Anda di halaman 1dari 61

Wawasan Budi Luhur

OLEH:
DR. RUSDIYANTA, SIP, SE, M.SI
Filosofi:

“Cerdas berbudi luhur adalah dua hal


yang tidak terpisahkan, kecerdasan
tanpa dilandasi budi luhur akan cenderung
digunakan untuk membodohi dan
mecelakakan orang lain, sebaliknya budi
luhur tanpa diimbangi kecerdasan akan
merupakan sasaran kejahatan dan
penindasan orang lain” (Drs. Djaetun HS)
Sistem Navigasi Kata Hati (Erbe Sentanu, 2002)
Unleash Your Inner Power with Zen: 50 Kisah Zen untuk
Memaksimalkan Potensi Diri

 Berhati-hatilah dengan pikiranmu, karena ia akan menjadi


ucapanmu;
 Berhati-hatilah dengan ucapanmu karena ia akan menjadi
tindakanmu;
 Berhati-hatilah dengan tindakanmu karena ia akan
menjadi kebiasaanmu;
 Berhati-hatilah dengan kebiasaanmu karena ia akan
menjadi karaktermu dan;
 Berhati-hatilah dengan karaktermu karena ia akan menjadi
takdirmu.
NILAI-NILAI YANG DIKEMBANGKAN

cerdas, kreatif Jujur, sabar narimo,


inovatif rendah hati
OLAH OLAH
Kecerdasan PIKIR HATI
Kecerdasan
intelektual
spiritual
Budi Pekerti
Luhur

Kecerdasan Kecerdasan
OLAH
kinestetik OLAH emosional
RASA/
RAGA
KARSA

Perduli, cinta kasih, suka


Tangguh, tanggung menolong, toleransi,
jawab sopan santun, kerjasama

5
Dimensi-Dimensi Nilai
Pendidikan Budi Luhur

Dimenssii Nilai Dimenssii Nilai si Nilai


Dimensi
Spiritual Kemandirian Kemanusiaan
(Spiritual ((IIn ndent
ndepeen (Human
values) Values) Values)

(sabar narimo, ikhlas, (tanggung jawab) (kerjasama, tolong menolong,


jujur, rendah hati) toleransi, sopan santun)
Seni pengaturan kesan:

Erving Goffman: teknik pengendalian kesan


Perilaku ‘asli’ yg ekspresif, spontan, dan kurang dpt
dikendalikan sebaiknya tdk diumbar. Masalah dlm hub
sosial adl bgmn mengontrol kesan2 yg diberikan kpd org
lain.
Model Dramaturgi (Erving Goffman):
1. Pernyataan yg diberikan (expression given) adl sarana2
tanda yg dgn sengaja dipergunakan utk menyampaikan
informasi tertentu kpd org lain
2. Pernyataan lepas (expression given off) yi pernyataan yg
disampaikan tanpa sengaja.
Dramartugi (Erving Goffman,

Teori dramaturgi menganalisis interaksi sosial sebagai


suatu pertunjukan teatrikal. Kehidupan normal
dibandingkan dengan suatu penampilan di atas
panggung dimana manusia masing-masing
memainkan peran dalam kehidupan.
Peran yang manusia mainkan adalah suatu bentuk
citra atau bayangan yang ingin diwujudkan oleh
masing-masing individu dengan script sebagai sebuah
isi yang dikomunikasikan kepada khalayak. Tujuan
pertunjukan adalah untuk membuat khalayak percaya
terhadap apa yang disajikan.
Manusia sbg makhluk multidimensi
Bu
ho d
o h ay
m
um a
a
Akal
ni c homo saphien
us
Perasaan
homo emotional
Menganalisis,
Keindahan, sistem nilai di Mempertimbangkan
masyarakat (religi, organisasi), Memutuskan
sistem mata pencaharian, Kebebasan dan kesadaran Senang, susah, cinta, benci,
teknologi, sains, bahasa, dll (shame Menciptakan teknologi
bahagia, sengsara, simpati,
or guilty culture)
empati

K
ho er Beriman, bertakwa, bersabar
mo ja Bersyukur, dll Verbal dan non verbal
fab Lisan dan tulisan, dll
or

Agama
Kegiatan yang dilakukan homo religion Bahasa
dgn sadar utk hasil homo symbolicus
dan kondisi yg lebih
baik
4 Tipe Manusia (Pengenalan Diri)
Tipe 1
Tipe 4

Manusia yg memiliki kemampuan dan


pengetahuan yg cukup utk
Manusia yg tdk menyadari akan melaksanakan kegiatan (hrs
kekurangan dan ketidakmampuannya memanfaatkan pengetahuan dan
(mrasa cukup dgn pengetahuannya yg kemampuannya serta tidak sombong)
sedikit)

Manusia yg tidak menyadari akan Manusia yg menyadari akan


kemampuannya (hrs ada orang lain kekurangannya (hrs punya
yang menuntun dan memotivasinya) motivasi tinggi, disenangi
orang lain, bekerja keras, dll)

Tipe 3
Tipe 2
4 Tipe Manusia
(Kemampuan Sikap)
Tipe 1
Tipe 4

Manusia yg mmiliki kmampuan dan


kmauan yg tinggi
Manusia yg tdk mmiliki kmampuan
dan tdk memiliki kmauan

Manusia yg mmiliki kemampuan tapi Manusia yg tdk mmiliki


tdk mmiliki kmauan yg tinggi kemampuan tapi mmiliki
kmauan yg tinggi

Tipe 3
Tipe 2
5 Tipe Manusia
(Kondisi Moral)
Tipe 5
Tipe 1
Manusia yg bmoral jahat
& mnganjurkan orang
lain bbuat jahat
Tipe 4 Manusia yg bmoral baik & selalu
mngajak & mnganjurkan orang
lain utk bbuat baik

Manusia yg bmoral jahat tapi


mnganjurkan orang lain bbuat baik Manusia yg bmoral baik tapi
tdk mnganjurkan orang lain
bbuat baik
Manusia yg bmoral baik tapi kadang
mnganjurkan orang lain bbuat jahat

Tipe 3 Tipe 2
3 Tipe Manusia
(Kedewasaan Moral)

Pra
konvensional

Manusia yg masih dlm tahap


perkembangan moral: anak-anak
Manusia yg telah mnyadari alasan
(mengapa) dan tujuan (utk apa) norma
dlm kehidupannya

Manusia yg ingin mjadi manusia baik


Pasca dgn selalu taat pada norma yg blaku.
Konvensional Penyimpangan atas norma muncul
rasa malu & bsalah

Konvensional
Kepribadian: sifat-sifat yag twujud
4 Tipe Manusia dlm kebiasaan yg dlakukan dlm
kehidupan sehari-hari
(Kepribadian)
Sanguinis
Phlegmatis

Sosial: mudah bergaul tetapi ceplas-


ceplos dan kadang bertindak tanpa
Sosial: ramah dan tdk menuntut dipikirkann
Pekerjaan: rapi, tertib tanpa konflik Pekerjaan: selalu siap membantu

Sosial: jarang berteman Sosial: sulit berteman tetapi setia


Pekerjaan: pimpinan yang mandiri Pekerjaan: serius, tekun, dan prosedural

Koleris
Melankolis
Mengenal Diri Sendiri & Orang Lain

Dgn mengenal diri sendir: mampu


menempatkan diri secara wajar di dlm
pergaulan maupun pekerjaan shg dpt
diterima dgn wajar
Mengakui
Menggali
Mengenal Kelemahan
Kekuatan
Diri Sendiri
Tidak hrs memaksakan diri
Dpt mgunakan semua diluar kemampuannya shg
kekuatan utk hasil yg mcapai hasil optimal
maksimal

Mengenal orang lain: bguna dlm memilih teman yg sesuai


& dpt menentukan bgm hrs bersikap dlm bgaul shg tdk
mnimbulkan konfliks

Mengenal
Orang Lain
Pengelompokan manusia
(Djaetun HS, berbudi
Manusia 2015)luhur

Manusia yang tidak bersifat


hewan, tetapi rasa egoisnya
tinggi

Manusia bersifat setengah


hewan

Manusia yang bersifat hewan


Menjadi Manusia Utama
Sifat Manusia Utama:

1. Sabar narimo (sabar mensyukuri)


2. Welas asih (cinta kasih)
3. Seneng tetulung mring sapodho (senang menolong
sesamaNya)
Sabar

Tidak pernah marah kecuali kemarahannya dapat


menguntungkan yg dimarahi maupun yang marah.
Sabar menunjukkan kedewasaan pribadinya.
Sabar iku lire momot kuwat nandhang sakehing coba
lan padhadharaning aurip (sabar itu sebuah
kemampuan untuk menahan segala macam godaan dlm
hidup, yg dpt mendewasakan diri kita).
Jumbuh karo unine bebasan, sabar iku kuncining
suwarga, ateges marganing kamulyan (sabar itu
mengantarkan seseorang mendapatkan surga, berarti
jalan kemuliaan)
Narimo

Cerita ‘jlagra kang kurang panarima’


menggambarkan seseorang yg berada pada satu
nasib atau keadaan harus menerimanya, tidak boleh
memiliki keinginan2 yg mengubah posisi yg sdh ada.
Jika berusaha berubah posisi, ia akan kembali ke
posisi awal yakni menjadi Jlagra=tukang
penambang batu gunung
Konsep narimo secara positif merupakan sikap seseorang yg
mencoba meredam angan2 yg tuntutan pencapaiannya tdk dpt
dipenuhi oleh kemampuan dirinya sehingga menghindarkan
diri dari dorongan mengambil jalan pintas, yg keluar dari
norma dan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Sikap narimo mampu mengantarkan kpd kesadaran diri dan
mengetahui apa yg dirasakan dan sejauh mana potensi yg
dimiliki, kemudian memandu dalam bersikap dan
berperilaku…mjd tolok ukur kemampuan dan kepercayaan
diri.
Konsep narimo bukan pasrah total, tapi menerima kenyataan
tsb dgn ikhlas.
JADI, NARIMO ADALAH MAMPU MENSYUKURI
DAN MAMPU MENGAMBIL HIKMAH APAPUN
YANG KITA ALAMI ATAU YANG KITA DAPATKAN
Cara melakukan syukur:

1. Lisan: mengucapkan syukur kepada Tuhan


2. Sikap: tidak sombong atas nikmat yg Tuhan
berikan
3. Perbuatan: menggunakan sekuat tenaga untuk
mencari ridho Tuhan, menggunakan harta untuk
membantu sesama hamba Tuhan.
Welas Asih

Cinta kasih menjadi pembeda manusia umum


dengan manusia utama/baik.
Bentuk cinta kasih adalah peduli terhadap
lingkungan, baik manusia, hewan, tumbuhan, atau
isi alam.
Wujud cinta kasih adalah perbuatan seneng tetulung
mring sapodho yakni menolong yg menimbulkan
senang kepada yg ditolong dan yg menolong.
Tetulung mring sapodho

Pertolongan yg ikhlas berdampak senang kpd kedua


pihak itulah bernilai sangat tinggi.
Temen (jujur), tumemen (bersungguh2) dan mituhu
(patuh) merupakan landasan menuju ke Sabar
narimo,Welas asih, seneng tetulung mring sapodho.
CIRI-CIRI MANUSIA BERBUDI LUHUR

 Adil
 Memberikan kepada orang lain apa yang memang menjadi
haknya pada saat yang telah disepakati
 Memperlakukan orang lain secara sama tidak membedakan
mereka berdasarkan senang atau tidaknya
 Mempertimbangkan segala sesuatu dengan pikiran bukan
sekedar perasaan dan berdasarkan semua aspek yang terkait
 Dalam memutusakan hal-hal yang berisifat konflik,
mempertimbangkan informasi dan kepentingan dari semua
pihak yang bersengketa.
CIRI-CIRI MANUSIA BERBUDI LUHUR

