Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH KESEHATAN


HEPATITIS PADA IBU HAMIL BLUD UPTD PUSKESMAS KANDAI
BULAN JULI 2023
BAB I

PENDAHULUAN___________________________________________________________

1. PENDAHULUAN

Penyakit Hepatitis didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan adanya
peradangan pada hati. Penyakit Hepatitis merupakan suatu penyakit yang mengalami
proses inflamasi atau nekrosis pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus,
obat-obatan, toksin, gangguan metabolik, maupun kelainan sistem antibodi. Infeksi
Hepatitis yang disebabkan oleh virus merupakan penyebab paling banyak dari penyakit
Hepatitis.

Ada beberapa jenis Penyakit Hepatitis seperti Hepatitis A, B, C, D dan E bahkan


kemungkinan dalam perkembangan kedepan akan bertambah. Penyakit Hepatitis A dan E
sering muncul sebagai penyakit yang menyebabkan Kejadian Luar Biasa. penyakit ini
ditularkan secara fecal oral dan biasanya berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan
hidup sehat.

Hepatitis B jarang menjadi KLB, tetapi hepatitis ini tertinggi mengakibatkan kematian.
Transmisi tertinggi melalui darah. Banyak laporan mengenai wabah nosokomial Hepatitis
B, namun transmisi tersebut lebih diutamakan pada transmisi akibat darah. Hepatitis B
merupakan virus viabilitas dalam keadaan bebas yang artinya kemampuan suatu
organisme untuk hidup diluar pejamu. Virus Hepatitis B dapat hidup sedikitnya 7 hari
diatas permukaan benda mati pada suhu ruangan. Selama waktu tersebut virus Hepatitis B
dapat tetap menginfeksi jika masuk ke dalam tubuh. Berdasarkan hal ini permukaan
lingkungan dan benda mati akan menjadi reservoir yang sangat baik untuk transmisi pada
suatu wabah hepatitis B.

Surveilans Hepatitis Virus dilakukan secara aktif dan pasif dalam rangka pemantauan
wilayah setempat, kewaspadaan dini, dan surveilans sentinel. Kewaspadaan dini
dilakukan apabila dalam pemantauan wilayah setempat diketahui bahwa suatu wilayah
berpotensi timbul KLB dengan memenuhi kriteria, antara lain: kualitas kesehatan
lingkungan yang buru, ditemukan virus Hepatitis A dan Hepatitis E, serta ditemukan satu
kasus positif Hepatitis A dan Hepatitis E.

BAB II

POPULASI DAN METODE__________________________________________________

2.1 POPULASI
Seluruh ibu hamil di wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas Kandai baik yang
memeriksakan kehamilan langsung ke Puskesmas atau pun yang berkunjung ke
Posyandu. Jumlah Posyandu di Puskesmas Kandai berjumlah 9 Posyandu yaitu :
1. Kelurahan Gunung Jati
- Posyandu Tekukur
- Posyandu Kasih Ibu
- Posyandu Gelatih
2. Kelurahan Jati Mekar
- Posyandu Garuda
- Posyandu Kutilang
- Posyandu Belibis
3. Kelurahan Kandai
- Posyandu Merpati
4. Kelurahan Kampung Salo
- Posyandu Melati
- Posyandu Mawar

2.2 METODE
Identifikasi Potensi KLB pada penyakit hepatitis B pada ibu hamil dengan pendekatan
pola maksimal-minimal di wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas Kandai.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN_________________________________________________

3.1 HASIL
Dari hasil kunjungan lapangan di wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas Kandai
diperoleh data mengenai distribusi ibu hamil yang menderita hepatitis sebagai berikut
yaitu :
1. Distribusi Ibu Hamil yang Menderita Hepatitis Berdasarkan Waktu (Bulan)
Distribusi penyakit hepatitis pada ibu hamil berdasarkan waktu (bulan) di BLUD
UPTD Puskesmas Kandai pada tahun 2021-2023 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1
Distribusi Penyakit Hepatitis pada Ibu Hamil Berdasarkan Waktu (Bulan)
di BLUD UPTD Puskemas Kandai
Tahun 2021-2023

Sumber : Data Primer


Berdasarkan tabel 1 diperoleh gambaran bahwa kejadian hepatitis pada ibu hamil di
wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas Kandai pada bulan Juli 2023 tidak ada
tambahan kasus kejadian hepatitis. Sebagian besar kasus terjadi pada tahun 2022 yaitu
sebanyak 6 kasus dan pada tahun 2021 ditemukan sebanyak 5 kasus
Sumber : Data Primer
2. Distribusi Penyakit Hepatitis pada Ibu Hamil berdasarkan Umur
Distribusi kejadian hepatitis menurut umur di wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas
Kandai pada tahun 2021-2023 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2
Distribusi Penyakit Hepatitis pada Ibu Hamil Menurut Umur di Wilayah Kerja
di BLUD UPTD Puskesmas Kandai
Tahun 2021-2023

Sumber : Data Primer


Berdasarkan tabel 2 diperoleh gambaran bahwa kejadian hepatitis pada ibu hamil
berdasarkan umur di wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas Kandai hingga bulan
Juli 2023 ditemukan adanya kejadian hepatitis sebanyak 3 kasus terdiri dari 1 kasus
umur 15-24 tahun dan 2 kasus umur 25-34 tahun. Sebagian besar ibu hamil yang
mengalami hepatitis periode 2021-2023 ditemukan pada umur 25-34 tahun (7 kasus),
sedangkan pada umur 15-24 tahun ditemukan sebanyak 5 kasus.
3. Distribusi Penyakit Hepatitis pada Ibu Hamil Berdasarkan Tempat
Distribusi kejadian hepatitis menurut tempat di wilayah kerja BLUD UPTD
Puskesmas Kandai pada tahun 2021-2023 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3
Distribusi Penyakit Hepatitis pada Ibu Hamil Menurut Tempat di Wilayah Kerja
di BLUD UPTD Puskesmas Kandai
Tahun 2021-2023

Sumber : Data Primer


Berdasarkan tabel 3 diperoleh gambaran bahwa kejadian hepatitis pada ibu hamil
berdasarkan tempat di wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas Kandai hingga bulan
Juli 2023 ditemukan adanya kejadian hepatitis terbanyak di Kelurahan Gunung Jati
yaitu sebanyak 2 kasus. Sebagian besar kasus terjadi pada Kelurahan Jati mekar yaitu
sebanyak 9 kasus periode tahun 2021-2023, selanjutnya pada kelurahan Gunung Jati
yaitu sebanyak 5 kasus.
Sumber : Data Primer
3.2 PEMBAHASAN
hingga bulan Juli periode tahun 2021-2023 jumlah kasus terbanyak di bulan Juni. Kasus
hepatitis terbanyak pada ibu hamil ini ditemukan pada tahun 2022. Sebagian besar kasus
hepatitis sejak tahun 2021-2023 ditemukan pada golongan umur 25-34 tahun dan
berdomisili di Kelurahan Jati Mekar.
Strategi-strategi pencapaian tujuan program pencegahan dan pengendalian hepatitis (P2
Hepatitis) diwujudkan melalui beberapa upaya kunci yang akan dilakukan selama tahun
2020-2024. Upaya-upaya kunci tersebut mengacu pada prinsip upaya kesehatan hepatitis
yang berkesinambungan, yang terdiri dari promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, perlindungan khusus, deteksi dini dan rujukan ke layanan pengobatan,
pengobatan yang tepat, dan layanan penyakit kronis. Berjalannya rangkaian upaya
kesehatan berkelanjutan ini didukung dengan adanya lingkungan kondusif yang
diciptakan bersama oleh pembuat kebijakan, pelaksana program, dan masyarakat
Upaya P2 Hepatitis B dan Hepatitis C menyasarpada 2 (dua) populasi,yaitu populasi
berisiko tinggi dan populasi rentan. Batasan kelompok populasi berisiko tinggi adalah: 1)
ibu hamil; 2) tenaga kesehatan; 2) pengguna napza suntik; 3) warga binaan
pemasyarakatan (WBP); 4) orang yang hidup dengan HIV-AIDS (ODHA); 5) pasien
hemodialisis; dan 6) resipien darah donor. Sedangkan batasan kelompok populasi rentan
adalah orang yang berinteraksi dengan kelompok berisiko tinggi yang rentan terpapar
darah dan cairan tubuh infeksius lainnya, seperti pasangan seksual, dan keluarga atau
orang yang tinggal serumah dengan orang dengan hepatitis.
Beban besar karena penyakit hepatitis dapat dicegah dan diobati, khususnya untuk
hepatitis A, sedang untuk B dan C meski telah ada obatnya, tetapi akses pengobatan dan
diagnostic terbatas, karena harga yang mahal dan untuk hepatitis B obat harus diminum
seumur hidup. Prioritas pengendalian adalah upaya pencegahan dan secara bertahap
meningkatkan akses pengobatan selain Imunisasi B yaitu dengan promosi Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) serta menjauhi faktor risiko untuk mencegah penyebaran virus
Hepatitis dan penapisan darah donor.
Perlindungan khusus adalah upaya yang dilakukan agar masyarakat dapat terlindungi dari
penularan hepatitis. Pemberian imunisasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya penularan Hepatitis. Saat ini, vaksin yang tersedia baru untuk
Hepatitis B saja dan merupakan imunisasi rutin yang diberikan sejak baru baru lahir.
Imunisasi Hepatitis B diberikan pada semua bayi baru lahir, tanpa melihat status Hepatitis
B ibunya, sesegera mungkin pada bayi usia dalam waktu 24 jam sesudah kelahiran (HB0)
yang diawali dengan dengan pemberian vitamin K1. Selanjutnya, dilakukan pemberian
tiga dosis imunisasi (HB1, HB2, HB3), sesuai jadwal program imunisasi nasional. Pada
saat bayi mencapai usia 12 bulan, diharapkan seluruh dosis imunisasi Hepatitis B sudah
selesai diberikan. Apabila bayi lahir dari ibu dengan HbsAg positif, maka imunisasi
Hepatitis B ditambah dengan pemberian immunoglobulin (HBIg) yang diberikan dalam
24 jam sesudah lahir.

BAB IV

KESIMPULAN_____________________________________________________________

1. Kejadian Hepatitis pada ibu hamil hingga tahun 2023 kasus terbanyak terdapat di bulan
Juni. Periode tahun 2021-2023 kasus hepatitis terbanyak pada tahun 2022.
2. Berdasarkan umur ibu hamil yang terbanyak periode 2021-2023 yang mengalami
hepatitis terdapat pada golongan umur 25-34 tahun.
3. Gambaran kejadian periode 2021-2023 hepatitis pada ibu hamil paling banyak terjadi di
Kelurahan Jati Mekar..

Anda mungkin juga menyukai