Konsul Wa Doni Pratama
Konsul Wa Doni Pratama
Oleh :
DONI PRATAMA
NIM :17.010
i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : 17.010
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
alihan tulisan dan pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini
hasil jiblakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
(Doni Pratama)
NIM. 17.010
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah Oleh Doni Pratama NIM. 17.010 dengan judul
“Asuhan keperawatan dengan masalah nyeri akut pada pasien Post Op Benign
Bedah Badan layanan Umum Daerah Rumah Sakit Konawe” ini telah diperiksa
dan disetujui untuk diseminarkan pada Ujian Sidang Proposal dihadapan Tim
Penguji.
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Direktur Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Konawe
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah Oleh Doni Pratama NIM. 17.010 dengan
judul “Asuhan keperawatan dengan masalah nyeri akut pada pasien Post Op
ruang Bedah Badan layanan Umum Daerah Rumah Sakit Konawe” ini telah
Penelitian.
Tim Penguji
Mengetahui,
Direktur Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Konawe
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga proposal karya tulis ilmiah ini dapat
dalam bentuk yang sederhana, yang merupakan salah satu syarat dalam
keperawatan dengan masalah nyeri akut pada pasien Post Op Benign Prostatic
Pada kesempatan ini penulis secara khusus menyampaikan rasa terima kasih
1. Ibu Hj. Yosin Ngii, SKM., M.Kes selaku Direktur Akper Pemkab Konawe.
2. Bapak dr. H. Agus Lahida., MMR selaku Direktur BLUD RS Konawe yang
3. Ibu Mery Kana, S. Kep.,Ns., M. Kep selaku pembimbing I dan bapak Hutba,
proposal karya tulis ilmiah ini mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai
4. Bapak Mujur, S. Kep., Ns., M. Sc selaku penguji I dan Bapak Jaimin Adi
Putra, S. Kep., M. Kes selaku penguji II terima kasih atas arahan yang
v
5. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta ayahanda Sumanto Polio dan
mendukung baik secara moril maupun material demi suksesnya studi yang
peneliti laksanakan semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat dan
Hidayah-Nya.
Akhir kata semoga segala bantuan dan amal ibadah dari semua pihak yang
telah membantu penulis, kiranya mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT
dan senantiasa melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua serta
hasil ini dapat bermanfaat dan Ridhoi oleh Allah SWT. Amin…
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.............................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iv
KATA PENGANTAR................................................................................ v
DAFTAR ISI............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. x
DAFTAR SINGKATAN............................................................................ xi
DAFTAR ISTILAH................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kebutuhan Rasa Nyaman............................................. 6
1. Pengertian ............................................................................. 6
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa nyaman................... 7
B. Konsep Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Nyaman ........ 9
1. Pengkajian keperawatan........................................................ 9
2. Diagnosa keperawatan.......................................................... 11
3. Intervensi keperawatan.......................................................... 11
4. Implementasi keperawatan.................................................... 13
5. Evaluasi keperawatan............................................................ 13
C. Konsep Gangguan Rasa Nyaman Nyeri.................................... 14
1. Pengertian nyeri.................................................................... 14
2. Penyebab nyeri...................................................................... 14
3. Klasifikasi nyeri.................................................................... 15
4. Fisiologi nyeri....................................................................... 16
5. Penilaian respon intensitas nyeri........................................... 17
6. Tanda dan gejala................................................................... 21
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Stusi Kasus.................................................................... 22
B. Subyek Penelitian...................................................................... 22
C. Fokus Studi................................................................................ 23
D. Lokasi Dan Waktu Penelitian.................................................... 23
E. Definisi Operasional.................................................................. 23
F. Definisi Operasional.................................................................. 23
G. Metode dan Langkah-Langkah Pengumpulan Data.................. 24
H. Analisa Data Dan Penyajian Data............................................. 25
I. Etika Penelitian......................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Teks
1. Surat Permintaan Menjadi Responden
4. Format Konsultasi
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Nama
NIC : Nursing Intervention Classificatio
AINS : Anti Inflamasi Nonsteroid
VAS : Visual Analog Scale
VDS : Verbal Descriptor Scale
NRS : Numerical rating scales
IM : Intra Muskular
IV : IntraVena
STT : spinothalamic Tract
TENS : Trancutaneus Electric Nerve Stimulation
PQRS : Provokatif/Paliatif, Quality, Radiation, Severity
SRT : Spinoreticelur Tract
xi
DAFTAR ISTILAH
Istilah Nama
Atropin : Anti koligernik alkaloid yang digunakan untuk
mengendorkan otot-otot polos
Takipnea : Pernapasan yang secara abnormal cepat seperti
yang terkadang terlihat pada bayi baru lahir yang
mengalami respiratori distress sindrom
Hospitalisasi : Memasukkan pasien ke Rumah Sakit untuk
mendapatkan perawatan
Implamasi : Serangkaian perubahan dalam jaringan yang
menunjukkan reaksinya terhadap cedera baik yang
bersifat mekanis, kimiawi maupun bakterial,
asalkan cedera tersebut tidak menimbulkan
kematian pada bagian yang terkenah.
Autonomy : Klien memiliki hak untuk memutuskan sesuatu
Blockade : Penghambat efek suatu neurotransmiter atau
hormon oleh suatu obat
Posisi fowler : Posisi terlentang, kepala ditinggikan, kaki diberi
bantal, lutut ditekuk
Distensi : Ukuran ruangan yang berada di antara dua objek
Dorsal root : Akar dorsal
Herediter : Penyebaran genetik dari kualitas atau sifat bawaan
tertentu dari orang tua kepada keturunannya
Histamin : Zat yang merangsang pelebaran pembuluh darah
Hygiene : Kebersihan
Informed concent : Cara persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan
Mikroskopis : Pemeriksaan atau pengamatan dengan mikroskop
Composmentis : Kejernihan pikiran, waras
Confidentiality : Kerahasiaan
Mobilisasi : Pembuatan bagian yang dapat digerakkan
Molekul : Masa bahan yang kecil
Stridor : Suara pernapasan yang kasar dan bernada tinggi
Takikardi : Prekwensi jantung dan denyut nadi yang secara
abnormal cepat
Monitor : Memantau
Nociceptor : Reseptor untuk rasa nyeri yang ditimbulkan oleh
cedera, fisik atau kimia terhadap jaringan tubuh
Pain Threshold : Sebelum
Paliatif : Faktor
Patogenesis : Perkembangan keadaan sakit atau penyakit
Potensial : Mampu dan siap untuk bekerja tetapi tidak aktif
Radiasi : Tempat penyebaran keluhan
Region : Tempat
Severity : Dampak dari kondisi dirasakan klien
Stimulasi : Tindakan atau proses merangsang
xii
Body Image : Gambaran atau konsepsi
Bradikinin : Merupakan vasodilator yang sangat kuat dan
meningkatkan vermeabilitas kapiler, selain itu
mengkontriksi otot polos dan merangsang reseptor
nyeri
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sepenuhnya atau minimal bisa diatasi, salah satu contoh kebutuhan yang bisa
(keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri) (Potter & Perry,
Salah satu masalah yang dapat mengakibatkan nyeri adalah post operasi
tidak lancar dan buang air kecil terasa tidak tuntas (Nurarif & Kusuma, 2015).
pasti Akan tetapi, kondisi ini diduga terkait dengan perubahan pada
sebagian besar pria, prostat akan terus tumbuh seumur hidup, ketika ukurannya
cukup besar, prostat akan menghimpit uretra, yaitu saluran yang mengalirkan
1
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh penyakit Benign Prostatic
Hyperplasia (BPH), adalah buang air kecil menjadi lebih sering (≥8 kali dalam
sehari), sulit menahan buang air kecil, harus mengedan saat akan buang air
kecil, pancaran air seni lemah, di akhir berkemih, air seni keluar menetes,
mengompol dan nyeri saat ejakulasi dan saat buang air kecil (Nurarif &
Kusuma, 2015).
dari masalah keperawatan nyeri akut, hasil yang didapatkan setelah dilakukan
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada lima orang perawat ruang
mengalami gangguan rasa nyaman yaitu nyeri akut, sedangkan hasil observasi
yang peneliti lakukan pada pasien yang baru melakukan Post Op Benign
2
Prostatic Hyperplasia (BPH) tampak pasien tersebut merasakan nyeri dengan
Berdasarkan data dari Rekam Medik BLUD Rumah Sakit Konawe pada
sebanyak 36 orang sedangkan pada periode Januari 2020 jumlah pasien Post
Dari data dan penelitian sebelumnya di atas, maka penulis tertarik untuk
nyeri akut pada pasien Post Op Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) dengan
B. Rumusan Masalah
keperawatan dengan masalah nyeri akut pada pasien Post Op Benign Prostatic
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada studi kasus ini adalah mengetahui gambaran asuhan
3
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritis
4
b. Bagi Institusi Pendidikan Akper Pemkab Konawe
2. Manfaat Praktis
a. Bagi perawat
b. Bagi Klien
wawasan kepada klien dalam hal pencegahan penyakit agar terhindar dari
rasa nyeri.
c. Bagi Masyarakat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
dan transenden (keadaan yang tentang sesuatu yang melebihi masalah atau
nyeri).
6
c. Psikospritual–berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri
rentang pilihan yang lebih luas dalam mencari tindakan untuk mengatasi
nyeri. Cara pandang yang holistik ini menguatkan konsep Mahon (1994
holistik, maka perawat dapat mengembangkan strategi yang lebih baik pada
a. Emosi
b. Status Mobilisasi
7
c. Gangguan Presepsi Sensory
d. Keadaan Imunitas
e. Tingkat Kesadaran
menimbulkan kecelakan.
diprediksi sebelumnya.
i. Status Nutrisi
penyakit tertentu.
j. Usia
8
k. Jenis Kelamin
l. Kebudayaan
1. Pengkajian keperawatan
dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Effendy,
9
b. Data yang didapatkan mencerminkan respons pasien terhadap nyeri yang
1) Respons Fisiologis
meningkat.
2) Respons Perilaku
menghilangkan nyeri.
3) Respons Psikologis
terhadap nyeri yang terjadi atau arti nyeri bagi klien.Arti nyeri bagi
mobilitas.
10
2. Diagnosa keperawatan
3. Intervensi keperawatan
masalah.
11
6. Diaforesis berkurang 8. Kontrol lingkungan yang
7. Perilaku distraksi (mis., dapat mempengaruhi nyeri
berjalan mondar mandir seperti suhu ruangan,
mencari orang lain, pencahayaan dan
aktifitas lain, aktifitas kebisingan
yang berulang) 9. Pilih dan lakukan
8. Mengeskpresikan penaganan nyeri
perilaku (mis., gelisah, (farmakologi, non
merengek, menagis) farmakologi dan inter
9. Masker wajah (mis., personal)
mata kurang bercahaya, 10. Kaji tipe dan sumber nyeri
tampak kacau, gerakan untuk menentukan
mata terpancar atau tetap intervensi
pada satu fokus 11. Ajarkan tentang tehknik
meringis) non farmakologi
10. Sikap melindungi area 12. Berikan analgetik untuk
nyeri mengurangi nyeri
11. Fokus menyempit (mis., 13. Evaluasi keefektipan
gangguan persepsi nyeri, kontrol nyeri
hambatan proses 14. Tingkatkan istrahat
berpikir, penurunan 15. Kolaborasikan dengan
interaksi dengan orang dokter jika ada keluahan
dan lingkungan ) dan tindakan nyeri tidak
12. Indikasi nyeri yang berhasil
dapat diamati 16. Monitor penerimaan pasien
13. Perubahan posisi untuk tentang manajemen nyeri
menghindari nyeri Analgetik administration
14. Sikap tubuh melindungi 1. Tentukan lokasi, karakteri
15. Dilatasi pupil kualitas, dan derajat nyeri
16. Melaporkan nyeri secara sebelum pemberian obat
verbal 2. Cek intruksi dokter tentang
17. Gangguan tidur jenis obat, dosis dan
Faktor yang frekwensi
berhubungan : 3. Cek riwayat alergi
Agen cedera 4. Pilih analgetik yang
(mis.,biologis, zat kimia, diperlukan atau kombinasi
fisik, psikologis) dari analgetik ketika
pemberian lebih dari satu
5. Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri
6. Tentukan analgesik
pilihan, rute pemberian dan
dosis optimal
7. Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan
nyeri secara teratur
8. Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
9. Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
12
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi keperawatan
proses keperwatan tetapi tahap ini merupakan bagian integral pada setiap
13
P : Perencanaan atau tindak lanjut berdas
1. Pengertian nyeri
intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau
2. Penyebab nyeri
(Tamsuri, 2014).
tidak beres” pada organ dibawah lokasi nyeri. Namun perlu disadari bahwa
14
3. Klasifikasi nyeri
a. Nyeri akut
pulih pada area yang terjadi kerusakan. Nyeri akut berdurasi singkat
(kurang dari 6 bulan), memiliki omset yang tiba – tiba dan terlokalisasi.
Nyeri akut terkadang disertai oleh aktivitas sistem saraf simpatis yang
b. Nyeri Kronik
Manifestasi klinis yang tampak pada nyeri kronis sangat berbeda dengan
15
vital, sering kali didapatkan masih dalam batas normal dan tidak dan
4. Fisiologi nyeri
ujung-ujung saraf sangat bebas yang memiliki sedkit atau bahkan tidak
memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya pada
visera, persendian, dinding arteri, hati, dan kandung empedu. Reseptor nyeri
dua jenis serabut yang bermyelin rapat atau serabut lamban (serabut C).
16
spinal melalui akar dorsal (dorsal root) serta sinaps pada dorsal horn.
Dorsal horn terdiri atas beberapa lapisan atau laminae yang saling
bertautan. Diantara lapisan dua dan tiga terbentuk substantia gelatinosa yang
spinoreticelur tract (SRT) yang membawa informasi tentang sifat dan lokasi
nyeri. Dari proses transmisi terdapat dua jalur mekanisme terjadinya nyeri,
yaitu opiate dan jalur nonopiate. Jalur opiate ditandai oleh pertemuan
reseptor pada otak yang terdiri atas jalur spinal desenden dari thalamus
sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan
fisiologi tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Namun, pengukuran dengan teknik
17
ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri
Berikut adalah beberapa alat untuk yang biasa digunakan untuk menilai
derajat nyeri :
Verbal Descriptor Scale (VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari
tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama
tersebut dan meminta klien untuk memilih intensitas nyeri terbaru yang
digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini, klien
18
digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi
subdivisi. VAS adalah suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri
yang terus menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala
dari pada dipaksa memilih satu kata atau satu angka (Andarmoyo, 2013).
yang dinamakan Wong-Baker Faces Rating Scale yang terdiri dari dua
skala yang terpisah : sebuah skala dengan nilai 0-10 pada sisi sebuah kiri
untuk anak-anak yang lebih besar dan skala patografik enam gambar
19
pada sisi kanan untuk anak-anak, sehigga dapat memahami makna dan
(Andarmoyo, 2013).
Keterangan :
1) 0 : Tidak nyeri
dengan baik.
berkomunikasi, memukul.
20
6. Tanda dan gejala
Beberapa tanda dan gejala pada nyeri akut menurut Nurarif dan
wajah (mata kurang bercahaya, kacau, gerakan mata berpencar, satu fokus),
nyeri yang dapat diamati, perubahan posisi untuk menghindari nyeri, sikap
tubuh melindungi, dilatasi pupil, fokus pada diri sendiri, gangguan tidur,
Tanda dan gejala pada nyeri kronis menurut Nurarif dan Kusuma
pola tidur, isyarat laporan, depresi, letih, takut cedera berulang, perilaku
diamati, penurunan interaksi dengan orang lain, gelisah, berfokus pada diri
21
BAB III
METODE PENELITIAN
pendekatan studi kasus yaitu studi yang mengeksplorasi suatu masalah atau
B. Subyek Penelitian
1. Kriteria inklusi
22
2. Kriteria eksklusi
a. Pasien yang mengalami nyeri hebat skala (7-10), dan tidak nyeri (0-3)
C. Fokus Studi
Fokus studi dalam penelitian ini adalah penurunan intensitas nyeri setelah
2020 di ruang Bedah Badan layanan Umum Daerah Rumah Sakit Konawe
E. Definisi Operasional
1. Kenyamanan adalah rasa yang timbul jika seseorang merasa di terima apa
adanya, serta senang dengan situasi dan kondisi yang ada sehingga
2. Nyeri adalah perasan yang tidak nyaman yang umumnya disebabkan oleh
F. Instrumen Penelitian
23
fisik, menentukan diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, melakukan
G. Pengumpulan Data
ke ruang Bedah
d. Memintah izin kepada kepala ruangan Bedah untuk memilih pasien yang
keperawatan.
asuhan keperawatan
asuhan keperawatan
24
j. Pengolahan data
1. Analisa Data
2. Penyajian data
I. Etika Penelitian
concent adalah agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian serta
mengetahui dampaknya.
25
Dilakukan dengan cara tidak memberikan nama responden pada lembar
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
4. Justice (Keadilan)
Yaitu klien memiliki hak atas perlakuan yang sama dalam upaya
Yaitu setiap tindakan harus berpedoman pada prinsip yang paling utama
dan jangan merugikan orang lain. Resiko fisik, psikologi, dan social
6. Beneficence (Manfaat)
Oleh karena itu perlu kesadaran perawat dalam bertindak agar tindakannya
26
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo. 2013. Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Jakarta : Graha Ilmu
Angres. 2017. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta: EGC.
Kozier Brendon Brits & Keizon. 2015. Buku Saku Keperawatan Jiwa. St.Louis :
Mosby Year Book.
Potter Perry. 2012. Buku Ajar Praktik keperawatan Klinis Kozier Erb. Jakarta :
EGC
Putra. I. 2014. Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman Dan
Aman Pasien di Rumah Sakit Samarinda Medika Citra : Poltekes
Kemenkes Kalimantan Timur Jurusan Keperawatan Samarinda
Kalimantan Timur
Fadillah. H & Mustikasari. TIM Pokja SIKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia
27
Shafitri. E. Y. 2015. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Post Operasi
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) Hari Ke I di Ruang Gladiol Atas
RSUD Sukoharjo : Program Studi Diploma Iii Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiya Surakarta 2015
Lampiran 1
28
PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN
Peneliti
Doni Pratama
Nim 17. 010
Lampiran 2
29
INFORMED CONCENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh Doni Pratama, Nim : 17.010 dengan judul “Asuhan
keperawatan dengan masalah nyeri akut pada pasien Post Op Benign Prostatic
secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya mengiginkan
sanksi apapun.
( ) ( )
Peneliti
Doni Pratama
Nim 17. 010
30
KABUPATEN KONAWE
UNAAHA
Jalan Sultan Hasanuddin, No. 111 Kel. Lalosabila, Kec. Wawotobi Kabupaten Konawe
31
KABUPATEN KONAWE
UNAAHA
Jalan Sultan Hasanuddin, No. 111 Kel. Lalosabila, Kec. Wawotobi Kabupaten Konawe
32
33