Anda di halaman 1dari 18

 

BAB I
PENDAHULUAN

A. Lata
Latarr Belak
Belakan
angg
Sering
Seri ng kali kita mendengar
mendengar orang-orang
orang-orang Indonesia yang menggunakan
menggunakan
 bahasa yang tidak baku dalam kegiatan-kegiatan resmi atau menggunakan kata
sera
serapa
pan
n ya
yang
ng sa
sala
lah,
h, ba
bahka
hkan
n da
dala
lam
m penul
penulis
isanp
anpun
un masi
masih
h te
terj
rjad
adii ke
kesa
sala
lahan
han
  penggu
penggunaa
naan
n tanda
tanda baca,
baca, sehing
sehingga
ga mengak
mengakiba
ibatka
tkan
n kesala
kesalahan
han makna,
makna, padahal
padahal
Pemerintah Indonesia telah membuat aturan-aturan resmi tentang tata bahasa baik 
itu kata serapan maupun penggunaan tanda baca. Pelajaran Bahasa Indonesia
sebenarnya
sebenarnya sudah diajarkan
diajarkan sejak dari Sekolah Dasar (SD) sampai
sampai ke perguruan
perguruan
ti
tinggi
nggi.. Tapi
Tapi kesala
kesalahan
han ini masih
masih sering
sering ter
terjad
jadi,
i, bahkan
bahkan berula
berulang-u
ng-ulan
lang
g kali.
kali.
Ketidak fahaman terhadap tata bahasa Indonesialah yang mengakibatkan orang-
orang sering melanggar aturan resmi yang telah dibuat pemerintah tentang tata
 bahasa Indonesia. Yang mengkhawatirkan ialah ketika aturan ini terlalu sering
diacuhkan oleh masyarakat Indonesia, karena salah satu dampak negatifnya ialah
hal ini akan dianggap lazim oleh masyarakat Indonesia terlebih lagi oleh anak-
cucu yang akan menjadi penerus negeri ini, karena akan mempersulit masyarakat
dalam berkomunikasi.
Maka dari itu dalam makalah ini, penulis akan memaparkan bagaimana

tata bahasa yang benar tentang kata serapan dan tanda-tanda baca, sehingga kita
memahami dan dapat menerapkan aturan berbahasa yang baik dan benar dalam
ke
kehi
hidup
dupan
an se
seha
hari
ri-ha
-hari
ri te
terl
rleb
ebih
ih dalam
dalam ac
acar
ara-
a-aca
acara
ra re
resm
smi.
i. Karen
Karenaa Ment
Menter
erii
Pendid
Pendidika
ikan
n dan Kebuday
Kebudayaan
aan Republ
Republik
ik Indone
Indonesia
sia telah
telah membuat
membuat keputus
keputusan
an
 Nomor 0543a/U/1987, tanggal 9 September 1987, dicermatkan pada Rapat Kerja
ke-30 Panitia Kerja Sama Kebahasaan di Tugu, tanggal 16-20 Desember 1990
dan diterima pada Sidang Ke-30 Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-
Malaysia di Bandar Seri Begawan, tanggal 4-6 Maret 1991, tentang  Pedoman

-1-
 

Umum Ejaan Bahasa Indoensi


Indoensia
a yang Disempurnakan.
Disempurnakan. Berarti adanya keseriusan
dari pihak Pemerintah tentang Ejaan dan Tata Bahasa Indonesia dan harus kita
terapkan.

B. Batasan Masalah
Dari
Dari la
lata
tarr be
bela
laka
kang
ng masa
masala
lah
h di atas
atas,, maka
maka munc
muncul
ul tu
tuga
gass penul
penulis
is untuk 
untuk 
menjelaskan lebih jauh tentang Kata Berimbuhan dan Kata Ulang

C. Rumusan Masalah
Permas
Permasala
alahan
han yang
yang kami
kami angkat
angkat menjad
menjadii pembah
pembahasa
asan
n makalh
makalh ini
adalah mengenai Kata Berimbuhan dan Kata Ulang

-2-
 

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kata
Kata Berimb
Berimbuha
uhan
n (A
(Afiks
fiksasi)
asi)

Afiksasi atau kata berimbuhan adalah proses pembubuhan afiks pada kata
dasar.. Afiksasi
dasar Afiksasi ini dibedakan
dibedakan menjadi
menjadi empat macam, yaitu:
yaitu: prefiksasi
prefiksasi,, infiksasi
infiksasi,,
sufiksasi, dan konfiksasi1
Dalam bahasa Indonesia, imbuhan terdiri atas awalan, sisipan, akhiran,
dan gabungan awalan dengan akhiran yang disebut konfiks dan gabungan afiks
dalam ilmu bahasa. Awalan yang terdapat di dalam bahasa Indonesia terdiri atas
me(N)-,, be(R)-,
me(N)- be(R)-, di-, te(R), -pe(N)-, pe(R)-, ke-, dan  se-, sedangkan sisipan terdiri
dan se-,
atas -el
-el-,
-, -em-,
-em-, dan -er -;
-; akhiran terdiri atas -kan
-kan,, -i, dan -an
-an;; ko
konf
nfik
ikss at
atau
au
gabungan afiks terdiri atas gabungan awalan dengan akhiran. Awalan dan akhiran
masih sangat produktif digunakan, sedangkan sisipan tidak produktif. Walaupun
demikian,
demikian, semua imbuhan termasuk
termasuk sisipan
sisipan di dalamnya,
dalamnya, apabil
apabilaa diperlukan,
diperlukan,
masih
masih dapat kita manfaatkan,
manfaatkan, misalnya,
misalnya, dalam penciptaan
penciptaan kosakata
kosakata baru atau
dalam penerjemahan atau penyepadanan istilah asing2
a. Awalan me(N)-
Proses
Pros pengimbuhan dengan awalan me(N)- terhad
es pengimbuhan terhadap
ap bentuk dasar 
dapat mengakibatkan
mengakibatkan munculnya bunyi sengau atau bunyi hidung dapat pula
tidak. Hal tersebut bergantung pada bunyi awal bentuk dasar yang dilekati

awalan
awalan terseb
tersebut.
ut. Bunyi
Bunyi awal bentuk dasar
dasar dapat
dapat luluh,
luluh, dapat
dapat pula
pula tidak 
tidak 
  bergant
bergantung
ung pada
pada jenis
jenis bunyi
bunyi bentuk
bentuk dasar
dasar yang
yang dilekat
dilekatii awalan
awalan.. Unt
Untuk 
uk 
memperjelas hal tersebut, perhatikan contoh berikut:
me(N)- + buat → membuat me(N)- + kikis→ mengikis
me(N)- + pakai→ memakai me(N)- + hadap→ menghadap
me(N)- + fotokopi → memfotokopi me(N)- + undang→ mengundang
me(N)- + dengar→ mendengar  me(N)- + muat→ memuat

1
Sumarwati, 1999: 20
2
Agus, dkk, 2007: 19-27

-3-
 

me(N)- + tatar → menatar  me(N)- + nilai → menilai


me(N)- + jabat → menjabat me(N)- + nyanyi → menyanyi
me(N)- + colok→ mencolok  me(N)- + nganga → menganga
me(N)- + suruh→ menyuruh me(N)- + lepas→ melepas
me(N)- + ganti→ mengganti me(N)- + rusak→ merusak 

Apabilaa bentuk
Apabil bentuk dasar
dasar yang
yang dilekat
dilekatii hanya
hanya berupa
berupa satu
satu suku kata, me(N)-
suku kata,
 berubah menjadi menge-, misalnya, dalam contoh berikut.
me(N)- + cap → mengecap
me(N)- + pak → mengepak 

 Namun demikian, perlu kita perhatikan jika bentuk dasar tersebut ditempeli
awalan di-,   bentuk
bentuk yang
yang ditemp
ditempeli
elinya
nya tidak
tidak mengal
mengalami
ami perubah
perubahan.
an. Kita
Kita
 perhatikan contoh berikut.
di- + pak → dipak 
di- + tik→ ditik 

di- + cap→ dicap


Berdasarkan contoh-contoh yang sudah kita kenal dengan baik, dapat kita
impulkan
impulkan bahwa untuk membentuk
membentuk kata secara benar, kita harus mengetahui
mengetahui
dasarnya. 3
 bentuk dasarnya. 
b. Awalan be(R)-
Awalan be(R)- memiliki tiga variasi, yaitu ber-, be-, dan bel-. Variasi tersebut
muncul sesuai dengan bentuk dasar yang dilekatinya, misalnya, dalam contoh
 berikut:
 be(R)- + usaha→ berusaha  be(R)- + kerja→ bekerja
 be(R)- + diskusi→ berdiskusi  be(R)- + serta→ beserta
 be(R)- + korban→ berkorban  be(R)- + ajar → belajar 
 be(R)- + rencana → berencana
Kata beruang  sebagai kata dasar berar
berarti
ti sejenis binatang, sedangkan sebagai
kata berimbuhan, yang terdiri atas ber- dan uang  memiliki arti mempunyai
uang; ber- dan ruang 
ruang    berarti memiliki ruang’. Kata tersebut akan menjadi

3
 Arifin, Zaenal, 2006. Cermat Berbahasa Indonesia.
Indonesia. Jakarta: Akapress, hal 111

-4-
 

 jelas artinya jika terdapat dalam konteks kalimat. Begitu pula halnya dengan
kata berevolusi yang terdiri atas ber- dan evolusi atau ber- dan revolusi
revolusi..
Dalam keseharian kini sering digunakan kata berterima atau keberterimaan
keberterimaan..
Dalam hal ini awalan ber- sejajar dengan awalan di-. Jadi, berterima sama

dengan diterima
diterima,, misalnya, dalam kalimat Usulan yang disampaikan kepada
  Bapak
Bapak Gubernu
Gubernurr sudah
sudah berteri
berterima.
ma. Kata berterima dan keberterimaan
merupakan padanan acceptable dan acceptability dal
merupakan dalam
am bahasa
bahasa Inggri
Inggris.
s.
Dalam bahasa Melayu, imbuhan ber- yang sepadan dengan di- merupakan hal
yang lazim, peribahasa   gayung bersambut, kata berjawab
lazim, peribahasa berjawab  berarti  gayung 
disambut, kata dijawab.
c. Awalan te(R)-
Awalan te(R)- memi
memiliki variasii ter
liki varias ter-,
-, te-,
te-, dan tel-. Ketiga variasi tersebut
muncul sesuai dengan bentuk dasar yang dilekatinya. Layak diingat bahwa
awalan ini memiliki tiga macam arti dalam pemakaiannya. Pertama, artinya
sama
sama de
deng
ngan
an palin
paling.
g. Kedu
Kedua,
a, meny
menyat
atak
akan
an ar
arti
ti ti
tida
dak
k se
senga
ngaja
ja.. Keti
Ketiga
ga,,
menyatakan arti sudah di- Misalnya dalam contoh di bawah ini.
te(R)- + dengar→ terdengar  te(R)- + kerjakan→ tekerjakan
te(R)- + pandai→ terpandai te(R)- + perdaya→ teperdaya
te(R)- + rasa → terasa te(R)- + percaya→ tepercaya
Selanj
Selanjutn
utnya,
ya, cobalah
cobalah Anda
Anda menggu
menggunaka
nakan
n awalan
awalan it
itu
u dalam
dalam kata
kata lain
lain dan
kalimat lain yang sesuai dengan tautannya.
d. Awalan pe(N)-
Awalan  pe(N)- dan
dan pe(R)-
 pe(R)-

Awalan  pe(N)- dan  pe(R)- merup


merupakan
akan pembentuk kata benda. Kata benda
yang dibentuk dengan  pe(N)-   berkaitan dengan kata kerja yang berawalan
me(N)-. Kata benda yang dibentuk dengan pe(R)-
dengan  pe(R)- berkaitan
 berkaitan dengan kata kerja
berawalan be(R)-. Awalan  pe(N)- memil
yang berawalan memiliki variasi   pe-,
iki variasi pe-, pem-,
pem-, pen-,
pen-,
 peny-, peng-, dan  penge-. Variasi tersebut muncul bergantung pada bentuk 
dilekati pe(N)-. Kitaihat contoh berikut:
dasar yang dilekati pe(N)-.
pe
pe((N)-
N)- + rusak→ pe
usak peru
rusa
sak 
k  pe(N)- + cari → pencari
pe(N)- + laku → pelaku pe
pe(N
(N))- + suluh→ pe
suluh peny
nyul
uluh
uh

-5-
 

pe(N)- + beri → pemberi pe


pe(N
(N))- + gu na→ pe
guna peng
nggu
gunana
pe
pe((N)-
N)- + pa
paso
sok k→ pe
pema
masosok 
k  pe
pe(N
(N)-
)- + kirim→ pe
kirim peng
ngir
irim
im
pe
pe(N
(N)-
)- + daf tarr→ pe
dafta pend
ndaf
afta
tarr pe(N)- + tik → pengetik 
pe
pe(N
(N)-
)- + telitii→ pe
telit pene
neli
liti
ti pe
pe(N cap→ pe
(N))- + cap peng
ngec
ecap
ap
pe(N)- + jual → penjual pe(N)- + las → pengelas
Dalam keseharian sering dijumpai bentuk  pengrajin
 pengrajin yang berarti orang yang 
  pekerjaannya membuat kerajinan’ . Bila kita bandingkan dengan kata  pe(N)-
+ rusak 
rusak  menjadi  perusak  yang berarti
berarti orang yang membuat kerusakan’ 
kerusakan’ ,
 pengrajin merupakan bentuk yang tidak tepat. Kita ingat saja bahwa
 bentuk  pengrajin
 bentuk 
kedua kata tersebut, rajin dan rusak , merupakan kata sifat. Karena itu, bentuk 
tersebut harus dikembalikan pada bentuk yang tepat dan sesuai dengan kaidah,
 perajin..
yaitu perajin
yaitu
Awalan  pe(R)- memiliki variasi bentuk  pe-, per-, dan  pel-. Variasi tersebut
bentuk  pe-,
muncul sesuai denngan bentuk dasar yang dilekati awalan  pe(R)-. Kita lihat

contoh berikut:
 pe(R)- + dagang → pedagang
 pe(R)- + kerja→ pekerja
 pe(R)- + tapa → pertapa
 pe(R)- + ajar → pelajar 
Kata-kata sebelah kanan berkaitan dengan awalan ber- yang dilekati dengan
kata dasar  dagang, kerja, tapa, dan ajar . Jadi, kata-kata tersebut berkaitan
dengan kata berdagang, bekerja, bertapa, dan belajar . Selain kata-kata itu,
kita sering melihat kata-kata lain seperti  pesuruh dan
seperti pesuruh  penyuruh.. Kata pesuruh
dan penyuruh
dibentuk dari   pe(R)- + suruh,
suruh, sedangkan  penyuruh dibentuk dari   pe(N)- +
 suruh..  Pesuruh  berarti
 suruh  berarti   yang disuruh’ 
disuruh’ dan
dan  penyuru
 penyuruh
h berarti yang menyuruh’.
menyuruh’.
Beranalogi pada kedua kata tersebut kini muncul kata-kata lain yang sepola
dengan  pesuruh dan  penyuruh, misalnya, kata  petatar  dan  penatar ,  pesuluh
 penyuluh..
dan penyuluh
dan
Dalam
Dalam bahasa
bahasa Indones
Indonesia
ia sekara
sekarang
ng muncul
muncul pula
pula bentuk
bentuk kata
kata yang
yang sepola
sepola
dengan kedua kata di atas, tetapi artinya berlainan. Misalnya,  pegolf, pecatur,
 perenang,
 perenang, pesenam, dan  petenis
 petenis.. Awalan  pe-   pada kata-kata tersebut berarti

-6-
 

 pelaku olah raga golf, catur, renang, senam, dan tenis. Selain itu, muncul juga
  bentuk
bentuk lain sepertii  pemerhati ‘  yang memperhatikan’ 
lain sepert ,   pemers
pemersatu
atu ‘yang 
‘yang 
mempersatukan’  dan  pemerkaya ‘  yang memperkaya’ 
. Ben
Bentuk
tuk-ben
-bentuk
tuk it
itu
u
merupakan bentuk baru dalam bahasa Indonesia. Kata-kata yang termasuk 

kata benda itu berkaitan dengan kata kerja yang berawalan memper- atau
memper- + kan.
kan. Kini mari kita mencoba menaruh perhatian
perhatian pada pemakaian
 bentuk kata yang dicetak miring dalam kalimat berikut.
o Pertamina
Pertamina akan
akan mendat
mendatangk
angkan alat  pembor  min
an alat minyak
yak dari
dari Amerik
Amerikaa
Serikat.

o merupakan pewaris Angkatan 45.


Generasi muda sekarang merupakan pewaris

o Sebagai  pengelola administrasi, dia begitu cekatan.


Sebagai pengelola

o Betulkah
Betulkah bangsa
bangsa Indones
Indonesia sebagaii  pengkonsumsi   baran
ia sebaga barang
g buatan
buatan
Jepang.

o pun pemitnahnya
Siapa pun pemitnahnya harus dihukum.

o adalah pemrakarsa pembangunan
Mereka adalah pemrakarsa  pembangunan gedung ini.

o Setiap peubah dalam penyusunan harus dapat diuji.


