Anda di halaman 1dari 12

METODE PERALATAN DAN KONSTRUKSI LANJUT

DR. IR. ALBERT EDDY HUSIN, MT.

TUGAS 1

PRINSIP KERJA PERALATAN KONSTRUKSI DAN MEMPERKIRAKAN BIAYA BULDOZER DAN


LOADER PADA PEKERJAAN TANAH UNTUK PROYEK JALAN

KELOMPOK 4:

Febrian Eka Nurrizky 55722010004


Adinda Fajarika Akhir 55722010003
Fahrun Reza Anggoman 55722010001
Vera Aprilia 55722010002
Adityo Bambang Wicaksono 55722010005

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
5.1. Latar Belakang

Pembangunan infrastruktur semakin berkembang seiring bertambahnya populasi


manusia dan kemajuan teknologi. Pembangunan pada bebagai sektor seperti jalan, gedung,
jembatan, saluran dan pembangunan lainnya. Pembangunan jalan yang baik dan layak
untuk dilewati karena merupakan peran penting dalam bidang ekonomi, politik dan sosial.
Kualitas jalan yang dihasilkan tidak lain karena pengaruh material, operator dan penggunaan
alat berat agar hasilnya sesuai rencana dan selesai sesuai waktu yang telah ditentukan.
(Nugraha, Iriana, & Djuniati, 2018).

Infrastruktur merupakan salah satu faktor pendukung penting sebagai roda penggerak
pertumbuhan ekonomi. Secara ekonomi makro, ketersediaan jasa pelayanan infrastruktur
akan mempengaruhi marginal productivity of private capital, sedangkan secara ekonomi
mikro, ketersediaan jasa pelayanan infrastruktur akan berpengaruh pada pengurangan biaya
produksi. Tanpa infrastruktur, kegiatan dalam perekonomian tidak akan berjalan dengan
baik. Ketidakcukupan infrastruktur akan menjadi salah satu kunci terjadinya hambatan bagi
pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, investasi infrastruktur memang memiliki peran
penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi. (Rusmusi & Handayani, 2018)

Dalam kegiatan suatu proyek akan banyak dijumpai permasalahan seperti waktu
penyelesaian proyek yang tidak tepat waktu sehingga menimbulkan pemborosan biaya yang
tidak sesuai rencana. Keterlambatan pekerjaan proyek sering terjadi karena perbedaan
kondisi lokasi, perubahan desain, pengaruh cuaca, dan kesalahan perencanaan.
Keterlambatan proyek dapat diantisipasi dengan mempercepat pelaksanaan, namun harus
memperhatikan faktor biaya. Salah satu cara untuk mempercepat pelaksanaan yaitu dengan
menggunakan alatt berat.

Secara umum dalam pekerjaan teknik sipil dengan skala besar, tidak mungkin tidak
menggunakan alat berat. Penggunaan alat berat sangat berpengaruh pada progres
kemajuan suatu kegiatan. Kesalahan dalam pemilihan alat berat akan mengakibatkan
produktivitas yang rendah dengan demikian akan terjadi penambahan biaya suatu kegiatan
apabila dilakukan perbaikan dan pengadaan alat berat lainnya (Susanti & Rimawan, 2021)
Pada proyek pembangunan jalan khusus nya jalan tol, sumber daya alat berat menjadi
faktor utama dalam pelaksanaan suatu proyek jalan. Pada proyek jalan pada umumnya
menggunakan alat gali, loader, truk, buldozer, grader, asphalt mixing, dan lain-lain. Alat
galian digunakan untuk menggali saluran di sekitar badan jalan. Pembahasan pada kali ini
akan difokuskan pada alat berat buldozer yang berfungsi untuk mengupas tanah dan loader
yang berfungsi sebagai pemuat tanah ke dalam truk.

5.2. Perumusan Masalah

a) Bagaimana prinsip kerja dari alat berat pekerjaan tanah bulldozer dan loader?

b) Bagaimana memperkirakan harga sewa alat berat bulldozer dan loader?

5.3. Tujuan Penulisan

a) Membahas prinsip kerja untuk alat berat pekerjaan tanah yaitu buldozer dan loader

b) Mengetahui cara hitung memperkirakan biaya dari penyewaan buldozer dan loader

5.4. Metode Penulisan

Metode yang digunakan pada penulisan review jurnal ini adalah bersifat deskriptif
dengan menguraikan hasil jurnal yang telat di baca
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Infrastruktur
Infrastruktur adalah semua jenis fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat baik fisik
maupun non fisik untuk menunjang berbagai kegiatan masyarakat dalam kegiatan sehari-
hari. Infrastruktur ini dibangun untuk menunjang kegiatan ekonomi demi memenuli
kebutuhan hidup masyarakat. Infrastruktur pada umumnya merujuk pada pembangunan
fasilitas umum seperti jalan raya, bandar udara, pelabuhan, listrik telekomunikasi, air bersih,
pengolahan limbah, rumah sakit, sekolah dan lain sebagainya.(Prasetya, Nuraini, & Kusuma,
2021).
Pengertian infrastruktur juga dapat diktegorikan sebagai aset fisik yang harus
dirancang dalam sistem sehingga memberikan pelayanan publik yang baik, sifat dari
infrastruktur sangat pentik untuk kebutuhan hidup masyarakat. Oleh karena itu,
infrastruktur merupakan bagian-bagian berupa sarana dan prasarana (jaringan) yang tidak
terpisahkan satu sama lain yang didefinisikan dalam suatu sistem.
Pengertian Infrastruktur, menurut Grigg (1988) infrastruktur merupakan sistem fisik
yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung dan fasilitas publik
lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia baik kebutuhan sosial
maupun kebutuhan ekonomi.
Infrastruktur memiliki 6 kategori yaitu; kelompok jalan (jalan, jalan raya, jembatan);
kelompok pelayanan transportasi (transit, jalan rel, pelabuhan, bandar udara); kelompok air
(air bersih, air kotor, semua sistem air, termasuk jalan air); kelompok manajemen limbah
(sistem manajemen limbah padat); kelompok bangunan dan fasilitas olahraga luar; dan
kelompok produksi dan distribusi energi (listrik dan gas).
2.2. Pengertian Jalan
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada
pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah atau air, serta
di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel menurut Undang-
Undang No.38 Tahun 2004.
Pada UU No. 38 Tahun 2004, jalan umum dikelompokan berdasarkan sistem, fungsi,
status dan kelas jalan. Untuk pengelompokan jalan umum berdasarkan sistem dibagi dua
menjadi sistem jaringan jalan primer dan sekunder. Sedangkan jalan umum yang
dikelompokan berdasarkan fungsinya dibagi menjadi jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal,
dan jalan lingkungan. Untuk jalan umum menurut statusnya dikelompokan menjadi jalan
nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota dan jalan desa. Jalan umum
dikelompkan menurut kelasnya adalah jalan bebas hambatan, jalan raya, jalan sedang dan
jalan kecil.
2.3. Pengertian Alat Berat
Alat berat merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah proses pekerjaan
sehingga menjadi lebih cepat, mudah dan hasilnya sesuai dengan harapan. Penggunaan alat
berat tersebut harus benar-benar tepat dan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi di
lapangan.
Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan
fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah, konstruksi jalan, konstruksi bangunan,
perkebunan, dan pertambangan. Alat berat dalam ilmu Teknik sipil merupakan alat yang
digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu
infrastruktur di bidang konstruksi
2.4. Klasifikasi Alat Berat
Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah
klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat.
2.4.1. Klasifikasi fungsional alat berat
Klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut berdasarkan fungsi-fungsi
utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapatdibagi atas berikut ini:
a) Alat pengolahan lahan seperti dozer, scraper, dan motor grader
b) Alat penggalian seperti excavator, front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell
c) Alat pengangkut material seperti belt truck dan wagon
d) Alat pemindah material seperti loader dan dozer
e) Alat pemadat seperti tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain
f) Alat pemroses material seperti crusher
g) Alat penempatan akhir material seperti concret spreader, asphalt paver, motor
grader, dan alat pemadat
2.4.2. Klasifikasi operasional alat berat

Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke


tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan
pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini;
a) Alat dengan penggerak, seperti crawel atau roda kelabang dan ban karet
b) Alat statis, seperti towercrane, batching plan baik untuk beton maupun untuk
aspal serta crusher plant
2.5. Bulldozer
Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi bertipe traktor menggunakan Track/ rantai serta
dilengkapi dengan pisau yang terletak di depan. Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali,
mendorong dan menarik material.

Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor
Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer). Pada dasarnya Buldoser
menggunakan traktor sebagai tempat dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya traktor tersebut
dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser yang bisa untuk menggusur
tanah.
Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke samping,
tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis Buldoser khusus
yang disebut Swamp Bulldozer.
Kegunaan dari Bulldozer sendiri ada 6 fungsi, yaitu:
1. Pembabatan atau penebasan (Cleraring)
2. Merinits (Pioneering)
3. Gali/Angkut Jarak Pendek
4. Menyebarkan Material
5. Penimbunan Kembali
6. Menarik
Buldozer harus diperhitungkan produktivitas nya dengan selalu memperhatikan jarak,
kecepatan, jumlah perjalanan, kapasitas, dan waktu siklus nya agar dapat diprediksi untuk biaya
sewa per jam nya.
2.6. Loader
Secara umum fungsi wheel Loader adalah mengangkat material untuk dipindahkan ke
tempat lain atau dimasukkan ke dalam Dump Truck. Ketika loader melakukan penggalian
maka bucket di dorong ke material. Apabila bucket sudah penuh traktor akan mundur
kemudian bucket terangkat ke atas untuk dipindahkan muatannya.

Secara spesifik kegunaan alat berat Wheel Loader yaitu:


1. Menggusur tanah jarak dekat.
2. Meratakan gundukan/timbunan tanah atau mengisi lubang/galian tanah.
3. Pengambilan atau persiapan bahan-bahan material
4. Land Clearing, yaitu proses pembersihan area atau lokasi pekerjaan.
5. Stripping, yaitu engelupas bagian tanah yang terlihat jelek.
6. Finishing, yaitu proses meratakan atau menghaluskan permukaan tanah atau objek
bidang rata.
Buldozer harus diperhitungkan produktivitas nya dengan selalu memperhatikan jarak,
kecepatan, jumlah perjalanan, kapasitas, dan waktu siklus nya agar dapat diprediksi untuk
biaya sewa per jam nya.
BAB III
REVIEW JURNAL
Jurnal 1
3.1. Judul Jurnal
DETAILED STUDY ON HEAVY EQUIPMENT WITH ITS LATEST TECHNOLOGIES FOR
EXCAVATION OF ROAD PROJECTS
Prof S.S. Deshmukh1, Mr.Princeojas N. Jangada2 H.O.D.
Civil Department, Trinity Academy of Engginering, Pune
3.2. Permasalahan
Kontraktor sering sekali dalam memilih armada alat berat tidak sesuai dengan kondisi, sehingga
armada tidak di optimalisasikan dengan maksimal. Ini sangat berpengaruh terhadap biaya yangakan
di keluarkan oleh kontraktor jika alat berat yang ada tidak di oprimalisasikan dengan baik sesuai
dengan kapasitas dan produktivitas kerja alat berat tersebut

3.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengoptimalisasi peralatan dan analisis manfaat di lokasi
melalui produksi peralat, merekomendasikan perubahan pada perusahaan untuk memastikan
optimalisasi ini mengingkat, serta merekomendasikan armada untuk dengan membandingkan arus
komposisi manfaat dari ketersediaan alat berat tersebut.

3.4. Metode
Metode penelitian yang dipilih pada penulisan ini yaitu melalui pengamatan dan perhitungan
dengan rumus matematika sabagai referensi dan saran untuk pemilihan alat berat yang sesuai
dengan kondisi lapangan.

3.5. Pengantar
Pemilihan dan perencanaan sangat penting untuk keberhasilan penyelesaian proyek dan
untuk mengamankan keuntungan maksimum dari itu. Jenis peralatan dipilih biasanya tergantung
pada karakteristik material.

Produksi setiap peralatan yang terlibat dalam armada perlu dianalisis produktifitas kerja
alatnya, karena akan berpengaruh pada optimalisasi suatu alat berat tersebut, sehingga akan
mengurangi pemborosan biaya dalam perencanaan kerja.

Analisis produktivitas peralatan yaitu melibatkan armada yang menghitung jarak, kecepatan,
jumlah perjalanan, kapasitas, waktu siklus, dan lain nya. Jumlah material yang digali atau
dipindahkan setiap jam perlu di perhitungkan dengan rumus:

Kapasitas untuk setiap peralatan dilambangkan dalam ukuran m³ seperti kapasitas bucket di
excavator atau kapasitas bodi di kasus tipper atau volume pada kapasitas dumptruk, sedangkan
unutk kapasitas sudut dianggap istirahat.
Efesiensi adalah efesiensi kerja operator dihitung sebagai jumlah menit operator per jam
dibagi dengan 60 menit. Efesiensi kerja untuk setiap jenis operator alat berat adalah dihitung dengan
mengambil rata-rata waktu kerja mesin harian dibagi dengan waktu kerja actual. Mesin harian
bekerja waktu diambil dari lembar waktu yang dikelola waktu actual dilapangan. Efesiensi kerja
harian diluar 8 jam.

Faktor pengisi menurut jenis material ditangani oleh factor pengisi yang menghitung ruang
kosong terutama pada potongan besar. Faktor isian adalah persentase bahwa ketika ditumpuk
sesuai volume nya dengan menghitung muatan ke dalam ember factor sebagai efesiensi ember
factor.

Waktu siklus yaitu jumlah siklus produksi untuk peralatan seperti waktu ayunan, waktu muat,
waktu angkut, waktu, waktu kempali, waktu tunggu, dan waktu manuver. Waktu siklus dilihat dari
waktu operasional saat dilapangan

3.6. Solusi
Solusi dari pemanfaatan alat berat di suatu project konstruksi yaitu dengan penerapan
manajemen peralatan. Diperhitungkan produktifitas alat nya dan waktu kerja nya.

3.7. Kesimpulan
Dari hasil penelitian armada yang dioptimalkan memberikan lebih banyak produktivitas
daripada armada saat in dipekerjakan di situs Perbandingan biaya menunjukkan hingga 50%
pengurangan biaya penggalian untuk armada yang dioptimalkan daripada armada saat ini
Jurnal 2
3.1. Judul Jurnal
COST AND TIME ANALYSIS OF THE ACCELERATION EARTHWORKS WITH THE METHOD OF ADDING
HEAVY EQUIPMENT TO THE DEPOK-ANTASARI TOLL ROAD PROJECT

Irriene Indah Susanti* & Fahmizan Rimawan


Faculty of Engineering, University Mercu Buana, Jakarta, Indonesia

3.2. Permasalahan
Keterlambatan pekerjaan proyek sering terjadi karena perbedaan kondisi lokasi, perubahan
desain, pengaruh cuaca, dan kesalahan
perencanaan.Keterlambatan proyek dapat diantisipasi dengan mempercepat pelaksanaan, namun
harus memperhatikan faktor biaya. Dalam penelitian ini akan menganalisis percepatan durasi
penyelesaian pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok–Antasari dengan alternatif jumlah alat
berat.

3.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui total waktu dan biaya pekerjaan tanah serta
bagaimana mempercepat pekerjaan dengan jumlah alat berat yang di optimalkan, seta mampu
membandingkan biaya mana yang lebih ekonomis dan durasi waktu yang lebih efisien dari
percepatan pekerjaan jika melibatkan optimalisasi alat berat

3.4. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data sampel dengan cara
observasi langsung untuk mendapatkan perbandingan waktu, dan diperlukan studi kepustakaan
dengan cara merajuk daftar harga satuan untuk mendapatkan perbandingan biaya.

3.5. Pengantar
Pada penelitian ini dilakukan analisa terhadap percepatan pekerjaan tanah dengan metode
penambahan jumlah alat berat konstruksi Alat berat merupakan faktor penting dalam suatu proyek
khususnya proyek konstruksi dengan skala besar.Tujuan dari alat berat tersebut adalah untuk
memudahkan manusia dalam melakukan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat dicapai
dengan lebih mudah dalam waktu yang relatif lebih singkat dan diharapkan hasilnya akan lebih baik.

Analisis produksi alat berat untuk per-jam dapat di perhitungkan untuk pekerjaan tanah, lalu juga
dapat melakukan analisis produksi alat berat untuk waktu dalam kondisi normal pada pekerjaan
tanah dilakukan dengan penambahan jumalh alat berat yang terjadwal
3.6. Solusi
Dari rekapitulasi perbandingan waktu dan biaya proyek didapatkan bahwa pada analisis
kondisi normal mengalami keterlambatan 10 hari kerja dengan biaya sebesar Rp 9.860.552,249.
Sehingga perlu dipercepat dengan metode penambahan jumlah Untuk analisis alternatif-1 dilakukan
penambahan jumlah alat berat pada pekerjaan Excavation for Disposal dan Excavation for
Stockpiling ternyata durasi proyek dapat dipercepat menjadi 109 hari atau 11 hari lebih cepat dari
waktu yang direncanakan Sedangkan untuk analisa alternatif - 2 dilakukan penambahan jumlah alat
berat dalam pekerjaan penggalian untuk pembuangan dan penimbunan (Borrow Material), dan
durasi proyek dapat dipercepat menjadi 104 hari atau 16 hari lebih awal dari waktu yang
direncanakan, namun setelah dipercepat ternyata biayanya berubah dari Rp 9.860.552.249,- menjadi
Rp 10.030.638.486,- untuk alternatif akselerasi-1 dan Rp.10.153.918.103,- untuk alternatif
percepatan-2.

Penambahan armada alat berat dalam pekerjaan pengalian dapat mempercepat durasi
proyek, tetapi biaya nya bertambah, tetapi tidak terlalu bermasalah karena pemanfaatan dalam
produktifitas alat nya tetap terjaga.

3.7. Kesimpulan
Pembangunan pembangunan jalan Tol Depok-Antasari molor dengan pengerjaan pelaksanaan
pekerjaan tanah sebesar 30,70% dari presentasi rencana semula sehingga waktu yang semula
direncanakan selesai pada Agustus 2019 diperpanjang menjadi selesai pada Desember 2019. Dalam
penelitian ini akan menganalisis percepatan durasi penyelesaian pada Proyek Pembangunan Jalan
Tol Depok–Antasari dengan alternatif jumlah alat berat.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan Jurnal 1


Penambahan alat berat ber tujuan untuk mengoptimalisasi peralatan dan analisis manfaat di
lokasi melalui produksi peralat, merekomendasikan perubahan pada perusahaan untuk memastikan
optimalisasi ini mengingkat, serta merekomendasikan armada untuk dengan membandingkan arus
komposisi manfaat dari ketersediaan alat berat tersebut. Armada yang dioptimalkan memberikan
lebih banyak produktivitas daripada armada saat in dipekerjakan di situs Perbandingan biaya
menunjukkan hingga 50% pengurangan biaya penggalian untuk armada yang dioptimalkan daripada
armada saat ini

4.2. Kesimpulan Jurnal 2


Total waktu dan biaya pekerjaan tanah serta bagaimana mempercepat pekerjaan dengan
jumlah alat berat yang di optimalkan, seta mampu membandingkan biaya mana yang lebih ekonomis
dan durasi waktu yang lebih efisien dari percepatan pekerjaan jika melibatkan optimalisasi alat
berat. Penambahan armada alat berat dalam pekerjaan pengalian dapat mempercepat durasi
proyek, tetapi biaya nya bertambah, tetapi tidak terlalu bermasalah karena pemanfaatan dalam
produktifitas alat nya tetap terjaga.

4.3. Kelebihan Jurnal 1 dan Jurnal 2

JURNAL 1 JURNAL 2
Alur proses penelitian cukup jelas Metode penilitian jelas dan lengkap

Perhitungan biaya untuk produktivitas Jurnal di publikasi tahun 2021


alat lengkap
Perhitungan biaya untuk sewa alat berat Analisis perbandingan antara armada
lengkap dan jelas lengkap
Pengertian dan penulisan dalam jurnal
jelas

4.4. Kekurangan Jurnal 1 dan Jurnal 2


JURNAL 1 JURNAL 2
Bellum dilengkapi alur penelitian

Anda mungkin juga menyukai