Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) PRODI S-1 MANAJEMEN


ANGKATAN 2020
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS
DIPONEGORO

SEMARANG
7 Februari 2023
DISUSUN OLEH:
Antonius Ivan C. NIM : 12010120140361

Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro
2022
PENGESAHAN LAPORAN KKL PRODI S-1 MANAJEMEN ANGKATAN 2020
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lokasi KKL : Semarang

Tanggal Pelaksanaan : 7 Februari 2023

Nama Mahasiswa : Antonius Ivan C.

NIM : 12010120140361

Dosen Pembimbing KKL : Dr. Ismi Darmastuti S.E., M.Si.

Semarang, 13 Februari 2023

Dosen Pembimbing Penyusun

Dr. Ismi Darmastuti S.E., M.Si. Antonius Ivan

197508062000032001 12010120140361
HARI PERTAMA SEMARANG

Hari/Tanggal : Selasa, 7 Februari 2023

Lokasi : PT Victoria Care Indonesia TBK & Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Melihat Produksi di Lab dan Sosialisasi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi saat ini, perubahan seringkali terjadi dalam bidang teknologi dan
informasi. Perkembangan teknologi diciptakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan
aktivitas sehari – hari. Hal ini tentu menuntuk mahasiswa untuk mengembangkan skill yang
diperlukan dan mahasiswa perlu untuk mengenal dunia kerja yang sesungguhnya sehingga dapat
mengetahui penerapan atau praktik dari teori yang telah didapatkan di bangku perkuliahan. Maka
dari itu, perguruan tinggi memiliki peranan penting dalam mengembangkan keterampilan dan
kreativitas mahasiswanya guna menghasilkan lulusan yang memiliki etos kerja yang baik
sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja.
Maka dari itu, Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro mengadakan kuliah lapangan dengan praktik lapangan atau Kuliah Kerja Lapangan (
KKL ). Kegiatan KKL diselenggarakan secara dengan memaparkan beberapa perusahaan yang
ada di Indonesia oleh perwakilan dari masing – masing perusahaan. Di tahun 2023 ini panitia
KKL memiliki 2 lokasi yaitu Semarang dan Bali. Dengan mengikuti kegiatan KKL, para
mahasiswa dapat lebih mengetahui tentang dunia kerja dan mendapatkan kesempatan untuk
dapat mengembangkan skill dengan menganalisis sebuah perusahaan untuk mempelajari sistem
serta budaya kerja yang diterapkan pada perusahaan tersebut sehingga perguruan tinggi memiliki
peran penting dalam mengembangkan kemampuan mahasiswa agar menghasilkan lulusan terbaik
agar dapat memiliki kemampuan kerja yang baik dan dapat bersaing dalam dunia kerja.
Diharapkan dengan mengikuti kegiatan KKL 2023, mahasiswa dapat lebih berkontribusi secara
nyata dalam kegiatan yang ada dilingkungan sekitar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PT Victoria Care Indonesia TBK
2.1.1 Profil Perusahaan
PT Victoria Care adalah perusahaan manufakturing dan distribusi yang bergerak di
bidang kosmetik, toiletris dan perawatan kesehatan yang telah berdiri sejak tahun 2006, dengan
memiliki cabang di Pulau Jawa dan Pulau Bali serta cakupan distribusi secara nasional di seluruh
Indonesia. Adapun beberapa produk yang dihasilkan PT Victoria Care Indonesia adalah produk
perawatan rambut, perawatan tubuh, dan perawatan wajah.
Brand yang dimiliki, yaitu Miranda, Victoria, Herborist, Nu Face. Miranda Hair Color
dan Herborist Minyak Zaitun adalah salah satu produk andalannya yang sudah sangat dikenal
konsumen di Indonesia. PT Victoria Care sudah beroperasi sejak 1988 yang didirikan oleh Billy
Hartono Salim. Perusahaan ini mempunyai nama PT Kosmetika Alam Pesona Mandiri sebelum
diganti menjadi PT Victoria Care. Perusahaan ini mempunyai visi dan misi yaitu untuk
menciptakan produk kosmetik dan toiletries yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat
serta mudah didapatkan. Maka pada tahun 2007 didirikanlah PT Victoria Care Indonesia dengan
membangun pabrik di kawasan Candi, Semarang, Jawa Tengah. Pada tahun 2008, pabrik tersebut
telah memperoleh sertifikat Good Manufacturing
Practices (GMP). Pada tahun 2009 diluncurkanlah produk Lulur Tradisional Bali dengan
brand Herborist, dan pada 2013 diresmikan juga Omah Herborist dengan konsep berbelanja dan
edukasi di mana pengunjung dapat melihat dan belajar bagaimana cara produk – produk PT
Victoria Care Indonesia dibuat. Pada tahun 2015 Herborist Sabun Sirih mendapatkan
penghargaan Super brand award dan Herborist Minyak Zaitun mendapatkan sertifikat Halal, dan
pada 2017 Herborist Minyak Zaitun mendapatkan penghargaan Top Brand. Pada awal 2018,
Billy Hartono Salim merasa bahwa jika ingin terus bertumbuh dan berkembang PT Victoria Care
Indonesia harus mengikuti perkembangan zaman. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional
tahun 2017, jumlah para milenial berjumlah 88 juta jiwa atau 33,75% dari jumlah penduduk
Indonesia.
Jumlah kaum milenial yang semakin menguasai demografi ini merupakan tantangan sekaligus
peluang bagi bangsa Indonesia baik di masa sekarang maupun di masa depan. Menanggapi
kondisi itu, pada awal 2019 PT Victoria Care Indonesia mulai fokus merekrut generasi milenial
dan fokus mengembangkan e-commerce, hingga melakukan ekspor ke luar negeri.
Perusahaan yang didirikan oleh Billy Hartono Salim sebelumnya sudah beroperasi sejak 1988
nama PT Kosmetika Alam Pesona Mandiri sebelum diganti menjadi PT Victoria Care.
Perusahaan ini mempunyai visi dan misi yaitu untuk menciptakan produk kosmetik dan toiletries
yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat serta mudah didapatkan. Maka pada tahun
2007, PT Victoria Care Indonesia membangun pabrik di kawasan Candi, Semarang, Jawa
Tengah. Pada tahun 2008, pabrik tersebut telah memperoleh sertifikat Good Manufacturing
Practices (GMP).
Pada tahun 2009, PT Victoria Care merilis produk Lulur Tradisional Bali dari brand Herborist.
Perusahaan ini terus berkembang dan meresmikan Omah Herborist pada tahun 2013, di mana
pengunjung dapat merasakan konsep berbelanja dan edukasi di satu tempat. Pengunjung
berkesempatan untuk melihat dan belajar bagaimana cara produk-produk PT Victoria Care
Indonesia dibuat. Seluruh perkembangan yang dilakukan membawa salah satu produk PT
Victoria Care yaitu Herborist Sabun Sirih memenangkan Super Brand Award. Perusahan ini kian
berkembang setelah salah satu produk lainnya yaitu Herborist Minyak Zaitun mendapatkan
sertifikat Halal dan juga memenangkan penghargaan Top Brand pada tahun 2017.
Untuk bisa terus berinovasi dengan berbagai divisi baru dan mengakomodir pertumbuhan
karyawan yang pesat, di penghujung tahun 2019 ini PT Victoria Care Indonesia menempati
kantor baru di Puri Indah Financial Tower. Menempati 2 lantai, yakni di lantai 10 dan 11, kantor
baru ini mengusung konsep Millenial Office. PT Victoria Care Indonesia memiliki tagline
“Innovation First” yang artinya perusahaan ini selalu membuat inovasi-inovasi produk baru dan
selalu membuat produk inovasi yang terbaik

 Visi dan Misi PT Victoria Care Indonesia


- Visi: Menjadi perusahaan yang unggul dalam industri kosmetik, toiletries dan perawatan
kesehatan di pasar Indonesia.
- Misi: Meningkatkan kualitas hidup dengan menyediakan produk-produk kosmetik, toiletries,
dan perawatan kesehatan yang bermutu tinggi.

2.1.2. Prospek Bisnis


Perseroan di tahun 2021 dengan asumsi pandemi Covid-19 melandai dan bahkan menurun
didukung keberhasilan vaksinasi Covid-19. Melalui strategi yang telah disusun oleh Direksi
untuk Perseroan di tahun 2021, Dewan Komisaris yakin Direksi akan mampu membawa
Perseroan mencapai target nya dengan didukung oleh konsistensi dalam hal inovasi, kerja keras
dan kerja sama dengan para pemangku kepentingan Perseroan. Pandemi Covid-19 masih akan
menjadi isu penting di tahun 2022.
Dewan Komisaris yakin bahwa Perseroan tetap memiliki prospek usaha yang positif sejalan
dengan kesadaran konsumen akan produk-produk antiseptik, perawatan tubuh, dan perawatan
rambut untuk menjaga kebersihan dan merawat diri sendiri.

2.1.3 Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Perseroan melaksanakan program-program untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui


pelatihan, mempertahankan kepuasan karyawan melalui remunerasi yang kompetitif, dan
menanamkan motivasi melalui program manajemen kinerja. Perseroan menyadari bahwa
keberhasilan operasional dan keuangan secara berkelanjutan sangat tergantung dari tim SDM
yang tepat (karyawan yang tepat pada peran yang tepat pula). Untuk itu, Perseroan akan selalu
berupaya untuk menjaga hubungan industrial yang produktif, melakukan proses perekrutan dari
bakat-bakat terbaik, serta mempertahankan bakat-bakat tersebut.

Sumber daya manusia merupakan aset utama Perseroan dan memiliki peran yang sangat penting
dalam menentukan keberhasilan kegiatan usaha Perseroan. Menyadari hal tersebut Perseroan
berkeyakinan bahwa untuk mencapai misi Perseroan, maka mutlak diperlukan usaha- usaha yang
dapat menunjang pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat
dicapai pendayagunaan Sumber Daya Manusia secara optimal. Untuk mencapai tujuan
pengembangan SDM tersebut, Perseroan melaksanakan program-program untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Kebijakan pengembangan pegawai sebagai berikut:

 Perseroan memberikan program pelatihan sesuai dengan kebutuhan bisnis Perseroan.


 Identifikasi kebutuhan pelatihan merupakan tanggung jawab atasan bersama dengan
Departemen Sumber Daya Manusia.
 Pegawai yang menolak untuk mengikuti pelatihan atau tidak dengan sungguh-sungguh
melaksanakan tugas dalam pelatihan tanpa alasan yang dapat diterima Perseroan
dianggap telah menolak perintah kerja dan akan dikenakan sanksi sesuai Peraturan
Perseroan.

Selain itu, Perseroan juga memberikan fasilitas kesejahteraan karyawan meliputi: standar gaji
memenuhi ketentuan upah minimum kota/kabupaten, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan,
pemberian insentif, fasilitas kesehatan (rawat inap dan rawat jalan) untuk level manajerial.
Perseroan juga telah memenuhi peraturan di bidang ketenagakerjaan, antara lain pemberian
standar gaji memenuhi ketentuan upah minimum kota/kabupaten, pembayaran gaji dan THR
tepat waktu, program BPJS untuk seluruh karyawan baik kesehatan maupun ketenagakerjaan,
hak-hak cuti karyawan telah diatur di dalam Peraturan Perseroan.

2.1.4 Prospek Usaha

Dengan adanya pandemik Covid 19 di dunia bahkan di Indonesia, mempengaruhi perekonomian


pada umumnya dan juga pasar produk kosmetik, kecantikan dan juga perawatan tubuh. Prospek
bisnis kosmetik, kecantikan dan perawatan tubuh di Indonesia masih potensial, dan ini ditunjang
dengan semakin banyaknya produk Perseroan yang dijual ke pasar yang sanggup memenuhi
kebutuhan konsumen baik itu pasar lokal maupun internasional. Selain itu, perbaikan distribusi
Perseroan di luar pulau Jawa menjadi salah satu keberhasilan Perseroan meningkatkan penjualan.
Selain itu, prospek bisnis kosmetik, kecantikan dan perawatan tubuh di Indonesia mempunyai
peluang yang masih sangat menjanjikan yang didukung oleh pertumbuhan jumlah penduduk
kelas menengah dan golongan milenial yang juga didukung dengan daya beli mereka yang
semakin baik. Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan industri kosmetik tahun
2019 mencapai 9%, meningkat dibanding pertumbuhan tahun 2018 sekitar 7,3%. Hal ini antara
lain dipicu oleh meningkatnya tren kebutuhan masyarakat terhadap produk kecantikan dan
perawatan tubuh. Pemerintah optimistis, industri kosmetik dalam negeri tak hanya tumbuh di
pasar domestik, tapi juga di pasar dunia (sumber: katadata.co.id, 2019). Merujuk data Badan
Pusat Statistik (BPS), pada kuartal I 2020, kinerja industri kimia, farmasi dan obat tradisional
termasuk sektor kosmetik, mengalami pertumbuhan sebesar 5,59 persen. Bahkan, di tengah
tekanan dampak pandemi Covid- 19, kelompok manufaktur ini mampu memberikan kontribusi
signifikan terhadap devisa melalui capaian nilai ekspornya yang menembus 317 juta dolar AS
pada semester I 2020. Pencapaian tersebut naik 15,2 persen dibanding periode sama tahun
sebelumnya (sumber: republika.co.id, 2020). Peluang untuk membidik kelas menengah yang
sangat terbuka serta dengan peluang dalam industri kecantikan dan perawatan tubuh di Indonesia
yang masih terus bertumbuh, Perseroan optimis dalam menjual produkproduknya bahkan di
tengah tekanan dampak pandemi Covid-19 ini. Perseroan terus berinovasi dalam segala hal baik
itu kualitas produk, kemasan dan juga kemudahan dalam mendapatkan produk Perseroan,
sehingga konsumen akhir produk Perseroan benar-benar merasakan nilai tambah yang diberikan
Perseroan kepada para pelanggannya.

2.2 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
2.2.1 Profil Perusahaan

Dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas, BPK RI berusaha
memperluas jaringan kantornya. Sampai dengan Tahun 1996, BPK RI hanya memiliki tiga
perwakilan yakni Perwakilan I Medan, Perwakilan II Yogyakarta, dan Perwakilan III Makassar.
Untuk Perwakilan II Yogyakarta sendiri, dahulunya membidangi Pemerintah

Provinsi DI Yogyakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur,
Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Timur, dan Pemerintah Provinsi Timor Timur.

Pada periode Badan Pemeriksa Keuangan akhir masa bakti 1998 – 2003 dan masa bakti 2004 –
2009 terjadi perkembangan yang pesat berdirinya Kantor Perwakilan. Hal ini terjadi karena telah
diamandemennya UUD 1945 yaitu Pasal 23 G menetapkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan
berkedudukan di ibu kota negara (Jakarta) dan memiliki perwakilan di setiap provinsi dimana
ketentuan lebih lanjut di atur dengan Undang-undang. Undang-undang tersebut adalah Undang-
undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan yang dalam Pasal 2 dan 3
menyatakan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan merupakan satu lembaga yang bebas dan
mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara berkedudukan di
ibukota negara dengan memiliki perwakilan di setiap provinsi yang dibentuk dan ditetapkan
dengan keputusan BPK (dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan negara). Atas dasar
Amandemen UUD 1945 dan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tersebut di atas (mulai 2002
sampai dengan bulan Oktober 2008), Badan Pemeriksa Keuangan telah memiliki perwakilan
sebanyak 33 provinsi.

Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Nomor 39/K/I-VIII.3/7/2007 tanggal 13 Juli 2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pelaksanan BPK RI dibentuk Perwakilan BPK-RI di Provinsi Jawa
Tengah yang diresmikan pada tanggal 18 Desember 2008 dan berkantor di Jalan Tambak Aji
Nomor 1 Semarang. Berdasarkan Keputusan Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia Nomor 331/K/X-X.3/11/2008 tanggal 27 Nopember 2008 tentang Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian dalam dan Jabatan Struktural Eselon II pada Pelaksana Badan
Pemeriksa Keuangan, maka Dra. Evita Eriati, MM yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala
Perwakilan BPK RI Provinsi DI Yogyakarta diberikan tugas untuk menjabat sebagai Kepala
Perwakilan BPK RI Provinsi JawaTengah dengan

 cakupan wilayah pemeriksaan meliputi seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah yang
dibagi menjadi 4 (empat) sub auditorat, yaitu :
A. Sub Auditorat Jateng I meliputi : Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang, Kabupaten
Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Pati, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus,
Kabupaten Jepara, dan Kabupaten Rembang;
B. Sub Auditorat Jateng II meliputi : Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Blora, Kabupaten
Grobogan, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Sragen;
C. Sub Auditorat Jateng III meliputi : Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Cilacap,
Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purbalingga, Kota Magelang, Kabupaten Magelang,
Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Wonosobo;
D. Sub Auditorat Jateng IV meliputi : Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten
Banyumas, Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, Kota Tegal, Kabupaten Tegal,
Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang.

 Visi dan Misi BPK


A. Visi : Menjadi lembaga pemeriksaan terpercaya yang berperan aktif dalam
mewujudkan tata kelola keuangan negara yang berkualitas dan bermanfaat untuk
mencapai tujuan negara
B. Misi :
- Memeriksa tata kelola dan tanggung jawab keuangan negara untuk memberikan
rekomendasi, pendapat, pertimbangan ;
- Mendorong pencegahan korupsi dan percepat penyelesaian ganti kerugian
negara.
- Melaksanakan tata kelola organisasi yang transparan dan berkesinambungan
agar menjadi teladan bagi institusi lainnya

 Tugas BPK
Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara Lainnya, Bank Indonesia,
BUMN, BLU, BUMD, dan lembaga / badan lain yang mengelola keuangan negara.

 Jenis Pemeriksaan BPK


- Pemeriksaan Keuangan Opini
- Pemeriksaan kinerja simpulan dan rekomendasi
- Pemeriksaan dengan tujuan tertentu simpulan

 Standar Pemeriksaan Keuangan Negara berlaku bagi ;


-  BPK
-  Akuntan publik atau pihak lain yang melakukan pemeriksaan untuk dan atas nama BPK

-  Akuntan publik yang melakukan pemeriksaan keuangan negara berdasarkan ketentuan


undang – undang

-  APIP yang melakukan audit kinerja dan audit dengan tujuan tertentu.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan dilaksanakannya Kuliah Kerja Lapangan (KKL) selama kurang lebih tiga bulan, penulis
mempunyai simpulan bahwa selama kegiatan yang dilaksanakan memberikan banyak manfaat
yang besar khususnya bagi penulis. Manfaat tersebut salah satu contohnya penulis dapat lebih
banyak menghargai waktu, lebih disiplin dalam mengejakan tugas, lebih dapat bersosialisasi
dengan yang lain.

Selama melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) penulis juga mempunyai kesulitan yang
pada saat KKL kunjungan. Bagaimanapun juga meski sulit tetap harus dikerjakan, karena dengan
kegigihan kita menjalani sesuatu akan membuahkan hasil yang baik.

3.2 Saran

Dari pelaksanaan KKL yang telah dijalani, penulis memiliki beberapa saran yang diharapkan
dapat menjadi masukan demi perbaikan pelaksaan program KKL ini pada tahun depan ,
diantaranya adalah ;

 -  Pihak univeristas diharapkan dapat mempersiapkan program ini lebih matang sehingga
tidak terkesan mendadak dan apa yang menjadi tujuan dari program ini benar – benar
dapat dirasakan oleh mahasiswa
 -  Sebelum pelaksanaan KKL, sebaiknya mahasiswa diberikan pembekalan yang lebih
terperinci terlebih dahulu tentang tujuan pelaksaan serta apa kewajiban yang harus
dilakukan mahasiswa selama program berlangsung
 -  Pada program KKL tahun depan diharapkan pihak Universitas dan Fakultas sendiri
yang merancang dan mengagendakan program ini secara detail sehingga ketika
pelaksanaanya, setiap kegiatan yang berlangsung memiliki porsi yang pas dan merata
sesuai dengan waktu pelaksanaan yang telah dialokasikan dan kejadian yang terjadi di
tahun ini dimana menurut saya PT yang diajukan sangatlah kurang berkesan.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai