Anda di halaman 1dari 19

JURNAL PENGUATAN 3P

(PROFIL PELAJAR PANCASILA)


FANTASI MARIGOLD

Disusun Oleh:
Kelompok 2 XE 10
1. DEWA GDE APRIANA (02)
2. I GUSTI AYU WULAN RAMA SWASTI (07)
3. I MADE RIO SATYA MAHENDRA (11)
4. I WAYAN DANA PAKARTI YASA (15)
5. NI KADEK SANTIPA DEWI (22)
6. NI PUTU WIDYA (34)
7. NI WAYAN PUTU SRI YULIAWATI (35)
SMA NEGERI 1 SUKAWATI
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
2.1. Latar Belakang.......................................................................................................................1
2.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
2.3. Tujuan....................................................................................................................................2
2.4. Manfaat...................................................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................................................3
2.1. Deskripsi Teori.......................................................................................................................3
2.2. Kerangka Berpikir..................................................................................................................7
2.3. Hipotesis.................................................................................................................................7
BAB III METODE................................................................................................................................8
3.1. Rancangan Praktikum.............................................................................................................8
3.2. Populasi dan Sample...............................................................................................................8
3.3. Instrumen Praktikum..............................................................................................................8
3.4. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................................10
4.1. Hasil Pengamatan.................................................................................................................10
4.2. Pembahasan..........................................................................................................................10
BAB V PENUTUP..............................................................................................................................11
5.1. Simpulan...............................................................................................................................11
5.2. Saran.....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................12
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga tugas ini dapat tersusun hingga selesai. Berkat pemberian
rahmat-Nya, naskah yang kami susun sebagai tugas ini dapat kami selesaikan
sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Maha Besar dan Maha Pemurah Tuhan
dengan segala pemberian-Nya.
Penulis sangat berharap semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar tugas
ini bisa menginspirasi pembaca.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
tugas ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sukawati, 20 September 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Marigold merupakan bunga hias berwarna kuning hingga jingga dengan
nama latin Tagetes erecta L. Marigold berasal dari famili yang sama dengan
krisan, dahlia dan bunga matahari, yaitu Asteraceae. Tanaman marigold
berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, lalu menyebar ke seluruh belahan
dunia sejak abad ke-16. Saat ini marigold telah banyak dijumpai di wilayah
Asia seperti India, Thailand dan Indonesia. Di India, bunga marigold banyak
digunakan dalam upacara keagamaan, dekorasi dan karangan bunga.
Sedangkan di Indonesia, marigold dimanfaatkan sebagai tanaman pembatas
dan bunganya digunakan untuk bunga potong serta bunga sesaji. Tanaman ini
turut berkontribusi dalam perekonomian nasional di sektor hortikultura,
dengan rata-rata pendapatan dari PDB Indonesia sebesar 11,91% per tahun
sejak tahun 2000 (BPS, 2014).
Bunga marigold dapat dengan mudah dijumpai di Provinsi Bali, karena
sengaja dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan umat Hindu di Bali. Petani
marigold dapat melakukan panen bunga hingga 20 kali dalam satu siklus
tanam selama dua bulan, atau setara dengan pemanenan setiap tiga hari sekali.
Keberadaan bunga marigold yang melimpah merupakan potensi sumber daya
alam yang belum banyak diteliti di Indonesia.
Didalam melakukan usaha taninya, petani menggunakan pupuk untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang tujuan akhirnya
adalah meningkatkan produksi tanaman serta pendapatan petani. Lahan
pertanian yang diusahakan secara terus menerus dari tahun ke tahun oleh
petani akan menguras unsur hara (nutrisi/makanan) pada lahan tersebut dan
mengurangi tingkat kesuburan tanahnya sehingga perlu penambahan unsur
hara kembali melalui pemupukan. Baik itu dengan pemberian pupuk alam
(pupuk kandang, kompos dll) maupun pupuk buatan yang dibeli dari kios
pertanian (urea, NPK dll).

1
Pupuk adalah bahan/zat yang diberikan ke dalam tanah atau ke tanaman
untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil produksi tanaman. Berdasarkan bahan kandungannya
pupuk dibedakan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan. Contoh dari pupuk
alam adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau dll sedangkan contoh
pupuk buatan adalah urea, TSP, KCl, NPK dll. Berdasarkan kandungan unsur
haranya pupuk dibedakan menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk
tunggal hanya mengandung 1 unsur hara bagi tanaman sedangkan pupuk
majemuk lebih dari 1 unsur hara.
Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan campuran dari pupuk
urea, pupuk phonska, pupuk mutiara, dan pupuk tawon.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh pemberian pupuk terhadap pertumbuhan
tanaman gumitir?
2. Bagaimana pertumbuhan tanaman gumitir dengan pupuk dan tanpa
pupuk?
3. Bagaimana perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir ketika berada di
tempat yang kena sinar matahari langsung dan tidak?

1.3.Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk terhadap pertumbuhan
tanaman gumitir
2. Menganalisis respon pertumbuhan dan produksi beberapa tanaman
gumitir.

1.4.Manfaat
Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
ilmiah kepada masyarakat mulai dari petani bunga marigold, hingga kalangan

2
industri di Indonesia mengenai penambahan pupuk terhadap perkembangan
tanaman marigold.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Teori


2.1.1. Tanaman Gumitir (Tagetes erecta L.)
Bunga gumitir merupakan salah satu bunga yang mempunyai
prospek yang cukup baik di daerah Bali khususnya di Kabupaten Tabanan
dan Badung, karena bunga ini hampir setiap hari digunakan khususnya
untuk keperluan upacara keagamaan di Bali. Semakin banyaknya tuntutan
kebutuhan bunga ini, maka untuk pengembangannya dilakukan dengan
mendatangkan bibit dari Bandung, yang konon sumber benihnya berasal
dari negara tetangga Thailand. Benih bunga import ini mempunyai sifat
yang unggul jika dibandingkan dengan bunga lokal yang ada di Bali,
karena bibit bunga ini dibuat melalui breeding. Tanamam gumitir
merupakan tanaman perdu dengan bentuk daun lancip bergerigi, kecil-
kecil berwarna kehijauan.
Berdasarkan taksonomi tanaman, tanaman bunga gemitir termasuk
dalam:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Tagetes
Spesies : Tagetes erecta L
Morfologi dari tanaman gumitir yaitu:
a. Akar
Akar dari gumitir merupakan akar tunggang. Akar jenis ini umum
ditemukan pada tumbuhan biji belah (dicotyledonae). Jika diamati,
akarnya berwarna putih kekuningan. Jika ditinjau dari anatominya, pada
akar Tagetes erecta L biasa ditemukan rambut akar. Fungsinya adalah

4
untuk membantu tanaman mengambil air dan mineral dari tanah. Rambut
akar ini merupakan bagian dari epidermis akar.
b. Batang
Batangnya tumbuh tegak dan bercabang-cabang. Warnanya adalah
putih kehijauan jika pucuknya masih muda dan hijau jika sudah dewasa.
Tinggi tanaman ini berkisar 30 cm hingga 120 cm, pada sekujur
batangnya, tumbuh daun majemuk yang berujung runcing dan tepinya
bergerigi. Lapisan terluarnya merupakan epidermis batang. Bagian batang
yang disebut korteks, disusun oleh parenkim korteks.
c. Daun
Daun tunggal, menyirip menyerupai daun majemuk. Bentuknya
memanjang hingga menyempit, dengan bintik kelenjar bulat dekat tepinya,
warnanya hijau.
d. Bunga
Bunganya merupakan bunga majemuk. Bunga ini berbentuk cawan
dengan tangkai yang panjang. Memiliki organ-organ bunga yang lengkap,
berupa putik dan benang sari pada tengah bunga, warnanya kuning.
Gumitir (Tagetes erecta L) termasuk kedalam keluarga Compositae
(Asteraceae) dan mempunyai 59 species. Tanaman ini merupakan salah
satu herba hias yang biasa digunakan sebagai tanaman pagar dan
pembatas. Secara komersial sebagai bunga potong, karena mempunyai
bentuk bunga yang unik dan warnanya yang mencolok.

2.1.2. Pupuk
Pupuk adalah suatu bahan yang diberikan untuk memperbaiki
kesuburan tanah dan mengganti unsur-unsur hara yang hilang dari dalam
tanah. Tiap-tiap jenis pupuk memiliki kandungan unsur hara, kelarutan dan
kecepatan kerja yang berbeda sehingga dosis dan jenis pupuk yang
diberikan berbeda untuk tiap jenis tanaman dan jenis tanah yang
digunakan.
Secara umum, pupuk berfungsi sebagai sumber zat hara untuk
mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman dan memperbaiki struktur tanah.

5
Pemberian pupuk pada media tanam dapat meningkatkan kadar hara dan
kesuburan. Dalam hal ini aktivitas pertanian yang secara terus menerus
dilakukan akan mengakibatkan tanah kehilangan unsur hara. Maka dari
itu, untuk mengembalikan ketersediaan hara pada media tanam diperlukan
pemberian pupuk.
a. Pupuk Urea
Urea adalah senyawa organik tunggal yang tersusun dari unsur
karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau
(NH2)2CO. Pertama kali ditemukan oleh Hilaire Roulle pada tahun
1773. Urea juga di sebut dengan carbamide resin, isourea, carbonyl
diamide dan carbonyldiamine. Manfaat utama dari urea adalah sebagai
pupuk kimia yang memasok unsur Nitrogen yang sangat dibutuhkan
oleh tanaman. Berbentuk butiran putih curah (prill) yang mudah larut
dalam air dan mudah menyerap air (Higroskopis) maka dari itu butuh
peanganan khusu dalam penympananya. Urea mengandung 46%
Nitrogen (N) Biuret 1% dan air 0,5% yang berarti setiap 100kg Urea
terdapat 46Kg Nitrogen.  
Manfaat utama pupuk urea pada tanaman akan segera terlihat tidak
lama setelah diberikan seperti daun baru yang lebih hijau gelap dan
pertumbuhan tanaman yang lebih cepat, hal itulah yang menyebabkan
Urea sangat diminati petani maupun pekebun.
Berikut beberapa manfaat pupuk Urea pada tanaman:
1. Membuat Daun tampak lebih segar, hijau dan rimbun
2. Meningkatkan jumlah anakan tanaman.
3. Mempercepat pertumbuhan tunas dan tinggi tanaman.
4. Mempercepat proses fotosintesis.
5. Memacu pertumbuhan tanaman.
6. Mempercepat pertumbuhan akar.
7. Meningkatkan unsur Nitrogen dalam tanah.
8. Meningkatkan hasil panen.
9. Tanaman menjadi lebih kokoh dan tahan terhadap serangan hama
dan penyakit.

6
10. Bisa diaplikasikan pada semua jenis tanaman.
11. Mudah larut hingga mudah diserap tanaman.
Karena pentingnya urea bagi pertanian maka pemerintah indonesia
melalui kementrian perindustrian dan perdagangan memberikan
subsidi bagi produk urea pertanian sehingga harga jual urea lebih
rendah ditangan petani. Peraturan tersebut tertuang dalam Surat
Keputusan Menperindag No. 70/MPP/Kep/2/2003 tanggal 11 Pebruari
2003, tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk
Sektor Pertanian. Urea Subsidi dan nonsubsidi dibedakan dengan
perbedaan warna produk dimana urea subsidi berwarna merah muda
cerah sedangkan produk nonsubsdidi berwarna putih bersih. Harga
pupuk subsidi ditentukan oleh pemerintah melalui kementrian
pertanian yang tertuang dalam peraturan menteri pertanian no
59/Permentan/SR.310/12/2016.

b. Pupuk Phonska
Phonska merupakan jenis pupuk yang digunakan dalam budi daya
tanaman. Pupuk phonska mengandung unsur hara penting bagi
tanaman.
Phonska termasuk pupuk bersubdisi yang diberikan kepada petani
di Indonesia. Hanya petani dengan kartu tani saja yang bisa
memperoleh pupuk ini. Subsidi pupuk phonska diberikan pemerintah
sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani sehingga harga lebih
murah untuk petani.  Dengan adanya pupuk ini, harapannya petani di
Indonesia bisa memaksimalkan produksi budidayanya.
Berikut adalah kandungan unsur hara dari pupuk Phonska:
1. Nitrogen (N) : 15%
2. Phosphat (P) : 15%
3. Kalium (K) : 15%
4. Sulfur (S) : 10%
5. Kadar Air (KA) : 1-2%

7
Pupuk Phonska merupakan pupuk majemuk yang tersusun dari
beberapa unsur hara. Nutrisi yang terkandung dalam pupuk ini
memberikan sejumlah manfaat bagi tanaman. Berikut beberapa
manfaat pupuk phonska:
1. Memicu pertumbuhan tanaman pada fase vegetatif dan generatif.
2. Membuat batang tanaman lebih kuat sehingga tidak mudah rebah.
3. Meningkatkan pertumbuhan akar tanaman sehingga mempermudah
tanaman dalam menyerap air dan unsur hara lebih banyak.
4. Melancarkan proses pembentukan gula dan pati.
5. Meningkatkan kandungan klorofil pada daun sehingga tanaman
lebih mudah berfotosintesis.
6. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekurangan air.
7. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan
penyakit.
8. Memacu pertumbuhan bunga dan buah lebih banyak.
9. Membantu proses memperbesar ukuran umbi, buah dan biji.
10. Meningkatkan kandugan protein hasil produksi pada tanaman.

c. Pupuk Mutiara
Pupuk NPK Mutiara Biru adalah jenis pupuk majemuk dengan
kandungan unsur hara nitrogen, kalium, dan fosfor. Pupuk ini baik
sekali untuk membantu pertumbuhan tanaman dan juga untuk
menggemburkan media tanam.
Berikut adalah penjelasan cara menggunakan pupuk NPK Mutiara
Biru yang baik dan benar agar mendapatkan hasil pertumbuhan
tanaman yang memuaskan:
1. Ambil dua sendok makan pupuk NPK Mutiara Biru ditambah
½ sendok teh fungisida ke dalam satu ember berisi air biasa
ukuran sedang
2. Larutkan hingga benar-benar tercampur secara merata
3. Siram tanaman secukupnya bila saat media tanam sudah
terlihat kering atau sebanyak seminggu sekali saja.

8
d. Pupuk Tawon
Pupuk NPK Cap Tawon sering disebut juga pupuk NPK 16-16-16
Cap Tawon. Pupuk ini mengandung unsur Nitrogen sebanyak 16%,
Fosfat sebanyak 16%, dan Kalium sebanyak 16% serta kadar air
sebanyak 2%. Selain itu, pupuk ini juga mengandung sebanyak 0,5%,
Magnesium sebanyak 1%, Kalsium sebanyak 2%, dan elemen
tambahan lainnya (B, Zn, dan Mn).
Pupuk NPK 16-16-16 Cap Tawon adalah pupuk majemuk impor
yang berkualitas tinggi. Pupuk ini berwarna biru muda dengan tingkat
kelarutan yang sangat tinggi. Cara penggunaan pupuk ini sangat
fleksibel, yakni dapat dipendam atau dikocorkan ke akar tanaman.
Terdapat lima fungsi pupuk NPK Cap Tawon yakni sebagai
berikut:
1. Kandungan Nitrogen dapat memberikan respon pertumbuhan
tanaman lebih cepat dengan hasil panen yang lebih banyak.
Kandungan Nitrogen secara garis besar membantu
pertumbuhan vegetatif, terutama daun.
2. Kandungan Fosfat akan mendukung metabolisme energi untuk
pertumbuhan, meningkatkan pembelahan sel, pembungaan dan
pembentukan umbi, dan pertumbuhan akar.
3. Kandungan Fosfat juga membantu meningkatkan ketersediaan
dan efisiensi hara-hara mikro di dalam tanah, seperti Cu, Mn,
dan Zn untuk tanaman.
4. Kandungan Kalium berperan mengatur keseimbangan air di
dalam sel, turgor sel, kehilangan air akibat transpirasi, dan
meingkatkan toleransi terhadap stres kekeringan atau dingin
maupun serangan hama serta penyakit.
5. Kandungan Kalium juga meningkatkan kualitas hasil panen,
baik dari aspek warna, rasa, dan daya simpan.

