Anda di halaman 1dari 82

SKRIPSI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DONOR DARAH


PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANGKATAN 2013 DAN 2014

Oleh :
DEFANY NOVITA SARY
130100431

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
SKRIPSI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DONOR DARAH


PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANGKATAN 2013 DAN 2014

SKRIPSI
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Kelulusan
Sarjana Kedokteran

Oleh :
DEFANY NOVITA SARY
130100431

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

Setiap tahunnya terjadi peningkatan permintaan darah di Indonesia. Dalam


10 tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah donasi darah, namun masih belum
dapat memenuhi kebutuhan. Kebutuhan darah secara nasional pada tahun 2014
adalah sebanyak 5.042.489 kantong darah tetapiproduksi darah hanya sebanyak
4.644.863 kantong, sehingga terjadi kekurangan397.626 kantong. Sesuai dengan
panduan WHO seharusnya kebutuhan darah dipenuhi 100% dari donor darah
sukarela tetapi di Indonesia hanya terpenuhi 86,20%. Mahasiswa sebagai
kelompok usia muda merupakan sumber donor darah yang ideal untuk memenuhi
kebutuhan darah di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan
sikap donor darah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara angkatan 2013 dan 2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2013 dan 2014 dengan
jumlah sampel sebanyak 96 orang yang dipilih secara consecutive sampling. Data
diperoleh dengan menggunakan instrumen kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden sebagian
besar baik yaitu 64,6% kemudian diikuti dengan tingkat pengetahuan dengan
kategori cukup sebesar 30,2% dan tingkat pengetahuan dengan kategori buruk
sebesar 5,2%. Sikap responden terhadap donor darah sebagian besar baik yaitu
66,7% kemudian diikuti dengan sikap dengan kategori cukup sebesar 32,3% dan
sikap dengan kategori buruk sebesar 1,0%.Diharapkan dapat ditingkatkan
penyuluhan dan promosi kesehatan mengenai donor darah di lingkungan kampus
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara maupun di masyarakat.

Kata kunci : donor darah , pengetahuan, sikap

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

Every year there is an increasing demand for blood in Indonesia. In the


last 10 years the total of blood donors increased, but it still not meet the demands.
Blood needs nationally in the year of 2014 are 5.042.489 blood bags but the
production of the blood bags only as much as 4.644.863, hence there are shortage
as much as 397.626 blood bags. According to the guidance of WHO blood needs
should be 100% met from voluntary blood donors but in Indonesia there is only
86,20%. College students as a group of young people are the ideal source of
blood donors to meet the need for blood in Indonesia.
The aim of this research isto describe the knowledge and attitude toward
blood donors inMedical Faculty of University of North Sumatera’s student year
2013 and 2014. This research is catagorized as descriptive research with cross
sectional approach. The population of the research are the students of Medical
Faculty of University of North Sumaterayear 2013 and 2014 with the total
samples of 96 people which are choosen by consecutive sampling. The data was
obtained using questioner instrument.
The result of this research is indicating that the knowledge level of the
respondents mostly good at 64,6% followed by adequate knowledge level at
30,2% and poor knowledge level at 5,2%. Respondents’ attitude toward blood
donors mostly good at 66,7% followed by adequate attitude at 32,3% and poor
attitude at 1,0%.Counseling and promotion of blood donors are expected to be
improved in Medical Faculty of University Of North Sumateraand also in
community.

Keywords : blood donors, knowledge, attitude

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya
skripsi yang berjudul “Gambaran Pengetahuan dan Sikap Donor Darah pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013 dan
2014” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana
Kedokteran.
Dalam penyusunan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Dr. dr. Aldy S Rambe, Sp.S(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
2. dr. Ismiralda Siregar, M.Kes selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing dalam penyelesaian skripsi ini.
3. dr. Nova Zairina Lubis, M.Ked(DV), Sp.DV selaku Dosen
Pembimbing II yang telah membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
4. dr. Sumi Ramadani,Sp.PD selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. dr. Denny Rifsal Siregar, Sp.B(K), Onk selaku Dosen Penguji yang
telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
7. Kedua orang tua yang penulis hormati dan sayangi Ahmad Asyari dan
Neng Elly yang telah banyak memberikan dorongan moril, doa, dan
materil dalam penyusunan skripsi ini.
8. Kedua saudara kandung yang penulis sayangi Eka Tama Herly dan
Doni Kurnia Herly yang telah memberikan dukungan dan doa dalam
penyusunan skripsi ini.
9. Orang-orang terdekat penulis Fathiah Husain dan Novia Sitohang
yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penyelesaian
skripsi ini.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
10. Saudara, kerabat dan teman-teman angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat disebutkan
namanya satu per satu.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran
dan kritik dari pembaca sangat diharapkan sebagai masukan penulisan
selanjutnya. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat.

Medan, Desember 2016


Hormat Saya

Defany Novita Sary

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... i
ABSTRAK.............................................................................................................. ii
ABSTRACT ........................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... ix
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................... x
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5

2.1. Darah ......................................................................................... 5


2.2. Pemeriksaan Golongan Darah ......... .......................................... 5
2.2.1. Sistem ABO ................................................................... 5
2.1.3. Sistem Rh ....................................................................... 7
2.3. Donor Darah dan Transfusi Darah............................................. 7
2.3.1. Pengertian ...................................................................... 7
2.3.2. Syarat-syarat Menjadi Donor Darah ............................... 8
2.3.3. Keadaan yang Menyebabkan Seseorang Tidak Boleh Donor
Darah......... .............................................................................. 8
2.3.4.Jenis Pendonor Darah ...................................................... 9
2.3.5.Prosedur Transfusi Darah ................................................ 9
2.3.6. Darah dan Komponen Darah .......................................... 10
2.3.7. Skrining atau Pemeriksaan Uji Saring ............................ 13
2.3.8. Indikasi Transfusi Darah......... ........................................ 14
2.3.9. Komplikasi Transfusi Darah ........................................... 17
2.3.10. Manfaat Donor Darah................................................... 18
2.4. Pengetahuan ............................................................................. 18
2.5. Sikap ........................................................................................ 19
2.5.1. Pengertian Sikap ............................................................ 19
2.5.2. Komponen Pokok Sikap ................................................. 19
2.5.3. Tingkat Sikap ................................................................. 20

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP....................... 21

3.1. Kerangka Teori............................................................................. 21


3.2. Kerangka Konsep.......................................................................... 22

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN ........................................................................ 23

4.1. Rancangan Penelitian ................................................................ 23


4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................... 23
4.3. Populasi dan Sampel
4.3.1. Populasi.......................................................................... 23
4.3.2. Sampel ........................................................................... 23
4.4. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 24
4.5. Definisi Operasional ................................................................. 24
4.6. Metode Analisis Data................................................................ 26
4.7. Jadwal Penelitian ...................................................................... 27

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................ 27

5.1. Hasil Penelitian......................................................................... 28


5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................ 28
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden................................. 28
5.1.3. Status Donor Darah ........................................................ 30
5.1.4. Pengetahuan dan Sikap Tentang Donor Darah ................ 33
5.2. Pembahasan .............................................................................. 36

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 39

6.1. Kesimpulan .............................................................................. 39


6.2. Saran ........................................................................................ 39

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 40

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1. Sistem Golongan Darah ABO 6


2.2. Indikasi Pemberian Transfusi Sel Darah Merah 14
2.3. Bentuk Darah, Indikasi Pemberian dan Masa Simpan Darah 15
4.1. Jadwal Penelitian 27
5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan 28
Tahun Angkatan
5.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan 29
Jenis Kelamin
5.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan 29
Usia
5.4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan 30
Status Kewarganegaraan
5.5. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan 30
Golongan Darah
5.6. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan 31
Status Donor Darah
5.7. Alasan Untuk Donor Darah 31
5.8. Alasan Untuk Tidak Donor 32
5.9. Sumber Informasi Donor Darah 32
5.10. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel 33
Pengetahuan
5.11. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan 34
5.12. Distribusi Frekuensi Jawaban Kuesioner Responden pada 35
Variabel Sikap
5.13. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Sikap 36

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup


Lampiran 2 Izin Penelitian
Lampiran 3 Ethical Clearance
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas
Lampiran 5 Hasil Uji Reabilitas
Lampiran 6 Hasil Pengolahan Data
Lampiran 7 Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian
Lampiran 8 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 9 Karakteristik Responden
Lampiran 10 Pengetahuan Mahasiswa Tentang Donor Darah
Lampiran 11 Sikap Mahasiswa Terhadap Donor Darah

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
DAFTAR SINGKATAN

AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome


CMV Cytomegalovirus
DIC Disseminated Intravascular Coagulation
EIA Enzyme Immune Assay
ELISA Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay
FK USU Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
HIV Human Immunodeficiency Virus
ITP Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
PMI Palang Merah Indonesia
PRC Packed Red Cell
S Setuju
SPSS Statistical Product and Service Solution
SS Sangat Setuju
STS Sangat Tidak Setuju
TS Tidak Setuju
TTP Thrombotic Thrombocytopenic Purpura
UTD Unit Transfusi Darah
VDRL Venereal Disease Research Laboratory
WHO World Health Organization

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Darah merupakan elemen penting di tubuh manusia. Darah berfungsi sebagai alat
untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel tubuh dan mengangkut
karbon dioksida yang dihasilkan sel selama metabolisme kembali ke paru-paru,
memberi nutrisi ke sel, mengangkut hormon, mengeluarkan zat-zat yang sudah
tidak berguna dari tubuh, menjaga homeostatis tubuh, dan sebagai pertahanan
tubuh terhadap penyakit.1
Darah secara universal dibutuhkan untuk menangani pasien yang menderita
kanker dan kelainan darah seperti anemia aplastik, talasemia, penyakit sel sabit,
hemofilia, dan leukemia. Di negara-negara maju, transfusi darah paling sering
digunakan untuk prosedur bedah, termasuk trauma, operasi jantung, bedah saraf
dan transplantasi, sedangkan di negara-negara berkembang, darah lebih banyak
digunakan untuk menanganikegawatdaruratan kebidanan dan anak-anak
malnutrisi yang berujung pada anemia berat.Ketidaktersediaan darah dapat
menyebabkan kematian dan gangguan kesehatan pada pasien. 2
Transfusi darah adalah pemberian darah atau komponen darah dari satu individu
(donor) ke individu lainnya (resipien).Setiap tahun terkumpul sekitar 108 juta unit
darah yang didonasikan secara global. Hampir 50% dari jumlah darah ini
diperoleh dari negara-negara berpenghasilan tinggi yang kurang dari 20%
populasi dunia.3 Kebutuhan darah di Indonesia masih tinggi sedangkan darah
yangterkumpul dari donor darah masih rendah. Jumlah kebutuhan minimal darah
di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong pertahun atau 2% jumlah penduduk
Indonesia, sedangkan produksi darah dan komponennya saat ini sebanyak 4,1 juta
kantong dari 2,7 juta donasi.4
Ketersediaan darah sangat tergantung pada pendonor darah, sesuai dengan
panduan WHO maka seharusnya kebutuhan darah dipenuhi 100% dari donor
darah sukarela. Dari jumlah darah yang tersedia di Indonesia 86,20 % berasal dari
donasi sukarela. Sebagian besar UTD (unit transfusi darah) mengalami kesulitan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
dalam memperoleh donor sukarela sehingga terpaksa memenuhi sendiri melalui
donasi pengganti yang berasal dari keluarga (13,56%) dan/atau donasi bayaran
(0,23%).4
Dalam 10 tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah donasi darah, namun masih
belum dapat memenuhi kebutuhan. Pada tahun 2014, darah yang dihasilkan oleh
seluruh UTD (unit transfusi darah) sudah mencapai 3.054.747 juta kantong darah
lengkap. Produksi darah (Whole Blood dan komponen darah) secara nasional
tahun 2014 sebanyak 4.644.863 juta kantong. Sesuai dengan panduan WHO
bahwa produksi darah minimal 2% dari jumlah penduduk, jika jumlah penduduk
di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 252.124.458 jiwa, maka idealnya
dibutuhkan darah sebanyak 5.042.489 kantong darah, sehingga masih kurang
397.626 kantong.4
Kurangnya jumlah pendonor bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya
kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap donor darah. Kowsalya, et al5
menunjukkan ada hubungan positif antara pengetahuan dengan perilaku donor
darah, yang mana perilaku donor darah dapat ditingkatkan dengan menanamkan
pengetahuan dan sikap positif terhadap donor darah.Berdasarkan penelitian
Purushottam dan Deepak6, 52,5% responden tidak pernah melakukan donor darah
dengan alasantidak ada keinginan, lupa dan tidak ada waktu. Penelitian Amit, et
al7 menyatakan 45% responden tidak melakukan donor darah dikarenakan
kurangnya kesadaran akan donor darah.
Berdasarkan data PMI pada tahun 2014 prevalensi pendonor darah pada usia 17-
30 tahun yaitu sebesar 25,39 %.3Dari data tersebut dapat dilihat bahwajumlah
pendonor pada kategori usia tersebut tidak memiliki porsi yang cukup besar,
padahal kategori usia tersebut merupakan usia yang ideal untuk melakukan donor
darah. Mahasiswa merupakan kelompok masyarakat yang berada pada kategori
usia tersebut. Mahasiswa kedokteran yang berkecimpung di dunia kesehatan
seharusnya lebih aktif dalam kegiatan berdonor darah. Selain bermanfaat untuk
kesehatan diri sendiri, tentunya donor darah juga jauh lebih bermanfaat bagi orang
yang membutuhkannya. Untukitu perlu dilakukan penelitian mengenai gambaran

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
pengetahuan dan sikap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara angkatan 2013 dan 2014 terhadap kegiatan donor darah.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas,dapat dirumuskan pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
Bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap donor darah pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2013 dan 2014

1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap donor darah pada
mahasiswaFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan
2013 dan 2014

1.3.2. Tujuan Khusus


Untuk mengetahui karakteristik mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utaraangkatan 2013 dan 2014

1.4.Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi gambaran
pengetahuan dan sikap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara angkatan 2013 dan 2014 tentang donor darah dan menambahan wawasan
dan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan. Hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat digunakan sebagai penilaian terhadap kesiapan mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara untuk ikut berperan dalam
menyukseskan kegiatan 100% donor darah sukarela sesuai panduan WHO guna
memenuhi kebutuhan darah di Medan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
1.4.2. Manfaat Bagi Peneliti Sendiri
Sebagai wadah untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman serta
menerapkan ilmu yang sudah dipelajari selama masa perkuliahan.

1.4.3. Manfaat Bagi Organisasi Kemahasiswaan di Fakultas Kedokteran


Universitas Sumatera Utara
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan sosialisasi dan promosi kesehatan
serta kegiatan donor darah di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara

1.4.4. Manfaat Bagi Akademisi


Hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan dan sikap donor darah pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2013 dan
2014 dapat digunakan sebagai acuan dan bahan perbandingan bagi penelitian
lebih lanjut yang berhubungan tentang donor darah.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Darah
Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup, mulai dari binatang primitif
sampai manusia. Dalam keadaan fisiologis, darah selalu berada dalam pembuluh
darah sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai: (a) pembawa oksigen
(oxygen carrier); (b) mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi; dan (c)
mekanisme hemostatis. Darah terdiri atas 2 komponen utama:8
1. Plasma darah(bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas air, elektrolit, dan
protein darah)
2. Butir-butir darah (blood corpuscles), yang terdiri atas:
a. Eritrosit(sel darah merah)
b. Leukosit(sel darah putih)
c. Trombosit(butir pembeku)

2.2. Pemeriksaan Golongan Darah


Setidaknya terdapat 30 antigen yang umum dan ratusan antigen langka lainnya,
yang dapat menyebabkan reaksi antigen-antibodi, ditemukan pada permukaan
membran sel darah manusia. Kebanyakan dari antigen tersebut lemah. Dua jenis
antigen tertentu mempunyai kemungkinan lebih besar menyebabkan reaksi
transfusi darah daripada yang lain. Antigen tersebut adalah sistem ABO dan
sistem Rh.9

2.2.1.Sistem ABO
Sistem ABO adalah sistem pembagian golongan darah yang pertama kali
diperkenalkan dan paling signifikan. Kesalahan dalam pemeriksaan ABO dapat
berakibat fatal, sedangkan kesalahan dalam pemeriksaan sistem golongan darah
lainnya umumnya tidak berbahaya.10Sistem ABO diatur oleh tiga gen: A, B dan
O. Gen A dan B mengontrol sintesis enzim spesifik yang berperan dalam
penambahan satu residu karbohidrat (N-asetil galaktosamin untuk golongan A dan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
D-galaktosa untuk golongan B) ke glikoprotein antigenik basa atau glikolipid
dengan gula terminal L-fruktosa di sel darah merah, yang dikenal sebagai
substansi H. Gen O bersifat amorf dan tidak mengubah substansi H. Meskipun
terdapat enam kemungkinan genotipe, tapi karena anti-O tidak ada sehingga tidak
dikenal secara serologik, maka hanya ada empat fenotipe. Grup A dibagi menjadi
2 subgrup: A1 dan A2, A2 bereaksi lebih lemah dibandingkan dengan A1 terhadap
anti-A. Pasien dengan golongan darah A2B dapat secara salah dianggap sebagai
B.11
Seseorang dengan golongan darah A mengandung antigen A, golongan darah B
mengandung antigen B, golongan darah AB memiliki kedua antigen, dan
golongan darah O tidak memiliki antigen A atau B di permukaan eritrositnya.
Antibodi terhadap antigen eritrosit yang tidak ada di tubuh muncul pada plasma
setelah bayi berusia sekitar 6 bulan. Karena itu, plasma darah golongan A
mengandung antibodi anti-B, darah golongan B memiliki antibodi anti-A, tidak
ada antibodi yang berkaitan dengan sistem ABO pada darah golongan AB, dan
kedua antibodi anti-A dan anti-B terdapat dalam darah golongan O.Dapat dilihat
pada tabel 2.1. Jika seseorang diberikan darah yang tidak cocok maka akan terjadi
reaksi antigen-antibodi. Interaksi antibodi dengan antigen eritrosit menyebabkan
aglutinasi (penggumpalan) atau hemolisis (pecah) sel darah merah yang diserang
sehingga menyebabkan reaksi transfusi yang fatal. Keadaan ini dapat
menyebabkan gagal ginjal akut dikarenakan banyaknya hemoglobin bebas dari
eritrosit yang pecah. Jika hemoglobin bebas di plasma melebihi kadar normal,
akan mengendap pada ginjal dan menghalangi pembentukan urine sehingga
menyebabkan gagal ginjal akut. 12

Tabel 2.1. Sistem golongan darah ABO


Golongan darah Antigen pada eritrosit Antibodi pada plasma
A A Anti-B
B B Anti-A
AB A dan B Tidak ada
O Tidak ada Anti-A dan Anti-B
Sumber: Sherwood, L. Human Physiology : From Cells to Systems. USA:
Cengage Learning; 2016

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Sistem Rh
Golongan darah Rh adalah salah satu golongan darah yang paling kompleks yang
diketahui pada manusia. Ditemukan 60 tahun yang lalu (dahulu dikenal sebagai
sistem rhesus), Rh menjadi golongan darah terpenting kedua setelah ABO di
bidang kedokteran transfusi dan kebidanan karena menjadi penyebab utama
penyakit hemolitik pada bayi baru lahir.13
Sistem Rh diklasifikasikan sebagai positif-Rh dan negatif-Rh. Orang yang
memiliki faktor Rh dikatakan memiliki darah positif-Rh, sedangkan yang tidak
memilikinya dianggap memiliki darah negatif-Rh. Berbeda dari sistem ABO,
tidak terdapat antibodi alami yang terbentuk terhadap faktor Rh. Antibodi anti-Rh
hanya dihasilkan oleh orang dengan negatif-Rh ketika orang tersebut pertama kali
terpajan dengan antigen Rh asing yang terdapat dalam darah positif-Rh.
Sebaliknya, orang positif-Rh tidak pernah menghasilkan antibodi terhadap faktor
Rh yang mereka miliki sendiri. Oleh karena itu, orang negatif-Rh harus hanya
diberi darah negatif-Rh, sedangkan orang positif-Rh dapat dengan aman menerima
darah negatif-Rh atau positif-Rh.12
Lokus golongan darah Rh terdiri dari dua gen struktural yaitu RhD dan RhCE
yang menyandi protein-protein membran yang mengangkut antigen D, Cc, dan
Ee. Gen RhD mungkin ada atau tidak ada, masing-masing menghasilkan fenotipe
Rh D+ atau RhD-. Penggabungan RNA alternatif dari gen RhCE menghasilkan
dua protein yang menyandi antigen C atau c dan E atau e. Antibodi terhadap
sistem Rh sebagian besar bersifat imun karena sensitisasi kehamilan atau
transfusi. Anti-D bertanggung jawab pada sebagian besar reaksi transfusi. Oleh
karena itu, pembagian seseorang menjadi Rh D positif atau Rh D negatif sudah
cukup untuk keperluan klinis.11

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
2.3.Donor Darah dan Transfusi Darah
2.3.1. Pengertian
Donor darah adalah orang yang memberikan darah secara sukarela untuk maksud
dan tujuan transfusi bagi orang lain yang membutuhkan. Semua orang dapat
menjadi donor darah jika memenuhi persyaratan yang berlaku.14Transfusi darah
adalah tindakan medis memberikan darah kepada seorang penderita, yang
darahnya telah tersedia dalam botol atau kantong plastik. Usaha transfusi darah
adalah segala tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memungkinkan
penggunaan darah bagi keperluan pengobatan dan pemulihan kesehatan yang
mencakup masalah-masalah pengadaan, pengolahan, dan penyampaian darah
kepada orang sakit. Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap atau
komponen darah.15

2.3.2.Syarat-syarat menjadi donor darah


Untuk bisa menjadi donor darah, seorang calon donor harus memenuhi syarat
antara lain: pria dan wanita sehat jasmani dan rohani; usia 17 sampai dengan 65
tahun; berat badan minimal 45 kg; tekanan darah baik, yaitu sistol 100-170 mmHg
dan diastol 70-100 mmHg; kadar hemoglobin 12,5 gr% sampai dengan 17,0 gr%;
interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah
sebelumnya(maksimal 5 kali dalam 1 tahun).14

2.3.3. Keadaan yang menyebabkan seseorang tidak boleh donor darah


Seseorang tidak boleh menjadi donor darah jika mempunyai penyakit jantung dan
paru-paru, kanker, hipertensi, diabetes melitus, kecenderungan pendarahan
abnormal atau kelainan darah lainnya, epilepsi dan sering kejang, pernah
menderita hepatitis B atau C, sifilis, ketergantungan narkoba, kecanduan
minuman beralkohol, mengidap atau berisiko tinggi HIV/AIDS (homoseks,
morfinis, berganti-ganti pasangan seks, dan pemakai jarum suntik tidak steril),
dan dokter menyarankan untuk tidak menyumbangkan darah karena alasan
kesehatan.16

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Keadaan-keadaan yang menyebabkan seseorang harus menunda untuk
menyumbangkan darah antara lain: menunda selama 5 hari setelah cabut gigi;
menunda selama 1 minggu setelah sembuh dari sakit demam atau influenza dan
alergi; menunda selama 8 minggu setelah vaksinasi; menunda selama 3 bulan
setelah berhenti menyusui; menunda selama 6 bulan setelah operasi kecil, sakit
tifus, dan melahirkan; menunda selama 12 bulan setelah operasi besar,transfusi,
tato, tindik, tusuk jarum, transplantasi, kontak erat dengan penderita
hepatitis;menunda selama 3 tahun setelah sakit malaria atau keluar dari daerah
endemis malaria bila tinggal selama 5 tahun berturut-turut.16

2.3.4.Jenis pendonor darah


Berdasarkan motivasi donor, terdapat tiga jenis donor:4,17
1. Donor sukarela
Donor sukarela adalah pendonor yang memberikan darah, plasma atau komponen darah
lainnya atas kehendaknya dan tidak menerima pembayaran, baik dalam bentuk tunai atau
hal lainnya sebagai pengganti uang. Hal ini termasuk izin tidak masuk kerja, kecuali jika
diperlukan waktu yang masih dianggap wajar untuk perjalanan ke tempat penyumbang
darah. Pendonor sukarela dapat diberi hadiah kecil, makanan dan minuman serta
penggantian biaya transportasi langsung dalam keadaan tertentu. Donor sukarela
mendonorkan darahnya atas dasar kemanusiaan atau rasa tanggung jawab terhadap
masyarakat. Donor sukarela mempunyai prevalensi infeksi menular melalui transfusi
lebih rendah dibandingkan donor bayaran atau donor pengganti.
2. Donor keluarga/pengganti
Adalah pendonor yang memberikan darahnya ketika dibutuhkan oleh anggota
keluarganya atau masyarakat.
3. Donor bayaran
Adalah pendonor yang memberikan darah untuk mendapatkan pembayaran atau
keuntungan lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mendasar atau
sesuatu yang dapat dijual atau dapat ditukarkan kedalam uang tunai atau ditransfer
ke orang lain. Sebagian besar penjual darah ini adalah alkoholik dan pencandu
narkoba. Donor bayaran mempunyai insiden penularan infeksi melalui transfusi
yang tinggi.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
2.3.5.Prosedur transfusi darah
Transfusi darah harus melalui prosedur yang ketat untuk mencegah efek samping
(reaksi transfusi) yang dapat timbul. Prosedur ini adalah:8
1. Penentuan golongan darah ABO dan Rh. Baik donor maupun resipien harus
mempunyai golongan darah yang sama
2. Pemeriksaan untuk donor terdiri atas:
a. Penapisan (screening) terhadap antibodi dalam serum donor dengan tes
antiglobulin indirek (tes Coombs indirek)
b. Tes serologik untuk hepatitis (B dan C), HIV, sifilis (VDRL), dan CMV
3. Pemeriksaan untuk resipien terdiri atas:
a. major side cross match : serum resipien diinkubasikan dengan RBC donor untuk
mencari antibodi dalam serum resipien
b. minor side cross match: mencari antibodi dalam serum donor. Tujuannya hampir
sama dengan prosedur 2a
4. Pemeriksaan klerikal (identifikasi):
Memeriksa dengan teliti dan mencocokkan label darah resipien dan donor. Reaksi
transfusi berat sebagian besar timbul akibat kesalahan identifikasi (klerikal)
5. Prosedur pemberian darah, yaitu:
a. Hangatkan darah perlahan-lahan
b. Catat nadi, tensi, suhu dan respirasi sebelum transfusi
c. Pasang infus dengan infus set darah (memakai alat penyaring)
d. Pertama diberi larutan NaCl fisiologik
e. Pada 5 menit pertama pemberian darah awasi adanya urtikaria, bronkospasme,
rasa tidak enak, menggigil. Selanjutnya, awasi tensi, nadi, suhu, dan respirasi.
6. Kecepatan transfusi, yaitu:
a. Untuk syok hipovolemik beri tetesan cepat
b. Normovolemik beri 500 ml/6 jam
c. Pada anemia kronik, penyakit jantung dan paru beri tetesan perlahan-lahan 500
ml/24 jam atau beri diuretika (furosemid) sebelum transfusi

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
2.3.6.Darah dan komponen darah
Dimasa lalu, darah lengkap adalah satu-satunya sediaan yang dapat diberikan
kepada pasien untuk mengganti sel darah merah, platelet, faktor pembekuan, dan
lainnya. Hal ini menyebabkan adanya sel atau plasma yang tidak diperlukan
beredar di dalam pembuluh darah. Saat ini, darah lengkap dapat dipisahkan
menjadi berbagai komponen darah dan derivatnya dari plasma dengan fraksinasi.
Ini memungkinkan terapi penggantian darah spesifik sesuai kebutuhan pasien.
Satu unit darah donor bisa bermanfaat untuk lebih dari satu pasien dan
dapat dibuat menjadi komponen plasma, sel darah merah dan platelet.17
Bahan-bahan yang dapat ditransfusikan adalah:8,18
I. Darah lengkap (whole blood)
Darah lengkap berisi sel darah merah, leukosit, trombosit, dan plasma. Satu unit
darah lengkap berisi 250-450 ml darah dengan antikoagulan sebanyak 15 ml/100
ml darah. Dilihat dari masa penyimpanannya maka whole blood dapat dibagi
menjadi dua, yaitu:
a. Darah segar (fresh blood): darah yang disimpan kurang dari 6 jam, masih
lengkap mengandung trombosit dan faktor pembeku
b. Darah yang disimpan (stored blood): darah yang sudah disimpan lebih dari 6
jam.
Darah dapat disimpan sampai dengan 35 hari. Darah simpan (stored blood)
mempunyai kandungan trombosit dan sebagian faktor pembeku (terutama faktor
labil) yang sudah menurun jumlahnya.
II. Komponen darah:
Komponen darah adalah bagian darah yang dipisahkan dengan cara fisik/mekanik
misalnya dengan cara sentrifugasi.9Darah sumbangan diambil dengan teknik
aseptik untuk dimasukkan ke dalam kantong plastik yang mengandung
antikoagulan dalam jumlah sesuai (biasanya sitrat, fosfat, dekstrosa). Sitrat
menyebabkan darah tidak membeku dengan berikatan dengan kalsium darah.
Pemusingan awal darah lengkap (whole blood) menghasilkan tiga komponen: sel
darah merah, buffy coat, dan plasma.
1. Komponen darah seluler
a. Preparat sel darah merah:

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
i. Sel darah merah pekat (packed red cell). Sel darah merah pekat berisi
eritrosit, trombosit, leukosit, dan sedikit plasma. Sel darah merah ini
didapat dengan memisahkan sebagian besar plasma dari darah lengkap,
sehingga diperoleh sel darah merah dengan nilai hematokrit 60-70%.
PRC merupakan pilihan utama untuk anemia kronik karena volumenya
yang lebih kecil dibandingkan whole blood.
ii. Sel darah merah pekat dengan sedikit leukosit (Leucocyte-poor red cells).
Sel darah merah yang disebut dengan sedikit leukosit jika kandungan
leukositnya kurang dari 5x106 leukosit/unit. Produk ini dipakai untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah pada pasien yang sering mendapat
transfusi darah dan pada mereka yang sering mendapat reaksi alergi yang
disebabkan oleh protein plasma atau antibodi leukosit.
iii. Sel darah merah pekat cuci (washed red cells). Pencucian dengan saline
membuang hampir seluruh plasma (98%), menurunkan konsentrasi
leukosit, dan trombosit serta debris pada sel darah merah. Komponen ini
dipakai untuk mencegah reaksi alergi berat atau berulang, dapat pula
digunakan pada transfusi neonatal atau transfusi intrauteri.
iv. Sel darah merah pekat beku yang dicuci (frozen red cells). Sel darah
merah beku ini dibuat dengan penambahan gliserol, suatu sediaan
krioprotektif terhadap darah yang usianya kurang dari 6 hari. Darah ini
kemudian dibekukan pada suhu minus 650C atau minus 2000C
(tergantung sediaan gliserol) dan dapat disimpan selama 10 tahun.
Komponen ini dapat dipakai untuk menyimpan darah langka.
b. Konsentrat trombosit (platelet concentrate). Preparat ini dipakai untuk mengatasi
keadaan trombositopenia berat, misalnya pada leukimia akut, anemia aplastik
atau ITP.
c. Konsentrat granulosit (granulocyte concentrate). Komponen ini dipakai untuk
meningkatkan jumlah granulosit pada pasien sepsis dengan leukopenia yang tidak
menunjukkan perbaikan dengan pemberian antibiotik, dan pada pemeriksaan
sumsum tulang menunjukkan hipoplasi.
2. Komponen plasma
Plasma bisa diperoleh dari sentifugasi darah lengkap atau dengan plasmaferesis.
Berikut adalah jenis-jenis preparat plasma:

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
a. Five percent albumin solution atau plasma protein fraction. Preparat ini dipakai
untuk penggantian volume plasma pada luka bakar, kedaruratan abdomen dan
trauma jaringan luas.
b. Fresh frozen plasma (plasma segar dibekukan). Mengandung plasma dan faktor
koagulasi labil (faktor V dan faktor VIII). Preparat ini dibuat dari donor tunggal
sehingga risiko penularan hepatitis rendah.
c. Cryoprecipitate (kriopresipitat). Mengandung faktor VIII, faktor von Willebrand,
faktor XIII, fibronectin dan fibrinogen. Digunakan untuk pasien hemofilia A,
penyakit von Willebrand, dan sebagai fibrinogen pada acute defibrination
syndrome
d. Lyophilized (freeze-dried) factor VII concentrate. Digunakan untuk terapi
hemofilia A. Preparat ini dibuat dari “pooled plasma” sehingga ada risiko
penularan hepatitis dan HIV (AIDS).
e. Lyophilized (freeze-dried) factor IX-prothrombin complex concentrate.
Mengandung prothrombin, faktor IX, faktor VII dan faktor X. Dipakai untuk
mengatasi hemofilia B.
f. Fibrinogen (freeze-dried). Dipakai untuk mengatasi DIC.
g. Immunoglobulin (gamma globulin). Terdiri atas immune gammaglobulin,
hyperimmune gamma globulin, dan Rh immunoglobulin

2.3.7.Skrining atau pemeriksaan uji saring


Transfusi darah merupakan jalur ideal bagi penularan penyebab infeksi tertentu
dari donor kepada pasien. Untuk mengurangi potensi transmisi penyakit melalui
transfusi darah, diperlukan serangkaian skrining terhadap faktor-faktor risiko yang
dimulai dari riwayat medis sampai beberapa tes spesifik. Tujuan utama skrining
adalah untuk memastikan agar persediaan darah yang ada sedapat mungkin bebas
dari penyebab infeksi dengan cara melacaknya sebelum darah tersebut
ditransfusikan. Untuk skrining donor darah yang aman maka pemeriksaan harus
dilakukan secara individual (tiap individual bag atau satu unit darah). Jenis
pemeriksaan yang digunakan sesuai dengan standar WHO, dalam hal ini meliputi
pemeriksaan sifilis, hepatitis B, hepatitis C dan HIV. Metode tes dapat
menggunakan uji cepat khusus (rapid test), automated test maupun ELISA
(Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay). Laboratorium yang menguji 1-35 donasi

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
per minggu sebaiknya menggunakan rapid test. Laboratorium yang menguji 35-
60 donasi per minggu sebaiknya menggunakan metode uji aglutinasi partikel dan
yang menguji lebih dari 60 donasi per minggu sebaiknya menggunakan EIA.
Metode yang umum digunakan di UTD (unit transfusi darah) cabang adalah rapid
test.19

2.3.8. Indikasi transfusi darah


Transfusi darah merupakan pedang bermata dua, jika diberikan dengan tepat akan
dapat menyelamatkan penderita, tetapi jika salah diberikan dapat menimbulkan
efek samping yang disebut reaksi transfusi bahkan dapat menimbulkan kematian.
Indikasi pemberian transfusi plasma adalah:8
1. Defisiensi faktor pembekuan
2. DIC
3. Mengatasi efek warfarin berlebih
4. Koagulopati dilusional
5. Perdarahan pada penyakit hati
6. TTP.

Tabel 2.2. Indikasi Pemberian Transfusi Sel Darah Merah


Indikasi Transfusion Guidelines
Anemia simtomatik (pusing, takikardi, Indikasi jelas
takipnea, sianosis)
Kehilangan darah > 15% dari volume Mungkin ada indikasi transfusi sel
darah darah merah, terutama jika
diperkirakan perdarahan berlanjut
Anemia hipoproliferatif kronik Mungkin memerlukan transfusi
periodik
Penyakit sel sabit Mungkin memerlukan transfusi
selama krisis atau untuk mencegah
krisis
Sumber: Bakta MI. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC; 2006

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. Bentuk Darah, Indikasi Pemberian dan Masa Simpan Darah
No. Bentuk Indikasi Masa Keterangan
Darah simpan
1. Darah lengkap Pendarahan, anemia, 21 hari
kelainan darah seperti
anemia aplastik
2. Eritrosit Anemia kronis dimana 21 hari Khususnya untuk
terkonsentrasi volume sirkulasi tidak pasien jantung,
bertambah anemia berat, sepsis,
pasien sangat muda
ataupun sangat tua
3. Darah lengkap Pendarahan dengan 12 jam
segar trombositopenia
(trombosit <40.000/ml)
4. Darah baru Transfusi tukar pada 2 hari Bila kadar kalium
neonatus pasien masih rendah
5. Eritrosit 1. Hemoglobinuria 6 jam Leukosit belum dapat
cucian noktural paroksimal hilang seluruhnya
2. Resipien yang
memiliki antibodi
terhadap
leukosit/trombosit
3. Reaksi transfusi
terhadap antigen
plasma
4. Pasca transplantasi
organ
5. Pasien dengan
defisiensi imunitas
6. Eritrosit beku Sama seperti indikasi 6 jam Pembuatan mahal
untuk eritrosit cucian setelah

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
dicairkan

7. Plasma kering 1. Untuk meningkatkan 8 tahun Umur 3 jam setelah


volume sirkulasi dicairkan
2. Luka bakar
8. Plasma beku Defisiensi faktor Harus segera dipakai
segar pembekuan seperti setelah dicairkan
hemofilia, pasca
transfusi masif,
kelebihan dosis
kumarin dan
antikoagulan
indandione
9. Konsentrasi Sama dengan indikasi 2 tahun Tidak mengandung
Fraksi Protein plasma kering fibrinogen
Plasma
10. Albumin Hipoalbuminemia 3 jam
setelah
persiapan
11. Fibrinogen Afibrinogenemia 3 jam
setelah
persiapan
12. Kriopresipitat Defisiensi faktor VII
13. Faktor VIII Hemofilia 3 jam
kering setelah
persiapan
14. Konsentrat Trombositopenia 2-3 hari
Trombosit
Sumber: James D. Blood Transfusion and Notes on Related Aspects of Blood
clotting and Heamoglobinopathies. In: H. C. Heming (eds) Scientific Foundation
of Anesthesia. London: WB Saunders; 200. p. 375-391

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
2.3.9. Komplikasi transfusi darah
Komplikasi yang dapat timbul akibat transfusi darah tersebut sebagai reaksi
transfusi. Reaksi transfusi dapat berupa:
1. Reaksi segera (immediate reactions), yaitu:8
a. Reaksi hemolitik akibat lisis eritrosit donor oleh antibodi dalam serum resipien
b. Reaksi febril (febril reaction) disebabkanreaksi antibodi terhadap leukosit atau
trombosit
c. Reaksi sensitivitas paru dan bronkospasme disebabkanreaksi antibodi terhadap
leukosit
d. Reaksi alergi anafilaktoid terhadap suatu antigen protein dalam plasma
e. Endotoksinemia akibat transfusi memakai darah yang terkontaminasi kuman
gram negatif
f. Edema paru karena volume overload
g. Reaksi keracunan sitrat
h. Reaksi akibat transfusi masif.
2. Reaksi lambat (delayed reaction)
a. Reaksi hemolitik lambat
b. Penularan infeksi hepatitis B dan C, cytomegalovirus (CMV)
c. Graft versus host disease.

2.3.10. Manfaat donor darah


Donor darah memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan resipien maupun
kesehatan si pendonor, diantaranya: menjaga kesehatan jantung; meningkatkan
produksi sel darah merah; membantu menurunkan berat badan; mendapatkan
kesehatan psikologis; dan mendeteksi penyakit serius.21

2.4. Pengetahuan
Notoatmodjo dalam buku pendidikan dan perilaku kesehatan tahun 2003
membagi tingkat pengetahuan yang diperoleh dari suatu rangsangan menjadi
enam tingkatan, yaitu:22

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
1. Tahu (know) diartikan sebagai dapat mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
(recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima, seperti dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan
sebagainya
2. Memahami (comprehension) diartikan sebagai suatu kemampuan dimana seseorang
dapat menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasi materi tersebut. Orang yang telah paham terhadap ojek atau materi
harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan
sebagainya terhadap objek yang dipelajari
3. Aplikasi (application) diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat
diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi lain
4. Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi
tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain
5. Sintesis (synthesis) menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Evaluasi
ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi
atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri
atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya mampu merumuskan,
menyesuaikan, dan menyimpulkan dari rumusan-rumusan yang telah ada
6. Evaluasi (evaluation) berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
2.5. Sikap
2.5.1. Pengertian sikap
Sikap (attitude) merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Dari batasan-batasan di atas dapat
disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya
dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu dalam
kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap
stimulus sosial. Newcomb, salah seorang ahli psikologis sosial, menyatakan
bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan
merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan
atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap
merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai
suatu penghayatan terhadap objek.23

2.5.2. Komponen pokok sikap


Dalam bagian lain Allport pada tahun 1954 menjelaskan bahwa sikap mempunyai
tiga komponen pokok yaitu:23
a. Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek

b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek

c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).


Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan,
dan emosi memegang peranan penting.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
2.5.3. Tingkat sikap
Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap dibagi menjadi beberapa tingkatan,
yaitu:23
1. Menerima (receiving) diartikan bahwa orang (subjek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (objek)
2. Merespon (responding) dimana memberikan jawaban apabila ditanya,
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi
dari sikap
3. Menghargai (valuating) mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu
indikasi sikap tingkat tiga
4. Bertanggung jawab (responsible) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan yang paling tinggi.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB 3
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Teori

Manfaat donor darah:


1. Menjaga kesehatan
jantung
2. Meningkatkan Informasi tentang
produksi sel darah donor darah:
merah 1. Televisi
3. Membantu 2. Koran
menurunkan berat 3. Teman
badan 4. Keluarga
4. Mendapatkan 5. Dokter/pekerja
kesehatan psikologis kesehatan
5. Mendeteksi penyakit 6. Tetangga
serius 7. Internet
8. Radio

Syarat-syarat menjadi
donor darah:
1. Pria dan wanita
sehat jasmani dan
rohani
2. Usia 17-65 tahun
3. Berat badan minimal
45 kg
4. Tekanan darah baik
5. Kadar hemoglobin
12,5 gr%-17 gr% Pengetahuan Sikap terhadap
6. Interval donor 12 tentang donor donor darah
minggu darah

Donor Darah

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
3.2. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utaraangkatan 2013 dan
2014 terhadap kegiatan donor darah, maka kerangka konsep dalam penelitian ini
adalah:

Mahasiswa angkatan
2013 dan 2014

Pengetahuan
Sikap tentang
tentang donor
donor darah
darah

-Baik -Baik
-Cukup -Sedang
-Kurang -Kurang

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang
bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran pengetahuan dan sikap donor darah
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utaraangkatan 2013
dan 2014.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Lokasi ini dipilih karena banyak diselenggarakan kegiatan donor darah oleh
organisasi kemahasiswaan. Penelitian dilaksanakan mulai dari Maret 2016 sampai
Desember 2016.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian


4.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara angkatan 2013 dan 2014 yang berjumlah 735 orang.

4.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu sehingga
dianggap dapat mewakili populasinya. Sampel penelitian ini diambil dengan
metode consecutive sampling, yaitu semua subjek yang datang dan memenuhi
kriteria pemilihan akan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang
diperlukan terpenuhi.24Besar sampel ditentukan dengan menggunakan
rumussebagai berikut :

n=

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Za2 = 1,96, pada a = 0,05
P = Perkiraan Proporsi 0,5
q=1–p
d = Presisi (10%)
Berdasarkan rumus di atas,
, × , ×( , )
n=
,
n = 96,04
Jadi jumlah sampel minimal dibulatkan menjadi 96 orang.

Kriteria inklusi pemilihan sampel adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Sumatera Utara angkatan 2013 dan 2014 yang telah menandatangani
lembar persetujuan responden.
Kriteria eksklusi pemilihan sampel sebagai berikut:
1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2013 dan 2014
yang menolak untuk berpartisipasi pada penelitian ini
2. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2013 dan 2014
yang tidak lengkap mengisi kuesioner.

4.4. Metode Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan berupa data primer, yaitu data yang diambil langsung dari
responden. Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode angket dengan
menggunakan instrumen kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan
reliabilitas.

4.5. Definisi Operasional


1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui tentang donor darah (syarat,
prosedur, indikasi, dan manfaat)
a. Alat ukur: kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada
tinjauan pustaka dan kerangka konsep yang telah diuji validitas dan reabilitas dengan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
nilai Cronbach’s Alpha0,916. Terdapat 19 pertanyaan dengan 2 atau 3 pilihan
jawaban diantaranya satu jawaban yang benar dan satu atau dua jawaban yang
salah.Pengukuran tingkat pengetahuan responden dilakukan dengan menggunakan
sistem skoring, yakni dengan skala ordinal sebagai berikut:
1) Tingkat pengetahuan baik, apabila jawaban responden benar > 76% dari
nilai tertinggi, yaitu skor 15-19
2) Tingkat pengetahuan cukup, apabila jawaban responden benar antara 56-
75% dari nilai tertinggi, yaitu skor antara 11-14
3) Tingkat pengetahuan kurang, apabila jawaban responden benar < 55% dari
nilai tertinggi, yaitu skor < 10.
b. Skala pengukuran: ordinal

2. Sikap adalah tanggapan ataupun respon terhadap pernyataan yang berhubungan


dengan donor darah
a. Alat ukur: kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada
tinjauan pustaka dan kerangka konsep yang telah diuji validitas dan reabilitas dengan
nilai Cronbach’s Alpha0,902.Terdapat15 pernyataan yang diukur dengan
menggunakan skala Likert dengan pilihan jawaban sangat setuju (SS) sampai sangat
tidak setuju (STS). Pertanyaan sikap terdiri atas pernyataan positif dan pernyataan
negatif. Pernyataan positif terdapat pada nomor 1,2,3,4,5,9,11,12,13,14,15 dan
pernyataan negatif terdapat pada nomor 6,7,8, dan 10. Skor untuk pernyataan positif
adalah 1 untuk sangat tidak setuju (STS), 2 untuk tidak setuju (TS), 3 untuk setuju (S)
dan 4 untuk sangat tidak setuju (STS). Skor untuk pernyataan negatif adalah 1 untuk
SS, 2 untuk S, 3 untuk TS dan 4 untuk STS. Pengukuran sikap responden dilakukan
dengan menggunakan sistem skoring, yaitu:
1) Sikap baik, apabila jawaban responden benar > 76% dari nilai tertinggi, yaitu
skor 46-60
2) Sikap sedang, apabila jawaban responden benar 56-75% dari nilai tertinggi, yaitu
skor 34-45
3) Sikap kurang, apabila jawaban responden benar <55% dari nilai tertinggi, yaitu
skor <33.
b. Skala pengukuran: ordinal

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
3. Kriteria donor adalah syarat-syarat untuk menjadi seorang donor diantaranya:
a. Pria dan wanita sehat jasmani dan rohani
b. Usia 17 sampai dengan 65 tahun
c. Berat badan minimal 45 kg
d. Tekanan darah baik, yaitu sistol 100-170 mmHg dan diastol 70-100 mmHg
e. Kadar hemoglobin 12,5 gr% sampai dengan 17,0 gr%;
f. Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya

4.6. Metode Analisis Data


Analisa data dilakukan dengan bantuan komputer dengan program SPSS
(Statistical Product and Service Solution). Analisa data dilakukan melalui
beberapa tahap yang dimulai dengan editing yang dilakukan untuk memeriksa
ketepatan dan kelengkapan data. Coding, data yang telah terkumpul dan dikoreksi
ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual
sebelum diolah oleh komputer. Entry, memasukkan data dari lembar observasi ke
dalam program komputer dengan menggunakan program perangkat statistik
lunak. Cleaning, pemeriksaan kembali semua data yang telah dimasukkan ke
dalam komputer untuk menghindari kesalahan dalam pemasukan data. Saving,
penyimpanan data untuk siap dianalisis.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
4.7. Jadwal Penelitian
Tabel 4.1. Jadwal Penelitian
Jadwal 2016
Penelitian Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Studi Pustaka
Penyusunan
Proposal
Seminar
Proposal
Pengambilan
Data
Pengolahan
Data
Penyusunan
Skripsi
Sidang
Skripsi

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian


5.1.1.Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
yang beralamat di Jalan Dr. T. Mansur No. 5, Kampus USU, Medan, 20155,
Indonesia. Fakultas ini merupakan salah satu fakultas kebanggaan di Universitas
Sumatera Utara. Fakultas ini memiliki luas sekitar 122 Ha, dengan zona akademik
seluas 100 Ha dan memiliki berbagai fasilitas seperti masjid, perpustakaan, ruang
seminar, laboratorium, ruang kuliah, ruang tutorial, ruang skills lab, ruang PEMA
(Pemerintahan Mahasiswa), kantin, kamar mandi, kedai mahasiswa, tempat
fotokopi dan lahan parkir yang luas.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden


Gambaran karakteristik responden yang diamati adalah tahun angkatan, jenis
kelamin,usia, status kewarganegaraan, dan golongan darah. Distribusi frekuensi
karakteristik responden berdasarkan angkatan dapat dilihat dengan lengkap pada
tabel 5.1.

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Tahun


Angkatan
Tahun Angkatan Frekuensi Persentase (%)
2013 53 55,2
2014 43 44,8
Total 96 100

Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa kelompok terbesar adalah kelompok
mahasiswa angkatan 2013 yaitu sebanyak 53 orang (55,2%), diikuti dengan
angkatan 2014 sebanyak 43 orang(44,8%). Distribusi frekuensi karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dengan lengkap pada tabel 5.2.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis
Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 30 31,2
Perempuan 66 68,8
Total 96 100

Dari tabel 5.2 terlihat bahwa kelompok terbesar adalah kelompok perempuan
yaitu sebanyak 66 orang(68,8%), diikuti dengan kelompok laki-laki sebanyak 30
orang (31,2%). Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia
dapat dilihat dengan lengkap pada tabel 5.3.

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Usia


Usia Frekuensi Persentase (%)
18 tahun 1 1,0
19 tahun 17 17,8
20 tahun 38 39,6
21 tahun 29 30,2
22 tahun 8 8,3
23 tahun 3 3,1
Total 96 100

Pada tabel 5.3 terlihat bahwa dari segi usia, paling banyak responden berada pada
usia 20 tahun yaitu sebanyak 38 orang (39,6%), kemudian diikuti usia 21 tahun
sebanyak 29 orang (30,2%), usia 19 tahun sebanyak 17 orang (17,8%), usia 22
tahun sebanyak 8 orang (8,3%), usia 23 tahun sebanyak 3 orang (3,1%) danpaling
sedikit responden berada pada usia 18 tahun yaitu sebanyak 1 orang (1%).
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan status kewarganegaraan
dapat dilihat dengan lengkap pada tabel 5.4.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4.Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Status
Kewarganegaraan
Status Kewarganegaraan Frekuensi Persentase (%)
WNI (Warga Negara Indonesia) 84 87,5
WNA (Warga Negara Asing) 12 12,5
Total 96 100

Pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa kelompok terbesar adalah WNI (Warga Negara
Indonesia)yaitu sebanyak 84 orang (87,5%) dan sisanya adalah WNA (Warga
Negara Asing) yaitu sebanyak 12 orang (12,5%). Distribusi frekuensi karakteristik
responden berdasarkan golongan darah dapat dilihat dengan lengkap pada tabel
5.5.
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan
Golongan Darah
Golongan Darah Frekuensi Persentase (%)
A 23 24,0
B 23 24,0
AB 9 9,3
O 41 42,7
Total 96 100

Padatabel 5.5 terlihat bahwa paling banyak responden memiliki golongan darah O
yaitu sebanyak 41 orang (42,7%) kemudian diikuti golongan darah A dan B
masing-masing sebanyak 23 orang (24%), dan paling sedikit responden memiliki
golongan darah AB yaitu sebanyak 9 orang(9,3%).

5.1.3. Status Donor Darah


Status donor darah responden didistribusikan berdasarkan pernah tidaknya
responden melakukan donor darah, alasan untuk donor darah, alasan untuk tidak
donor darah, dan sumber informasi donor darah. Data jumlah responden yang
pernah dan belum pernah melakukan donor darah dapat dilihat lengkap pada tabel

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6.Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Status
Donor Darah
Status Donor Darah Frekuensi Persentase (%)
Pernah 30 31,2
Tidak Pernah 66 68,8
Total 96 100

Pada tabel 5.6 terlihat bahwa kelompok terbesar adalah responden yang tidak
pernah melakukan donor darah yaitu sebanyak 66 orang (68,8%). Responden yang
pernah melakukan donor darah sebanyak 30 orang(31,2%). Distribusi data alasan
responden untuk melakukan donor darah dapat dilihat pada tabel 5.7.

Tabel 5.7. Alasan Untuk Donor Darah


Alasan Untuk Donor Frekuensi Persentase (%)
Karena promosi kesehatan publik 15 50,0
Diajak oleh teman 7 23,3
Karena ingin mendapatkan pemeriksaan darah 3 10,0
Ada kegiatan donor darah 2 6,7
Lain-lain 3 10,0
Total 30 100

Pada tabel 5.7 terlihat bahwa alasan untuk melakukan donor darah yang paling
banyak muncul adalah karena promosi kesehatan yaitu sebanyak 15 orang (50%),
kemudian diikuti alasan diajak oleh teman sebanyak 7 orang (23,3%), karena
ingin mendapatkan pemeriksaan darah sebayak 3 orang (10%), lain-lain sebanyak
3 orang (10%) dan ada kegiatan donor darah sebanyak 2 orang (6,7%). Distribusi
data alasan responden untuk tidak melakukan donor darah dapat dilihat pada tabel
5.8.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Alasan Untuk Tidak Donor
Alasan Untuk Tidak Donor Frekuensi Persentase (%)
Tidak memiliki kriteria donor 26 39,4
Takut terinfeksi 7 10,6
Takut jarum suntik 8 12,1
Tidak tahu tempat donor darah 6 9,1
Ada penyakit sistemik 4 6,1
Lain-lain 15 22,7
Total 66 100

Pada tabel 5.8 terlihat bahwa alasan untuk tidak melakukan donor darah yang
paling banyak muncul adalah tidak memiliki kriteria donor sebanyak 26 orang
(39,4%), kemudian diikuti alasan lain-lain sebanyak 15 orang (22,7%), takut
jarum suntik sebanyak 8 orang (12,1%), takut terinfeksi sebanyak 7 orang
(10,6%), tidak tahu tempat donor darah sebanyak 6 orang (9,1%), dan ada
penyakit sistemik sebanyak 4 orang (6,1%). Distribusi data sumber informasi
responden tentang donor darah dapat dilihat pada tabel 5.9.

Tabel 5.9. Sumber Informasi Donor Darah


Sumber Informasi Donor Darah Frekuensi Persentase (%)
TV 12 7,1
Koran 3 1,8
Teman/Tetangga 24 14,2
Keluarga 15 8,9
Dokter/petugas kesehatan 30 17,8
Internet 19 11,2
Sekolah/Kampus 66 39,0
Total 169 100

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Informasi tentang donor darah didapatkan dari berbagai sumber. Pada tabel
5.9 dapat dilihat jumlah jawaban responden sebanyak 169. Sumber informasi
yang paling banyak berasal dari sekolah/kampusyaitu sebanyak 66 jawaban
(39,0%), kemudian diikuti dokter/petugas kesehatan sebanyak 30 jawaban
(17,8%), teman/tetangga sebanyak 24 jawaban (14,2%), internet sebanyak 19
jawaban (11,2%), keluarga sebanyak 15 jawaban (8,9%), TV sebanyak 12
jawaban (7,1%), dan sumber informasi yang paling sedikit berasal dari koran
yaitu sebanyak 3 jawaban (1,8%).

5.1.4. Pengetahuan dan Sikap Responden Tentang Donor Darah


Data distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden pada variabel pengetahuan
dapat dilihat pada tabel 5.10.

Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel


Pengetahuan
Jawaban Responden
No. Pertanyaan/Pernyataan Benar Salah
f % f %
1 Golongan darah Rhesus di Indonesia 89 92,7 7 7,3
2 Tempat darah diproduksi 90 93,8 6 6,2
3 Syarat tekanan darah untuk donor 59 61,5 37 38,5
4 Batasan usia untuk donor 66 68,8 30 31,2
5 Berat badan minimal untuk donor 90 93,8 6 6,2
6 Interval donor darah 80 83,3 16 16,7
7 Frekuensi maksimal donor dalam setahun 53 55,2 43 44,8
8 Lama proses pengambilan darah 83 86,5 13 13,5
9 Volume darah yang diambil 73 76,0 23 24,0
10 Keadaan yang menyebabkan tidak boleh 89 92,7 7 7,3
donor
11 Hal yang tidak dilakukan sebelum donor 89 92,7 7 7,3
12 Donor darah pada wanita menyusui 48 50,0 48 50,0
13 Donor darah pada wanita saat menstruasi 90 93,8 6 6,2
14 Donor darah pada wanita hamil 91 94,8 5 5,2
15 Penggunaan sediaan darah 65 67,7 31 32,3
16 Zat antikoagulan di dalam darah 56 58,3 40 41,7
17 Metode skrining darah 57 59,4 39 40,6
18 Golongan darah universal 91 94,8 5 5,2
19 Manfaat donor darah 80 83,3 16 16,7

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.10 pertanyaan/pernyataan yang paling banyak dijawab
dengan benar adalah pada nomor 14 dan 18 yaitu sebesar 94,8%, sedangkan
pertanyaan/pernyataan yang paling banyak dijawab dengan salah adalah pada
nomor 12 sebesar 50%.
Berdasarkan hasil uji tersebut tingkat pengetahuan seputar berdonor darah
dapat dikategorikan pada tabel 5.11.

Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan


Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
Baik 62 64,6
Cukup 29 30,2
Kurang 5 5,2
Total 96 100

Dari tabel 5.11 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori baik
memiliki persentase paling besar yaitu 64,6% (62 orang), diikuti dengan tingkat
pengetahuan dengan kategori cukup sebesar 30,2% (29 orang) dan tingkat
pengetahuan dengan kategori buruk sebesar 5,2% (5 orang). Data distribusi
frekuensi jawaban kuesioner responden pada variabel sikap dapat dilihat pada
tabel 5.12.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12. Distribusi Frekuensi Jawaban Kuesioner Responden pada
Variabel Sikap
Jawaban Responden
No. Pernyataan SS S TS STS
f % f % f % f %
1 Keinginan untuk donor 33 34,4 53 55,2 10 10,4 0 0
darah
2 Keinginan menjadi donor 19 19,8 51 53,1 25 26,1 1 1,0
secara berkala
3 Donor darah adalah 61 63,5 34 35,5 0 0 1 1,0
kegiatan yang mulia
4 Tidak mengharap imbalan 50 52,1 38 39,6 7 7,3 1 1,0
dari darah yang sudah
diberikan
5 Darah yang disumbangkan 56 58,3 37 38,6 3 3,1 0 0
bermanfaat bagi orang lain
6 Hanya mau mendonorkan 5 5,2 4 4,2 57 59,4 30 31,2
darah untuk orang yang
dikenal saja
7 Donor darah membuat 6 6,3 27 28,1 51 53,1 12 12,5
lemas
8 Donor darah 6 6,3 29 30,2 50 52,0 11 11,5
memungkinkan terkena
penyakit infeksi menular
9 Melakukan donor darah 15 15,6 59 61,5 20 20,8 2 2,1
apabila ada permintaan
darah yang sesuai dengan
golongan darah
10 Tidak perlu mendonorkan 1 1,0 11 11,5 58 60,4 26 27,1
darah apabila ada yang
membutuhkan karena ada
orang lain yang akan
menyumbangkan darah
11 Ikut berpartisipasi apabila 17 17,7 66 68,8 10 10,4 3 3,1
ada kegiatan donor darah
12 Mendukung teman atau 41 42,7 52 54,2 2 2,1 1 1,0
keluarga yang akan
melakukan donor darah
13 Peduli terhadap besarnya 41 42,7 54 56,3 0 0 1 1,0
angka kematian akibat
kurangnya darah
14 Memahami syarat untuk 33 34,4 55 57,3 7 7,3 1 1,0
menjadi seorang donor
15 Menolak mendonorkan 57 59,4 28 29,2 3 3,1 8 8,3
darah apabila ada praktik
menjual darah

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.12 terlihat bahwa pernyataan yang paling banyak dijawab untuk
pernyataan positif adalah pernyataan setuju (S) yaitu pada nomor 11 sebesar
68,8% dan pernyataan yang paling banyak dijawab untuk pernyataan negatif
adalah pernyataan tidak setuju (TS) yaitu pada nomor 10 sebesar 60,4%
Berdasarkan hasil uji tersebut sikap seputar donor darah dapat dikategorikan pada
tabel 5.13.

Tabel 5.13. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Sikap


Sikap Frekuensi Persentase (%)
Baik 64 66,7
Sedang 31 32,3
Kurang 1 1,0
Total 96 100

Dari tabel 5.13 dapat dilihat bahwa sikap dengan kategori baik memiliki
persentase paling besar yaitu 66,7% (64 orang), diikuti dengan sikap dengan
kategori cukup sebesar 32,3% (31 orang) dan sikap dengan kategori buruk sebesar
1,0% (1 orang).

5.2. Pembahasan
Dari hasil penelitian ditemukan sebanyak 68,8% responden tidak pernah
melakukan donor darah. Hal ini mirip dengan penelitian yang dilakukan di India
pada 400 mahasiswa kesehatan tahun akhiroleh Giri PA etalyang menemukan
52,5 % responden tidak pernah melakukan donor darah.6 Hal yang sama juga
ditemukan pada penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara oleh Janice yaitu sebesar 62,2%.25Hal ini mungkin disebabkan
kurangnya pengetahuan dan informasi tentang donor darah. Kowsalyaetaldi India
menemukan adanya hubungan positif antara pengetahuan dan perilaku donor
darah yang mana perilaku donor dapat ditingkatkan dengan menanamkan
pengetahuan dan sikap yang positif terhadap donor darah.5

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Alasan yang paling banyak muncul pada responden yang tidak pernah donor
darah adalah tidak memiliki kriteria donor yaitu sebesar 39,4%. Hal ini sesuai
dengan penelitian sebelumnya oleh Janice dan penelitian yang dilakukan di India
selatan oleh Sabuetal yaitu sebesar 34,6% dan 47,8% responden tidak pernah
melakukan donor darah karena tidak memiliki kriteria donor,tetapi berbeda
dengan penelitian Agrawaletal dan Jose etaldimana alasan yang paling banyak
muncul untuk tidak mendonorkan darah adalah kurangnya kesadaran dan rasa
takut.7,25,26,27Perbedaan ini mungkin disebabkan kurangnya informasi tentang
donor darah. Jose etal menyatakan bahwa kurangnya informasi dapat
menimbulkan ketakutan dan kesalahpahaman yang muncul dalam pikiran
responden.27
Dari hasil penelitian ditemukan sebanyak 30 orang (31,2%) yang pernah
melakukan donor darah. Hal ini mirip dengan penelitian Putra yaitu sebesar
28,2% responden pernah donor darah.28Angka ini masih lebih tinggi dibandingkan
penelitian yang dilakukan di Karnatakapada 165 mahasiswa kedokteran tahun
pertama oleh Jose etaldimana hanya 18,7% responden yang pernah donor darah. 27
Hal ini mungkin disebabkan perbedaan pada responden yang diuji, dimana pada
penelitian sebelumnya dilakukan pada responden mahasiswa tahun pertama,
sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada responden mahasiswa tahun kedua
dan ketiga.
Sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki pengetahuan yang
baik yaitu sebesar 64,6%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
sudah mengetahui mengenai donor darah. Hal yang masih perlu ditekankan untuk
diketahui responden adalah syarat donor darah sehingga pengetahuan responden
menjadisemakin baik. Penelitian ini berbeda dengan penelitian Janice dan
Sabuetal yaitu sebesar 39,1% dan 43,9% responden memiliki pengetahuan sedang
yang mungkin disebabkan kurangnya sumber informasi mengenai donor
darah.25,26
Hasil penelitian ditemukan sebagian besar responden memiliki sikap yang baik
terhadap donor darah yaitu sebesar 66,7%. Hal ini mirip dengan penelitian
sebelumnya oleh Janice yaitu sebesar 78,1% responden memiliki sikap yang baik

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
terhadap donor darah. 25Sikap dipengaruhi oleh pengetahuan, pikiran, keyakinan
dan emosi. Sari menyatakan tingkat pengetahuan dan sikap yang baik belum tentu
menimbulkan perilaku donor darah dikarenakan perilaku setiap orang dipengaruhi
oleh keputusan pribadi walaupun diberikan stimulus yang sama.29
Media informasi merupakan hal yang penting untuk merekrut para pendonor.
Dari hasil penelitian ditemukan sumber informasi utama donor darah adalah
sekolah atau kampus yaitu sebesar 39,0% dan sumber informasi terendah adalah
koran yang hanya sebesar 1,8%. Hal ini berbeda dengan Jose etalyang
menemukan sumber informasi utama berasal dari televisi, koran, dan radio. Hal
ini mungkin disebabkan perbedaan kurikulum sekolah dan penyebaran informasi
melalui media massa diantara kedua negara.27

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian


5.1.1.Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
yang beralamat di Jalan Dr. T. Mansur No. 5, Kampus USU, Medan, 20155,
Indonesia. Fakultas ini merupakan salah satu fakultas kebanggaan di Universitas
Sumatera Utara. Fakultas ini memiliki luas sekitar 122 Ha, dengan zona akademik
seluas 100 Ha dan memiliki berbagai fasilitas seperti masjid, perpustakaan, ruang
seminar, laboratorium, ruang kuliah, ruang tutorial, ruang skills lab, ruang PEMA
(Pemerintahan Mahasiswa), kantin, kamar mandi, kedai mahasiswa, tempat
fotokopi dan lahan parkir yang luas.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden


Gambaran karakteristik responden yang diamati adalah tahun angkatan, jenis
kelamin,usia, status kewarganegaraan, dan golongan darah. Distribusi frekuensi
karakteristik responden berdasarkan angkatan dapat dilihat dengan lengkap pada
tabel 5.1.

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Tahun


Angkatan
Tahun Angkatan Frekuensi Persentase (%)
2013 53 55,2
2014 43 44,8
Total 96 100

Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa kelompok terbesar adalah kelompok
mahasiswa angkatan 2013 yaitu sebanyak 53 orang (55,2%), diikuti dengan
angkatan 2014 sebanyak 43 orang(44,8%). Distribusi frekuensi karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dengan lengkap pada tabel 5.2.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis
Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 30 31,2
Perempuan 66 68,8
Total 96 100

Dari tabel 5.2 terlihat bahwa kelompok terbesar adalah kelompok perempuan
yaitu sebanyak 66 orang(68,8%), diikuti dengan kelompok laki-laki sebanyak 30
orang (31,2%). Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia
dapat dilihat dengan lengkap pada tabel 5.3.

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Usia


Usia Frekuensi Persentase (%)
18 tahun 1 1,0
19 tahun 17 17,8
20 tahun 38 39,6
21 tahun 29 30,2
22 tahun 8 8,3
23 tahun 3 3,1
Total 96 100

Pada tabel 5.3 terlihat bahwa dari segi usia, paling banyak responden berada pada
usia 20 tahun yaitu sebanyak 38 orang (39,6%), kemudian diikuti usia 21 tahun
sebanyak 29 orang (30,2%), usia 19 tahun sebanyak 17 orang (17,8%), usia 22
tahun sebanyak 8 orang (8,3%), usia 23 tahun sebanyak 3 orang (3,1%) danpaling
sedikit responden berada pada usia 18 tahun yaitu sebanyak 1 orang (1%).
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan status kewarganegaraan
dapat dilihat dengan lengkap pada tabel 5.4.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4.Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Status
Kewarganegaraan
Status Kewarganegaraan Frekuensi Persentase (%)
WNI (Warga Negara Indonesia) 84 87,5
WNA (Warga Negara Asing) 12 12,5
Total 96 100

Pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa kelompok terbesar adalah WNI (Warga Negara
Indonesia)yaitu sebanyak 84 orang (87,5%) dan sisanya adalah WNA (Warga
Negara Asing) yaitu sebanyak 12 orang (12,5%). Distribusi frekuensi karakteristik
responden berdasarkan golongan darah dapat dilihat dengan lengkap pada tabel
5.5.
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan
Golongan Darah
Golongan Darah Frekuensi Persentase (%)
A 23 24,0
B 23 24,0
AB 9 9,3
O 41 42,7
Total 96 100

Padatabel 5.5 terlihat bahwa paling banyak responden memiliki golongan darah O
yaitu sebanyak 41 orang (42,7%) kemudian diikuti golongan darah A dan B
masing-masing sebanyak 23 orang (24%), dan paling sedikit responden memiliki
golongan darah AB yaitu sebanyak 9 orang(9,3%).

5.1.3. Status Donor Darah


Status donor darah responden didistribusikan berdasarkan pernah tidaknya
responden melakukan donor darah, alasan untuk donor darah, alasan untuk tidak
donor darah, dan sumber informasi donor darah. Data jumlah responden yang
pernah dan belum pernah melakukan donor darah dapat dilihat lengkap pada tabel

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6.Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Status
Donor Darah
Status Donor Darah Frekuensi Persentase (%)
Pernah 30 31,2
Tidak Pernah 66 68,8
Total 96 100

Pada tabel 5.6 terlihat bahwa kelompok terbesar adalah responden yang tidak
pernah melakukan donor darah yaitu sebanyak 66 orang (68,8%). Responden yang
pernah melakukan donor darah sebanyak 30 orang(31,2%). Distribusi data alasan
responden untuk melakukan donor darah dapat dilihat pada tabel 5.7.

Tabel 5.7. Alasan Untuk Donor Darah


Alasan Untuk Donor Frekuensi Persentase (%)
Karena promosi kesehatan publik 15 50,0
Diajak oleh teman 7 23,3
Karena ingin mendapatkan pemeriksaan darah 3 10,0
Ada kegiatan donor darah 2 6,7
Lain-lain 3 10,0
Total 30 100

Pada tabel 5.7 terlihat bahwa alasan untuk melakukan donor darah yang paling
banyak muncul adalah karena promosi kesehatan yaitu sebanyak 15 orang (50%),
kemudian diikuti alasan diajak oleh teman sebanyak 7 orang (23,3%), karena
ingin mendapatkan pemeriksaan darah sebayak 3 orang (10%), lain-lain sebanyak
3 orang (10%) dan ada kegiatan donor darah sebanyak 2 orang (6,7%). Distribusi
data alasan responden untuk tidak melakukan donor darah dapat dilihat pada tabel
5.8.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Alasan Untuk Tidak Donor
Alasan Untuk Tidak Donor Frekuensi Persentase (%)
Tidak memiliki kriteria donor 26 39,4
Takut terinfeksi 7 10,6
Takut jarum suntik 8 12,1
Tidak tahu tempat donor darah 6 9,1
Ada penyakit sistemik 4 6,1
Lain-lain 15 22,7
Total 66 100

Pada tabel 5.8 terlihat bahwa alasan untuk tidak melakukan donor darah yang
paling banyak muncul adalah tidak memiliki kriteria donor sebanyak 26 orang
(39,4%), kemudian diikuti alasan lain-lain sebanyak 15 orang (22,7%), takut
jarum suntik sebanyak 8 orang (12,1%), takut terinfeksi sebanyak 7 orang
(10,6%), tidak tahu tempat donor darah sebanyak 6 orang (9,1%), dan ada
penyakit sistemik sebanyak 4 orang (6,1%). Distribusi data sumber informasi
responden tentang donor darah dapat dilihat pada tabel 5.9.

Tabel 5.9. Sumber Informasi Donor Darah


Sumber Informasi Donor Darah Frekuensi Persentase (%)
TV 12 7,1
Koran 3 1,8
Teman/Tetangga 24 14,2
Keluarga 15 8,9
Dokter/petugas kesehatan 30 17,8
Internet 19 11,2
Sekolah/Kampus 66 39,0
Total 169 100

Informasi tentang donor darah didapatkan dari berbagai sumber. Pada tabel 5.9
dapat dilihat jumlah jawaban responden sebanyak 169. Sumber informasi yang

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
paling banyak berasal dari sekolah/kampusyaitu sebanyak 66 jawaban (39,0%),
kemudian diikuti dokter/petugas kesehatan sebanyak 30 jawaban (17,8%),
teman/tetangga sebanyak 24 jawaban (14,2%), internet sebanyak 19 jawaban
(11,2%), keluarga sebanyak 15 jawaban (8,9%), TV sebanyak 12 jawaban (7,1%),
dan sumber informasi yang paling sedikit berasal dari koran yaitu sebanyak 3
jawaban (1,8%).

5.1.4. Pengetahuan dan Sikap Responden Tentang Donor Darah


Data distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden pada variabel pengetahuan
dapat dilihat pada tabel 5.10.

Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel


Pengetahuan
Jawaban Responden
No. Pertanyaan/Pernyataan Benar Salah
f % f %
1 Golongan darah Rhesus di Indonesia 89 92,7 7 7,3
2 Tempat darah diproduksi 90 93,8 6 6,2
3 Syarat tekanan darah untuk donor 59 61,5 37 38,5
4 Batasan usia untuk donor 66 68,8 30 31,2
5 Berat badan minimal untuk donor 90 93,8 6 6,2
6 Interval donor darah 80 83,3 16 16,7
7 Frekuensi maksimal donor dalam setahun 53 55,2 43 44,8
8 Lama proses pengambilan darah 83 86,5 13 13,5
9 Volume darah yang diambil 73 76,0 23 24,0
10 Keadaan yang menyebabkan tidak boleh 89 92,7 7 7,3
donor
11 Hal yang tidak dilakukan sebelum donor 89 92,7 7 7,3
12 Donor darah pada wanita menyusui 48 50,0 48 50,0
13 Donor darah pada wanita saat menstruasi 90 93,8 6 6,2
14 Donor darah pada wanita hamil 91 94,8 5 5,2
15 Penggunaan sediaan darah 65 67,7 31 32,3
16 Zat antikoagulan di dalam darah 56 58,3 40 41,7
17 Metode skrining darah 57 59,4 39 40,6
18 Golongan darah universal 91 94,8 5 5,2
19 Manfaat donor darah 80 83,3 16 16,7

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.10 pertanyaan/pernyataan yang paling banyak dijawab
dengan benar adalah pada nomor 14 dan 18 yaitu sebesar 94,8%, sedangkan
pertanyaan/pernyataan yang paling banyak dijawab dengan salah adalah pada
nomor 12 sebesar 50%.
Berdasarkan hasil uji tersebut tingkat pengetahuan seputar berdonor darah
dapat dikategorikan pada tabel 5.11.

Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan


Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
Baik 62 64,6
Cukup 29 30,2
Kurang 5 5,2
Total 96 100

Dari tabel 5.11 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori baik
memiliki persentase paling besar yaitu 64,6% (62 orang), diikuti dengan tingkat
pengetahuan dengan kategori cukup sebesar 30,2% (29 orang) dan tingkat
pengetahuan dengan kategori buruk sebesar 5,2% (5 orang). Data distribusi
frekuensi jawaban kuesioner responden pada variabel sikap dapat dilihat pada
tabel 5.12.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12. Distribusi Frekuensi Jawaban Kuesioner Responden pada
Variabel Sikap
Jawaban Responden
No. Pernyataan SS S TS STS
f % f % f % f %
1 Keinginan untuk donor 33 34,4 53 55,2 10 10,4 0 0
darah
2 Keinginan menjadi donor 19 19,8 51 53,1 25 26,1 1 1,0
secara berkala
3 Donor darah adalah 61 63,5 34 35,5 0 0 1 1,0
kegiatan yang mulia
4 Tidak mengharap imbalan 50 52,1 38 39,6 7 7,3 1 1,0
dari darah yang sudah
diberikan
5 Darah yang disumbangkan 56 58,3 37 38,6 3 3,1 0 0
bermanfaat bagi orang lain
6 Hanya mau mendonorkan 5 5,2 4 4,2 57 59,4 30 31,2
darah untuk orang yang
dikenal saja
7 Donor darah membuat 6 6,3 27 28,1 51 53,1 12 12,5
lemas
8 Donor darah 6 6,3 29 30,2 50 52,0 11 11,5
memungkinkan terkena
penyakit infeksi menular
9 Melakukan donor darah 15 15,6 59 61,5 20 20,8 2 2,1
apabila ada permintaan
darah yang sesuai dengan
golongan darah
10 Tidak perlu mendonorkan 1 1,0 11 11,5 58 60,4 26 27,1
darah apabila ada yang
membutuhkan karena ada
orang lain yang akan
menyumbangkan darah
11 Ikut berpartisipasi apabila 17 17,7 66 68,8 10 10,4 3 3,1
ada kegiatan donor darah
12 Mendukung teman atau 41 42,7 52 54,2 2 2,1 1 1,0
keluarga yang akan
melakukan donor darah
13 Peduli terhadap besarnya 41 42,7 54 56,3 0 0 1 1,0
angka kematian akibat
kurangnya darah
14 Memahami syarat untuk 33 34,4 55 57,3 7 7,3 1 1,0
menjadi seorang donor
15 Menolak mendonorkan 57 59,4 28 29,2 3 3,1 8 8,3
darah apabila ada praktik
menjual darah

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.12 terlihat bahwa pernyataan yang paling banyak dijawab untuk
pernyataan positif adalah pernyataan setuju (S) yaitu pada nomor 11 sebesar
68,8% dan pernyataan yang paling banyak dijawab untuk pernyataan negatif
adalah pernyataan tidak setuju (TS) yaitu pada nomor 10 sebesar 60,4%
Berdasarkan hasil uji tersebut sikap seputar donor darah dapat dikategorikan pada
tabel 5.13.

Tabel 5.13. Distribusi Frekuensi Hasil Uji Sikap


Sikap Frekuensi Persentase (%)
Baik 64 66,7
Sedang 31 32,3
Kurang 1 1,0
Total 96 100

Dari tabel 5.13 dapat dilihat bahwa sikap dengan kategori baik memiliki
persentase paling besar yaitu 66,7% (64 orang), diikuti dengan sikap dengan
kategori cukup sebesar 32,3% (31 orang) dan sikap dengan kategori buruk sebesar
1,0% (1 orang).

5.2. Pembahasan
Dari hasil penelitian ditemukan sebanyak 68,8% responden tidak pernah
melakukan donor darah. Hal ini mirip dengan penelitian yang dilakukan di India
pada 400 mahasiswa kesehatan tahun akhiroleh Giri PA etalyang menemukan
52,5 % responden tidak pernah melakukan donor darah.6 Hal yang sama juga
ditemukan pada penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara oleh Janice yaitu sebesar 62,2%.25Hal ini mungkin disebabkan
kurangnya pengetahuan dan informasi tentang donor darah. Kowsalyaetaldi India
menemukan adanya hubungan positif antara pengetahuan dan perilaku donor
darah yang mana perilaku donor dapat ditingkatkan dengan menanamkan
pengetahuan dan sikap yang positif terhadap donor darah.5

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Alasan yang paling banyak muncul pada responden yang tidak pernah donor
darah adalah tidak memiliki kriteria donor yaitu sebesar 39,4%. Hal ini sesuai
dengan penelitian sebelumnya oleh Janice dan penelitian yang dilakukan di India
selatan oleh Sabuetal yaitu sebesar 34,6% dan 47,8% responden tidak pernah
melakukan donor darah karena tidak memiliki kriteria donor,tetapi berbeda
dengan penelitian Agrawaletal dan Jose etaldimana alasan yang paling banyak
muncul untuk tidak mendonorkan darah adalah kurangnya kesadaran dan rasa
takut.7,25,26,27Perbedaan ini mungkin disebabkan kurangnya informasi tentang
donor darah. Jose etal menyatakan bahwa kurangnya informasi dapat
menimbulkan ketakutan dan kesalahpahaman yang muncul dalam pikiran
responden.27
Dari hasil penelitian ditemukan sebanyak 30 orang (31,2%) yang pernah
melakukan donor darah. Hal ini mirip dengan penelitian Putra yaitu sebesar
28,2% responden pernah donor darah.28Angka ini masih lebih tinggi dibandingkan
penelitian yang dilakukan di Karnatakapada 165 mahasiswa kedokteran tahun
pertama oleh Jose etaldimana hanya 18,7% responden yang pernah donor darah. 27
Hal ini mungkin disebabkan perbedaan pada responden yang diuji, dimana pada
penelitian sebelumnya dilakukan pada responden mahasiswa tahun pertama,
sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada responden mahasiswa tahun kedua
dan ketiga.
Sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki pengetahuan yang
baik yaitu sebesar 64,6%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
sudah mengetahui mengenai donor darah. Hal yang masih perlu ditekankan untuk
diketahui responden adalah syarat donor darah sehingga pengetahuan responden
menjadisemakin baik. Penelitian ini berbeda dengan penelitian Janice dan
Sabuetal yaitu sebesar 39,1% dan 43,9% responden memiliki pengetahuan sedang
yang mungkin disebabkan kurangnya sumber informasi mengenai donor
darah.25,26
Hasil penelitian ditemukan sebagian besar responden memiliki sikap yang baik
terhadap donor darah yaitu sebesar 66,7%. Hal ini mirip dengan penelitian
sebelumnya oleh Janice yaitu sebesar 78,1% responden memiliki sikap yang baik

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
terhadap donor darah. 25Sikap dipengaruhi oleh pengetahuan, pikiran, keyakinan
dan emosi. Sari menyatakan tingkat pengetahuan dan sikap yang baik belum tentu
menimbulkan perilaku donor darah dikarenakan perilaku setiap orang dipengaruhi
oleh keputusan pribadi walaupun diberikan stimulus yang sama.29
Media informasi merupakan hal yang penting untuk merekrut para pendonor.
Dari hasil penelitian ditemukan sumber informasi utama donor darah adalah
sekolah atau kampus yaitu sebesar 39,0% dan sumber informasi terendah adalah
koran yang hanya sebesar 1,8%. Hal ini berbeda dengan Jose etalyang
menemukan sumber informasi utama berasal dari televisi, koran, dan radio. Hal
ini mungkin disebabkan perbedaan kurikulum sekolah dan penyebaran informasi
melalui media massa diantara kedua negara.27

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
angkatan 2013 dan 2014 terhadap donor darah sebanyak 62 orang (64,6%)
dikategorikan baik, 29 orang (30,2%) dikategorikan cukup, dan 5 orang (5,2%)
dikategorikan buruk.
2. Sikap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2013
dan 2014 terhadap donor darah sebanyak 64 orang (66,7%) dikategorikan baik, 31
orang (32,3%) dikategorikan sedang, dan 1 orang (1,0%) dikategorikan kurang.

6.2. Saran
1. Diharapkan bagi petugas kesehatan di Unit Transfusi Darah dan organisasi kampus
terkait donor darah untuk memberikan penyuluhan dan promosi lebih giat mengenai
syarat dan manfaat donor darah sehingga kesadaran mahasiswa akan pentingnya
donor darah dapat meningkat.
2. Diharapkan dapat dilakukan aksi donor darah secara berkala di kampus USU untuk
terciptanya donor darah sukarela secara berkala.
3. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat lebih memperluas cakupan sampel tidak
hanya pada kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
namun juga pada fakultas lain, universitas lain, hingga masyarakat luas.
4. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan minat masyarakat
untuk melakukan donor darah sehingga dapat terjadi peningkatan jumlah kantong
darah yang diperlukan untuk keadaan gawat darurat.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA

1. Informed Health. What does blood do?. 2015. Available from:


https://www.informedhealth.org/what-does-blood-do.2249.en.html
2. Access To Safe Blood Transfusion. Geneva: World Health Organization; 2008
3. World Health Organization. 10 facts on blood transfusion. World Health
Organization. 2015. Available from : http://www.who.Int/
features/factfiles/blood_transfusion/en
4. Depkes RI. Situasi Pelayanan Darah Di Indonesia. Jakarta: Depkes RI; 2015
5. Kowsalya V, Vijayakumar R, Chidambaram R, Srikumar R, Reddy EP, Latha S, et al.
A Study on Knowledge, Attitude and Practice Regarding Voluntary Blood Donation
Among Medical Students in Puducherry, India. Pakistan Journal of Biological
Sciences: PJBS. 2013;16(9):439-442.
6. Giri PA, Phalke DB. Knowledge and Attitude about Blood Donation Amongst
Undergraduate Students of Pravara Institute of Medical Sciences Deemed University
of Central India. Ann Trop Med Public Health: 2012;5:569-73.
7. Agrawal A, Tiwari AK, Ahuja A, Kalra R. Knowledge, Attitude and Practices Of
People Towards Voluntary Blood Donation In Uttarakhand. Asian J Transfus Sci:
2013;7:59-62
8. Bakta MI. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC; 2006.
9. Hall, JE. Guyton and Hall Textbook Of Medical Physiology. 13th ed. Philadelphia:
Elsevier; 2016. p. 477
10. Kaushansky K, Lichtman MA, Beutler E, Kipps TJ, Seligsohn U, Prchal JT. Williams
Hematology. 8th ed. China. The McGraw-Hill Companies; 2010
11. Hoffbrand AV, Moss PAH. Kapita Selekta Hematologi. 6th ed. Sandra F. Jakarta:
EGC; 2013
12. Sherwood, L. Human Physiology : From Cells to Systems. USA: Cengage Learning;
2016. p. 388-389
13. Dean L. Blood Groups and Red Cell Antigens. Bethesda (MD): National Center for
Biotechnology Information (US); 2005. Chapter 7, The Rh blood group. Available
from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2269
14. Palang Merah Indonesia. Apa dan bagaimana donor darah itu?. Palang Merah
Indonesia. 2013. Available from: http://ayodonor.pmi.or.id/page/read/berita-dan-
publikasi/301385016995
15. Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2011
Tentang Pelayanan Darah. Sekretariat Negara. Jakarta
16. Palang Merah Indonesia DKI Jakarta. Syarat Untuk Menjadi Donor Darah. Palang
Merah Indonesia DKI Jakarta. 2012. Available from:
http://pmidkijakarta.or.id/pelayanan.php?id=19#.V0_saJN95mA
17. Kawthalkar SM. Essentials of Haematology. 2nd ed. New Delhi: Jaypee Brothers
Medical Publishers; 2013
18. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014; (3). p. 2844-
2851
19. Departemen Kesehatan RI. Buku Pedoman Pelayanan Transfusi Darah: Skrining
Untuk Penyakit Infeksi. Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat, Direktorat
Promosi Kesehatan. 2001
20. James D. Blood Transfusion and Notes on Related Aspects of Blood clotting and
Heamoglobinopathies. In: H. C. Heming (eds) Scientific Foundation of Anesthesia.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
London: WB Saunders; 200. p. 375-391
21. Palang Merah Indonesia. Donor Sekarang - Manfaat Donor Darah. Palang Merah
Indonesia. 2013. Available from:
http://www.pmi.or.id/index.php/aktivitas/pelayanan/donor-darah/donor-
sekarang.html?showall=&start=3
22. Notoatmodjo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003.
23. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.
24. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. 4th ed. Jakarta:
Sagung Seto; 2013
25. Janice. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Donor Darah dengan Tindakan
Berdonor Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara: Medan; 2009
26. Sabu KM, Remya A, Binu VS, Vivek R. Knowledge, Attitude, and Practice on Blood
Donation among Health Science Students in a University campus of South India.
Online J Health Allied Scs. 2011;10(2):6
27. Jose AP, Angadi MM, Masali KA, Bhat S, KJ S, Wajantri P. Knowledge, Attitude
and Practices on Voluntary Blood Donation Among College Students in Bijapur,
Karnataka. IJCRR. 2013;5(6):1043-946
28. Putra RO. Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Tentang Donor Darah pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Skripsi. Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala: Aceh; 2013
29. Sari SE. Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Donor Darah pada Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak. Skripsi. Universitas
Tanjungpura Pontianak: Pontianak;2013

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Defany Novita Sary


Tempat/Tanggal Lahir : Perbaungan, 11 Januari 1997
Agama : Islam
Alamat : Jl. Karya Wisata Komp. J. City Metropolis Raya
27
Riwayat Pendidikan : 1. SD Swasta No. 059 Kebun Kencana, Riau
(2002- 2003)
2. SD Swasta No. 045 Kebun Sei. Dua, Riau
(2003-2006)
3. SD Swasta No. 044 Kebun Kayangan, Riau
(2006-2008)
4. SMP Swasta Al-Azhar Medan (2008-2011)
5. SMA Akselerasi Al-Azhar Medan (2011-2013)
6. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara (2013- Sekarang)
Riwayat Organisasi : Standing Committee On Reproductive Health
Including AIDS PEMA FK USU (SCORA PEMA
FK USU) (2015-Sekarang)

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4
HASIL UJI VALIDITAS
a. Item Pertanyaan Pengetahuan
No. Soal Nilai r table Nilai Korelasi Kesimpulan
1 0,444 0,549 Valid
2 0,444 0,811 Valid
3 0,444 0,461 Valid
4 0,444 0,544 Valid
5 0,444 0,758 Valid
6 0,444 0,607 Valid
7 0,444 0,678 Valid
8 0,444 0,835 Valid
9 0,444 0,554 Valid
10 0,444 0,449 Valid
11 0,444 0,876 Valid
12 0,444 0,595 Valid
13 0,444 0,607 Valid
14 0,444 0,537 Valid
15 0,444 0,045 Tidak Valid
16 0,444 0,690 Valid
17 0,444 0,576 Valid
18 0,444 0,632 Valid
19 0,444 0,709 Valid
20 0,444 0,632 Valid
21 0,444 0,330 Tidak valid

b. Item Pertanyaan Sikap


No. Soal Nilai r table Nilai Korelasi Kesimpulan
1 0,444 0,703 Valid
2 0,444 0,647 Valid
3 0,444 0,536 Valid
4 0,444 0,717 Valid
5 0,444 0,602 Valid
6 0,444 0,661 Valid
7 0,444 0,642 Valid
8 0,444 0,533 Valid
9 0,444 0,284 Tidak Valid
10 0,444 0,202 Tidak Valid
11 0,444 0,621 Valid
12 0,444 0,687 Valid
13 0,444 0,668 Valid
14 0,444 0,432 Tidak Valid
15 0,444 0,655 Valid
16 0,444 0,640 Valid
17 0,444 0,805 Valid
18 0,444 0,386 Tidak Valid
19 0,444 0,634 Valid

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5

HASIL UJI RELIABILITAS


a. Item Pertanyaan Pengetahuan
Case Processing Summary
N %
Valid 20 100.0
a
Cases Excluded 0 .0
Total 20 100.0

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.916 19

Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Item- Cronbach's
if Item Variance if Total Correlation Alpha if Item
Deleted Item Deleted Deleted
VAR00001 12.95 24.576 .467 .914
VAR00002 12.85 23.713 .774 .907
VAR00003 13.15 24.766 .381 .917
VAR00004 13.20 24.274 .486 .914
VAR00005 12.95 23.524 .709 .908
VAR00006 12.80 24.695 .590 .911
VAR00007 13.05 23.734 .610 .911
VAR00008 12.85 23.608 .802 .906
VAR00009 12.90 24.516 .514 .913
VAR00010 12.70 26.011 .402 .915
VAR00011 12.80 23.747 .867 .905
VAR00012 12.85 24.661 .527 .913
VAR00013 12.80 24.695 .590 .911
VAR00014 12.70 25.695 .543 .914
VAR00016 13.10 23.779 .590 .911
VAR00017 13.25 24.197 .511 .913
VAR00018 12.95 23.945 .611 .910
VAR00019 12.90 23.884 .667 .909
VAR00020 12.95 24.155 .563 .912

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
b. Item PertanyaanSikap

Case Processing Summary


N %
Valid 20 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 20 100.0

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.902 15

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Corrected Cronbach's
Item Deleted Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 44.45 42.050 .686 .891
VAR00002 44.90 42.832 .597 .895
VAR00003 43.85 47.818 .455 .900
VAR00004 43.90 45.147 .698 .892
VAR00005 44.00 47.263 .495 .899
VAR00006 44.55 44.155 .655 .893
VAR00007 44.75 43.039 .664 .892
VAR00008 44.70 44.958 .494 .899
VAR00011 44.45 45.524 .586 .895
VAR00012 44.65 43.608 .650 .893
VAR00013 44.60 44.358 .600 .895
VAR00015 44.00 47.053 .526 .898
VAR00016 44.15 47.397 .484 .899
VAR00017 44.45 42.997 .714 .890
VAR00019 44.30 42.853 .570 .897

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6

HASIL PENGOLAHAN DATA

Frequencies

Statistics

Valid 96
N
Missing 0

FrequencyTable
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid CumulativePercent
Percent
Laki-laki 30 31.2 31.2 31.2
Valid Perempuan 66 68.8 68.8 100.0
Total 96 100.0 100.0

Umur
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
18 1 1.0 1.0 1.0
19 17 17.8 17.8 18.8
20 38 39.6 39.6 58.4
Valid 21 29 30.2 30.2 88.6
22 8 8.3 8.3 96.9
23 3 3.1 3.1 100.0
Total 96 100.0 100.0

Angkatan
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
2013 53 55.2 55.2 55.2
Valid 2014 43 44.8 44.8 100.0
Total 96 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Golongan Darah
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
A 23 24.0 24.0 24.0
B 23 24.0 24.0 48.0
Valid AB 9 9.3 9.3 57.3
O 41 42.7 42.7 100.0
Total 96 100.0 100.0

Kewarganegaraan
Frequency Percent Valid CumulativePercent
Percent
Indonesia 84 87.5 87.5 87.5
Valid Malaysia 12 12.5 12.5 100.0
Total 96 100.0 100.0

Status donor darah


Frequency Percent Valid CumulativePercent
Percent
Pernah 30 31.2 31.2 31.2
Tidak 66 68.8 68.8 100.0
Valid
Pernah
Total 96 100.0 100.0

Pengetahuan
Frequency Percent Valid CumulativePercent
Percent
baik 62 64.6 64.6 64.6
kurang 5 5.2 5.2 69.8
Valid
cukup 29 30.2 30.2 100.0
Total 96 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Sikap
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
baik 64 66.7 66.7 66.7
kurang 1 1.0 1.0 67.7
Valid
sedang 31 32.3 32.3 100.0
Total 96 100.0 100.0

Statistics
Alasan berdonor
Valid 30
N
Missing 66

Alasan berdonor
Frequenc Percen Valid CumulativePercen
y t Percen t
t
Karena 15 15.6 50.0 50.0
promosi
kesehatan
publik
Diajak oleh 7 7.3 23.3 73.3
teman
Kerena ingin 3 3.1 10.0 83.3
Valid mendapatka
n
pemeriksaan
darah
Ada kegiatan 2 2.1 6.7 90.0
donor darah
Lain-lain 3 3.1 10.0 100.0
Total 30 31.3 100.0
Missin 66 68.8
System
g
Total 96 100.0

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Statistics
Alasan Tidak Donor
Valid 66
N
Missing 103

Alasan Tidak Donor


Frequency Percent Valid CumulativePercent
Percent
Tidak 26 15.4 39.4 39.4
memiliki
kriteria donor
Takut 7 4.1 10.6 50.0
terinfeksi
Takut jarum 8 4.7 12.1 62.1
suntik
Valid Tidak tahu 6 3.6 9.1 71.2
dimana
tempat donor
darah
Ada penyakit 4 2.4 6.1 77.3
sistemik
Lain-lain 15 8.9 22.7 100.0
Total 66 39.1 100.0
Missing System 103 60.9
Total 169 100.0

Statistics
Sumber informasi donor darah
Valid 169
N
Missing 0

Sumber informasi donor darah


Frequenc Percen Valid CumulativePercen
y t Percen t
t
Vali TV 12 7.1 7.1 7.1

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
d Koran 3 1.8 1.8 8.9
Teman/Tetangg 24 14.2 14.2 23.1
a
Keluarga 15 8.9 8.9 32.0
Dokter/petugas 30 17.8 17.8 49.8
kesehatan
Internet 19 11.2 11.2 61
Sekolah/Kampu 66 39.0 39.0 100.0
s
Total 169 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Assalamualaikum Wr Wb/Salam Sejahtera


Dengan Hormat,
Perkenalkan nama saya Defany Novita Sary. Saya sedang menjalani
pendidikan kedokteran program S1 Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul
“Gambaran Pengetahuan dan Sikap Donor Darah pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera UtaraAngkatan 2013 dan 2014”.
Donor darah adalah orang yang memberikan darah secara sukarela untuk
maksud dan tujuan transfusi bagi orang lain yang membutuhkan. Semua orang
dapat menjadi donor darah jika memenuhi persyaratan yang berlaku. Ketersediaan
darah sangat tergantung pada pendonor darah. Di Indonesia dalam 10 tahun
terakhir terjadi peningkatan jumlah donasi darah, namun masih belum dapat
memenuhi kebutuhan. Kurangnya jumlah pendonor bisa disebabkan oleh
beberapa sebab, misalnya kurangnya pengetahuan, tidak ada keinginan, tidak ada
waktu dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk berdonor.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan
sikap donor darah serta karakteristik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utaraangkatan 2013 dan 2014. Adapun manfaat dari
penelitian ini adalah dapat menjadi bahan informasi gambaran pengetahuan dan
sikap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utaraangkatan 2013
dan 2014 tentang donor darah dan menambah wawasan dan pengetahuan
masyarakat di bidang kesehatan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
digunakan sebagai penilaian terhadap kesiapan mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utarauntuk ikut berperan dalam menyukseskan kegiatan
100% donor darah sukarela sesuai panduan WHO guna memenuhi kebutuhan
darah di Medan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner berupa
pertanyaan tentang pengetahuan dan sikap yang akan dibagikan dan diisi oleh
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2013 dan
2014. Penelitian dilakukan dengan perkiraan waktu 15-20 menit untuk setiap
mahasiswa.
Partisipasi Anda bersifat sukarela dan tanpa paksaan dan dapat mengundurkan
diri sewaktu-waktu. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan
dan digunakan untuk kepentingan penelitian. Untuk penelitian ini Anda tidak akan
dikenakan biaya apapun.
Terima kasih saya ucapkan kepada mahasiswa yang telah ikut berpartisipasi
pada penelitian ini. Keikutsertaan mahasiswa dalam penelitian ini akan
menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan
mahasiswa bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah saya persiapkan.

Medan, September 2016

Peneliti

( )

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8

LEMBARAN PERSETUJUAN RESPONDEN


Mahasiswa/i Yth.,
Saya yang bernama Defany Novita Sary, seorang mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang untuk selanjutnya disebut sebagai
peneliti hendak melakukan penelitian mengenai pengetahuan dan sikap
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2013 dan
2014. Peneliti memerlukan Mahasiswa/i, yang selanjutnya disebut sebagai
responden, sebagai subjek dalam penelitian. Responden diminta untuk mengisi
angket sesuai petunjuk.
Nama responden tidak akan dicantumkan pada hasil penelitian dan
jawaban dari responden hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian.
Pengisian angket kurang lebih memakan waktu 15-20 menit.
Jika responden setuju untuk mengisi angket ini, silahkan menandatangani
kolom yang telah tersedia. Peneliti berterima kasih dan sangat menghargai waktu
yang telah diluangkan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Tanda Tangan & Nama


(Boleh inisial)

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9

ANGKET PENELITIAN
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DONOR DARAH PADA
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA
UTARAANGKATAN 2013 DAN 2014
A. Karakteristik Responden:
a. Angkatan :
b. Jenis kelamin :
c. Umur :
d. Berat badan :
e. Golongan darah :
f. Status Kewarganegaraan :
g. Alamat :
h. Status donor darah : Pernah
 Tidak pernah

i. Jika pernah, jenis donor :  Sukarela


darah  Keluarga/pengganti
Bayaran

j. Jika pernah, berapa kali :  1 2 3 >3


Anda pernah donor darah

k. Jika pernah, alasannya :  Untuk ditransfusikan kepada anggota


keluarga
 Karena promosi kesehatan publik
 Diajak oleh teman
 Karena ingin mendapatkan pemeriksaan
darah
 Lain-lain, yaitu...
l. Jika tidak, alasannya :  Alergi
 Tidak memiliki kriteria donor
 Takut terinfeksi
 Takut jarum suntik
 Tidak tahu dimana tempat donor
darah
 Lain-lain, yaitu...

m. Sumber informasi tentang :  Televisi


donor darah  Koran
 Teman/tetangga
 Keluarga
 Dokter/petugas kesehatan
 Internet
 Sekolah/kampus
 Lainnya, yaitu...

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10

Pengetahuan Mahasiswa Tentang Donor Darah


Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memberikan tanda silang
(X) pada jawaban yang Anda anggap benar.
1. Masyarakat Indonesia umumnya ber-Rhesus...
a. Positif
b. Negatif
c. Positif dan negatif
2. Dimanakah darah diproduksi?
a. Limpa
b. Sum-sum tulang belakang
c. Hati
3. Salah satu syarat untuk menjadi donor darah adalah mempunyai tekanan darah sistole
... dan diastole ...
a. 80-180 dan 50-100
b. 100-170 dan 70-100
c. 120-170 dan 80-120
4. Berapakah batasan usia yang diperbolehkan untuk donor darah?
a. Antara 15-50 tahun
b. Antara 16-40 tahun
c. Antara 17-60 tahun
5. Berapakah berat badan minimal yang diperbolehkan untuk melakukan donor darah?
a. 35 kg
b. 45 kg
c. 60 kg
6. Berapa jarak minimal donor darah bila sudah pernah donor sebelumnya ?
a. 3 bulan
b. 6 bulan
c. 9 bulan
7. Frekuensi maksimal donor darah dalam setahun adalah…
a. 2 kali
b. 5 kali
c. 10 kali
8. Berapa lama proses pengambilan darah pada donor darah?
a. 15 menit
b. 45 menit
c. 1 jam
9. Berapa banyak volume darah yang diambil saat proses donor darah?
a. 50-100 cc
b. 250-350 cc
c. 500-650 cc
10. Berikut ini adalah keadaan-keadaan yang menyebabkan seseorang tidak boleh donor
darah, kecuali
a. Melakukan hubungan seksual
b. Ketergantungan narkoba
c. Menderita Hepatitis B atau C
11. Apa yang tidak dilakukan sebelum melakukan donor darah?
a. Makan
b. Minum banyak air

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
c. Puasa (tidak makan)
12. Apakah wanita yang menyusui dapat melakukan donor darah?
a. Bisa
b. Tidak
13. Apakah wanita yang sedang menstruasi dapat melakukan donor darah?
a. Bisa
b. Tidak
14. Apakah wanita hamil dapat melakukan donor darah?
a. Bisa
b. Tidak
15. Pasien ITP (ImmuneThrombocytopenic Purpura) umumnya memerlukan transfusi
darah dalam bentuk?
a. WholeBlood
b. Platelet concentrate
16. Freshfrozen plasma Sitrat menyebabkan darah tidak membeku dengan cara berikatan
dengan...
a. Kalsium darah
b. Zat besi darah
c. Hemoglobin
17. Metode untuk menskrining darah yang umum digunakan di UTD (unit transfusi
darah) cabang adalah
a. PCR
b. Rapid test
c. ELISA
18. Golongan darah yang merupakan donor universal (orang dengan jenis golongan darah
yang dapat memberi transfusi darah kepada semua orang dengan golongan darah
jenis apapun) adalah…
a. A
b. AB
c. O negative
19. Dengan menjadi pendonor kita akan mendapatkan manfaat berupa, kecuali ?
a. Menjaga kesehatan jantung
b. Menurunkan produksi sel darah merah
c. Mendeteksi penyakit serius

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11
Sikap Mahasiswa Terhadap Donor darah
Petunjuk : Berilah tanda centang () pada jawaban yang menurut Anda
benar SS untuk jawaban Sangat Setuju, S untuk jawaban Setuju, TS untuk
jawaban Tidak Setuju, dan STS untuk jawaban Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya memiliki keinginan untuk melakukan donor
darah
2 Saya berkeinginan untuk menjadi pendonor secara
berkala
3 Menurut saya donor darah adalah kegiatan yang
mulia karena dapat menolong orang lain
4 Saya tidak mengharapkan imbalan (upah) dari
darah yang sudah saya sumbangkan
5 Saya merasa darah yang saya sumbangkan sangat
bermanfaat bagi orang lain
6 Saya hanya mau mendonorkan darah untuk orang
yang saya kenal saja
7 Saya merasa donor darah membuat badan saya
akan lemas
8 Saya merasa kegiatan donor darah akan
memungkinkan saya terkena penyakit infeksi
menular
9 Saya akan mendonorkan darah apabila ada
permintaan darah yang sesuai dengan golongan
darah saya
10 Saya merasa tidak perlu mendonorkan darah
apabila ada orang yang membutuhkan karena saya
merasa masih ada orang lain yang akan
menyumbangkan darahnya
11 Saya akan ikut berpartisipasi dalam aksi donor
darah yang diadakan di lingkungan kampus atau
lingkungan tempat saya tinggal
12 Saya akan mendukung teman atau keluarga saya
yang akan melakukan donor darah
13 Saya peduli terhadap besarnya angka kematian
akibat kurangnya ketersediaan darah
14 Saya telah memahami syarat-syarat untuk menjadi
seorang donor
15 Bilaterjadipraktikmenjualdarah demi mencari
profit/keuntungan,
Sayaakanmenolakuntukmendonorkandarah

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai