Anda di halaman 1dari 6

Guru Merdeka Sudah Pasti GILA

Merdeka dalam bahasa Melayu dan Indonesia berarti bebas atau tidak
bergantung/independen. Hal ini selaras dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa manusia
merdeka adalah manusia yang hidupnya tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar
atas kekuatan sendiri.

Wujud kekuatan itu berupa kekuatan lahir dan batin. Seperti halnya tubuh manusia yang
harus terpenuhi lahir dan batinnya, merdeka juga di dasarkan pada merdeka lahir dan merdeka
batin. Merdeka lahir itu adalah pengajaran sedangkan merdeka batin adalah pendidikan.
Pengajaran bagian dari proses pendidikan dalam hal memberi ilmu yang nantinya memberikan
kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan pendidikan itu sendiri memberikan
tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun
sebagai anggota masyarakatmya, artinya setiap manusia wajib mendapatkan pendidikan dibekali
dengan persiapan serta persediaan untuk kepentingan manusia itu sendiri.

Itulah sebabnya mengapa pendidikan berpihak pada anak karena keberhasilan pendidikan
di Indonesia tergantung pada kemerdekaan belajar, dari merdeka belajar nantinya mampu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ada tiga kurikulum yang telah dikeluarkan oleh
Kemendikbud Ristek yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan atau disebut Kurikulum
Darurat dan Kurikulum Prototipe yang kemudian berganti nama menjadi Kurikulum Merdeka.
Sekolah diberikan keleluasaan untuk mengadopsi satu diantara ke 3 kurikulum pada tahun 2022.

Beberapa sekolah di Kab, Kepulauan Meranti Riau telah menerapkan Kurikulum


Merdeka termasuk Sekolah Menengah Kejuruan Kasih Maitreya tempat dimana saya mengajar.
Sekolah menerapkan IKM pada tahun ini dan sebagai permulaan penerapannya dilaksanakan
pada kelas X AK dan TKJ.

Sebagai seorang guru yang siap dengan segala perubahan saya harus mampu
menyesuaikan diri sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman karena pada dasarnya menjadi
seorang pendidik tidak sulit, tetapi menjadi seorang pendidik luar biasa itu tidak mudah. Ada
banyak cara yang harus saya lakukan selain mengupgrade diri dan memahami kurikulum
merdeka, diantaranya saya mengikuti diklat pendidikan guru penggerak selama 6 bulan. Karena
salah satu tujuan keberhasilan pendidikan Indonesia sebahagian besar ada di tangan guru-guru
hebat yaitu guru penggerak.

Guru Penggerak merupakan guru-guru terbaik bangsa yang merasa terpanggil untuk
mendorong perubahan pendidikan negeri ini ke arah yang lebih baik. Kehadiran Guru Penggerak
diharapkan menjadi pemimpin - pemimpin pendidikan di masa depan yang mampu menelurkan
embrio generasi unggul Indonesia.

Pada hakikatnya Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong


tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif. Perannya juga ikut serta mendorong
tenaga pendidik lainnya agar menerapkan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta
menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar
Pancasila.

Terkait kurikulum merdeka dan guru penggerak, saya benar-benar menjadi seorang guru
yang GILA ( gigih, inovatif, learn dan accept). Saya tergerak untuk GILA terhadap perubahan
baik dari dalam diri saya. Saya bergerak untuk GILA melakukan sesuatu yang tidak terpikirkan
sebelumnya. Dan mudah-mudahan saya menggerakkan untuk GILA terhadap orang lain terutama
warga sekolah agar sama-sama GILA demi perubahan yang lebih baik.

Gigih

Guru yang gigih adalah guru yang tak kenal lelah, tetap semangat dan siap dengan segala
rintangan. Semangat merupakan tantangan terbesar bagi saya, sebab perjalanan dari rumah
menuju sekolah sekitar 45 sampai 50 menit dengan jalan yang penuh lubang dan aspal yang tidak
karuan. Terlebih jika hujan turun saya harus melewati jalan alternatif yang licin dan sempit sebab
jalan yang biasa saya lewati banjir tergenang air hujan.

Berada diantara pohonan getah saat hujan turun sangat menguji adrenalin saya sebab
tidak ada rumah penduduk di sekitarnya. Waktu itu saya pernah terjebak diantara pohon getah
yang jatuh dan tidak bisa melewatinya, jaringan hilang sehingga tidak bisa memberi kabar ke
sekolah maupun keluarga dirumah. Saya sangat takut sekali waktu itu, terlebih jika hujan turun
binatang dan hewan liar berkeliaran karena kemungkinan mereka kelaparan saat hujan turun.
Rasa ketakutan saya semakin besar. Saya hanya pasrah dan berdoa waktu itu menunggu orang
lain melewati jalan yang sama. Sembari berdoa saya membayangkan wajah murid-murid saya
yang penuh keceriaan hingga akhirnya ketakutan itu hilang hingga akhirnya ada orang yang
melewati jalan itu. Saya tetap melanjutkan perjalanan ke sekolah meskipun terlambat.

Inovatif

Guru yang inovatif adalah guru yang mau berubah mengikuti perkembangan zaman. Hal
ini juga saya lakukan demi perkembangan murid-murid saya sehingga pembelajaran tidak
monoton dan tentu saja menyenangkan. Saya biasanya memulai ice breaking dengan nyanyian,
tepuk tangan, tebak kata, pantun, dll.

Dalam pembelajaran saya juga memanfaatkan gawai sehingga peserta didik dapat
memanfaatkan tekhnologi berbasis IT. Salah satu contoh yang saya lakukan adalah pembelajaran
dengan memanfaatkan blog. Karena saya tahu bahwa murid-murid saya ada yang tidak suka
menulis namun suka gambar, ada yang suka buat video dengan gambar-gambar serta ada yang
suka menulis sama seperti saya, hehehehe.

Dengan blog mereka dapat menyalurkan minat dan bakat mereka, meskipun blog pada
umumnya media tulisan, namun blog juga dapat dimanfaatkan dengan video serta gambar-
gambar yang menarik.

Learn

Guru yang merdeka ibarat gelas kosong yang perlu diisi dan terus diisi air. Ia merasa
bahwa gelas itu tak akan pernah penuh karena masih perlu belajar dan terus belajar. Menggali
potensi dan mengupgrade diri demi kemajuan dirinya. Guru juga wajib melakukan personal
branding agar ia memiliki kekuatan untuk itu. Karena selain mengajar guru wajib memiliki
kompetensi lain yang mendukung profesinya itu.

Selain mengajar saya memutuskan untuk menjadi penulis sebab hal ini sangat
mendukung profesi saya sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain mengajar,
kemerdekaan yang saya rasakan adalah saya bebas menuliskan hal-hal apa pun yang saya sukai
dalam sebuah buku serta berbagai praktik baik dalam mengajar. Kurikulum merdeka dan
pendidikan guru penggerak ini menjadikan saya pribadi yang terus maju dan terus belajar demi
masa depan anak bangsa menuju generasi emas.

Accept

Guru yang bijak adalah guru yang siap menerima segala kritikan demi kemajuan yang
ada pada dirinya. Menerima masukan dari orang lain sangat membatu perkembangan skill dan
pengetahuan guru itu sendiri terlebih kritikan yang sifatnya membangun. Bukan berarti kritik dan
saran yang tidak membangun justru membuat guru itu lemah namun karena itu jugalah
menjadikan guru itu menjadi pribadi yang lebih kuat lagi dan siap dengan segala perubahan baru
yang terjadi pada dirinya.

Berani memutuskan dan mengambil sikap demi tujuan pendidikan yang among dan
berdasarkan pada trilogi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara; Ing Ngarso sung Tulodho (di
depan menjadi teladan), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah membangun motivasi), tut wuri
handayani (di belakang memberi dorongan) harus dimiliki oleh setiap tenaga pendidik guna
menciptakan peserta didik yang berbudi pekerti, cerdas, serta mampu beradaptasi dengan
perkembangan teknologi di era teknologi informasi ini. Dengan demikian, trilogi pendidikan
tersebut hingga sekarang ini masih relevan dengan pendidikan di Indonesia.

Seperti itulah kiranya intuisi yang saya rasakan selama mengajar dengan penerapan
Kurikulum Merdeka, semoga paparan “Guru Merdeka Sudah Pasti GILA” memberikan manfaat
bagi para pembaca dan para guru se Indonesia terutama guru-guru di Sekolah Kasih Maitreya
yang memiliki jiwa Antusias, Ramah dan Kasih serta tetap Bahagia, Gembira, Sukacita.

Saya akhiri dengan sebuah puisi yang saya persembahkan khusus untuk para guru hebat
yang ada di Sekolah Kasih Maitreya.
GURUKU GILA
Karya : Maya fasindah, M.Pd.
Yah...sebutan itu memang pantas untukmu guruku....Gila
Kau gila karena sibuk memikirkan karakter kami
Kau gila karena memang terkadang tak perduli pada dirimu
Kau gila karena sibuk mencari, memperbaiki, dan menemukan bahan ajar yang menyenangkan
Yah....kau memang gila guruku
Kecintaanmu pada siswa tak menyurutkan langkahmu meskipun melewati titian “candu” kami
pada canggihnya dunia
Kecintaanmu pada pendidikan tak menggetarkan jiwamu dan fikiranmu terus berputar demi
mengubah karakter kami menjadi lebih baik
Kau gila.....gila....gila....guruku
Gila “ Gigih Inovatif Learn dan Accept.”
Kau begitu gigih memperjuangkan kami demi warna warni kehidupan
Kau sangat inovatif mencari, menggali, bahkan memanfaatkan bahan ajar demi tajamnya
hunusan pedang kehidupan
Kau terus belajar, belajar dan belajar hingga akhir hayatmu demi masa depan kami yang
gemilang
Kau selalu menerima dan terus menerima ribuan pertanyaan dari kami yang seperti kertas putih
hingga banyak torehan tinta didalamnya
Guruku kau memang gila
Karena itu kau butuh obat yah....obat
Orang – orang hebat nantinya akan tercipta karena kegilaanmu yaitu kami...
Anak didikmu yang akan membuatmu bangga dan menegakkan wajah di mata dunia
JAYALAH NEGERIKU, BANGKITLAH INDONESIAKU

PULIH LEBIH CEPAT BANGKIT LEBIH KUAT

TERGERAK, BERGERAK, MENGGERAKKAN

SEMANGAT MENYAMBUT HARI GURU NASIONAL TAHUN 2022

SALAM SATU KELUARGA

SALAM SEKOLAH SATU KELUARGA

@Sekolah Kasih Maitreya Selatpanjang

@SMK Kasih Maitreya

#HGN2022SKM

Anda mungkin juga menyukai