Anda di halaman 1dari 5

Angkatan : 14

Kelompok :2
Nama : - Annisa Ulfa Zulfiati, A.Md.S.I.
- Clara Chrismawati Hutagalung, A.Md.Ak.
- Dicky Indra Rusmana, A.Md
- Gorga Erikson Tinambunan, A.Md.
- Kombat Germado Hutasoit, A.Md.
- Marbunga Ropita Simanullang, A.Md.Ak.
- Muhammad Ihsan Sinaga, A.Md.
- Resti Aprilia, A.Md.
- Viola Sekar Ayu, A.Md.MRA.
- Yuni Ismawati Sepnadi, A.Md.A.B.

LAPORAN OBSERVASI
A. Pendahuluan
Kata observasi berasal dari bahasa latin yang memiliki arti melihat dan memperhatikan. Dalam
dunia nyata, observasi erat berkaitan dengan objek dan fenomena baik faktor penyebab dan dampak
secara luas. Orang-orang yang melakukan observasi mendapat sebutan pengamat. Pengertian
observasi secara umum adalah kegiatan pengamatan pada sebuah objek secara langsung dan detail
untuk mendapatkan informasi yang benar terkait objek tersebut. Pengujian yang diteliti dan diamati
bertujuan untuk mengumpulkan data atau penilaian.
Metode pengamatan harus dilakukan secara sistematis guna mendapatkan informasi yang
akurat. Kegiatan pengamatan yang dilakukan memiliki karakteristik tersendiri yaitu objektif, faktual
dan sistematik. Tak hanya dilakukan sendiri, observasi bisa melibatkan lebih banyak orang. Klasifikasi
observasi terbagi menjadi beberapa jenis yaitu observasi partisipasi, observasi sistematis dan observasi
eksperimental. Untuk kategori observasi eksperimental, pengamat sudah memiliki perencanaan
matang jauh hari terkait penelitian sebuah objek pengamatan.
Pada kali ini, kelompok kami akan melakukan observasi terhadap instansi pemerintah pusat.
Instansi yang telah kami pilih untuk dilakukan observasi adalah Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
B. Profil Lokus
Kementerian Keuangan adalah salah satu kementerian negara/lembaga yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia.
Kementerian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
keuangan negara dan kekayaan negara untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Kementerian Keuangan menyelenggarakan fungsi-
fungsi sebagai berikut:
1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran, pajak, kepabeanan
dan cukai, perbendaharaan, kekayaan negara, perimbangan keuangan, dan pengelolaan
pembiayaan dan risiko;
2. perumusan, penetapan, dan pemberian rekomendasi kebijakan fiskal dan sektor keuangan;
3. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan;
4. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Keuangan;
5. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Keuangan;
6. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Keuangan di
daerah;
7. pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah;
8. pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi kompetensi di bidang keuangan negara; dan
9. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Kementerian Keuangan.
Kementrian Keuangan memiliki Visi yaitu Menjadi Pengelola Keuangan Negara untuk
Mewujudkan Perekonomian Indonesia yang Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkeadilan untuk
Mendukung Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden: "Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong" Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian
Keuangan mempunyai 5 (lima) misi yaitu :
1. Menerapkan kebijakan fiskal yang responsif dan berkelanjutan;
2. Mencapai tingkat pendapatan negara yang tinggi melalui pelayanan prima serta pengawasan dan
penegakan hukum yang efektif;
3. Memastikan belanja negara yang berkeadilan, efektif, efisien, dan produktif;
4. Mengelola neraca keuangan pusat yang inovatif dengan risiko minimum;
5. Mengembangkan proses bisnis inti berbasis digital dan pengelolaan Sumber Daya Manusia yang
adaptif sesuai kemajuan teknologi.
C. Pointer Observasi
Dalam Observasi kali ini, kelompok kami akan berfokus pada Implementasi SMART ASN dan
Manajemen ASN pada Kementerian Keuangan. Kelompok kami melakukan Observasi melalui media
website www.kemenkeu.go.id , www.cnbcindonesia.com , www.kasn.go.id , www.id.wikipedia.org .
Implementasi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Manajemen ASN
Pada Implementasi Manajemen ASN ini, kementerian keuangan di bawah kepemimpinan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah berhasil menerapkan sistem Merit. Sistem ini dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang profesional dan bisa memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Hal ini telah dibuktikan dengan meraih penghargaan kategori Instansi Pemerintah
dengan system Merit Terbaik. Penghargaan ini diberikan oleh Komite Aparatur Sipil Negara
(KASN).
Selain itu, Kementerian Keuangan memiliki beberapa agenda Manajemen perubahan
Program RBTK tahun 2020 yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi. Beberapa agenda
itu diantaranya sebagai berikut.
a. Bincang Transformasi, dilaksanakan secara berkala sebanyak 8 kali kegiatan di 7 kota
b. Pelaksanaan FGD dan/atau Workshop, dilaksanakan sesuai kebutuhan organisasi
c. One on one meeting, dilaksanakan secara berkala setiap Triwulan
d. Steering Committee Meeting, dilaksanakan 2 kali setahun
e. Leaders Offside Meeting, dilaksanakan setahun sekali
f. Program Duta Transformasi, memberikan bekal knowledge RBTK dan Change Management
setiap setahun sekali
Implementasi Manajemen ASN ditunjukkan juga dengan didirikannya PKN STAN sebagai
Pendidikan tinggi kedinasan yang menyelenggarakan Pendidikan program studi Diploma bidang
Keuangan Negara, yang mana mahasiswa yang menempuh Pendidikan di sekolah tinggi tersebut
dipersiapkan secara maksimal untuk nantinya akan bekerja dibawah Kementrian Keuangan dan
beberapa Instansi Pemerintahan lainnya.
2. SMART ASN
Pada Implementasi SMART ASN, Kementerian Keuangan telah memiliki beberapa sistem
yang mengelola hampir 8.000 pegawai. Sistem tersebut antara lain, Sistem Informasi
Kepegawaian atau Human Resource Information System (HRIS), Sistem Informasi Pelayanan, Unit
Kepatuhan Internal, dan Unit Pengawasan Eksternal.
Selain itu, dalam transformasi digital, Kemenkeu menggunakan Enterprise
Architecture (EA) sebagai tool utama menuju Kemenkeu modern yang berbasis digital. EA
merupakan alat untuk membantu perencanaan strategis organisasi untuk mencapai visi dan
misinya dengan memberikan kemampuan untuk melihat dan melakukan perbaikan pada bisnis,
informasi, dan teknologi yang digunakan.
Transformasi digital Kemenkeu merupakan suatu peluang untuk penyempurnaan proses
bisnis guna peningkatan value layanan dan mendorong efisiensi proses bisnis Kemenkeu. Capaian
utama Transformasi Digital yang dilaksanakan pada tahun 2019 melalui 11 inisiatif strategis
diantaranya:
a. Piloting Activity Based Workplace (ABW) yang dilakukan di seluruh UE I yang bertujuan untuk
membangun lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan ekosistem baru di era Revolusi Industri
4.0.
b. Implementasi Office Automation modul Nadine (Naskah Dinas Elektronik) pada seluruh UE I
Kemenkeu
c. Pengembangan Kemenkeu Learning Center generasi 2 sesuai kebutuhan user
d. Uji coba joint profile perpajakan
e. Implementasi dan sosialisasi pemakaian Kartu Kredit Pemerintah kepada K/L
f. Uji coba implementasi teknologi integrasi dan komunikasi data di 102 pemda, menggunakan
aplikasi agen SINERGI SIKD versi 5.0.0
Kemudian, Kemenkeu juga memiliki Berita Aktual Transformasi (BERAKSI) yang
diterbitkan sebagai media informasi kepada seluruh pegawai di lingkungan Kementerian
Keuangan. BERAKSI diterbitkan setiap bulan yang disebarluaskan melalui berbagai saluran, seperti
melalui email kepada seluruh pegawai, media sosial, Website Kementerian Keuangan, dan
pembuatan video. Umumnya BERAKSI memuat highlight capaian dan progres implementasi
program RBTK pada periode tertentu. Selain itu, dimuat juga Fokus BERAKSI yang menjelaskan
satu capaian/progres Program RBTK secara lebih detail.
Selain beberapa inovasi digital yang telah dijelaskan diatas, beberapa inovasi berbasis
digital juga diberikan oleh Kementerian Keuangan pusat dan satuan kerja dibawah Kementerian
Keuangan. Beberapa Inovasi tersebut diantaranya sebagai berikut.
a. Layanan Cuti Berbasis Mobile - Pusintek, Setjen;
b. LPSE Kemenkeu Mobile, Akses Informasi Dalam Genggaman (Versi Android) - Pusat LPSE,
Setjen;
c. E-Revisi - Sekretariat, DJA;
d. Bayar Pajak Untung, USP: UMKM Sahabat Pajak - KPP Pratama Pondok Aren, DJP;
e. Custom Declaration (CD) (BC.2.2) Online - KPPBC Kualanamu, DJBC;
f. Pengembangan Kapasitas Pemda melalui Program Internship dan Secondment - Sekretariat,
DJPK;
g. Aplikasi Simserba: Bendahara Pintar, Pembangunan Lancar - Dit. Sistem Perbendaharaan,
DJPb;
h. Layanan Help Desk Terintegrasi ‘’Hai DJPb” - Dit. SITP, DJPb;
i. Three Pas - KPPN Sukabumi, DJPb;
j. Aplikasi Android KPPN Tobelo Mobile - KPPN Tobelo, DJPb;
k. Aplikasi Penyampaian Dokumen Online - KPPN Tual, DJPb;
l. Aplikasi Simak BMN, Persediaan dan Saiba – Kemenkeu Pusat;
m. Akta Penyempurnaan Layanan untuk Satuan Kerja (Aplus) - KPPN Ketapang, DJPb.
D. Kesimpulan
Dari Pemaparan beberapa Implementasi Manajemen ASN dan SMART ASN pada Kementerian
Keuangan, kami mengambil sebuah kesimpulan bahwa Implementasi tersebut sudah sangat baik
diterapkan pada Kementerian Keuangan dibuktikan dengan beberapa prestasi yang diraih dan juga
program-program Inovasi di bidang digital yang telah mencakup aspek Digital skill yaitu mampu
mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras, piranti lunak maupun system operasi
digital, aspek Digital culture yaitu mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika dalam pemanfaatan TIK, aspek Digital Ethics yaitu mampu mengembangkan tata kelola
etika digital dan aspek Digital safety yaitu sadar dalam berkeamanan digital.
Dari Observasi yang telah kelompok kami lakukan terhadap Kementerian Keuangan, kami
mendapatkan pembelajaran dan Inspirasi tentang penerapan Manajemen ASN dan SMART ASN yang
baik pada Instansi Pemerintahan. Hal ini dapat menjadi contoh kepada Instansi lain untuk pengelolaan
sumber daya manusia dan pengembangan digital yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai