Anda di halaman 1dari 1

Latar Belakang dari Perkembangan Infrastruktur di Indonesia

Perjalanan pembangunan infrastruktur di Indonesia telah mengalami pasang surut.


Redaktur Pelaksana Harian Jurnal Nasional Suwidi Tono, yang telah lama berkecimpung di
bidang jurnalistik dan mengamati pembangunan infrastruktur mengatakan, kita bisa belajar dari
pengalaman masa lalu sebagai bekal pegangan untuk ke depannya. Suwidi Tono menceritakan,
pasca kemerdekaan tahun 1945-1950 infrastruktur hampir tidak ada karena agresi I dan II.
Pembangunan infrastruktur sendiri menurut Suwidi Tono baru benar-benar dilaksanakan pada
tahun 1970. Walaupun dibangun dengan bantuan negara lain seperti Belanda dan Jepang, namun
pembangunan infrastruktur telah dilakukan dan memiliki manfaat sampai saat ini.

Pada Orba, pembangunan infrastruktur, khususnya ke-PU-an dilaksanakan dalam rangka


swasembada pangan melalui pembangunan irigasi, jalan tol dan penyediaan air bersih. Tahun
1997, saat krisis ekonomi terjadi, pembangunan di Indonesia terhenti dan membalikkan
Indonesia pada posisi nol. Pembangunan dengan dana utang luar negeri makin menjerat sehingga
pemeliharaan infrastruktur terhambat. Tahun 2005, Pemerintah mulai menata kembali
perekonomian dan melakukan pembangunan kembali dengan tanpa utang luar negeri. Membuka
daerah terisolasi, pendistribusian barang & jasa dilakukan dengan melakukan pembangunan jalan
nasional dan jalan tol. Kebutuhan lain seperti penyediaan air bersih, perumahan dan pangan
dilakukan dengan pembangunan waduk, bendungan, sistem air bersih dan irigasi. Suwidi Tono
mengatakan, dengan dana yang terbatas, mengundang pihak swasta baik investor luar maupun
dalam negeri merupakan solusi yang benar dalam pemenuhan dana bagi kelangsungan
pembangunan infrastruktur termasuk infrastruktur PU.

Anda mungkin juga menyukai