Anda di halaman 1dari 2

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual


Kepribadian

Self Concep Trait


Personality Trait

Struktur Kepribadian
- Concious
- Unconcious

Concious Unconcious Unconcious= Concious Unconcious Concious

Minat ke arah dalam Minat Confuse Minat ke arah luar

Intuitif Pesimis Praktis

Merenung Tindakan sering Bertindak


berubah
Menyendiri Turut serta aktif dgn
orang/masyarakat
Segan / malu

Tipe Introvert Tipe Ambivert Tipe Ekstrovert

Interaksi lansia di panti wredha


- Kerjasama - persaingan
- pertikaian - akomodasi
-

Sikap menerima Kasih sayang Prestasi

Tingkat kepuasan interaksi


(Tinggi,Sedang,Kurang)

: diukur
: tidak diukur
Gambar 3.1 Kerangka konseptual hubungan tipe kepribadian dengan tingkat
kepuasan interaksi lansia penghuni panti wredha menurut teori
C.G Jung.

Dari gambar 3.1 dapat dijelaskan


30 bahwa kepribadian terpola menjadi

dua bagian yaitu self concep (konsep diri) sebagai pusatnya dan Trait (sifat)
31

sebagai penggeraknya. Keduanya saling berhubungan erat. Perpaduannya

membentuk Personality Trait (sifat kepribadian) yang terstruktur dari

concious (alam sadar) dan unconcious (alam tak sadar). Keduanya terjadi

keseimbangan, apabila concious=unconcious maka orang tersebut termasuk

tipe ambivert. apabila concious  unconcious maka orang tersebut cenderung

minatnya kearah dalam, bersifat intuitif sehingga mensukai merenung dan

akhirnya menyendiri. Hal ini merupakan manifestasi dari tipe kepribadian

Introvert. Apabila concious  unconcious maka orang tersebut cenderung

minatnya ke arah dunia luar / kenyataan, bersifat praktis sehingga lebih suka

cepat bertindak dan mudah membuat keputusan sehingga yang nampak

adalah turut serta aktif ditengah-tengah sekumpulan orang / masyarakat. Hal

ini merupakan manifestasi dari tipe kepribadian ekstrovert. Apabila kedua

kelompok tipe ini bertemu atau hidup dalam lingkungan khusus misalnya di

panti wredha maka akan berinteraksi baik dalam bentuk kerjasama,

persaingan, pertikaian maupun akomodasi maka akan menimbulkan respon

yang berbeda-beda diantara individu. Diantaranya respon terhadap sikap

menerima, rasa kasih sayang yang tercipta dan prestasi dari tercapainya

tujuan dalam berinteraksi. Hal ini merupakan esensi dari kepuasan

berinteraksi lansia di panti wredha.

3.2 Hipotesis

HI : Ada hubungan tipe kepribadian dan tingkat kepuasan interaksi lansia

penghuni panti wredha.

Anda mungkin juga menyukai