0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan3 halaman
Ringkasan webinar membahas tentang kurikulum pendidikan keperawatan di Indonesia yang bertujuan menghasilkan lulusan yang kompeten, perkembangan sistem pendidikan keperawatan dari SPR hingga program sarjana, serta perlunya kompetensi global dan interprofesional untuk menghadapi isu kesehatan masa kini dan masa depan.
Ringkasan webinar membahas tentang kurikulum pendidikan keperawatan di Indonesia yang bertujuan menghasilkan lulusan yang kompeten, perkembangan sistem pendidikan keperawatan dari SPR hingga program sarjana, serta perlunya kompetensi global dan interprofesional untuk menghadapi isu kesehatan masa kini dan masa depan.
Ringkasan webinar membahas tentang kurikulum pendidikan keperawatan di Indonesia yang bertujuan menghasilkan lulusan yang kompeten, perkembangan sistem pendidikan keperawatan dari SPR hingga program sarjana, serta perlunya kompetensi global dan interprofesional untuk menghadapi isu kesehatan masa kini dan masa depan.
Kurikulum pendidikan ners Indonesia bertujuan memberi pedoman bagi institusi pendidikan ners Indonesia dalam menyusun kurikulum institusional untuk menghasilkan lulusan ners yang kompeten. Kurikulum bukan hanya sekelompok mata kuliah melainkan sebuah program rancangan pembelajaran agar menghasilkan lulusan yang memiliki capaian pembelajaran. Dalam pendidikan ners dan praktiknya sering kali ditemui kesenjangan, faktor yang mempengaruhi munculnya kesenjangan itu adalah faktor internal : motivasi, minat, sikap, dan kecerdasan juga faktor eksternal : lingkungan RS, beban kerja perawat, penghargaan dan budaya. Solusi dalam mengatasi kesenjangan yang ada ialah PPNI menjembatani, AIPNI mengevaluasi kurikulum, FASYANKES lebih update metode-metode terbaru, masyarakat lebih menghargai perawat, pemerintah memberikan penghargaan kpd perawat, dan institusi pendidikan melakukan update terus menerus dan update metode pembelajaran agar perawat professional dapat tercipta dan kesenjangan-kesenjangan antara pendidikan dan praktik dapat diminimalisir.
Pemateri 2 : Miciko Umeda,SKp.,M.Biomed
Tujuan PPNI ada 2 yaitu untuk meningkatkan atau mengembangkan pengetahuan, keterampilan, martabat dan etika profesi perawat dan untu mempersatukan dan memberdayakan perawat dalam rangka menunjang pembangunan kesehatan. Fungsi PPNI adalah - Mengembangkan dan menetapkan standar profesi - Menetapkan dan mengkawal kode etik perawat - Menetapkan, membina dan menyelenggarakan CPD, advokasi mendukung untuk saling melengkapi Terdapat juga beberapa karakteristik perawat sebagai profesi salah satunya adalah bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan. Sistem pendidikan keperawatan di Indonesia tentunya mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu, mulai dari pendirian sekolah peata rawat (SPR) pada tahun 1950 hinggah pendirian pendidikan keperawatan setingkat sarjana atau S1 Keperawatan pada tahun 1985 di Universitas Indonesia. Selain perkembangan, tentunya terdapat masalah-masalah yang ditemui selama tahun-tahun berlalu, kebijakan pemerintah dalam menyelesaikan masalah berkaitan dengan mutu keperawatan adalah dengan melaksanakan UKOM retaker, dan peningkatan jenjang pendidikan D3 ke program profesi ners baik di lembaga poltekes maupun PTN dan PTS di Indonesia. Selain itu ada juga strategi yang dilakukan PPNI dalam menghadapi masalah-masalah tersebut yaitu mengevaluasi izin pembukaan prodi baru, perumusan standar uji kompetensi hingga mendirikan 8 collegium keperawatan yakni : - Kolegium keperawatan anak - Kolegium keperawatan komunitas - Kolegium keperawatan maternitas - Kolegium KMB - Kolegium keperawatan jiwa - Kolegium kepemimpinan dan manajemen - Kolegium keperawatan onkologi - Kolegium keperawatan kerdiovaskuler
Pemateri 3 : Agus Setiawan, S.Kp., MN., DN.
Terdapat isu-isu global berkaitan dengan kesehatan sehingga memerlukan tenaga kesehatan dengan kompetensi global di era disrupsi teknologi ini. Sumber daya manusia kesehatan yang dibutuhkan adalah kompetensi profesioal, kompetensi baru dan kompetensi interprofesional. Di era pandemic terdapat kompetensi tambahan bagi keperawatan yaitu : - Memiliki pengetahuan tentang upaya penanganan pasien covid-19 - Memiliki emampuan manajerial untuk mengatur alur kerja dalam pelaksanaan penanganan covid - Memiliki intrapersonal yang mampu beradaptasi dan mengola emosi untuk menghindari burnout dalam penanganan pasien covid AIPNI perlu melakukan respon terhadap isu strategis perkembangan kekinian dan masa datang. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu kualitas lulusan keperawatan adalah : - Merekonstruksi kurikulum seara periodic - Memperjelas rumusan kompetensi lulusannya sesuai kebutuhan nasional dan internasional - Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan SCI dan untuk mencapai pembelajaran sepanjang hayat - Menjalankan proses penjaminan mutu Sehingga lulusan keperawatan diharapkan agar dapat mempunyai kompetensi sesuai kebutuhan stakeholders yaitu kebutuhan kemasyarakatan, kebutuhan dunia kerja, kebutuhan profesioal, kebutuhan generasi masa depan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional