Anda di halaman 1dari 2

43

4.2.7 Perbandingan Penelitian

Tabel 4.9 Perbandingan Penelitian Sekarang dan Sebelumnya


Jenis Uji
Perlakuan
Formulasi Fortifikasi Lama Total Asam Kadar Vitamin C Kadar Referensi Penelitian
Bahan Fermentasi pH Laktat (%) (mg) Lemak (%) Kadar Abu (%)
Air Kelapa
Muda 75 ml+
Bakteri L. Bulgaricus Ekstrak Buah
& S. Thermophillus Sirsak 75 ml 12 jam TD TD 16 TD TD Septiyani (2013)

Bakteri L. Bulgaricus Tepung Daun


& S. Thermophillus Kelor = 6% 16 jam 4 TD TD TD TD Aznury (2019)
L. Bulgaricus, Air = 60%
Bifidobacterium
lactis, Lactobacillus
acidophilus (2%) 18 jam 3,86 TD TD
CO2 = 8 gram Burton (2014)
Bakteri L. Bulgaricus
& S. Thermophillus Ekstrak
(3%) Jagung 24 jam 3,82 1,63 TD 2,22 0,91 Diputra (2014)

Susu Skim (12,5%)


Gula (5%)
Ekstrak
Bakteri L. Bulgaricus Sirsak (100
& S. Thermophillus ml) 12 jam TD TD 20 mg TD TD Selibata (2017)
Bakteri L. Bulgaricus
& S. Thermophillus Tepung Daun 0,5876 21,99
(3%) Kelor = 3% 8 jam 4 TD TD Penelitian ini
Susu Skim (3%)
Gula (10%)
Bakteri L. Bulgaricus
& S. Thermophillus Tepung Daun 0,5267 30,04
(3%) Kelor = 5% 8 jam 4 TD TD Penelitian ini
Susu Skim (3%)
Gula (10%)
44

Dari tabel 4.8, dengan penelitian yogurt sebelumnya dapat dilakukan


perbandingan dengan jenis perlakuan dan hasil uji yang berbeda. Pada penelitian
yang dilakukan oleh Aznury (2019), Burton (2014) dan Diputra (2014),
didapatkan nilai pH masing-masing sebesar 5; 3,86; dan 3,82. Penelitian yang
dilakukan saat ini, dengan konsentrasi daun kelor masing-masing sebesar 3 dan
5%, dengan didapatkan nilai pH sebesar 4. Nilai pH yogurt menunjukkan tingkat
keasaman yogurt. Semakin rendah nilai pH yang didapatkan, maka tingkat
keasaman yogurt dinilai tinggi. Berdasarkan hasil perbandingan masing-masing
penelitian, nilai pH yogurt penelitian saat ini dinilai cukup rendah dan masih
memenuhi standar SNI (2009) yaitu pada rentang 3,5-4,5 sehingga masih aman
dikonsumsi.
Penelitian ini mendapatkan kadar total asam laktat yaitu 0,5876 dan 0,5267%.
Diputra (2014) dengan perlakuan penambahan ekstrak jagung pada yogurt sebesar
1,63% total asam laktat. Kedua penelitian ini masih memenuhi nilai standar
yogurt sesuai SNI (2009) yaitu berkisar antara 0,5-2,0% sehingga masih aman
untuk dikonsumsi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Septiyani (2013), kadar vitamin
C yang didapatkan sebesar 16 mg, dan pada penelitian Selibata (2017) didapatkan
kadar vitamin C sebesar 20 mg. Penelitian yang dilakukan sekarang, dengan
penambahan tepung daun kelor 3% dan 5% dan waktu fermentasi 8 jam, kadar
vitamin C yang didapatkan lebih besar dibandingkan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Septiyani (2013) dan Selibata (2017) yaitu masing-masing sebesar
21,99 mg dan 30,04 mg. Berdasarkan hasil perbandingan penelitian tersebut,
dapat dikatakan yogurt dengan penambahan tepung daun kelor dengan fermentasi
8 jam memiliki kandungan vitamin C yang cukup besar. Dari perbandingan kadar
vitamin C penelitian tersebut, penelitian saat ini dinilai dapat lebih menambah
nutrisi kandungan vitamin C yogurt.

Anda mungkin juga menyukai