Dasar Dasar Materi Kuliah Matematika
Dasar Dasar Materi Kuliah Matematika
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
HIMPUNAN........................................................................................................ 1
A. Pengertian Himpunan...................................................................................... 1
1. Contoh Himpunan..................................................................................... 2
3. Fungsi Karakteristik................................................................................. 3
5. Metode Kata-kata.................................................................................... 4
6. Diagram venn........................................................................................... 4
1. Himpunan Kosong.................................................................................. 5
2. Himpunan Bagian................................................................................... 5
3. Himpunan Semesta................................................................................. 5
4. Himpunan Kuasa..................................................................................... 6
5. Himpunan Berhingga.............................................................................. 6
8. Himpunan Lepas..................................................................................... 7
9. Himpuna Sama........................................................................................ 7
1. Komplemen............................................................................................. 8
2. Gabungan................................................................................................ 8
3. Irisan ...................................................................................................... 8
4. Selisih...................................................................................................... 9
5. Selisih Simetrik....................................................................................... 9
6. Darab Cartesius....................................................................................... 9
7. Diagram Venn......................................................................................... 10
1. Komutatif ............................................................................................... 11
2. Asosiatif ................................................................................................. 11
3. Idempoten .............................................................................................. 11
4. Identitas ................................................................................................. 11
5. Distributif ............................................................................................... 12
6. Komplementer ........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
HIMPUNAN
A. Pengertian Himpunan
Himpunan adalah suatu kata yang sering dipakai untuk menunjukkan suatu kumpulan.[1] Himpunan
berlambang {} adakah sekelompok benda atau bilangan. Setiap objek dalam himpunan disebut anggota
atau elemen himpunan. Anggota-anggota sebuah himpunan ditulis di dalam tanda kurung kurawal {}.[2]
Himpunan adalah kumpulan benda-benda. Himpunan juga bisa diartikan kumpulan satu set, kelas, dan
mungkin masih ada yang lain.[3] Himpunan disebut juga kumpulan, kelompok, gugus, atau set.[4]
Himpunan adalah kumpulan semua objek yang mungkin yang bersifat tertentu menurut aturan yang
ditetapkan.[5] Himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu
kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan salah
satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern, dan karenanya, studi mengenai struktur
kemungkinan himpunan dan teori himpunan, sangatlah berguna.[6]
Berdasarkan beeberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa himpunan dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan atau koleksi obyek-obyek (kongkret maupun abstrak) yang mempunyai kesamaan sifat
tertentu menurut aturan yang dipakai dalam taematika.
Himpunan cakupannya sangat luas dan dapat secara mudah dimengerti sehingga kumpulan objek belum
dapat dikatakan sebagai sebuah himpunan kecuali jika terdapat tiga syarat berikut:
1. Koleksi atau kumpulan objek harus menggambarkan secara jelas. Artinya bahwa suatu himpunan
harus mampu menentukan secara jelas objek-objek yang dimiliki oleh himpunan.
2. Objek-objek dari himpunan harus terpisah tidak ada objek yang muncul atau disebut dua kali.
3. Objek-objek suatu himpunan dapat disebut satu per satu, tanpa ada tingkatan. Misalnya, himpunan
huruf-huruf a, b, c adalah sama dengan himpunan huruf-huruf b, c, a atau c, a, b.
1. Contoh Himpunan
Dari ketujuh contoh diatas dapat dilihat bahwa kalimat-kalimat diatas termasuk kedalam himpunan,
karena anggota-anggotanya real adanya dan dapat disebutkan.
Dari kelima contoh diatas dapat dilihat bahwa contoh diatas tidak termasuk kedalam himpunan, karena
anggota-anggotanya tidak real/tidak dapat disebutkan (Anggotanya tidak jelas, masih bersifat umum).
Cara daftar yaitu menyatakan suatu himpunan dengan menuliskan satu per satu lambang anggota-
anggotanya di antara tanda kurung kurawal. Cara ini biasanya digunakan untuk himpunan-himpunan
yang diskret.
Contoh:
A = {a, b, c, d, e}
N = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, ...}
Contoh:
N = { x| x Z ˄ x > 3 }
3. Fungsi Karakteristik
Fungsi karakteristik yaitu fungsi dari himpunan semesta X ke himpunan {0, 1}. Suatu himpunan semesta
A dalam semesta X dapat dinyatakan dengan karakteristik.
xA : X → {0, 1}
xA(x) =
untuk setiap x X
Contoh:
A = { x | x adalah salah satu dari empat huruf terakhir dari abjad} dapat dinyatakan dengan
menggunakan fungsi karakteristik, yaitu
xA(x) =
Cara Perincian (Rule Method) yaitu anggota himpunan ditulis atas dasar sifat dari anggota bilangan
tersebut.
Contoh:
Jika C termasuk kedalam himpunan bilangan real antara 0 dan 1, maka: C = (x : 0 < x < 1)
5. Metode kata-kata
Metode kata-kata yaitu anggota himpunannya dinyatakan dengan kata-kata atau dengan kalimat.
Contoh:
“Himpunan A terdiri atas bilangan bulat positif”
Penyajian himpunan dengan diagram Venn ditemukan oleh seorang ahli matematika Inggris bernama
John Venn tahun 1881. Himpunan semesta digambarkan dengan segiempat dan himpunan lainnya
dengan lingkaran di dalam segiempat tersebut.
D. Macam-macam Himpunan
1. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan kosong dapat dinotasikan
dengan Ø atau bisa dengan (). Misalnya, C adalah himpunan bilangan cacah yang kurang dari nol. Jadi,
himpunan C dapat kamu notasikan C = Ø atau C = ().
Berbeda dengan himpunan kosong, himpunan nol adalah himpunan yang anggotanya hanya satu unsur
yaitu 0.
2. Himpunan Bagian
Himpunan A adalah himpunan bagian dari himpunan B jika anggota himpunan A merupakan anggota
dari himpunan B. Notasi yang digunakan untuk menyatakan himpunan bagian adalah notasi . Jadi jika
himpunan A merupakan himpunan bagian dari B maka dapat ditulis A ⊂ B
Jika H adalah sebuah himpunan dengan n anggota maka banyaknya himpunan bagian dari H adalah 2n.
Contoh :
Penyelesaian:
Himpunan J memiliki 5 anggota. Jadi, n(J) = 5. Dengan demikian, banyaknya himpunan bagian dari J
adalah 25 = 32 himpunan.
3. Himpunan Semesta
Himpunan semesta adalah himpunan yang membuat semua anggota himpunan yang sedang
dibicarakan. Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan huruf S. Misalnya, namakan himpunan
bilangan cacah dengan nama s maka kamu dapat menuliskan S = {1, 2, 3, ...}.
Contoh:
A = { pepaya, apel}
B = { anggur, melon}
C = { semangka, jeruk}
4. Himpunan kuasa
Himpunan kuasa adalah himpunan A didefinisikan sebagai himpunan yang anggotanya adalah
himpunan-himpunan bagian dari A. Nyatakan himpunan kuasa A dengan 2A. Jika sebuah himpunan A
terbatas, artinya A mempunyai n elemen maka himpunan kuasa dari A dapat diperlihatkan mempunyai
elemen-elemen sebanyak 2n. Himpunan semesta U dengan dengan elemen-elemen, mulai dari tidak
mempunyai elemen hingga mempunyai tiga elemen yang ditunjukan pada tabel di bawah ini.
n(U)
1.
2.
3.
4.
...
{x}
{x,y}
{x,y,z}
{...}
...
{}
{, {x}}
{...}
1 = 20
2 = 21
4 = 22
8 = 23
...
5. Himpunan Berhingga
Himpunan berhingga adalah suatu himpunan yang jumlah (banyak) anggotanya (jumlah elemennya)
dapat dihitung/terhingga/terbatas.
Contoh:
Himpunan tak hingga adalah suatu himpunan yang jumlah (banyak) anggotanya tidak terbatas atau tak
hingga.
Contoh:
A= {bilangan genap},
B= {bilangan ganjil}.
7. Himpunan Ekuivalen
Himpunan ekuivalen adalah himpunan A dan B dikatakan ekuivalen jika banyak anggota kedua
himpunan tersebut sama.
n(A) = n(B)
Contoh :
8. Himpunan Lepas
Himpunan lepas adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya tidak ada yang sama.
Contoh:
C = {1, 3, 5, 7}
D = {2, 4, 6}
Catatan: Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua himpunan itu tidak
mempunyai satu pun anggota yang sama.
Bila setiap anggota himpunan A juga merupakan anggota himpunan B, begitu pula sebaliknya.
Dinotasikan dengan A=B
Contoh :
A ={ c,d,e}
B={ c,d,e }
Maka A = B
Penjelasan: Himpunan equal atau himpunan sama,memiliki dua buah himpunan yang anggotanya sama
misalkan anggota himpunan A {c,d,e} maka himpunan B pun akan memiliki anggota yaitu {c,d,e}.
Operasi himpunan adalah aturan untuk menghasilkan himpunan dari satu atau lebih himpunan yang
diketahui. Operasi dengan satu himpunan disebut operasi uner, sedangkan operasi dengan dua
himpunan disebut operasi biner. Ada enam buah operasi pada himpunan, diantaranya sebagai berikut:
1. Komplemen
Komplemen dari himpunan A dalam semesta X, dengan notasi A', adalah himpunan semua anggota
semesta yang bukan anggota himpunan A, yaitu
A' = { x X | x A}
Jika A adalah himpunan semua laki-laki dalamsemesta himpunan semua manusia, maka A' adalah
himpunan semua perempuan.
2. Gabungan
Gabungan dua buah himpunan A dan B, dengan notasi
AB
adalah himpunan semua elemen dalam semesta yang merupakan anggota himpunan A atau anggota
himpunan B, yaitu
AB = { x | x A ˅ x B}
3. Irisan
A B
adalah himpunan semua elemen dalam semesta yang merupakan anggota himpunan A dan sekaligus
anggota himpunan B, yaitu
A B = { x | x A ˄ x B}
Bila A B = , maka A dan B disebut himpunan saling asing atau saling lepas. Misalnya, himpunan A dan
komplemennya adalah saling asing, sebab
A A' = { x | x A ˄ x A'} = { x | x A ˄ x A} =
4. Selisih
A-B
adalah himpunan semua elemen dalam semesta yang merupakan anggota himpunan A dan bukan
anggota himpunan B, yaitu
A-B = { x | x A ˄ x B}
A-B = { x | x A ˄ x B}
= { x | x A ˄ x B'}
= A B'
5. Selisih Simetrik
AƟB
adalah himpunan semua elemen dalam semesta yang merupakan anggota himpunan A-B atau
himpunan B-A, yaitu
A Ɵ B = (A-B) (B-A)
6. Darab Cartesius
A B
A B = {(x, y) | x A ˄ y B}
Anggota dari A B adalah pasangan terurut (x,y) yaitu sepasang elemen yang urutannya
diperhatikan: komponen pertama dari pasangan itu adalah anggota himpunan A dan komponen kedua
dari pasangan itu adalah anggota himpunan B, dan tidak boleh dibalik (ditukar tempat). Jadi, pada
umumnya A B B A
Operasi Komplemen dalam himpunan termasuk kedalam operasi uner, sedangkan gabungan, irisan,
selisih, selisih simetrik, dan darab cartesius merupakan operasi biner.
Ada juga cara lain yang dapat digunakan untuk penulisan himpunan yaitu dengan diagram venn.
7. Diagram Venn
A'
Diagram venn adalah suatu cara graÞs yang sering digunakan untuk menggambarkan himpunan dan
operasi-operasi himpunan. Diagram ini diberi nama