IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
A. TEORI
Jembatan wheatstone pertama kali ditemukan oleh Hunter Christie pada tahun 1833.
Akan tetapi, pada waktu itu Hunter tidak bisa melihat penggunaan yang nyata dari
jembatan wheatstone. Beberapa tahun kemudian Sir Charles Wheatstone seorang
ilmuwan yang berkebangsaan Inggris berhasil menemukan berbagai macam aplikasi
tentang jembatan wheatstone. Kemudian wheatstone mengklaim berbagai aplikasi dan
menunjukkan betapa pentingnya rangkaian jembatan wheatstone tersebut.
Fungsi dari Jembatan Wheatstone yaitu guna mengukur nilai suatu hambatan dengan
cara arus yang mengalir galvanometer sama dengan nol sebab potensial ujungnya sama
besar. Sehingga bisa dirumuskan dengan perkalian silang. Cara kerja Jembatan
Wheatstone adalah sirkuit listrik pada 4 tahanan dan sumber tegangan yang
dihubungkan melalui 2 titik diagonal dan juga pada kedua diagonal yang lain dimana
galvanometer ditempatkan.
Rangkaian jembatan Wheatstone adalah susunan dari empat buah hambatan yang mana
2 dari hambatan tersebut adalah hambatan variabel dan hambatan yang belum
diketahui bersama yang disusun seri satu sama lain dan pada 2 titik diagonalnya
dipasang sebuah galvanomater dan pada titik diagonal lainnya diberikan sumber
tegangan. (Andhie,2010)
Jembatan Wheatstone
Gambar berikut adalah susunan jembatan wheatstone dengan bentuk berbeda tapi
seyogyanya sama.
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
.1
c
.2
a b
IR
IR
Vac
R= − RA
I ac
IV
.3
.4
a b
R IR
IA
V AB
R =
V
I A − AB
RV
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
Cara ini tidak memerlukan alat ukur voltmeter dan amperemater, cukup satu
Galvanometer untuk melihat apakah ada arus listrik yang melalui suatu rangkaian.
Prinsip dari rangkaian jembatan Wheatstone di perlihatkan pada gambar (4.4) dibawah
ini
RX
Ra
.5
E S
Keterangan Gambar :
S : Saklar penghubung
G : Galvanometer
E : Sumber tegangan arus
Rs : Hambatan geser
Ra dan Rb : Hambatan yang sudah di ketahui nilainya.
Rx : Hambatan yang akan di tentukan nilainya.
Saat saklar S di tutup, maka arus akan melewati rangkaian. Jika jarum Galvanometer
menyimpang artinya ada arus yang melewatinya, yaitu antara titik C dan D ada beda
potensial. Dengan mengatur besarnya Ra dan Rb juga hambatan geser Rs akan dapat
di capai galvanometer G tak teraliri arus, artinya tak ada beda potensial antara titik C
dan D. Dengan demikian akan berlaku persamaan :
Ra
Rx = RS
RB
B. KATEGORI ALAT
1. Ukur
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
D. PERLENGKAPAN
1. Menggunakan Seragam Laboratorium.
2. Menggunakan Safety shoes.
E. DESKRIPSI PERALATAN
DC Power Supply
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
3. Kapasitor
Kapasitor berfungsi sebagai penyempurna penyerahan dari tegangan arus AC ke
tegangan arus DC.
4. Resistor
Resistor adalah perangkat yang membantu Power Supply dalam menurunkan
tegangan, membagi tegangan, dan membatasi arus listrik yang masuk, sehingga
akan dapat mengontrol perangkat-perangkat keras yang ada pada motherboard.
5. IC regulator
IC Regulator berfungsi untuk mengatur tegangan pada rangkaian elektronika
selalu tetap stabil.
6. LED
LED pada Power Supply adalah komponen sejenis diode semikonduktor yang
memiliki keistimewaan.
Prinsip Penggunaan
- Bacalah buku petunjuk / user manual Power Supply yang anda gunakan.
- Pastikan penggunaan sesuai dengan fungsinya
- Jika sudah dipahami, ikuti petunjuk yang ada. Secara garis besar akan dibahas
seperti berikut:
- Hubungkan PSU (Power Supply) dengan sumber tegangan 220 VAC
- Hidupkan DC Power Supply dengan menekan saklar tombol ON/OFF (pastikan
pada posisi ON)
- Tekan tombol Output.
- Atur probe Current sampai indikator lampu berwarna hijau.
- Setelah itu atur probe Voltage sesuai dengan nilai yang diinginkan
- Hubungkan kabel atau probe (titik tumpu / test point) dengan perangkat PSU
- Kabel merah (+) Positif
- Kabel hitam (-) Negatif
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
Multimeter Analog
Multimeter Digital
Untuk mengukur tegangan, saklar pilih multitester dikembalikan pada posisi ACV
atau DCV dan alat ukur dipasang secara parallel dengan beban (yang akan diukur).
Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 6 of 17
31-10-2019 Edy Setiawan, ST., MT Dr. Eng. Imam Sutrisno,
Ir. Joko Endrasmono., MT ST., MT.
Rini Indarti, S.Si., MT
JOB SHEET KODE DOKUMEN
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
Bila yang diukur adalah arus DC maka saklar pemilih diatur pada posisi DC mA dan
alat ukur di pasang seri dengan beban. Sedangkan untuk mengukur tahanan, saklar
pemilih di atur pada posisi Ohm dan alat ukur dipasang secara parallel dengan beban
(perlu diingat beban dalam keadaan tidak berarus listrik). Hasil pengukuran dapat
diketahui dengan membaca skala yang sesuai dengan penempatan posisi skala
pemilih.
Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam
perancangan suatu rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu
mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut. Berikut adalah simbol resistor dalam
bentuk gambar yang sering digunakan dalam suatu desain rangkaian elektronika.
Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan dengan resistor
disimbolkan denganhuruf “R”. Kemudian pada desain skema elektronika resistor
tetap disimbolkan dengan huruf “R”, resistor variable disimbolkan dengan huruf
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
“VR” dan untuk resistor jenis potensio meter ada yang disimbolkan dengan huruf
“VR” dan “POT”.
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan
menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal
film.
Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan
utama batang arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak
digunakan dan banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai
dengan kapasitas daya1/16Watt, 1/8Watt, 1/4Watt, 1/2Watt, 1 Watt, 2Watt dan 3 Watt.
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik
resistor metal film ini mirip dengan resistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin
warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistor karbon,
resistor metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8Watt,
1/4Watt, 1/2Watt. Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan
pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3
merupakanfaktor pengali kemudian cincin kode warna ke 4 menunjukan nilai
toleransi resistor.
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke
4 merupakan factor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai
toleransi resistor.
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5
cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan
coefisien temperature yaitu temperature maksimum yang diijinkan untuk resistor.
Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 00 Page: 9 of 17
31-10-2019 Edy Setiawan, ST., MT Dr. Eng. Imam Sutrisno,
Ir. Joko Endrasmono., MT ST., MT.
Rini Indarti, S.Si., MT
JOB SHEET KODE DOKUMEN
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah karena
nilia resistansi dituliskan secara langsung. Pada umumnya resistor yang dituliskan
dengan kode huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan
toleransi resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi
resistor.
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
Galvanometer
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan
beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk
mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena
komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung. Gambar dibawah ini
memperlihatkan bahwa galvanometer hanya dapat mengukur arus maupun tegangan
yang relative rendah. Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus
maupun beda potensial listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang
hambatan eksternal (pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada
ampermeter disebut hambatan shunt).
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet akan
timbul gaya lorentz yang menggerakkan jarum penunjuk hingga menyimpang.
Apabila arus yang melewati kumparan agak besar, maka gaya yang timbul juga akan
membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar.
Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan
dikembalikan ke posisi semula oleh sebuah pegas.
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
(a) (b)
(c)
Gambar 4.17 Rangkaian Percobaan Jembatan Wheatstone
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
Garnbar 4.17.d
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
H. ASPEK LINGKUNGAN
- Membuang limbah sisa praktik/praktikum pada tempat yang telah disediakan.
- Limbah sisa praktik/praktikum berupa resistor yang rusak akibat kehilangan satu
kaki dll.
I. LEMBAR KERJA
Isikan data percobaan pada tabel di bawah berdasar percobaan yang dilakukan pada
gambar 4.17c dan 4.17d di atas.
Tabel 4.1.
Data Percobaan Berdasar Data Percobaan Berdasar
Gambar 4.14.a dan 4.14.b Gambar 4.14c
𝑉𝐴𝐵 𝑉𝐵𝐶 𝑉𝐴𝐷 𝑉𝐷𝐶 𝑉𝐴𝐵 𝑉𝐵𝐶 𝑉𝐴𝐷 𝑉𝐷𝐶
Tabel 4.2.
Nilai Rx sebenarnya Rs Terukur Rx Terhitung Rx Terukur
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
Elemen Kompetensi:
1. Mengidentifikasi alat ukur
2. Menyiapkan alat ukur
3. Melakukan pekerjaan pemasangan alat ukur
4. Mengoperasikan alat ukur sesuai prosedure
5. Merangkai sesuai perintah modul praktikum
6. Melakukan pengukuran dan perhitungan
4. Mendokumentasikan menjadi laporan
L. REFERENSI
Albert Paul Malvino. (2004). Prinsip-Prinsip Elektornika. Selemba Teknika: Jakarta.
Mike Tooley. (2002). Rangkaian Elektronik Prinsip dan Aplikasi. Erlangga Ciracas:
Jakarta.
Robert F. Coughlin Frederick F. Driscoll. (1994). Penguat Operasional dan
Rangkaian Terpadu Linear. Erlangga: Jakarta.
Sutrisno. (1987). Elektronika: Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 3. Penerbit ITB:
Bandung.
Sutrisno. (1987). Elektronika: Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 3. Penerbit ITB:
Bandung.
Teknik Elektronika (20 Agustus 2019) pengertian photo transistor, prinsip kerja
phototransistor.
Diakses dari website Teknik Elektronika: https://teknikelektronika.com/pengertian-
photo-transistor-prinsip-kerja-phototransistor/
IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019
4. Jembatan Wheatstone
Teknik Elektronika (20 Agustus 2019) pengertian optocoupler, fungsi, prinsip kerja
optocoupler.
Diakses dari website Teknik Elektronika: https://teknikelektronika.com/pengertian-
optocoupler-fungsi-prinsip-kerja-optocoupler/
Teknik Elektronika (20 Agustus 2019) pengertian sensor efek hall, hall effect sensor,
prinsip kerja efek-hall.
Diakses dari website Teknik Elektronika: https://teknikelektronika.com/pengertian-
sensor-efek-hall-hall-effect-sensor-prinsip-kerja-efek-hall/
Teknik Elektronika (20 Agustus 2019) pengertian smoke detector, detektor asap,
jenis-jenis smoke-detector.
Diakses dari website Teknik Elektronika: https://teknikelektronika.com/pengertian-
smoke-detector-detektor-asap-jenis-jenis-smoke-detector/