Makalah Agama
Makalah Agama
DISUSUN OLEH
1A
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 1
ABSTRAK.............................................................................................................................. 2
BAB I...................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 3
BAB II.................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 4
A. Konsep Agama Dan Islam...............................................................................................4
a. Pengertian Agama dan Islam........................................................................................4
B. Agama Kebutuhan Manusia.............................................................................................7
C. Metode Memahami Islam................................................................................................8
D. Dimensi Ajaran Islam.....................................................................................................9
E. Misi Agama Islam........................................................................................................11
F. Masa Depan Agama.....................................................................................................11
a. Pembaharuan Islam pada Masa Modern......................................................................11
b. Modernisasi Pendidikan Islam di Indonesia.................................................................13
BAB III................................................................................................................................. 15
KESIMPULAN...................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
ABSTRAK
Mendefinisikan makna Agama yang bisa diterima semua pihak merupakan hal yang
cukup sulit, karena semua definisi disesuaikan dengan persepsi yang mendefinisikan tersebut.
Namun secara umum para ahli bersepakat bahwa agama identik dengan religion dalam
bahasa inggris. Sebagian filsof beranggapan bahwa religion itu adalah supertitious structure
of incoherent methaficial nations; Sebagian ahli sosiologi beranggapan bahwa religion adalah
cellective expression of human values; para pengikut karl max mendefinisikan religion
dengan the opiate of the people. Secara umum, ruang lingkup suatu Agama meliputi unsur-
unsur, yaitu substansi yang disembah, kitab suci, pembawa ajaran, pokok-pokok ajaran, aliran
aliran. Bila kita cermati secara kritis, persoalan global yang menyentuh sisi-sisi kemanusiaan
seperti persoalan anomali, alienation, dan krisis makna ataupun tujuan hidup (meaning and
purpose of life). Krisis tujuan hidup ini akan berdampak pada gaya hidup manusia, yang
hanya mengandalkan nilai kebendaan, serta m terjadinya penyimpangan perilaku masyarakat,
seperti pergaulan bebas, korupsi, dan lain sebagainya. Sehingga agar manusia tidak
mengalami penyimpangan-penyimpangan tersebut, manusia membutuhkan aspek spiritual.
Agama Islam memiliki ajaran yang lengkap, mencakup seluruh aspek hidup setiap
umat Islam, aspek tersebut antara lain akidah, ibadah, akhlak, syariah, ataupun muamalah.
Jika diperhatikan di kalangan umat Islam dalam memahami ajaran agama untuk menangkap
dan merefleksikan pesan-pesan moral dari dulu hingga sekarang dapat dikelompokkan
menjadi tiga pendekatan yaitu: pendekatan naqli, aqli, dan kasfi.
Ajaran islam mempunyai misi membebaskan manusia dari berbagai bentuk anarki dan
ketidakadilan. Jika ada nilai atau norma yang tidak sejalan dengan prinsip prinsip keadilan
dan hak-hak asasi secara universal, maka nilai dan norma tersebut perlu direaktualisasi
penafsirannya.
Agama merupakan perjanjian premodial manusia dengan Tuhan dan secara alamiah
manuasia membutuhkan agama demi keberlangsungan hidupnya. Dalam menghadapi
problem masyarakat modern, agama tetap menjadi penentu untuk mengatasi keterasingan dan
penyakit kemanusiaa.Agama dalam konteks masyarakat modern bukan hanya menjadi
kebutuhan sekunder, tapi menjadi kebutuhan dasar yang wajib ada dalam peradaban modern.
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan manusia, agama adalah kebutuhan mutlak yang harus ada sebagai
kebutuhan primer. Dengan begitu agama tidak bisa tidak ada, dan tidak bisa ditinggalkan
sehingga harus dipenuhi. Dalam kehidupan, Manusia, Agama dan Islam adalah unsur yang
memiliki pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan datang, yang tetap beriman
kepada Allah dan tetap berpegang teguh pada nilai spiritual yang sesuai dengan agama agama
samawi (agama yang datang dari langit atau agama wahyu).
Agama adalah sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan
menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. Agama akan memelihara manusia dari
penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya dari perilaku negatif. Agama berperan penting
dalam peminaan akidah dan akhlak manusia karena agama adalah jalan untuk membina
pribadi dan masyarakat yang individunya terikat oleh rasa persaudaraan, cinta kasih dan
tolong menolong. Fitrah manusia adalah beragama, ketika manusia mengaku tidak beragama
maka berarti Ia telah membohongi dirinya sekaligus berbuat zalim terhadap dirinya. Pada
bagian ini akan dijelaskan keterkaitan agama dan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari segi bahasa,akhlak berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tabiat
(perilaku atau watak dasar),kebiasaan atau kelaziman, dan peradaban yang baik.
Adapun pengertian akhlak menurut istilah sebagaimana yang diungkapkan oleh Al-
Ghazali adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan berbagai macam
perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran. Akhlak
merupakan ajaran Islam yang bersifat pengamalan amal-amal kebajikan dan
meninggalkan amal-amal keburukan, baik dalam konteks hubungan manusia dengan
Allah, RasulNya, sesama manusia dan makhluk selain manusia. Kualitas
keberagaman ditentukan oleh nilai-nilai moral. Jika syariat berbicara tentang rukun-
rukun, sah atau tidak sah, akhlak lebih menekankan pada kualitas perbuatan, misalnya
beramal dilihat dari keikhlasannya, shalat dilihat dari kekhusukannya, perjuangan
dilihat dari kesabarannya, haji dilihat dari kemabrurannya, ilmu dilihat dari
konsistensinya dengan perbuatan, aset dilihat dari aspek dimana dan untuk apa,
kedudukan dilihat dari ukuran apa yang diberikan, bukan apa yang diterima. Karena
akhlak juga merupakan subsistem dari sistem ajaran Islam, pembidangan akhlak juga
bersifat vertikal dan horizontal. Ada akhlak manusia terhadap Tuhan, akhlak manusia
terhadap sesama manusia, akhlak manusia terhadap diri sendiri, dan akhlak manusia
terhadap alam hewan dan tumbuhan. Kajian akhlak secara mendalam dilakukan oleh
suatu ilmu yang disebut tasawuf.
3. Ibadah
Ibadah adalah Penghambaan diri dengan sepenuh hati kepada Allah untuk
menjalankan perintah-perintahnya dan meninggalkan larangan-larangannya serta
mengamalkan segala yang dicintai dan diridhai Allah, baik dhohir maupun batin
dengan keikhlasan. Hasbi ash-Shiddiqy menyatakan bahwa ”hakikat ibadah adalah
ketundukan jiwa yang timbul karena hati (jiwa) merasakan cinta akan Tuhan yang
ma’bud (disembah) dan merasakan kebesaran-Nya, lantaran beri’tikad bahwa bagi
alam ini ada kekuasaan yang akal tidak dapat mengetahui hakikatnya”. Dalam kitab
Minhajul Abidin karya Imam al-Ghazali merupakan kitab tasawuf yang khususnya
membahas mengenai ibadah. Beliau mengungkapkan “Sesungguhnya Ibadah adalah
buahnya ilmu, manfaat hidup di dunia, dan keuntungannya para hamba yang kuat-
kuat, dagangan para kekasih Allah, menjadi jalan yang menunjukkan hidupnya orang
yang takut pada Allah, dan menjadi bagian orang-orang yang mulia, menjadi tujuan
orang-orang yang mempunyai cita-cita luhur, dan menjadi tanda-tanda orang yang
yang mulia, menjadi pekerjaan orang yang sempurna, dan menjadi pilihan orang yang
cerdas. Ibadah merupakan jalan pahala dan juga merupakan jalan menuju surga.”
Telah dituturkan secara jelas oleh Imam al-Ghazali bahwa ibadah merupakan hasil
dari menuntut ilmu.
4. Muamalah
Muamalah adalah hubungan antar manusia, hubungan sosial, atau hablum
minannas. Dalam syariat Islam hubungan antar manusia tidak dirinci jenisnya, tetapi
diserahkan kepada manusia mengenai bentuknya. Islam hanya membatasi bagian-
bagian yang penting dan mendasar berupa larangan Allah dalam Al-Quran atau
larangan Rasul-Nya yang didapat dalam As-Sunnah.
Dari segi bahasa, muamalah berasal dari kata ‘aamala, yu’amilu, mu’amalat
yang berarti perlakuan atau tindakan terhadap orang lain, hubungan kepentingan
(seperti jual-beli, sewa dsb). Sedangkan secara terminologis muamalah berarti bagian
hukum amaliah selain ibadah yang mengatur hubungan orang-orang mukallaf antara
yang satu dengan lainnya baik secara individu, dalam keluarga, maupun
bermasyarakat.
KESIMPULAN