Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

HUKUM PERIKATAN

Oleh:
Nama : Dewa Ayu Putu Dian Permatasari
Nim_No Absen : 22820411048_25
Dosen: Dr. Marwanto.,SH.,M.Hum

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
KEABSAHAN PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS DENGAN PERJANJIAN NOMINE

Definisi Perseroan Terbatas menurut Pasal 1 ayat (1) UUPT, berbunyi: Perseroan
Terbatas yang selanjutnya disebut (“Perseroan”) adalah “badan hukum yang merupakan
persekutuan modal, didirikan berdasar perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar
yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-
undang ini serta peraturan pelaksanaannya”.1 Menurut UUPT Pasal 7 ayat (1) bahwa “Perseroan
dapat didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa
Indonesia” Nominee adalah orang atau individu yang ditunjuk untuk khusus bertindak atas nama
orang yang menujuknya untuk melakukan suatu perbuatan atau tindakan hukum tertentu. 2
Praktik yang dimaksud disebut sebagai Nominee Arangement atau suatu praktik saham pinjam
nama dengan menyebutkan kepemilikan saham dari perseroan terbatas untuk dan atas nama
orang lain.3 Terdapat 2 hal di dalam praktik ini yaitu:
1. Pertama, akta pendirian sebuah PT menyatakan bahwa nama bersangkutan yang tertera di
dalam akta merupakan pemilik sah atas lembaran saham
2. Kedua, terbitnya akta lain yang menyebutkan bahwa nama yang tertera di dalam akta
pendirian PT bukanlah nama yang sah atas lembaran melainkan milik orang lain. 4
Berdasarkan kedua poin yang disebut, maka terdapat dua pihak yang berhubungan
dengan kepemilikan saham yakni Nominee sebagai pemilik sah secara hukum. Posisi Nominee
secara de jure akanmenjadi pihak pemegang saham yang sah sehingga dia berhak dalam hal
mengalihkan, menjual, menjamin dan membebani sekaligus melakukan tindakan-tindakan atas
kepemilikan tersebut. Beneficiary yang merupakan pemilik asli. Posisi beneficiary secara de
facto: tidak diakui sebagai pemilik saham yang asli. Dalam hubungan ini, pihak beneficiary akan
menikmati keuntungan dari perseroan serta memanfaatkan hasil dari tindakan-tindakan

1
Triwis, S. T. (2016). Analisis Kekuatan Perjanjian Nominee Saham dalam Perseroan Terbatas Penanaman Modal
Asing (Pt. pma) (Doctoral dissertation, Udayana University). (40)
2
Ibid. (25)
3
Muh. Afdal Yanuar (2021). Tujuan Hukum Terhadap Nominee Agreement Kepemilikan Saham Pada Penanaman
Modal Asing Berbentuk Perusahaan Joint Venture. Vol.51 No.1 (111)
4
Nella Hasibuan, 2012 “Perjanjian Nominee Yang Dibuat Untuk Penguasaan Tanah Hak Milik Warga Negara
Indonesia Oleh Warga Negara Asing” Desertasi, Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya, Malang. (68).
Nominee.5 Nominee Arangement bertentangan dengan Hukum Aturan yang berlaku di Indonesia
sesuangguhnya melarang praktik ini. Dasar Hukum mengenai hal itu ada pada:
 pasal 48 ayat (1) UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menyatakan; Saham
perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya.
 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Bahwa di dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal sendiri telah menyebutkan adanya
sanksi yang melarang dalam hal terjadinya Perjanjian Pinjam Nama (nominee agreement)
dalam keadaan tertentu. Bahwa dalam Pasal 33 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2007 disebutkan:
1) Penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing yang melakukan
penanaman modal dalam bentuk perseroan terbatas dilarang membuat perjanjian
dan/atau pernyataan yang menegaskan bahwa kepemilikan saham dalam
perseroan terbatas untuk dan atas nama orang lain.
2) Dalam hal penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing membuat
perjanjian dan/atau pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), perjanjian
dan/atau pernyataan itu dinyatakan batal demi hukum6
Dalam hal penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing membuat
perjanjian dan/atau pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), perjanjian dan/atau
pernyataan dinyatakan batal demi hukum.
 Pasal 52 ayat (4) UUPT tentang konsep kepemilikan saham secara dominium plenum
(secara mutlak atau penuh)
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata mengatur salah satu syarat suatu perjanjian
sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1320 KUHPerdata adalah ‘sebab yang halal’. Adapun
dalam Pasal 1337 KUHPerdata dinyatakan bahwa yang menyebutkan “suatu sebab adalah
terlarang, jika sebab itu, diantaranya dilarang oleh undang-undang” maka terhadap praktik
pinjam nama (nominee agreement), dalam bentuk nominee shareholders yang dilarang
berdasarkan Pasal 33 ayat (1) UU Penanaman Modal dan Pasal 48 Ayat (1) UU Perseroan

5
Muh. Afdal Yanuar. Op.Cit.(116)
6
Sari, A. A. I. P., & Darmawan, N. K. S. (2015). Keabsahan Perjanjian Nominee Kepemilikan Saham Dalam Pendirian
Perseroan Terbatas. Kertha Semaya, 3(05).
Terbatas, menjadikan perjanjiannya batal demi hukum.7 Syarat pertama dan kedua apabila
tidak dipenuhi mengakibatkan suatu perjanjian dapat dibatalkan (voidable), sedangkan syarat
ketiga dan keempat apabila tidak dipenuhi mengakibatkan suatu perjanjian menjadi batal demi
hukum (null and void). Nominee arrangement yang dilakukan untuk memenuhi syarat pendirian
Perseroan Terbatas dan dalam rangka menghindari pembatasan modal asing dapat dikategorikan
sebagai kesepakatan yang bertentangan dengan hukum dan tidak memiliki sebab yang halal.
Sehingga perjanjian nominee arrangement dengan demikian batal demi hukum.8

7
Triwis, S.T. Op.Cit (35)
8
Sari, A. A. I. P., & Darmawan, N. K. S. Op.Cit. (6)
DAFTAR PUSTAKA

Triwis, S. T. (2016). Analisis Kekuatan Perjanjian Nominee Saham dalam Perseroan Terbatas
Penanaman Modal Asing (Pt. pma) (Doctoral dissertation, Udayana University).
Muh. Afdal Yanuar (2021). Tujuan Hukum Terhadap Nominee Agreement Kepemilikan Saham
Pada Penanaman Modal Asing Berbentuk Perusahaan Joint Venture. Vol.51 No.1
Sari, A. A. I. P., & Darmawan, N. K. S. (2015). Keabsahan Perjanjian Nominee Kepemilikan
Saham Dalam Pendirian Perseroan Terbatas. Kertha Semaya, 3(05).
Nella Hasibuan, 2012 “Perjanjian Nominee Yang Dibuat Untuk Penguasaan Tanah Hak Milik
Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing” Desertasi, Program Doktor Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang.

Anda mungkin juga menyukai