In Venus by
Hermawan Kartajaya
Oleh :
Akbar Surya W
THE 18 GUIDING PRINCIPLES OF
MARKETING IN VENUS
Sebuah buku cukup fenomenal dibidang marketing yang
mengulas trend pemasaran masa depan dengan adanya
perubahan pola prilaku konsumen dari hasil pemikiran seorang
expert marketing. Herman kartajaya berhasil membalikan
anggapan tradisional marketing dengan adanya trend baru
dengan mengambil contoh kasus nyata beberapa perusahaan
yang terbentuk mengikuti prinsip venus.
Untuk lebih jelasnya konsepsi Marketing in the Venus ini
terangkum dalam The 18 Guiding Principles of Marketing
in Venus, antara lain sebagai berikut :
Prinsip #1 CHANGE : Information
technology carries more emotional messages.
Teknologi informasi yang berhasil adalah teknologi yang membawa
pesan emosional. Sentuhlah konsumen dengan pesan-pesan yang bersifat
personal. Era Mars menganggap broadcasting yang mengirimkan satu
pesan yang sama ke banyak orang. Namun di Era Venus, ini jelas tidak
cukup. Gunakan media yang mengandalkan pointcasting seperti e-mail
dan sms untuk menyampaikan pesan-pesan personal.
Sebagaimana kasus persaingan Nokia-Ericksson, dimana konsumen
lebih tertarik dengan perlengkapan teknologi yang dalam pendekatan
pemasarannya lebih menekankan sisi emosional ketimbang menawarkan
kecanggihan teknologi. Human strategy Nokia ini akhirnya diikuti oleh
raksasa ponsel Asia Samsung dengan tagline “DigitAll passion”-nya
yang menempatkannya pada posisi ketiga dengan tingkat pertumbuhan
49 % dari pesaingnya.
Prinsip #2 CUSTOMER : Most customers
in this interactive world are WO-MEN.
Lahirnya orientasi WO-MEN dimana kaum pria berprilaku
seperti wanita dan jauh lebih emosional mengikuti hukum
wanita-woman always pay attention to detail. Dalam pemasaran
modern trend sensitifitas konsumen inilah yang harus diolah
secara terperinci dengan memanfaatkan segi emosional
konsumen.
Tidak seperti di era Mars yang menganggap pria adalah
rasional sementara wanita adalah makhluk emosional. Di Venus,
kita harus menganggap bahwa manusia adalah sama-sama
makhluk emosional. Salah satu caranya ialah mengetahui bahwa
makhluk emosional sangat memperhatikan detail dan desain
produk Anda.
Prinsip #3 COMPETITOR : Most competitive
advantages are from feel benefits.
Konsepsi WO-MEN menyebabkan terjadinya pergeseran
dimana keunggulan bukan lagi hanya ditentukan oleh mind,
tetapi emotion yang salah satunya orientasi feel benefit. Ada 3 era
penting yang menAndai revolusi ekonomi. Dan ada 3M sebagai
peranan pentingnya. Era pertama ialah era pertanian,
disini MUSCLE sangat berperan. Setelah itu beralih ke era
industri dimana MACHINE ialah kunci kemenangan. Selanjutnya
adalah era informasi, disini MIND ialah segalanya. Namun
sekarang kita mengalami era eMOTIONAL. Di Venus, “physical/
functional benefit” ialah hal yang biasa, jika ingin sukses di era
ini maka kita harus sangat memperhatikan “emotional
benefit.” So make your customer feel good.
Prinsip #4 WHAT : Customer insight is the best
tool to find out customer’s hiddens needs.
Prinsip ini konsumen diusahakan dalam kondisi “feel
good” terhadap produk yang kita tawarkan. Kemudian berupaya
menggali apa sebenarnya kebutuhan konsumen? Untuk
menjawabnya, salah satunya adalah meneliti Customer
insight sedemikian rupa dengan menyembunyikan maksud tujuan
pada responden. Kebutuhan emosional pelanggan tidak akan bisa
diteliti denga riset kuantitatif maupun riset langsung kepada
pelanggan. Ini hanya bisa diketahui dengan riset yang bersifat
customer insight (dengan sudut pAndang personal pelanggan).
Pada umumnya pelanggan bersifat tertutup dan hanya
menyampaikan yang baik-baik saja saat kita survei mengenai
produk kita. Solusinya ialah dengan mempelajari multidisiplin
ilmu seperti body languange, psikologi, antropologi, dsb.
Prinsip #5 WHY : Be intuitive, not
interpretative.