Setiap peubah

o disebut  pengopi..
Orang yang memfotokopi bisa disebut pengopi

o siapa petembak dan
Dapatkah Anda membedakan siapa petembak  siapa penembak ?
dan siapa penembak 

o Orang yang memberikan atau memiliki saham suatu perusahaan bisa


disebut penyaham perusahaan.
disebut penyaham  perusahaan.

e. Konfiks pe(N)-an
Konfiks  pe(N)-an dan
dan pe(R)-an
 pe(R)-an
Kataa be
Kat benda
nda ya
yang
ng dibe
dibent
ntuk
uk de
dengan  pe(N)-an menunj
ngan menunjukkan
ukkan proses yang
 berkaitan dengan kata kerja yang berimbuhan me(N)-, me(N)-kan,
me(N)-kan, atau me(N)-
i. Kata
Kata benda
benda yang
yang dibent
dibentuk dengan  pe(R)-an ini menunjukkan
uk dengan menunjukkan hal atau
masala
masalah
h yang
yang berkai
berkaitan
tan dengan
dengan kata
kata kerja
kerja yang
yang berawalan be(R)-. Kita
berawalan
 perhatikan contoh berikut:
 pe(N)- + rusak + -an → perusakan  pe(N)- + tik + -an → pengetikan
 pe(N)- + lepas + -an → pelepasan  pe(R)- + kerja + -an → pekerjaan

-7-
 

 pe(N)- + tatar + -an → penataran  pe(R)- + ajar + -an → pelajaran


 pe(N)- + sah + -an → pengesahan
Selain kata-kata yang dicontohkan, kita sering menemukan kata-kata yang
tida
tidak
k se
sesu
suai
ai de
deng
ngan
an ka
kaid
idah
ah di atas
atas se
sepertii   pengrumahan, pengrusakan,
pert
 pengluasan, penyucian (kain), penglepasan, penyoblosan, dan  pensuksesan
 pensuksesan..
Kata-k
Kata-kata
ata yang
yang tidak
tidak sesuai
sesuai dengan
dengan kaidah
kaidah ini harus
harus dikemb
dikembali
alikan
kan pada
pada
  bentuk
bentuk yang
yang tepat
tepat (Bagai
(Bagaiman
manaa bentuk
bentuk yang
yang tepat
tepat dari
dari kata-ka
kata-kata
ta di atas
atas
menurut Saudara?).
 f. Akhiran -an dan Konfiks ke-an
akhiran  –an atau konfiks
Kata benda dapat dibentuk dengan bentuk dasar dan akhiran –an
ke-an.. Kata benda yang mengandung akhiran -an umumnya menyatakan hasil,
ke-an
sedangkan kata benda yang mengandung konfiks ke-an umumnya menyatakan
hal. Untuk memperjelas uraian di atas, kita perhatikan contoh berikut:

o
Dia mengirimkan sumbangan sepekan lalu, tetapi kiriman itu belum
kami terima.

o Sebulan setelah dia mengarang artikel, karangan


karangannya
nya itu dikirimkan ke
sebuah media massa.

Kataa be
Kat bend
ndaa ya
yang
ng menga
mengand
ndung ke-an ditur
ung diturunkan
unkan langsung
langsung dari bentuk 
dasarnya seperti contoh berikut:
o Beliau hadir untuk meresmikan penggunaan gedung baru.  Kehadiran
 beliau disana disambut dengan berbagai kesenian tradisional.

o Mere
Mereka
ka te
terl
rlam
amba
batt meny
menyer
erah
ahka
kan
n tu
tuga
gasnya..  Keterlambatan
snya itu

menyebabkan mereka mendapatkan nilai jelek.


Isilah rumpang kalimat berikut dengan kata benda yang mengandung akhiran
-an atau konfiks ke-an
ke-an..
o Sejak lama ia dididik 
dididik orang
orang tuanya. ... yang diberikan orang tuanya itu
menyebabkan dia menjadi orang besar.

o Mereka membantu kami sepekan lalu. ... itu sangat bermanfaat bagi
kami.

-8-
 

o Masyarakat di pulau terpencil itu masih terbelakang. ... itu


menyebabkan taraf hidup mereka masih rendah.

o sangat pandai di kelasnya. Karena ... itu, dia memperoleh


Anak itu sangat pandai
 beasiswa dari pemerintah.

o
selalu gagal . Akan tetapi, dia tidak pernah
Usaha yang ditempuhnya selalu gagal 
 putus asa akibat ...nya itu.

 g. Kata Kerja Bentuk me(N)-


Bentuk me(N)- dan me(N)-kan
Akhiran -kan dan -i  pada kata kerja dalam kalimat berfungsi menghadirkan
objek
objek kalima
kalimat.
t. Bebera
Beberapa
pa kata
kata kerja
kerja baru
baru dapat
dapat digunak
digunakan
an dalam
dalam kalima
kalimatt
setela
setelah
h diberi akhiran -kan atau -i. Mar
diberi akhiran Marii kita
kita perhat
perhatika
ikan
n contoh
contoh untuk 
untuk 
memperjelas uraian.
o Beliau sedang mengajar 
mengajar di
di kelas.

o Beliau sedang mengajarkan


mengajarkan bahasa
 bahasa Indonesia.

o Beliau mengajari kami bahasa Indonesia di kelas.

o Atasan kami menugasi kami mengikuti penyuluhan ini.

o Atasan kami menugaskan


menugaskan pembuatan
 pembuatan naskah pidato kepada sekretaris.

o Pemerintah menganugerahi rakyat Jawa Barat tanda kehormatan.

o Pemerintah menganugerahkan tanda kehormatan kepada rakyat Jawa


Barat.

o Kami membeli
membeli buku-buku
 buku-buku baru untuk perpustakaan.

o
Kami membelikan mereka buku baru untuk perpustakaan.
o Setiap 28 Oktober kami memperingati hari Sumpah Pemuda.

h. Awalan ke-
Awalan ke-
ke- berfungsi
 berfungsi membentuk kata benda dan kata bilangan, baik bilangan
tingkat
tingkat maupun
maupun bilanga
bilangan
n yang
yang menyat
menyatakan
akan kumpul
kumpulan.
an. Kata
Kata benda
benda yang
yang
dibentuk dengan awalan ke- sangat terbatas, yaitu hanya pada kata tua, kasih,
hendak yang
hendak  yang menjadi ketua, kekasih, dan kehendak .

-9-
 

Penentuan apakah awalan ke- sebagai pembentuk kata bilangan tingkat atau
kataa bilanga
kat bilangan
n yang
yang menyat
menyatakan
akan kumpul
kumpulan
an harus
harus diliha
dilihatt dalam
dalam hubunga
hubungan
n
kalimat. Misalnya kalimat berikut:
o Tim kami berhasil menduduki peringkat ketiga dalam MTQ tingkat

Jawa Barat.
o  Ketiga
 Ketiga penyuluh
 penyuluh itu ternyata teman kami waktu di SMA.

Dalam percakapan sehari-hari,, awalan ke- serin


percakapan sehari-hari sering mengganti awalan ter-
g mengganti
sebagai bentuk pasif. Hal ini terjadi karena pengaruh bahasa daerah atau
dialek tertentu. Dalam situasi resmi, hal ini harus dihindari.
Kita perhatikan contoh berikut:
Menurutt lapora
Menuru
 laporan
n yang
yang dapat
dapat diperc
dipercaya
aya,, korban
korban tanpa
tanpa identi
identitas
tas itu
ketabrak mobil.
ketabrak  mobil.
Seharusnya:


Menurut laporan yang dapat dipercaya, korban tanpa identitas itu
tertabrak mobil.
tertabrak mobil.

i. Akhiran Lain
Selain akhiran asli bahasa Indonesia -kan, -i, dan -an, terdapat pula beberapa
akhiran yang berasal dari bahasa asing, misalnya, -wan, -man, dan -wati
-wati dari
  bahasa Sanskerta; akhiran -i, -wi, dan -iah dari bahasa Arab. Akhiran -wan
dan -wati  produktif, sedangkan akhiran  –man tidak demikian. Akhiran -wi
lebih produktif daripada akhiran -i dan -iah
-iah.. Akhiran -wi tidak hanya terdapat
dalam bentukan bahasa asalnya, tetapi juga terdapat dalam bentukan dengan
 bentuk dasar bahasa Indonesia.
Perhatikan beberapa contoh kata berikut:
karyawan seniman
karyawati manusiawi
olahragawan surgawi
olahragawati  badani
 budiman  badaniah
Beberapa contoh bentuk kata yang salah dan yang benar didaftarkan berikut
ini.

- 10 -
 

Salah:
memparkir
menterjemahkan
mentafsirkan
mensukseskan

memitnah
menyolok 
menyintai
Benar:
memarkir  dikata  beserta
menerjemahkan dipensiun  berwarna
menafsirkan terlantar   bekerja sama
menyukseskan terlanjur   berterima kasih
memfitnah  pengrusakan dikatakan
mencolok   pengletakan dipensiunkan
mencintai  penglepasan telantar 
mengontrakan  pengrajin telanjur 

membanding
mengundur  nampak 
dibanding  perusakan
 peletakan
memberitahu diselusuri  pelepasan
 berserta mengontrakkan  perajin
 bewarna membandingkan tampak 
 bekerjasama mengundurkan dibandingkan dengan
 berterimakasih memberi tahu ditelusuri

B. Kata Ulang
Defi
Defini
nisi
si Kata
Kata ulan
ulang(
g(re
redu
dupl
plik
ikas
asi)
i) ad
adal
alah
ah ka
kata
ta ya
yang
ng menga
mengala
lami
mi pr
pros
oses
es

  pengul
pengulang
angan,b
an,baik
aik sebagi
sebagian
an ataupu
ataupun
n seluru
seluruhny
hnyaa dengan
dengan disert
disertai
ai peruba
perubahan-
han-
4
 perubahan bunyi ataupun tidak.
Jenis-Jenis Kata Ulang
1. Perula
Perulangan
ngan seluru
seluruh
h bent
bentuk
uk dasar 
dasar 
Perulangan ini disebut juga perulangan utuh atau
dwilingga.perulangan utuh ada dua macam.Pertama, perulangan terhadap
kata dasar.Kedua,perulangan terhadap kata berimbuhan.
4
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.
Indonesia . Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

- 11 -
 

Contoh
Rumah=rumah-rumah-perumahan-perumahan
Lari= lari-lari>pelari-pelari
Pagi>pagi-pagi

2. Pe
Peru
rula
langa
ngan
n kata
kata berim
berimbu
buhan
han
Imbuhan tersebut ada yang melekat pada komponen pertama dan pula
yang melekat pada komponen keduanya
Contoh:
Berlari>berlari-lari
Memukul>pukul memukul
3. Perula
Perulangan
ngan beru
berubah
bah bunyi
bunyi atau
atau salin
salin suara
suara
Perubahan bunyi itu ada yang terjadi pada vocal & ada pula yang pada
konsonan.
Contoh:
Warna>warna-warni
Gerak>gerak-gerik 
Sayur>sayur-mayur 
d. Pe
Peru
rula
lang
ngan
an se
seba
bagi
gian
an
Yakn
Yaknii pe
peru
rula
lang
ngan
an yang
yang terj
terjad
adii ha
hany
nyaa pa
pada
da se
seba
bagi
gian
an be
bent
ntuk 
uk 
dasar.Perulangan ini disebut juga dwipurwa.
Contoh:

Pepohonan & leluhur 


Makna Kata Ulang
Makna kata ulang adalah sebagai berikut:
A.menyerupai atau tiruan sesuatu
B.intensitas kualitatif atau frekuentatif 
C.Banyak dan bermacam-macam
D. Banyak tak tentu
E.Kolektif 

- 12 -
 

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Afiksasi atau kata berimbuhan adalah proses pembubuhan afiks pada kata
dasar.. Afiksasi
dasar Afiksasi ini dibedakan
dibedakan menjadi
menjadi empat macam, yaitu:
yaitu: prefiksasi
prefiksasi,, infiksasi
infiksasi,,
sufiksasi, dan konfiksasi
Dalam bahasa Indonesia, imbuhan terdiri atas awalan, sisipan, akhiran,
dan gabungan awalan dengan akhiran yang disebut konfiks dan gabungan afiks
dalam ilmu bahasa. Awalan yang terdapat di dalam bahasa Indonesia terdiri atas
me(N)-,, be(R)-,
me(N)- be(R)-, di-, te(R), -pe(N)-, pe(R)-, ke-, dan  se-, sedangkan sisipan terdiri
dan se-,
atas -el
-el-,
-, -em-,
-em-, dan -er -;
-; akhiran terdiri atas -kan
-kan,, -i, dan -an
-an;; ko
konf
nfik
ikss at
atau
au
gabungan afiks terdiri atas gabungan awalan dengan akhiran. Awalan dan akhiran
masih sangat produktif digunakan, sedangkan sisipan tidak produktif. Walaupun
demikian,
demikian, semua imbuhan termasuk
termasuk sisipan
sisipan di dalamnya,
dalamnya, apabil
apabilaa diperlukan,
diperlukan,
masih
masih dapat kita manfaatkan,
manfaatkan, misalnya,
misalnya, dalam penciptaan
penciptaan kosakata
kosakata baru atau

dalam penerjemahan atau penyepadanan istilah asing


Defi
Defini
nisi
si Kata
Kata ulan
ulang(
g(re
redu
dupl
plik
ikas
asi)
i) ad
adal
alah
ah kakata
ta ya
yang
ng menga
mengala
lami
mi pr
pros
oses
es
  pengul
pengulang
angan,b
an,baik
aik sebagi
sebagian
an ataupu
ataupun
n seluru
seluruhny
hnyaa dengan
dengan disert
disertai
ai peruba
perubahan-
han-
 perubahan bunyi ataupun tidak.

B. Saran
Demikian
Demikian makalah
makalah yang dapat kami sampaikan.
sampaikan. Semog
Semogaa sedikit
sedikit uraian
uraian kami
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Penulis sangat menyadari, bahwa

- 13 -
 

makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan
adanya kritikan yang konstruktif dan sistematis dari pembaca yang budiman, guna
melahirkan
melahirkan sebuah perbaikan
perbaikan dalam penyusulan
penyusulan makalah
makalah selanjutnya
selanjutnya yang lebih
 baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal, 2006. Cermat Berbahasa Indonesia.


Indonesia. Jakarta: Akapress.

Chae
Chaer,
r, Abdu
Abdul. 2006. Tat
l. 2006. Tata
a Baha
Bahasa
sa Pr
Prak
akti
tiss Baha
Bahasa
sa Indone
Indonesi
sia
a. Ed
Edis
isii Revi
Revisi
si..
Jakarta: Rineka Cipta.

http://www.scribd.com/doc/39505534/Proposal-Analisis-Pemakaian-Kata-
Berimbuhan

- 14 -
 

KATA PENGANTAR 

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga
  penul
penulis
is dapat
dapat menyel
menyelesa
esaika
ikan
n makala
makalah
hiii ini dengan
dengan judul
judul “K
“Kata
ata Ula
Ulang
ng dan
dan kata
kata
Berimbuhan ” tepat pada waktunya.
Penuli
Penuliss menguca
mengucapka
pkan
n terima
terima kasih
kasih kepada
kepada dosen
dosen pembim
pembimbin
bing
g yang
yang telah
telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi

motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penuli
Penuliss menyad
menyadari
ari bahwa
bahwa dalam
dalam pembua
pembuatan
tan makala
makalah
h ini masih
masih banyak 
banyak 
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Bengkulu, Oktober 2010

Penyusun
 

- 15 -

i
 

MAKALAH
 “Kata Ulang dan Kata Berimbuhan”

Oleh :
Verra Yovioalay
Sofvia Soliza
Yuli Yusnita
Shinta Purnama N
Robin Simagona

Dosen :

Bustomi

JURUSAN DAKWAH
BIMBINGAN KONSELING ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
STAIN (BENGKULU)
2010

- 16 -
 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................


KATA
KATA PENGAN
PENGANTAR
TAR....
.......
.......
.......
......
.......
.......
......
.......
.......
......
.......
.......
......
.......
.......
.......
.......
......
.......
........
.........
..........
.........
.... i
DAFATR
DAFATR ISI....
ISI.......
......
.......
.......
......
.......
.......
.......
.......
......
.......
.......
......
.......
.......
......
.......
.......
.......
........
.........
..........
..........
..........
..........
........
... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. La
Lata
tarr Bela
Belakan
kang..
g....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
....
.....
.....
....
....
.....
......
......
......
..... 1
B. Tuju
Tujuan
an ..
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
.....
......
......
......
......
.....
.. 1
C. Rumu
Rumusa
san
n Masa
Masala
lah.
h....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
.....
......
.....
.. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Kata
Kata Beri
Berimb
mbuha
uhan.
n...
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
......
......
......
......
......
......
... 3
B. Kata
Kata Ul
Ulan
ang.
g...
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
....
....
.....
.....
.....
......
......
......
......
.....
.. 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.
Kesimpulan........
.............
.............
..............
..............
.............
.............
..............
.............
.............
...............
.......................
............... 13
B. Kritik
Kritik dan Saran .............
....................
..............
..............
.............
.............
..............
.............
.............
.......................
................ 13

DAFTAR
DAFTAR PUSTAK
PUSTAKA
A ....
.......
......
.......
.......
.......
.......
......
.......
.......
......
.......
.......
......
.......
.......
.......
.......
......
.......
.......
.......
.........
..........
....... iii

ii
- 17 -
 

- 18 -

Anda mungkin juga menyukai