 Bersyukur
 Mengungkapkan perasaan terhadap semua karunia yang
diterima dari Tuhan Yang Maha Pengasih. Perasaan ini
dinyatakan dengan sikap hidup hemat dan memanfaatkan apa
yang diterima dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan
adanya.
 Disiplin
 Sikap yang yang menunjukkan ketaatan pada suatu hal yang
telah menjadi kesepakatan atau yang diniatkan. Hal yang telah
menjadi kesepakatan adalah: norma, nilai, dan aturan yang
berlaku di masyarakat.
CIRI-CIRI MANUSIA BERBUDI LUHUR

 Tidak Egois
 Sikap yang tidak mengutamakan kepentingan sendiri tetapi
harus memperhatikan apakah perilakunya menimbulkan
manfaat pada orang lain.
 Empati
 Mampu memahami perasaan dan keinginan orang lain dan
mampu menempatkan diri pada posisi orang lain.
 Jujur
 Selalu berkata/berbuat sesuai dengan fakta dan obyektif
sehingga dapat dipercaya
CIRI-CIRI MANUSIA BERBUDI LUHUR

 Melaksanakan kewajiban
 Selalu melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawabnya
dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung apa yang menjadi
haknya.
 Membantu orang lain
 Selalu memberi bantuan pada orang yang memerlukan dengan
perasaan bahagia
 Menepati janji
 Selalu melaksanakan apa yang telah diikrarkan, disanggupi,
dan disepakati
CIRI-CIRI MANUSIA BERBUDI LUHUR

 Menghargai orang lain


 Selalu menghargai pendapat dan karya orang lain atau
menghargai profesi
 Menghargai ciptaan Tuhan
 Selalu menghargai dan memelihara semua ciptaan Tuhan
dengan tidak merusak tanpa alasan yang dapat dibenarkan,
bahkan berusaha untuk memelihara lingkungan
 Menghindari Konflik
 Menghindari konflik dengan melakukan selalu berlaku sabar,
tidak emosional, menghargai pendapat orang lain, tidak
memaksakan kehendak, dapat menerima perbedaan pendapat
dan berusaha memecahkan masalah dengan musyawarah.
CIRI-CIRI MANUSIA BERBUDI LUHUR

 Menghindari larangan
 Larangan dibuat dibuat untuk menghindari hal-hal yang
berakibat buruk atau tidak menyenangkan.
 Menghormati hak asasi manusia
 Menhormati hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia,
misalnya hak hidup layak dan hak melaksanakan ajaran
agamanya.
 Menghormati hak orang lain
 Memberikan kepada orang lain apa yang menjadi hak mereka
dan tidak menunda pemberian hak yang harus disampaikan
kepada orang lain serta memeberi kesempatan kepada orang
lain agar tidak tidak saling berubut dan ada yang mengalah.
CIRI-CIRI MANUSIA BERBUDI LUHUR

 Mengingat kebaikan orang lain


 Mengingat kebajikan yang telah diberikan oleh orang lain dan
berusaha untuk selalu membalasnya, tetapi selalu melupakan
kebajikan yang telah diperbuatnya untuk orang lain dan tidak
berharap membalasnya.
 Menjaga martabat
 Menjaga martabat dapat dilakukan dengan selalu bersikap,
bertutur kata, berperilaku, dan berpenampilan yang pantas
sesuai dengan norma yang belaku, serta tidak mengundang
orang lain untuk berpikir dan berbuat yang tidak sopan.
 Tidak menyakiti oran lain
 Menjaga perilaku dari sikap menimbulkan sakit hati pada
orang lain
CIRI-CIRI MANUSIA BERBUDI LUHUR

 Peduli terhadap lingkungan


 Kepedulian terhadap lingkungan akan menjaga tempat dimana
manusia hidup serta melestarikan kenyamanan hidup
manusia disamping dapat mencegah kerusakan alam.
 Rendah hati
 Sifat yang tidak menonjolkan diri sendiri serta dapat
menerima dan mengakui kelebihan orang lain dan kekurangan
diri sendiri.
 Rukun
 Kondisi harmonis dalam masyarakat dimana anggota
masyarakat saling membantu, gotong royong, saling
menghormati, menyelesaikan masalah secara musyawarah,
dan menghindari konflik.
CIRI-CIRI MANUSIA BERBUDI LUHUR

 Sabar
 Sifat yang selalu dapat mengendalikan diri secara emosional.
 Sederhana
 Sikap hidup yang tidak mengutamakan hal-hal yang bersifat
duniawi, tidak suka pamer, tidak boros dan berlebihan, tidak
mudah merasa kekurangan agar hidupnya tenang.
 Sopan
 Selalu menjaga sikap, tutur kata, perilaku dan penampilan di
depan orang lain, tidak membuat sakit hati orang lain, dan
menghargai orang lain.
CIRI-CIRI MANUSIA BERBUDI LUHUR

 Obyektif
 Seseorang yang mengemukakan pendapat selalu dilandasi
fakat dan alasan yang masuk akal dan bukan pendapat pribadi.
 Teladan
 Berbuat baik dan mendorong orang lain juga untuk berbuat
baik.
 Wewenang
 Wewenang diperoleh dari pihak lain untuk mengimbangi tugas
dan kewajiban yang harus diemban. Manusia berbudi luhur
akan menghindari penyalahgunaan wewenan.
CIRI-CIRI MANUSIA BERBUDI LUHUR

 Tidak munafik
 Munafik adalah perilaku yang tidak konsisten dengan apa yang
diucapkan
 Tidak mengambil milik orang lain.
 Tidak mengingini, mengambil atau memiliki sesuatu yang
bukan menjadi haknya untuk keuntungan sendiri.
FALSAFAH JAWA TENTANG BUDI LUHUR

 Aja dumeh
 Jangan mentang-mentang selagi berkuasa dan memiliki
wewenang.
 Ajining diri gumantung kedaling lathi
 Nilai keluhuran kepribadian atau martabat bergantug pada apa
yang diucapkan.
 Alon-alon waton kelakon
 Tidak tergesa-tega tanpa perhitungan
 Bisa rumangsa aja rumangsa bisa
 Bisa merasa tetapi jangan merasa bisa. Artinya dalam hidup
kita harus selalu dapat merasa dan menyadari bahwa masih
banyak kekurangan diri kita.
FALSAFAH JAWA TENTANG BUDI LUHUR

 Larang ma lima
 Lima hal yang harus dihindari, yaitu main (berjudi), minum
(mabuk-mabukan), madat (narkoba), maling (mencuri),
dan madon (berzina).
 Omong sing waton, aja waton omong
 Berbicara atau omong jangan asal omong tetapi berbicaralah
berdasarkan fakta dan norma-norma serta aturan sopan
santun dalam pergaulan.
 Sepi ing pamrih rame ing gawe
 Tanpa mengharpakan keuntungan pribadi tetapi giat bekerja
dengan orang lain demi kepentingan bersama.
FALSAFAH JAWA TENTANG BUDI LUHUR

 Tepa salira
 Menyamakan diri sendiri (empati). Perlakukanlah orang lain
seperti diri sendiri.
 Utamaning manungsa yaitu sing sabar
narima, welas asih, lan seneng tetulung
mring sapadha
 Manusia yang utama adalah manusia tidak mudah emosi (sabar) ; selalu
menerima apa yang diberikan oleh Tuhan YME dengan menggunakan
karunia tersebut dengan sebaik-baiknya; dapat berbelas kasih terhadap
yang menderita; mengasihi orang lain dan menganggapnya sebagai saudara
sendiri; suka membantu orang yang membutuhkan pertolongan; dan
menganggap orang lain sebagai sesama manusia yang perlu dikasihi dan
dibantu.
MANUSIA BERBUDI LUHUR DAN ISU-
ISU PENTING
Paling tidak terdapat 5 isu penting
yang terkait dengan manusia
berbudi luhur:
a) Kebebasan
b) Kesamaan derajad
c) Keadilan
d) Kebenaran
c) Tanggung jawab
MANUSIA BERBUDI LUHUR DAN KEBEBASAN

Pandangan manusia berbudi luhur terhadap


kebebasan bukannya kebebasan dalam arti
yang seluas-luasnya. Hal ini sejalan dengan
teori kontrak sosial yang dikembangkan
oleh Thomas Hobbes, bahwa secara sadar
kebebasan manusia sebagian – sebagian
dikontrakkan kpd pihak lain, demi
memperoleh imbalan (kerja pada
perusahaan, masuk partai tertentu dsb).
MANUSIA BERBUDI LUHUR DAN
KEBEBASAN
Jadi manusia yang berbudi luhur
menjunjung tinggi/menghormati
kebebasan setiap manusia untuk
berserikat, berkumpul, berpendapat,
beragama dan beribadah sepanjang
kebebasan tsb dilakukan dengan tanggung
jawab.
MANUSIA BERBUDI LUHUR DAN KESAMAAN DERAJAD

Kenyataan kehidupan dalam


masyarakat terdiri berlapis-lapis,
seperti; didasarkan keturunan,
kekayaan, kekuasaan/ kedudukan,
pendidikan dsb. Kesamaan derajad
dapat dipandang dari dua sudut
pandang, yaitu:
(1) Tuhan, dan (2) Kenegaraan
MANUSIA BERBUDI LUHUR DAN KESAMAAN DERAJAD

1. Semua manusia dihadapan Tuhan sama


derajadnya dalam arti sebagai makluk
ciptaanNya
2. Semua manusia dalam suatu Negara
memiliki derajad yang sama dalam bentuk
dilayani, hukum
3. Jadi manusia berbudi luhur sangat
memahami hal itu, sehingga
memperlakukan manusia sesuai dengan
sudut pandang tsb.
MANUSIA BERBUDI LUHUR DAN KEADILAN

Pemahaman keadilan, dari 4 teori sbb;


(1) Prinsip keseimbangan, keadilan adalah
keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Manusia dikatakan adil jika
telah menjalankan kewajibannya dengan
baik baru minta haknya.

(2) Teori keadilan legal (moral) oleh Plato.


Adil apabila memuaskan moral semua
pihak yang bersangkutan
MANUSIA BERBUDI LUHUR DAN KEADILAN

(3) Teori keadilan distributif oleh Aristotales,


menyatakan bahwa dikatakan adil apabila hal-hal
yang sama diperlakukan/ dihargai sama, dan hal-
hal yang tidak sama dipelakukan tidak sama pula.
Teori ini di negara kita dikenal prinsip kelayakan.

(4) Teori keadilan komutatif oleh Socrates.


Menyatakan bahwa adil adalah yang memihak
atau memenangkan orang yang lebih banyak. Jadi
orang yang ngotot untuk mengalahkan orang
banyak berlaku tidak adil
MANUSIA BERBUDI LUHUR DAN KEADILAN

Jadi manusia yang berbudi luhur tidak


menganut teori yang menyatakan
bahwa adil itu rata/sama.
KESIMPULAN

 Proses pembentukan manusia berbudi luhur

Manusia
Berbudi Pribadi
luhur
manusia
Manusia Sosial;
kurang Keluarga, komuni
berbudi tas, masyarakat,
Pendidikan Luhur negara
Formal dan
non formal
Manusia
tidak ber
Budi luhu
MANUSIA BERBUDI LUHUR SEBAGAI PRIBADI

Ciri-cirinya:

1. Kecerdasan akal (IQ)


a) obyektif, mehargai pdpt orang lain
b) jujur atau dapat dipercaya
kebenarannya
c) menggunakan akal sehat dlm
menghadapi berbagai masalah
d) kreatif dan banyak ide
LANJUTAN

2. Kecerdasan perasaan (EQ)


a) mampu mengendalikan diri/ emosi
b) menggunakan pertimbangan
perasaan dalam menghadapi
berbagai masalah
c) toleransi atau dpt menghargai
perasaan orang lain
d) memiliki solidaritas, dan pandai
berinteraksi dlm berkerja
LANJUTAN

3.Kecerdasan Spiritual (SQ)


a) selalu bersyukur apapun yg
diberlakukan oleh Tuhan YME
b) berserah diri kpd Tuhan YME
c) beribadat kpd Tuhan YME (semua
kegiatan yg baik bermuara ibadat)
d) menghargai orang lain sebagai
sesama makhluk ciptaan Tuhan
LANJUTAN
4. Kecerdasan Berbudaya
a) bersikap dan perilaku sesuai dgn
norma yg berlaku dlm masyarakat.
b) dpt menyesuaikan sikap & perilaku
dgn suasana ditempat mana dia
berada
c) menaati tradisinya sendiri dan
menghargai tradisi orang lain.
d) tidak menganggap budaya sendiri
paling baik, dan menghargai
kebudayaab orang lain.
LANJUTAN

5.Kecerdasan Bahasa
a) bersikap santun dlm berbicara
b) cekatan dlm mengemukakan
pendapat baik lisan maupun
tertulis
c) bicaranya dikendalikan oleh
pikiran dan perasaan.
d) berbicara hal-hal yg dimenger ti
oleh orang
LANJUTAN
6. Kecerdasan Kerja.
a) selalu memanfaatkan waktu utk berbuat
sesuatu yg bermanfaat baik dirinya
maupun orang lain.
b) mentaati etos kerja, atau aturan dlm
bekerja
c) bertanggung jawab atau selalu
melaksanakan kewajiban dgn baik.
d) menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban dlm bekerja.
MANUSIA BERBUDI LUHUR SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

1.Relasi manusia berbudi luhur dgn


komunitas sosial
Komunitas sosial “kelompok manusia yang
saling berinteraksi sosial, mempunyai aturan-
aturan yg disepakati bersama, mempunyai
tujuan bersama, dan mempunyai ikatan
keanggotaan (Mc Iver).
LANJUTAN

Ciri manusia berbudi luhur dalam komunitasnya


a) Bersikap ramah (komunikatif)
b) Mendengar dan mehormati pendapat orang
lain
c) Dapat bekerja sama dgn orang lain.
d) Mentaati peraturan komunitas sosialnya
e) Menghormati, dan tdk melanggar
kesepakatan bersama
f) Mengutamakan kepentingan orang banyak dr
pd epentingan pribadi
g) Menjaga persatuan dan kesatuan komunitas
sosial
2. RELASI MANUSIA BERBUDI LUHUR DGN
MASYARAKAT

Masyarakat adalah himpunan dari


berbagai kelompok sosial, komunitas
sosial, lembaga-lembaga sosial.

Ciri-cirinya;
a) Mentaati aturan-aturan umum masyarkat
b) Mejalankan kewajiban-kewajibannya sbg
anggota masyarakat.
c) Mengutamakan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi dan golongan
3.RELASI MANUSIA BERBUDI LUHUR DGN KELUARGA

a) Sbg anak
Menghormati, berbakti, dan menjaga
nama baik orang tua

b) Sbg saudara kandung


Menghormati (sesuai dgn posisinya)
menjaga nama baik bekerja sama (saling
tolong menolong)
3.RELASI MANUSIA BERBUDI LUHUR DGN KELUARGA

c) Sbg orang tua


Paling tidak dapat mejalankan tuju tugas sbg
ortu(William J Goode)
1. reproduksi (memiliki anak) disesuaikan dgn
kondisi ekonomi
2. pemuas kebutuhan pribadi
3. pendidikan seks
4. pemeliharaan pendidikan,
5. sosialisasi anak,
6. menempatkan anak dlm masyarakat
7. melakukan pengawasan
8. selalu ikut berperan serta dalam kegiatan
kegiatan kemasyarakatan
9. bertanggung jawab sbg warga RT dan RW
4. RELASI MANUSIA BERBUDI LUHUR
DGN NEGARA DAN BANGSA

Relasi dengan masyarakat lebih bersifat


keluarga dan relasi dengan negara merupakan
tanggung jawab pribadi.
LANJUTAN

Ciri-cirinya:

a) menjunjung tinggi dan mengamalkan dasar, dan pandangan


hidup negara
b) Menaati ketentuan hukum (aturan & undang-undang)
c) Mencintai negara-bangsa, yg berarti juga menjaga kelestarian
lingkungan
d) Rela berkorban utk kepentingan negara dan bangsa
e) Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa diatas
kepentingan pribadi dan golongan
f) Mencintai budaya negara bangsanya
g) Menjunjung tinggi demokrasi
h) Proaktif dlam berperanserta membangun negara bangsanya.

Anda mungkin juga menyukai