Netriyunita KWN-11
Netriyunita KWN-11
PENDIDIKAN KEWARNEGARAAN
DISUSUN OLEH :
NETRIYUNITA
104220044
2021/2022
RANGKUMAN 11
Keterangan:
Dosen : Bapak Dr.Drs. Marsono, M.Si, ClQnR
Judul : Politik Strategi Nasional (Polstranas)
Tanggal : Selasa, 24 Mei 2022
Pukul : 13.00 – 14.40 WIB
Pada pertemuan kali ini, dijelaskan beberapa topik perkuliahan kewarnegaraan yang
akan dibahas yaitu Pengertian konsep Polstranas dan Wujud Polstranas di Indonesia.
Secara etimologis, kata “politik” dan bahasa inggris “politics” dimana keduanya
bersumber dari bahasa Yunani “politika” yang artinya adalah dari, untuk, atau yang
berkaitan dengan warga negara. Kata “politika” merupakan berasal dari dua kata, yaitu
polities yang artinya warga negara dan polis yang artinya negara kota. Menurut Roger
F.Soltau: politik adalah ilmu yang mempelajari tentang Negara, tujuan-tujuan negara,
dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan tersebut dan hubungan antara
negara dengan warga negaranya serta negara lain. Jadi, politik secara umum adalah
sebuah tahapan untuk membentuk atau membangun posisi-posisi kekuasaan di dalam
masyarakat yang berguna sebagai pengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan
kondisi masyarakat atau tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah
dari masyarakat atau negara.
Selain itu, implementasi Polstranas di bidang Politik terdiri dari 2 bagian, yaitu
politik dalam negeri dan politik luar negeri. Dalam politik dalam negeri,
wujud/implementasi Polstranas yaitu memperkuat keberadaan dan kelangsungan NKRI
yang bertumpu pada bhineka tunggal ika, meningkatkan peran MPR, DPR, dan
lembaga-lembaga tinggi negara lainnya dengan menegaskan fungsi, wewenang dan
tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan
yang jelas antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudkatif. Sedangkan dalam politik
luar negeri, implementasi Polstranas yaitu menegaskan arah politik luar negeri
Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada kepentingan nasional, menitikberatkan
pada solidaritas antar negara berkembang, mendukung perjuangan kemerdekaan
bangsa-bangsa, dan lainnya. Dalam melakukan perjanjian dan kerjasama internasional
yang tersangkut kepentingan dan hajat hidup orang banyak harus dengan persetujuan
Lembaga Perwakilan Rakyat (DPR).