Disusun oleh :
NIM : F1A222057
PRODI S1 STATISTIKA
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
Manusia sebagai mahluk sosial pastinya tidak dapat hidup sendiri. Selama
hidupnya manusia akan selalu membutuhkan peran manusia lain. Contohnya seperti
membantu orang yang sedang kesusahan. Kita sendiri sebenarnya sudah tidak asing
lagi dengan kata gotong royong karena sejak sekolah dasar kita sudah diajarkan
mengenai gotong royong. Maka dari itu, sikap gotong royong dalam masyarakat
Indonesia sudah sangat mendarah daging.
Kita mengetahui secara pasti bahwa nilai – nilai semangat gotong royong tersebut
telah diajarkan sejak dini. Dimulai dari SD, SMP, SMA sampai perkuliahan konsep
dan esensi dari gotong royong akan selalu diajarkan karena hal inilah yang menjadi
tonggak persatuan dan kesatuan dalam membangun bangsa Indonesia sendiri. Sebagai
generasi emas penerus bangsa tentunya kita harus menerapkan nilai – nilai semangat
gotong royong bukan hanya sekedar mempejari dan memahami tetapi mampu
menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.
Menyikapi hal ini tentunya kita sebagai anak bangsa harus bisa menjaga dan
melestarikan jati diri bangsa Indonesia, diamana konsep pembelajaran mengenai
semangat gotong royong harus mampu diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat
bernegara.
LANDASAN TEORI
PEMBAHASAN
3.1 Ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat sudah mulai meninggalkan
budaya gotong royong ini yaitu :
1. Rasa Malas
Rasa malas pasti dimiliki oleh semua orang. Tetapi rasa malas itu sendiri
bisa dihilangkan jika kita memang bersungguh-sungguh ingin menghilangkan
rasa malas itu. Masyarakat biasanya malas untuk melakukan kegiatan gotong
royong karena mereka takut kelelahan dan takut aktivitas sehari hari
terganggu akibat kegiatan gotong royong.
2. Kesibukan
Saat ini masyarakat lebih memfokuskan bekerja agar mendapatkan uang
yang banyak. Dan mereka rela bekerja dari pagi lalu pulang hingga larut
malam. Sehingga mereka jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Karena kesibukakkan mereka bahkan mereka ada yang membayar kegiatan
gotong royong dengan uang.
3. Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat masyarakat
menjadi lebih pasif untuk berkegiatan, terutama generasi penerus bangsa yang
kebanyakan menggunakan hp untuk menikmati waktunya dibandingkan pergi
bersosialisasi secara langsung bersama masyarakat dilingkungan sekitarnya
seperti kerja bakti membersihkan lingkungan, membantu pembangunan
masjid, dan lain-lain.
4.1 Kesimpulan
Memudarnya gotong royong merupakan sebuah keniscayaan karena gempuran
modernisasi dan produk-produknya yang cenderung menjadikan masyarakat lebih
asyik dengan dirinya sendiri dibandingkan beraktivitas bersama dengan orang
lain. Padahal dalam sejarah bangsa Indonesia, rasa gotong royong dan
kebersamaan ini terbukti sangat ampuh dalam menyelesaikan masalah bangsa,
ketika memiliki masalah yang dihadapi oleh bangsa atau berhadapan dengan
bangsa lain.
4.2 Saran
Saya berharap semoga apa yang saya tuangkan dalam makalah ini dapat
memberikan manfaaat kepada para pembacanya. Untuk kedepannya saya
berharap bahwa makalah ini akan menjadi salah satu sumber untuk wawasan dan
pengetahuan mengenai semangat gotong royong bangsa. Makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, olehnya itu saya meminta apabila ada saran, kritik, maupun
pendapat agar dapat disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA