Nama:NandaDevina
Nim:22003035
2022/2023
a. Membaca
b. Menulis
Lerner (1985) mengemukakan bahwa menulis adalah menuangkan ide ke dalam
suatu bentuk visual.
Asesmen bahasa tulisan dilakukan dengan banyak tujuan, namun tujuan yang
paling utama adalah untuk meningkatkan prestasi belajar anak. Adapun metode
asesmen yang digunakan ada beberapa strategi :
a. Ajarkan anak untuk mengetahui kriteria menulis yang baik
b. Bantu untuk mengembamngkan dan mencapai kriteria tersebut
c. Jelaskan pada anak bagaimana cara meningkatkan kemampuan menulisnya
d. Bukan hanya menilai hasil tulisan tetapi proses menulis juga
Memberikan umpan balik
e. Memberi kesempatan pada anak untuk menilai diri sendiri serta melibatkan
f. penilaian teman sebaya
g. Melakukan asesmen berkelanjutan dalam proses pembelajaran Dalam
bahasa tulis proses reseptif adalah membaca. Aspek ekspresif dalam
berbahasa disebut juga komposisi atau ekspresi tulis. Bahasa tulis juga
meliputi semantik, sintaksisis dan morfologi. Elemen yang terkecil dalam
bahasa tulis adalah surat atau disebut juga dengan hasil tulis tangan. Bahasa
tulis melibatkan kemampuan anak dalam menemukan dan menyusun kata.
Keterampilan bahasa tulis dapat diasesmen dari berbagai tulisan yang
berbeda. Tulisan tangan dapat dievaluasi dari berbagai surat, kata dan
kalimat pribadi, hal ini dapat diambil dari manuskrip atau yang lainnya.
c. Berhitung
Adalah eksitensi yang identik dengan pembelajaran matematika,
ilmu hitung merupakan suatu bahasa yang digunakan untuk menjelaskan
hubungan berbagai proyek, kejadian dan waktu. Bahasa tersebut terbentuk oleh
lambang atausimbol yang mempunyai arti dan bersifat konsisten serta edukatif.
Tujuan asesmen
Lima tujuan dilaksanakannya asesmen bagi anak berkebutuhan khusus :
a. Menyaring kemampuan anak yaitu untuk mengetahui kemampuan anak
pada setiap aspek misalnya bagaimana kemampuan bahasa, kognitif,
kemampuan gerak , atau penyesuaian diri.
b. Pengklasifikasian penempatan dan penetuan program.
c. Penentuan arah dan tujuan Pendidikan
d. Pengembangan program pendidikan yang diindividualkan yang sering
dikenal dengan individualized educational program yaitu suatu program
pendidikan yang dirancang khusus secara individu untuk anak anak
berkebutuhan khusus.
e. Penentuan strategi, lingkungan belajar, dan evaluasi pembelajaran.
Taylor (2000) mengemukakan adanya dua tujuan dalam pelaksanaan asesmen yaitu :
a. Untuk mengidentifikasi dan terkadang pemberian label untuk
kepentingan administratif masalah belajar yang dialami anak anak
berkebutuhan khusus.
b. Untuk memperoleh informasi tambahan yang dapat membantu dalam
memuaskan tujuan pembelajaran dan strategi pemberian remedial bagi
anak anak yang diduga berkebutuhan khusus.
2. Asesmen Membaca
Merupakan suatu proses dalam memperoleh data tentang seorang siswa dalam
melakukan aktivitas membaca, baik dalam hal ketepatan membaca maupun dalam
memahami isi teks yang dibacanya, sebagai bahan bagi guru dalam menyusun
program dan intervensi pembelajarannya.
Instrumen ini digunakan untuk anak yang bemsia 4-11 tahun. Tes ini dilakukan
selam 1 jam, sedangkan bagi anak-anak lebih dari 90 menit. Ada 5 komponen
yang di asesmen menggunakan instrumen GRADE, yaitu: (1) pramembaca, (2)
kesiapan membaca, (3) kosakata, (4) pemahaman dan (5) bahasa lisan.
f. Fonem
Terdiri dari 16 item, siswa harus menandai 1 huruf dari 4 kata yang
memiliki bunyi awal atau akhir yang sarna dari kata yang dibacakan oleh
asesor.
Sedangkan Phonics Test diukur dengan 8 aspek: (a) bunyi konsonan, (b) bunyi
vokal, (c) konsonan rangkap, (d) singkatan umum, (e) bunyi huruf, (f)
penggantian konsonan awal, (g) diskriminasi auditori, dan (h) blending.
Hasil asesmen ini digunakan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan anak
dalam berbagai keterampilan membaca. Dengan demikian, asesmen keterampilan
membaca difokuskan pada kemampuan anak dalam mengenal kata, memahami
bacaan, dan keterampilan aplikasi membaca.
1 1.1.1 mengenal tanda 1.1.1.1 menyebutkan tanda baca koma. 1.bagaimana menyebutkan tanda
baca. 1.1.1.2 menyebutkan tanda baca titik. baca koma?
1.1.1.3 menyebutkan tanda baca tanya. 2. bagaimana menyebutkan tanda
1.1.1.4 menyebutkan tanda baca seru. baca titik?
1.1.1.5 menunjukan tanda baca koma. 3. bagaimana menyebutkan tanda
1.1.1.6 menunjukan tan da baca titik.. baca tanya?
1.1.1.7 menunjukan tanda tanya. 4. bagaimana menyebutkan tanda
1.1.1.8 menunjukan tanda baca seru. baca seru?
1.1.1.9 membedakan tanda baca koma 5. bagaimana menunjukan tanda
dengan titik. baca koma?
1.1.1.10 membedakan tanda baca tanya 6. bagaimana menunjukan tanda
dengan seru. baca titik ?
7. . bagaimana menunjukan tanda
baca tanya ?
8. bagaimana menunjukan tanda
baca seru?
9.bagaimana membedakan tanda
baca koma dengan titik?
10. membedakan tanda baca tanya
dengan seru?
2 1.2.1 membaca kata. 1.2.1.1 menyebutkan kata “ibu” 1. bagaimana menyebutkan kata
1.2.1.1 menyebutkan kata “ayah” “ibu” ?
2. bagaimana menyebutkan kata
“ayah” ?
3 1.2.3 membaca cerita 1.2.2.1 menyebutkan kalimat “adik tidur” 1.bagaimana menyebutkan kalimat
1.2.2.3 menyebutkan kalimat “ayah “adik tidur” ?
membaca buku” 2.bagaimana menyebutkan kalimat
“ayah membaca buku” ?
b. Observasi
Observasi atau perngamatan dapat dilakuan oleh guru dengan melihat,
mendengarkan serta mencatat hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan
membca siswa secara individual.Dengan observasi akan memberikan gambaran
keterampila membaca siswa yang berhubungan dengan : melafalkan bunyi,
mengenal lambing tulisan dan menggunakan intonasi.
Beberapa strategi yang dapat digunakan oleh guru untk melaksanakan observasi
keterampilan membaca siswa antara lain :
1. Demonstrasi
Siswa mempertunjukkan atau memperagakan keterampilan membaca yang
dimilikinya yang dapat memperlihatkan penguasaan kemampuan membaca
sampai tingkat tertentu, misalnya : membaca teknik (bagaimana siswa
menyuarakan lambang-lambang tulisan dengan lafal dan intonasi yang baik /
di kelas awal) membaca cepat(bagamana siswa menangkap isi bacaan dalam
waktu cepat, gur u menentukan waktu yang sesuai dengan tingkat kesukara
bahan bacaan / kelas tinggi) dan membaca indah (membaca karya sastra,
bersifat apresiatif, melibatkan emosi, penghayatan, da penjiwaan / semua
kelas).
2. Investigasi
Guru meminta siswa melakukan suatu tugas misalny membaca pemahaman
yang disertai dengan jawaban pertanyaan bacaan, kemudian siswa diteliti atau
diperiksa ketika melaukan tugas tersebut, pemeriksaan ditunujukan atas
kebenaran dalam melakukan tugas tersebut, misalnya membaca dalam hati,
membaca pustaka, ddan membaca bahasa (memahami kebahasaan),
investigasi juga untuk melihat kemampuan kerja sama dalam kelompok.
c. Portofolio
Portofolio adalah kumpulan hasl karya siswa yang representative menunjukkan
perkembangan kemampuan siswa dalam suatu priode tertentu, misalnya satu catur
wulan atau semester.
Ada tiga macam potrofolio yaitu: 1) working potrofolio,yang berisi kumpulan dari
contoh-contoh pekerujaan siswa, komentar orangtua siswa, da cataatan-cacatan
guru 2) showcase portofolio, kumpulan perkerjaan siswa yang diplih dari
pekerjaan-pekerjaan yang terbaik saja 3)record keeping portofolio, catatan hasil
evaluasi dan skor tes yang dilaksanakan oleh guru.
d. Jurnal
Jurnal adalah kegiatan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu dan ditulis
dalam bentuk catatan singkat. Jurnal dapat digunakan untuk merekam atau
meringkas topik-topik kunci dalam pembelajaran seperti perasaan siswa dalam
kegiatan membaca, atau berbagai komentar yang di buat siswa.
Tugas – tugas membaca di atas harus: 1) authenticdan valid, menilai secara utuh
yang ada pda siswa dan mengukur apa yang hendak di ukur, 2) bagaimana
perubahannya dari satu tahap ke taha kegiatan berikutnya, apakah ada perbaikan;
dan 3) menggunakan berbagai metode untuk memperoleh fakta kinerja
siswa.Fakta inilah yang menjadi bahan perttimbangan guru dalam memberikan
penilaian.
DAFTAR PUSAKA
Bayu Pamungkas. (2017). “Asesmen Membaca Permulaan Sebagai Upaya Deteksi Dini Anak
Berkesulitan Belajar Membaca (Dyslexia). Universits PGRI Yogyakarta.
Ahmad Rofi’uddin & Darmiyati Zuhdi.1999. “Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Tinggi”. Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud.