Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ni Putu Yulia Mentari

Kelas : 1C

Nim. : P07134120139

Mata Kuliah : Kimia Analitik

TUGAS KIMIA ANALITIK

1. Perkirakan reaksi pada tabel identifikasi golongan l Samapi golongan V, serta


perubahan reaksi yang dapat diamati.
Jawab :
Tabel Identifikasi Golongan 1
Perubahan yang terjadi setelah penambahan preaksi

Larutan HCI 1 M NaOH 1 M ammonia K2CrO4 5% KI 2%


Ag+ Endapan putih Endapan Endpan Endapan Endapan
coklat tidak putih merah kuning muda
ada perubahan coklat
Pb2+ Endapan putih Larutan dalam Endapan Endapan hitam
basa yang kuning tua
berlebihan
terbentuk
Na2PbO2
Natrium
plumit

Tabel indentifikasi Golongan II


Perubahan yang terjadi setelah penambahan preaksi

Larutan NaOH 1 M ammonia KI 2%


Cu2+ Endapan biru Endapan biru Endapan coklat
Endapan hitam (jika dan seger menjadi
NaOH dipanaskan) putih
Hg2+ Endapan merah Endapan hitam garam Endapan berwarna
merah

Tabel indentifikasi Golongan III


Perubahan yang terjadi setelah penambahan preaksi

Larutan NaOH 1 M KSCN ammonia KOH


Fe2+ Endapan putih Endapan coklat Endapan merah
Al3+ Endapan putih
2n2+ Tidak terjadi Endapan merah
endapan

Tabel indentifikasi Golongan IV


Perubahan yang terjadi setelah penambahan preaksi

Larutan Amonium oksalat Kalium kromat Asam sulfat encer


Ba2+ Terjadi endapan putih Kalterjari endapan Terjadi endapan
kuning kuning
Mg2+ Endapan putih
Ca2+ Terjadi endapan putih Tidak terjadi Tidak terjadi
endapan ditambah endapan
alkhohol terbentuk
endapan kuning di
atas permukaan
larutan

Tabel indentifikasi Golongan V


Perubahan yang terjadi setelah penambahan preaksi

Larutan Asam pikrat NaOH


K+ Terjadi endapan kuning
NH4+ Tidak terjadi perubahan jika
dipanaskan akan
menimbulkan bau Pesing
menisik, terbentuk kabut
putih.

2. Jawab pertanyaan pada bagian analis kation!


Pertanyaan :
1) Jelaskan cara melakukan pemisahan dan identifikasi kation pada Golongan I
sampai Golongan V!
Jawab :
Pemisahan dan Penentuan Jenis Kation pada Larutan Sampel
a. Ambil 10 mL sampel larutan, kemudian tambahkan dengan HCl
b. Kemudian filtrasi endapan yang terbentuk (Endapan 1).
c. Filtrat (Filtrat 1) ditambahkan dengan NaOH 1M.
d. Endapan (Endapan 2) yang terbentuk kemudian disaring.
e. Filtratnya (Filtrat 2) kemudian ditambahkan kembali dengan KOH
berlebih.
f. Filtrasi endapan (Endapan 3) tersebut, dan filtratnya (Filtrat 3)
kemudian ditambahkan dengan kalium kromat.
g. Adanya endapan (Endapan 4) yang terbentuk kemudian disaring, dan
filtratnya (Filtrat 4) ditambahkan dengan asam pikrat.
h. Setiap hasil pengamatan kemudian dicatat dalam tabel dan tentukan
jenis kation yang terdapat dalam sampel larutan tersebut.

2) Jelaskan cara mengidentifikasi kation pada kation-kation Golongan I!


Jawab :
Identifikasi Golongan I
a. Ambil sebanyak 5 tabung reaksi dan tambahkan masing-masing 1 mL
larutan AgCl.

b. Tambahkan masing-masing tabung tersebut sekitar ± 10 tetes reagen


HCl 1 M, NaOH 1 M, ammonia, K2CrO4 5%, KI 2%. Pada tabung
yang ditambahkan HCl, diamati perubahannya dan dipanaskan untuk
mengamati kelarutannya.
c. Amati perubahan warna yang terjadi dan catat pada tabel pengamatan.

d. Lakukan langkah 1) sampai dengan 3) pada larutan PbCl2.

3) Jelaskan cara mengidentifikasi kation pada kation-kation Golongan II!


Jawab :
Identifikasi Golongan II
a. Ambil sebanyak 3 tabung reaksi dan tambahkan masing-masing 1 mL
larutan CuSO4.

b. Tambahkan masing-masing tabung tersebut sekitar ± 10 tetes reagen


NaOH 1 M, ammonia, KI 2%.Untuk yang ditambahkan NaOH,
setelah pengamatan, kemudian dilakukan pemanasan untuk melihat
sifat kelarutannya.
c. Amati perubahan warna yang terjadi dan catat pada tabel pengamatan.

d. Lakukan langkah 1) sampai dengan 3) pada larutan HgCl2.

4) Jelaskan cara mengidentifikasi kation pada kation-kation Golongan III!


Jawab :
Identifikasi Golongan III
a. Ambil sebanyak 4 tabung reaksi dan tambahkan masing-masing 1 mL
larutan FeCl3.

b. Tambahkan masing-masing tabung tersebut sekitar ± 10 tetes reagen


NaOH 1 M, KSCN, ammonium, KOH.
c. Amati perubahan warna yang terjadi dan catat pada tabel pengamatan.

d. Lakukan langkah 1) sampai dengan 3) pada larutan Al(OH) 3 dan


ZnSO4.

5) Jelaskan cara mengidentifikasi kation pada kation-kation Golongan IV!


Jawab :
a. Ambil sebanyak 3 tabung reaksi dan tambahkan masing-masing 1 mL
larutan BaCl2.
b. TambahkanTambahkan masing-masing tabung tersebut sekitar ± 10
tetes reagen Amonium oksalat, Kalium kromat, dan asam sulfat encer.
c. Amati perubahan warna yang terjadi dan catat pada tabel pengamatan.
d. Lakukan langkah 1) sampai dengan 3) pada larutan MgCl2 dan CaCl2.

6) Jelaskan hal yang dapat diamati (ciri-ciri) untuk menentukan terjadinya reaksi
kimia pada suatu percobaan!
Jawab :
Berikut ciri – ciri terjadinya reaksi kimia pada suatu percobaan
a. Terbentuknya gelembung gas.
Gas yang diproduksi dalam reaksi kimia terkadang menyebabkan
terbentuknya gelembung. Gelembung bisa muncul dari pemanasan
suatu cairan atau pembentukan gas dalam cairan. Kedua kejadian ini
merupakan reaksi kimia yang umum terjadi.
b. Terbentuknya Endapan
Ketika mencampurkan dua zat yang larut dalam pelarut, kemudian
terbentuk padatan di bagian bawah larutan, ini menandakan terjadinya
reaksi kimia dalam larutan tersebut
Pembentukan endapan ini terkadang berupa partikel yang sangat kecil
(mikro) yang melayang-layang dalam larutan sehingga tidak kasat
mata. Untuk memastikannya kamu bisa meyenterkan cahaya pada
larutan tersebut. Fenomena ini dikenal dengan nama Efek Brown
(Brown Effect)
c. Terjadinya Perubahan Warna.
Beberapa senyawa kimia memiliki kecenderungan untuk menyerap dan
memancarkan warna. Kemampuan menyerap dan memancarkan warna
ini sangat spesifik untuk beberapa zat. Sehingga ketika terjadi
perubahan (konversi) zat dari reaktan menjadi produk (senyawa baru)
maka akan terjadi perubahan warna. Bisa saja dari dua reaktan yang
tidak berwarna akan menghasilkan produk senyawa berwarna, atau
dari reaktan yang berwarna membentuk produk yang tidak berwarna.
Kejadian ini menunjukkan terjadinya perubahan kimia (Reaksi Kimia)
d. Perubahan Temperatur.
Setiap senyawa kimia memiliki energi dalam. Energi dalam ini
merupakan energi ikatan kimia dalam sebuah senyawa. Pemutusan
ikatan memerlukan energi, sedangkan pembentukan ikatan kimia
melepaskan energi. Ketika reaksi kimia yang terjadi melibatakan lebih
banyak pembentukan ikatan kimia daripada pemutusan ikatan kimia,
maka energi akan berlebih dan dilepaskan sebagai panas dan
temperatur naik. Namun jika reaksi kimia melibatkan lebih banyak
pemutusan ikatan dibandingkan pembentukan ikatan, maka energi akan
kurang dan diserap dari lingkungan menyebabkan dingin dan
penurunan temperatur.
e. Pemancaran Cahaya
Reaksi kimia terkadang melepaskan energi dalam bentuk cahaya.
Contoh reaksi kimia ini ialah pada kunang-kunang yang memancarkan
cahaya ketika malam.
f. Terjadi Perubahan Volume.
Ketika suatu senyawa baru (produk) terbentuk, maka senyawa reaktan
akan berkurang secara drastis. Pembentukan senyawa baru dan
pengurangan reaktan ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan
densitas yang drastis sehingga Volume berubah.
g. Perubahan Konduktivitas.
BeberapaBeberapa reaksi kimia daapat menghasilkan atau mengubah
ion menjadi senyawa lain. Hal ini akan berpengaruh kepada perubahan
konduktivitas dari suatu sistem.
h. Terjadi perubahan Bau
Beberapa senyawa kimia seperti amonia memiliki bau yang
menyengat. Maka pembentukan amoniak atau senyawa berbau lainnya
akan menyebabkan terjadinya perubahan bau pada sistem.
i. Perubahan Rasa.
j. SenyawaSenyawa kimia yang memiliki rasa tertentu akan
mengakibatkan perubahan rasa ketika bereaksi. Ini dapat dengan
mudah diamati ketika kita merebus ubi, awalnya rasa ubi tidak terlalu
manis, kemudian setelah direbus akan terbentuk glukosa yang
memiliki rasa manis
k. Terjadi perubahan Titik Didih dan Titik Beku.
l. Umumnya hal ini terjadi pada kristal. Untuk mengetahui sebuah kristal
telah bereaksi atau belum, dapat menggunakan titik didih dan titik
bekunya

7) Bagaimana proses terjadinya endapan pada suatu reaksi kimia!


Jawab :
Terbentuknya endapan atau tidak dalam suatu reaksi, tergantung pada
kelarutan dari zat terlarut, yaitu jumlah maksimum zat terlarut yang akan larut
dalam sejumlah tertentu pelarut pada suhu tertentu. Dalam hal ini zat dapat di
bagi, yaitu dapat larut, sedikit larut atau takdapat larut. jika suatu zat dapat
larut dalam air maka termasuk dapat larut, jika tidak dapat larut dalam air
maka termasuk sedikit larut atau takdapat larut. Semua senyawa ionik
merupakan elektrolit kuat, tetapi daya larutnya tidak sama. Pengendapan dapat
terjadi dengan cepat dari larutan jenuhnya.

8) Jelaskan hal – hal yang mempengaruhi kelarutan suatu zat!


Jawab :
Berikut beberapa faktor dari kelarutan.
a. Suhu. Tingkat suhu larutan mempengaruhi proses pelarutan zat
terlarut.
b. Ukuran zat terlarut. Semakin kecil butiran zat terlarut, maka semakin
mudah larut dalam pelarut.
c. Volume pelarut. Besarnya jumlah volume pelarut mempengaruhi
proses pelarutan zat.
d. Kecepatan pengadukan.

9) Jelaskan hal-hal yang mempengaruhi terbentuknya suatu endapan pada suatu


reaksi kimia!
Jawab :
Keberhasilan proses pengendapan sangat dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor diantaranya temperatur, sifat alami pelarut, pengaruh ion lain, pH,
hidrolisis, dan pembentukan kompleks.
a. Temperatur
Kelarutan semakin meningkat dengan naiknya suhu, jadi dengan
meningkatnya suhu maka pembentukan endapan akan berkurang
disebabkan banyak endapan yang berada pada larutannya.
b. Sifat alami pelarut
Garam anorganik mudah larut dalam air dibandingkan dengan pelarut
organik seperti alkohol atau asam asetat. Perbedaan kelarutan suatu zat
dalam pelarut organik dapat dipergunakan untuk memisahkan
campuran antara dua zat. Setiap pelarut memiliki kapasitas yang
berbeda dalam melarutkan suatau zat, begitu juga dengan zat yang
berbeda memiliki kelarutan yang berbeda pada pelarut tertentu.
c. Pengaruh ion sejenis
Kelarutan endapan akan berkurang jika dilarutkan dalam larutan yang
mengandung ion sejenis dibandingkan dalam air saja. Sebagai contoh
kelarutan Fe(OH)3 akan menjadi kecil jika kita larutkan dalam larutan
NH4OH dibanding dengan kita melarutkannya dalam air, hal ini
disebabkan dalam larutan NH4OH sudah terdapat ion sejenis yaitu
OH-sehingga akan mengurangi konsentrasi Fe(OH)3 yang akan
terlarut. Efek ini biasanya dipakai untuk mencuci endapan dalam
metode gravimetri.
d. Pengaruh pH
Kelarutan endapan garam yang mengandung anion dari asam lemah
dipengaruhi oleh pH, hal ini disebabkan karena penggabungan proton
dengan anion endapannya. Misalnya endapan AgI akan semakin larut
dengan adanya kenaikan pH disebabkan H+ akan bergabung dengan I-
membentuk HI.
e. Pengaruh hidrolisis
Jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air maka akan dihasilkan
perubahan konsentrasi H+ dimana hal ini akan menyebabkan kation
garam tersebut mengalami hidrolisis dan hal ini akan meningkatkan
kelarutan garam tersebut.
f. Pengaruh ion kompleks
Kelarutan garam yang tidak mudah larut akan semakin meningkat
dengan adanya pembentukan kompleks antara ligan dengan kation
garam tersebut. Sebagai contoh AgCl akan naik kelarutannya jika
ditambahkan larutan NH3, hal ini disebabkan karena terbentuknya
kompleks Ag(NH3)2Cl.

10) Tuliskan reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam identifikasi kation sehingga
dapat diidentifikasi jenis kationnya!
Jawab :
Reaksi – reaksi kimia :
1. Golongan I, Kation golongan I (Pb 2+, Hg+, Ag+) membentuk
endapan dengan HCl encer. Endapan tersebut adalah PbCl2, Hg2Cl2
dan AgCl yang semuanya berwarna putih. Untuk memastikan apakah
endapan tersebut hanya mengandung satu kation, dua katiom atau tiga
kation maka dilanjutkan dengan pemisahan dan identifikasi kation
golongan I.
2. Golongan II, Kation golongan II (Hg2+, Pb2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+,
As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn4+) membentuk endapan dengan
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Endapan yang
terbentuk adalah : HgS (hitam), PbS (hitam), CuS (hitam), CdS
(kuning), Bi2S3 (coklat), As2S3 (kuning), As2S5 (kuning), Sb2S3
(jingga), Sb2S2 (jingga), SnS (coklat) dan SnS2 (kuning).
3. Golongan III, Sebelum pengendapan golongan ini dilakukan, terlebih
dahulu diperiksa adanya ionion pengganggu (fosfat, oksalat dan borat).
Bila ion-ion tersebut ada maka harus dihilangkan dahulu.
4. Golongan IV, Kation golongan ini (Ca2+, Sr2+ dan Ba2+) mengendap
sebagai karbonatnya dalam suasana netral atau sedikit asam dengan
adanya amonium klorida. Endapan yang terbentuk adalah BaCO3,
CaCO3 dan SrCO3 yang semuanya berwarna putih. Garam logam
alkali tanah yang digunakan untuk pemisahan satu sama lain ialah
kromat, karbonat, sulfat dan oksalat.
5. Golongan V (Golongan Sisa), Kation golongan V (Mg2+, Na+, K+ dan
NH4+). Untuk identifikasi ion-ion ini dapat dilakukan dengan reaksi-
reaksi khusus atau uji nyala, tetapi ion amonium tidak dapat diperiksa
dari filtrat IV.

Anda mungkin juga menyukai