (dua) butir telor burung, masing-
masing telor antang dan telor tingang Kedua telor itu menjelma menjadi 1 orang Iaki-Iaki dan
3 orang putri cantik. Yang laki-laki bernama Litih yang kemudian dalam perkembangannya
menjelma menjadi jata dan tinggal di bawah tanah di negeri Tubang Danum Dohong.
Sedangkan ketiga Putri cantik jelita itu masing-masing bernama: Kamulung Tenek Bulau,
Kameloh Buwooy Bulau, dan Nyai Kartingei Bulau. Di kemudian hari, disebutkan bahwa
Kameloh Buwooy Bulau meninggal dunia tanpa sebab yang mana pada akhirnya mayat
Kameloh Buwooy Bulau hanyut dibawa arus hingga ke lautan sampai ke pulau Mako. Hal itu
diketahui oleh Litih, saudaranya, yang kemudian menjelma menjadi Jata (wujud buaya) dan
Kameloh Buwooy Bulau pun ditolong dengan cara memberikan danum kaharingan belom
(air kehidupan) sehingga ia hidup kembali.
Ketiga
Ranying menurunkan manusia dengan Palangka Bulau di Tantan Liang Puruk kaminting
Palangka Bulau itu berisi seorang laki-laki yang bernama Karangkang Amban Penyang atau
Maharaja Sangiang.
Keempat
Ranying menurunkan Palangka Bulau di Tantan Puruk Kambang di Kecamatan Tanah Siang,
Kabupaten Barito Utara, yaitu seorang putri bernama Sikan atau Nyai Sikan.

Anda mungkin juga menyukai