SEMARANG
7 Februari 2023
DISUSUN OLEH:
Antonius Ivan C. NIM : 12010120140361
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro
2022
PENGESAHAN LAPORAN KKL PRODI S-1 MANAJEMEN ANGKATAN 2020
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO
NIM : 12010120140361
197508062000032001 12010120140361
HARI PERTAMA SEMARANG
Sumber daya manusia merupakan aset utama Perseroan dan memiliki peran yang sangat penting
dalam menentukan keberhasilan kegiatan usaha Perseroan. Menyadari hal tersebut Perseroan
berkeyakinan bahwa untuk mencapai misi Perseroan, maka mutlak diperlukan usaha- usaha yang
dapat menunjang pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat
dicapai pendayagunaan Sumber Daya Manusia secara optimal. Untuk mencapai tujuan
pengembangan SDM tersebut, Perseroan melaksanakan program-program untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Kebijakan pengembangan pegawai sebagai berikut:
Selain itu, Perseroan juga memberikan fasilitas kesejahteraan karyawan meliputi: standar gaji
memenuhi ketentuan upah minimum kota/kabupaten, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan,
pemberian insentif, fasilitas kesehatan (rawat inap dan rawat jalan) untuk level manajerial.
Perseroan juga telah memenuhi peraturan di bidang ketenagakerjaan, antara lain pemberian
standar gaji memenuhi ketentuan upah minimum kota/kabupaten, pembayaran gaji dan THR
tepat waktu, program BPJS untuk seluruh karyawan baik kesehatan maupun ketenagakerjaan,
hak-hak cuti karyawan telah diatur di dalam Peraturan Perseroan.
2.2 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
2.2.1 Profil Perusahaan
Dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas, BPK RI berusaha
memperluas jaringan kantornya. Sampai dengan Tahun 1996, BPK RI hanya memiliki tiga
perwakilan yakni Perwakilan I Medan, Perwakilan II Yogyakarta, dan Perwakilan III Makassar.
Untuk Perwakilan II Yogyakarta sendiri, dahulunya membidangi Pemerintah
Provinsi DI Yogyakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur,
Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Timur, dan Pemerintah Provinsi Timor Timur.
Pada periode Badan Pemeriksa Keuangan akhir masa bakti 1998 – 2003 dan masa bakti 2004 –
2009 terjadi perkembangan yang pesat berdirinya Kantor Perwakilan. Hal ini terjadi karena telah
diamandemennya UUD 1945 yaitu Pasal 23 G menetapkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan
berkedudukan di ibu kota negara (Jakarta) dan memiliki perwakilan di setiap provinsi dimana
ketentuan lebih lanjut di atur dengan Undang-undang. Undang-undang tersebut adalah Undang-
undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan yang dalam Pasal 2 dan 3
menyatakan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan merupakan satu lembaga yang bebas dan
mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara berkedudukan di
ibukota negara dengan memiliki perwakilan di setiap provinsi yang dibentuk dan ditetapkan
dengan keputusan BPK (dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan negara). Atas dasar
Amandemen UUD 1945 dan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tersebut di atas (mulai 2002
sampai dengan bulan Oktober 2008), Badan Pemeriksa Keuangan telah memiliki perwakilan
sebanyak 33 provinsi.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Nomor 39/K/I-VIII.3/7/2007 tanggal 13 Juli 2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pelaksanan BPK RI dibentuk Perwakilan BPK-RI di Provinsi Jawa
Tengah yang diresmikan pada tanggal 18 Desember 2008 dan berkantor di Jalan Tambak Aji
Nomor 1 Semarang. Berdasarkan Keputusan Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia Nomor 331/K/X-X.3/11/2008 tanggal 27 Nopember 2008 tentang Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian dalam dan Jabatan Struktural Eselon II pada Pelaksana Badan
Pemeriksa Keuangan, maka Dra. Evita Eriati, MM yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala
Perwakilan BPK RI Provinsi DI Yogyakarta diberikan tugas untuk menjabat sebagai Kepala
Perwakilan BPK RI Provinsi JawaTengah dengan
cakupan wilayah pemeriksaan meliputi seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah yang
dibagi menjadi 4 (empat) sub auditorat, yaitu :
A. Sub Auditorat Jateng I meliputi : Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang, Kabupaten
Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Pati, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus,
Kabupaten Jepara, dan Kabupaten Rembang;
B. Sub Auditorat Jateng II meliputi : Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Blora, Kabupaten
Grobogan, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Sragen;
C. Sub Auditorat Jateng III meliputi : Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Cilacap,
Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purbalingga, Kota Magelang, Kabupaten Magelang,
Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Wonosobo;
D. Sub Auditorat Jateng IV meliputi : Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten
Banyumas, Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, Kota Tegal, Kabupaten Tegal,
Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang.
Tugas BPK
Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara Lainnya, Bank Indonesia,
BUMN, BLU, BUMD, dan lembaga / badan lain yang mengelola keuangan negara.
- APIP yang melakukan audit kinerja dan audit dengan tujuan tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan dilaksanakannya Kuliah Kerja Lapangan (KKL) selama kurang lebih tiga bulan, penulis
mempunyai simpulan bahwa selama kegiatan yang dilaksanakan memberikan banyak manfaat
yang besar khususnya bagi penulis. Manfaat tersebut salah satu contohnya penulis dapat lebih
banyak menghargai waktu, lebih disiplin dalam mengejakan tugas, lebih dapat bersosialisasi
dengan yang lain.
Selama melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) penulis juga mempunyai kesulitan yang
pada saat KKL kunjungan. Bagaimanapun juga meski sulit tetap harus dikerjakan, karena dengan
kegigihan kita menjalani sesuatu akan membuahkan hasil yang baik.
3.2 Saran
Dari pelaksanaan KKL yang telah dijalani, penulis memiliki beberapa saran yang diharapkan
dapat menjadi masukan demi perbaikan pelaksaan program KKL ini pada tahun depan ,
diantaranya adalah ;
- Pihak univeristas diharapkan dapat mempersiapkan program ini lebih matang sehingga
tidak terkesan mendadak dan apa yang menjadi tujuan dari program ini benar – benar
dapat dirasakan oleh mahasiswa
- Sebelum pelaksanaan KKL, sebaiknya mahasiswa diberikan pembekalan yang lebih
terperinci terlebih dahulu tentang tujuan pelaksaan serta apa kewajiban yang harus
dilakukan mahasiswa selama program berlangsung
- Pada program KKL tahun depan diharapkan pihak Universitas dan Fakultas sendiri
yang merancang dan mengagendakan program ini secara detail sehingga ketika
pelaksanaanya, setiap kegiatan yang berlangsung memiliki porsi yang pas dan merata
sesuai dengan waktu pelaksanaan yang telah dialokasikan dan kejadian yang terjadi di
tahun ini dimana menurut saya PT yang diajukan sangatlah kurang berkesan.
DOKUMENTASI