Anda di halaman 1dari 38

LAMPIRAN I

INSTRUMEN PERTANYAAN

Pertanyaan Data Yang dibutuhkan


penelitian
Apa yg melatar Latar belakang 1. Sejak kapan sosialisasi
belakangi sosialisasi sosialisasi nilai kewirausahaan diberikan
nilai wirausaha pada kewirausahaan di pada jenjang menengah atas?
peserta didik SMA SMA? 2. Proses masuknya nilai
106? kewirausahaan pada jenjang
menengah atas?
3. Mengapa pembelajaran
berbasis kewirausahaan
diterapkan di SMA?
4. Faktor pendukung
pembelajaran berbasis
kewirausahaan di SMA?
5. Bagaimana respon perangkat
sekolah mengenai masuknya
pembelajaran berbasis
kewirausahaan di SMA
6. Tujuan pembelajaran
kewirausahaan di SMA?
Bagaimana cara a. Bagaimana 1. Apa saja kebijakan yang
pendidik dan pemegang diterapkan dalam
pemegang kepentingan memudahkan sosialisasi nilai
kepentingan melakukan kewirausahaan?
melakukan sosialisasi nilai 2. Bagaimana menerapkan
sosialisasi nilai kewirausahaan? kebijakan agar nilai
kewirausahaan dapat
wirausaha pada
tersosialisasikan?
peserta didik di 3. Apakah sekolah mendapat
SMAN 106? dana tambahan untuk
menerapkan pembelajaran
kewirausahaan? Jika iya,
bagaimana sekolah
mengaplikasikan dana
tersebut untuk
pengembangan pembelajaran
kewirausahaan?
4. Adakah program pendorong
dalam mensosialisasikan
nilai kewirausahaan?Jika iya,
bagaimana program tersebut
diterapkan pada peserta
didik?
5. Apakah masyarakat sekitar
mempengaruhi sosialisasi
kewirausahaan di sekolah?
Jika iya bagaimana hal
tersebut terjadi?
6. Apakah ada peraturan yang
mendorong sosialisasi nilai
kewirausahaan?
7. Bagaimana sekolah
membentuk budaya
kewirausahaan bagi peserta
didik?
8. Apakah keluarga memiliki
pengaruh dalam
mensosialisasikan nilai
kewirausahaan?
b. Bagaimana 1. Metode pembelajaran yang
pendidik melakukan digunakan dalam
sosialisasi nilai mensosialisasikan
kewirausahaan? pembelajaran
kewirausahaan?
2. Sumber yang digunakan
dalam memberikan
pembelajaran
kewirausahaan?
3. Bagaimana proses
pembelajaran selama
pandemi? Apakah ada
kesulitan atau tantangan yang
dialami selama mengajar
PKWU?
4. Bagaimana menumbuhkan
semangat kewirausahaan
peserta didik selama
pandemi?
5. Adakan prestasi yang
didapatkan peserta didik pada
pembelajaran PKWU?
6. Bagaimana cara bapak/ ibu
mengajar? Metode dan media
apa yang digunakan selama
proses pembelajaran?
7. Bagaimana proses penilaian
sikap, pengetahuan dan
keterampilan selama
pandemik?
8. Keadaan pandemi,
bagaimana proses penjualan
produk yang dilakukan oleh
peserta didik?
9. Alat pendukung yang
digunakan dalam proses
pembelajaran
kewirausahaan?
10. Apakah terdapat perbedaan
materi yang diberikan pada
peserta didik dengan jurusan
berbeda? Jika iya, apakah
perbedaan tersebut
mempengaruhi proses
sosialisasi?
11. Apakah terdapat pelatihan
pada pendidik? Jika ada
pelatihan yang diberikan
diadakan berapa kali?
12. Apakah pelatihan yang
diberikan membantu dalam
proses sosialisasi
kewirausahaan kepada
peserta didik?
Implikasi pelajaran Pengaruh 1. Apakah pembelajaran
wirausaha dalam pembelajaran kewirausahaan menambah
membentuk jiwa kewirausahaan pada wawasan mengenai dunia
kewirausahaan pada peserta didik? wirausaha?
peserta didik di 2. Bagaimana strategi
SMAN 106? pembelajaran kewirausahaan
terhadap minat
berwirausaha?
3. Apakah pembelajaran
kewirausahaan memberikan
kesan dalam kehidupanmu?
Jika iya apakah
mempengaruhi peserta didik
dalam menentukan masa
depan?
4. Apakah pembelajaran ini
mempersiapkan peserta didik
dalam menyiapkan ekonomi
setelah lulus SMA?Jika iya
apakah peserta didik sudah
memikirkan langkah
selanjutnya dalam
berwirausaha?
Pengaruh program 1. Apakah program
kewirausahaan pada kewirausahaan di sekolah
peserta didik? melakukan sosialisasi nilai
kewirausahaan dengan baik?
2. Bagaimana proses program
tersebut membangun jiwa
kewirausahaan?
3. Apakah dengan program
tersebut, peserta didik
berminat dalam
berwirausaha?
4. Apakah program ini
mempersiapkan peserta didik
dalam menyiapkan ekonomi
setelah lulus SMA? Jika iya
apakah peserta didik sudah
memikirkan langkah
selanjutnya dalam
berwirausaha?
LAMPIRAN II

Field Note Wawancara


Field Note
Informan : Hari Setiawan
Wakasek Kurikulum SMAN 106 Jakarta
Hari/Tanggal : Senin, 15 Maret 2021
Tempat : SMAN 106 Jakarta

Wawancara Langsung
Hasil Pengamatan Taksonomi
Sebelum melakukan wawancara dengan beliau, saya
terlebih dahulu menghubungi beliau melalui Whatsapp
mengenai proses wawancara bisa dilakukan secara langsung
atau tidak karena sedang masa pandemi seperti saat ini.
Akhirnya wawancara dilakukan langsung di SMAN 106
Jakarta pukul 12.30 setelah salat zuhur. Pak Hadi setiawan
merupakan wakil kepala sekolah bagian kurikulum di
SMAN 106 Jakarta. Selain itu, beliau juga menjadi guru
ekonomi dan PKWU di SMAN 106 Jakarta.

