KONFLIK Di INDONESIA
KONFLIK Di INDONESIA
Mereka menolak RUU KUHP dan revisi KPK. Beragam spanduk bertuliskan
'Stop Intervensi KPK' hingga 'Mahasiswa Bersama KPK'.
1. Lokasi
Aksi demo mahasiswa menolak RUU KUHP dan revisi KPK terjadi di
sejumlah wilayah. Kemarin pada Kamis (19/09/19) di Jakarta, mahasiswa
menggelar demonstrasi di gedung DPR/MPR. Mahasiswa berkumpul di Jl
Gatot Subroto, Jakarta.
Lebih dari 6 jam, mahasiswa masih bertahan di depan Gedung DPR RI.
Setelah menggelar aksi tolak RUU KUHP dan revisi UU KPK sejak pukul
13.00 WIB, Jalan Gatot Subroto di tutup untuk mengakomodasi massa.
2. Penolakan
Penolakan dari para mahasiswa ini disampaikan di depan gedung DPR RI.
Salah satu mahasiswa yang mewakili protes mengatakan, "Jadi yang pertama
kita sangat-sangat menyayangkan permasalahan-permasalahan yang terjadi
belakangan ini. Mulai dari korupsi sampai dengan demokrasi di Indonesia
yang makin lama makin terancam. Karena dari revisi Undang-Undang KPK-
nya saja itu tidak pro pada upaya pemberantasan korupsi yang justru malah
disahkan," kata Ketua BEM UI Manik Marganamahendra di lokasi.
Lantaran tidak terima, warga dari kampung Nafri mendatangi lokasi dan
meminta agar palang tersebut dilepas. Mereka pun mempertanyakan alasan
dari kelompok Enggros melakukan hal tersebut.
Dia mengatakan pertikaian itu kemudian menyulut warga dari kampung Nafri
mendatangi lokasi kejadian. Mereka mencoba melakukan aksi balasan
sehingga membuat keributan antarwarga.
Menurut Kamal, kejadian itu disulut oleh masalah kepemilikan hak ulayat
(penguasaan atas tanah). Kedua kampung bersengketa memperebutkan
tanah dan batas wilayah adat sehingga acap kali terjadi perpecahan.
Untuk diketahui bahwa kejadian tersebut terjadi Pada hari Minggu Tanggal 03
Oktober 2021, Pukul 12.45 Wit, terjadi penyerangan terhadap Masyarakat
Suku Yali oleh kelompok masyarakat dari suku kimyal.
Dimana massa Suku Kimyal yang dipimpin Kepala suku umum Kimyal
Morome Keya Busup, dengan menggunakan 2 unit mobil minibus membawa
alat tajam berupa busur panah dan parang mendatangi masyarakat suku Yali
dan melakukan penyerangan.
Usai dihalau, kelompok masa dari Suku Kimiyal malah kembali melakukan
penyerangan terhadap masyarakat suku Yali yang berada di Hotel Nuri
dilanjutkan dengan pembakaran gedung hotel.
Lalu, sekitar 13.35 WIT, Kelompok masyarakat yang dihalau bergerak melalui
jalan setapak di belakang barak pemda lama Jalan Jenderal Sudirman,
menuju komplek Sekla Jalan Gunung dan melakukan aksi pembakaran
terhadap beberapa rumah milik masyarakat dari suku Yali.
Setelah serangan berhasil dihalau, kata Kamal, akhirnya sekitar pukul 14.00
WIT, Kapolres Yahukimo bersama personel gabungan melakukan evakuasi
terhadap korban ke RSUD Dekai.
Cerita awal, konflik ini muncul pertama kali di Kota Sampit Kalimatan Tengah
pada tanggal 18 Februari 2001 yang akhirnya meluas ke seluruh provinsi, tak
terkecuali Palangka Raya. Konflik yang melibatkan antara Suku Dayak asli
dan warga Madur yang tinggal di kawasan Kota Sampit ini memakan korban
kurang lebih 500 orang meninggal dunia. Bukan itu saja, lebih dari 100 ribu
warga Madura kehilanggan tempat tinggal. Dari peristiwa tersebut juga
ditemukan banyak warga Mandura yang dipenggal kepalanya oleh suku
Dayak.
Terdapat berbagai cerita tentan penyebab konflik sampit ini, salah satu versi
menjelaskan bila konflik ini muncul dikarenakan sebuah peristiwa
pembakaran sebuah rumah warga Dayak. Dan rumor yang beredar waktu itu
pun menyebutkan jika kebakaran itu dilakukan oleh salah satu warga Madura.
Mendengar berita itu, kemudian menjadikan anggota suku Dayak belas
dendam dengan cara yang sama yaitu membakar rumah-rumah di
pemukiman Madura.
Versi lain penyebab konflik sampit menjelaskan, peristiwa ini muncul dari
seorang warga Dayak yang disiska lalu dibunuh oleh sekelompok warga
Madura pasca terjadi sengketa judi di Desa Kerengpagi pada 17 Desember
tahun 2000.
# KONFLIK ANTAR Gol. :
-Konflik Antar Suporter Sepak Bola
Tentunya kita sudah sangat sering mendengar mengenaininsiden konflik yang
melibatkan dua golongan suporter pendukung tim dapat sepak bola.
Sepertinya konflik antar suporter sepak bola telah menjadi bagian dari
persepakbolaan negeri ini. Sebab srtiap tahun kompetisi pastinya berita
menenai kerusuhan pertandingan dan tawuran antar suporter kerap
menghiasi headline berita, baik media cetak ataupun elektronik. Entah sudah
menjadi budaya atau memang merupakan sinyal dari ketidakdewasaan
suporter dalam menjunjung spotivitas dalam olah raga ini.
Pastinya tawuran dan kerusuhan antar suporter sudah menjadi hal biasa.
Tentunya hal ini sangat berpengaruh pada kondisi konpetisi olah raga ini
sendiri. Sebut saja golongan yang paling sering terlibat kerusuhan adalah
Jackmania yang merupakan supporter bola dari Persija Jakarta melawan
Bobotoh yakni para pendukung fanatik Persib Bandung. Kedua tim bola
tersebut memang dikenan sebagai tim yang memiliki basis pendukung
tersebesar, sebab keduannya merupakan tim besar dan langganan juara
kompetisi. [AdSense-B]
Koflik antar suporter ini menjadi salah satu contoh konflik amntar golongan
yang kerap terjadi hingga kini. Baru-baru ini bahkan kita mendengar
kerusuhan suporter pada laga persib Bandung melawan Arema Malang.
Kerusuhan bahkan menyebabkan beberapa korban mengalami luka-luka.
Tentunya kejadian yang sama akan kembali terulang dan terus terulang jika
kedewasaan para pendukung fanatik klub sepakbola tidak meningkat. Sebab
pastinya mental penyulut kerusuhan dan tawuran hanya dimiliki oleh mereka
yang memiliki pemikiran layaknya anak SMA.