Anda di halaman 1dari 8

Media Pertanian

Vol. 6, No. 1, Mei 2021 pp. 22-29


ISSN : 2085-4226
e-ISSN : 2745-8946

POTENSI BUNGA MARIGOLD (Tagetes erecta L.) SEBAGAI SALAH SATU


KOMPONEN PENDUKUNG PENGEMBANGAN PERTANIAN

THE POTENCY OF MARIGOLD FLOWERS (Tagetes erecta L.) AS ONE OF


THE SUPPORTING COMPONENTS OF AGRICULTURAL DEVELOPMENT

Fitri Kurniati

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi


Jalan Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya

Korespondensi : fitri.kurniati61@gmail.com

ABSTRAK

Marigold (Tagetes sp) merupakan tanaman hias yang sudah dikenal sejak lama di Indonesia,
namun hanya di beberapa daerah yang menggunakannya secara rutin pada upacara keagamaan
dan digunakan untuk bunga papan. Temuan peneliti baik di dalam maupun luar negeri
menunjukkan bahwa bunga ini mempunyai potensi untuk dikembangkan karena banyak sekali
kegunaannya. Berdasarkan hal tersebut artikel ini dibuat dengan tujuan memperluas penyebaran
informasi dan meningkatkan animo untuk menelaah tentang marigold. Metode yang digunakan
untuk membuat artikel ini adalah studi literatur dari berbagai telaahan dan hasil penelitian. Pada
dasarnya kegunaan yang diperoleh dari bunga marigold disebabkan pada bunga marigold
terkandung karotenoid berwarna kuning seperti karoten yaitu alfa dan beta karoten dan xantofil
yaitu lutein dan zeaxantin, selain itu terkandung flavonoid. Karotenoid bisa menjadi
antioksidan, menyembuhkan demam ringan, sakit tenggorokan ringan, pelembab alami, dan
pengusir nyamuk alami. Flavonoid adalah metabolit sekunder dari polifenol yang memiliki
berbagai efek bioaktif termasuk anti virus, anti-inflamasi, anti penuaan, antioksidan,
kardioprotektif, antidiabetes, dan anti kanker. Dengan demikian, bunga marigold bisa digunakan
sebagai obat herbal, refugia, dan bahan obat anti nyamuk. Faktor pendukung yang
pengembangan adalah: marigold mudah dibudidayakan, secara ekonomis dan ekologis
menguntungkan. Maka, marigold bisa dijadikan ladang usaha rumahan maupun skala besar.

Kata kunci: Flavonoid, Karotenoid, Marigold, Refugia

ABSTRACT

Marigold (Tagetes sp) is an ornamental plant that has been known for a long time in Indonesia,
but has not attracted to be developed massively except in some areas that use it regularly at
religious ceremonies and used for flower boards. The findings of researchers both in Indonesia
and another country show that this flower has the potential to be developed because of its many
uses. Based on this article was created with the aim of expanding the dissemination of
information and increasing animo to study about marigolds. The method used to create this
article is the study of literature from various studies and research results. Basically the use
obtained from marigold flowers is caused in marigold flowers contained yellow carotenoids
such as carotene i.e. alpha and beta carotene and xantofil namely lutein and zeaxantin, in
addition contained flavonoids. Carotenoids can be antioxidants, curing mild fever, mild sore
throats, natural moisturizers, and natural mosquito repellents. Flavonoids are secondary

Received May 03, 2021; Revised May 28, 2021; Accepted May 30, 2021
23 ISSN : 2085-4226
e-ISSN : 2745-8946

metabolites of polyphenols that have a variety of bioactive effects including anti-viral, anti-
inflammatory, anti-aging, antioxidant, cardioprotective, antidiabetic, and anti-cancer. Thus, in
addition to garden decorative flowers, board flowers, marigold flowers can be used as herbal
remedies, refugia, and mosquito repellent ingredients. Supporting factors for development are:
marigold plants are easy to cultivate, economically and ecologically profitable. Therefore
marigolds can be used as home-scale business fields as well as large scale.

Keywords : Flavonoid, Carotenoid, Marigold, Refugia

PENDAHULUAN Di Indonesia bunga marigold sudah lama


dikenal. Namun demikian belum
Marigold (Tagetes sp) disebut juga dikembangkan secara besar-besaran, dan
gemitir (Bali), merupakan salah satu bukan merupakan bunga unggulan seperti
tanaman hias jenis kenikir yang potensial anggrek, krisan, melati, raphis, heliconia,
untuk dikembangkan karena banyak leather leaf, mawar dan lain-lain.
kegunaannya. Selain sebagai bunga hias, Sentra tanaman marigold di Indonesia,
pada sektor kuliner marigold dapat dijadikan adalah di beberapa kabupaten di Propinsi
sebagai bahan pewarna alami dan hiasan, Bali seperti Kecamatan Petang Kabupaten
pada sektor pertanian dapat berfungsi Badung, Kecamatan Baturiti Kabupaten
sebagai agen hayati untuk penarik predator Tabanan, Kecamatan Kintamani (Setiawan,
hama, penghias taman pada sektor 2017 ; Nata, Dharma, dan Wijaya, 2020).
pariwisata. Pada sektor kesehatan bunga Di Bali, bunga ini sudah sangat familiar
marigold berfungsi sebagai antioksidan, anti karena biasa digunakan sebagai bunga utama
bakteri, anti inflamasi, dan anti karsinogen pada acara-acara keagamaan dan sesaji
(Wahyu, 2019). Dikatakan pula oleh Zahir harian (Beti, 2020). Industri bunga marigold
(2021), bahwa marigold mengandung di Bali diperkirakan mencapai 100-200
karotenoid yang bisa menjadi antioksidan, milyar rupiah per tahun dengan kebutuhan
menyembuhkan demam ringan, sakit bunga 8 ton per hari. Di daerah Bandungan,
tenggorokan ringan, pelembab alami, dan Kabupaten Semarang dan dataran tinggi
pengusir nyamuk alami. lainnya, marigold banyak dibudidayakan
Tanaman kenikir banyak diteliti di luar secara komersial untuk tujuan produksi
negeri karena bunganya merupakan sumber bunga, benih, maupun sebagai bunga
pigmen karotenoid berwarna kuning seperti background selfi pada lokasi wisata bunga.
karoten yaitu alfa dan beta karoten dan Di pasar induk tanaman hias di Bandungan
xantofil yaitu lutein dan zeaxantin bunga marigold banyak diperjual belikan
(Handelman, 2001). Warna kuning bunga terutama untuk bahan rangkaian bunga
kenikir disebabkan oleh dua pigmen utama, papan (Beti, 2020).
yaitu pigmen dari golongan karotenoid dan Kebutuhan akan bunga ini di Indonesia
flavonoid. Ekstrak bunga kenikir mencapai 40 ton hari-1. Oleh karena itu
mengandung sekitar 27 % pigmen bunga ini akan menjadi salah satu tanaman
karotenoid dan khusus untuk mahkota hias unggulan dan memiliki nilai ekonomis
kenikir mengandung karotenoid sekitar 200 yang tinggi (Wahyu, 2019).
kali lebih besar dari karotenoid yang Di tingkat internasional, Negara India
dikandung oleh jagung (Seafast Center, merupakan eksportir bunga marigold untuk
2012). tujuan beberapa negara di Asia, seperti
Singapura, Vietnam, Korea, Hongkong,

Media Pertanian, Vol. 6, No. 1, Mei 2021, 22-29 Kurniati, 2021


24 ISSN : 2085-4226
e-ISSN : 2745-8946

UEA dan ke negara non Asia seperti USA, cara budidayanya yang relatif mudah.
Canada, dan Jerman (Priyanka et al., 2013 Walaupun demikian, berbagai aspek
dalam Beti, 2020). India memang budidaya harus ditempuh untuk
merupakan pengguna sekaligus penghasil mendapatkan kuantitas dan kualitas bunga
bunga Marigold yang cukup besar. Salah yang lebih baik.
satunya adalah di Jammu City dan Kashmir,
India. Jammu merupakan Negara bagian METODE
yang memerlukan marigold sepanjang tahun
terutama untuk acara keagamaan (Kumar et Artikel ini dibuat dengan metode studi
al., 2020). literatur, menggunakan sumber dari hasil
Potensi pasar ke negara-negara lain penelaahan dan hasil-hasil penelitian
sangat besar terutama negara yang banyak terdahulu. Hasil penelaahan akan menjadi
menggunakan bunga marigold untuk bahan pula untuk penelitian yang
upacara keagamaan, atau menggunakan rencananya akan segera dilaksanakan.
minyak atsiri marigold untuk obat nyamuk
dan insektisida nabati, sebagai pewarna BOTANI DAN SYARAT TUMBUH
alami, untuk bahan pangan maupun pakan. MARIGOLD
Sekaitan dengan hal tersebut, Indonesia
dapat mengambil peluang sebagai eksportir Marigold merupakan anggota dari family
karena mempunyai beberapa faktor Compositae (Asteraceae), dan mempunyai
pendukung, yaitu kesesuaian iklim sebagai 59 spesies, diantaranya Tagetes erecta, T.
daerah tropis, tanah yang luas dan subur, dan tenuifolia, T. filifolia, T. lacera, T. lucida, T.
faktor kedekatan jarak ke negara pengimpor minuta, dan T. minuta (Winarto, 2014).
seperti Singapura dan Vietnam (Beti, 2020). Tagetes erecta (African marigolds, American
Dengan demikian, selain untuk memenuhi marigolds, atau Mexican marigolds). Species
kebutuhan dalam negeri, produksi dapat ini merupakan yang paling tinggi, mencapai
ditingkatkan untuk menembus peluang 90 sampai 120 cm menghasilkan bunga
ekspor ke luar negeri. besar dan banyak. Mereka berasal dari
Ada beberapa jenis marigold yang Mexico and Amerika Tengah dan tetap
dikenal dan dibudidayakan di Indonesia, bertahan pada kondisi kekeringan (Farmer’s
diantaranya molek kuning (beradaptasi pada Almanac, 2021).
ketinggian 300 m dpl sampai 800 m dpl, Tanaman marigold tumbuh tegak setinggi
rona (beradaptasi pada ketinggian 600 0,6 sampai 1,3 m. Daun marigold berbentuk
sampai 800 m dpl) dan cassanova menyirip dengan warna hijau gelap dan
(beradaptasi pada ketinggian lebih dari 800 mempunyai akar tunggang. Bunganya
m dpl) (Zahir, 2021; SK Mentan No. berukuran diameter antara 7 cm sampai 10
078/Kpts/SR.120/D.2.7/8/2013. Namun cm, berbentuk bonggol, tunggal atau
menurut Priyanka et al. (2013) dalam Beti terkumpul dalam malai, dengan susunan
(2020), marigold termasuk tanaman yang mahkota bunga rangkap yang berwarna
sangat adaptif, dapat tumbuh di dataran putih, kuning, oranye, kuning keemasan atau
rendah sampai dataran tinggi. Nampaknya berwarna ganda (Winarto, 2014).
hal tersebut juga menjadi poin penting yang Marigold serupa tapi tidak sama dengan
menjadi pendukung untuk pengembangan kenikir sayur (Cosmos caudatus) walaupun
bunga marigold di Indonesia. di pulau Jawa memang marigold disebut
Faktor lain yang menjadi pendukung juga kenikir. Morfologi tanaman, seperti
pengembangan marigold di Indonesia adalah batang, daun dan bunga ke dua jenis