Prakarya dan kewirausahaan (PKWU), intinya begini kita Kewirausahaan


akan ikuti aturan yang ditetapkan pemerintah, otomatis ditetapkan sejak
kewirausahaan itu ditetapkannya pada waktu adanya masuknya kurtilas
kurtilas (kurikulum 2013) itu muncul kewirausahaan. Pada
saat itu kita ada mata pelajaran kewirausahaan.Tapi
masalahnya kesiapan guru yang membidangi
kewirausahaan itu background- nya ngga ada.
Tergantung kebutuhan dan karakteristik sekolah. Misalnya Meningkatkan
kaya sekolah yang berada di pantai tentu KWUnya misalnya keterampilan
berupa pembuatan ikan asap, pengalengan ikan, ikan asin. peserta didik
Terus untuk yang di Bali kearah language/ bahasa misalnya untuk kehidupan
bahasa inggris, jepang, eropanya jerman, prancis. Jadi kalo setelah lulus di
dikatakan apakah di SMA pas itu tergantung karakter jenjang SMA
sekolah. Jadi PKWU diberikan apa sih kebutuhan sekolah
gitu satu.
Penting terus terang saya sebagai guru ekonomi juga
Penting untuk
berkecimpung di dunia wirausaha juga. Pembelajaran
menumbuhkan
kewirausahaan menimbulkan semangat mandiri. Kalo
jiwa
pelajarannya itukan macem-macem banyak ya jiwanya dulu
kewirausahaan
jiwa kewirausahaan ditanamkan supaya dia siap .kalo
mengenai materi atau membuat segala macam itu kan teknis
nya yang penting jiwa didalamnya itu siap buat
melaksanakan kedepannya dia mau buka usaha.
Pelajaran ini dapat meningkatkan keterampilan anak, Meningkatkan
misalkan dulu ada pelajaran kewirausahaan desain grafis keterampilan anak
dan it jadi tidak semua anak-anak SMA itu melanjutkan ke untuk menghidupi
perguruan tinggi. Walaupun pada dasarnya itu SMA kehidupan
menjadi dasar untuk perguruan tinggi. Tapikan pada
kenyataannya tidak semua anak ke perguruan tinggi.
Sehingga dalam kurikulum dibuatlah keterampilan dan skill
yang membuat anak jadi lebih bagus sehingga apabila
mereka belum kuliah diharapkan bisa mendapatkan
keterampilan yang dapat menghidupi minimal untuk diri
sendiri.
Seperti kami di SMAN 106, itu misalnya PKWUnya ada Praktek memasak
praktek memasak, tata boga. Jadi kenapa tata boga karena menjadi pilihan
orang itu pasti butuh makan, Bob Sadino bilang waktu saya karena tiap
ke farmhouse nya “Selama pantat orang berlubang, apapun individu butuh
yang kamu jual dan itu enak pasti akan laku” Sekarang kita makan
lihat ya selama pandemi covid, apa coba yang berkibar? Kan
makanan UMKM. Orang tadinya pada ga jualan nih, tiba-
tiba dia jualan karena dia punya skill. Nah darimana
skillnya? Mungkin dari anak-anak SMA.
Para peserta didik
Tapi yang mereka jualan dulu, es kepal milo dan sekarang berjualan
anak osis jualan red velvet sama coklat. Artinya skill yang berbagai
di dapat dari PKWU di praktekin sama anak osis, dia bikin makanan.
makanan yang dijual dengan harapan ada kelebihan untuk
kegiatan osis.
Jadi PKWU dasarnya menambahkan keterampilan anak, Pelajaran KWU
beda kalo kita bicara sekolah kejuruan kaya SMK memang disesuaikan
mereka ada jurusan boga, busana, housekeeping, perkayuan, dengan kebutuhan
otomotif, itu udah menjuruskan. Tapi SMA ngga ada kayak dan karakteristik
sekolah
gitu, jadi kurikulum 2013 ini memberikan pelajaran PKWU
dengan harapan ada tambahan keterampilan.
SMAN 106 misalnya membuat selimut dari kain perca
Berbagai karya
dibuat bedcover, karpet, terus dari kulit telur bahan-bahan
peserta didik dari
perca plastik di daur ulang itu kelas X,XI,XII yang saya tau.
mata pelajaran
Terus mereka bikin celemek dari bahan daur ulang. Jadi
PKWU
perca-perca yang kita buang selama ini disambung-
sambung batik-batik itu jadi cempal, jadi bungkus botol
mineral ada logonya SMAN 106 jakarta. Jadi tidak hanya
memasak busana kalo saya bilang handicraft ya kerajinan
tangan. Karena mereka bikinnya barang-barang yang
biasanya dipakai souvenir orang nikah, sunatan. Trus dari
stik es krim dia bikin rumah, lampu, batok kelapa, karya
disimpan satu ruangan kami punya satu khusus ruangan
artinya ada display lemari hias disimpan disana.
Banyak ya dampak positifnya itu mereka mengerti table
manner ya set itu seperti apa. Minimal saat mereka makan Tambahan
di restoran atau di hotel mereka tau oh ini sendok desert pengetahuan
untuk diri sendiri. Tentu kami guru ingin adanya tambahan mengenai Table
keterampilan satu, kedua kali bisa sebagai mata pencaharian manner
sumber keuangan hidup gitu ya.
Dan yang ketiga mereka bisa mengamalkan ilmunya
mengimplementasikan ilmunya yang dia dapat di sekolah di
masyarakat seperti apa sih. Biar masyarakat yang menilai. Implementasi
Jadi sajian oriental tapi dikemas dengan sajian kontinental. ilmu PKWU di
Jadi dampak positifnya mereka kreatif, inovatif dan untuk kehidupan
anak SMA hebat menurut saya. Kalo yang lain kan kaya
kelapa, sudah ada digantung. Tapikan kalo masakan perlu
citarasa, inovasi, perlu mereka untuk berkreasi gimana
caranya masak kaya gini.
Yang tadi sudah saya bilang, peralihan dari kurikulum 2006
PKWU
KTSP dengan kurikulum 2013. Tapi mereka bilang
menimbulkan
sebenernya si KTSP pengembangan, sehingga timbul
semangat mandiri
kewirausahaan. Semua sekolah pasti mengalami hal yang
dan membangun
sama dengan mata pelajaran yang dibilang baru ini ya, jadi
jiwa
mengatasinya kalo di undang-undang itu mata pelajaran
kewirausahaan
selain guru ekonomi sama guru IPA bisa mengikuti atau
mengambil. Akhir Nya kita ambil itu untuk menjadi patokan
landasannya.
Intinya begini guru ekonomi IPS itu mengajar IPS, yang ipa Pendidik yang
mengajar di IPA karena nanti bahan materi sebenernya akan mengajar PKWU
berbeda tergantung guru masing-masingnya mau diatur dalam
menciptakan apa. Karena IPA otomatis berhubungan undang-undang
dengan IPA elektronik kewirausahaan dan segala macem.
Ya seharusnya begitu tapi teknis dilapangan akan
diserahkan guru masing-masing.makannya sekarangkan
guru IPA yang mengajar KWU, disini kan kaya pak HJ
Sadrina diakan guru fisika ke PKWU, bu Anita ke PKWU,
dia guru kimia gitu. Materi yang
Untuk mendorong sebenarnya ada beberapa aspek ya biar diberikan
mereka semangat berwirausaha salah satunya dengan disesuaikan
praktek berkelompok mereka semangat antusias buat dengan pendidik
mengikuti pelajaran karena menciptakan suatu barang atau Praktek
produk mereka semangat itu, nanti dikumpulkan, dijual saat berkelompok
ada bazar atau segala macem. Itu mereka antusiasnya seperti sebagai faktor
itu memang. Memacu adrenalin mereka karena kan kita pendorong
gabisa mengenerated semuanya mereka mau ikut, tapi semangat peserta
mereka kami usahakan biar ada hasil produknya buat didik
mereka semua.
Biasanya bazar diadakan pas bagi rapot. Bagi rapot kan ada
dua tuh tengah semester dan semesteran. Jadi bazar Pelaksanaan bazar
dilaksanakan empat kali setahun. Teknisnya seharusnya empat kali
semua yang mengikuti PKWU prakteknya ya tapi itukan setahun dengan
terlepas lagi dari ketersediaan tempatnya nanti diatur kelas teknis lapangan
berapanya gitu. Misalkan semester pertama itu UTS kelas yang disediakan
X, itu berjenjang begitu jadi ganti-gantian. Kalo engga, ga
akan cukup tempatnya.
Penerapannya sebenernya ga ada diserahkan ke guru
masing-masing. PKWU itu materi ada macem-macem ya Penerapan
ada kerajinan tangan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan. pembelajaran
Keempat hal tersebut diserahkan ke guru mau pilih apa, mau berdasarkan aspek
memilih bercocok tanam silahkan biasanya mereka yang PKWU
umum yang praktek itu saya juga kurang begitu hafal jadi
begitu kejadiannya.
Biar memacu ya saya bilang itu, harus ada hasil produknya
untuk bisa dipajang kaya sekarang di perpustakaan kelas X Apresiasi produk
bikin karpet kasi keperpustakaan biar mereka lihat wah hasil karya peserta
kerjanya seperti ini. Sekarang pandemi kan kotor akhirnya didik
dibuang. Jadi barangnya dimanfaatin buat kepentingan anak
balik lagi.
Biaya pengembangan kalo masih yang kecil-kecil anak, tapi
Biaya
kalo udah yang berat ya kita nyiapin sendiri kayak kompor
pengembangan
portable, oven kan masih ada dana dari anggaran erkas dan
kreativitas dari
BOS, sama dana BLP itu bisa digunakan untuk
anggaran Erkas,
pengembangan pendidikan. Kita lihat dulu anggarannya ada
BOS, dan BLP
gak, permintaan guru maunya apa gitu sinkronisasinya.
Adakah ekonomi praktek-praktek, pastilah praktek
pembuatan apa gitu ya. Dulu kita ada namanya mulok juga Proses
namanya muatan lokal, muatan lokal kita ambil Isinya ada pembelajaran
desain grafis, kita termasuk kewirausahaannya setting disesuaikan
spanduk. Akhirnya semuanya difokuskan kesitu sesuai dengan kurtilas
dengan kurtilas juga.
Berat sebenarnya tapikan namanya proses sambil jalan.
Yang pertama kenapa berat karena guru yang fokus PKWU Pendidik
itu ga ada, jadi mereka mesti mencari format-format yang mencocokan
cocok kan semua sekolah pastikan memiliki karakteristik proses
yang berbeda-beda. Yaudah serahkan ke guru masing- pembelajaran
masing, tapi tidak terlepas dari Kdnya ya KD sesuai KD
kewirausahaan. kewirausahaan

Tapi kalau ekonomi terus terang sudah ada backgroundnya


jadi terus terang bisa ngikutin. Yang beratkan diluar mata Cangkupan mata
pelajaran ekonomi harus fokus dan segala macam. Untuk pelajaran PKWU
ujiannya juga masih samar-samar nih mau seperti apakan, cenderung luas
kalo mata pelajaran lainkan MGMPnya udah aktif, ini dan setiap daerah
PKWU kan MGMPnya masi sedikit jadi bahannya dan memiliki
kesiapannya juga belum siap. Sekarang lagi proses jalan karakteristik yang
MGMPnya, pengembangan. Terus yang kedua materi berbeda sehingga
cangkupannya luas ga fokus, jadikan seperti yang saya produk yang ingin
bilang setiap sekolahkan itu beda-beda makannya diciptakan dapat
standarnya juga mereka bingung. Misalkan mau MGMP berbeda.
soal materi ini, ternyata disana materinya beda ga sama.
Materi di sekolah berbeda-beda tergantung kesiapan
sekolah masing-masing.
Sebenernya kalo pelatihan kurtilas kan banyak ya, tapi yang Kesulitan
menjurus ke Kwu itu jarang. Gurunya kurang, memang pendidik dalam
harus ada pelatihan sih.yang kedua ngerinya begini, pas sistem pendidikan
guru udah pelatihan taunya turun dari atas peraturannya
berubah lagi. Tau-tau di drop guru PKWU dari sana,
otomatiskan guru yang udah cape-cape belajar tau-tau lepas
kendalanya sih itu.
Ada anak murid yang berwirausaha, kaya kemaren juga
Alumni yang
banyak Cuma ga ke data. Alumni yang berwirausaha tidak
terjun kedunia
didata, biasanya yang lulus masuk ke perguruan tinggi,
wirausaha tidak
ikatan dinas, itu yang kedata. Yang pada usaha, mereka gak
dapat di data
ada laporan ga ada datanya. Seharusnya diberikan fasilitas
sekolah karena
ya, di ikatan alumni juga ada. Tapi kadang-kadang anak
mereka tidak
suka malu, malunya itu. Ga kuliah padahal usaha, kerja pada
percaya diri.
minder. Padahal kalau usahanya bagus gapapa, ada yang
dari sekolah mereka udah usaha sebelum pandemik ya.
Dia jualan donat, padahal bapaknya nyuruh jadi angkatan Usaha turunan
tapi kaga mau. Ketika keluar, donatnya dia berikan ke adik yang diberikan
kelas, dia usaha lagi yang lain. Kejadian ini 4/3 tahun yang alumni
lalu.
Sebenarnya saya pengen nih anak jualan makanan, tapi
terbentur sama kantin. Nanti protesnya anak-anak jualan di Peserta didik yang
kelas jualan nasi uduk, jualan es segala macam. Sebenernya berjualan
itu cara membangkitkan jiwa kewirausahaan mereka, makanan dapat
akhirnya kita berbenturan dengan kantin.akhirnya kita menitipkannya di
posisikan yang tidak mampu untuk berjualan. Sebenarnya kantin
boleh saja semua anak untuk berjualan tapi berbenturan
dengan kantin. Mereka jadi kaga laku dagangannya. Kasian
juga, mereka kan usaha juga. Saingannya juga ga sportif,
anak-anak jualan di sini tapi kantin di belakang. Otomatis
tinggal sisaan doangkan logikanya kan begitu, kalo mau
sportif titipin ke kantin. Yakan dapat juga di kantin, yang Peserta didik yang
dagang siapakah jam pelajaran beda sama mereka. berjualan di
sekolah meliputi
Peserta didik banyak yang berjualan dagangan itu pulsa pulsa dan
banyak, kalo barang-barang aksesoris doang tapi sedikit kan beberapa
kemampuan anak juga terbatas. Aksesoris hp gituin. aksesoris HP
Jadi jangan memandang kewirausahaan itu uang, tidak Kewirausahaan
selalu. Tetapi ketika kita bisa memberdayakan memberikan memiliki makna
ilmu skill mereka bertambah kompetensi mereka bertambah luas dalam
itu sudah sangat bagus. Bagaimana meningkatkan meningkatkan
kompetensi anak nanti akhirnya sejahtera. kompetensi
Field Note
Informan : Adinda
Peserta didik kelas XI IPS di SMAN 106 Jakarta
Hari/Tanggal : Rabu, 17 Maret 2021
Tempat : Via WhatsApp
Hasil Wawancara
Hasil Pengamatan Taksonomi
Wawancara selanjutnya dengan para peserta didik.
Peserta didik pertama yang saya wawancarai adalah
Adinda. Adinda merupakan salah satu peserta didik dari
kelas XI IPS 3. Adinda merupakan peserta didik yang
sudah 2 tahun belajar secara daring melalui media
pembelajaran yang disediakan. Wawancara dilakukan
melalui media Whatsapp dikarenakan sedang pandemi
dan kami kesulitan untuk mencari tempat melakukan
wawancara secara langsung sehingga wawancara
dilakukan secara online.
Pendidikan kewirausahaan atau PKWU menurut aku ga PKWU identik
gimana gimana sih kak biasa aja kaya bikin proposal, dengan pembuatan
praktek, gitu gitu aja. Dalam pembuatan proposal dan proposal dan praktek
praktek individu kak.
Selama proses pembelajaran berlangsung Selama
belajar PKWU happy sih soalnya kalo ngasih tugas ga Proses pembelajaran
ribet, trus tenggat waktu nya juga semingguan hshs. PKWU
Kalo google meet juga enak gurunya ngajar nya ga menyenangkan
bertele tele. ya kak soalnya pak samrinal kalo ngasih
materi biasanya lewat video gitu, tapi kadang tulisan
word juga. Dan sekarang biasanya belajar lewat gmeet.
Dari proses pembelajaran yang menyenangkan peserta
didik merasa pembelajaran ini memberikan kesan Praktek PKWU
kepada peserta didik Bagi adinda pelajaran PKWU yang (membuat masker)
berkesan kayaknya waktu pas disuruh buat masker kak. menjadi kegiatan
Kegiatan tersebut membuat peserta didik khususnya yang berkesan
adinda dapat meningkatkan kemampuannya di bidang
non-akademik. Adinda merasa dengan praktek PKWU
ia mendapatkan keahlian tambahan seperti Aku jadi bisa Praktek PKWU dapat
nge jahit. Selain bisa menjahit, ia juga dapat menjual dan meningkatkan
mendapatkan apresiasi dari orang lain karena Masker kemampuan dan
yang dibuat disuru dijual kak, jadinya aku jual ke temen karya yang dihasilkan
aku. diapresiasi melalui
proses penjualan

Dari kegiatan tersebut berdasarkan keterangan dari


adinda, ia merasa terinspirasi ingin masuk dunia Kegiatan PKWU
wirausaha. Namun ia merasa bingung ingin menjual membuat peserta
produk apa untuk saat ini. Iya kak, jadi terinspirasi kak, didik terinspirasi
tapi bingung mau jualan apa. Iya kak nanti nyoba dulu. masuk dunia
wirausaha
Field Note
Informan : Fiori
Peserta didik kelas X IPS di SMAN 106 Jakarta
Hari/Tanggal : Rabu, 17 Maret 2021
Tempat : Via WhatsApp
Hasil Wawancara
Hasil Pengamatan Taksonomi
Wawancara pada fiori dilakukan dihari yang sama
dengan adinda. Wawancara dilaksanakan secara online
melalui Whatsapp dikarenakan kesulitan untuk
melakukan wawancara secara langsung. Fiori
merupakan peserta didik kelas X IPS 4. Fiori merupakan
peserta didik yang baru masuk di SMAN 106 Jakarta.
Pada proses pembelajaran di SMA, ia belum pernah
merasakan pembelajaran secara langsung di masa SMA.
PKWU menurut fiori merupakan pelajaran yang
manfaat belajarnya bisa langsung diterapkan dan PKWU merupakan
sifatnya general. Manfaat pembelajaran ini, menurut pembelajaran yang
fiori pembelajaran yang manfaatnya dapat dirasakan manfaatnya bisa
secara langsung. Bahkan pelajaran ini dapat diterapkan diterapkan secara
dalam kehidupan sehari-hari. langsung

Selain itu menurutnya pembelajaran ini bersifat umum


Jadi ga memandang jurusan atau jalan yg diambil kita PKWU pelajaran
bisa pake ilmunya. bersifat umum
Kegiatan yang paling berkesan selama pembelajaran Pembuatan masker
PKWU menurut fiori adalah praktek. Nama materinya menjadi pengalaman
pembuatan masker kak, kita disuruh belajar bikin dan berkesan
jualan masker.
Selian praktek dalam membuat produk, peserta didik
juga diwajibkan untuk menjual produk karya masing- Penjualan karya
masing. Hasil dari penjualan tersebut menjadi peserta didik
pendorong semangat peserta didik. Hasilnya dijualin, diperjualkan dan
boleh kemana aja. Tapi masker aku di borong eyang keuntungan dinikmati
semua, tugasnya individu. Jadi dapet uang jajan oleh peserta didik
tambahan dari hasil itu wkwkwk.
Kegiatan ini mendorong peserta didik membuka sebuah Rencana membuka
usaha. Fiori sebelumnya sudah berkeinginan membuat usaha makanan
sebuah usaha. Kalo aku, emang dari sebelumnya udah
pengen buka usaha kak. Aku pengen usaha makanan sih
kak
Manfaat dari pelajaran ini dapat dirasakan secara Manfaat PKWU
langsung. Sehingga menurut fiori Pelajaran ini mengatur keuangan
membantu banget. Soalnya dulu aku sempat jualan juga, penjualan
tapi ga terstruktur jadi banyak yg kacau terutama
keuangannya.
Pengalaman yang dirasakan fiori selama melakukan
proses berwirausaha. Sebelumnya fiori pernah menjual Pengalaman
berbagai barang untuk berjualan. Waktu itu jualan berjualan peserta
jilbab, masker, keychain kak didik
Pelajaran ini menjadi solusi bagi peserta didik yang
kesulitan mengatur keuangannya. Sehingga dapat
membantu peserta didik dalam mengatur pemasukan dan Pembelajaran PKWU
pengeluaran yang dilakukan.Aku lebih tahu cara dapat mengatur
mengatur keuangan in flow out flow, terus aku tau aspek keuangan peserta
apa yg harus diperhatikan dalam mendirikan didik
perusahaan
Materi yang diajarkan selama pembelajaran PKWU
diberikan melalui tugas yang dikerjakan. Kegiatan yang
berulang membuat fiori merasa bosan dengan cara Proses dan materi
pembelajaran tersebut. Ada bangett bu Ada materi yg pembelajaran
kita disuruh merangkum kiat2 sukses dari video yang berulang membuat
dikasih. Nah aku udah 3 kali dapet tugas kaya gitu. Dan peserta didik bosan.
kiatnya yaa gitu2 aja jadi bosen
Field Note
Informan : Wismal
Peserta didik kelas X IPS di SMAN 106 Jakarta
Tanggal : 19 Maret dan 3 Agustus 2021
Tempat : Via WhatsApp
Hasil Wawancara

Hasil Pengamatan Taksonomi


Wawancara yang saya lakukan oleh wisman dilakukan
secara online melalui media whatsapp. Wismal
merupakan peserta didik kelas X. Ia merupakan salah
ketua kelas di X IPS 4. Wismal menjadi salah satu
peserta didik yang aktif dalam kelas.
PKWU menjadi
Pembelajaran kewirausahaan menurut saya KWU itu media untuk
pelajaran yg penting, karena kita diajarkan untuk mengembangkan jiwa
mengembangkan jiwa kepemimpinan kepemimpinan

Pembelajaran PKWU yang diajarkan sampai dengan Proses pembelajaran


saat melakukan wawancara yang paling berkesan adalah PKWU yang paling
saat praktek pembuatan proposal. Dari pertama kali berkesan proses
belajar sampe sekarang materi yang paling berkesan pembuatan proposal
adalah pembuatan proposal usaha, karena disitu saya usaha
bisa belajar membuat proposal usaha dan karena ini
saya juga inget pas SMP waktu pertama kali bikin
proposal kegiatan. Proposal usaha yang saya bikin
proposal pembuatan masker sama proposal pembuatan
usaha makanan.
Proses pembuatan proposal usaha menjadi salah satu Pembuatan proposal
gambaran untuk peserta didik dalam membuka usaha. usaha menjadi
Salah satunya wismal yang merasa dengan membuat gambaran dalam
proposal usaha menjadikan dirinya ingin berkecimpung membuka usaha
dalam dunia wirausaha. Dari pembuatan proposal
sudah ada gambaran buat buka usaha
Namun hal tersebut tidak dapat langsung terlaksana
karena beberapa kendala. Cuma karena kondisi ekonomi Kendala keuangan
jadi ga terwujud. Terus masih takut juga bukannya. Jadi dan kurang percaya
pas bikin proposalnya udah kebayang kondisi diri menjadi
lapangannya. Cuma karena modalnya belum ada jadi penghambat proses
ga ke wujud. Modalnya saya ga mau dari orang tua membuka usaha
soalnya orang tua juga uangnya buat dapur sama yang
lain.
Rencana usaha
Proposal usaha membuat wismal berpikir ingin
pertama yang ingin
membuka usaha. Ia berencana ingin membuka usaha
diinginkan menjual
dibidang kuliner. Saya mau buka usaha zuppa soup ka,
zuppa soup karena
soalnya saya lihat cara bikin sama bahannya gampang
kemudahan bahan
dicari dan buat bahan- bahan yang saya pelajari bisa
pembuatan.
di subtitusi ke barang- barang yang lebih murah dengan
fungsi sama kualitas yang sama. Saya pribadi juga blm
nyoba2 bikin wkwkwk
Kegiatan PKWU ingin membuat para peserta didik
Wirausaha kegiatan
menjadi seorang wirausaha. Wirausaha menurut saya
yang dibangun sendiri
adalah suatu kegiatan usaha yang dibangun sendiri
atau bersama
atau bersama dengan orang lain (joinan). Namun untuk
menjadi seorang wirausaha harus mendapatkan Resiko menjadi
rintangan dan resiko yang harus ditanggung. Resiko jadi seorang wirausaha
wirausaha menurut saya ada tiga : sepi, rugi, bangkrut.
Dilihat dari resiko yang diterima ketika menjadi seorang
wirausaha membuat wismal belum berani untuk Ketidaksiapan
memasuki dunia tersebut untuk saat ini.Kalo terjun membuka usaha untuk
sekarang si ga kayanya ka soalnya persiapannya belum saat ini
matang. Modal yang belum dipersiapkan mental akan
resiko dan skill untuk membuat sesuatu untuk dibuatkan
usaha
Tugas kelas X itu membuat kerajinan dari kain bekas. Tugas praktikum
Waktu itu dapat nilai bagus kak 88. Tugasnya kita
direkam pas kita ngerjain dan foto hasilnya. Tapi saya
dibantuin ibu saya, ga kuat juga saya menjahit tangan
segitu banyak.
Pelajaran PKWU kadang seru kadang nyusahin. Keseruan peserta
Serunya pas ngerjain sama bahas karya. didik membuat karya
Nah nyusahinnya kadang bahanya susah didapetin Kesulitan mencari
didaerah saya. Jadi bingung nyarinya. bahan baku menjadi
kendala
Field Note
Informan : Fadel
Peserta didik kelas XI IPA di SMAN 106 Jakarta
Hari/Tanggal : Minggu- Senin/ 21-22 Maret 2021
Tempat : Via WhatsApp
Hasil Wawancara

Hasil Pengamatan Taksonomi


Wawancara selanjutkan oleh Fadel. Fadel merupakan
peserta didik dari kelas XI IPA. Wawancara dilakukan
secara online atau tidak langsung dikarenakan kesulitan
mencari tempat dan waktu di kondisi pandemi seperti
saat ini. Proses wawancara dilakukan selama dua hari
karena wawancara dilakukan sudah terlalu sore sehingga
dilanjutkan di hari berikutnya.
Pelajaran PKWU atau kewirausahaan menurut saya kak Pelajaran
kewirausahaan itu kayak mengeluarkan pemikiran kita kewirausahaan dapat
kak, kayak misalnya kita bisa membuat makanan, membuat dirinya
barang atau hal lain yang menarik yang berguna atau kreatif dan mengatur
yang disuka orang kak, terus juga dari belajar pemasukan dan
penghasilan dan pengeluaran bisa berguna buat kita pengeluaran.
kak dalam kehidupan sehari hari jadi kita bisa nabung
dan mengeluarkan uang seminimal mungkin.
Selain diatas, kewirausahaan juga membuat dirinya
lebih bisa berhemat dalam mengeluarkan uang karena Kewirausahaan
pembelajaran ini dapat mengajarkan ia bagaimana cara berguna juga untuk
membuat barang yang ingin dibeli. Kewirausahaan juga berkreasi dan
bikin kita tau kak cara membuat makanan-makanan membuat dirinya
atau barang yang berguna jadi kita tidak usah beli tapi hemat
juga bisa membuatnya. Kurang lebih mungkin itu si kak
yang baru kepikiran sama saya kak
Kegiatan yang berkesan selama proses pembelajaran Kegiatan berkesan
PKWU. Mungkin pas kita membuat barang atau selama pembelajaran
makanan nya kak. Apalagi kalo mengerjakan nya proses pembuatan
berkelompok. Proses pembelajaran PKWU tidak hanya makanan yang
dilakukan secara individu namun juga berkelompok.
Dengan kegiatan berkelompok menurut fadel jadi bisa dilakukan secara
berbagi pendapat masing masing kak. berkelompok
Selama pembelajaran PKWU fadel sudah membuat Pembuatan produk
beberapa kerajinan tangan. Diantaranya kalo kelas 10 selalu dilakukan
kita disuruh buat bingkai foto kak berkelompok, kalo setiap tingkat dengan
kelas 11 kalo ga salah kita disuruh buat kerajinan tugas yang beragam
tangan berbentuk bangun datar sama bangun ruang kak
terus sekarang disuruh buat makanan tradisional.
Tugas yang diberikan sangat beragam sehingga peserta
didik kurang tahu tugas selanjutnya setelah membuat
sebuah produk makanan. Saya kurang tau kak mungkin
nanti disuruh dijual kak makanan nya.
Minat untuk membuka sebuah usaha sekarang ini belum Masih ragu untuk
dirasakan oleh fadel karena masih ragu. Saya masih membuka usaha saat
bingung kak Kalau untuk sekarang nggak kak. Soalnya ini
saya kurang kak kalo mikir sesuatu yang menarik jadi
kalo misalnya saya buka usaha mungkin gampang
sepinya nya kak Manfaat
Pembelajaran kewirausahaan dapat membuka mata pembelajaran
peserta didik mengenai dunia wirausaha. Bagus si kak kewirausahaan
bisa jadi bikin kita lebih tertarik buat buka usaha kak membuka mata
apalagi kalo misalnya barang yang kita jual banyak mengenai dunia
yang suka atau sampai habis mungkin kalo dijual diluar wirausaha
sekolah bisa dapat keuntungan yang lebih besar kak
Field Note
Informan : Fajri
Peserta didik kelas XI IPS di SMAN 106 Jakarta
Hari/Tanggal : Minggu- Senin/ 21-22 Maret 2021
Tempat : Via WhatsApp
Hasil Wawancara
Hasil Pengamatan Taksonomi
Wawancara fajri dilakukan bersama dengan wawancara
oleh fadel. Fajri merupakan peserta didik dari kelas XI
IPS. Wawancara dilakukan secara online atau tidak
langsung dikarenakan kesulitan mencari tempat dan
waktu di kondisi pandemi seperti saat ini. Proses
wawancara dilakukan selama dua hari karena
wawancara dilakukan sudah terlalu sore sehingga
dilanjutkan di hari berikutnya.
Pembelajaran PKWU di sekolah Menurut saya cukup
penting karena disana kita belajar basic berdagang atau PKWU menjadi
bisnis, kita bisa tau teknik memperjual belikan suatu pelajaran untuk
produk, terus kita juga tau harga pasar sehingga kita mengetahui pasar
bisa masuk ke dalamnya sebagai penjual ataupun
konsumen
Pelajaran PKWU memberikan kesan bagi para peserta
didik. Materi yang berkesan selama proses pembelajaran
PKWU menurut Fajri aku sedikit lupa nama materinya, Materi pengolahan
tapi kayaknya pas materi pengolahan makanan daerah. makanan menjadi
Pada proses materi pengolahan disitu dikasih tugas pelajaran berkesan.
kelompok buat bikin makanannya terus dijual, tapi kita
harus bikin kaya semacam poster buat menu sana
harganya gitu, sama harus buat laporan rincian Membuat kreasi
biayanya, itu seru si tapi belum sempet jualin udah makanan dengan
covid. poster menarik untuk
penjualan
Proses pembelajaran pengolahan dilakukan secara
berkelompok. Dalam satu kelompok empat orang.
Pemilihan anggotanya bebas milih sendiri. Tugas diberikan
secara berkelompok
Pada materi tersebut fajri berencana menjual makanan
yang pisang nugget, kurang tradisional si tapi serius itu
Menjual makanan
dari makassar suer.
tradisional
Dari kegiatan pembelajaran PKWU Fajri memiliki
keinginan untuk membuka usaha. Pengen si tapi tapi
masih takut gitu, ga siap rugi ga siap ambil resiko Ketakutan untuk
hahah. membuka usaha
karena belum siap
mengambil resiko
Untuk membuka usaha sendiri fajri merasa belum
kepikiran si, tapi waktu itu sempat kaya pengen jadi
reseller gitu. Namun ia ingin membuka usaha bersama Mulai belajar
ibunya untuk sekarang. Sekarang mau jualin kue lebaran berwirausaha menjual
buatan ibu deh kayaknya soalnya biasanya dia jual ke kue dengan ibunya
temen temen kantor, tapi sekarang mau nyoba pasarkan
ke temen temen aku juga haha. hahahah iya bgt, udh
bilang juga mau magang sama ibu ceritanya.
Fajri merasa selama mempelajari pelajaran PKWU dapat Dengan mempelajari
membantunya untuk kehidupan mendatang. dikarena pelajaran PKWU
sebelum keluar dari bangku sma seenggaknya kita punya membantu dirinya
ilmu untuk survive di kehidupan salah satunya mencari untuk survival di
uang dengan jualan tadi. masa depan.
Field Note
Informan : Munasya
Peserta didik kelas XII SMAN 106 Jakarta
Hari/Tanggal : 01 April dan 20 April 2021
Tempat : SMAN 106 Jakarta dan Via Whatsapp
Hasil Wawancara
Hasil Pengamatan Taksonomi
Wawancara oleh munasya dilakukan di SMAN 106
Jakarta dalam ruang TU yang cukup ramai dipenuhi oleh
teman-temannya. Munasya merupakan peserta didik
kelas XII dengan jurusan IPA di SMAN 106 Jakarta.
Proses wawancara dilakukan secara tidak sengaja karena
pada hari itu sebagian kelas XII terdapat keperluan di
sekolah. Suasana pada proses wawancara langsung
cenderung kurang kondusif sehingga wawancara oleh
Munasya dilanjutkan melalui via Whatsapp dengan
waktu yang disesuaikan.
Pelajaran PKWU sendiri menurut Munasya merupakan PKWU pelajaran
pelajaran itu bahas tentang bikin masak-masak terus membuat sebuah
cara ngejual perhitungannya gimana, bahan bakunya produk melalui
harus dihitung berapa ntar penjualan dari barang kegiatan masak-
bakunya jadi berapa per piecesnya gitu. Pada proses masak dan
pembelajaran peserta didik diberikan kebebasan untuk menghitung biaya
membuat karya. Oleh karena itu peserta didik diberikan yang dikeluarkan
keringanan dalam membeli bahan baku melalui
siswanya patungan.
Proses pembelajaran dilakukan menggunakan infokus Proses pembelajaran
kadang lewat buku paket gitu ka.Terus sumbernya dari melalui infokus dan
buku paket sama google. Misal di ppt dari guru ka yang sumbernya dari buku,
ada dibuku paket atau misal gurunya lagi jelasin ada ppt ataupun google
kata-kata atau bahasa yang baru kita denger langsung
disuruh search gitu.
Persiapan dalam
Proses pembuatan karya salah satunya proses pembuatan praktik dilakukan
makanan dan belajar mengenai table manner peserta oleh peserta didik dan
didik diharapkan untuk membawa alat kompor itu kita beberapa dibantu
bawa sendiri, dan sekolah menyediakan perlengkapan sekolah
lainnya seperti meja, taplak, dan vas bunga. Proses
pembelajaran tersebut dilakukan sebelum pandemi covid Proses pembelajaran
19. Menurut aku enakan langsung sih ka soalnya kalo secara langsung jauh
misalkan pas kondisi pandemi kaya gini karena pas lebih enak
pembuatan produk dikasih arahan langsung di kelas.
Sedangkan pandemi cuman disuruh cari di google ka.
Kita pahami sendiri.
Hal menarik selama pelajaran PKWU menurut Munasya Hal berkesan selama
proses masak-masak. Selain masak-masak, pengalaman pembelajaran adalah
lainnya yang ia rasakan pernah bikin rumah adat dari praktik pembuatan
stik ice cream itu kelas X. Hasilnya dipajang, dinilai trus produk
dijual. Rumah adat dari ice creamnya dijual kita sendiri
dan laku. Waktu itu laku dijual 70 ribu. Pada pemberian
tugas tersebut dilakukan secara berkelompok, nah satu
kelompok 6 orang. Selain membuat produk peserta didik
juga diajarkan memasarkan produk buatannya
pemasaran dilakukan di sosial media kaya Instagram.
Dari pelajaran PKWU munasya merasa termotivasi dari Termotivasi dengan
pelajaran ini karena ilmunya bisa buat bantuin orang PKWU karena ilmu
tua dagang. Jadi udah ngerti gimana caranya, itung dapat langsung
itungannya udah bisa. diterapkan
Saat ini ia sudah mulai membuka usaha untuk mengisi Mulai membuka
waktu luang selama proses pembelajaran di rumah. usaha ayam geprek
Udah jualan sekarang, jualan ayam geprek. Jualannya
belum ada setahun karena memang lagi PJJ dan mama
mau jualan jadi ya jualan. Nah pemasarannya itu lewat
grab.
Pelajaran PKWU juga diterapkan dalam ujian praktek
kelas 12. Prakteknya itu dilakukan sama antara IPA dan Ujian praktik
IPS. Satu kelompok empat orang tapi disiapkan membuat masakan
makanannya empat. Praktik tersebut ditugaskan untuk nusantara dengan
membuat makanan nusantara tapi harus di mix gitu. perhitungan BET
Prakteknya di sekolah, Jadi kita itu praktek disuruh bkin
appetizer, main dish, dessert ama minuman ka. Terus
nanti ditanya harga bahan bahannya berapa Terus kalo
dijual harganya berapa. Proses praktik tersebut
memberikan kesan bagi Munasya.
Field Note
Informan : Rayhana
Anggota Sekbid Kewirausahaan di SMAN 106 Jakarta
Hari/Tanggal : 01 April dan 21 April 2021
Tempat : SMAN 106 Jakarta
Hasil Wawancara
Hasil Pengamatan Taksonomi
Wawancara oleh rayhana dilakukan di sekolah bersama
dengan Munasya di ruang TU. Rayhana merupakan
mantan anggota sekretariat bidang kewirausahaan di
OSIS. Pada saat itu ia menjabat sebagai ketua dari
sekbid tersebut. Proses wawancara dilakukan ditempat
yang cukup ramai sehingga wawancara berlangsung
kurang kondusif. Oleh karena itu saya meminta nomor
Rayhana untuk melakukan wawancara secara online
melalui media Whatsapp untuk menanyakan beberapa
hal yang belum sempat ditanyakan secara langsung.
Osis sering mengadakan berbagai kegiatan atau acara Acara sekolah
sebelum pandemi. Pada acara tersebut biasanya para dijadikan sebagai
anak sekbid kewirausahaan jualan. Jadi kalo misalkan ajang untuk
ada acara classmeeting atau ada acara sekolah gitu mengumpulkan uang
biasanya yang jualan dari sekbid PKWUnya gitu. Atau
ga suka ada dari rohis atau PKWU sih gitu biasanya.
Osis menjadi salah satu organisasi sekolah yang terdapat
beberapa sekbid diantaranya sekbid kewirausahaan. Uang hasil penjualan
Sekbid PKWU itu merupakan bagian dari osis untuk sekbid KWU untuk
menambah kas. Kas osis nanti akan digunakan untuk keperluan acara osis
acara atau event osis selanjutnya.
Proses untuk menjadi anggota sekbid kewirausahaan,
diawali untuk mendaftarkan diri pada organisasi osis Proses masuk sekbid
terlebih dahulu. Untuk masuk sekbid PKWU di osis itu kewirausahaan dipilih
nantinya dipilih oleh anggota osis kelas XI dan XII yang oleh senior di
masih menjabat atau anak inti osis. Peserta didik dapat organisasi
masuk sekbid ini bisa dari jurusan IPA ataupun IPS.
Sekbid kewirausahaan biasanya menjual makanan sih Produk makanan yang
kaya mie telor, terus kaya es sirop gitu gitu sih. biasanya dijual
Makanan itu biasanya dibuat oleh anak osis itu sendiri.
Menurut Rayhana selama saya ada di sekbid PKWU,
Kegiatan berjualan
kegiatan jualan yang biasa dilakukan itu ga membebani
menjadi hal yang seru
sih dibawa enjoy aja. Soalnya kan emang udah jadi
kewajiban dari sekbid KWUnya jadi jalaninn aja dan
seru.Kegiatan ini juga jadi menambah pengalaman dan
keahlian saya terkait cara menjadi wirausaha baik dari
proses pengolahan sampai pemasaran. Berniat membuka
Kegiatan tersebut mendorong dirinya dalam dunia olshop dari kegiatan
wirausaha. Saya jadi punya keinginan buat buka usaha tersebut
gitu kaya olshop Cuma karena ga ada waktu karena
kelas XII mepet gitu. Tapi emang udah ada pikiran buat
buka olshop. Regulasi sekbid
kewirausahaan
Pada sekbid kewirausahaan, biasanya peserta didik kelas
X yang menjualkan produk dan dibantu oleh kelas XI.
Kegiatan tersebut dilakukan terus sehingga semua
anggota memiliki pengalaman menjual produk.Jadi
yang jualan itu kelas X, kaya saya waktu jadi ketua di
sekbid kelas XI saya kerja bareng gitu sama anak kelas Proses masuk dalam
X. organisasi
Peserta didik yang ingin masuk osis biasanya di
interview, visi-misinya, problem solvingnya ya yang
kayak gitu. Kalo untuk pemilihan sekbid biasanya akan
didiskusikan oleh anggota inti osis bukan dari hasil
wawancara. Wawancara untuk syarat masuk osis aja
gitu kak.
Field Note
Informan : Wiratama
Anggota MPK dan Peserta didik Kelas XI SMAN 106 Jakarta
Hari/Tanggal : 2 - 3Juli 2021
Tempat : Chatting WhatsApp
Hasil Wawancara
Hasil Pengamatan Taksonomi
Wawancara oleh Wiratama dilakukan melalui chatting
di media WhatsApp karena kendala waktu yang tidak
memungkinkan untuk melakukan wawancara secara
langsung. Wiratama merupakan anggota dari MPK
(Majelis Permusyawaratan Kesiswaan) salah satu
organisasi yang bekerjasama dengan OSIS.Proses
wawancara dilakukan pada waktu yang disesuaikan oleh
ketersediaan informan dan dilakukan beberapa hari agar
mendapatkan data yang cukup.

MPK dan OSIS sering mengadakan berbagai kegiatan Acara sekolah


atau acara baik sebelum maupun saat pandemi. Pada saat dijadikan sebagai
mengadakan acara OSIS dan MPK mencari berbagai sarana peserta didik
dana untuk menunjang acara tersebut. Biasanya kami belajar mencari
jualan dan cari sponsor sama dibantu sekbid kwu bu sponsor dan jualan

Dalam mencari sponsor untuk menunjang acara, kami Proposal disebar


membuat proposal terlebih dahulu. Setelah membuat melalui berbagai
proposal maka akan Kami cari lewat google, kenalan, individu baik
sanak family, kakak kakak senior dan ada juga yg perorangan maupun
melalui konsultan. Tapi kami lebih cenderung lewat Online
kerabat gitu bu

Kegiatan mencari sponsor tentunya bukan hal yang Kesulitan dan


mudah karena proposal kami sempat ditolak juga oleh tantangan selama
beberapa perusahaan. Hal yang paling sulit dalam mencari sponsor yang
mencari sponsor yang memang mendukung acara kami mendukung ditengah
dikarenakan online. Kalo sampe nyerah mungkin nggak pandemi. Dan
ya bu soalnya divisi sponsor kan selalu nge follow up
perusahaan yang mau ngasih sponsor. Mungkin nyerah pantang menyerah
kalo misalnya perusahaannya sudah bangkrut atau dalam mencari
penawaran nya gk sesuai sama yg kami berikan bu sponsor

Dari kegiatan tersebut Wiratama Alhamdulillah Kegiatan mencari


mendapatkan relasi tambah luas , pengetahuan makin sponsor menjadi
banyak dan tentunya menambah pengalaman bu pengalaman dan
menambah relasi
Pengalaman tak
Selama pelajaran PKWU menurut Wiratama hal yang
terlupakan dalam
saya paling inget saat diperintahkan untuk masak
PKWU diantaranya
makanan tradisional dan divideo itu sangat
memasak makanan
menyenangkan bagi saya karena saya hobi masak bu
tradisional dan sudah
hehehe
menemukan passion
dalam memasak
Barang dari hasil produksi selama PKWU akan Hasil penjualan
dijualkan. Dulu pas kelas 10 dijualnya ke guru guru gitu produk PKWU
bu atau pas Expo (Kegiatan Universitas berkunjung ke dinikmati oleh peserta
sekolah). Hasil dari kegiatan tersebut keuntungannya didik
akan dinikmati oleh saya sendiri bu.

Dari berbagai kegiatan dan pembelajaran PKWU


Mulai membuka
Wiratama memiliki usaha yang saat ini dijalankan yaitu
usaha seperti menjual
menjual Ini bu saya lagi jualan susu frisian flag. Saya
susu frisian flag
sudah menjual tiga karton susu dan saya sudah
mempromosikan kepada para kerabat tetangga dll bu
Field Note
Informan : Bapak Nurhadi
Pendidik PKWU di SMAN 106 Jakarta
Tanggal : 23 April dan 16 Agustus 2021
Tempat : SMAN 106 Jakarta
Hasil Wawancara
Hasil Pengamatan Taksonomi
Sebelum melakukan wawancara dengan beliau, saya
terlebih dahulu menghubungi beliau melalui Whats App
untuk membuat janji mengenai proses wawancara bisa
dilakukan secara langsung atau tidak karena sedang masa
pandemi. Akhirnya wawancara dilakukan langsung di
SMAN 106 Jakarta pukul 10.30. Pak Nurhadi merupakan
guru dengan latar belakang pendidikan ekonomi. Beliau
pernah mengajar pelajaran TIK setelah pelajaran tersebut
dihapus kemudian ia mulai mengajar ekonomi kembali.
Saat ini ia juga mengajar pelajaran PKWU dan ekonomi.
Kalo mengajar PKWU mulai tahun 2017 kayanya. Saya
pernah mengajar TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi), kemudian setelah SK keluar. PNS saya Mulai mengajar
kembali ke basic karena saya backgroundnya ekonomi PKWU sejak tahun
jadi mengajar ekonomi. Kemudian ditambahkan dengan 2017
PKWU itu. Kalo PKWU itukan sebenarnya juga
berkaitan dengan ekonomi jadi ga ada masalah dengan
pelajaran PKWU. Karena PKWU di kurikulum 2013
akan dibagi menjadi kerajinan, rekayasa, pengolahan.
Saya tahun ini ngajar IPA, PKWU kelas 12.
PKWU bersifat
Sebenarnya ga ada karena PKWU itukan sifatnya umum, umum sehingga IPA
ga ada bedanya kurikulumnya sama, bukunya sama,jadi dan IPS sama
ga ada yang berbeda. IPA IPS emang dia ga ada bedanya
semua sama.
Sumber belajarnya dari buku paket, ada ebook dari Sumber belajar yang
kemendikbud 2013, ada juga dari penerbit lain tentang digunakan dari buku
mata pelajaran kewirausahaan.Ebook bisa dri kemdikbud paket, ada e-book
atau bisa kita browsing di web ada. Kelas 12 kita dari kemdikbud 2013
materinya pengolahan, pengolahan modifikasi masakan
nusantara. Sesuai dengan ebooknya kurikulum.
Jadi itu muatan lokal sekarang begini contoh kan di Perbedaan pelajaran
dalam bukukan ada tiga macam: kerajinan, rekayasa dan PKWU sesuai
pengolahan. Semisal di Bali dia mengambil kerajinan dengan budaya
kan kita tau di Bali banyak pengrajin handal misalnya daerah masing-
memahat patung, ukir, atau yang lain itu banyak sekali, masing
walaupun disana diterapkan pembelajaran itu saya rasa
mereka tidak kesulitan dengan proses belajarnya. Tapi
kalau disini agak sulit kenapa satu bahan baku kita susah
bahan ajarnya, yang kedua kemampuan siswa kita ga bisa
karena tidak terbiasa melihat pemandangan seperti itu
gitu loh. Itu pasti berbeda, setiap culture sangat
mempengaruhi. Tapi kalau contoh misalnya saya ambil
pengolahan modifikasi masakan nusantara saya yakin
semuanya sama. Contoh misalnya rendang kita bikin jadi
sushi, itukan salah satu contoh modifikasi masakan
nusantara. Seperti itulah letak perbedaanya. Tapi yang
jelas kita belajar mengacu pada standar buku yang sudah
ditentukan.
Materi pengolahan
Jadi kalau untuk kelas XII itu pengolahan, di dalam kelas XII yaitu
materi pengolahan itu adalah mengenal masakan modifikasi masakan
tradisional/ nusantara kemudian memodifikasi. tradisional
Dari situlah kita gali, kita berikan pembelajaran.
Bagaimana sih cara produksi? Bagaimana sih cara
mengubah ini supaya tampilannya lebih menarik dan Proses pembelajaran
diminati pasar? Kira-kira berapa sih kalo dihitung PKWU dan materi
BETnya untuk memproduksi satu makanan ini? Itukan yang dibahas
harus dipelajari ke anak. Dibaginya sub-sub materi itulah
sampai ketika endingnya itu memberikan evaluasi
dengan memberikan ujian tertulis dan ujian praktik.
Kelas X biasanya kita ambil kerajinan, Kelas XI kalo
gurunya mau ambil kerajinan pun boleh. Tapi tergantung
Materi kelas X dan
gurunya, istilahnya di buku kan sudah jelas ada 3 itu. Jadi
XI disesuaikan
dari kurikulum itu maunya yang mana.
dengan pendidik
Tidak masalah, misalnya guru biologi nanti disesuaikan
dengan mata pelajaran utama yang diampu. Tapi yang
jelas, kayak masakan kan disitu dibuku ada yang dari Pembelajaran PKWU
unsur nabati dan hewani. Dibuku dipelajari toh, maka dapat disangkut
guru akan mencari berkreativitas dalam menggabungkan pautkan dengan
unsur-unsur itu kewirausahaan. Nah kaya kimia disana biologi, fisika dll
ada asam, disitu kan kita bisa buat semacam asinan,
fermentasi, minuman fermentasi dan sebagainya.
Pendidik lebih
Hanya saja kita mengajarkan ke anak bagaimana sih cara menekankan
wirausahawan itu apa sih, Bagaimana caranya jadi bagaimana menjadi
wirausahawan, kenapa sih bapak ingin kita mempelajari seorang wirausaha
kewirausahaan. Tujuannya apa? Kan itu. Jadi nanti dan peserta didik
diharapkan output dari anak SMA ini bisa mandiri itu mengerti tujuan dari
salah satunya, kalo kita mau idealis. pembelajaran

Kalo untuk praktik peralatan, perlengkapan kita siapkan. Proses pembelajaran


Hanya saja bahan baku biasanya itu mereka praktek
berkelompok.kenapa itu lebih dibebankan ke siswa?
Karena selera mereka masing-masing, kreativitas nya
masing-masing. Sekolah tidak mungkin memfasilitasi
keinginan anak satu persatu yang berbeda-beda.
Jadi kaya peralatan kompor ini itu gas habis segala
macam ada kita punya.Hanya saja untuk bahan baku apa Alat dalam proses
yang ingin dimasak oleh anak sangat beragam sehingga praktik terjadi
tidak memungkinkan. Yang penting tidak membebani. disediakan oleh
Bagaimana agar tidak membebani? Jadi ada bentuk sekolah dan bahan
kerjasama disitu saling menghitung oh jadinya berapa yang diperlukan tidak
nih kalo kita jual. Ada harga jual, ada diskusi di situ, membebani
model pembelajaran interaktif. Kan kita menuntut
kreativitas anak untuk dapat berkembang dan percaya
diri untuk mengemukakan pendapat.
Teknik pembelajaran setiap guru itu berbeda, karena cara
menyampaikannya kesiswa itu berbeda. Kalo saya Teknik pembelajaran
biasanya menggunakan presentasi atau ga menggunakan yang digunakan
web browser atau saya menggunakan aplikasi youtube.
Untuk apa? Saya bisa menyampaikan materi disitu saya
bisa mengembangkan materi saya bisa meminta siswa
untuk memunculkan ide kreatifnya dari referensi yang
ada disitu dan saya juga bisa mengelompokkan siswa
untuk mendiskusikan materi itu. Jadi guru memberikan
bahan, bahan diarahkan untuk bisa diolah, olahan ini
akan menjadi produk, dan produk ini akan kembali ke
kita. Artinya guru harus memulai untuk mengajak siswa
SMA berpikir analisa. Caranya dengan berkelompok,kita
dampingi, saling memberikan pendapat menanggapi.
Akhirnya muncullah satu kesimpulan, kesimpulan tadi
dipresentasikan dan munculah pertanyaan dari teman-
temannya. Disitu kita tuntut anak lebih kreatif.
Pembelajaran seperti itu mbak kalo saya.
Pembelajaran
Guru itu memberikan pembelajaran selama pandemi
Blended Learning
menggunakan blended learning. Artinya ada
digunakan dalam
pembelajaran bervariasi disitu. Kita bisa memberikan
proses belajar saat ini
materi dengan menjelaskan materi itu dengan detailnya
dan bisa mengajak siswa untuk berdiskusi. Caranya
secara langsung dengan tatap maya, bisa WA Grup, atau
forum diskusi google classroom. Itu banyak fasilitas
yang kita lakukan secara daring. Ketika pembelajaran itu
masuk kedalam materi praktek. Apa yang mau di
praktekan ini kan semua sudah didiskusikan oleh anak
sebelumnya. Ketika masuk praktek anak akan
mengerjakannya dengan memvisualkan. Hasilnya akan
dikirimkan ke guru mata pelajaran.
Penilaian mengacu pada kriteria yang sudah ditetapkan. Kriteria penilaian
Kalo bentuknya visual sedangkan materi saya karya
pengolahan gak mungkin ada standar menilai rasa karena
ga bisa mencicipi. Jadi yang dinilai tampilan menyajikan,
bentuk produk, kemasan dan sebagainya. Artinya tidak
ada kesulitan sama sekali pada dasarnya.
Kesulitan itu ada di prosesnya, makannya kadang- Kesulitan selama
kadang kita sampai 2-3 kali mengejar anak yang proses pembelajaran
ketinggalan. Kalo penyampaiannya normal ga ada
masalah. Tapi ada sebagian guru yang kesulitan karena
kurang nya pengetahuan teknologi. Tapi ada beberapa
siswa yang malas, sebenarnya kita guru harus
semaksimal mungkin untuk mengajak siswa
bertanggung jawab mengerjakan tugasnya. Dan
alhamdulilah bisa ko dengan pendekatan. Ia ketika
praktek seru tergantung minat anak.
Makannya supaya tumbuh keseruan tadi, kita harus Merangsang minat
merangsang anak untuk mengarah minat. Artinya anak kewirausahaan
harus suka dulu nih, sebelum ini kan anak harus peserta didik dengan
memunculkan ide dulu. Ketika di kantin misalnya, apa hal yang disukai
sih makanan yang kamu suka di kantin? Misalnya cireng. peserta didik
Cireng biasanya apa sih? Bisa ga dicari model lain?
Artinya mereka duduk bersama saling mendiskusikan
itu. Guru hanya mendampingi. Rangsangan seperti itu
yang harus diberikan ke anak agar pola pikirnya
berkembang.
Karena notabene PKUW itu mulok, dan di peraturan
Pelatihan pendidik
guru yang bisa mengampu PKWU salah satunya guru
diberikan lebih sering
ekonomi, geografi, fisika, kimia. Itu semuanya sudah ada
selama pandemi
dalam aturan. Jadi kita kan peraturan itu jadi kami
sebagai tenaga profesional kita menyikapi itu dengan
baik proses pembelajaran dengan baik. Pelatihan
seminar, yang diselenggarakan oleh dinas itu ada bisa
setahun 2x. Selama pandemi lebih banyak lagi semacam
webinar bisa 3 bulan sekali selama pandemi. Pelatihan
tergantung tema, seperti menyusun kerangka
pembelajaran, teknis pembelajaran, penyusunan soal
HOTS, materi muatan lokal yang bisa dikembangkan di
DKI, macem-macem mempertahankan budaya betawi.
Kalo saya menilainya itu bisa dimasukan kedalam materi
kerajinan dengan mengolah bahan bekas menjadi ondel-
ondel.
Sangat baik, karena tidak harus kejuruan yang Manfaat
mendapatkan materi ini, karena banyak juga lulusan pembelajaran ini
SMA yang belum bisa ke perguruan tingg. Dengan ingin meningkatkan
pembelajaran ini diharapkan anak SMA akan memiliki rasa percaya diri
sikap percaya diri untuk memulai usaha. Menurut saya
sangat perlu untuk dikembamgkan.
Program yang
Program sekolah: di osis ada yang namanya sekbid dilaksanakan di
kewirausahaan. Disitu anak osis saya wajibkan untuk sekolah melalui
bagaimana cara menjalankan wirausaha. Itu sudah program osis, bazar
berjalan dengan baik, bahkan di masa pandemi pun dan pameran dengan
berjalan dengan baik. Biasanya kalo ga ada pandemi menjual karya
seperti ini, biasanya ada bazar. Hasil-hasil dari peserta didik.
pembelajaran PKWU itu dijual. Ada juga yang jual-jual
makanan, kita bikin stand. Untuk bazar kita ambil umum
seluruh masyarakat. Kan ada panggung untuk perform
ekskul. Nah sekitarnya itu kita bikin stand untuk
berjualan, yang anak KWU memarkan KWUnya sambil
berjualan produk dari hasil karyanya ketika
pembelajaran. Ada juga yang istilahnya berjualan
produk makanan atau minuman. Biasanya
dikoordinasikan di kelas, supaya produknya berbeda.
Supaya bisa mempunyai pasar dan peluang. Event ini
anak osis dan disediakan anak osis.
Pameran, ketika expo pendidikan itu. Biasanya bareng
Media yang
dengan perguruan tinggi. Sekaligus jika ada yang ingin
digunakan pendidik
membeli produk PKWU itu ga masalah. Misalkan
dengan model
lukisan, tanah liat. Kalo expo pendidikan dari kesiswaan,
blended learning
salah satu punggawanya anak osis.
Jadi proses pembelajaran selama PJJ itu dilakukan
dengan model blended learning artinya pembelajaran Strategi pendidik
yang dilakukan dengan media pembelajaran yang ada. menggunakan media
Nah supaya pembelajaran sampe ke siswa semuanya pembelajaran agar
makannya kita usahakan untuk menggunakan model dapat melakukan
blended learning jadi ada ketika kita harus proses pembelajaran
menyampaikan materi menggunakan media visual dengan baik
misalkan zoom, google meeting, atau streaming youtube
itu terserah gurunya. Ada juga kita menyampaikan
materi melalui google classroom, diskusi terbatas kita
juga ada fasilitas WAG untuk diskusi. Ada juga kita
menggunakan media pattlet dalam menyampaikan
materi. Campuran media itu kita gunakan supaya para
siswa tidak terkendala dengan namanya kuota internet,
sinyal dan lainnya.
Pendidik tidak menggunakan gmeet setiap saat karena
keterbatasan fasilitas. Biasanya zoom digunakan pada Proses penilaian
pertemuan awal, kemudian penyampaian materi awal, sikap peserta didik
saat mempresentasikan materi. Nah itu kita biasanya
menggunakan zoom atau google meet supaya selain bisa
menyampaikan materi ke siswa kita juga bisa melihat
memberikan penilaian sikap karakter siswa untuk
mengikuti pembelajaran karena disaat itu kita bisa
langsung tatap maya dan melihat mereka, memberikan
analisis nilai sikap pembelajaran.
Kalo penilaian sikap itu ada dua macam spiritual.
Contohnya kita diskusi dengan anak kamu udah sholat Proses Pembelajaran
belum? Kegiatan dirumah ngapain aja? Ada diskusi PKWU dengan
antara pendidik dengan siswa, guru bisa memberikan blended learning
atau menggunakan kesempatan itu untuk penilaian sikap.
Mengenai teknis itu tergantung gurunya masing-masing
ya seperti apa.
Jadi untuk prakarya dan kewirausahaan biasanya pada
awal pembelajaran biasanya saya melalui google meet
atau tatap maya menyampaikan inilah yang akan kita
pelajari jadi kami akan menyampaikan KD kan KI atau
kontrak belajarnya lah kita sampaikan ke anak.
Kemudian nangi kita berikan materi teorinya dulu.
Contoh membuat makanan olahan khas nusantara disitu
setelah kita memberikan paparan melalui zoom meeting
artinya kan anak sudah mendapatkan dasar dari materi
yang disampaikan.
Nah itu kita bisa sambil berdiskusi sehingga dia lebih
berfikir kreatif sehingga muncul inovasi baru. Setelah
semua tahapan itu terpenuhi akhirnya mereka, karena
posisi pandemi kita adakan praktikum. Kan nilai Proses praktikum
praktikum haru ada. Gimana caranya Praktikum, mereka peserta didik dan
memvisualkan pembuatan produknya itu melalui penilaian melalui
aplikasi video kemudian nanti linknya akan dikirimkan visual
ke gurunya sehingga gurunya bisa mengoreksi
bagaimana sih tahapan peserta didik memproduksi
makanan yang dihasilkan. Nah disitulah guru bisa
memberikan penilaian untuk penilaian praktikum.
Tantangan,kita mesti memastikan materi itu ke siswa,
siapapun dia bagaimana kondisinya itu harus sampai;
Pembelajaran daring udah jadi hal umum dimana
Berbagai tantangan
kesulitan signal kemudian kuota, sinyalnya kenceng
yang dihadapi
kuotanya habis atau sebaliknya.; Pengawasan, terkadang
pendidik dalam
karena siswa belajar dirumah, guru tidak dapat
melakukan
mengawasi langsung ngapain sih anak ini? Kenapa
sosialisasi
sampai tidak mengumpulkan tugas? Misalnya. Oleh
karena itulah pembelajaran dirumah itu kita butuh peran
besar dari orang tua sebagai wali murid untuk
mendampingi anaknya dalam proses pembelajaran.
Supaya bisa memastikan bahwa anak itu benar-benar
mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh gurunya
secara daring.
Kesulitannya sangat kompleksitas, tapi kalo semua unsur
sama-sama mendukung saya kira kesulitan itu akan Butuhnya dorongan
sangat minim. Apabila ketika dari unsur-unsur itu ada dari wali murid
yang miss atau kurang mendukung disitulah ada untuk proses
kesulitan. Akhirnya semaksimal mungkin kita harus pembelajaran.
selalu berkomunikasi dengan anak itu. Nah media
whatsapp sangat membantu sekali untuk melakukan
komunikasi.
Gmeet dilakukan gacuma diawal bisa jadi materi baru
kita menyampaikan melalui gmeet sambil evaluasi. Atau
bisa jadi setiap bulan mengadakan gmeet sambil evaluasi Penggunaan gmeet
pembelajaran. selama pembelajaran
Pembelajaran mengikuti silabus yang sudah ditetapkan
dinas pendidikan. Yang perlu diinovasi itu
pembelajarannya, misalnya silabusnya sudah Pembelajaran
menetapkan kerajinan, rekayasa, budidaya, pengolahan mengacu pada
kita pengaplikasiannya ini menggunakan silabus yang silabus dikemas
ada menciptakan kreativitas ke siswa seperti apa supaya dengan menarik
muncul inovasi KD A indikatornya a, b, c menjadi satu
pembelajaran yang menarik buat para siswa.
Keempat aspek kewirausahaan diajarkan selama 2
semester. Jadi gini mbak kerajinan, rekayasa, budidaya Penerapan silabus di
pengolahan itu adalah silabus yang ditetapkan untuk sekolah dengan
pembelajaran di kewirausahaan. Akan tetapi di sekolah menerapkan satu
itu kita bisa, contoh kelas X mengambil kerajinan, kelas aspek kewirausahaan
XI pernah mengambil rekayasa atau scientific, kelas XI
pengolahan. Jadi tidak semua keempat-empatnya
diterapkan di sekolah.
Ujian praktek. Kebetulan karena waktu itu tidak terjadi Ujian praktek
PPKM darurat dapat diatasi dengan jaga jarak dengan langsung dengan
protokol kesehatan waktu itu saya bagi beberapa sesi protokol kesehatan
sehingga anak dapat praktik langsung. Tapi sebagian
juga secara online. Materi pengolahan.
Penilaian praktikum
Penilaian secara penyajian, menu pembuka, menu utama, langsung
menu penutup kreativitas siswa untuk menyajikan
supaya menarik seperti apa.
Tugas selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Tugas individu untuk
Masyarakat, saya meminimalkan tugas kelompok paling membatasi
saya memberikan dalam bentuk polio.alasannya karena pertemuan tatap
supaya tidak menciptakan anak-anak itu berkumpul atau muka
tatap muka langsung dan itu menyalahi
Field Note
Informan : Bu Yuli dan Yulianti
Guru BK di SMAN 106 Jakarta
Hari/Tanggal : 21 Juni 2021
Tempat : SMAN 106 Jakarta
Hasil Wawancara
Hasil Pengamatan Taksonomi
Wawancara dengan bu yuli dan yulianti dilakukan
secara online melalui whatsapp. Beliau merupakan guru
BK di SMAN 106 Jakarta. Beliau menyimpan data
terkait prestasi peserta didik di bidang akademik maupun
non- akademik. Wawancara yang dilakukan berkaitan
dengan pencapaian prestasi peserta didik di SMAN 106
Jakarta guna melengkapi data skripsi.
Peserta didik di SMAN 106 Jakarta memiliki prestasi Pendidik yang
dibidang akademik dapat dilihat dari peserta didik yang diterima di PTN dan
berhasil masuk perguruan Tinggi Negeri maupun kedinasan tidak
sekolah kedinasan. Yang diterima PTN, kedinasan ada, terlalu banyak
tapi jumlah yang diterima memang tidak banyak.
Berdasarkan data yang dikirimkan peserta didik yang
diterima PTN pada tahun pendidikan 2018-2019 Peserta didik yang
menyatakan bahwa peserta didik yang diterima PTN atau diterima sebanyak
kedinasan melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan 109 peserta didik
mandiri ialah kelas IPA 1 sebanyak 14 peserta didik, IPA
2 sebanyak 22 peserta didik,dan IPA 3 sebanyak 20
peserta didik. Sedangkan peserta didik IPS 1 sebanyak
17 peserta didik, IPS 2 15 peserta didik, IPS 3 sebanyak
10 peserta didik, dan IPS 4 sebanyak 11 peserta didik.
Jumlah keseluruhan yang diterima sebanyak 109 peserta
didik.
Sedangkan untuk tahun 2019-2020 mengalami Peserta didik yang
penurunan penerimaan peserta didik di PTN maupun diterima sebanyak 94
kedinasan. Berdasarkan data yang dikirimkan peserta peserta didik
didik yang diterima PTN menyatakan bahwa peserta
didik yang diterima PTN atau kedinasan melalui jalur
SNMPTN, SBMPTN, dan mandiri adalah kelas IPA 1
sebanyak 12 peserta didik, IPA 2 sebanyak 14 peserta
didik,dan IPA 3 sebanyak 21 peserta didik. Sedangkan
peserta didik IPS 1 sebanyak 10 peserta didik, IPS 2 16
peserta didik, IPS 3 sebanyak 11 peserta didik, dan IPS
4 sebanyak 10 peserta didik. Jumlah keseluruhan yang
diterima sebanyak 94 peserta didik.
Prestasi peserta didik di bidang non akademik cenderung
lebih unggul dibandingkan prestasi dibidang akademik. Prestasi dibidang
Berbagai lomba seperti pencak silat, taekwondo, bola, non-akademik
diunggulkan
saman, dan lain-lain. Kegiatan tersebut menjadi salah
satu yang diunggulkan oleh peserta didik di SMAN 106
Jakarta

Prestasi di bidang
Prestasi lainnya seperti kegiatan dari dinas sekolah Prakarya dan
diminta untuk memberikan atau mengikuti pameran di Kewirausahaan
dinas pendidikan di kementerian. Bukan kami ambil
punya anak ya, tapi kami izin dulu dengan anak barang-
barang yang bagus kita ambil akan digunakan untuk
display di ruangan lab TIK.

Beberapa alumni
Alumni 106 ada yang jualan roti. Bedanya guru dengan yang termin dalam
kursus, ga pernah ngasih anak resep palsu. Tapi kalau dunia wirausaha
guru, kami ngasih resep itu beneran tidak dibohongi. Itu dengan ilmu yang
bedanya antara kami dengan kursus, soalnya saya pernah diterapkan
ikut kursus dan itu malah ga jadi.Kami guru memiliki
moral tanggung jawab kami bagaimana memberikan
ilmu seluas-luasnya.

Prestasi sekolah
Kami pengen anak memiliki nilai lebih itu PKWU. mengadakan festival
PKWU itu tidak hanya soal mencari uang, waktu kepala Merah Putih
sekolah mam els membuat festival merah putih.

Kompetensi kepala sekolah ada kompetensi Kompetensi sekolah


kewirausahaan, jadi ketika kita membuat festival merah dalam membangun
putih. Mam els bilang cari sponsor ke PLN, bank BNI. kewirausahaan
Kata dinas inilah Kompetensi kepala sekolah di bidang
kewirausahaan. Bagaimana sekolah mencari dana,
donatur hingga terciptanya sebuah karya. Dan itu
menjadi puncak di 106. Puncak kejayaan 106 ada di mam
elslin ketika bikin festival merah putih. Ga Ada sekolah
lain yang bisa bikin hal itu. Berapa puluh juta dananya
dari donatur-donatur dicari menghasilkan sebuah karya.
Itu kewirausahaan networking, jadi kepala sekolah
memiliki kompetensi kewirausahaan. Artinya
bagaimana kepala sekolah menjadi leadernya dia
mengadakan dana untuk mengadakan sebuah festival.
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis memiliki nama lengkap Triana Arif Suharti atau


biasa disapa dengan Ana merupakan anak ketiga dari
empat bersaudara. Lahir di Jakarta pada 16 September
1999. Adapun riwayat pendidikan yang sudah ditempuh
oleh penulis diantaranya bersekolah di SDN Cibubur 04
Pagi, pada jenjang menengah bersekolah di SMPN 258
Jakarta kemudian pada jenjang menengah atas, penulis bersekolah di SMAN 105
Jakarta. Lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA), penulis melanjutkan
pendidikan dengan berkuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dengan jurusan
Pendidikan Sosiologi pada tahun 2017 melalui jalur tertulis SBMPTN. Penulis
lulus pada tahun 2022 dengan skripsi yang berjudul “Pendidikan
Kewirausahaan Sebagai Upaya Mempersiapkan Kemampuan Ekonomi
Peserta Didik.” Selama masa perkuliahan penulis bergabung dengan organisasi
Badan Legislatif Mahasiswa Prodi sebagai badan legislasi dan bendahara sampai
tahun 2019. Selain itu penulis pernah mengikuti beberapa penelitian selama masa
perkuliahan diantaranya penelitian pada mata kuliah ekologi sosial di Pulau
Tunda, field trip sosiologi pedesaan di Desa Hegarmanah, Jawa Barat, Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) di Desa Lencoh, Selo, Boyolali, dan menulis beberapa
karya ilmiah atau esai. Penulis telah menjalani Praktek Keterampilan Mengajar
(PKM) di SMA Negeri 106 Jakarta. Bila ada yang ingin menghubungi penulis
dapat hubungi melalui Gmail anaarifa37@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai