Kelas : 1C
Nim. : P07134120139
6) Jelaskan hal yang dapat diamati (ciri-ciri) untuk menentukan terjadinya reaksi
kimia pada suatu percobaan!
Jawab :
Berikut ciri – ciri terjadinya reaksi kimia pada suatu percobaan
a. Terbentuknya gelembung gas.
Gas yang diproduksi dalam reaksi kimia terkadang menyebabkan
terbentuknya gelembung. Gelembung bisa muncul dari pemanasan
suatu cairan atau pembentukan gas dalam cairan. Kedua kejadian ini
merupakan reaksi kimia yang umum terjadi.
b. Terbentuknya Endapan
Ketika mencampurkan dua zat yang larut dalam pelarut, kemudian
terbentuk padatan di bagian bawah larutan, ini menandakan terjadinya
reaksi kimia dalam larutan tersebut
Pembentukan endapan ini terkadang berupa partikel yang sangat kecil
(mikro) yang melayang-layang dalam larutan sehingga tidak kasat
mata. Untuk memastikannya kamu bisa meyenterkan cahaya pada
larutan tersebut. Fenomena ini dikenal dengan nama Efek Brown
(Brown Effect)
c. Terjadinya Perubahan Warna.
Beberapa senyawa kimia memiliki kecenderungan untuk menyerap dan
memancarkan warna. Kemampuan menyerap dan memancarkan warna
ini sangat spesifik untuk beberapa zat. Sehingga ketika terjadi
perubahan (konversi) zat dari reaktan menjadi produk (senyawa baru)
maka akan terjadi perubahan warna. Bisa saja dari dua reaktan yang
tidak berwarna akan menghasilkan produk senyawa berwarna, atau
dari reaktan yang berwarna membentuk produk yang tidak berwarna.
Kejadian ini menunjukkan terjadinya perubahan kimia (Reaksi Kimia)
d. Perubahan Temperatur.
Setiap senyawa kimia memiliki energi dalam. Energi dalam ini
merupakan energi ikatan kimia dalam sebuah senyawa. Pemutusan
ikatan memerlukan energi, sedangkan pembentukan ikatan kimia
melepaskan energi. Ketika reaksi kimia yang terjadi melibatakan lebih
banyak pembentukan ikatan kimia daripada pemutusan ikatan kimia,
maka energi akan berlebih dan dilepaskan sebagai panas dan
temperatur naik. Namun jika reaksi kimia melibatkan lebih banyak
pemutusan ikatan dibandingkan pembentukan ikatan, maka energi akan
kurang dan diserap dari lingkungan menyebabkan dingin dan
penurunan temperatur.
e. Pemancaran Cahaya
Reaksi kimia terkadang melepaskan energi dalam bentuk cahaya.
Contoh reaksi kimia ini ialah pada kunang-kunang yang memancarkan
cahaya ketika malam.
f. Terjadi Perubahan Volume.
Ketika suatu senyawa baru (produk) terbentuk, maka senyawa reaktan
akan berkurang secara drastis. Pembentukan senyawa baru dan
pengurangan reaktan ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan
densitas yang drastis sehingga Volume berubah.
g. Perubahan Konduktivitas.
BeberapaBeberapa reaksi kimia daapat menghasilkan atau mengubah
ion menjadi senyawa lain. Hal ini akan berpengaruh kepada perubahan
konduktivitas dari suatu sistem.
h. Terjadi perubahan Bau
Beberapa senyawa kimia seperti amonia memiliki bau yang
menyengat. Maka pembentukan amoniak atau senyawa berbau lainnya
akan menyebabkan terjadinya perubahan bau pada sistem.
i. Perubahan Rasa.
j. SenyawaSenyawa kimia yang memiliki rasa tertentu akan
mengakibatkan perubahan rasa ketika bereaksi. Ini dapat dengan
mudah diamati ketika kita merebus ubi, awalnya rasa ubi tidak terlalu
manis, kemudian setelah direbus akan terbentuk glukosa yang
memiliki rasa manis
k. Terjadi perubahan Titik Didih dan Titik Beku.
l. Umumnya hal ini terjadi pada kristal. Untuk mengetahui sebuah kristal
telah bereaksi atau belum, dapat menggunakan titik didih dan titik
bekunya
10) Tuliskan reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam identifikasi kation sehingga
dapat diidentifikasi jenis kationnya!
Jawab :
Reaksi – reaksi kimia :
1. Golongan I, Kation golongan I (Pb 2+, Hg+, Ag+) membentuk
endapan dengan HCl encer. Endapan tersebut adalah PbCl2, Hg2Cl2
dan AgCl yang semuanya berwarna putih. Untuk memastikan apakah
endapan tersebut hanya mengandung satu kation, dua katiom atau tiga
kation maka dilanjutkan dengan pemisahan dan identifikasi kation
golongan I.
2. Golongan II, Kation golongan II (Hg2+, Pb2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+,
As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn4+) membentuk endapan dengan
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Endapan yang
terbentuk adalah : HgS (hitam), PbS (hitam), CuS (hitam), CdS
(kuning), Bi2S3 (coklat), As2S3 (kuning), As2S5 (kuning), Sb2S3
(jingga), Sb2S2 (jingga), SnS (coklat) dan SnS2 (kuning).
3. Golongan III, Sebelum pengendapan golongan ini dilakukan, terlebih
dahulu diperiksa adanya ionion pengganggu (fosfat, oksalat dan borat).
Bila ion-ion tersebut ada maka harus dihilangkan dahulu.
4. Golongan IV, Kation golongan ini (Ca2+, Sr2+ dan Ba2+) mengendap
sebagai karbonatnya dalam suasana netral atau sedikit asam dengan
adanya amonium klorida. Endapan yang terbentuk adalah BaCO3,
CaCO3 dan SrCO3 yang semuanya berwarna putih. Garam logam
alkali tanah yang digunakan untuk pemisahan satu sama lain ialah
kromat, karbonat, sulfat dan oksalat.
5. Golongan V (Golongan Sisa), Kation golongan V (Mg2+, Na+, K+ dan
NH4+). Untuk identifikasi ion-ion ini dapat dilakukan dengan reaksi-
reaksi khusus atau uji nyala, tetapi ion amonium tidak dapat diperiksa
dari filtrat IV.