Anda di halaman 1dari 10

Analisis Penyebab dan Dampak

Krisis Manajemen Bank


Paska Pakto 1988
Oleh: Rijanto

Pendahuluan kepada para pelaku peibankan.


Pada awal pemerintahan Order Baru Kebijaksanaan yang berkaitan
berbagai regulasi di sektorpeibankan telah dengan suku bunga, pengerahan dana,
dilakukan melalui pengaturan Undang- perkreditan, penciptaan produk-produk
Undang No. 13 tahun 1968 lentang Bank perbankan dsbnya (kecuali yang prioritas)
Sentral, disamping berbagai Undang- semakin banyak diserahkan kepada
Undang yang dikeluaikan pada tahun 1968 masyarakat perbankan sendiri. Namun
mengenai pendirian/pembentukan Bank- kebijaksanaan pendirian bank-bank baru
bank milik negara seperti Bank Ekspor m aupun penyebaranbank-bank yang sud ah
Impor Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, ada selama periode 1 Juni 1983 sampai
BankTabungan Negara, BankBumi Daya. dengan Oktober 1988 masih dibatasi.
Bank Dagangan Negara dan Bank Negara Periode sesudah Pakto 27, 1988
Indonesia 1946. DenganlandasanUndang- sampai sekai^gmerupakanperiode dengan
Undang no. 14 th. 1967 dan Undang- kebebasan dan kompetisi yang kadang-
Undang no. 13 th. 1968 tersebut maka kadang merijurus kearah kurang positip
mulailah periode kehidupan perbankan dan tidakjarang mengabaikan etika bisnis.
yang cukup regulatip dimana perbankan Kebebasan dalam penetapan suku
memiliki missi tertentu sesuai dengan arah bunga pinjaman / simpanan, keleluasaan
kebijaksanaan pemerintah diseitai dengan dalam menciptakan produk-produk
campur tangan dan pengenalan yang cukup pengerahan dana'yang beraneka ragam,
jauh oleh Pemerintah dan Bank Sentral. pendirian bank-bank baru baik nasional,
Sesudah periode tersebut maka campuran maupun asing, memperluas
munculphase deregulasi yang dimulai pada jaringan kantor baru, mencari upaya dan
1 Juni 1983 dejngan berbagai peraturan cara-cara yang semakin komplek dalam
yang bersifat mengurangi campur tangan penempatandanpenanamandana,sehingga
dan keterlibatan Otoritas Moneter. menciptakan kompetisi yang semakin ketat
Campur tangan Bank Sentral dengan segala macam implikasinya. -
dikurangi secara bertahap dan keterlibatan
dalam pengaturan berbagai kegiatan dan I. Paket Kebijaksanaan Oktober 1988
usaha bank telah semakin diserahkan (I) Dari kronologis perkembangan

*) Makalah ini disampaikanpada SbidiumGenerate,UniversitasIslam Indonesia Yogyakarta pada


tanggal 14 desember 1992.
**) Drs. Rijanto adalah Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta dan Pengamat
Perbankan

44
kehidupanperbankansejakPakto27,1988 nasional.
tcrlihat bahwa masyarakat umum, dunia (2). Dengan Pakto, 27, 1988 diharapkan
usaha maupun dunia perbankan sendiri perbankan nasional menjadi lebih kokoh,
memperoleh kebebasan yang leblh luas mandiri dan lebih dewasa sehingga tidak
dalam mengembangkan kegiatan dan usaha lagimemerlukan dukungan demidukungan
mereka. Walaupun sangatterlambat, namun dari Bank Sentral seperti masa-masa
dengan dikeluarkannya ketentuan tentang sebelumnya, namun secara bertahap dapat
pendirian bank serta pembukaan kantor dikurangidan bahkan padasuatu saat dapat
cabang baru, peningkatan status dihilangkan.
peningkatan sebagai bank devisa, Namun apa yang diberikan oleh
kelonggaran dalam pendirian bank-bank Pakto, 27,1988 tersebut nampaknya telah
campuran, pendirian BPR dsbnya, maka dimanfaatkan oleh perbankan dengan
telah menunjang pelaksanaan berlebihan, sehingga akibatnya dapat kita
kebijaksanaan 1 Juni 1983 secara lebih lihat bahwa ekspansi moneter yang
optimal. Disadari bahwa dengan didukung dengan kuat oleh peningkatan
kebijaksanaan 1 Juni tsb masih banyak kreditperbankantelahmenimbulkan akibat-
bank yang belum mampu menghadapi akibat negatip bagi perekonomi annasional.
perkembangan serta gejolak ekonomi dan Ekspansi yang cepat tersebut telah
moneter yang dapat terjadi saat. Hal ini membawa dampak yang kurang
disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa menguntungkan terhadap pengendalian
struktur organisasi maupun manajemen tingkat inflasi dan juga tumbuhnya
bank-bank pada waktu ituumumnya masih kecenderungan kearah pemanfaatan devisa
belum mantap dan masih lemah dan jauh yang semakin meningkat sebagai akibat
dari profesional. Disamping itu perbankan berkembangnya kebutuhan impor dan
nasional masih sangat tergantung kepada spekulasi valas.
dukungan dan bantuan Bank Sentral, (3). Dengan mempergunakan berbagai
sehingga keadaannya sangat rapuh dalam perangkat moneter SBI (Sertifikat Bank
menghadapi kondisi ekonomi dan moneter Indonesia) dan SBPU (Surat BerhargaPasar
yang berlaku. Oleh karenanya tidak Uang) dan dengan kebijaksanaankontraksi
mengherankan bahwa seringterjadi gejolak melalui "Gebrakan Sumarlin" padakwartal
maupun kasus-kasus perbankan yang 1th 1991,OtoritasMonetermengharapkan
memerlukan pegangan dan campur tangan masyarakat perbankan mampu membaca
Bank Sentral. Seringnya teijadi campur sinyal-sinyal yang dilontarkan, sehingga
tangan tsb berkaitan erat dengan adanya mereka dapat menyesuaikan diri teihadap
pandangan bahwa gejolak ekonomi / langkah-langkah yang akan diambilnya.
moneter tidak saja sebagai penyebab tetapi Namun kekurangpekaan maupun
juga sebagai akibat rapuhnya kondisi kemungkinanmasihrendahnyapemahaman
perbankan nasional, sehingga karenanya terhadap langkah-langkah yang diambil
Otoritas Moneter selalubenipaya agartidak Otoritas tersebut pada akhimya masih
terjadi hal-hal negatip yang dapat banyak pengelola bank yang mengambil
menyebabkan timbulnya gangguan langkah-langkah kebijaksanaan yang
teitiadap stabilitas moneter/peibankan yang kurang sejalan dengan arah yang
dapatberakibat negatip bagi perekonomian dikehendaki B.I.

45
(4). Sementara itu pertumbuhan bank yang aparat pengawas dan pembina kehilangan
cepat baik dari sisi kelembagaan maupun kendali dan pelaksanaan pengawasannya
kegiatan usahanya telah membawa menjadi kurang efektip.
problema baru yaitu meningkatnya
kebutuhan tenaga pengelola yang n. Paket Kebijaksaan, 28 Pebruari 1991
profesional, trampil, berdedikasi danpenuh
tanggung jawab yang mampu memenuhi (I) Kebijaksanaan diatas merupakan
tuntutankebutuhanpengelolaanperbankan penyempumaan dari Pakto, 27, 1988 dan
yang modem. Langkanya tenaga-tenaga lebih banyak menekankan mengenai
yang memenuhi persyaratan telah masalah pelaksanaan pengelolaan bank
membawa permasalahan baru yaitu dengan menjalankan prinsiphati-hatiXpm-
perebutan dan semakin banyaknya kasus- dent banking princip). Dengan ketentuan
kasus pembajakan serta meningkatnya bam ini menyebabkan para pemegang
biayatenagakeija yangbersangkutan. Bagi saham maupun para pengelola berasaha
bank-bankyangkurangmampumemenuhi menjalankanusahabanknyasecaraberhati-
tenaga-tenaga yang dibutuhkan tersebut, hati dan koservatipdan bahkan seringkali
maka sistempengelolaan,gayamanajemen banyak bankyangdinilai kelewat hati-hati,
yang dipakai, strategi kebijaksanaan sehinggasepertiyangkitaalami dewasaini
operasional yang dianut masih tetap justm telah memgikan kepentingan dunia
tradisional, sehingga semakin ketinggalan usaha dan kegiatan ekonomi nasional. Pola
dengan bank-bank pesaingnya. Dengan berpikiryangdianuttersebutberangkatdari
perkembangan yangsemakin cepat, maka kenyataan bahwa kepentingan banknya
bank-bank yang kurang didukung oleh temtama penjagaan tingkat kesehatarmya
kemampuan manajemen yang andal, lebih diutamakan ketimbang
lemahnya perencanaan dan pengendalian pengembangan kegiatan diluar banknya
serta masih berkembangnya pola dan gaya yaitubaiklingkunganduniausahamaupun
berpikir lama yang umumnya lebih kegiatan dan perkembangan ekonomi
cenderang kepadasosok penampilan bank makro. Dengan prinsip dan pola berpikir
yangsemu (masihsenangwindow dressing) tersebut maka masyarakat perbankan
telah membawa ekses negatip bagi bemsaha menahan diri melakukan ekspansi,
perkembangan bahknya dimasa-masa memonitor secermat mungkin komponen-
datang disamping merugikan masyarakaL komponenkegiatan usahanya agarjangan
(5). Berbagai kasus yang muncul sesudah mengganggu penilaian tingkat
Pakto, 27, 1988 memberikan indikasi kesehatannya. Kegiatan demikian
disamping masih lemahnya sistem dilakukan para pengelola secara mtin dan
pengelolaanmaupunpengendalianintemal cermat dan bahkan bank-bank pada
juga kurang effektifhyafimgsi pehibinaan umumnya telah membentuk unit-unit yang
dan pengawasan ekstemal. Sehubungan mempunyaitugaskhususuntukmemonitor
denganhaltersebutakhimyatimbulkembali perkembangan komponen-komponen
pertanyaan apakah dengan semakin luas penilaian kesehatan banknya.
dan bertambah banyaknya lembaga (2). Permasalahan lain yang masih sangat
perbankanbesertakegiatanoperasinyayang mengganjal tidak saja dihadapi oleh
perlu diawasi dan dibinatidakmenjadikan kelompok BUSN tetapi juga oleh Bank-

46
bank Pemerintah terulama mengenai yang semakin tajam tidak saja dalam
strukturpennodalan yang masihlemah dan kegiatan usaha memperebutkan dana dan
kondisi ini pada gilirannya akan sangat debitur yang dianggap solid dan prima,
beipenganihterhadapkemampuanekspansi tetapi juga mencari tenaga-tenaga
perbankan. Walaupun ketentuan profesional yang dianggap mampu
pemenuhan kecukupan modal atau capital mendukung perluasan dan perkenibangan
adequacy sebesar 5% pada Maret 1992 banknya masing-masing. Pada akhimya
umumnya banyak yang sudah terpenuhi dengan adanyapeluang dankebebasan yang
(kecuali pada kelompok bank-bank demikian luas telah mengkibatkan
pemerintahtertenhiyangbahkanmasihada kehidupan perbankan semakin kurang
dibawah 4%), namun hal ini tidak berarti terkendali sehingga berakibat tumbuhnya
bahwa permasalahannya telah dapat ekspansi moneter perkreditan berlebihan
dipenuhisecaramudah terlebih-lebih pada yang pada akhimya mempersulit upaya-
waktunanti pada Maret 1993 danDesember upaya pengendalian ekonomi makro.
1993 wajib memenuhi CAR 7% dan 8%. (2) Dengan meningkat dan memanasnya
Hal ini berkaitan erat dengan kenyataan mesin ekonomi sebagai akibat ulah sektor
bahwa pada umumnya pemenuhan CAR perbankan yang berlebihan telah
tersebut dilakukan dengan mengorbankan mendorong otoritas mengambil langkah-
ekspansi kredit masing-masing sehingga langkahpengamananberupakebijaksanaan
berdampak kurang menguntungkan yang ketat (Tight Money Policy), sehingga
terhadap dunia usaha dan tingkat bunga sejak periode tsb yaitu Maret 1991
pinjaman. berjalanlahkondisi moneteryangdianggap
Upaya penambahan modal bagi perbankan tidak longgar lagi yang dibarengi dengan
swasta nampaknya tidak mudah dilakukan tingkatbunga tinggi sertasemakinseretnya
olehparapemegangsahamterutamadengan kreditperbankan. Kondisinyasemakin sulit
mudah dilakukan oleh para pemegang dengan diterapkannya Pak. Feb, 28 1991
saham terutama dengan memperhatikan yang mengutamakan pelaksanaan prinsip
kondisi ekonomi makro yang lesu dan prudent banking system yang seringkali
moneter yang ketat, sehingga mereka ini dianggap berlebihan sehingga pada
lebih suka memilih tidak melakukan akhimya menyulitkan upaya-upaya untuk
tindakan ekspansi. Bagi bank-bank mengembalikan kondisi kegiatan
pemerintah, tanggung jawab penambahan bperbankan kearah yang normal. Tingkat
modal ada ditangan Dep. Keuangan bungayangsemakinsulitdiajakkompromi,
sehingga kelompok bank ini menunggu adanya gap komunikasi, berkembangnya
langkah-langkah instansi tersebut dan faktorphsycologis dikalangan masyarakat
mereka sedangbemsahauntukmemperoleh perbankan, adanya sikap saling tidak
pinjaman US$ 300 juta guna menambah percaya, adanya praktek-praktek
modal bank-bank yang bersangkutan. manajemen para pengelola yang kurang
etis, menyimpang dan mementingkan
m. Permasalahan dan Implikasi. banknyatanpamempeihatikankepentingan
masyarakat umum, masih besamya gap
(I) SejakperiodePakto tsbduniaperbankan antara pelaku dan otoritas dsbnya telah
nasional semakinsemarakdengan kompetisi menyebabkan semakin sulitnya membawa

47
dunia perbankan kearah satu kesatuan bermasyarakat yang berlandaskan pada
persepsi langkah dan pendapat menuju falsafahPancasilayang setiapwaktu selalu
kearah terwujudnya kepentingan nasional kita deungung-dengungkan, sehingga arah
yang lebih utama. pembangunan kita yang tertuju pada
pembangunan manusia seutuhnya seakan-
IV. Masalah Etika Bisnis Perbankan akan hanya merupakan menjadi angan-
angan yang kurang bermakna.
(1) Kemelutperbankandankeuanganyang (2) Deregulasi perbankan mempunyai
kita hadapi akhir-akhir ini tidak teilepas makna yang dalam pada kehidupan
dari nilai-nilai yang sedang beikembang di perbankantidak saja merubah cara berflkir
masyarakat terutama masyarakat dunia seita pola tindak tetapi juga mengambil
usaha dan perbankan nasional dewasa ini. sikap dan keputusan yang dianggap sesuai
Dengan berkembangnya kehidupan dengan arah dan tujuan deregulasi. Secara
dimasyarakat yang memberi nilai tinggi material langkah deregulasi memang telah
pada unsur kebendaan serta merebaknya membuahkan sikap-sikap effisien, keija
budaya bisnis yang bertumpu pada sikap keras, bersikap profesional, mengharagai
effisien, effektip, prosional, kerja keras, waktu dan berfikirproduktip. Namun disisi
memburu nilai tambahdanprofltyangtinggi lain juga timbul implikasi yang kurang
dsbnyayangsemuanyadiukurdenganuang sesuai dengan etika dan nilai-nilai yang
maka masalah nilai-nilai kebersamaan disebutkandiatas,sehinggatimbul berbagai
kekeluargaan dan kegotong royongan telah permasalahan terutama hubungan-
cendemng semakinmenipis dan mengalami hubungan yang dilandasi falsafah
erosi yang cukup memprihatinkan. kebersamaan, kekeluargaan dan gotong
Kegiatan ekonomi dan bisnis lebih royong yang sebenarnya merupakan
banyak dilihat dari kaca mata" business is landasan dalam kehidupan dimasyarakat
business" sehingga seringkali melupakan kita. Dengan dergulasi parapengelola bank
nilai-nilai maupun etika yang seharusnya berpacu untuk menaikkan kegiatan dan
tetap kita junjung tinggi. Yang lebih usaha mereka yang seringkalai melampaui
memprihatinkantidakhanyadiduniabisnis batas-batas kewajaran dan etika yang selam a
tetapi dikalanganbirokrasipun bedaku sikap ini masih dipegang teguh. Berbagai upaya
yang sama, sehingga pelayanan kepada dilakukan untuk menaikkan pamorbanknya
masyarakat yang seharusnya merupakan dengan segalabentukdanmacam carabaik
bagian dari tugas dan tanggung jawab yang wajar maupun tidak wajar, baik
pengabdiannya temyata terbawa pula oleh dilandasi oleh etika yang toar maupun
arus berpikir "business isbusiness". Dengan yang kurang benar. Pakto, 27, 1988 yang
berkembangnya sikap demikianmaka telah memberi ruang gerak luas kepada
membawa masyarakat kepada suatu masyarakat untuk mendirikan bank telah
pendangan dan pola beipikir bahwa nilai menjadikan sumber daya manusia (SDM)
kebendaan dan lebih konkrit lagi nilai uang pengelola bank yang berkwalitas semakin
adalah diatas segala-galanya dan langka, sehinggamenimbulkan kasus-kasus
mengalahkan nilai-nilai lainnya. Cara bajak membajak tenaga kerja yang
berpikir demikian pada akhimya akan melampaui, batas-batas kewajaran dan
merusak sendi-sendi kehidupan etika. selanjutnya deregulasi juga

48
membuahkan korapetisi yang semakin kctai nilai-nilai atau etika yang berkembang
dan dipihak lain juga munculnya dampak- dimasyarakat kita terutama didunia
dampak negatip berupa sikap-sikap yang perbankan nasional. Dalam kondisi yang
kurang terpuji dan kurang sehat berupa normal saja sikap untuk saling membantu
berbagai bentuk rekayasa yang melanggar dan saling bekeijasama sudah semakin
aturan ataupun yang sesuai ketentuan. menjauh apalagi dalam kondisi-kondisi
Kebijaksanaan suku bunga yang dilakukan yang sulit yang memerlukan upaya
oleh umumnya masyarakat perbankan yang penyematan diri masing-masing. Terlepas
tidak atau kurang transparan dengan dari kesalahan pengelolaan oleh
penetapan bungaformal atau dibawah meja, manajemen lama, namun yang jelas Bank
atau penetapan bunga netto atau gross Summa mengalami kesulitan finansial yang
maupun dengan fasilitas Cayman Island sudah cukup dalam sehingga kurang etis
yang berusaha menghindari pajak dsbnya apabila ada pihak-pihak lain yang
yang kesemuanya merupakan praktek- memanfaatkan keadaan ini untuk
praktek yang kurang sehat dan kurang memperoleh keuntungan pribadi atau
memperhatikan etika. Dengan semakin banknya.
berkembangnya tehnologi informasi baik Dengan membantu Bank Summa
melalui media cetak maupun elektronica yang berada dalam keadaan terdesak pada
telahmembawapulaperubahandalam cara dasamyamerupakan tindakan yang terpuji
penyampaian informasi kepada masyarakat sepanjang dilakukan dengan norma-norma
sehingga seringkali dapat mengecoh dan bisnis yang wajar dalam arti tidak
merugikan masyarakat. Oleh karena itu memanfaatkan peluangdengan mengambil
Gubemur B.I beberapa waktu yang lalu keuntungan yang berlebihan dari padanya.
pemah mengemukakan bahwa dengan Kesulitan alatlikwid untuk mengatasi cash
tehnik-tehnik informasi melalui media flow jangka pendek hendaknya tidak
massa tsb hendaknya jangan dilakukan ditolong sdengan mengikat bank ini dengan
dengan memanfaatkan keawaman "memaksa" menyerahkan kekayaannya
masyarakat dan jangan bersikap kurang dengan syarat-syarat yang sangat
etis, sehingga segala cara dan upaya merugikan.
ditempuh tanpa memperdulikan lagi nilai- (4) Dalam suasana kepekaan yang kurang
nilai yang kita junjung tinggi. Kasus Bank menguntungkan masing-masing perlu
Summa merupakan peristiwa yang tidak menjaga diri agar tidak timbul kesan dan
hanya memprihatinkan dilihat dari sisi gambaran dimasyarakat bahwa banknya
bisnistetapi yangkurangmenggembirakan menghadapi kesulitan. Langkah yang salah
adalah semakin menepisnya nilai-nilai dan satu pihak atau pihak-pihak tertentu untuk
etika dimasyarakat perbankan kita baik misalnyamenarikdana dalam jumlahbesar
diantara para pelaku maupun pihak-pihak karena ketidakcocokan atau mengenal
lain yang teikait. kondisi yang berlangsung di Bank Summa
(3) Kemelut Bank Summa tidak semata- dapat menyebabkan timbul dampak yang
mata hanya dapat dilihat dan dinilai dari fatal karena langkah yang demikian telah
sisi bisnis dan usaha bank yang memberi inspirasi atau gambaran pihak
bersangkutan tetapi juga tidak terlepas dari lain untuk mengambil langkah serupa,
sikap-sikap yang kurang memperhatikan sehinggasemakinmenyulitkan posisi bank

49
tsb. Demikian pula pendapat atau serupa. Para pemegang saham maupun
pandangan pihak-pihak tertentu memiliki pengelolayangmendukungperlu menyadari
harapan (pada hal sedang diadakan peranan dan keberadaan mereka bahwa ini
pembenahan atau upaya-upaya adalah bagian dari keseluruhan sistem
penyelamatkan olehbeibagai pihak) justru keuangan dan perbankan yang salingteikait
akan membuat bank tsb akan semakin dengan sistem ekonomi lainnya.
tambah sulit menghadapi pandangan Oleh karenanya nilai-nilai yang
masyarakat (umum maupun dunia menjadi landasan terbentuknya lembaga
perbankan) terlebih-lebih untuk bangkit perbankan yang sehat dari manapun
kembali. Berhubung dengan itu dalam datangnya apakah sebagai pelaku
suasana yang seiba kurang menentu dan perbankan, sebagai otoritas yang memiliki
cukup peka sekarang ini ada baiknya kita kewenangan dan tanggung jawab
masyarakat perbankan menahan diri untuk pembinaan dan pengawasan atau mereka
tidak mengambil sikap atau langkah- yang memiliki kewenagan dibidang
langkah yang dapat memberi citra negatip pendidikan dan penututan maupun
bagi suatu lembaga bank, sebab betapa masyarakat pemakai jasa serta pihak-pihak
baikpun kondisi suatu bank apabila lainnya yang teikaitpeiiu menyadari bahwa
menghadapi tekananmasyarakatyang tidak mereka adalah bagian dari sistem tsb yang
rasional akan mengalami kesulitan pula. perlu saling menunjang danmembantu dan
Oleh karenanya perlu dijaga sikap-sikap bukan sebaliknya.
yang mengarah kepada tindakan-tindakan
yangmenjuruskepadakepentinganpribadi/ V. Rekayasa Perbankan
kelompoknya secara berlebihan tanpa
mempeihatikan atau peduli nasib pihak (1) Praktek rekayasa banyakdilakukan oleh
lainnya. dunia perbankan nasional kita baik untuk
(5) Perlu disadari oleh pihak manapun keperluan internal maupun ekstemal.
bahwa badan usaha bank adalah lembaga Rekayasa internal dilakukan oleh para
perantara dibidang jasa keuangan yang pengurus untuk mengelabuhi para
menjembatani danmenjadi perantara semua pemegang saham, sedangkan rekayasa
sektor kegiatan usaha riil baik pertanian, ekstemalditujukanbaikkepadamasyarakat
industri, perhubungan,pariwisata, maupun Otoritas Moneter.
pertambangan dsbnya baik yang berskala Rekayasa perbarrkan menyangkut
besarmaupunkecilsemuanyamemerlukan berbagai aspek kegiatan dan usaha bank
jasanya. Tidak ada suatu kegiatan disektor baik yag posistip maupun negatip yang
nyata yang berkembang dan menjalankan kesemuanya akan membawa dampak
kegiatan tanpa paartisipasi lembaga menguntungkan atau merugikan bank.
•perbankan dan keuangan baik didalam . Berbagai rekayasa positip dapat berbentuk
negeii maupun intemasional, keberadaan upaya untuk meningkatkan kamampuan
lembaga perbankan yang sehat memang bank agar berkembang total assemya atau
diperlukan tetapi kondisi lingkungan yang pendapatan serta laba usahanya dengan
serupa juga perlu diciptakan tidak saja misalnya mengembangkan produk-produk
kondisi ekstemal tetapi kondisi-kondisi baru, melaksanakan ehsiensi, meluaskan
intemalpun perlu memberi dukungan jaringan kantor dan pemasaran serta

50
mengadakan perbaikan kwalitas pinjaman tsb dilakukan dengan sadar tetapi tidak
dsbnya. Langkah-Iangkah positip tsb dimaksudkan untuk merugikan pihak lain,
memang dilakukan secara nyata dan jujur namun semata-mata untuk menjaga
serta diarahkan untuk mencapai sasaran penampilan/citra positip tanpa
yang benar-benar menjadi kesepakatan mengharapkankeuntunganmaterial. Bank
antarapihakmanajemen denganpemegang ingin menampilkan posisi banknya lebih-
saham dan dapat dipertanggung jawabkan baik dengan merekayasa total asset pada
secara obyektip. Namun dalam banyak hal periode -periode laporan neraca dengan
rekayasa justru dilakukan untuk tujuan- melakukan tukar-menukar asset atau
tujuan yang kurang positip dalam aiti passiva tertentu dengan rekan sesama bank,
melakukantindakan-tindakanyangbersifat namun tidak ada niat untuk memperoleh
mengelabuhi atau melakukan apa yang keuntungan material tertentu. Demikian
lazim disebut''window dressing" pula rekayasa dapat dilakukan melaluii
(2) Tujuan rekayasa ini macam-macam dari penciptaan laba atau rugi yang lebih besar,
yang bericadar ringan^setengah berat dan dengan melakukan manuver perpindahan
terlampau berat sehingga dapat pos-pos yang memang sudah ada pada
membahayakan kelangsungan hidup laporan neraca dan peihitungan laba/rugi,
banknya. Bentuk yang ringan semata-mata sehingga tidak menciptakan angka-angka
dilakukan hanya karena terpaksa dan tidak baru yang dapat merubah keseluruhan
merupakankegiatan rutin serta tidakbersifat angka neraca.
struktural, tetapi sekedarbersifatsemehtara (3) Dalam pemasaran produk-produk
untuk mengatasi permasalahan yang perbankan juga teij adi rekayasa yang tidak
dihadapi pada waktu itu. Tindakan ini tidak saja merugikan mayarakat tetapi juga
direncanakan sejak awal dan sekaligus banknya sendiri maupun Otoritas Moneter,
bukan merupakan kegiatan yang a.l.sepertipelaksanaanpembebananbunga
berkelanjutan, tetapitimbulsecaraspontan. deposito atau tabungan yang
Adanya kekeliruan atau kekhilafan dalam terminologinya kurang dipahami oleh
membukukan kewajiban kepada pihak masyarakat/ nasabah, sehingga mereka
ketiga berupa pinjaman antar bank yang terpaksa menerima perhitungan bunga
seharusnya pada pos pasiva call money, dengan dasar saldo terendah dan bukan
tetapi dibukukan pada pos pinjaman atas dasar saldo rata-rata harian seperti
diterima ataudeposito, demikian pulabiaya- lazimnya. Berbagai metode tsb seringkali
biaya yang seharusnya menjadi beban dan kurang dimengerti sehingga bank se-olah-
pengeluaran yang effektip dan berpengaruh olah dengan sengaja menyembunyikan hal-
teihadap perhitungan laba/rugi temyata hal yang seharusnya diketahui nasabah yg
masih dibukukan pada aktiva rupa-rupa akhirnya dianggap merugikan atau
dsbnya. Walaupun hal-hal tsb bukan memanfaatkankeawaman atau kelemahan
merupakan tindakan yang disengaja,namun nasabah. Adanya perbedaan antara bunga
para pengelola pada dasamya wajib counter dengan bunga negoisasi seringkali
mengetahui bahwa hal tsb keliru, sehingga juga mengecohkan tidak hanya nasabah
dapat saja dikategorikan sebagai window tetapijuga OtoritasMoneter.Nasabahyang
dreesing. Gradasi rekayasa berdampak tidak memahami cara ini akan menerima
cukup berat apabila langkah atau tindakan kondisi suku bunga yang tercatat dimedia

51
massa atau pengumiiman di counter (pada Bank UmumMajapahitJaya, beberapabank
hal mereka mempunyai kesempatan untuk umum lainnyamaupun sejumlahbankpasar
memperoleh fasilitas bunga yang lebih pada hakekatnya muncul karena berbagai
baik), demikian pula laporan tingkat bunga bentukrekayasaygdilakukan para pengurus
kepada B.I dicatat sesuai dengan bunga atau pemegang saham yg kurang memiliki
formal yang diumumkan atau ditawaikan rasa tanggung jawab sosial serta rasa
sedangkan bunga yang sesungguhnyaatau kebersamaan dan se-mata-mata hanya
yang efektip tetap tidak dilaporkan, mementingkan diri dan golongannya.
sehingga data formal yang dipakai sebagai Apabila tindakan demikian sudah
pedoman kebijaksanaan a.l. dalam merupakan hal yg lumrah dan selalu lolos
menetapkan premi swap kurang sesuai dari pengamatan danpemeriksan atau selalu
dengan kenyataan. Demikian pula laporan memiliki kiat lintuk beikelit, maka bank
tentangtingkatbungapinjaman/kredittidak yang demikian pada akhirnya akan
sepenuhnya sesuai dengan yg berlaku atau menghadapi akumulasi kesulitah yg akan
yg dibebankan debitur dalam arti ada beraichirdengan rontoknya lembagaini dan
beberapa gradasi tingkat bunga yang tidak dapat membawa dampak negatip bagi
secara akurat mencerminkan bunga kehidupanperbankannasional. Suatu kasus
pinjaman yang beilaku. Karena beibagai rekayasa dalam bentuk" memperbaiki atau
alasan.a.1 enggan diketahui sebagai bank mengolah " hasil usaha bank dengan
yang kurang efisien, mencerminkan bank berbagai cara agarmisalnya bank se-olah-
yang banyak kredit macetnya, maka olah memperoleh " laba besar atau kredit
informasi yg kurang benar dilaporkan, macetnya kecil" atau melakukan tindakan
sehinggajustru mengecohkandari member! sebaliknya dengan misalnya "nigi besar
gambaran keliru tentang suku bunga dengan kredit macet besar pula" dsbnya
pinjaman yg seolah-olah sudah menurun padahakekatnya merupakan cara rekayasa
padahal masih tetap tinggi. yg cukup berbahaya dan tidak hanya
(4) Kondisi seperti diatas sering kita lihat merugikan masyarakat (pemilik dana/
dalam kehidupan perbankan kita, dimana penyimpan), tetapi juga negara (terutama
unsur etika, nilai-nilai kejujuran, dalam pembayaran pajak). Dengan
keterbukaan, kebersamaan dan rasa mengambil langkah seperti ini, maka
tanggung jawab masih Jauh dari harapan. kehidupan dan citra perbankan nasional
Yang sungguh disayangkan apabila dipertaruhkan, sehingga pada suatu saat
rekayasatsbdisengajadengantujuan-tujuan dipeilukan langkah-langkah awal untuk
yg negatip dan malahan untuk menarik memulihkan citra yg temoda tsb. Bentuk
keuntunganbaikbagi bankmaupunpribadi rekayasa yg demikian seringkali tidak
pengurus atau pemegang saham. berdiri sendiri tetapi merupakan keijasama
(5) Banyakkasus perbankan yg timbul pada semuaunsurygterkaitbaikintemalmaupun
masa lalu sebagai hasil rekayasa yg ekstemal dengan hasil yg cukup "rapi" dan
dilakukan baik sengaja atau tidak yg teijadi sempuma, sehingga mampu bertahan relatip
sejak sebelum atau sesudah kebijaksanaan lama. Dengan keijasama ini maka sosok
deregulasi Juni 1983 yg pada akhimya bank yg secara normal memiliki struktur
merugikan masyarakat maupun pemerintah. "rapuh" dan atau "keropos", namun
Kasus Bank Perkembangan Asia (BPA), nyatanya berpenampilan "cantik" dan

52
mengesank'an ' sehingga mengccoh dan scmakiri kecil peluang.atau kelemahan
masyarakat. Dengan bcrjalannya waktu yg dapat dimasuki.
serta miinculnya bcrbagai badai/gejolaknya
yg berada diluar jangkuan para pembuat VI. Permasalahan Manajemen Lainnya
atau pendukung rekayasa, maka sosok yg
rapuh tsb akhimya tidak dapat (1) Banyak masalah-masalah yang dihadapi
dipertahankan lagi, sehingga muncullah oleh dunia perbankan nasional yang pada
berbagai permasalahan dimasyarkat dan hakekatnya mempakan praktck biasa di
kemudian dicari kambing hitam siapa yang negara-negara barat tetapi mempakan hal
hams dipersalahkan, . yang bam di negara kiia dan secara
(6) Sepanjang. sistem yg berlaku masih operasional tidak dibenarkan oleh Otoritas
memungkinkan timbulnya rekayasa balk Moneter.
dengan prakarsa sendiri daii atau dengan (2) Praktek seperti LBO (Leverage Buy
bantuan pihak ketigalainnya, makakondisi Out), Share Swap (Pertukaran Saham),
yg demikian masih akan berlanjut. Akuisisi, penghindaran pajak dengan
Kelemahan dalam sistem atau peraturan mengadakan simpanan di Cymen Island,
serta lobang-lobang atau peluang yg masih menghindarkan diri dan mengadakan
ada akan terns dicari dan dimasuki oleh rekayasa pemenuhan CAR dsbnya
para pelaku dan sebaliknya para pengambil mempakan cara-cara dan upaya yang
keputusan/pembuat kebijaksanaan akan kurangbenaratau sesuai dengan keientuan-
bemsahamenyempumakan atau menutiip ketentuan yang berlaku.
lobang-lobang tsb. Demikian setemsnya Namunyangjelasdapatdisimpulkan
prose's akan berlanjut dan rekayasa demi bahwa deregulasi telah membawa
rekayasa akan berlangsung sampai suatu disampingpericembangan yangpositipjuga
titik dimana sistem tsb sudah beijalan baik banyak yangnegatip yangperlu diwaspadai.

53

Anda mungkin juga menyukai