9
2.2. Kerangka Berpikir
Dalam usaha budidaya tanaman gumitir, salah satu komponen penting
dalam keberhasilannya adalah mempersiapkan media tanam yang sesuai bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman harus tersedia dalam jumlah dan komposisi yang mencukupi. Media
tanam terdiri atas campuran tanah dan bahan-bahan organik yang memiliki
kandungan hara yang tinggi. Selain itu ketersediaan air dalam media tanam
harus mencukupi atau tingkat kelembaban yang relatif lebih tinggi dari areal
tanam biasa. Media tanam yang tepat merupakan salah satu syarat
keberhasilan budidaya tanaman khususnya budidaya dalam wadah pot atau
polibag.

2.3. Hipotesis
Ada pengaruh dari penambahan pupuk terhadap tanaman Gumitir (Tagetes
erecta L).

10
BAB III
METODE

3.1.Rancangan Praktikum
1. Proses Penanaman Bibit Gumitir
a) Menyiapkan alat & bahan penanaman bibit gumitir.
b) Memasukkan tanah ke dalam 15 polybag.
c) Menanam bibit gumitir dan diberi gelas plastik bekas untuk
melindungi bibit dari gangguan luar.
d) Pemasangan nama kelompok ditempat penanaman gumitir sebagai
patokan wilayah.

2. Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Bibit


a) Melakukan penyiraman terdahap bibit gumitir.
b) Menambahkan tanah pada polybag yang dirasa kurang.
c) Melakukan pengukuran terhadap tanaman dan mencatatnya.

3. Proses Pemberian Pupuk


a) Setelah beberapa minggu, beberapa tanaman diberi pupuk untuk
penelitian.
b) Melabeli tanaman tersebut agar tidak tertukar.

4. Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Bibit Setelah Diberi


Pupuk
a) Melakukan penyiraman terdahap bibit gumitir.
b) Melakukan pengukuran terhadap tanaman dan mencatatnya.

3.2.Populasi dan Sample


a) Populasi Penelitian
Populasi penelitian pada praktikum ini adalah jumlah semua bibit
gumitir (Tagetes erecta L) yang ditanam oleh kelompok kami yaitu
sebanyak 15 bibit Tagetes erecta L.

11
b) Sample Penelitian
Sample yang digunakan dalam pelaksanaan penambahan pupuk
adalah 2 tanaman.

3.3.Instrumen Praktikum
a) Alat
1. Polybag
2. Sendok Tanaman
3. Bambu Penyangga
4. Gelas Plastik Bekas
5. Penggaris
6. ATK
7. Papan Nama Kelompok

b) Bahan
1. 15 Bibit Gumitir (Tagetes erecta L).
2. Tanah Subur
3. Pupuk Campuran (pupuk urea, pupuk phonska, pupuk mutiara, dan
pupuk tawon)
4. Air

3.4.Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data pada praktikum kali ini dilakukan dengan cara
pengamatan secara langsung.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan


4.2. Pembahasan

13
BAB V
PENUTUP

5.1. Simpulan
5.2. Saran

14
DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai