Disusun oleh:
182153057
PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS SILIWANGI
2019
MODUL 3
NPM : 182153057
Email : dinahanifahmansur@gmail.com
Sesi :1
I. Tujuan
1. Mengukur tegangan dalam suatu rangkaian melalui dua titik dan menghubungkan
baterai secara seri
2. Mengukur tegangan dalam suatu rangkaian melalui dua titik dan menghubungkan
baterai secara paralel
3. Menggunakan amperemeter untuk mengukur kuat arus dalam rangkaian
4. Membedakan bahan penghantar dan bukan penghantar
5. Menguji zat cair yang termasuk penghantar dan bukan penghantar
Suatu bahan listrik memiliki banyak elektron bebas pada orbit-orbit elektron, bahan
ini memiliki sifat sebagai penghantar listrik. Penghantar dalam elektronika adalah zat
yang dapat menghantarkan arus listrik baik berupa zat padat, cair atau gas. Karena
sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor. Konduktor yang baik adalah yang
memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat konduktif. Emas,
perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin
besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal
harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.
Untuk membuktikan sebuah bahan menghantarkan listrik atau tidak, dapat dilakukan
dengan menaruh bahan tersebut ke dalam rangkaian sehingga membentuk rangkaian
tertutup, dan memperhatikan arus yang mengalir dalam rangkaian. Untuk mengetahui
adanya arus, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah lampu. Jika lampu menyala
dapat disimpulkan bahwa arus mengalir dalam rangkaian. Jika arus mengalir, berarti
bahan tersebut adalah konduktor. Sedangkan bahan-bahan yang tidak dapat menyalakan
lampu adalah bahan isolator. Contohnya plastik, kaca, karet busa.
Gambar 3.3
Gambar 3.4
b. Hubungkan kabel merah volmeter ke kutub positif (+) baterai (titik P) dan kabel
hitam ke kutub negatif (-) baterai (titik Q). pastikan saklar dalam keadaan
terbuka.
c. Perhatikan multimeter. Catatlah tegangan yang tampak pada layar volmeter
pada Tabel 1. Tegangan ini merupakan tegangan rangkain terbuka yang disebut
juga GGL.
d. Pindahkan kabel merah volmeter dari titik R ke titik T. Catatlah tegangan lampu
pada titik T pada Tabel 1. Tegangan ini merupakan tegangan lampu pada saat
rangkaian terbuka.
e. Pindahkan kabel merah dari titik T ke titik R dan tutup saklar. Lampu akan
menyala. Sekarang, rangkaian dalam keadaan tertutup
f. Catatlah tegangan yang dihasilkan pada Tabel 1. Tegangan ini adalah tegangan
baterai saat tertutup.
Bagian II
a. Susunlah rangkaian seperti gambar 3.3. Akan tetapi menggunakan dua baterai
yang disusun secara seri.
b. Hubungkan kabel merah volmeter ke kutub positif (+) baterai (titik P) dan kabel
hitam ke kutub negatif (-) baterai (titik Q).
c. Perhatikan multimeter. Catatlah tegangan yang tampak pada layar volmeter pada
Tabel 1. Tegangan ini merupakan tegangan rangkain terbuka yang disebut juga
GGL.
d. Pindahkan kabel merah dari titik P ke titik T. Catatlah tegangan lampu pada titik
R pada Tabel 1. Tegangan ini merupakan tegangan lampu pada saat rangkaian
terbuka.
e. Pindahkan kabel merah ke titik R dan kabel hitam ke titik S dan tutup saklar.
Lampu akan menyala. Sekarang, rangkaian dalam keadaan tertutup
f. Catatlah tegangan yang dihasilkan pada Tabel 1. Tegangan ini adalah tegangan
baterai saat tertutup.
Bagian III
a. Susunlah rangkaian seperti gambar 3.3. Akan tetapi menggunakan dua baterai
yang disusun secara paralel.
b. Hubungkan kabel merah volmeter ke kutub positif (+) baterai (titik P) dan kabel
hitam ke kutub negatif (-) baterai (titik Q).
c. Perhatikan multimeter. Catatlah tegangan yang tampak pada layar volmeter pada
Tabel 1. Tegangan ini merupakan tegangan rangkain terbuka yang disebut juga
GGL.
d. Pindahkan kabel merah dari titik P ke titik T. Catatlah tegangan lampu pada titik
R pada Tabel 1. Tegangan ini merupakan tegangan lampu pada saat rangkaian
terbuka.
e. Pindahkan kabel merah ke titik R dan kabel hitam ke titik S dan tutup saklar.
Lampu akan menyala. Sekarang, rangkaian dalam keadaan tertutup
Bagian IV
a. Susunlah rangkaian yang terdiri dari 1 buah baterai, 1 buah saklar dan 1 buah
lampu seperti pada skema rangkaian Gambar 3.5
Gambar 3.5
Gambar 3.6
b. Pada multimeter digital, pilihlah DC dan batas ukur 10 A.
c. Tutup saklar rangkaian. Catatlah arus antara baterai dan lampu yang ditampilkan
oleh amperemeter pada Tabel 2.
d. Ukurlah arus antara lampu dan saklar. Catatlah arus yang ditampilkan oleh
amperemeter pada Tabel 2
e. Ukurlah arus antara saklar dan baterai. Catatlah arus yang ditampilkan oleh
amperemeter pada Tabel 2
2. Uji Konduktivitas
Bagian I
a. Susunlah rangkaian seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.7 dengan saklar
dalam keadaan terbuka.
Gambar 3.7
Gambar 3.8
b. Tutuplah saklar dan amati apa yang terjadi pada lampu.
c. Buka saklar dan jepit satu batang bahan yang telah disiapkan diantara kedua jepit
buaya.
d. Tutuplah saklar dan amati apa yang terjadi pada lampu. Catatlah hasil
pengamatan ke Tabel 3.
Bagian II
a. Susunlah alat percobaan seperti Gambar 3.9 dengan sebuah amperemeter yang
disisipkan pada rangkaian dan saklar dalam keadaan terbuka
Gambar 3.9
b. Atur multimeter untuk mengukur arus DC, pada keadaan awal pilih batas ukur
10 A. Kemudian, apabila arus terlalu kecil, pilihlah batas ukur yang lebih kecil
c. Tutup saklar dan amati apa yang terjadi pada lampu
d. Bukalah saklar, angkatlah pemegang lempeng dan masukkan air ke dalam gelas.
Atur banyakya air, sehingga hanya sebagian lempeng penghantar yang terendam.
Tempatkan kembali pemegang lempeng di atas gelas
e. Tutup saklar dan perhatikan keadaan lampu, pastikan jika lampu menyala maka
air dapat menghantarkan listrik, dan air adalah konduktor.
f. Ukurlah kuat arus air. Catatlah hasil pengkuran pada Tabel 5.
g. Buka saklar, angkat pemegang lempeng kemudian larutkan sedikit garam ke air
dalam gelas tersebut.
h. Tutup saklar dan amati apa yang terjadi pada lampu. Tulislah hasil pengamatan
pada Tabel 5.
i. Ukurlah kuat arus air yang sudah dilarutkan dengan garam. Catatlah hasil
pengkuran pada Tabel 5.
j. Gunakan cara di atas untuk menyelidiki zat cair atau larutan lain yang telah
disediakan. Amatilah apakah yang terjadi pada lampu dan ukurlah kuat arus zat
cair tersebut.
V. Data Pengamatan
Percobaan 1
Tabel 1. Hasil pengamatan bagian I, II, III
Tegangan/ Susunan Satu baterai Dua baterai Dua baterai
No
baterai (tunggal) (seri) (paralel)
1 Tegangan baterai terbuka 1,42 V 2,95 V 1,47 V
Tegangan lampu saat
2 0V 0V 0V
rangkaian terbuka
3 Tegangan baterai tertutup 1,04 V 2,51 V 1,40 V
Tegangan lampu saat
4 0,98 V 2,44 V 1,32 V
rangkaian tertutup
Jawaban Pertanyaan
1. Pada rangkaian tunggal (satu baterai), tegangan baterai saat terbuka lebih besar
daripada saat terbebani.
2. Pada rangkaian seri (dua baterai), tegangan baterai saat terbuka lebih besar daripada
saat terbebani.
3. Pada rangkaian paralel (dua baterai), tegangan baterai saat terbuka lebih besar
daripada saat terbebani.
4. Nyala terang lampu saat rangkaian seri lebih terang daripada saat rangkaian tunggal.
5. Nyala terang lampu saat rangkaian seri lebih terang daripada saat rangkaian paralel.
6. Penghantar merupakan zat yang dapat menghantarkan listrik sedangkan bukan
penghantar merupakan zat yang tidak dapat menghantarkan listrik.
7. Tidak, karena pada saat gelas kosong tidak ada zat yang dapat menghantarkan listrik.
8. Tidak, karena jika tidak dapat menghantarkan listrik maka tidak ada arus yang
mengalir. Jika tidak ada arus yang mengalir maka bahan tersebut bukan konduktor.
VIII. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada rangkaian seri, tegangan diukur menggunakan multimeter (voltmeter) dimana
nilai tegangan baterai dan lampu yang paling besar dibandingkan pada saat rangkaian
tunggal dan paralel, karena tegangan di tiap komponen dijumlahkan.
2. Tegangan pada saat rangkaian paralel, lebih besar daripada rangkaian tunggal dan
lebih kekcil daripada rangkaian seri karena tegangan dari sumber dibagi-bagi
sehingga lebih sedikit.
3. Kuat arus dapat diukur menggunakan amperemeter dengan merangkainya secara
seri dan memutuskan rangkaiannya untuk menghubungkan kabel pada ujung
multimeter sehingga arus akan mengalir dan terbaca pada layar multimeter.
4. Penghantar yaitu zat atau bahan yang dapat menghantarkan listrik seperti seng,
tembaga, alumunium, emas dan bukan penghantar yaitu zat atau bahan yang tidak
dapat menghantarkan listrik seperti pensil kayu, penggaris plastik dsb.
5. Zat cair dapat diuji dengan nyala lampu untuk mengetahui penghantar atau bukan,
dimana zat cair yang merupakan penghantar adalah zat cair yang dapat membuat
lampu menyala yang termasuk larutan elektrolit seperti larutan garam (NaCl).
Sedangkan yang bukan penghantar adalah zat cair yang dapat tidak membuat lampu
menyala yang termasuk larutan non elektrolit seperti air (H2O).
IX. Pustaka
[1] Maulidah, Rifa’atul. 2019. Modul 3_Alat Ukur Listrik dan Uji Konduktivitas. Univer
sitas Siliwangi.
[2] https://yosnex.files.wordpress.com/2016/05/fisika-dasar-2-itb-mikrajuddinabdull
ah-2006.pdf diakses tanggal 27 September 2019 pukul 12.43 pm
[3] Rangkaian Listrik http://fisikazone.com/rangkaian-listrik/ diakses tanggal 30 Septe
mber 2019 pukul 4.37 pm