Anda di halaman 1dari 30

Strategi Pembelajaran Pada

Siswa Madrasah di Daerah 3T


Dengan Menggunakan
Teknologi Sederhana

Abstract
Modul ini mencakup materi tentang pengenalan teknologi
sederhana dalam pembelajaran jarak jauh

Hj. NELY SYAFRIDAH HARAHAP, S.Pd., M.Si.


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................... i


I. Pendahuluan ......................................................................................................... 1
II. Pengenalan Teknologi Sederhana ......................................................................... 3
1. Keuntungan teknologi sederhana ..................................................................... 5
2. Kelemahan teknologi sederhana ....................................................................... 6
III. Pembelajaran Jarak Jauh ....................................................................................... 7
1. Pengertian pembelajaran jarak jauh ................................................................. 7
2. Teknologi sederhana yang bisa dimanfaatkan.................................................. 7
3. Keuntungan dan tantangan pembelajaran jarak jauh ........................................ 8
IV. Pemanfaatan Internet dan Komputer .................................................................... 9
1. Pengertian internet dan komputer..................................................................... 9
2. Bagaimana menggunakan internet dan komputer ............................................ 10
3. Cara mengakses sumber belajar online dengan teknologi sederhana ............... 11
4. Optimasi penggunaan komputer dalam pembelajaran di daerah 3 T ............... 14
V. Aplikasi Pembelajaran Interaktif .......................................................................... 15
VI. Pemanfaatan Sumber Daya Lokal ......................................................................... 16
1. Pengertian sumber daya lokal........................................................................... 16
2. Bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal ................................................. 17
3. Keuntungan memanfaatkan sumber daya lokal untuk pembelajaran ............... 18
VII. Pengembangan Kurikulum Kreatif ....................................................................... 19
1. Pengertian kurikulum kreatif ............................................................................ 19
2. Bagaimana mengembangkan kurikulum kreatif............................................... 21
3. Menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan .................................................. 22
VIII. Pelatihan dan Pembinaan Guru ............................................................................. 23
1. Pentingnya pelatihan dan pembinaan guru ...................................................... 23
2. Materi yang perlu disampaikan dalam pelatihan dan pembinaan guru ........... 24
IX. Evaluasi dan Pemantauan ...................................................................................... 25
1. Pengertian evaluasi dan pemantauan ................................................................ 24
2. Bagaimana mengevaluasi keefektifan dan keberhasilan pembelajaran............ 26
3. Pentingnya pemantauan terhadap penggunaan teknologi sederhana ............... 27
X. Kesimpulan ........................................................................................................... 28

i
“Strategi Pembelajaran Pada Siswa Madrasah di Daerah 3T Dengan Menggunakan
Teknologi Sederhana ”

I. Pendahuluan
Wilayah daerah 3T merupakan wilayah yang memiliki akses terbatas
terhadap tekhnologi, sehingga menjadi tantangan bagi pengembangan
pendidikan dan pembelajaran. Namun, perkembangan tekhnologi yang semakin
pesat membuat teknologi sederhana dapat dimanfaatkan sebagai solusi dalam
pembelajaran di daerah 3T.
Modul ini didesain untuk memperkenalkan strategi pembelajaran
dengan teknologi sederhana untuk daerah 3T. Modul ini mencakup materi
tentang pengenalan teknologi sederhana dalam pembelajaran jarak jauh,
pemanfaatan smartphone, proyektor, audio player, alat pengukur, radio,
internet, komputer, kamera digital, aplikasi pembelajaran interaktif,
pemanfaatan sumber daya lokal, pengembangan kurikulum kreatif, pelatihan
dan pembinaan guru serta evaluasi dan pemantauan.
Diharapkan modul ini dapat membantu para guru di daerah 3T untuk
mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan efektif dengan
memanfaatkan tekhnologi sederahana yang ada disekitar kita dan digenggaman
kita. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan
membuka peluang yang lebih luas bagi para siswa untuk meraih cita cita dan
kesuksesan dimasa depan

• Tujuan modul
1. Memperkenalkan teknologi sederhana yang dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran di wilayah daerah 3T.
2. Meningkatkan pemahaman tentang strategi pembelajaran dengan teknologi
sederhana untuk wilayah daerah 3T.
3. Menyediakan informasi dan strategi pelatihan dan pembinaan guru dalam
penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran diwilayah 3T

1
• Manfaat modul
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru di wilayah 3T dalam
memanfaatkan teknologi sederhana dalam pembeajaran
2. Memberikan solusi alteernatif dalam pembelajaran di wilayah daerah 3T
yang terbatas aksesnya terhadap teknologi
3. Meningkatkan motovasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
4. Meningkatkan kualitas pendidikan

2
II. Pengenalan teknologi sederhana
• Pengertian teknologi sederhana
Teknologi sederhana dalam pembelajaran pada siswa madrasah adalah
penggunaan teknologi yang sederhana dan mudah dipahami untuk mendukung
proses belajar mengajar. Teknologi sederhana dapat membantu siswa untuk
memahami materi pelajaran dengan lebih baik dan menyenangkan
Teknologi sederhana dalam konteks strategi pembelajaran pada siswa
madrasah di daerah 3T adalah penggunaan teknologi sederhana sebagai alat
bantu pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa di madrasah
di daerah 3T. Strategi pembelajaran dengan menggunakan teknologi sederhana
bertujuan untuk memfasilitasi pembelajaran siswa dan membantu mengatasi
kendala aksesibilitas yang umum terjadi di daerah terpencil, seperti kurangnya
fasilitas pembelajaran dan jangkauan akses internet yang terbatas. Dengan
teknologi sederhana, guru dan siswa dapat memanfaatkan teknologi yang ada
disekitar mereka dengan biaya yang terjangkau dan mudah diakses.
Selain itu, teknologi sederhana juga dapat digunakan untuk membuat
media pembelajaran yang menarik seperti vidio pembelajaran, animasi dan
simulasi. Dengan adanya media pembelajaran yang menarik, siswa akan lebih
tertarik dan termotivasi untuk belajar.
Teknologi sederhana juga dapat membantu siswa untuk
mengembangkan kreativitas dan kemampuan berfikir kritis melalui penggunaan
perangkat lunak atau aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat presentasi,
membuat video, dan mengolah data. Dengan adanya tekhnologi sederhana ini,
siswa dapat belajar dengan lebih interaktif dan adapat lebih mudah untuk
mengaplikasikan keterampilan yang telah dipelajari
• Jenis-jenis teknologi sederhana yang bisa dimanfaatkan di daerah 3T
1. Smartphone. Dalam kondisi yang terbatas untuk membeli laptop atau
tablet smartphone dapat digunakan sebagai alat bantu belajar. Dengan
adalah smartphone, siswa dapat mengakses sumber belajar seperti e-
book, vidio pembelajaran dan aplikasi pendidikan

3
2. Proyektor. Proyektor dapat digunakan untuk menampilkan materi
pembelajaran pada layar besar sehingga siswa dapat melihat dengan
lebih jelas. Proyektor juga dapat digunakan untuk menampilkan video
pembelajaran dan presentasi yang menarik.
3. Audio player. Audio player dapat digunakan untuk memutar rekaman
audio seperti lagu atau bacaan yang dan membantu siswa dalam
mempelajari keterampilan berbicara dan mendengarkan
4. Alat pengukur. Alat pengukur seperti termometer, timbangan dan
meteran dapat digunakan untuk mengukur sifat-sifat objek dan benda
yang dapat membantu siswa dalam mempelajari sains dan matematika
5. Mesin jahit. Mesin jahit dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran
seperti ekskul menjahit untuk mengajarkan keterampilan menjahit
kepada siswa, yang dapat membantu mereka dalam mempelajari
teknologi dan keterampilan kreatif
6. Radio Komunikasi. Radio komunikasi dapat digunakan untuk
menghubungkan siswa dan guru di wilayah yang teerpencil dan adapat
digunakan untuk mengirim dan menerima informasi, yang sangat
berguna dalam keadaan darurat atau bencana alam.
7. Kamera Digital. Kamera digital dapat digunakan untuk mengambil
gambar dan video yang berkaitan dengan materi pelajaran, seperti foto-
foto flora dan fauna, yang dapat membantu siswa memahami dan
mempelajari tentang lingkungan sekitarnya.
Pemanfaatan teknologi sederhana dapat membantu siswa di daerah 3T
dalam memperoleh akses pendidikan yang lebih baik dan meningkatkan
keterampilan mereka.

4
• Keuntungan dan kelemahan teknologi sederhana
1. Keuntungan teknologi sederhana
- Menghemat biaya : teknologi sederhana seperti smartphone, dan
proyektor memiliki harga yang terjangkau, sehingga dapat menghemat
biaya dalam pembelian perangkat pendukung pembelajaran
- Meningkatkan kualitas pembelajaran, teknologi sederhana dapat
membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara
menyajikan materi pelajaran yang lebih menarik dan interaktif, sehingga
dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.
- Meningkatkan aksebilitas. Pemanfaatan teknologi sederhana dapat
membantu meningkatkan aksesibilitas pendidiakn di daerah 3T, yang
seringkai terbatas oleh akses terhadap sumber daya dan infrastruktur.
- Meningkatkan keterampilan siswa. Teknologi sederhana juga dapat
membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan seperti
keterampilan teknologi informasi, kreativitas, dan berfikir kritis, yang
sangat berguna untuk masa depan mereka.
- Meningkatkan efektifitas pembelajaran . dengan teknologi sederhana,
guru dapatmenyajikan materi pelajaran secara lebih visual dan
interaktif, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi yang diajarkan.
- Meningkatkan keterampilan teknologi siswa. Penggunaan teknologi
sederhana dalam pembelajaran dapat membantu siswa mengembangkan
keterampilan teknologi yang dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari
dan dalam karir masa depan mereka.
- Memperluas akses pendidkan. Teknologi sederhana dapat digunakan
untuk menyediakan akses pendidikan yang lebih luas bagi siswa di
daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh sumber daya pendidikan yang
tradisional.
- Meningkatkan motivasi dan mnat belajar siswa. Pengunaan teknologi
sederhana dalam pembelajaran dapat membuat pembelajaran menjadi
lebih menarik dan interaktif, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan
minat belajar siswa.

5
2. Kelemahan teknologi sederhana
- Keterbatasan tenaga pengajar.
Tenaga pengajar yang terbatas dan belum terbiasa dengan penggunaan
teknologi sederhana dapat menjadi kendala dalam penerapan teknologi
sederhana dalam pembelajaran.
- Keterbatasan sumber daya: Di daerah 3T, sumber daya seperti listrik dan
air dapat menjadi kendala dalam penggunaan teknologi sederhana dalam
pembelajaran
- Terbatasnya fitur.
Terbatasnya fitur. Teknologi sederhana seringkali memiliki fitur yang
terbatas dibandingkan teknologi yang lebih canggih, sehingga mungkin
tidak dapat menangani semua kebutuhan pembelajaran.
- Terbatasnya pengembangan.
Teknologi sederhana cenderung memiliki kemampuan pengembangan
yang terbatas, sehingga mungkin tidak dapat diupgrade ke versi yang
lebih canggih atau mendukung aplikasi pembelajaran yang lebih
kompleks.
- Terbatasnya konektivitas.
Di daerah 3T, seringkali terdapat masalah terkait konektivitas internet
dan jaringan, yang dapat menghambat pemanfaatan teknologi sederhana
dalam pembelajaran.
- Perangkat teknologi sederhana cenderung mudah rusak.
Perangkat teknologi sederhana seringkali tidak tahan lama dan mudah
rusak, sehingga perlu dijaga dengan baik agar dapat digunakan dalam
jangka waktu yang lama.
- Terbatasnya daya tahan: Teknologi sederhana seringkali memiliki daya
tahan yang lebih rendah dibandingkan teknologi yang lebih canggih,
sehingga mungkin memerlukan pemeliharaan yang lebih sering

6
III. Pembelajaran Jarak jauh
1. Pengertian pembelajaran jarak jauh
Pembelajaran jarak jauh adalah bentuk pembelajaran yang dilakukan
dengan cara siswa dan guru berinteraksi secara terpisah dalam waktu dan tempat
yang berbeda. Pembelajaran jarak jauh ini dapat diaplikasikan sebagai strategi
pembelajaran pada siswa madrasah di daerah 3T, yang sulit dijangkau dan
terisolasi dari akses pendidikan yang berkualitas.
Namun, dalam mengaplikasikan pembelajaran jarak jauh pada siswa
madrasah di daerah 3T, perlu memperhatikan berbagai faktor seperti
ketersediaan teknologi dan jaringan internet yang memadai, pendidik dan siswa
yang terampil dalam penggunaan teknologi, serta dukungan dari keluarga dan
masyarakat dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh. Dengan demikian,
strategi pembelajaran jarak jauh pada siswa madrasah di daerah 3T harus
dirancang dengan matang dan melibatkan semua pihak terkait
2. Teknologi sederhana yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran jarak jauh
(radio, televisi, ponsel)
- Radio.
Radio merupakan teknologi yang sangat sederhana dan murah untuk
digunakan sebagai media pembelajaran jarak jauh. Program-program radio
yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran jarak jauh termasuk siaran
berita, siaran acara pendidikan, dan siaran interaktif yang melibatkan siswa
dan guru. Siswa di daerah 3T dapat mengakses program-program ini dengan
mudah menggunakan radio yang murah dan mudah didapatkan.
- Televisi.
Televisi juga merupakan media yang efektif untuk pembelajaran jarak jauh.
Program-program televisi yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran
jarak jauh termasuk siaran acara pendidikan, video pelajaran, dan siaran
dokumenter. Siswa di daerah 3T dapat mengakses program-program ini
dengan mudah menggunakan televisi yang murah dan mudah didapatkan.
- Smartphone.
Smartphone dapat digunakan sebagai media pembelajaran jarak jauh
melalui aplikasi e-learning dan platform belajar online. Aplikasi ini dapat
diunduh dengan mudah dan siswa dapat mengaksesnya menggunakan
smartphone yang mereka miliki. Smartphone juga dapat digunakan untuk

7
komunikasi antara siswa dan guru melalui pesan singkat atau aplikasi pesan
instan lainnya.
Dalam penggunaan teknologi sederhana untuk pembelajaran jarak
jauh, penting untuk memastikan adanya dukungan dan bimbingan bagi
siswa, baik dari guru, keluarga, atau masyarakat setempat, untuk
memastikan bahwa siswa dapat mengakses dan memanfaatkan teknologi
tersebut dengan baik. Selain itu, penting juga untuk memastikan adanya
jaringan internet dan sinyal yang memadai di daerah 3T untuk mendukung
pembelajaran jarak jauh melalui teknologi sederhana
3. Keuntungan dan tantangan pembelajaran jarak jauh dengan teknologi sederhana
- Akses pembelajaran yang lebih mudah dan fleksibel.
Dengan menggunakan teknologi sederhana seperti radio, televisi, atau
ponsel, siswa di daerah terpencil dapat mengakses pembelajaran tanpa harus
meninggalkan daerah tempat tinggal mereka.
- Biaya yang lebih terjangkau.
Teknologi sederhana seperti radio, televisi, dan ponsel lebih murah dan
terjangkau dibandingkan dengan teknologi canggih lainnya, sehingga dapat
memungkinkan siswa di daerah 3T untuk mengakses pembelajaran
berkualitas tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.
- Meningkatkan partisipasi dan motivasi siswa.
Pembelajaran jarak jauh dengan teknologi sederhana dapat meningkatkan
partisipasi dan motivasi siswa karena siswa dapat belajar dengan lebih
mandiri dan fleksibel.

Namun, pembelajaran jarak jauh dengan teknologi sederhana juga memiliki


tantangan, antara lain:
- Keterbatasan jangkauan teknologi.
Teknologi sederhana seperti radio dan televisi memiliki jangkauan yang
terbatas, sehingga tidak semua siswa di daerah 3T dapat mengaksesnya
dengan mudah.
- Keterbatasan interaksi sosial.
Pembelajaran jarak jauh dengan teknologi sederhana dapat mengurangi
interaksi sosial antara siswa dan guru, sehingga siswa dapat merasa
terisolasi dan kurang terhubung.

8
- Keterbatasan interaksi dan umpan balik: Dalam pembelajaran jarak jauh
dengan teknologi sederhana, interaksi dan umpan balik antara siswa dan
guru dapat menjadi terbatas, sehingga sulit untuk memastikan pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran.
- Keterbatasan ketersediaan dan kualitas teknologi: Di daerah 3T,
ketersediaan dan kualitas teknologi mungkin tidak selalu memadai,
sehingga dapat menghambat siswa dalam mengakses pembelajaran jarak
jauh dengan teknologi sederhana.
- Dalam mengatasi tantangan ini, perlu adanya upaya dan dukungan dari
berbagai pihak, seperti pemerintah, sekolah, guru, keluarga, dan masyarakat
setempat untuk memastikan adanya akses dan dukungan yang memadai bagi
siswa di daerah 3T untuk dapat mengakses pembelajaran jarak jauh dengan
teknologi sederhana.
IV. Pemanfaatan Internet dan Komputer
1. Pengertian internet dan komputer
- Prof. Dr. Bambang Sumantri, M.Sc. (2009) dalam bukunya "Internet,
Komputer, dan Masyarakat: Perspektif Sosiologi" mendefinisikan internet
sebagai jaringan global yang menghubungkan jutaan komputer yang
beroperasi pada berbagai platform dan sistem operasi yang berbeda,
sedangkan komputer merupakan sebuah perangkat elektronik yang mampu
memproses informasi secara cepat dan akurat.
- Dr. Priyono, M.Pd. (2018) dalam penelitiannya "Pengaruh Penggunaan
Komputer terhadap Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar" mendefinisikan
komputer sebagai sebuah perangkat elektronik yang memiliki kemampuan
untuk mengolah data dan informasi secara digital.
- Prof. Dr. Rully Khairul Anwar (2016) dalam bukunya "Dampak Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran" mengartikan internet
sebagai sebuah jaringan komunikasi global yang menghubungkan antara
satu komputer dengan komputer lainnya melalui perangkat lunak tertentu,
sedangkan komputer adalah alat yang mampu mengolah data dan informasi
secara digital.
- Dr. Anhar Gonggong, M.T. (2017) dalam bukunya "Pengantar Teknologi
Informasi" mengartikan internet sebagai jaringan komunikasi global yang
menghubungkan jutaan komputer di seluruh dunia dan memungkinkan
pengguna untuk berinteraksi secara online. Sedangkan komputer adalah alat
yang dapat digunakan untuk mengolah, menyimpan, dan memproses data
secara digital.
- Hikmatullah, dalam bukunya yang berjudul "Internet untuk Pemula" yang
diterbitkan pada tahun 2016, menyatakan bahwa internet adalah jaringan

9
komputer yang terdiri dari jutaan komputer yang saling terhubung dan
saling bertukar informasi melalui berbagai protokol komunikasi.
- Jaka Wijaya, dalam penelitiannya yang berjudul "Pengaruh Penggunaan
Internet terhadap Kecerdasan Emosional Remaja" yang dipublikasikan pada
tahun 2015, mengartikan internet sebagai sarana komunikasi global yang
memungkinkan pertukaran informasi dan koneksi antar pengguna di seluruh
dunia.
- Bambang Hariadi, dalam bukunya yang berjudul "Pengenalan Teknologi
Informasi dan Komputer" yang diterbitkan pada tahun 2014, menyatakan
bahwa komputer adalah mesin elektronik yang mampu menerima input,
mengolah data, dan menghasilkan output dengan kecepatan yang sangat
tinggi.
- Sutanto Hadisupadmo, dalam penelitiannya yang berjudul "Pengaruh
Penggunaan Komputer terhadap Produktivitas Kerja Karyawan" yang
dipublikasikan pada tahun 2012, mengartikan komputer sebagai alat bantu
yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan
dengan cara mempermudah akses dan pengolahan data

2. Bagaimana menggunakan internet dan komputer di daerah terpencil

Pemanfaatan teknologi digital seperti internet dan komputer di daerah


terpencil masih menjadi tantangan yang besar. Terutama jika infrastruktur
teknologi seperti jaringan internet yang belum tersedia atau biaya
pengadaannya terlalu mahal untuk sebagian besar penduduk di daerah
tersebut. Namun, teknologi digital masih memiliki potensi besar untuk
membantu masyarakat di daerah terpencil untuk mengatasi berbagai
masalah dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Berikut beberapa cara sederhana untuk menggunakan internet dan komputer


di daerah terpencil:

- Membuat dan Menggunakan Email Pertama-tama, masyarakat di


daerah terpencil dapat membuat dan menggunakan email sebagai
sarana komunikasi online. Hal ini akan memudahkan mereka dalam
mengirimkan dan menerima berbagai informasi, seperti surat,
dokumen atau bahkan foto, tanpa harus melakukan perjalanan jauh.
Selain itu, email juga dapat digunakan untuk melakukan berbagai
transaksi online seperti membayar tagihan atau memesan barang
secara online.
- Memanfaatkan Jaringan WiFi Jika jaringan internet tersedia,
masyarakat di daerah terpencil dapat memanfaatkan jaringan WiFi
untuk mengakses internet dengan biaya yang lebih murah. Banyak
tempat seperti pusat kota, stasiun kereta api atau terminal bis yang
menyediakan akses WiFi secara gratis atau dengan biaya yang
terjangkau.

10
- Menggunakan Smartphone atau Tablet Jika komputer terlalu mahal
atau sulit didapatkan, smartphone atau tablet dapat menjadi alternatif
yang lebih terjangkau untuk mengakses internet. Banyak aplikasi
seperti WhatsApp atau Facebook Messenger yang dapat digunakan
untuk melakukan komunikasi online dengan teman atau keluarga.
- Mengakses Internet Melalui Pusat Akses Publik Beberapa daerah
terpencil juga memiliki pusat akses publik yang menyediakan akses
internet dengan biaya yang terjangkau atau bahkan gratis. Pusat
akses publik ini dapat berupa perpustakaan, pusat kegiatan
masyarakat atau bahkan pusat pelayanan keagamaan.
- Menggunakan Teknologi Satelit Teknologi satelit dapat menjadi
alternatif untuk mengatasi masalah akses internet di daerah
terpencil. Meskipun biaya pengadaan teknologi satelit tergolong
mahal, teknologi ini dapat memberikan akses internet yang cukup
cepat dan stabil di daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan internet
tradisional.
- Pemanfaatan internet dan komputer di daerah terpencil memang
masih memiliki berbagai tantangan. Namun, dengan teknologi
sederhana dan biaya yang terjangkau, masyarakat di daerah terpencil
dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas
hidup mereka. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga swasta
perlu bekerja sama untuk memperluas akses internet dan
memberikan pelatihan dalam penggunaan teknologi digital kepada
masyarakat di daerah terpencil.

3. Cara mengakses sumber belajar online dengan teknologi sederhana

Mengakses sumber belajar online merupakan salah satu cara efektif dalam
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Namun,
tidak semua orang memiliki akses ke teknologi modern seperti komputer
atau smartphone yang memungkinkan mereka untuk mengakses sumber
belajar online dengan mudah. Berikut ini adalah beberapa cara untuk
mengakses sumber belajar online dengan teknologi sederhana:

- Menggunakan Perpustakaan atau Pusat Informasi Publik Banyak


perpustakaan atau pusat informasi publik yang menyediakan akses
internet gratis untuk masyarakat. Dengan mengunjungi
perpustakaan atau pusat informasi publik terdekat, masyarakat dapat
mengakses berbagai sumber belajar online tanpa perlu memiliki
perangkat sendiri.
- Menggunakan Pusat Komunitas atau Rumah Pintar.

11
Beberapa daerah telah memiliki pusat komunitas atau rumah pintar
yang menyediakan akses internet dan perangkat teknologi sederhana
seperti komputer atau tablet. Masyarakat dapat mengunjungi pusat
komunitas atau rumah pintar ini untuk mengakses berbagai sumber
belajar online.
- Menggunakan Perangkat yang Mudah Diakses.
Jika tidak memiliki akses ke komputer atau smartphone, masyarakat
dapat memanfaatkan perangkat yang mudah diakses seperti telepon
seluler. Meskipun terbatas dalam kemampuannya, telepon seluler
dapat digunakan untuk mengakses sumber belajar online seperti
video tutorial, artikel, dan lain sebagainya.
- Menggunakan WiFi Gratis di Tempat Umum.
Beberapa tempat umum seperti kafe, pusat perbelanjaan, atau stasiun
kereta api menyediakan akses WiFi gratis. Dengan memanfaatkan
jaringan WiFi ini, masyarakat dapat mengakses berbagai sumber
belajar online tanpa perlu membayar biaya akses internet.
- Menggunakan Jaringan Satelit.
Untuk daerah yang jauh dari pusat kota atau daerah yang sulit
dijangkau oleh jaringan internet, masyarakat dapat memanfaatkan
jaringan satelit sebagai alternatif. Meskipun biaya pengadaannya
tergolong mahal, teknologi satelit memungkinkan masyarakat untuk
mengakses sumber belajar online di mana saja.
- Mencari Sumber Belajar Online.
Sumber belajar online bisa ditemukan melalui mesin pencari seperti
Google, Bing, atau Yahoo. Cukup ketikkan kata kunci yang sesuai
dengan topik yang ingin dipelajari di kolom pencarian, maka akan
muncul banyak pilihan sumber belajar online seperti website, blog,
atau kanal YouTube.
- Menggunakan Aplikasi Pembelajaran Online.
Ada banyak aplikasi pembelajaran online yang bisa diunduh secara
gratis dari Google Play Store atau App Store. Beberapa aplikasi
populer untuk pembelajaran online adalah Khan Academy,
Duolingo, dan Coursera. Aplikasi ini menyediakan berbagai macam
materi pelajaran dan bahasa yang dapat dipelajari secara mandiri
dengan menggunakan teknologi sederhana seperti smartphone atau
tablet.

12
- Bergabung di Komunitas Online.
Bergabung dengan komunitas online juga bisa menjadi cara yang
efektif untuk memperoleh sumber belajar online. Ada banyak
komunitas online seperti grup Facebook, forum, atau grup Telegram
yang membahas topik tertentu atau bahkan menyediakan kelas
online. Bergabung di komunitas online ini memungkinkan untuk
bertukar informasi dan belajar dari orang lain dengan teknologi
sederhana seperti smartphone atau komputer.
- Menggunakan Sumber Belajar Online yang Telah Terdownload.
Jika akses internet terbatas atau lambat, sumber belajar online yang
telah terdownload sebelumnya bisa menjadi alternatif. Banyak
sekali sumber belajar online yang dapat diunduh seperti video
tutorial, e-book, atau presentasi. Sumber belajar online yang
terdownload bisa disimpan di komputer atau smartphone untuk
dipelajari secara offline.
- Memanfaatkan Jaringan WiFi.
Jaringan WiFi adalah salah satu cara terbaik untuk mengakses
sumber belajar online dengan teknologi sederhana. Banyak sekali
tempat seperti kafe, pusat perbelanjaan, atau perpustakaan yang
menyediakan akses WiFi secara gratis atau dengan biaya yang
terjangkau. Dengan menggunakan teknologi sederhana seperti
smartphone atau tablet, sumber belajar online bisa diakses dengan
mudah melalui jaringan WiFi

Dengan menggunakan teknologi sederhana, masyarakat dapat mengakses


sumber belajar online dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan
mereka. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga pendidikan perlu berupaya
untuk memperluas akses teknologi sederhana dan memberikan pelatihan dalam
penggunaan teknologi digital kepada masyarakat.

13
4. Optimasi penggunaan komputer dalam pembelajaran di daerah 3T

Daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) merupakan daerah yang sulit


dijangkau dan terisolasi, sehingga membutuhkan upaya lebih dalam
mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Berikut adalah
beberapa tips untuk optimalisasi penggunaan komputer dalam pembelajaran di
daerah 3T.

- Mempersiapkan Infrastruktur dan Akses Internet.


Penting untuk memastikan bahwa infrastruktur dan akses internet sudah
tersedia dan memadai di daerah 3T. Hal ini dapat dilakukan dengan
membangun jaringan internet yang stabil dan terjangkau serta
memperbaiki infrastruktur pendukung seperti listrik dan bangunan.
Dalam hal ini, pemerintah dapat berperan aktif untuk membangun
infrastruktur yang memadai dan mendukung pembelajaran
menggunakan teknologi.
- Menyediakan Komputer dan Aksesori.
Pendukung Dalam mengoptimalkan penggunaan komputer dalam
pembelajaran, perlu juga menyediakan komputer dan aksesori
pendukung seperti printer, proyektor, dan sound system. Hal ini dapat
membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran secara
efektif dan interaktif.
- Memanfaatkan Platform Pembelajaran Online.
Pemanfaatan platform pembelajaran online seperti Moodle atau Google
Classroom dapat menjadi solusi yang tepat dalam pembelajaran jarak
jauh di daerah 3T. Platform ini dapat memfasilitasi interaksi antara guru
dan siswa, menyediakan materi pembelajaran yang lengkap, serta
memungkinkan siswa mengumpulkan tugas secara online.
- Melibatkan Masyarakat Lokal.
Penggunaan komputer dalam pembelajaran di daerah 3T juga perlu
melibatkan masyarakat lokal sebagai pengguna dan fasilitator. Dalam
hal ini, dapat dilakukan pelatihan bagi guru dan warga lokal dalam
penggunaan teknologi yang tepat dan efektif dalam pembelajaran.
Selain itu, partisipasi aktif dari masyarakat lokal dapat memperkuat dan
memperluas penggunaan teknologi dalam pembelajaran di daerah 3T.
- Memanfaatkan Konten Edukasi Lokal.
Konten edukasi lokal dapat menjadi sarana yang efektif dalam
memaksimalkan penggunaan komputer dalam pembelajaran di daerah
3T. Dalam hal ini, perlu dikembangkan konten edukasi yang sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik daerah 3T. Konten edukasi dapat
disajikan dalam bentuk video, e-book, atau aplikasi pembelajaran yang
dapat diakses secara online.

14
Dalam mengoptimalkan penggunaan komputer dalam pembelajaran di daerah
3T, perlu dilakukan upaya yang terpadu dan melibatkan berbagai pihak. Selain
itu, perlu pula diingat bahwa penggunaan teknologi dalam pembelajaran
bukanlah satu-satunya solusi, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi dan
karakteristik daerah 3T. Dengan demikian, diharapkan penggunaan komputer
dalam pembelajaran di daerah 3T dapat memberikan manfaat yang optimal bagi
pendidikan dan masyarakat lokal.

V. Aplikasi Pembelajaran Interaktif yang dapat di gunakan di daerah 3T


Daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) memerlukan upaya yang lebih dalam
dalam memfasilitasi pembelajaran dengan menggunakan teknologi. Berikut adalah
beberapa jenis aplikasi pembelajaran interaktif yang dapat digunakan di daerah 3T:

- Quipper adalah aplikasi pembelajaran interaktif yang menawarkan materi


pelajaran dari SD hingga SMA. Aplikasi ini menyediakan video pembelajaran,
latihan soal, dan ujian yang dapat diakses secara online. Quipper juga
menyediakan fitur untuk mengukur kemampuan belajar siswa dan memberikan
rekomendasi belajar yang sesuai.
- Ruangguru adalah aplikasi pembelajaran interaktif yang menyediakan materi
pelajaran dari SD hingga SMA. Aplikasi ini menyediakan video pembelajaran,
latihan soal, dan ujian yang dapat diakses secara online. Selain itu, Ruangguru
juga menyediakan guru les privat online yang dapat membantu siswa dalam
belajar.
- Zenius adalah aplikasi pembelajaran interaktif yang menyediakan materi
pelajaran dari SD hingga SMA. Aplikasi ini menyediakan video pembelajaran,
latihan soal, dan ujian yang dapat diakses secara online. Zenius juga
menyediakan fitur untuk mengukur kemampuan belajar siswa dan memberikan
rekomendasi belajar yang sesuai
- Khan Academy adalah platform pembelajaran online yang menawarkan
berbagai video tutorial, latihan, dan ujian yang dapat diakses secara gratis.
Aplikasi ini dapat membantu siswa memahami berbagai materi pelajaran secara
interaktif dan dapat diakses tanpa koneksi internet yang stabil.
- Duolingo adalah aplikasi pembelajaran bahasa asing yang interaktif dan dapat
diakses secara gratis. Aplikasi ini menawarkan berbagai aktivitas belajar yang
menyenangkan, seperti permainan, latihan, dan ujian untuk meningkatkan
keterampilan berbahasa.
- Kahoot! adalah platform pembelajaran online yang menyediakan permainan
kuis interaktif untuk membantu siswa belajar dengan cara yang menyenangkan
dan interaktif. Aplikasi ini dapat digunakan untuk berbagai jenis pelajaran dan
dapat diakses dengan mudah melalui perangkat seluler.
- Classcraft adalah aplikasi pembelajaran yang dirancang untuk membuat
pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Aplikasi ini menggunakan elemen
game untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, serta memungkinkan
guru untuk memantau perkembangan dan kemajuan siswa.

15
- Seesaw adalah aplikasi pembelajaran online yang dirancang untuk
memudahkan interaksi antara guru, siswa, dan orang tua. Aplikasi ini
menyediakan fitur untuk membuat tugas, mengumpulkan tugas, dan
berkomunikasi secara langsung dengan guru. Aplikasi ini juga dapat diakses
melalui perangkat seluler.
- Edmodo adalah platform pembelajaran online yang dirancang untuk
memudahkan interaksi antara guru dan siswa. Aplikasi ini menyediakan fitur
untuk membuat tugas, mengumpulkan tugas, dan berkomunikasi secara
langsung dengan guru. Aplikasi ini juga dapat diakses melalui perangkat seluler.
- Socrative adalah aplikasi pembelajaran online yang menyediakan fitur untuk
membuat kuis dan latihan interaktif. Aplikasi ini dapat membantu siswa dalam
memahami materi pelajaran dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
- Dalam memilih aplikasi pembelajaran interaktif yang sesuai untuk daerah 3T,
perlu mempertimbangkan faktor ketersediaan akses internet dan perangkat
komputer. Aplikasi yang dapat diakses secara offline atau memiliki ukuran file
yang kecil dapat menjadi alternatif yang tepat dalam kondisi akses internet yang
terbatas

VI. Pemanfaatan Sumber Daya Lokal


1. Pengertian sumber daya lokal

Sumber daya lokal pada siswa madrasah di daerah 3T dapat diartikan sebagai segala
sumber daya yang tersedia di lingkungan sekitar siswa, baik alamiah maupun
budaya, yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sumber daya
lokal ini mencakup berbagai aspek, seperti sumber daya alam (seperti tumbuhan,
binatang, dan bahan alam lainnya), sumber daya manusia (seperti tokoh-tokoh lokal
atau budayawan), serta sumber daya budaya (seperti kearifan lokal, adat istiadat,
dan tradisi).

Sumber daya lokal pada siswa madrasah di daerah 3T sangat penting dalam konteks
pembelajaran karena dapat menjadi media untuk memperkaya pengetahuan dan
keterampilan siswa. Selain itu, penggunaan sumber daya lokal juga dapat
membantu siswa memahami nilai-nilai dan budaya yang melekat pada lingkungan
mereka, sehingga dapat memperkuat identitas dan jati diri siswa.

Contoh pemanfaatan sumber daya lokal pada siswa madrasah di daerah 3T adalah
melalui kegiatan pembelajaran di luar kelas yang berbasis pada pengalaman
langsung. Misalnya, siswa dapat belajar tentang tumbuhan obat yang tumbuh di
sekitar lingkungan mereka, mempelajari teknik pertanian tradisional, atau belajar
tentang seni rupa dan budaya lokal melalui pengamatan langsung dan interaksi
dengan masyarakat setempat.

16
Dalam hal ini, peran guru sangat penting dalam mengenalkan dan memanfaatkan
sumber daya lokal pada siswa madrasah di daerah 3T. Guru dapat melakukan
observasi terhadap sumber daya lokal yang ada di sekitar lingkungan siswa,
kemudian merancang dan mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang tepat
dan relevan dengan konteks daerah tersebut.

Dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang ada di sekitar mereka, diharapkan
siswa madrasah di daerah 3T dapat memiliki pengetahuan yang lebih luas dan
mendalam tentang lingkungan serta kearifan lokal yang melekat pada daerah
tersebut. Hal ini akan membantu meningkatkan kesadaran dan penghargaan
terhadap warisan budaya dan lingkungan, serta membentuk karakter siswa yang
lebih berwawasan lokal dan berdaya saing tinggi di era globalisasi

2. Bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal untuk pembelajaran dengan


menggunakan teknologi sederhana di daerah 3T (membuat media pembelajaran
dari bahan-bahan alami, mengadakan pembelajaran di luar ruangan)

Memanfaatkan sumber daya lokal untuk pembelajaran di madrasah dengan


menggunakan teknologi digitalisasi sederhana dapat membantu meningkatkan
kualitas pembelajaran dan memfasilitasi siswa di daerah 3T untuk mengikuti
perkembangan teknologi. Berikut adalah beberapa cara memanfaatkan sumber
daya lokal untuk pembelajaran di madrasah dengan menggunakan teknologi
digitalisasi sederhana:

- Identifikasi sumber daya lokal yang dapat dimanfaatkan untuk


pembelajaran. Misalnya, bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, batu,
daun, tanah, dan lain-lain.
- Buatlah rencana pembelajaran dengan menggunakan sumber daya lokal dan
teknologi digitalisasi sederhana. Misalnya, membuat media pembelajaran
dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu atau bambu sebagai
bahan dasar, serta menggunakan teknologi digital sederhana seperti kamera,
laptop atau tablet untuk merekam atau memvisualisasikan materi
pembelajaran.
- Libatkan siswa dalam pembuatan media pembelajaran. Kegiatan ini tidak
hanya sebagai sarana pembelajaran, tetapi juga dapat menjadi sarana
pengenalan terhadap sumber daya lokal dan budaya daerah.
- Menggunakan teknologi digitalisasi sederhana seperti penggunaan aplikasi
office seperti Microsoft Office atau Google Docs untuk membuat materi
pembelajaran atau soal-soal latihan. Selain itu, penggunaan internet untuk
mengakses bahan-bahan pembelajaran seperti video, gambar atau teks juga
dapat menjadi sumber belajar yang efektif.
- Pembelajaran di luar ruangan juga dapat dilakukan dengan teknologi
digitalisasi sederhana. Misalnya, menggunakan alat pengamatan sederhana
seperti kamera atau alat pengukur jarak untuk melakukan pengamatan di

17
lapangan. Selain itu, menggunakan peta digital atau GPS dapat membantu
siswa mengenali daerah sekitar dan memperkaya pengalaman
pembelajaran.
- Pastikan untuk memperhatikan aspek keamanan dalam menggunakan
teknologi digitalisasi sederhana. Misalnya, memastikan laptop atau tablet
terlindungi dari virus atau malware, dan memastikan akses internet yang
aman dan stabil.
- Melibatkan komunitas lokal dalam pembelajaran juga dapat menjadi hal
yang positif. Komunitas lokal dapat memberikan informasi mengenai
sumber daya lokal dan budaya daerah serta memfasilitasi kegiatan di luar
ruangan.

Dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan teknologi digitalisasi sederhana


untuk pembelajaran di madrasah, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa dan mengembangkan keterampilan praktis mereka. Selain itu, kegiatan ini
juga dapat mengenalkan kekayaan alam dan budaya daerah yang harus
dilestarikan serta mengurangi ketergantungan terhadap teknologi canggih yang
belum tentu tersedia di daerah 3T

3. Keuntungan memanfaatkan sumber daya lokal untuk pembelajaran

Memanfaatkan sumber daya lokal di madrasah untuk pembelajaran dengan


menggunakan teknologi digitalisasi sederhana memiliki beberapa keuntungan,
antara lain:

- Memperkuat identitas dan kearifan lokal.


Dengan memanfaatkan sumber daya lokal, siswa dapat lebih memahami dan
menghargai nilai-nilai budaya dan tradisi yang ada di daerahnya. Hal ini
juga dapat memperkuat identitas siswa dengan daerah asal mereka.
- Meningkatkan daya kreativitas siswa.
Dengan menggunakan teknologi digitalisasi sederhana untuk
memanfaatkan sumber daya lokal, siswa dapat mengembangkan daya
kreativitas mereka dalam membuat media pembelajaran yang menarik dan
bermanfaat.
- Meningkatkan keterampilan praktis.
Dalam pembelajaran dengan menggunakan teknologi digitalisasi sederhana,
siswa dapat belajar bagaimana cara mengoperasikan berbagai alat dan
aplikasi teknologi sederhana, sehingga dapat meningkatkan keterampilan
praktis siswa.
- Meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Dengan menggunakan teknologi digitalisasi sederhana, siswa dapat lebih
mudah memahami dan mempelajari materi pembelajaran, karena dapat
disajikan secara visual dan interaktif.

18
- Menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan.
Dengan memanfaatkan sumber daya lokal untuk pembelajaran, siswa dapat
memahami pentingnya menjaga kelestarian sumber daya alam dan
lingkungan di daerahnya.
- Mengurangi biaya pembelajaran.
Dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan teknologi digitalisasi
sederhana, biaya pembelajaran dapat ditekan, sehingga dapat membantu
keluarga siswa yang kurang mampu secara ekonomi.
- Menjadi sarana promosi dan pengenalan daerah.
Dengan membuat media pembelajaran yang menarik dan informatif,
madrasah dapat mempromosikan keindahan dan kekayaan alam serta
budaya daerah, sehingga dapat menarik minat orang untuk berkunjung ke
daerah tersebut

VII. Pengembangan Kurikulum Kreatif


1. Pengertian kurikulum kreatif

Berikut adalah pengertian kurikulum kreatif menurut beberapa ahli :

- M. Alwi Dahlan (2016) dalam bukunya "Kurikulum Kreatif: Konsep,


Model, dan Implementasi" menyatakan bahwa kurikulum kreatif adalah
suatu pendekatan dalam pengembangan kurikulum yang menekankan pada
pengembangan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa melalui
pembelajaran yang berpusat pada siswa dan memberikan kesempatan bagi
siswa untuk mengembangkan potensi-potensi mereka.
- Prof. Dr. H. Sugiyono (2018) dalam bukunya "Kurikulum Kreatif:
Implementasi Pendidikan Kreatif dan Inovatif di Era Digital" mengatakan
bahwa kurikulum kreatif adalah pendekatan pendidikan yang menekankan
pada pengembangan kreativitas siswa melalui pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dan memperhatikan kebutuhan,
minat, dan konteks siswa.
- Dr. Syaiful Anwar (2015) dalam bukunya "Kurikulum Kreatif:
Implementasi di Sekolah Dasar" menjelaskan bahwa kurikulum kreatif
adalah pendekatan pendidikan yang menekankan pada pengembangan
kemampuan kreatif siswa melalui pembelajaran yang memberikan
kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan ide-ide baru, berpikir kritis,
dan memecahkan masalah secara inovatif.

19
- Dr. Joko Nugroho (2019) dalam bukunya "Kurikulum Kreatif: Memaknai
Pendidikan Berkualitas di Era Digital" menyatakan bahwa kurikulum
kreatif adalah pendekatan pendidikan yang menekankan pada
pengembangan kreativitas siswa melalui pembelajaran yang
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif serta
memperhatikan aspek-aspek sosial, budaya, dan lingkungan siswa.
- Prof. Dr. H. Mohammad Nuh (2016) dalam bukunya "Pendidikan Kreatif:
Konsep dan Implementasi Kurikulum Kreatif di Indonesia" mengemukakan
bahwa kurikulum kreatif adalah pendekatan pendidikan yang menekankan
pada pengembangan kreativitas siswa melalui pembelajaran yang
memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan
berpikir kreatif dan inovatif serta berwawasan global.
- Dr. H. M. Arief Rahman (2018) dalam bukunya "Kurikulum Kreatif:
Konsep, Model, dan Implementasi di Sekolah Menengah Pertama"
menjelaskan bahwa kurikulum kreatif adalah pendekatan pendidikan yang
menekankan pada pengembangan kemampuan kreatif siswa melalui
pembelajaran yang menantang dan memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mengembangkan potensi-potensi mereka.

Kurikulum kreatif merupakan pendekatan dalam pengembangan kurikulum


yang menekankan pada pengembangan kreativitas dan kemampuan berpikir
kritis siswa. Pendekatan ini mengutamakan pengembangan kemampuan
berpikir kreatif, inovatif, dan produktif siswa, sehingga mereka dapat lebih siap
dalam menghadapi perubahan dan tantangan di masa depan.

Kurikulum kreatif juga memperhatikan kebutuhan dan minat siswa serta


mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan lingkungan tempat siswa
belajar. Kurikulum kreatif memperlihatkan adanya integrasi antara mata
pelajaran, sehingga tercipta hubungan yang erat antara satu mata pelajaran
dengan mata pelajaran lainnya. Oleh karena itu, kurikulum kreatif juga
menekankan pada pembelajaran lintas mata pelajaran yang mencakup aspek-
aspek kreatif seperti seni, musik, dan drama.

Dalam implementasinya, kurikulum kreatif mengharuskan guru untuk lebih


kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran. Guru diharapkan dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memberikan kesempatan
bagi siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Kurikulum
kreatif juga memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan mereka
dalam merancang, menciptakan, dan mempresentasikan karya-karya mereka
secara kreatif dan inovatif.

20
2. Bagaimana mengembangkan kurikulum kreatif dengan teknologi sederhana

Untuk mengembangkan kurikulum kreatif dengan teknologi sederhana untuk


madrasah yang berada di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), kita
dapat melakukan beberapa langkah berikut:

- Menganalisis kebutuhan dan keunikan siswa di daerah 3T Langkah


pertama yang perlu dilakukan adalah menganalisis kebutuhan dan
keunikan siswa yang berada di daerah 3T. Hal ini dapat dilakukan
dengan berbagai cara, seperti melakukan wawancara dengan guru dan
siswa, observasi langsung di lingkungan sekolah, atau melakukan survei
kepada masyarakat setempat.
- Membuat rencana kurikulum Setelah menganalisis kebutuhan dan
keunikan siswa, langkah berikutnya adalah membuat rencana
kurikulum. Kita dapat mengembangkan kurikulum yang menyesuaikan
dengan kebutuhan dan keunikan siswa di daerah 3T, seperti
mengembangkan kurikulum yang lebih berfokus pada keterampilan
praktis dan penerapan teknologi sederhana.
- Membuat konten pembelajaran yang kreatif Dalam mengembangkan
kurikulum kreatif, konten pembelajaran yang kreatif juga perlu
diperhatikan. Anda dapat menggunakan teknologi sederhana, seperti
papan tulis interaktif atau video pembelajaran yang sederhana namun
efektif untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran.
- Menggunakan sumber daya lokal Sumber daya lokal dapat dimanfaatkan
untuk mengembangkan kurikulum kreatif dengan teknologi sederhana.
Misalnya, Anda dapat memanfaatkan lingkungan sekitar untuk
melakukan kegiatan belajar yang praktis dan kontekstual, atau
menggunakan bahan-bahan lokal untuk membuat materi pembelajaran
yang menarik.
- Melibatkan masyarakat setempat Melibatkan masyarakat setempat dapat
membantu mengembangkan kurikulum kreatif yang lebih sesuai dengan
kebutuhan dan keunikan siswa di daerah 3T. Masyarakat setempat dapat
memberikan masukan dan membantu dalam mengembangkan program
pembelajaran yang lebih kontekstual dan relevan dengan kebutuhan
siswa.

Dalam mengembangkan kurikulum kreatif dengan teknologi sederhana untuk


madrasah yang berada di daerah 3T, hal yang paling penting adalah tetap
berfokus pada kebutuhan dan keunikan siswa. Dengan menggunakan
pendekatan yang tepat, kurikulum kreatif dengan teknologi sederhana dapat
membantu meningkatkan kualitas pendidikan di daerah 3T dan mempersiapkan
siswa untuk masa depan yang lebih baik

21
3. Menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan kondisi daerah terpencil

Untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan kondisi daerah


terpencil, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:

- Melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi dan


karakteristik daerah terpencil tersebut, termasuk kebutuhan dan harapan
masyarakat setempat, potensi dan tantangan yang dihadapi, serta aspek
lain seperti aksesibilitas, sumber daya alam, dan faktor sosial-budaya.
- Memperhatikan aspek keanekaragaman budaya dan konteks lokal dalam
merancang kurikulum, sehingga kurikulum dapat mencerminkan nilai-
nilai lokal dan memberikan relevansi yang tinggi bagi siswa dan
masyarakat setempat.
- Mendorong partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan
implementasi kurikulum, sehingga kurikulum dapat lebih responsif dan
mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat lokal.
Partisipasi masyarakat dapat meliputi pemilihan konten pembelajaran,
pengembangan metode dan strategi pembelajaran, serta pengembangan
kurikulum terpadu dengan potensi dan kearifan lokal.
- Menekankan pada penguatan keterampilan dasar yang dibutuhkan oleh
masyarakat setempat, seperti literasi, numerasi, dan keterampilan
berbahasa, serta penguatan keterampilan sosial dan kewirausahaan.
- Memperhatikan penggunaan teknologi yang sesuai dengan kondisi
daerah terpencil. Teknologi yang digunakan harus mudah diakses,
terjangkau, dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat.
- Menerapkan metode pembelajaran yang aktif, partisipatif, dan inovatif,
sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam proses belajar dan mampu
mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam menghadapi tantangan
dan peluang di lingkungan mereka.
- Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan kurikulum
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi daerah terpencil,
sehingga siswa dapat memperoleh pendidikan yang bermanfaat dan
relevan dengan lingkungan mereka.

22
VIII. Pelatihan dan Pembinaan Guru
1. Pentingnya pelatihan dan pembinaan guru dalam mengoptimalkan
penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran di daerah terpencil
Daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) merupakan daerah yang sulit
dijangkau dan minim sumber daya, termasuk dalam hal pendidikan. Hal ini
mengakibatkan terhambatnya akses pendidikan bagi masyarakat di daerah
3T. Penggunaan teknologi sederhana seperti tablet, aplikasi pembelajaran
sederhana, dan multimedia dapat membantu guru dalam menyampaikan
materi pelajaran secara lebih efektif dan menarik bagi murid-murid. Namun,
penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran memerlukan keahlian
khusus dari guru. Oleh karena itu, pelatihan dan pembinaan guru dalam
penggunaan teknologi sederhana sangatlah penting.

Teknologi sederhana dapat menjadi solusi yang tepat dalam mengatasi


masalah minimnya sumber daya dan infrastruktur pendidikan di daerah 3T.
Penggunaan teknologi sederhana dapat membantu guru dalam
menyampaikan materi pelajaran secara lebih efektif dan menarik bagi
murid-murid. Hal ini dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar murid-
murid, sehingga hasil belajar mereka pun semakin meningkat.

Pelatihan dan pembinaan guru dalam penggunaan teknologi sederhana


sangatlah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah 3T.
Pelatihan dan pembinaan guru dapat memberikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan oleh guru untuk dapat mengoptimalkan
penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran. Selain itu, pelatihan
dan pembinaan guru juga dapat membantu guru untuk menciptakan
lingkungan pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik bagi murid-
murid.

Dalam melakukan pelatihan dan pembinaan guru dalam penggunaan


teknologi sederhana, pihak yang terkait harus memperhatikan kebutuhan
dan kondisi daerah 3T. Pelatihan dan pembinaan harus disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan daerah 3T, sehingga dapat memberikan manfaat yang
optimal bagi guru dan murid-murid di daerah tersebut.

23
2. Materi yang perlu disampaikan dalam pelatihan dan pembinaan guru

Pelatihan dan pembinaan guru dalam penggunaan teknologi sederhana di


daerah 3T harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi daerah tersebut.
Pelatihan dan pembinaan guru dalam penggunaan teknologi sederhana di
daerah 3T harus bersifat kontinu, sehingga guru dapat terus
mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam penggunaan
teknologi sederhana dalam pembelajaran. Selain itu, dukungan dan
supervisi dari pihak terkait, seperti pengawas sekolah atau staf IT, juga
sangatlah penting untuk memastikan penggunaan teknologi sederhana
dalam pembelajaran berjalan dengan baik

Berikut adalah beberapa materi yang perlu disampaikan dalam pelatihan dan
pembinaan guru agar guru dapat menguasai penggunaan teknologi
sederhana di daerah 3T:

- Pengenalan teknologi sederhana dan aplikasi pembelajaran


sederhana: Materi ini akan memberikan pemahaman tentang jenis-
jenis teknologi sederhana yang dapat digunakan dalam pembelajaran
di daerah 3T, seperti tablet, aplikasi pembelajaran sederhana, dan
multimedia.
- Pengetahuan dasar penggunaan teknologi sederhana: Materi ini akan
memberikan pengetahuan dasar tentang cara menggunakan
teknologi sederhana, seperti cara menggunakan tablet, aplikasi
pembelajaran sederhana, dan multimedia dalam pembelajaran.
- Membuat dan menggunakan media pembelajaran sederhana: Materi
ini akan membantu guru dalam membuat dan menggunakan media
pembelajaran sederhana, seperti gambar, audio, dan video dalam
pembelajaran.
- Pengelolaan dan pemeliharaan teknologi sederhana: Materi ini akan
membantu guru dalam mengelola dan merawat teknologi sederhana,
seperti tablet dan multimedia, agar tetap berfungsi dengan baik dan
tidak mudah rusak.
- Integrasi teknologi sederhana dalam pembelajaran: Materi ini akan
membantu guru dalam mengintegrasikan teknologi sederhana dalam
pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif dan
menarik bagi murid-murid.
- Kreativitas dalam penggunaan teknologi sederhana: Materi ini akan
membantu guru dalam mengembangkan kreativitas dalam
penggunaan teknologi sederhana, sehingga dapat menciptakan
lingkungan pembelajaran yang lebih inovatif dan menarik bagi
murid-murid.

24
- Evaluasi penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran:
Materi ini akan membantu guru dalam mengevaluasi penggunaan
teknologi sederhana dalam pembelajaran, sehingga dapat
mengetahui kelemahan dan kelebihan dari penggunaan teknologi
sederhana tersebut dalam pembelajaran

IX. Evaluasi dan Pemantauan


1. Pengertian evaluasi dan pemantauan

Evaluasi dan pemantauan adalah dua hal yang penting dalam mengkaji
penggunaan teknologi sederhana di daerah 3T. Evaluasi dapat diartikan
sebagai proses penilaian terhadap penggunaan teknologi sederhana dalam
pembelajaran, sedangkan pemantauan adalah proses pengawasan atau
pengamatan terhadap proses penggunaan teknologi sederhana secara
berkala untuk memastikan penggunaannya berjalan dengan baik.

Dalam kaitannya dengan penggunaan teknologi sederhana di daerah 3T,


evaluasi dan pemantauan menjadi penting untuk memastikan bahwa
teknologi sederhana yang digunakan dapat memberikan manfaat yang
maksimal dalam pembelajaran dan dapat membantu mencapai tujuan
pendidikan. Evaluasi dan pemantauan juga membantu untuk mengetahui
apakah teknologi sederhana yang digunakan dapat digunakan secara efektif
dan efisien oleh guru dan murid-murid di daerah 3T.

Melalui evaluasi dan pemantauan, dapat diketahui kelemahan atau


kekurangan dalam penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran.
Hal ini dapat membantu guru dan pihak terkait dalam melakukan perbaikan
atau perubahan pada teknologi sederhana yang digunakan agar dapat lebih
bermanfaat dalam proses pembelajaran.

Evaluasi dan pemantauan juga dapat membantu untuk mengetahui sejauh


mana teknologi sederhana dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di
daerah 3T dan membantu mencapai tujuan pendidikan. Dengan mengetahui
hasil evaluasi dan pemantauan, guru dan pihak terkait dapat mengambil
tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan penggunaan teknologi
sederhana dalam pembelajaran di daerah 3T.

Dalam kesimpulannya, evaluasi dan pemantauan menjadi penting dalam


kaitannya dengan penggunaan teknologi sederhana di daerah 3T. Evaluasi
dan pemantauan dapat membantu untuk mengetahui kelemahan atau
kekurangan teknologi sederhana yang digunakan dan dapat membantu
untuk meningkatkan penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran
di daerah 3T.

25
Evaluasi dan pemantauan dalam kaitannya dengan penggunaan teknologi
sederhana di daerah 3T adalah proses penting untuk memastikan bahwa
penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran berjalan dengan
efektif dan efisien. Evaluasi adalah proses pengukuran dan penilaian
terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam penggunaan
teknologi sederhana di daerah 3T. Sementara itu, pemantauan adalah proses
pengawasan dan pengawalan terhadap penggunaan teknologi sederhana di
daerah 3T untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi sederhana
berjalan dengan baik.

2. Bagaimana mengevaluasi keefektifan dan keberhasilan pembelajaran


dengan teknologi sederhana

Evaluasi keefektifan dan keberhasilan pembelajaran dengan teknologi


sederhana di daerah 3T dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:

- Pengamatan langsung terhadap kegiatan pembelajaran.


Guru dapat melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan
pembelajaran yang melibatkan penggunaan teknologi sederhana.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara memantau interaksi antara
siswa dan teknologi sederhana yang digunakan, serta
memperhatikan apakah teknologi sederhana tersebut dapat
memotivasi siswa dan membantu mereka memahami konsep-konsep
pembelajaran.
- Uji coba dan tes.
Guru dapat melakukan uji coba atau tes terhadap materi yang
diajarkan menggunakan teknologi sederhana. Uji coba dan tes ini
dapat mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan
menggunakan teknologi sederhana. Uji coba dan tes ini dapat
dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis tes, seperti tes tulis,
tes lisan, atau tes praktik.
- Survei dan wawancara.
Guru juga dapat melakukan survei dan wawancara kepada siswa
tentang penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran.
Survei dan wawancara ini dapat membantu guru untuk mengetahui
sejauh mana teknologi sederhana tersebut dapat membantu siswa
dalam pembelajaran, serta mengidentifikasi masalah atau kendala
yang dihadapi dalam penggunaannya.
- Feedback dari siswa dan orang tua.
Guru juga dapat meminta feedback dari siswa dan orang tua tentang
penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran. Feedback ini
dapat membantu guru untuk mengetahui sejauh mana teknologi
sederhana tersebut dapat membantu siswa dalam pembelajaran, serta

26
mendapatkan masukan dan saran dari siswa dan orang tua tentang
pengembangan penggunaan teknologi sederhana di masa depan.

Dalam mengukur keefektifan dan keberhasilan pembelajaran dengan


teknologi sederhana di daerah 3T, perlu diingat bahwa teknologi sederhana
tidak dapat menjadi satu-satunya faktor penentu keberhasilan pembelajaran.
Peran guru dan metode pengajaran yang digunakan juga memegang peranan
penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, evaluasi
keefektifan dan keberhasilan pembelajaran dengan teknologi sederhana
perlu dilakukan secara holistik, yaitu dengan melibatkan berbagai faktor
yang berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran.

3. Pentingnya pemantauan terhadap penggunaan teknologi sederhana dalam


pembelajaran di daerah 3T

Pemantauan terhadap penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran


di daerah 3 sangatlah penting karena dapat memberikan dampak yang
signifikan terhadap kemajuan dan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Beberapa alasan mengapa pemantauan tersebut penting antara lain:

- Memastikan efektivitas penggunaan teknologi sederhana dalam


pembelajaran: dengan melakukan pemantauan, pihak pengelola
pendidikan dapat memastikan bahwa teknologi sederhana yang
digunakan benar-benar efektif dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran.
- Mengidentifikasi masalah yang muncul dalam penggunaan
teknologi: Dalam beberapa kasus, penggunaan teknologi sederhana
dalam pembelajaran dapat mengalami masalah teknis, seperti
jaringan yang tidak stabil atau perangkat yang rusak. Dengan
melakukan pemantauan, masalah tersebut dapat diidentifikasi dan
diperbaiki dengan cepat.
- Memastikan kesesuaian antara teknologi sederhana dan kebutuhan
pendidikan: Dengan memantau penggunaan teknologi sederhana,
pihak pengelola pendidikan dapat memastikan bahwa teknologi
yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pendidikan dan
memberikan manfaat yang optimal bagi siswa.
- Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi: Pemantauan juga
dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam
penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran, sehingga
mencegah penyalahgunaan dana atau sumber daya lainnya.

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik, pemantauan


terhadap penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran di daerah 3
menjadi hal yang sangat penting dan perlu dilakukan secara sistematis dan
terus-menerus.

27
X. Kesimpulan
Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
teknologi sederhana dalam pembelajaran di Madrasah di Daerah 3T dapat
memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa. Beberapa strategi pembelajaran
yang dapat dilakukan melalui teknologi sederhana tersebut antara lain penggunaan
video pembelajaran, penggunaan perangkat lunak pembelajaran, serta penggunaan
media sosial.

Penggunaan video pembelajaran dapat membantu siswa untuk memahami konsep-


konsep yang sulit dengan lebih mudah, karena video dapat memberikan gambaran
visual dan audio yang jelas dan menarik. Perangkat lunak pembelajaran juga dapat
membantu siswa dalam memahami materi dengan lebih interaktif dan
menyenangkan.

Selain itu, penggunaan media sosial dapat memfasilitasi komunikasi antara siswa
dan guru, sehingga siswa dapat memperoleh dukungan dan bimbingan dari guru
ketika mereka sedang mempelajari materi secara mandiri. Hal ini dapat membantu
siswa dalam mengatasi kesulitan belajar, serta memberikan pengalaman
pembelajaran yang lebih terpadu dan terintegrasi.

Namun, dalam mengimplementasikan teknologi sederhana dalam pembelajaran di


Madrasah di Daerah 3T, perlu diperhatikan beberapa faktor seperti ketersediaan
akses dan infrastruktur teknologi yang memadai, pemilihan teknologi yang sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran, serta dukungan dan pelatihan bagi guru dan siswa
dalam penggunaan teknologi tersebut.

Dengan demikian, penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran di


Madrasah di Daerah 3T dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan memfasilitasi pengalaman belajar yang lebih efektif dan
efisien bagi siswa.

28

Anda mungkin juga menyukai