SEHARI – HARI
Dosen Pengampu :
. Dr. Lisnawati Rusmin S.pd.,M.,Sec
Oleh :
Diaz Purnama Putra
(F1A222057)
PRODI S1 STATISTIKA
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................5
1. 3 Manfaat...............................................................................................................5
1.4 Tujuan..................................................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................7
2.1 Kajian Pancasila...................................................................................................7
2.2 Kajian Tentang Nilai-Nilai Pancasila................................................................10
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................18
3.1 Pengertian nilai – nilai Pancasila.......................................................................18
3.2 Peranan penting nilai – nilai Pancasila..............................................................19
3.3 Implementasi nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – hari.................19
PENUTUP IV.............................................................................................................22
4.1 Kesimpulan........................................................................................................22
4.2 Saran..................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................23
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia terdiri dari berbagai macam pulau yang terbentang dari sabang
sampai merauke. Terbagi menjadi berbagai macam suku,ras dan agama. Untuk
menyatukan berbagai macam kebergaman yang ada di Indoensia ini maka
diperlukannya sikap persatuan, sikap saling memiliki, serta sikap saling
menghormati yang tertuang dalam nilai-nilai Pancasila. Nilai – nilai Pancasila ini
menjadi bentuk nyata dari perjuangan nenek moyang dan juga para pahlawan kita
yang telah gugur untuk menyatukan berbagai macam kemajemukan bangsa
Indonesia.
Secara etimologis, istilah Pancasila berasal dari sansekerta ialah panca berarti
lima, serta syila berarti alas ataupun dasar, jadi pancasila ialah 5 dasar yang harus
dipatuhi dan dilaksanakan. Secara historis, konsep pancasila sebagai dasar negara
tidak terlepas dari komitmen pemerintahan Jepang terhadap kemerdekaan
Indonesia. Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara ibarat seorang nahkoda yang
selalu mengarahkan kapal nya agar menuju ke tujuannay,sama halnya dengan
Pancasila akan mengatur kehidupan warga negaranya agar perilakunya sesuai
dengan norma dan hukum yang berlaku di Indonesia. Karena adanya globalisasi dan
pertukaran budaya,nilai-nilai Pancasila berangsur-angsur menghilang dari kehidupan
masyarakat Indonesia. Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum yang
berlaku di Indonesia. Dengan kata lain ,semua nilai yang terkandung dalam
Pancasila harus ditaati daan diterapkan dalam menjalankan kehidupan
bermsyarakat,berbangsa,dan bernegara.(Sari & Najicha, 2022)
Nilai-nilai Pancasila sangat perlu untuk diimplementasikan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara NKRI agar tetap kokoh. Inilah pentingnya daripada
implementasi nilai-nilai tersebut. Kita sebagai warga negara harus sadar akan hal
tersebut demi tercapainya tujuan bangsa. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa
nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila belum dapat
diimplementasikan secara menyeluruh dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa
dan bernegara, bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian warga negara
tidak sadar akan hal tersebut sehingga berpotensi pada lunturnya penerapan nilai –
nilai Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia. Pentingnya impelementasi dari
nilai-nilai pancasila masih kurang dipahami oleh masyarakat, terutama generasi
kita saat ini yang biasa dikenal dengan generasi milenial. Olehnya itu, generasi
milenial harus memiliki pemahaman mendalam terkait nilai – nilai Pancasila
sebab merekalah penerus bangsa ini dan akan menjadikan Indonesia sebagai
bangsa yang maju
1. 3 Manfaat
1. Makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan
implementasi nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – hari warga
NKRI.
2. Makalah ini diharapkan menjadi referensi bagi mereka yang ingin memahami
dasar dari nilai – nilai Pancasila.
3. Makalah ini diharapkan dapat dijadikan dan dikembangkan menjadi skripsi
bagi mahasiswa.
1.4 Tujuan
LANDASAN TEORI
A. Hakikat Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa Pancasila
dijadikan landasan dalam penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar
negara berarti bahwa, seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintah
harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan tidak boleh bertentangan.
Menurut Damanhuri dkk (2016:183) secara etimologis Pancasila berasal dari
bahasa sansekerta yang di artinya Pancasila berarti lima dan sila berarti batu
sendi, alas dan dasar. Pancasila memiliki arti lima dasar, sedangkan sila
sendiri sering diartikan sebagai kesesuaian atau peraturan tingkah laku yang
baik. Hakikat adalah sesuatu hal yang ada pada diri seseorang atau sesuatu hal
yang harus ada dalam diri sendiri. Pancasila bukanlah sesuatu yang asing lagi
bagi warga Indonesia, diterapkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV dan
dijadikan sebagai dasar negara Republik Indonesia yang terdiri dari 5 sila.
Maskipun dalam UUD 1945 tidak secara langsung dijelaskan mengenai
Pancasila, namun Pancasila sudah tertanam sediri dalam jiwa masyarakat
Indonesia bahwa Pancasila merupakan pedoman yang harus ditanamkan
dalam diri. Menurut Suraya (2015:154) Pancasila adalah dasar negara
Indonesia, Pancasila diibaratkan sebagai pondasi, jadi semakin kuat pondasi
tersebut maka akan semakin kokoh suatu negara. Pancasila juga
mencerminkan kepribadian masyarakat Indonesia karena didalamnya terdapat
butir-butir yang apabila diimplementasikan akan mencerminkan kepribadian
bangsa Indonesia. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
hakikat Pancasila adalah sesuatu yang terkandung dalam nilai-nilai yang
terdapat pada sila Pancasila yang harus dijadikan sebab, sehingga dijadikan
sebagai dasar negara. Pancasila menunjukan hakikat atau subtansi Pancasila
yaitu dasar atau kata dasar Tuhan, manusia, rakyat, dan adil. Mendapatkan
awalan serta akhiran ke-an, per-an, ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Hakikat atau substansi memiliki sifat abstrak,
umum, universal, mutlak, tetap, tidak berubah, terlepas dari situasi, tempat
dan waktu. Menurut Notonagoro (dalam susanti, 2013:28) hakikat atau
subtansi dibagai menjadi tiga macam yaitu: (a) hakikat abstrak, disebut
hakikat jenis atau hakikat umum yang memiliki unsur-unsur yang sama, tetap
dan tidak berubah. Sifat tetap dan tidak berubah tersebut karena dari sejak
dahulu sampai sekarang diakui oleh umat manusia, (b) hakikat pribadi yaitu
unsuru-unsur yang tetap yang menyebabkan segala sesuatu yang bersangkutan
tetap dalam diri pribadi, dan (c) hakikat konkrit yaitu sesuatu yang secara
nyata dan jelas. Setiap manusia dalam kenyataannya. Hakikat konkrit ini
sebagai pedoman praktis dalam kehidupan berbangsa dan negara Indonesia
yang sesui dengan kenyatan sehari-hari, tempat, keadaan, dan waktu.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar
negara memiliki lima sila. Pancasila sebagai filsafat menunjukan hakikat atau
subtansi yang sifatnya abstrak (ada dalam pikiran manusia sejak dulu), pribadi
(bersangkutan dengan kehidupan pribadi), dan konkret (direalisasikan dalam
kehidupan sehari-hari), umum atau universal, mutlak, tetap, tidak berubah-
ubah, terlepas dari situasi, tempat dan waktu.
A. Pengertian Nilai
Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada
sutu objek, jadi bukan objek itu sendiri yang dijadikan nilai. Nilai dipakai
manusia sebagai landasan, motivasi, dan pedoman dalam segala perbutan pada
masa hidupnya. Nilai merupakan sesuatu yang dialami sebagai ajakan dari
panggilan untuk kehidupan. Menurut Susanti (2013:71) “nilai dapat
mendorong kita untuk bertindak serta mengarahkan perhatian, menarik kita
kejalur diri sendiri, dan nilai bersera kepada tingkah laku yang
membangkitkan keaktifan”. Menurut Rukiyati (2013:51) “nilai adalah sesuat
yang berharga,baik dan berguna bagi manusia atau suatu penentuan kualitas
yang menyangut jenis dan mianat serta menjadi dasar penentu tingkah laku
manusia”. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai
adalah kualiatas atas penghargaan terhadap sesuatu hal, menarik, berguna,
menguntungkan, dan dapat dipertahankan, sehingga nilai Pancasila nantinya
akan terwujud suatu sistem nilai dalam Pancasila.
1) Rasa Keimanan
2) Rasa Kemanusian
3) Rasa berbangsa/kebangsaan
4) Rasa demokrasi
5) Rasa keadilan
Rasa keadilan adalah sesuatu yang menjadi milik orang lain diberikan
kepada yang memang memilikinya sesuatu yang menjadi milik kita maka
diberikan kepada disi sendiri. “Keadilan dikaitkan dengan segala aspek
kehidupan manusia dan masyarakat yang berkeadilan sosial, pribadi dan
masyarakat mengenyam cukup sandang, cukup pangan, dan hasil budaya,
pendidikan, dan pengetahuan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat”
(Widjaja, 2010:33). Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan maka dapat
disebut dengan implementasi nilai-nilai Pancasila, sebagaimana yang
diuraikan diatas untuk menjadikan sosok manusia yang agamis, nasionalisme,
demokratis, dan sosialis dalam arti luas. Nilai Pancasila yang terkandung
dalam sila kelima menurut Mughai (2007:15) sbb: (a) mengembangkan
perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana keluargaan dan
kegontong-royongan, (b) mengembangkan sikap adil terhadap sesama, (c)
menjaga keseimbangan terhadap hak dan kewajiban, (d) menghormati hak
orang lain, (e) Suka memberi pertolongan pada orang lain agar dapat berdiri
sendiri, (f) tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
permanen terhadap orang lain, (g) tidak menggunaan hak untuk kepentingan
pribadi dan merugikan orang lain, (h) suka berkerja keras dan bersungguh-
sungguh, (i) suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama, (j) suka melakuan kegiatan dalam
rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial.
BAB III
PEMBAHASAN
Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada sutu objek,
jadi bukan objek itu sendiri yang dijadikan nilai. Nilai dipakai manusia sebagai
landasan, motivasi, dan pedoman dalam segala perbutan pada masa hidupnya. Nilai
merupakan sesuatu yang dialami sebagai ajakan dari panggilan untuk kehidupan.
Menurut Susanti (2013:71) “nilai dapat mendorong kita untuk bertindak serta
mengarahkan perhatian, menarik kita kejalur diri sendiri, dan nilai bersera kepada
tingkah laku yang membangkitkan keaktifan”. Pancasila sebagai suatu sistem nilai
mengandung serangkaian nilai yang saling berkaitan satu sama lainnya. Menurut Imron
(2017:16) “sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa
yang dipandang baik, berharga, dan penting dalam hidup yang ada dalam pikiran
seseorang atau sebagian masyarakat”. Pancasila sebagai suatu sistem nilai termasuk ke
dalam nilai moral atau nilai kebaikan dan merupakan nilai-nilai dasar yang bersifat
abstrak. “Pancasila sebagai suatu sitem nilai mengandung serangkain nilai yang saling
berkaitan satu sama lain dan tidak terpisahkan. Sedangkaian nilai yang terdapat dalam
Pancasila yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan”
(Rukiyati dkk, 2013:56). Pancasila sebagai sistem nilai juga mengakui nilai-lainnya
secara lengkap dan harmonis, yaitu nilai kebenaran, estetis, etis, maupun religius.
Kualitas nilai-nilai Pancasila bersifat objektif dan subjektif. Dengan demikian, bahwa
nilai – nilai pancasila adalah nilai-nilai yang timbul dari bangsa Indonesia sendiri,
sehingga bangsa Indonesia sebagai kausa materialis. Nilai-nilai tersebut sebagai hasil
pemikiran, penilaian, dan refleksi filosofis bangsa Indonesia. Apabila dihadapkan atau
disejajarkan dengan ideologi lainnya, maka tampak perbedaan Pancasila dengan ideologi
lainnya. Nilai-nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa Indonesia
sehingga menjadi jati diri bangsa, yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran,
kebaikan, keadilan dan kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa Pancasila dijadikan landasan
dalam penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar negara berarti bahwa, seluruh
pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintah harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila
dan tidak boleh bertentangan. Menurut Damanhuri dkk (2016:183) secara etimologis
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yang di artinya Pancasila berarti lima dan sila
berarti batu sendi, alas dan dasar. Pancasila memiliki arti lima dasar, sedangkan sila
sendiri sering diartikan sebagai kesesuaian atau peraturan tingkah laku yang baik. Setiap
sila tentu memiliki nilai dan peranan pentingnya masing - masing tetapi masih saling
berkaitan antara yang satu dan lainnya. Salah satunya adalah peranan penting dari sila
pertama menjadi bukti bahwa Negara Indonesia adalah Negara beragama dan warganya
dibebaskan untuk memilih agama sesuai keyakinan masing – masing tanpa ada unsur
paksaan sekalipun. Kebebasan menjalankan agama pun dijalankan sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila pada sila pertama yang menyebabkan harmonisnya hubungan dalam
lingkungan masyarakat. Lingkungan harmonis tersebut tentunya akan jauh dari hal – hal
yang dapat menyebabkan perpecahan. Sehingga dapat terlihat jelas bahwa nilai – nilai
pancasila dalam sila pertama memiliki peranan penting dalam menciptakan suasana
harmonis antarumat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara NKRI.
PENUTUP
IV
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Saya berharap semoga apa yang saya tuangkan dalam makalah ini dapat
memberikan manfaaat kepada para pembacanya. Untuk kedepannya saya
berharap bahwa makalah ini akan menjadi salah satu sumber untuk wawasan dan
pengetahuan mengenai semangat gotong royong bangsa. Makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, olehnya itu saya meminta apabila ada saran, kritik, maupun
pendapat agar dapat disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Khofifa Ahsanul MUfidah. (2022). Implementasi nilai - nilai Pancasila. Jurnal Universitas
Sebelas Maret Surakarta, 1.