NIM : 21521011104
Kelas : Konversi C1
1. A. Menurut Tasmuji dkk (2011), budaya adalah seluruh cara kehidupan dari
masyarakat dan tidak hanya mengenai sebagian tata cara hidup saja yang
dianggap lebih tinggi dan lebih diinginkan.
C. Menurut Brisling (1990), budaya adalah cita-cita bersama secara luas, nilai,
pembentukan dan penggunaan kategori, asumsi tentang kehidupan dan
kegiatan.
E. Menurut Dewantara (1994), budaya adalah buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam
yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai
rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
A. Sistem bahasa unsur budaya yang pertama adalah sistem bahasa. Saat
berkomunikasi, tentu saja kita menggunakan bahasa baik dilakukan secara
tertulis maupun secara lisan. Bahasa merupakan sebuah lambang atau ciri-
ciri dari suatu suku atau adat tertentu, contohnya : Setiap daerah memiliki
bahasa yang berbeda beda misalnya bahasa daerah Luwu(tae), Bugis,
Toraja, konjo.
B.Sebagai Batas fungsi budaya yang kedua yakni sebagai batas. Hal itu,
maksudnya bahwa budaya bisa menjadi penentu batas-batas yang
menciptakan adanya perbedaan antara kelompok masyarakat atau bangsa
satu dengan kelompok atau bangsa lain. Adanya budaya itulah membuat
sebuah negara menjadi unik atau khas. Contohnya : Budaya masyarakat
Jepang yang mengonsumsi gurita mini dan sebagainya secara hidup hidup,
diIndonesia kita tidak menemukan hal demikian
B. Budaya Masyarakat
1.Mapacokkong ri baruga
Mappacokkong Ri Baruga adalah sebuah prosesi memasuki Baruga oleh Datu
Luwu. Ritual ini diawali dengan pengambilan air suci Pisimeuni di Sungai
Cerekang. Dalam konsep pemikiran tradisional Luwu, di Sungai Cerekang
inilah konon Batara Guru pertama kali menjejakkan kakinya di bumi atau
Latoge Langi`. Maka, air suci Pisimeuni menjadi syarat mutlak yang tak boleh
diabaikan dalam setiap prosesi besar di Kedatuan Luwu. Pengambilan air suci
harus melalui ritual yang hanya boleh dilakukan oleh para pendamping Puak
Cerekang. Bahkan, Puak Cerekang yang dianggap sebagai pemimpin spiritual
tak diperkenankan mengambilnya.
2. Maccera tasi
3. Ma’Balendo
- Tarian lelenbau, tarian ini sudah tidak asing lagi di sulawsi selatan
terkhususnya luwu kota palopo tarian ini di pentaskan pada saat
penjemputan orang-orang tertentu dan acara tertentu hal ini menjadi
budaya dalam berbagai acara adat di sulawesi selatan, tarian ini biasanya
di pentaskan seperti acara kirab, fetival keraton, penjemputan datu maupun
gu bernur atau orang-orang yang berperan penting
- Tari majjaga kuranjen kambori bulan “Tarian ini mengenakan pakaian adat
Rongkong, lengkap dengan passapu di kepala dan selendang tenunan
tradisional kain Rongkong yang melingkar di leher dan pinggang. Tenunan
ini merupakan tenunan peninggalan para leluhur Rongkong yang diproduksi
dari tangan-tangan masyarakat Rongkong secara turun temurun hingga
sekarang,” terangnya. a menambahkan, tari majjaga kuranjen kambori
bulan ini juga diiringi syair-syair sastra daerah Rongkong, yang berisi doa-
doa keberkahan dan keselamatan serta perlindungan dari yang maha
kuasa. Pada zaman dahulu kala, tarian ini dilakukan untuk mengobarkan
semangat juang para panglima perang agar masyarakat Rongkong tetap
berjaga, tidak terlelap dalam tidur dan tidak terlena dalam mempertahankan
wilayah adat Rongkong dari serangan musuh.