PROGRAM SURVEI MIGRASI MALARIA DI UPTD PUSKESMAS KANDAI TAHUN 2022 I. Pendahuluan Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World Malaria Report tahun 2011 menyebutkan bahwa malaria terjadi di 106 Negara bahkan 3,3 milyar penduduk dunia tinggal di daerah berisiko tertular malaria. Jumlah kasus malaria di dunia sebanyak 216 juta kasus, dimana 28 juta kasus terjadi di ASEAN. Setiap tahunnya sebanyak 660 ribu orang meninggal dunia karena malaria terutama anak baita (86%),320 ribu diantaranya berada di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Selama tahun 2005-2013, kejadian malaria di seluruh Indonesia cenderung menurun, yaitu 4,10% (tahun 2005) menjadi 1,38% (tahun 2013). Jumlah pemeriksaan Sediaan Darah (SD) untuk uji diagnosis malaria meningkat, dari 47% (982.828 pemeriksaan SD dari 2.113.265 kasus klinis) pada tahun 2005, menjadi 63% (1.164.405 pemeriksaan SD dari 1.849.062 kasus klinis) pada tahun 2011. Walaupun demikian selama tahun 2011 masih sering tejadi KLB malaria di 9 kabupaten kota dari 7 Provinsidengan kasus mencapai 1.139 kasus dengan 14 kasus diantaranya meninggal (CFR = 1,22%)(Subdit Malaria,2011).
II. Latar Belakang
Terjadinya peningkatan kasus Malaria yang disertai terjadnya KLB, disamping umumnya terjadinya KLB terjadi didaerah terpencil yang jauh dari pusat pelayanan kesehatan juga karena pemantauan dan analisa data yang masih lemah disemua jenjang sehingga tindakan yang diaksanakan tidak memberikan hasil yang optimal. Salah satu kegiatan pemantauan kasus malaria adalah kegiatan surveilans migrasi malaria. Surveilans migrasi malaria merupakan kegiatan pengambilan SD pada orang-orang yang menunjukkan suspek malaria yang datang dari daerah endemis malaria. Kegiatan ini dilakukan terutama di desa yang reseptif dan diketahui penduduknya banyak melakukan migrasi ke daerah endemis malaria. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan program surveilans malaria, yaitu strategi [rogram peningkatan kewasapadaan terhadap timbulnya malaria. III. Tujuan : 1. Tujuan umum Pengamatan dini (SKD) terhadap kasus malaria dalam rangka mencegah kejadian luar biasa (KLB) malaria.
2. Tujuan Khusus Petugas fasilitas kesehatan mampu melakukan :
a. Deteksi dini terhadap kejadian malaria pada kelompok berisiko. b. Penyuluhan atau KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) tentang penyakit malaria. c. Melakukan upaya pencegahan.
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
Pelaksanaan Surveilans a. Pengumpulan/ pendataan suspek. Migrasi Malaria b. Kunjungan rumah c. Pengambilan dan pemeriksaan sampel SD d. Pengobatan pasien e. Edukasi terkait malaria
V. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan saat diketahui adanya laporan dari masyarakat bahwa ada seorang warga yang telah melakukan perjalanan dari daerah endemi malaria.
VI. Sasaran Sasaran dalam kegiatan ini adalah warga yang telah melakukan perjalanan dari daerah endemi malaria.
VII. Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan survei migrasi malaria berdasarkan jadwal yang
ditetapkan dalam POA atau apabila ada laporan dari masyarakat bahwa ada seorang warga yang telah melakukan perjalanan dari daerah endemi malaria.
VIII. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini melibatkan Petugas P2M, dan Petugas Laboratorium.
IX. Biaya Pelaksanaan
Biaya pelaksanaan berasal dari dana BOK. X. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada kegiatan mini lokakarya yang dilaksanakan tiap tanggal 5. Petugas membuat laporan hasil kegiatan yang diserahkan kepada kepala Puskesmas.
XI. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan Pelaporan dilakukan sesuai prosedur yang dilaksanakan tiap bulannya dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Kendari.
Kendari, Januari 2022
Mengetahui Kepala UPTD Puskesmas Kandai Penanggung Jawab Program