Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

HUKUM PERIKATAN

Oleh:
Nama : Dewa Ayu Putu Dian Permatasari
Nim_No Absen : 22820411048_25
Dosen: Dr. Marwanto.,SH.,M.Hum

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
KEABSAHAN PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS DENGAN PERJANJIAN NOMINE

Definisi Perseroan Terbatas menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas, yaitu Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut
(“Perseroan”) adalah “badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasar
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham
dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya”. 1 Menurut UUPT Pasal 7 ayat (1) bahwa “Perseroan dapat didirikan oleh 2
(dua) orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia” Nominee adalah
orang atau individu yang ditunjuk untuk khusus bertindak atas nama orang yang menujuknya
untuk melakukan suatu perbuatan atau tindakan hukum tertentu.2 Praktik yang dimaksud disebut
sebagai Nominee Arangement atau suatu praktik saham pinjam nama dengan menyebutkan
kepemilikan saham dari perseroan terbatas untuk dan atas nama orang lain. 3 Terdapat 2 hal di
dalam praktik ini yaitu:
1. Pertama, akta pendirian sebuah PT menyatakan bahwa nama bersangkutan yang tertera di
dalam akta merupakan pemilik sah atas lembaran saham
2. Kedua, terbitnya akta lain yang menyebutkan bahwa nama yang tertera di dalam akta
4
pendirian PT bukanlah nama yang sah atas lembaran melainkan milik orang lain.
Berdasarkan kedua poin yang disebut, terdapat dua pihak yang berhubungan dengan
kepemilikan saham yakni Nominee sebagai pemilik sah secara hukum. Posisi Nominee secara de
jure akan menjadi pihak pemegang saham yang sah sehingga dia berhak dalam hal mengalihkan,
menjual, menjamin dan membebani sekaligus melakukan tindakan-tindakan atas kepemilikan
tersebut. Beneficiary yang merupakan pemilik asli. Posisi beneficiary secara de facto: tidak
diakui sebagai pemilik saham yang asli. Dalam hubungan ini, pihak beneficiary akan menikmati
keuntungan dari perseroan serta memanfaatkan hasil dari tindakan-tindakan Nominee.5 Nominee

1
Triwis, S. T. (2016). Analisis Kekuatan Perjanjian Nominee Saham dalam Perseroan Terbatas Penanaman Modal
Asing (Pt. pma) (Doctoral dissertation, Udayana University). (40)
2
Ibid. (25)
3
Muh. Afdal Yanuar (2021). Tujuan Hukum Terhadap Nominee Agreement Kepemilikan Saham Pada Penanaman
Modal Asing Berbentuk Perusahaan Joint Venture. Vol.51 No.1 (111)
4
Nella Hasibuan, 2012 “Perjanjian Nominee Yang Dibuat Untuk Penguasaan Tanah Hak Milik Warga Negara
Indonesia Oleh Warga Negara Asing” Desertasi, Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya, Malang. (68).
5
Muh. Afdal Yanuar. Op.Cit.(116)
Arangement bertentangan dengan Hukum Aturan yang berlaku di Indonesia sesuangguhnya
melarang praktik ini. Dasar Hukum mengenai hal itu ada pada:
 pasal 48 ayat (1) UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menyatakan; Saham
perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya.
 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Bahwa di dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal sendiri telah menyebutkan adanya
sanksi yang melarang dalam hal terjadinya Perjanjian Pinjam Nama (nominee agreement)
dalam keadaan tertentu. Bahwa dalam Pasal 33 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2007 disebutkan:
1) Penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing yang melakukan
penanaman modal dalam bentuk perseroan terbatas dilarang membuat perjanjian
dan/atau pernyataan yang menegaskan bahwa kepemilikan saham dalam
perseroan terbatas untuk dan atas nama orang lain.
2) Dalam hal penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing membuat
perjanjian dan/atau pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), perjanjian
dan/atau pernyataan itu dinyatakan batal demi hukum6
Dalam hal penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing membuat
perjanjian dan/atau pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), perjanjian dan/atau
pernyataan dinyatakan batal demi hukum.
 Pasal 52 ayat (4) UUPT tentang konsep kepemilikan saham secara dominium plenum
(secara mutlak atau penuh)
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata mengatur salah satu syarat suatu perjanjian
sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1320 KUHPerdata adalah ‘sebab yang halal’. Adapun
dalam Pasal 1337 KUHPerdata dinyatakan bahwa yang menyebutkan “suatu sebab adalah
terlarang, jika sebab itu, diantaranya dilarang oleh undang-undang” maka terhadap praktik
pinjam nama (nominee agreement), dalam bentuk nominee shareholders yang dilarang
berdasarkan Pasal 33 ayat (1) UU Penanaman Modal dan Pasal 48 Ayat (1) UU Perseroan

6
Sari, A. A. I. P., & Darmawan, N. K. S. (2015). Keabsahan Perjanjian Nominee Kepemilikan Saham Dalam Pendirian
Perseroan Terbatas. Kertha Semaya, 3(05).
Terbatas, menjadikan perjanjiannya batal demi hukum. 7 Syarat pertama dan kedua apabila
tidak dipenuhi mengakibatkan suatu perjanjian dapat dibatalkan (voidable), sedangkan syarat
ketiga dan keempat apabila tidak dipenuhi mengakibatkan suatu perjanjian menjadi batal demi
hukum (null and void). Nominee arrangement yang dilakukan untuk memenuhi syarat pendirian
Perseroan Terbatas dan dalam rangka menghindari pembatasan modal asing dapat dikategorikan
sebagai kesepakatan yang bertentangan dengan hukum dan tidak memiliki sebab yang halal.
Sehingga perjanjian nominee arrangement dengan demikian batal demi hukum. 8 Jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa pendirian Keabsahan Perseroan Terbatas yang menggunakan
perjanjian nomine adalah batal demi hukum karena melanggar ketentuan pasal 1320 yaitu suatu
sebab yang halal dan tidak terlarang, perjanjian nomine dilarang dalam pasal 33 dan 48 Undang-
Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

7
Triwis, S.T. Op.Cit (35)
8
Sari, A. A. I. P., & Darmawan, N. K. S. Op.Cit. (6)
DAFTAR PUSTAKA

Triwis, S. T. (2016). Analisis Kekuatan Perjanjian Nominee Saham dalam Perseroan Terbatas
Penanaman Modal Asing (Pt. pma) (Doctoral dissertation, Udayana University).
Muh. Afdal Yanuar (2021). Tujuan Hukum Terhadap Nominee Agreement Kepemilikan Saham
Pada Penanaman Modal Asing Berbentuk Perusahaan Joint Venture. Vol.51 No.1
Sari, A. A. I. P., & Darmawan, N. K. S. (2015). Keabsahan Perjanjian Nominee Kepemilikan
Saham Dalam Pendirian Perseroan Terbatas. Kertha Semaya, 3(05).
Nella Hasibuan, 2012 “Perjanjian Nominee Yang Dibuat Untuk Penguasaan Tanah Hak Milik
Warga Negara Indonesia Oleh Warga Negara Asing” Desertasi, Program Doktor Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang.

Anda mungkin juga menyukai