DISUSUN OLEH :
1. Sekar Sari
(2002018)
Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT. Atas segala tuk,
"Masalah Kesehatan Lansia" ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Shobwat serta salam tidak lupa juga kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Saya berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan
Lansia.
Dalam proses penyusunan makalah ini, banyak saya temui hambatan dan
juga kesulitan namun, berkat bimbingan arahan, serta bantuan dari banyak pihak,
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar dan tanpa melampaui
batas waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh kama itu, saya mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi lebih sempurnanya makalah ini
di waktu mendatang. Akhir kata, saya hanya dapat berharap agar makalah ini
dapat berguna bagi semua pihak serta menjadi sesuatu yang berarti dari usaha kan
BAB I
PENDAHULUAN
Pada lanjut usia terjadi kemunduran fungsi tubuh dimana salah satunya
adalah kemunduran fungsi kerja pembuluh darah. Penyakit yang sering dijumpai
pada golongan lansia yang disebabkan karena kemunduran fungsi kerja pembuluh
darah yaitu salah satunya hipertensi atau tekanan darah tinggi. Tekanan darah
morbiditas dan mortalitas tinggi. Tekanan darah tinggi merupakan suatu penyakit
hipertensi.Diperkirakan juga setiap tahan ada 9.4 juta orang meninggal akibat
jumlah penduduk 3.742.194 jiwa pasien yang menderita hipertensi sebesar 29,6%
penurunan fungsi fisik dan fisiologis sehingga terjadi kerusakan tubuh yang lebih
pada lansia bila tidak segera diobati dapat menyebabkan gagal jantung, stroke dan
gagal ginjal (Potter dan Perry, 2005). Faktor yang dapat mempengaruhi hipertensi
ada dua yaitu, faktor yang dapat dikendalikan seperti obesitas, medikasi,
gayahidup, stress dan faktor yang tidak dapat di kenali seperti usia, riwayat
SDKI masalah keperawatan yang dapat terjadi pada pasien dengan hipertensi
Hipertensi "
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan asuhan keperawatan ini adalah
secara benar.
dengan tepat.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri
usia meliputi :
sosial dalam mengadakan hubunagan dengan orang lain, hubungan antar pribadi
sosial,
tekanan diastolik tekanan yang lebih tepat dipakai dalam menentukan ada
yang disebabkan oleh perubahan struktur pada pembuluh darah besar sehingga
lumen menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah kaku, sebagai
darah dan darah itu sendiri. Jantung terletak di rongga dada, diselaputi oleh
atas jaringan ikat padat yang membentuk suatu kerangka fibrosa dan otot
jatung.
Serabut otot jantung becabang-cabang dan beranastomosis secara
erat. Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua
serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak didalam rongga dada
yang terbagi dari 2 lembar yaitu lamina panistalis disebelah luar dan lamina
yakni katup semilunair yang terdapat di pangkal aorta (arteri besar), katup
valvula bikuspidalis yang terletak diantaraya bilik kanan dan serambi kanan.
dibagi menjadi tiga macam, yaitu pembuluh darah nadi, pembuluh darah
10
aliran darah ke daerah tertentu. Dinding arteri besar disebut aorta yang
2017).
b. Pembuluh Vena
membawa darah ke arah jantung. Pembuluh vena terdiri dari tiga lapisan
seperti pembuluh arteri. Dari lapisan dalam ke arah luar adalah endotel,
jaringan elastik dan otot polos, serta jaringan ikat fibrosa. Pada sepanjang
tubuh dari pada pembuluh arteri. Pada manusia dan mamalia, selain
pembuluh darah vena dari jaringan tubuh yang kembali ke jantung, ada
pula vena yang sebelum kembali ke jantung singgah dulu ke suatu alat
tubuh, misalnya dari usus ke jantung singgah dulu ke hati. Peredaran ini
diameter kira-kira sebesar sel darah merah yaitu 7 µm. meskipun diameter
sebuah kapiler sangat kecil, jumlah kapiler yang timbul dari sebuah
arteriol cukup besar sehingga total daerah sayatan melintang yang tersedia
untuk aliran dapar meningkat. Pada orang dewasa kira-kira ada 90.000 km
2.2.1 Definisi
sistolik yang lebih dari 120 mmHg atau sama dengan 140 mmHg dan
systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi
darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air
2.2.2 Klasifikasi
faktor genetik, stres dan psikologis, serta faktor lingkungan dan diet
jantung.
dan kortikosteroid.
di bawah ini :
2.2.3 Etiologi
abnormal saraf atau hormon pada nodus SA. Peningkatan kecepatan denyut
hipertensi.
gangguan penanganan garam dan air oleh ginjal atau konsumsi garam
aliran darah ke ginjal dapat mengubah penanganan air dan garam oleh
2.2.4 Patofisiologi
urin yang dieksresikan keluar tubuh sehingga menjadi pekat dan tinggi
darah.
darah yang terletak dipusat vasomotor, pada modulla di otak. Dari pusat
vasomotor ini bermula jarak saraf simpatis yang berlanjut ke bawah ke
Hipertensi
Spasmus
Resistensi Suplai O2 Vasokontriksi arteriole
pembuluh. otak pembuluh
darah otak darah ginjal
Infark miokard
Diplopia
Kesadaran
Tekanan Blood flow Nyeri dada
pembuluh
Risiko
darah otak Risiko Injuri
Injuri Respon KAA
Nyeri Kepala
Rangsang
aldosteron
Gangguan
rasa nyaman Retensi Na
nyeri
Oedema
Gangguan Kesembangan
Cairan
kemungkinan tidak akan dijumpai adanya suatu kelainan yang nyata selain
tekanan darah yang tinggi. Akan tetapi dapat pula ditemukan perubahan
pada retina seperti perdarahan, eksudat (gumpalan cairan), penyempitan
pembuluh darah, dan pada kasus berat edema pupil (edema pada diskus
tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada
pembuluh darah dan pada kasus berat ditemukan edema pupil dan edema
urinari pada malam hari) dan azetoma (peningkatan nitrogen urea darah
pusat.
kapiler.
2.2.6 Komplikasi
kerusakan arteri didalam tubuh sampai organ yang mendapat suplai darah
sebagai berikut :
farmakologis.
dan DM.
penderita