Disusun untuk memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Matematika Dasar SD/MI
(GMI 3905)
Dosen pengampu:
Khairiatul Muna, M. Pd.
Penyusun:
Raudah
180101070141
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah,
serta inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini
tepat pada waktunya. Shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga
akhir zaman.
Dalam kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada ibu Khairiatul Muna, M. Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah
Matematika Dasar SD/MI yang telah memberikan pengetahuan, arahan, dan
bimbingan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan
tepat pada waktunya dengan judul “Ringkasan Matematika Dasar SD/MI”.
Saya menyadari bahwa dalam ringkasan ini masih terdapat banyak
kekurangan, baik dari segi penulisan maupun isi dari tugas ini. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan membangun,
agar tugas ini bermanfaat bagi kita khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Raudah
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iii
PEMBAHASAN
RINGKASAN MATEMATIKA DASAR SD/MI
A. Pengertian Himpunan
Secara intuitif himpunan adalah objek-objek yang mempunyai sifat
tertentu, misalnya kumpulan bilangan asli kurang dari 10, kumpulan bilangan
ternak berkaki 4, kumpulan mahasiswa pecinta alam dan sebagainya.
Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang dapat didefinisikan
dengan jelas (well defined). Objek yang dimaksud dapat berupa bilangan,
manusia, hewan, tumbuhan, benda dan lain sebagainya. Didefinisikan dengan
jelas mempunyai arti bahwa himpunan memilik sifat-sifat dan syarat tertentu
sebagai ciri pembeda yang menentukan keanggotaan suatu himpunan. Objek-
objek diatas disebut anggota atau unsur atau elemen himpunan.
B. Keanggotaan Himpunan
Suatu himpunan biasanya dinyatakan dalam huruf besar: A, B, C, .,
sedangkan untuk menyatakan suatu himpunan digunakan symbol “{ }” di
mana elemen-elemennya dituliskan di antara kurung kurawal buka dan kurung
kurawal tutup, dan setiap elemen dengan elemen yang lain dipisahkan dengan
tanda koma. Untuk melambangkan anggota himpunan biasanya menggunakan
huruf kecil, a, b, c, dan lain sebagainya.
Perlu diperhatikan bahwa penulisan anggota dalam suatu himpunan
hanya sekali saja. Jadi, tidak boleh kita menuliskan himpunan sebagai {1, a, b,
8, b}, akan tetapi dituliskan dengan {1, a, b, 8}.
Untuk menyatakan keanggotaan suatu himpunan digunakan lambang “ ∈
“ (baca: anggota) sedangkan untuk menyatakan bukan anggota suatu
himpunan digunakan lambang “ ∉ “ (baca: bukan anggota). Jumalah anggota
di dalam himpunan A disebut cardinal dari himpunan A, dengan notasi n(A).
Contoh
Jika suatu himpunan yang diberi namma A mempunyai anggota sebagai
berikut: Amir, Budi, dan Cica, maka dapat ditulis A={Amir, Budi, Cica}.
Amir ∈ A menyatakan Amir anggota dari himpunan A
Budi ∈ A menyatakan Budi anggota dari himpunan A
1
2
A……
………
……
Gambar 1
Contoh:
Dari contoh 2, maka himpunan di atas dapat dinyatakan dengan diagram
Venn sebagai berikut:
S S
B
A
.a .i .u .1 .3 .5
.e .o .7 .9
Gambar 2 Gambar 3
S
C
.2 .3 .5 .7
.11 .13 .17
Gambar 4
D. Himpunan Kosong
Adalah suatu himpunan yang tidak mempunyai anggota. Notasi
himpunan kosong adalah { } atau ∅.
Contoh:
E= {x│x2 = 9, x genap} maka E = ∅; karena n(E) = 0
Himpunan kosong disajikan dalam bentuk diagram Venn berikut:
4
S S
E P
Gambar 5 Gambar 6
S= {Orang Indonesia}
P= {Orang Indonesia yang pernah ke bulan}, maka n(P) = 0
E. Himpunan Semesta
Himpunan semesta atau semesta pembicaraan biasanya diberi simbol
S atau U mengandung semua annggota himpunan yang
dibicarakan/diperhatikan. Himpunan S disebut himpunan semesta dari
himpunan A, apabila setiap anggota yang ada di A terdapat S.
Contoh:
Jika kita membicarakan tentang bilangan 1, 2, 3, maka semesta
pembicaraannya adalah bilangan asli atau himpunan bilangan bulat.
.1 .2 .1 .2
.3 .3
Gambar 7 Gambar 8
F. Diagram Venn
Diagram venn adalah suatu gambar untuk menyatakan sebuah
himpunan atau beberapa himpunan yang saling berhubungan.
Contoh:
S = {Bilangan asli kurang dari 11} = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A= {Bilangan ganjil kurang dari 11} = {1, 3, 5, 7, 9}
B= {Bilangan prima kurang dari 11} = {2, 3, 5, 7}
5
Gambar 9
G. Himpunan Bagian
Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari himpunan B jika dan
hanya jika setiap anggota himpunan A merupakan anggota himpunan dari
B. Atau dikatakan B memuat A dan dilambangkan dengan A ⊂ B.
A B
Gambar 10
Gambar 11
Contoh:
A = {Mahasiswa jurusan Manajemen FE. Unmuh. Malang}
B = {Mahasiswa jurusan IESP FE. Unmuh. Malang}
Diperoleh:
A ∪ B = F = {Mahasiswa Fak. Ekonomi Unmuh. Malang}
I. Operasi irisan Pada Himpunan
Irisan Himpunan A dan B adalah suatu himpunan baru yang berisi
elemen-elemen milik A dan B. Himpunan Irisan di beri Simbol A ∩ B
{Baca: “A irisan B”). Irisan (Intersection) dari himpunan A dan B dapat
dituliskan dengan simbol ∩ maka A adalah irisan B adalah A ∩ B, dimana
suatu himpunan yang beranggotakan baik obyek milik A ataupun obyek B.
lebih jelasnya kita tulis adalah sebagai berikut:
A ∩ B = { x; x ∈ A dan x ∈ B}
Catatan: jika dalam hal ini A ∩ B = Φ, yaitu jika A dab B tidak mempunyai
satupun anggota yang dimiliki secara bersama, maka a dan B dikatakan
disjoin (disjoint).
Gambar 12
Contoh:
A = {3, 5, 7}
7
B = {2, 3, 4, 8}
Maka A ∩ B = { 3 }
J. Pengertian dan Contoh Relasi dan Fungsi
1. Relasi
Suatu relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah
pengaitan/pemasangan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-
anggota himpunan B.
Rekasi R dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu himpunan
bagian dari A x B atau dapat ditulis R ⊂ A x B, dengan A x B = {(a,b)
│a ∈ A dan b ∈ B}.
Notasi:
Jika (a,b) ∈ R, maka notasi a R b yang artinya a dihubungkan
dengan b oleh R.
Apabila (a,b) ∉ R digunakan notasi a ℟ b yang artinya a tidak
dihubungkan dengan b oleh Relasi R
Contoh :
Terdapat dua himpunan, yaitu himpunan A dan himpunan B, berikut:
A adalah himpunan Anak
B adalah himpunan minuman
A = {Ahsan, Bima, Cita, Didi, Erwin}
B = {sirup, kopi, susu, limun, teh}
Hubungan (relasi) yang dapat dikaitkan antara A dan B adalah
“suka minuman”, misalnya:
Ahsan suka minuman kopi
Bima suka minuman sirup
Cita suka minuman susu dan limun
Didi suka minuman limun
Erwin tidak menyukai semua minuman tersebut
Tidak seorang pun yang menyukai teh
Relasi atau hubungan tersebut dapat digambarkan dalam diagram
panah berikut:
8
Gambar 13
Gambar 14
Gambar 15
2. Dengan Himpunan Pasang Terurut
Berdasarkan contoh diatas. Relasi A ke B dapat dinyatakan dalam
pasangan terurut. R = {(Ahsan, kopi), (Bima, sirup), (Cita, limun), (Cita,
susu), (Didi, limun)}.
3. Dengan Tabel
Tabel 1
A B
Ahsan Kopi
Bima Sirup
Cita Limun
Cita Sirup
Didi Limun
Daerah hasil atau range suatu relasi adalah himpunan yang memuat
anggota-anggota kodomain yang menjadi pasangan anggota-anggota
domain akibat relasi tersebut.
Catatan: Range adalah himpunan bagian kodomain. Range hanya memuat
anggota-anggota kodomain yang dipasangkan dengan anggota-anggota
domain.
Gambar 16
DAFTAR PUSTAKA