ABSTRAK
Dalam sebuah studi psikolinguistik, anak-anak pada usia 3-5 tahun dianggap
sebagai periode diferensiasi. Pada periode ini, anak-anak telah memperoleh ibu mereka
lidah, dalam hal hukum tata bahasa dasar orang dewasa. Bahasa yang berfungsi sebagai
alat komunikasi mulai bekerja. Kosakata mereka secara kuantitatif dan tumbuh secara
kualitatif ketika persepsi dan pengalaman mereka di dunia mulai dibagikan dengan orang
lain termasuk ekspresi perasaan mereka, dalam hal ini, candaan mereka pengungkapan
ekspresi. Namun, pada periode ini, anak-anak belum sepenuhnya memperoleh struktur
linguistik orang dewasa. Dengan demikian diperkirakan terdapat beberapa perbedaan
antara pengungkapan struktural ekspresi lucu anak-anak dan orang dewasa. Tambahan,
ketidaklengkapan struktural ekspresi lucu dapat menyebabkan persepsi kesalahan orang
dewasa tentang apa yang dimaksud dengan anak-anak. Berdasarkan analisis data, terlihat
bahwa anak-anak pada usia Anak usia 3-5 tahun sudah menguasai berbagai aspek
kebahasaan pada ekspresi kocak, meliputi aspek fonologis, morfologis, dan sintaksis.
salah satu faktor yang mendorong anak untuk menunjukkan ekspresi lucu mereka adalah
prestasi, seperti ketika diterima sebagai teman, diberi hadiah/kejutan, menemukan
sesuatu, dan merasa mampu melakukannya sesuatu.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, H. Peristiwa-Peristiwa Yang
Membuat Bahagia. UIN Sultan
Syarif Kasim Riau, Pekanbaru,
Riau.
Darmiah. Perkembangan dan Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Emosi
Anak Usia MI. Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Ar-raniry
Banda Aceh.
Hasan. Psikolinguistik: Urgensi dan
Manfaatnya Pada Program Studi
Pendidikan Bahasa Arab. STIQ
Amuntai, Kalimantan Selatan.
Indah, R. Teori-teori Psikolinguistik.
Fakultas Humanioora