Media Pertanian, Vol. 6, No. 1, Mei 2021, 22-29 Kurniati, 2021


25 ISSN : 2085-4226
e-ISSN : 2745-8946

tanaman tersebut hampir sama, tetapi bunga disebabkan dua pigmen utama yaitu
tanaman marigold berbau kurang enak, pigmen golongan karotenoid dan flavonoid.
sedangkan kenikir berbau harum dan dapat Flavonoid adalah metabolit sekunder dari
dijadikan sayuran. polifenol, ditemukan secara luas pada
Sastrapradja (1979) dalam Arini et al. tanaman serta makanan dan memiliki
(2015), menyatakan bahwa tanaman kenikir berbagai efek bioaktif termasuk anti virus,
lokal tidak memiliki syarat tumbuh yang anti-inflamasi, anti penuaan, antioksidan,
terlalu rumit, dapat tumbuh baik di dataran kardioprotektif, antidiabetes, anti kanker,
rendah hingga 700 m dpl. Maccubin dan (Qinghu Wang et al. 2016, Marzouk, 2016,
Tasker (2002) dalam Arini, Respatie, dan Vanessa et al. (2014) dalam Arifin dan
Waluyo (2015) menyatakan bahwa kenikir Ibrahim (2018). Berdasarkan hal tersebut
Marigold tumbuh baik pada suhu 18° – 23°C maka bunga marigold mempunyai potensi
dengan kelembaban 40% sampai 70 %. digunakan sebagai bahan yang dapat
Tanaman Marigold mampu beradaptasi baik mengobati diabetes, kanker, anti penuaan,
di dataran tinggi dengan ketinggian 800 m anti virus.
dpl. Trias (2018), mengatakan bahwa Studi yang dilakukan Artha et al. (2016)
Marigold bisa tumbuh sempurna kalau dalam Arini et al. (2015), di daerah
mendapatkan cahaya matahari penuh. Trunyan Bali, menunjukkan bahwa bunga
Namun demikian apabila cahaya matahari marigold dimanfaatkan sebagai obat herbal,
terhalang sampai 20%, masih dapat bertahan. yaitu untuk penyakit gondok. Sedangkan
akar dan daunnya digunakan untuk obat
POTENSI MARIGOLD DALAM kulit bernanah. Sementara itu di India
MENDUKUNG PENGEMBANGAN digunakan untuk obat herbal yang
PERTANIAN menyembuhkan demam, epilepsy, obat
perut, kudis, hati, penyakit mata.
Pada saat ini bunga marigold di Dewasa ini pengobatan tradisional yang
Indonesia popularitasnya masih kurang. menggunakan herbal semakin dicari karena
Hanya beberapa daerah saja yang sangat orang sudah sangat khawatir terhadap
mengenal bunga marigold dan pengobatan kimia. Oleh karena itu
memanfaatkannya terutama dalam upacara penggunaan bunga marigold sebagai bahan
keagamaan. Penulis mencoba menelaah pengobatan menjadi sangat prospektif.
berbagai aspek terhadap potensi bunga Menurut Zahir (2021), cara mengolah
marigold sebagai salah satu komponen yang bunga marigold untuk keperluan konsumsi
mendukung perkembangan pertanian. adalah dengan cara mengeringkan bunganya.
Kemudian bunga kering tersebut ditumbuk
Kegunaan Marigold dalam Bidang dan diseduh seperti layaknya teh.
Kesehatan Penulis berpendapat bahwa cara
Di luar negeri sudah banyak diteliti pengolahan yang sederhana ini
tentang marigold ini karena kandungan memungkinkan untuk dilakukan oleh
karotenoidnya. Seperti telah dikemukakan berbagai kalangan, misalnya kelompok-
Handelman (2021) dan Seafast Center kelompok tani, kelompok wanita tani atau
(2020), bahwa bunga marigold mengandung ibu-ibu rumah tangga yang mengisi
pigmen karotenoid berwarna kuning seperti kekosongan waktu. Dalam hal ini akan
karoten (alfa dan beta karoten) dan xantofil menambah nilai pendapatan dalam skala
(luten dan zeaxantin). Warna kuning pada rumah tangga. Dalam skala yang lebih besar
bisa dikembangkan teh marigold dengan

Media Pertanian, Vol. 6, No. 1, Mei 2021, 22-29 Kurniati, 2021


26 ISSN : 2085-4226
e-ISSN : 2745-8946

berbagai cita rasa. Pada dasarnya memang mencolok dan memiliki aroma yang khas.
bunga marigold yang berwarna cantik itu, Dikatakan pula oleh Wardana et al. (2017),
memiliki aroma yang kurang sedap. Seperti bahwa bunga marigold memang cocok
dikatakan Marini et al. (2018), bahwa dijadikan sebagai tanaman refugia karena
marigold sebagai bunga penghias warna bunganya yang sangat mencolok dan
pekarangan memiliki bau khas yang memiliki aroma yang menyengat, sehingga
menyengat sehingga banyak digunakan dapat menarik hama maupun musuh alami.
sebagai tanaman pengusir serangga. Aroma Pada tanaman padi, marigold terbukti
yang kurang sedap ini bila akan dijadikan mampu menekan intensitas serangan dan
bahan teh, maka dapat diolah dengan populasi hama wereng coklat (Minarni et al.,
menambahkan berbagai aroma seperti yang 2018). Selanjutnya penelitian Lestari (2018),
ada pada aroma teh masa kini. juga menunjukkkan kemampuan tanaman
marigold menekan intensitas serangan hama
Kegunaan Marigold sebagai Refugia ulat bawang (Spodoptera oxygua Hubner).
Yang dimaksud refugia adalah jenis Berdasarkan data-data tersebut maka dapat
tumbuhan yang dapat mengundang dan dikatakan bahwa tanaman marigold
menyediakan musuh alami sebagai predator. mempunyai potensi membantu menekan
Tanaman seperti ini berpotensi serangan berbagai macam hama dengan cara
mengendalikan hama secara alami, yang yang lebih aman bagi lingkungan.
diyakini lebih aman bagi manusia dan
lingkungan. Sebagaimana dikatakan Kegunaan Tanaman Marigold sebagai
Muhibah dan Leksono (2015) dalam Bahan Obat Anti Nyamuk
Erdiansyah, Ningrum dan Damanhuri Telah disampaikan terdahulu bahwa
(2018), bahwa pengendalian hama dengan bunga marigold mengandung metabolit
pestisida kimia (sintetik), dapat sekunder flavonoid, saponin, tannin dan
mengganggu keseimbangan ekosistem steroid yang berfungsi sebagai insektisida
sehingga populasi hama akan semakin hayati (Kusmiati, 2011). Telah dibuktikan
meningkat. Oleh karena itu lebih aman oleh Wardani et al. (2019), bahwa cairan
menggunakan cara alami. Erdiansyah, yang terbuat dari ekstrak bunga marigold
Ningrum dan Damanhuri (2018), dengan konsentrasi 60% efektif membunuh
menggunakan tanaman marigold untuk nyamuk Aedes agepty. Hal lain yang dicoba
mengurangi populasi arthropoda pada oleh Marini et al. (2018), adalah membuat
tanaman padi sawah. Hasil penelitiannya lotion yang terbuat dari ekstrak daun
menunjukkan bahwa penggunaan tanaman marigold untuk anti nyamuk. Efektifitasnya
marigold dan kacang hias sebagai refugia, bergantung pada konsentrasi, yaitu
berpengaruh terhadap jumlah anakan konsentrasi ekstrak daun sebesar 30% dapat
produktif, terhadap populasi musuh alami bertahan selama 2 jam setelah pengolesan.
belalang bertanduk panjang. Sejalan dengan Dengan demikian terbukti bahwa
pendapat Wardani et al. (2013) dalam metabolit sekunder pada tanaman marigold
Erdiansyah, Ningrum dan Damanhuri dapat digunakan sebagai anti nyamuk.
(2018), bahwa tanaman refugia pada sekitar Sejalan dengan yang dikatakan Utomo
lahan pertanian dapat dijadikan habitat (2010), bahwa metabolit itu dapat bersifat
alternative bagi banyak serangga berupa racun kontak, racun pernafasan, serta racun
predator maupun parasitoid. perut pada hewan berbadan lunak,
Tanaman yang dijadikan sebagai refugia diantaranya nyamuk.
biasanya memiliki warna yang sangat

Media Pertanian, Vol. 6, No. 1, Mei 2021, 22-29 Kurniati, 2021


27 ISSN : 2085-4226
e-ISSN : 2745-8946

Kegunaan Marigold sebagai Bunga 5. Penanaman bisa menggunakan benih


Potong dan Bunga Taman. sendiri, bahkan bisa secara khusus
Tanaman marigold dengan bunga yang pembudidayaaan untuk menghasilkan
berwarna putih, kuning dan orange benih secara komersial.
mencolok memang pantas untuk dijadikan
bunga potong maupun bunga taman. Apalagi SIMPULAN
dewasa ini banyak orang menyukai tempat-
tempat rekreasi yang menampilkan bunga 1. Marigold mempunyai berbagai macam
berwarna cantik menyolok sebagai kegunaan, mudah dibudidayakan, secara
background berfoto. Bahkan untuk karangan ekonomis dan ekologis menguntungkan.
bunga papan sudah banyak digunakan. Oleh 2. Marigold bisa dijadikan ladang usaha
karena itu marigold mempunyai poteni skala rumahan maupun skala besar.
untuk dikembangkan.
Penyebaran marigold memang seolah SARAN
terjadi stagnasi karena banyak bunga lain
bermunculan. Padahal di jaman dulu, bunga Perlu dilakukan penelitian terutama yang
marigold ini sangat akrab dengan berkaitan dengan :
masyarakat, bahkan hampir di setiap 1. Peningkatan hasil per satuan luas
pekarangan rumah terdapat berbagai jenis 2. Peningkatan kandungan karoten pada
kenikir, antara lain marigold. bunga
Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, maka tanaman yang semula DAFTAR PUSTAKA
tidak diperhatikan, akan menjadi potensial
dikembangkan di masa depan. Hal ini dapat Arini, Nindya, Dyah Weny Respatie, dan
terjadi pada bunga marigold disebabkan Sriyanto Waluyo. 2015. Pengaruh
temuan-temuan yang mendukungnya. Takaran SP36 terhadap Pertumbuhan,
Hasil dan Kadar Karotena Bunga
Selain dari aneka kegunaannya, ada
Cosmos sulphureus Cav. dan Tagetes
beberapa faktor yang akan menjadi bahan erecta L. di Dataran Rendah.
pertimbangan : Vegetalika. Vol. 4 No 1, 2015 : 1-14.
1. Marigold termasuk tanaman yang tidak
sulit dibudidayakan. Indonesia Arifin, Bustanul, Sanusi Ibrahim. 2018.
mempunyai wilayah yang cocok untuk Struktur, Bioaktivitas Dan Anti oksidan
ditanami marigold, baik di dataran tinggi Flavonoid. Jurnal Zarah, Vol. 6 No. 1
(2018), Hal: 21-29.
maupun dataran rendah.
2. Potensi hasil per hektar cukup tinggi Artha, Pt Y G, Saptasari, M., dan S.
yaitu 24 sampai 30 t ha-1 (PT. East West Mahanal. 2016. Studi Etnibotani
Seed Indonesia). Masyarakat Lokal Desa Truyan
3. Umur panen yang relatif genjah, yaitu Propinsi Bali untuk mata kulaih di
39-50 hari (varietas Molek Kuning), 35 Perguruan Tinggi. Prosiding Seminar
Nasional II, Universitas Muhammadiyah
sampai 45 hari (Golden Bloom F1), 45
Malang. Hal 44-48.
sampai 50 hari (varietas Rona (Zahir,
2021 ; PT. East West Seed Indonesia) Beti, Jajuk Aneka. 2020. Marigold (Tagetes
4. Masa panen yang panjang yang berarti erecta L.) Tanaman Hias Potensial
memperpanjang masa keindahan taman, Multiguna. Prosiding Seminar
masa kegunaan sebagai tanaman repelen, Nasional. Pertanian Peternakan
masa kegunaan sebagai anti nyamuk.

Media Pertanian, Vol. 6, No. 1, Mei 2021, 22-29 Kurniati, 2021


28 ISSN : 2085-4226
e-ISSN : 2745-8946

Terpadu ke-3. ISBN : 978-602-60782- Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.


2-3. https://doi.org/10.22435/vektorp.v
12i2.898. Diunduh 1 April 2021.
Erdiansyah, Iqbal, Dwi Rahmawati Kusuma
Ningrum, dan Damanhuri. 2018. Nata, I Nyoman Indra Bayu, I Putu Dharma,
Pemanfaatan Tanaman Bunga Marigold dan I Ketut Arsa Wijaya. Pengaruh
dan Kacang Hias terhadap Populasi pemberian Berbagai Macam Pupuk
Arthropoda pada Tanaman Padi Sawah. terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Agriprima, Journal of Applied Gumitir (Tagetes erecta L.). Jurnal
Agricultural Sciences. Online Agroteknologi Tropika. ISSN:2301-
version:https//agriprima. olije.ac.id 6515 Vol. 9, No. 2, April 2020 https://
Vol.2, No.2, Hal 117-125. ojs. unud .ac.id/index.php/ JAT.

Handelman, G.J. 2001. The evolving role PT. East West Seed Indonesia. Cap Panah
carotenoids in human biochemistry. merah. 2018. Rekomendasi Dataran.
Nutrition 17: 818-822. Desa Bneteng Kec. Campaka
Purwakarta.
Kumar, Parveen, Arvinder Singh, Nomita
Laishram, RK Pandey, Sheetal Dogra, Seafast Center. 2012. Kuning-Merah-
M.Iqbal Jaelani, dan BK Sinha. The Karotenoid. http://seafast.ipb.ac.id.
Effects of Plant Growth Regulator on Diunduh 15 April 2021.
Quality Flower and Seed Production of
Marigold (Tagetes erecta L). Setiawan. 2017. Jadi Pelengkap Canang di
Bangladesh J. Bot. 49(3):567-577 Bali, Potensi Bisnis Bunga Marigold.
(September). Kompas.com.01/07/ 2017.

Kusmiati. 2011. Daya antioksidan senyawa Trias. 2018. Menanam Marigold,


Lutein dari Bunga Kenikir (Tagetes Pemupukan dan perawatan. https://ilmu
erecta L) terhadap Tikus Putih yang budidaya.com/tips-menanam-marigold.
Mengalami Hiperkolesteolemik. Pusat Diunduh 1 April 2021.
Penelitian Bioteknologi-LIPI, Bogor.
Utomo, M. 2010. Pengaruh Jumlah Air yang
Lestari, R.P. 2018. Pengaruh Manipulasi Ditambahkan pada Kemasan Serbuk
habitat pada lahan Bawang Merah Bunga Sukun (Artocarpus communis)
(Allium ascalonicum) dengan Teknik sebagai Pengganti Isi Ulang Obat
Border Crop Tanaman Berbunga Nyamuk Elektrik terhadap Lama Waktu
terhadap Serangan Hama Ulat Bawang Efektif Daya Bunuh.
(Spodoptera oxygua Hubner) dan
populasi Musuh Alami. Skripsi. Wahyu. 2019. Cara Budidaya Marigold.
Universitas Jember. https://petaniberdasi-media-blog
spotcom/2019/01/cara- budidaya-
Zahir, Fakhri. 2021. Cara menanam Bunga bunga-marigold-lengkap.html.
Marigold yang Benar.
https://kutanam.com/cara- menanam- Wardana, R., Erdiyansyah, I.,I dan Putri,
bunga-marigold/. S.U. 2017. Presistensi Hama
(Pemanfaatan Tanaman Refugia
Marini, Tanwirotun Ni’mah, Vivin Sebagai Sistem Pengendali Hama Padi)
Mahdalena, Rahayu Hasti Komariah, pada Kelompok Tani Suren Jaya 01,
dan Hotnida Sitorus. Potensi Ekstrak Kecamatan Ledokombo. In Seminar
Daun Marigold (Tagetes erecta L.) Nasional Hasil Pengabdian Kepada
sebagai Larvasida terhadap Larva Aedes Masyarakat (pp.233-237).
aegypti di Laboratorium. Balai Litbang
Kesehatan Baturaja, Badan Litbang

Media Pertanian, Vol. 6, No. 1, Mei 2021, 22-29 Kurniati, 2021


29 ISSN : 2085-4226
e-ISSN : 2745-8946

Wardani, IGAAK, Megawati, F., Santoso,


P., dan IPT. Suwantara. 2019.
Efektifitas Sediaan Cair Elektrik dari
ekstrak Bunga Gumitir (Tagetes erecta
L.) sebagai Anti Nyamuk Aedes
aegepti. J. Ilmiah Medicamento 5(1).
Hal. 1-5.

Winarto, L. 2010. Tagetes Berguna Bagi


Kita. Deptan. BPTP, Sumatera
Utara.http://sumut.litbang. deptan.
go.id/ind/index.php/component/
ontent/article/ 15benih/53-tagetes-
erecta-berguna-bagi-kita.

Winarto L. 2014. Tagetes Erecta.


sumut.litbang.deptan.go.id. Diunduh
1 Agustus 2020.

Media Pertanian, Vol. 6, No. 1, Mei 2021, 22-29 Kurniati, 2021

Anda mungkin juga menyukai