Modul Belajar Mki PDF
Modul Belajar Mki PDF
Disusun Oleh :
20 Manajemen Keuangan
Tim Penyusun
20 Manajemen Keuangan
i
NAMA ANGGOTA TIM PENYUSUN
ii
DAFTAR ISI
iii
4.3 Referensi .................................................................................................................. 74
iv
BAB 10 PEMBIAYAAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL ......................... 160
10.1 Metode Pembayaran Perdagangan Internasional .................................................. 160
10.2 Metode-Metode Pembiayaan Perdagangan Internasional ....................................172
10.3 Badan-Badan yang Membantu Terselenggaranya Perdagangan Internasional ....176
10.4 Referensi .............................................................................................................. 179
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
ekonomi (Negara/ Pemerintah) dan unit mikro ekonomi (Perusahaan/ Organisasi/
Perorangan) khususnya berkenaan dengan pengaruh flutuasi kurs valas terhadap
aktivitas ekonomi keuangan internasional (ekspor-impor, investasipembiayaan-
anggaran-pendapatan, asuaransi-lindung nilai, laporan keuangan, dan kinerja
keuangan).
Manajemen Keuangan Internasional menekankan bahasan pada aktivitas
Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation atau MNC) yaitu
perusahaan yang memiliki anak-anak perusahaan, cabang-cabang, dan afiliasi
yang berlokasi di negara-negara lain (Eiteman, dkk: 2010:2).
Manajemen Keuangan Internasional dapat didefinisikan sebagai manajemen
keuangan untuk perusahaan multinasional.
2
6) Mengetahui aliran dana dari negara maju ke NSB dan dari NSB ke negara
maju.
3
diri untuk memproduksi barang dan jasa yang memiliki keunggulan komparatif.
Artinya, barang dan jasa tersebut dapat diproduksi dengan lebih efisien.
Apabila semua negara menyadari manfaat potensial yang bisa diperoleh dari
perdagangan internasional dan mampu mengidentifikasi keunggulan
komparatifnya, maka perdagangan internasional ini akan berjalan dengan baik.
Namun demikian, keuntungan dari perdagangan internasional tidak diraih tanpa
menanggung risiko. Risiko yang paling jelas akan ditanggung adalah
ketidakpastian nilai tukar (kurs) valuta asing, yang akan berpengaruh pada harga,
penjualan, dan laba ekportir dan importir.
Risiko lain yang terjadi adalah risiko negara (country risk), misalnya yang
disebabkan perang, peristiwa-peristiwa sosial dan politik yang akan dialami oleh
investasi langsung, kreditur internasional dan pihak-pihak yang terlibat dalam
perdagangan dan investasi internasional. Risiko lain yang sering ada dalam
perdagangan internasional adalah ketidakpastian pada arah kebijakan perdagangan
internasional suatu negara, seperti perubahan tarif impor dan kuota, proteksi
berupa pemberian subsidi yang besar pada produsen domestik dan hambatan-
hambatan non-tarif lainnya. Semua hambatan di atas timbul karena orientasi
pemerintah lokal untuk melindungi produsen domestik. Hambatan-hambatan
tersebut dapat diperkecil atau diperingan melalui perundingan perdagangan yang
saling menguntungkan.
Sedangkan arti pentingnya keberadaan manajemen keuangan internasional
yaitu membantu manajer keuangan memutuskan bagaimana pengaruh kejadian-
kejadian internasional terhadap perusahaan dan Langkah-langkah apa yang dapat
diambil untuk memanfaatkan perkembangan positif dan menghindarkan
perusahaan dari dampak negatif. Manfaat yang lain adalah, membantu manajer
mengantisipasi kejadian dan membuatnya mampu mengambil keputusan yang
menguntungkan, sebelum kejadian-kejadian tersebut, yaitu antara lain: perubahan
kurs valuta, tingkat bunga, laju inflasi, pendapatan nasional dan kemungkinan
adanya perubahan aspek politik.
Manajemen Keuangan internasional memainkan peran penting dalam
4
perdagangan internasional dan pertukaran barang dan jasa antar-ekonomi. Penting
karena sejumlah alasan berikut:
1) Keuangan internasional adalah alat penting untuk menemukan nilai tukar,
membandingkan tingkat inflasi, mendapatkan gagasan tentang investasi
dalam sekuritas utang internasional, memastikan status ekonomi negara-
negara lain dan menilai pasar luar negeri.
2) Nilai tukar sangat penting dalam keuangan internasional, karena
memungkinkan kita menentukan nilai relatif mata uang. Keuangan
internasional membantu dalam menghitung tarif ini.
3) Berbagai faktor ekonomi membantu dalam membuat keputusan investasi
internasional. Faktor ekonomi membantu dalam menentukan apakah uang
investor aman atau tidak dengan efek hutang luar negeri.
4) Memanfaatkan IFRS adalah faktor penting bagi banyak tahap keuangan
internasional. Laporan keuangan yang dibuat oleh negara-negara yang telah
mengadopsi IFRS serupa. Ini membantu banyak negara untuk mengikuti
sistem pelaporan yang sama dengan IFRS.
5) Sistem IFRS, yang merupakan bagian dari keuangan internasional, juga
membantu dalam menghemat uang dengan mengikuti aturan pelaporan pada
standar akuntansi tunggal.
6) Keuangan internasional telah tumbuh tinggi karena globalisasi. Ini membantu
memahami dasar-dasar semua organisasi internasional dan menjaga
keseimbangan di antara mereka.
7) Sistem keuangan internasional menjaga perdamaian di antara negara-negara.
Tanpa ukuran keuangan yang solid, semua negara akan bekerja untuk
kepentingan diri sendiri. Keuangan internasional membantu mengatasi
masalah itu.
8) Organisasi keuangan internasional, seperti IMF, Bank Dunia, dll.,
Menyediakan peran mediator dalam mengelola sengketa keuangan
internasional.
5
1.2 Sekilas Pengantar Ekonomi Perusahaan
1.2.1 Deskripsi Perusahaan
Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasi dan
dijalankan sebagai organisasi produksi yang bertujuan untuk menggunakan dan
mengkoordinir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan
barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dengan cara yang
menguntungkan.
Unsur penting dalam perusahaan terdiri dari:
1) Organisasi
Organisasi merupakan suatu lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan
orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan dan secara sadar
dibentuk dan dikoordinasikan dalam melaksanakan suatu kegiatan tertentu
dengan tujuan mencapai hasil yang telah ditentukan. Dalam organisasi
terdapat sekumpulan orang yang memiliki pikiran dan berkembang
mempunyai bentuk dan hubungan yang dinamis untuk selalu berusaha
menyesuaiakan diri dengan perubahan lingkungan eksternal maupun internal.
2) Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan mengolah suatu bahan atau sumber
ekonomi yang ada guna terciptanya suatu produk yang mempunyai nilai guna
yang lebih tinggi.
Produksi terdiri dari 2 jenis, yaitu:
a) Produksi langsung
Produksi langsung terdiri dari produksi primer/ekstatif (produksi yang bisa
menghasilkan suatu produk dengan bahan langsung dari alam, misalnya;
hasil kebun, hasil tani, dll) dan produksi sekunder (produksi yang
menggunakan bahan yang sudah diolah dan kemudian diolah kembali
menjadi barang lebih bermanfaat, misalnya; baju, motor, dll).
b) Produksi tidak langsung
6
Produksi tidak langsung merupakan produksi yang tidak menaikkan nilai
penggunaan dan bukan dari alam tetapi memberikan sumbangan jasa yang
sangat bermanfaat bagi perusahaan, misalnya; ilmuan, akuntan,dll.
4) Kebutuhan konsumen
Kebutuhan konsumen/masyarakat tergolong menjadi:
a) Bebas
b) Ekonomi, dikelompokkan menjadi:
a)) Barang (Produsen; tahan lama dan tidak tahan lama, Konsumen;
tahan lama dan tidak tahan lama).
b)) Jasa (Produsen dan Konsumen).
5) Laba/keuntungan
Laba merupakan selisih antara penjualan dengan biaya yang digunakan
untuk menghasilkan suatu poduk.
7
1.2.2 Sifat Perusahaan
1) Kompleks
Hubungan yang terjadi antara bagian yang satu dengan yang lain akan saling
mempengaruhi sehingga tidak bisa digolong-golongkan sendiri, akan tetapi
dapat diperinci lebih mendetail.
2) Satu kesatuan
Kesatuan merupakan dasar yang mutlak diperlukan untuk koordinasikan
pelaksanaan kegiatan perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa.
3) Bermacam-macam
Perusahaan memiliki bentuk yang bermacam-macam, keragaman ini terjadi
baik dalam barang yang dihasilkan, besarnya, diversifikasi produknya, dll.
4) Dinamis
Perubahan yang terjadi baik ekternal (pertumbuhan ekonomi. Perubahan
kebijaksanaan pemerintah, jumlah penduduk, serta perubahan internal dengan
bertambahnya karyawan) maupun internal.
8
1.2.4 Perbedaan Badan Usaha dengan Perusahaan
No Deskripsi Perusahaan Badan Usaha
2 Bentuk Instansi, Took, Pabrik, dll CV, PT, Firma, Koperasi, dll.
9
Suatu bentuk perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang,
dimana seluruh hartanya dijadikan jaminan terhadap hutang-hutang
perusahaan dan berkuasa penuh terhadap pengawasan perusahaan serta
memiliki seluruh hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan.
b) Firma
Suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih
dengan satu nama bersama dimana tanggungjawab anggota tak terbatas
terhadap resiko dan hutang perusahaan dengan jaminan seluruh kekayaan
yang dimiliki oleh masing-masing anggota tetapi jika mendapat
keuntungan atau rugi juga akan dibagi bersama.
c) Persekutuan Komaditer
Merupakan persekutuan yang didirikan oleh dua orang atau lebih, dimana
sistem keanggotannya sebagai berikut:
a)) General partner atau sekutu komplementer, merupakan anggota
yang aktif duduk dalam kepengurusan persekutuan komanditer
karena biasanya menyetor modal yang lebih besar dibandingkan
dengan yang lain sehingga juga bertanggungjawab secara tidak
terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan.
b)) Limited partner atau sekutu komanditer, merupakan anggota yang
pasif, dimana anggota ini hanya menyerahkan dananya dan
mempercayakan pengelolaannya kepada general partner sehingga
dalam membayar hutang dan resiko perusahaan diberi jaminan
sebesar modal yang akan disetor, laba yang dibagikan sesuai
dengan besar kecilnya modal yang disetor.
d) Perseoran Terbatas
Suatu badan usaha dimana mempunyai kekayaan, hak dan kewajiban
sendiri secara terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing anggota,
tanggungjawab pemegang saham terhadap utang hanya sebatas pada
10
jumlah saham yang dibeli, dan memiliki dewan direktur yang dipilih dalam
rapat pemegang saham.
f) Koperasi
Merupakan suatu tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama yang
berdasarkan atas azas kekeluargaan dan gotong royong.
11
1.3.2 Transaksi Bisnis Internasional:
1) Perdagangan Internasional (International Trade)
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi
selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap
kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad
belakangan. Perdagangan Internasional pun turut mendorong industrialisasi,
kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
12
kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka.
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut
keluar negeri.
d) Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih efesien dan caracara manajemen yang lebih
modern.
13
lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional
umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.
Pengusaha akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk
karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan
melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak
terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa
barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional
dapat ditempuh dengan berbagai cara: - Lisencing - Franchising -
Management Contracting - Marketing in Home Country by Host Country -
Joint Venture - Multinational Coporation (MNC).
Semua bentuk transaksi internasional tersebut akan memerlukan transaksi
pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Negara atau Home Country
harus membayar sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh
pembayaran fee tersebut. Pengertian perdagangan internasional dengan
perusahaan internasional sering dianggap sama, tetapi seperti dalam uraian
diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada
perlakuannya dimana perdagangan internasional dilakukan oleh Negara
sedangkan pemasaran internasional merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan
kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan
internasional.
14
2) Ekspor Aktif (Active Export)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian
terjalin hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi
tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi
bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya
jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut.
Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk
melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di
mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini
sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif", sedangkan tahap
pertama tadi disebut tahap pembelian atau “purchasing”.
4) Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu
perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek
dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk
peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya,
pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang
15
jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai
bentuk "Franchising". Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan
yang menerima disebut sebagai "Franchisee" sedangkan perusahaan
pemberi disebut sebagai "Franchisor". Bentuk ini pada umumnya
berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran,
supermarket, fitness centre dan sebagainya.
5) Pemasaran di Luar Negeri
Bentuk ini akan memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan
yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) haruslah
betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen
pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home Country). Lain
dengan tahap-tahap sebelumnya maka manajemen pemasaran masih
tetap berada dalam tanggung jawab dari perusahaan di negara penerima.
Dalam hal itu maka perusahaan itu akan mengetahui lebih pasti tentang
perilaku konsumennya yang tidak lain dan tidak asing baginya karena
mereka adalah juga orang-orang setempat atau penduduk setempat pula.
Lain halnya dalam tahap ini maka pengusaha pendatang yang nota bene
adalah orang asing harus mampu untuk mengetahui perilaku serta
kebiasaan yang ada di negeri penerima itu sehingga dapat dilakukan
program-program pemasaran yang efektif. Tahap ini sering pula disebut
sebagai tahap "Pemasaran Aktif" atau "Active Marketing".
16
bahkan mungkin lalu dijualnya ke negara asing lagi sebagai ekspor dari
negeri penerima tersebut. Bentuk ini memiliki unsur positif bagi negara
yang sedang berkembang karena dalam bentuk ini negara penerima
tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan
pabrik tersebut yang pada umumnya negara berkembang masih miskin
dana untuk pembangunan bangsanya.
17
b) Untuk meningkatkan kemakmuran, kebijaksanaan pemerintah hendakn ya
meningkatkan ekspor dan mengurangi impor.
Contohnya :
Neraca perdagangan baik jika: Ekspor > Impor Ekspor > Impor.
Neraca positif jika ekspor menghasilkan dollar, Neraca negatif jika
impor mengeluarkan dollar.
2) Keunggulan Absolut (Adam Smith)
Berisi Kemampuan sebuah bangsa untuk memproduksi suatu barang dengan
jumlah masukan yang sama dapat menghasilkan lebih banyak dari negara lain.
Contohnya :
Amerika Serikat memiliki keunggulan absolut dalam produksi beras (3:1)
produksi beras (3:1), Sementara keunggulan absolut Jepang berada pada
pembuatan mobil (4:2);
Spesialisas : Tiap-tiap negara memutuskan untuk menggunakan sumber-
sumbernya hanya untuk memproduksi produk yang paling efisien;
Syarat-syarat perdagangan : Untuk mengkonsumsi produk dari negara lain,
sebuah negara harus mem perda gan gkan sur plus mereka.
18
Suatu teknologi tertentu tersedia secara universal tidak dapat diterima Karena
terjadinya kesenjangan antara pengenalan metode produksi baru dengan
aplikasinya di seluruh dunia.
19
Perusahaan dapat memperoleh potongan harga atas pembelian dengan volume
yang besar, dan biaya-biaya tetap seperti biaya R & D serta overhead
administrative dapat dialokasikan pada kuantitas keluaran yang lebih besar.
Teori ini mempengaruhi bisnis internasional, karena memungkinkan industri
suatu negara menjadi produsen dengan biaya rendah tanpa memiliki faktor
produksi yang melimpah.
7) Penggerak Pertama
Perusahaan yang pertama menerobos pasar akan dapat mendominasi pasar.
Sebagai hasil dari bagian pasar yang besar akan memungkinkan mereka
memperoleh manfaat economies of scale.
Contohnya :
Penggerak pertama memegang 30% pasar dibandingkan hanya 13% bagi
perusahaan pertama yang mampu menerobos pasar, walaupun tidak selalu
demikian.
20
1.4 REFERENSI :
Mitra Wacana Media. Jeff Madura. (2018). International Financial Management, 13th
Edition.
Cengage Learning. Maurice D Levi. (2005). International Finance, 4th Edition.
Routledge. Jurnal internasional bereputasi terkait Manajemen Keuangan Internasional
Jeff Madura, International Corporate Finance. 9th ed. Thomson – South Western
College Publishing, 2008.
David K Eiteman, Arthur I Stonehill, and Michael H Moffett, Multinational Business
Finance, Eleventh Edition, Wesley, Pearson International edition, Pearson
Addison, Boston 2007. [Eiteman]
Cateora, P.R. dan Graham, J.L. 2007. Pemasaran Internasional. Jilid 1 dan 2 Edisi 13.
PT. Salemba Empat, Jakarta.
Donald A. Ball. Bisnis Internasional. Buku 1 Edisi 9 SALEMBA 4.
Griffin, Ricky & Michael Pustay. “International Business”. Pearson Prentice Hall
International Edition. Edisi 5, 2007.
Hady, Hamdy. MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL: Teori & Kebijakan.
Anggota IKAPI: Ghalia Indonesia.
21
International Business : The Challenges of Globalization, six Edition, by John J. Wild
and Kenneth L. Wild, Pearson Education Limited 2013.
Irawan. (1997). Pengantar ekonomi perusahaan / oleh Irawan. Yogyakarta :: BPFE,.
22
BAB 2
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
23
sapi ataupun babi sebab alasan agama, misalnya, sementara yang lain bisa jadi
membutuhkan pendekatan yang lebih berlandas tumbuhan. Tidak hanya
menguasai apa yang diinginkan pasar, studi pasar bisa menolong industri
membuat kampanye penjualan yang efisien serta istimewa secara budaya.
24
4) Mempertahankan Citra Merek Global dan Lokal
Industri multinasional butuh menata pandangan merek internasional serta
lokal mereka dengan hati- hati. Bagaikan entitas industri besar, merek
internasional bisa menolong tingkatkan kepatuhan serta pengakuan konsumen
di pasar yang lebih terkini. Tetapi, bisnis bisa jadi pula butuh memikirkan
menyesuaikan diri lokal kepada pandangan merek. Misalnya, julukan industri
pada logo bisa jadi perlu ditulis dalam bahasa ataupun skrip yang berlainan,
sebaliknya kampanye promosi mungkin butuh memakai orang dari negeri
lokal dalam gambar mereka. Sebagian catatan merek mungkin tidak
diterjemahkan dengan bagus serta kampanye mungkin perlu memiliki
prasaran pemasaran istimewa yang berlainan buat setiap negeri. Tingkatan
personalisasi merek ini bisa menolong industri multinasional untuk tingkatkan
profit di tiap pasar.
25
2.2 Tipe-Tipe MNC (Perusahaan Multinasional)
26
antar anak perusahaan dan penentuan pasar nasional yang akan dilayani oleh anak-
anak perusahaan.
27
Prof. John Dunning, membedakan Perusahaan Multinasional ke dalam empat
bentuk, yaitu:
1) Multinational Producting Enterprise (MPE)
Fokus yang dilakukan perusahaan multinasional ini adalah di bidang produksi.
Jadi, MNC ini memiliki dan mengontrol berbagai fasilitas produksi di lebih dari
satu negara.
28
2.3 Tata Kelola dan Konflik Pada MNC (Perusahaan Multinasional)
2.3.1 Tata Kelola MNC (Perusahaan Multinasional)
Salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan multinasional untuk
menciptakan model bisnis yang efektif adalah menciptakan sebuah Sistem Segitiga
Bisnis Strategis (Stratgic Business Triangle System) yang tepat. Sistem Segitiga
Bisnis Strategis terdiri dari Strategi Korporasi, Taktik Korporasi, dan Value
Korporasi yang akan bertindak sebagai platform bagi aktivitasaktivitas
perusahaan. Perusahaan multinasional harus mampu “think globally and act
locally” untuk sukses beroperasi di seluruh pelosok dunia. Model Glorecalization
(Globalization-Regionalization-Localization) adalah sebuah model yang
membantu mereka mencapai sukses di berbagai pasar di berbagai belahan dunia.
Sama dengan perusahaan-perusahaan lain, tujuan utama dari perusahaan
multinasional adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham.
Pimpinan perusahaan (manajer) sebagai agen (agents) dari pemilik perusahaan
(owners atau principals) bekerja dengan tuntutan utama adalah untuk membuat
keputusan yang akan memaksimalkan harga saham (khususnya bagi perusahaan
29ontro) atau nilai perusahaan (bagi perusahaan pada umumnya). Manajer bekerja
untuk menggantikan peran pemilik atau pemegang saham sebagai pengambil
keputusan sehari-hari di perusahaan. Manajer berperan dalam mewakili
kepentingan pemilik. Namun demikian, ada kalanya perusahaan berskala besar,
umumnya adalah perusahaan 29ontro, yaitu perusahaan yang sudah go public
(menjual saham ke pasar modal), memiliki tujuan sampingan atau tujuan
tambahan. Misalnya, perusahaan tersebut berusaha untuk memuaskan sejumlah
pihak, yaitu pemerintah, kreditur, atau karyawan mereka masing-masing. Hanya,
secara umum, perusahaan-perusahaan tersebut tetap lebih menekankan pada
kepuasan atau kemakmuran pemegang saham sehingga perusahaan, dengan
harapan ke depannya akan dapat lebih mudah memperoleh dana dari pemegang
saham guna mendukung operasi perusahaan. Jika perusahaan mengumumkan
bahwa mereka akan menerbitkan saham sehingga mereka dapat menggunakan
hasil penjualan untuk membayar gaji lebih tinggi kepada manajer, pegawai atau
29
berinvestasi tetapi proyek bisnisnya tidak menguntungkan, maka rencana
penjualan saham tersebut tidak akan menarik di mata investor dan jelas akan gagal,
sehingga kebutuhan dana tidak dapat terpenuhi.
30
2) Apakah akan menghentikan operasi di negara tertentu,
3) Apakah akan memperluas bisnis di negara tertentu,
4) Apakah akan membeli perusahaan di negara tertentu, atau
5) Bagaimana cara membiayai ekspansi di negara tertentu.
31
akan dikembangkan. Manajemen bisa jadi memiliki 32ontrol-alasan pribadi yang
diyakini dalam jangka waktu tertentu dapat menaikkan manfaat pribadinya
(individual benefits), yang pada gilirannya akan menaikkan penerimaan
kompensasi manajemen di masa mendatang. Pada saat manajemen mulai
berkeinginan untuk meningkatkan kemakmuran atau manfaat pribadi, maka akan
muncul benturan kepentingan antara manajemen sebagai agen atau pelaksana yang
menerima 32ontrol dari pemilik dan pemilik perusahaan yang memberikan
32ontrol kepada agen. Benturan kepentingan atau konflik kepentingan ini dikenal
dengan nama masalah keagenan (agency problem). Masalah ini biasanya mulai
muncul manakala manajemen mulai tergoda untuk tidak lagi sepenuhnya
memerankan agen bagi pemilik yang bertindak semata-mata demi kepentingan
pemilik. Artikel yang ditulis oleh Jensen dan Meckling (1976) dengan jelas
menggambarkan bagaimana konflik atau benturan kepentingan antara manajemen
(manajer) dan pemegang saham (pemilik) muncul pada perusahaan, khususnya
perusahaan 32ontro.
Jensen dan Meckling (1976) menguraikan dengan jelas bahwa pemilik dapat
memastikan manajer untuk selalu berusaha memaksimalkan kekayaan pemegang
saham dengan harus menanggung sebuah biaya, yang dikenal sebagai biaya
keagenan (agency costs). Biaya keagenan tersebut akan ditanggung oleh pemilik
sebagai bentuk dari konsekuensi logis mendisiplinkan manajer. Biaya keagenan
yang harus ditanggung oleh pemilik perusahaan multinasional cenderung lebih
besar daripada yang harus ditanggung oleh perusahaan 32ontr (domestic
company). Biaya pengawasan (monitoring costs) perusahaan multinasional yang
perusahaan anaknya ada di negara lain pasti lebih mahal karena perhitungan waktu,
jarak, dan risiko lain.
Ada kalanya perusahaan anak yang ada di negara lain melebih-lebihkan
kinerjanya yang biasanya berbuntut pada adanya tuntutan berlebih kepada
perusahaan induk (disebut sebagai biaya keagenan) biasanya lebih besar untuk
perusahaan multinasional daripada untuk perusahaan 32ontrol32 murni karena
beberapa 32ontrol, yaitu:
32
1) Perusahaan multinasional dengan perusahaan anak yang tersebar di
seluruh dunia mungkin mengalami masalah lebih besar untuk misalnya
melebih-lebihkan kinerja mereka. Ada banyak contoh terkenal
munculnya skandal keuangan (seperti Enron, WorldCom, atau Xerox)
dimana perusahaan multinasional besar mampu mengubah pelaporan
keuangan mereka sehingga investor tidak akan menyadari masalah
keuangan mereka.
2) Manajer perusahaan menjadi tamak karena munculnya dorongan-
dorongan pribadi dengan keyakinan bahwa perusahaan induk akan tidak
mampu melakukan pengawasan secara ketat.
33
2.3.2 Konflik Pada MNC (Perusahaan Multinasional)
Seringkali dibahas, manajer sebuah perusahaan mungkin membuat
keputusan yang bertentangan dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan
kekayaan pemegang saham. Konflik yang sering terjadi antara para pemegang
saham dengan manajer dari anak perusahan ini disebut masalah keagenan
(agency problem) Biaya (agency cost) untuk memastikan bahwa manajer akan
memaksimalkan kekayaan pemegang saham pada umumnya lebih tinggi pada
perusahaan multinasional dibandingkan perusahaan domestik, karena beberapa
alasan, di antaranya adalah:
1) Perusahaan multinasional dengan anak perusahaan yang tersebar di berbagai
wilayah mungkin akan memiliki masalah keagenan yang lebih besar karea
lebih sulit memonitor manajer anak perusahaan yang berlokasi jauh dari
negara asal.
2) Manajer anak perusahaan luar negeri memiliki budaya yang berbeda
sehingga mungkin tidak dapat mengikuti tujuan yang seragam. Selalu ada
kemungkinan manajer – manajer tersebut tergoda untuk memaksimalkan
nilai dari anak – anak perusahaan yang mereka pimpin
3) Besarnya ukuran dari perusahaan multinasional raksasa juga dapat
menciptakan agency problem yang besar. Besarnya agency cost juga dapat
bervariasi menurut gaya manajemen suatu perusahaan multinasional.
34
2) Perbedaan budaya yang memungkinkan tidak dapat mengikuti tujuan
yang seragam.
3) Ukuran MNC yang sangat besar juga akan menimbulkan masalah
keagenan yang lebih besar.
4) Ketidakkonsistenan dengan tujuan perusahaan, dimana manajer
keuangan MNC dan anak perusahaan tergoda untuk mengambil
keputusan yang memaksimalkan nilai anak perusahaan masing-masing.
35
Tiap negara juga memiliki karakteristik-karakteristik regulatori yang unik
menyangkut pajak, aturan-aturan konversi valuta, pengembalian laba, dan
lain-lain.
c) Kendala Etika
Tidak ada standar etika bisnis yang seragam dan berlaku bagi semua
negara.
2) Kendala Regulatori
Tiap negara juga memiliki karakteristik-karakteristik regulatori yang unik
menyangkut pajak, aturanaturan konversi valuta, pengembalian laba, dan
regulasi-regulasi lain yang dapat mempengaruhi arus kas anak perusahaan.
Karena regulasi-regulasi ini dapat mempengaruhi arus kas, regulasi-regulasi ini
harus dipertimbangkan oleh manajer-manajer keuangan pada saat merancang
kebijakan.
3) Kendala Etika
36
Tidak ada standar etika bisnis yang seragam dan berlaku bagi semua negara.
Suatu praktek bisnis yang dianggap tidak etis di suatu negara bisa saja dianggap
etis di negara lain.
37
sejumlah kompensasi diberikan dengan jumlah yang ditentukan oleh negara
setempat. Pada kasus lain, asset disita tanpa diberikan kompensasi.
2) Risiko Politik
Sikap Konsumen di Negara Setempat Bentuk risiko politik yang paling ringan
(bagi seorang ekportir) adalah kecendrungan warga untuk membeli barang
produksi local saja. Meskipun ekportir memutuskan untuk mendirikan anak
perusahaan di negara asing, filosofi warga tersebut dapat menghalangi
keberhasilan MNC. Seluruh negara memiliki kecenderungan untuk
mendorong konsumen untuk membeli dari produsen lokal. MNC yang
mempertimbangkan untuk memasuki pasar asing harus memonitori kesetiaan
pelanggan terhadap produk lokal. Jika konsumen sangat setia dengan produk
lokal, maka strategi kerja sama dengan perusahaan lokal mungkin lebih
menguntungkan dibandingkan dengan ekspor.
3) Tindakan Pemerintah Setempat
Berbagai tindakan pemerintah setempat dapat mempengaruhi arus kas suatu
MNC. Misalnya pemerintah setempat dapat mengenakan standar
pengendalian polusi yang mempengaruhi biaya dan pajak perusahan
tambahan dan pajak perusahaan tambahan yang mempengaruhi laba setelah
pajak seperti juga pajak kekayaan dan pembatasan pengiriman dana yang
mempengaruhi arus kas setelah pajak yang dikirim ke induk perusahaan.
Beberapa MNC menggunakan tingkat pergantian pejabat pemerintah atau
filosofi negara sebagai pendekatan atas risiko politik suatu negara. Meskipun
hal ini dapat mempengaruhi secara signifikan arus kas masa depan, namun
bukan merupakan cerminan risiko politik yang layak. Anak perusahaan tidak
selalu terpengaruh oleh pergantian pemerintahan. Selain itu, suatu anak
perusahaan dapat dipengaruhi oleh kebijakan baru pemerintah setempat atau
perubahan sikap terhadap negara asal anak perusahaan, meskipun pemerintah
setempat tidak berisiko akan diganti. Pemerintah setempat dapat
menggunakan berbagai cara untuk mengarahkan operasi MNC agar sejalan
dengan tujuan. Selain itu pemerintah dapat mengharuskan fasilitas sosial atau
38
pengendalian lingkungan tertentu. Seluruh tindakan ini mencerminkan risiko
politik, dalam hal tindakan tersebut mencerminkan karakteristik politik suatu
negara yang dapat mempengaruhi kas MNC.
4) Pembatasan Pengiriman Dana
Anak perusahaan MNC sering kali mengirim dana kembali ke kantor pusat
untuk melunasi pinjaman, pembelian perlengkapan, beban administrasi, laba
yang dikirim kembali, atau tujuan lainnya. Pada beberapa kasusu pemerintah
setempat dapat memblokir pengiriman dana, yang akan memaksa anak
perusahaan melakukan proyek yang tidak optimal. Alternative lain, MNC
dapat menginvestasikan dana dalam sekuritas lokal untuk memperoleh imbal
hasil sementara dana yang sedang diblokir. Namun pengembalian tersebut
mungkin lebih kecil dari yang dapat diperoleh jika dana dikirim kembali ke
anak perusahaan.
5) Mata Uang yang Tidak Dapat Ditukar
Beberapa pemerintahan tidak mengizinkan mata uang setempat ditukar
menjadi mata uang lainnya. Karenanya, laba yang dihasilakan oleh anak
perusahaan pada negara tersebut tidak dapat dikirim kembali pada induk
perusahaan melalui pertukaran mata uang. Jika mata uang tidak dapat ditukar,
maka induk perusahaan MNC harus menukar uang tersebut dengan barang
untuk memperoleh keuntungan dari proyek yang dilakukan di negara tersebut.
6) Perang
Beberapa negara memiliki kecenderungan untuk terlibat konflik
berkepanjangan dengan negara tetangganya atau mengalami kekacauan di
dalam negeri. Hal ini dapat mempengaruhi keselamatan dari tenaga kerja di
anak perusahaan atau tenaga pemasaran yang berusaha memenuhi pasar
ekspor bagi MNC. Selain itu, negara yang terancam perang umumnya
memiliki siklus bisnis yang berfluktuasi sehingga arus kas MNC yang berasal
dari negara tersebut menjadi lebih tidak pasti. Serangan teroris ke AS pada
tanggal 11 september 2001, memberikan dampak buruk karena kemungkinan
eksposur dari serangan teroris, terutama jika anak perusahaan berlokasi di
39
negara yang penduduknya tidak suka dengan AS. Meskipun MNC tidak
terkena dampak perang secara langsung, MNC mungkin perlu mengeluarkan
biaya untuk menjamin keselamatan tenaga kerjanya. Meningkatnya suku
bunga karena banyaknya dana yang dibutuhkan untuk membiayai pengeluaran
militer juga dikhwatirkan oleh MNC. Beberapa prediksi yang lebih pesimis
juga memperkirakan kemungkinan biaya perlengkapan yang lebih tinggi dan
kemungkinan dampak tingginya inflasi atau suku bunga AS terhadap kurs.
Dengan mempertimbangkan seluruh ketidakpastian ini, MNC membatasi
ekspansinya hingga dampak perang terhadap harga minyak, defisit
penganggaran antara negara lain sudah lebih jelas.
7) Birokrasi
Faktor risiko negara lainnya adalah birokrasi pemerintah, yang dapat
mempersulit bisnis MNC. Meskipun terlihat tidak relavan, faktor ini
merupakan penentu utama bagi MNC saat pertimbangkan proyek di eropa
timur pada awal tahun 1990-an. Beberapa pemerintah eropa timur tidak terlalu
berpengalaman dalam memfasilitasi masuknya MNC ke pasar mereka.
8) Korupsi
Korupsi dapat berdampak negative pada bisnis internasional MNC karena
akan meningkatkan biaya untuk melakukan usaha atau mengurangi
pendapatan MNC. Beragai bentuk korupsi dapat terjadi antar perusahaan atau
antar perusahaan dengan pemerintah. Misalnya, suatu MNC akan kehilangan
pendapatan karena kontrak pemerintah diberikan kepada perusahaan lokal
yang menyuap pegawai pemerintah. Namun undang-undang korupsi dan
penerapannya berbeda di tiap negara.
40
memburuk. Persepsi investor atas risiko investasi Indonesia, yang tercermin
dari credit default swap (CDS) meningkat. CDS Indonesia tenor 5 tahun
berada di level 103,06 pada Jumat (10/5). Sudah tiga hari beruntun CDS tenor
5 tahun berada di area 100. Sebelumnya, terakhir kali CDS tenor 5 tahun ada
di atas level 100 adalah pada Maret silam.
b) Meningkatnya Inflasi
Pelemahan mata uang semisal Rupiah cenderung berujung pada naiknya
harga barang-barang, terutama barang-barang impor. Barang-barang
yang mengalami kenaikan harga tidak hanya satu atau dua barang saja,
41
tapi banyak. Sehingga inflasi naik dan daya beli masyarakat menurun.
Inflasi yang terus berlanjut lama-lama membuat perekonomian
melambat, bahkan lumpuh nantinya.
42
2.5 Sistem Keuangan Perusahaan Multinasional (MNC)
Manajemen Keuangan Terpusat/Sentralisasi :
Jenis manajemenen terpusat seperti ini, bisa mengurangi agency cost karena
memungkinkan manajer induk perusahaan untuk mengendalikan anak perusahaan
di luar negeri sehingga mengurangi kekuasaan manajer anak perusahaan. Namun
demikian, manajer perusahaan induk mungkin saja mengambil keputusan yang
salah dan merugikan anak perusahaan karena mereka tidak memiliki informasi
sebanyak anak perusahaan mengenai karakteristik keuangan anak perusahaan.
43
Manajemen Keuangan Terdesentralisasi :
44
Sistem Keuangan Perusahaan Multinasional
1. Sistem Keuangan Perusahaan Multinasional (MFS)
MFS: keseluruhan dari mekanisme transfer internal yang tersedia bagi MNC untuk
membagi keuntungan dan uang di antara afiliasi-afiliasi yang berbeda.
2. Mekanisme dalam MFS melibatkan transfer harga atas barang dan jasa yang
diperdagangkan secara internal, pinjaman antar perusahaan, pembayaran dividen,
percepatan dan perlambatan pembayaran antar perusahaan, dan biaya-biaya fee dan
royalti.
3. Transaksi keuangan MNC dihasilkan dari transfer internal atas barang, jasa, teknologi,
dan modal.
4. Cara transfer:
1) Dengan memilih saluran2 keuangan (dana dipindahkan & keuntungan
dialokasikan, atau keduanya);
2) Dengan mentransfer harga atas penjualan dan pembelian barang & jasa.
5. Fleksibilitas penentuan waktu:
Klaim keuangan secara internal (antar afiliasi) dapat dilakukan dengan percepatan
dan perlambatan.
6. Nilai:
Dengan perubahan keuntungan dari negara dengan pajak tinggi ke pajak rendah,
MNC dapat mengurangi pembayaran pajak globalnya.
45
2.6 REFERENSI
Sumber : International Corporate Finance By Jeff Madura
Madura, jeff. 2011. Keuangan perusahaan internasional (edisi ke-8 buku 1). Jakarta:
salemba empat.
Candrawulan, An An, 2011, Hukum Perusahaan Multinasional, Liberalisasi Hukum
Perdagangan Internasional dan Hukum Penanaman Modal, PT. Alumni,
Bandung
Panglaykim, J. 1983. Perusahaan Multinasional Dalam Bisnis Internasional,
Jakarta. CSIS
Cowhey, P. (1993). Elect locally, order globally: Domestic politics and multinational
cooperation, Dalam Multilateralism matters: The theory and practice of an
institutional form, J.G. Ruggie (Ed.). New York: Columbia University Press,
hal. 157-200.
Haller, A.P. (2016). Globalisation, multinational companies and emerging markets.
Ecoforum, 5(1-8): 9-15.
http://eprints.binadarma.ac.id/10069/1/TUGAS%202.pdf
Buku Manajemen Keuangan Internasional (2021). Penerbit: WIDINA BHAKTI
PERSADA BANDUNG (Grup CV. Widina Media Utama)
46
BAB 3
ARUS DANA INTERNASIONAL
47
adalah ringkasan arus dana yang berasal dari penjualan asset antara suatu Negara
dengan Negara lain selama periode tertentu.
Komponen inti dari neraca modal adalah investasi asing langsung, investasi
portofolio dan investasi modal lainnya. Investasi asing langsung (direct foreign
investment) menunjukan investasi pada aktiva tetappada negara asing yang dapat
digunakan untuk melakukan operasi usahan, contohnya investasi langsung
mencakup akuisisi perusahaan asing, pembangunan pabrik baru atau perluasan
pabrik yang telah ada di negara asing (Madura, 2006).
Komponen kedua adalah investasi portofolio yang menunjukan transaksi
terkait asset keuangan jangka panjang seperti saham dan obligasi antara Negara
yang tidak mempengaruhi transfer pengendalian.
Komponen neraca modal ketiga adalah investasi modal lain yang
mencerminkan transaksi yang melibatkan asset keuangan jangka pendek seperti
sekuritas pasar uang antar Negara.
Menurut Madura (2006) secara umum investasi asing langsung mengukur
perluasan dari aktivitas operasi asing perusahan, sementara investasi portofolio
dan investasi modal lain mengukur arus dana bersih terkait transaksi asset
keuangan antar individual atau investor institusi.
3.2 Arus Perdagangan Internasional
Menurut Madura (2006) Kanada, Prancis, Jerman, dan negara Eropa lainnya
lebih tergantung pada perdagangan dibandingkan dengan AS. Volume perdagangan
ekspor dan impor kanada setiap tahun bernilai lebih dari 50% dari produksi bruto
(PDB) per tahunnya.
Volume perdagangna negara-negara Eropa berkisaran antara 30% hingga
40% dari PDB masing-masing. Volume perdagangan AS dan Jepang berkisaran
10% hingga 20% dari PDB masing-masing negara tersebut.
Sebanyak24% dari total ekspor AS ditunjukan ke Kanada, sementara 14%
ekspor AS ditunjukan ke Meksiko. Kanada, China, Meksiko, dan Jepang merupakan
ekportir utama AS. Secara keseluruhan negara-negara tersebut mencakup lebih dari
48
separuh total impor AS.
1. Tren Neraca Perdagangan AS
Neraca perdagangan suatu negara dapat berubah mengikuti waktu
yang terus berjalan. AAS mengalami surplus perdagangan yang besar tidak
lama setelah perang dunia ke dua karena Eropa mengandalkan ekspor AS saat
Eropa sedang dibangun kembali.
2. Kesepakatan Perdagangan
Pada Januari 1988, AS dan Kanada menyepakati suatu fakta
perdagangan bebas yang secara bertahap selesai tahun 1998. Perjanjian ini
mengurangi betas an perdagangan paa beberapa produk dan meningkatkan
kompetisi global pada sebagian industri. Pada Desember 1993 perjanjian
GAAT yang disepakati oleh 117 negara bersikan tentang kesepakatan bea
masuk yang lebih rendah di seluruh penjuru dunia.
3. Ketidaksepakatan Dalam Perdagangan
Kebijakan perdagangan internasional ikut mentukan perusahaan mana
yang akan memperoleh sebagian besar pangsa pasar dalam industri.
Meskipun kesepakatan perdagangan telah mengurangi bea masuk dan kuota
tetapi sebagian besar negara tetap mempertahankan batas perdagangan atas
produk tertentu untuk melindungi perusahaan domestic negara tersebut.
Umumnya, sebagian besar setuju bahwa perdagangan bebas akan
bermanfaat karena mendorong persaingan lebih ketat antar perusahaan yang
akan membuat konsumen mendapatkan produk dengan kualitas tertinggi dan
rendah. Perhatikan situasi yang biasanya terjadi yaitu :
a. perushaaan pada suatu negara tidak terkena batas lingkungan karena
berproduksi dengan negara lain.
b. perusahaan pada suatu negara tidak terkena undang-undang tenaga
kerja anak dan dapat berproduksi dengan biaya lebih rendah.
c. perusahaan pada suatu negara menerima potongan pajak khusus untuk
negara tertentu.
d. perusahaan pada suatu negara memperoleh subsidi dari pemerintahnya
49
selama mengekspor produknya.
3.3 Faktor Arus Perdagangan Internasional
50
perdagangan barang internasional dan modal sebagai salah satu faktor produksi akan
menimbulkan arus modal secara internasional karena adanya negara yang memiliki
banyak modal dan ada pula yang memiliki kelangkaan modal.
1. faktor-faktor yang mempengaruhi investasi asing langsung
Madura (2006) arus modal yang berasal dari investasi asing berupa
ketika kondisi suatu negara mengubah keinginan perusahaan untuk
menjalankan bisnis di negara tersebut. Beberapa faktor umum yang mungkin
mengubah daya tarik suatu negara untuk investasu asing langsung yaitu:
a. perubahan batasan
b. privatisasi
c. potensi pertumbuhan ekonomi
d. tarif pajak
e. nilai tukar
2. faktor-faktor yang mempengaruhi investasi portofolio internasional
Madura (2006) keinginan investor individu untuk melakukan investasi
portofolio disuatu negara oeleh faktor-faktor berikut:
a. tariff pajak atas bunga atau deviden
b. tingkat bunga
c. kurs mata uang
3.6 Organisasi Keuangan Internasional
Berbagai organisasi dibentuk untuk memfasilitasi perdagangan dan transaksi
keuangan internasional. Pangestuti (2020) organisasi tersebut yaitu:
1. Internasional Monetary Fund (IMF)
IMF adalah organisasi internasional yang bertanggung jawab dalam
mengatur system finasial global dan menyediakan pinjaman kepada negara
anggotanya untuk membantu masalah-masalah keseimbangan neraca
keuangan masing-masing negara.
Koferensi moneter dan keuangan PBB yang diadakan di Breton
Woods, New Hampshire, pada bulan Juli 1944 ditunjukan untuk system
moneter internasional yang terstruktur. Tujuan utmana IMF yang terdapat
51
dalam piagam pendiriannya adalah:
a. Mendorong kerja sama antar negara mengenai masalah moneter
internasional,
b. Mendorong stabilitas nilai tukar,
c. Menyediakan dana temporer kepada negara anggota dalam memperbaiki
ketidakseimbangan,
d. Mendorong mobilitas modal secara bebas antar negara
e. Mendorong perdagangan bebas.
2. Bank Dunia (World Bank)
International Bank For reconstruction and Development (IBRD)
dibentuk pada tahun 1944. Tujuan utamanya adalah meberikan pinjaman
kepada negara yang membutuhkan demi kelangsungna pembangunan
ekonomi. Karena bank dunia hanya menyediakan jumlah kecil dana yang
dibutuhkan oleh negara-negara berkembang, bank dunia berupaya
memperbanyak dananya dengan melakukan Cofinancing Agreements
bekerja sama dengan:
a. badan pemberi bantuan resmi
b. badan penyedia kredit
c. bank komersial
3. Internasional Financial Coorporation (IFC)
IFC didirikan pada tahun 1956, ditunjukan untuk mendorong
pertumbuhan swasta IFC beranggotakkan negara-negara, IFC
memanfaatkan sektor swasta bukan pemerintah untuk melakukan
pertumbuhan ekonomi.
4. International Development Association (IDA)
IDA didirikan pada tahun 1960 dengan tujuan yang hampir sama
dengan bank dunia. Kebijakanya lebih cocok bagi negara kurang maju. IDA
memberikan negara miskin pinjaman berbunga rendah karena tidak
memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman dari bak dunia.
5. Bank For International Settlements (BIS)
52
BIS menyediakan bantuan kepada negara-negara yang sedang
mengalami krisis keuangan agar mempermudah kerja sama antar negara
berkaitan dengan transaksi internasional. BIS berperan penting ketika krisis
hutang nasional pada awal dan petengahan tahun 1980an dalam mendukung
sejumlah negara berkembang.
6. Badan Pembangunan Regional
Badan reginonal lain dari segi tujuannya yaitu International American
Development Bank yang berfokus pada pembangunan di Amerika Latin.
Asian development Bank ditunjukan untuk pembangunan ekonomi dan
sosial Asia dan Afrika Development Fund berfokus pada pembangunan di
negara Afrika.
53
3.7 REFERENSI
Halwani, H. (2005). Ekonomi International dan Globalisasi (kedua). Bogor: Ghalia
Indonesia.
Handaaru, S. (2005). Manajemen Keuangan International. Yogyakarta: ANDI.
Khasanah, N. (2016). Arus dana International. Retrieved November 10, 2020, from
http://nurulkhasanah012.blogsport.com/2016/09/arus-dana-international-
bab1.html
Madura, J. (2006). Manajemen Perusahaan Internasional (8th ed.). Jakarta: salemba
Empat.
Pangestuti, D. C. (2020). Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta: Penerbit
deepublish.
54
BAB 4
NILAI TUKAR
Pada sistem standar emas (1876 – 1913) tingkat kurs ditentukan oleh standar emas (gold
standard) dimana setiap mata uang dikonversi menjadi emas. Pada tahun 1930-an beberapa negara
berusaha menetapkan nilai mata uang mereka terhadap dollar AS atau pound Inggris namun sering
kali terjadi revisi. Pada tahun 1944 dibuatlah suatu perjanjian internasional yang menghasilkan kurs
nilai tukar tetap antara mata uang (Perjanjian Bretton Woods – Perjanjian Tingkat Kurs Tetap) dan
berlaku hingga tahun 1971. Pada tahun 1971 dibuatlah perjanjian Smithsonian dimana pada saat itu
dollar AS dinilai terlalu tinggi sehingga dilakukan devaluasi terhadap dollar AS. Adanya perjanjian
Smithsonian tidak membuat pemerintah dapat mempertahankan nilai tukar dalam batasan yang telah
ditetapkan sehingga pada bulan Maret 1973 ditetapkan sistem kurs mengambang dimana mata uang
yang diperdagangkan dengan luas dapat berfluktuasi sesuai dengan kekuatan pasar dan batasan resmi
telah dihapuskan.
Transaksi pertukaran mata uang asing dilakukan melalui bank-bank komersial. Kurs
55
(nilai tukar) antara dua mata uang di berbagai bank dapat berbeda-beda. Jika suatu bank mengalami
kekurangan mata uang asing tertentu, bank tersebut dapat membeli mata uang yang diperlukan dari
bank lain. Perdagangan antar bank yang terjadi sering kali disebut pasar antar bank (interbank
market).
Terdapat beberapa motif terjadinya pasar keuangan internasional yang menjadi alasan
terjadinya transaksi keuangan antar negara, diantaranya adalah :
Beberapa negara mengalami kekurangan dana pinjaman sehingga menyebabkan tingkat bunga
di negara tersebut menjadi tinggi.
Pada umumya kreditor akan memasukkan modalnya pada negara dimana mata uangnya
diharapkan akan menguat terhadap mata uang kredit tersebut. Kreditor akan memperoleh
manfaat saat mata uang hhutang menguat terhadap mata uang kreditor.
c. Diversifikasi internasional.
56
Beberapa negara memiliki pasokan dana yang cukup besar sehingga menghasilkan tingkat suku
bunga yang relatif rendah. Peminjam akan berusaha untuk meminjam dana dari kreditor pada
negara tersebut karena suku bunga yang lebih rendah.
Apabila mata uang lokal akan terdepresiasi terhadap mata uang asing, maka MNC akan
melakukan pinjaman dalam mata uang lokal. Demikian pula sebaliknya.
57
Pasar uang Eropa dapat ditelusuri pada pasar Eurocurrency yang
berkembang selama tahun 1960 – 1970. Pada periode tersebut banyak MNC
memperluas usahanya dan dollar AS digunakan secara luas sebagai sarana
perdagangan internasional. Penggunaan dollar AS sebagai sarana perdagangan
internasional maka akan selalu terdapat kebutuhan akan dollar di Eropa dan berbagi
negara. Untuk melakukan perdagangan internasional dengan negara Eropa, maka
perusahaan AS menyimpan dollar AS di bank-bank Eropa. Bank-bank di Eropa
bersedia menerima simpanan dalam dollar AS karena dapat meminjamkan dollar
tersebut ke nasabah korporat di Eropa. Simpanan dollar di bank-bank Eropa (dan
juga di negara lain) dikenal dengan nama Eurodollar dan pasar untuk Eurodollar
dinamakan pasar Eurocurrency (Eurocurrency market). Eurocurrency semakin
bertumbuh dengan adanya beberapa peraturan di AS seperti pembatasan pinjaman
oleh bank di AS dan pembatasan suku bunga deposito di AS. Selain itu OPEC
umumnya mengharuskan pembayaran minyak dilakukan dalam dollar sehingga
menyebabkan negara-negara OPEC menggunakan pasar Eurocurrency. Deposito
dari negara-negara OPEC di pasar Eurocurrency seringkali disebut dengan
petrodollar.
Seperti pasar uang Eropa, pasar uang Asia berawal dari pasar yang
melibatkan sebagian besar deposito dalam dollar. Awalnya dikenal dengan nama
pasar dollar Asia (Asian Dollar Market). Timbulnya pasar uang Asia karena
adanya batasan untuk pasar uang Eropa untuk negara-negara di Asia seperti jarak,
perbedaan waktu, dll.
58
Peraturan ini dikeluarkan tahun 1992 dan berlaku di negara-negara Uni
Eropa. Beberapa isi dari peraturan ini yang relevan dengan industri perbankan:
Modal dapat mengalir dengan bebas di seluruh Eropa
b) Peraturan terkait persaingan, marger, dan pajak akan serupa di seluruh Uni
Eropa.
c) Suatu bank yang didirikan pada salah satu negara Uni Eropa memiliki hak
untuk melakukan perluasan di negara Eropa lainnya.
b. Kesepakatan Basel
c. Kesepakatan Basel II
59
c. Spekulan dan arbitrator
d. Bank sentral
e. Pialang valuta asing
Tipe-tipe transaksi
Dalam pasar nilai tukar dikenal beberapa jenis pasar berdasarkan waktu
transaksinya yaitu :
a. Pasar Spot
Pasar dimana transaksi pertukaran mata uang dilakukan segera. Kurs yang
digunakan sering disebut dengan kurs tunai (spot rate). Transaksi dilakukan
berdasarkan nilai tukar saat transaksi terjadi. Transaksi spot antara bank dan client
(Pasar Eceran) dapat diselesaikan saat itu juga. Sementara itu, transaksi spot antara
bank umumnya terselesaikan 2 hari kerja setelah kesepakatan.
b. Pasar Berjangka / Transaksi Forward
Pasar dimana transaksi pertukaran mata uang dilakukan pada suatu saat
tertentu. Kurs nilai tukar untuk pembelian atau penjualan suatu jenis mata uang dan
untuk waktu tertentu ditetapkan. Kurs ini sering disebut kurs berjangka (forward rate).
Pada transaksi ini terdapat kontrak berjangka yang sering disebut dengan kontrak
forward/ forward contract. Kontrak ini menentukan jumlah mata uang tertentu yang
dibeli atau dijual pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang dengan kurs
tertentu. Tujuan dari kontrak ini adalah dilakukan untuk melindungi nilai mata uang
dari pembayaran dimasa yang akan datang. Transaksi ini dilakukan dengan
menentukan kapan pembayaran dan penyerahan valuta asing dilakukan pada masa
yang akan datang. Nilai tukar uang ditentukan pada saat kontrak disepakati. Transaksi
forward menggunakan nilai tukar forwardyang umumnya memiliki rentan waktu
1,2,3,6 dan 12 bulan yang menunjukkan kapan transaksi tersebut harus diselesaikan.
c. Mata Uang Berjangka dan Pasar Opsi
60
dijual di bursa sementara kontrak forward dijual di bank komersial. Transaksi swap
yaitu pembelian dan penjualan mata uang asing secara bersamaan. Transaksi ini
banyak terjadi di pasar antar bank yang sama, dimana penyelesaian transaksi jual beli
dilakukan pada tanggal yang berbeda (Value Date). Tipe transaksi ini umumnya yang
dilakukan adalah membeli valuta asing di pasar spot pada waktu yang sama dijual di
pasar forward (Spot Against Forward Type) dengan bank yang sama. Sedangkan
transaksi swap yang lebih mutakhir adalah Forward-Forward Swap.
Kontrak opsi dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu opsi beli atau opsi jual.
Opsi beli mata uang (currency call option) memberikan hak untuk membeli mata
uang tertentu pada harga tertentu (harga eksekusi/ harga penyerahan/ strike price/
exercise price) pada jangka waktu tertentu. Opsi beli digunakan untuk lindung nilai
utang masa depan. Opsi jual mata uang (currency put option) memberikan hak untuk
menjual mata uang tertentu pada harga tertentu selama periode waktu tertentu. Opsi
jual digunakan untuk lindung nilai piutang masa depan. Opsi beli dan jual dapat
dibeli pada bursa. Opsi dapat dibeli pada bursa dan lebih fleksibel dibandingkan
kontrak forward karena tidak menimbulkan kewajiban tertentu (dapat memilih untuk
digunakan atau tidak).
Selisih kurs beli/ jual (bid/ ask spread) mencerminkan perbedaan antara
kurs beli dan kurs jual dan ditujukan untuk menutupi biaya yang terkait untuk
memenuhi permintaan pertukaran mata uang. Selisih kurs beli/ jual biasanya
dinyatakan sebagai persentase dari kurs jual.
61
dikenakan untuk menutupi biaya persediaan.
e) Risiko mata uang : semakin berisiko suatu mata uang (dipengaruhi oleh
kondisi ekonomi atau politik suatu negara) maka semakin kecil selisih kurs.
Merupakan jumlah suatu mata uang per unit mata uang asing lainnya.
Misalnya 1 peso sama dengan C$ 0,10. Nilai mata uang nondollar relatif terhadap
mata uang lain adalah nilainya dalam dollar dibagi dengan nilai mata uang lain
dalam dollar.
2. Pasar Eurocurrency
Pasar Eurocurency memudahkan transfer dana internasional khususnya
yang berjangka waktu pendek. Dalam pasar ini bank-bank komersial memakai
perantara: menerima deposito berjangka pendek dalam berbagai mata uang
kemudian memanfaatkan dana ini untuk disalurkan dalam kredit yang berjangka
pendek juga. Biasanya transaksi dilakukan dalam kategori “perdagangan besar”,
dengan nilai transaksi yang besar. Deposan dan peminjam utama dalam pasar ini
adalah perusahaan besar dan lembaga pemerintah. Volume transaksi Eurocurency
dalam suatu area tertentu biasanya tergantung pada besar kecilnya tingkat bisnis
internasional dalam area tersebut.
Sejarah perkembangan pasar Eurocurency tidak dapat dilepaskan dengan
munculnya pasar Eurodollar. Pasar Eurodollar diciptakan karena banyak
perusahaan AS mendepositokan dollar AS di bank-bank Eropa. Bank yang berada
62
di dataran Eropa tentu saja mau menerima deposito dalam dollar karena mereka
kemudian dapat meminjamkan dollar tersebut kepada para nasabahnya di eropa
karena dollar AS secara luas digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan
internasional, berarti selalu ada kebutuhan akan dollar di Eropa. Deposito dalam
dolar AS yang disimpan di bank-bank di Eropa tersebut terkenal dengan sebutan
Eurodollars.
Pasar Eurocurrency secara luas termasuk bank-bank di Asia yang
menerima deposito dan menyalurkan pinjaman dalam mata uang asing (terutama
dollar). Pasar Eurocurrency di Asia (sering disebut Asian market) terkonsentrasi
khususnya di Hongkong dan Singapura. Perbedaan antara Pasar Eurocurrency di
asia dan Eropa hanya masalah lokasi. Pasar dolar Asia tumbuh untuk memenuhi
kebutuhan bisnis yang menggunakan dolar AS (dan mata uang “kertas” lainnya)
sebagai alat tukar dalam perdagangan internasional. Para pengusaha yang
melakukan bisnis di Asia tidak dapat hanya mengandalkan bank-bank di Eropa
karena jarak dan perbedaan zona waktu. Apalagi pemerintah Singapura
memberikan kemudahan- kemudahan pajak dalam wujud penghapusan 40%
withholding tax atas bunga yang dibayar kepada orang asing pada tahun 1968 dan
mengurangi pajak atas laba mereka khususnya Asian dollar offshore loan dari 40%
menjadi 10% pada tahun 1973. keringanan dan penghapusan pajak seperti ini jelas
amat berpengaruh terhadap pertumbuhan pasar dollar Asia.
3. Pasar Eurocredit
Pasar Eurocredit melayani unit ekonomi yang kekurangan dana, terutama
dalam kredit jangka menengah. Syarat pinjaman jangka menengah biasanya lebih
dari satu tahun dan masa jatuh tempo umumnya lima tahun. Perbedaan utama antara
kredit di pasar Eurocredit dan Eurocurrency adalah pada jangka waktu kreditnya.
Bank-bank komersial yang berperan aktif dalam pasar Eurocurrency sebagai
lembaga perantara juga dapat bermain di pasar Eurocredit. Perusahaan dan
pemerintah pada umumnya meraup dana sebanyak-banyaknya dari pasar ini.
Eurobank menerima deposito jangka pendek dan terkadang memberikan
pinjaman dalam jangka waktu yang lebih panjang, akibatnya sering sering terjadi
mismatch antara kekayaan dan kewajibannya. Ini dapat memperburuk kinerja bank
tersebut dalam periode suku bunga yang meningkat karena mereka mungkin telah
meminjam Eurocredit paadahal suku bunga deposito yang harus dibayar cenderung
63
meningkat. Untuk menghindari hal ini banyak Eurobank sekarang menggunakan
suku bunga mengambang bila meminjam Eurocredit (floating-rate Eurocredit loan).
Suku bunga mengambang ini sejalan dengan pergerakan suku bunga di beberapa
pasar uang, seperti LIBOR (London inter bank offer rate), yaitu suku bunga yang
umumnya dikenakan bagi keamanan antar bank di Eropa. Sebagai contoh, suatu
pinjaman Eurocredit bias saja memiliki suku bunga yang disesuaikan setiap enam
bulan sekali adan dipatok pada harga “LIBOR ditambah 1%”. Satu persen dalam
contoh ini merupakan premi yang harus dibayar diatas LIBOR dan besar kecilnya
tergantung dari resiko kredit si peminjam.
Pasar ini berfungsi untuk memastikan bahwa dana akan ditransfer secara
efisien dari pihak yang memiliki kelebihan dana (penabung) pada pihak yang
membutuhkan (peminjam). Perbedaan pasar uang internasional dengan pasar uang
domestik adalah dalam hal jenis transaksi yang terjadi antara institusi keuangan
dengan MNC. Transaksi keuangan dilakukan dalam berbagai jenis mata uang dan
dalam jumlah besar.
4. Pasar Eurobond
Pasar Eurobond memudahkan transfer dana jangka panjang dari pihak yang
kelebihan dana kepada yang kekurangan dana. Dengan kata lain, Pasar Eurobond
mengisi kekosongan penyediaan dana jangka panjang yang tidak dapat diberikan
oleh pasar Eurocurrency dan Eueocredit. Beberapa bank komersial berpartisipasi
dalam pasar ini dengan membeli Eurobond (obligasi) sebagai investasi. Tugas
utama bank ini adalah melayani perusahaan besar dan pemerintah dalam
memasarkan obligasi. Biasanya bank-bank ini menempatkan Eurobond bersama
lembaga investor seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bond mutual
funds.
Munculnya pasar Eurobond salah satunya diakibatkan oleh pajak
persamaan bunga (interest Equalizer tax) yang ditetapkan oleh pemerintah AS pada
tahun 1963 untuk mencegah investor AS membeli surat berharga luar negeri.
Akibatnya peminjam-peminjam dari luar AS yang tadinya menjual surat berharga
kepada investor AS mulai menoleh ke pasar selain AS. Inilah awal menjamurnya
pasar Eurobond.
Pasar lain yang digunakan oleh MNC untuk memperoleh dana jangka
64
panjang adalah adalah pasar obligasi internasional. 3 alasan MNC memilih dan
menjual obligasi di pasar obligasi internasional adalah :
a. Para penjual obligasi dapat menarik permintaan yang tinggi di negara asing
tertentu dibandingkan dengan menjual di negara mereka. Beberapa negara
memiliki basis investor terbatas.
b. MNC lebih menyukai untuk mendanai proyek asing tertentu dengan mata uang
tertentu dan karenanya berusaha memperoleh dana dalam mata uang yang
banyak digunakan.
Mata uang obligasi akan tergantung pada di negara mana obligasi tersebut
dijual. Obligasi asing ini kadang disebut obligasi paralel (parallel bond).
Salah satu contoh pasar obligasi internasional adalah pasar obligasi Eropa.
Obligasi yang dijual disebut dengan Eurobond yaitu obligasi yang dijual di negara
selain negara asal mata uang yang digunakan dalam obligasi tersebut.
Fitur Eurobond biasanya dijual atas nama pemilik (bearer bond) dan
membayar bunga tiap tahun, memiliki kemungkinan dikonversi sehingga dapat
dikonversi menjadi sejumlah saham biasa tertentu. Keuntungan bagi penjual obligasi
adalah Eurobond umumnya mengharuskan sejumlah kecil jaminan atau bahkan tidak
sama sekali. Mata uang yang umum digunakan adalah beberapa jenis mata uang
walaupun yang paling sering digunakan adalah dollar AS (70 – 75%).
Pada pasar uang internasional, pasar kredit internasional dan pasar obligasi
internasional terdapat bunga pinjaman yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada
pemberi pinjaman. Tingkat bunga pinjaman ini berbeda antara mata uang satu
65
dengan yang lainnya, hal tersebut dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran mata
uang tersebut pada suatu waktu tertentu.
Selain dari pasar obligasi internasional, MNC juga dapat memperoleh dana
jangka panjang dengan menjual saham di pasar internasional. Saham yang
ditawarkan akan lebih mudah terjual jika ditawarkan di beberapa pasar. Selain itu
pengeluaran saham di negara asing dapat meningkatkan reputasi perusahaan dan
pengakuan nama perusahaan di negara asing tersebut.Contoh dari pasar modal
internasional yaitu perusahaan non AS atau pemerintah negara lain yang memerlukan
sejumlah besar dana dapat menjual saham di AS dan penjualan ini disebut dengan
penawaran saham Yankee (Yankee stock offering). Dengan menjual sahamnya di luar
negeri perusahaan dapat mendiversifikasi basis pemegang sahamnya yang dapat
mengurangi volatilitas harga saham yang disebabkan jika investor besar menjual
sahamnya.
Ekspor akan menghasilkan arus masuk kas asing sementara impor membutuhkan arus
kas keluar asing.
Fungsi ini membutuhkan arus kas keluar namun menghasilkan arus masuk kas di masa
66
yang akan datang berupa dividen untuk induk perusahaan MNC atau penjualan aset asing
tersebut.
d. Pendanaan jangka panjang dalam bentuk obligasi internasional atau bursa saham asing
Induk perusahaan MNC dapat menggunakan pasar uang atau obligasi internasional
untuk memperoleh dana dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan dana domestik
karena adanya perbedaan suku bunga di tiap negara. Dengan melakukan hal tersebut, MNC
dapat mengurangi biaya hutang dan karena mengurangi rata-rata tertimbang biaya modal
sehingga menghasilkan penilaian yang lebih tinggi.
MNC juga dapat menjual ekuitas di beberapa bursa saham asing dibandingkan
dengan menjual ekuitas di bursa negara asalnya. Jika MNC memperoleh biaya modal yang
lebih rendah maka MNC dapat mencapai penilaian yang lebih tinggi.
67
4.2 NILAI TUKAR (KURS)
Keseimbangan nilai tukar Pada Gambar dapat dilihat grafik antara
kuantitas dollar yang diminta dan ditawarkan pada setiap nilai tukar US
Dollar-Euro. Pasar valuta asing memasangkan permintaan mata uang dari
orang asing yang ingin membeli barang, jasa, aset domestik dengan
penawaran mata uang dari penduduk domestik yang ingin membeli barang,
jasa, aset dari luar negeri, maka terjadi satu titik keseimbangan pada titik E.
Sehingga keseimbangan nilai tukar dapat diartikan sebagai nilai tukar
dimana kuantitas mata uang yang diminta dalam pasar valuta asing sama
dengan kuantitas yang ditawarkan. Mekanisme ini sama dengan mekanisme
keseimbangan permintaan-penawaran dalam pasar barang dan jasa. Jika ada
capital inflow dari Eropa ke America, maka permintaan terhadap mata uang
US Dollar di pasar valuta asing akan meningkat akibat investor eropa yang
menukarkan euro-nya dengan US Dollar untuk berinvestasi di Amerika.
Oleh karena itu kurva permintaan US Dollar akan bergeser kekanan.
Pergeseran kurva permintaan ke kanan akan menyebabkan mata uang US
Dollar menguat atau terapresiasi. Pergeseran kurva permintaan US Dollar
dapat digambarkan sebagai berikut.
68
4.2.1 Penentu Nilai Tukar
Banyak faktor yang menentukan nilai tukar, dan semua yang berhubungan dengan
perdagangan antar-negara. Ingat, nilai tukar bersifat relatif, dan dibaca sebagai perbandingan
mata uang dari dua negara. Berikut ini adalah beberapa faktor penentu utama nilai tukar mata
uang antara dua negara. Perhatikan bahwa faktor-faktor ini tidak dalam urutan tertentu;
seperti banyak aspek ekonomi, faktor-faktor ini tidak akan lepas dari perdebatan.
69
3. Defisit Akun Berjalan
Transaksi berjalan adalah neraca perdagangan antara negara dan mitra
dagangnya yang merupakan semua pembayaran antar negara untuk barang,
jasa, bunga dan dividen. Defisit transaksi berjalan menunjukkan negara ini
menghabiskan lebih banyak dana pada perdagangan luar negeri daripada
pendapatannya, dan karena itu harus meminjam modal dari sumber-sumber
asing untuk menutupi defisit.
Dengan kata lain, negara membutuhkan lebih mata uang asing dari yang
diterimanya melalui penjualan ekspor, dan memasok lebih dari mata uang
sendiri daripada permintaan mata uang asing untuk produk-produknya.
Kelebihan permintaan untuk mata uang asing menurunkan nilai tukar mata uang
dalam negeri. Penurunan ini akan terjadi terus sampai barang dan jasa domestik
sudah dianggap cukup murah untuk orang asing, dan aset asing terlalu mahal
untuk dijual demi kepentingan dalam negeri.
4. Utang Publi
Negara akan terlibat dalam pembiayaan defisit besar-besaran untuk
membayar proyek-proyek sektor publik dan pendanaan pemerintah untuk
merangsang ekonomi domestik. Sementara, faktanya, negara-negara dengan
defisit publik dan utang yang besar kurang menarik bagi investor asing.
Alasannya? Sebuah utang besar mendorong inflasi, dan jika inflasi tinggi, utang
tak akan dibayar seketika dan akhirnya terbayar dengan dolar nyata lebih murah
di masa depan.
Dalam skenario terburuk, pemerintah mungkin mencetak uang untuk
membayar sebagian dari hutang yang besar, tetapi meningkatkan jumlah uang
beredar pasti menyebabkan inflasi. Apalagi, jika pemerintah tidak dapat
mengatasi defisit melalui cara-cara dalam negeri (menjual obligasi dalam
negeri, meningkatkan jumlah uang beredar), maka harus meningkatkan pasokan
penjualan sekuritas asing, sehingga menurunkan harga mereka. Akhirnya,
utang besar dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orang asing, yakni ketika
70
mereka percaya bahwa negara berisiko men-default (memutihkan) utang-
utangnya. Orang asing akan kurang bersedia untuk memiliki surat berharga
dalam mata uang dalam negeri jika risiko defaultnya besar. Untuk alasan ini,
peringkat utang negara (sebagaimana ditentukan oleh Moody atau Standard &
Poor, misalnya) adalah penentu penting dari nilai tukar.
5. Ketentuan Perdagangan
Sebagai rasio yang membandingkan harga ekspor dan impor, ketentuan
perdagangan yang terkait dengan rekening giro dan neraca pembayaran. Jika
harga ekspor suatu negara meningkat dengan tingkat yang lebih besar daripada
impornya, Ketentuan perdagangannya baik dan menguntungkan. Peningkatan
ketentuan perdagangannya menunjukkan permintaan yang lebih besar untuk
ekspor negara itu. Hal ini, pada gilirannya, menyebabkan meningkatnya
pendapatan dari ekspor, yang menyediakan peningkatan permintaan untuk mata
uang negara (dan peningkatan nilai mata uang). Jika harga ekspor naik dengan
tingkat yang lebih kecil daripada impornya, nilai mata uang akan menurun
secara relative terhadap negara mitra dagang.
6. Stabilitas Politik dan Kinerja Ekonomi
71
probabilitas atau stokastik, sifat dari time series ekonomi terhadap dirinya sendiri. Penekanan
pada studi ini adalah pada model GARCH univariate, yaitu model GARCH yang berasal dari
sebuah time series. Model time series ini memperkenankan Yt dijelaskan oleh masa lalu atau
nilai lag dari Y itu sendiri dan error stokastiknya. Oleh karena itu, model GARCH terkadang
disebut sebagai model “atheoritic” karena model ini diturunkan bukan dari teori ekonomi dan
dari teori ekonomi biasanya menjadi dasar model persamaan simultan. Model ini hanya
memperhatikan nilai Y sekarang atau sebelumnya yang dilibatkan, tidak terdapat regresor
lainnya. Gujarati (2004, p. 839) menyebut model ini sebagai reduced formed. Menurut
Gujarati (2004, p. 856), karakter dari sebagian besar time series finansial seperti nilai tukar,
inflasi, ataupun harga saham adalah pada tahap dasar (level form) bersifat random walk atau
tidak stasioner. Namun dalam format “first differences”, time series tersebut umumnya
stasioner. Apabila first differences menunjukkan perubahan yang besar atau volatilitas,
berarti varians dari time series finansial berbeda dari waktu ke waktu, sehingga model
GARCH dapat dipergunakan. Para peramal ekonometri telah menemukan bahwa kemampuan
untuk meramal masa depan bervariasi dari satu periode ke periode yang lain. McNees (1979)
menyarankan bahwa “ketidakpastian” inheren atau keacakan berkaitan dengan periode
peramalan yang berbeda kelihatannya sangat bervariasi dari waktu ke waktu. McNees (1979)
juga mendokumentasikan bahwa “error besar dan kecil” secara bersama-sama cenderung
klaster (dalam periode waktu kontinu). Analisis ini menyarankan kegunaan model GARCH
dimana variance peramalan berubah dari waktu ke waktu dan diprediksikan oleh error
peramalan masa lalu. Hasil seperti ini dipresentasikan oleh McNees juga memperlihatkan
beberapa serangkaian korelasi selama episode variance besar. Dalam kasus ini, GARCH
mungkin melakukan perkiraan yang lebih baik atas realitas apabila dibandingkan dengan
membuat standar tentang disturbances namun mencoba untuk menemukan variabel yang
dihilangkan tersebut atau menetapkan secara alami perubahan struktural tersebut. Hasil
empiris data time series sering mengadopsi metode ad-hoc untuk pengukuran dan
memperkenankan pergeseran dalam variance-nya dari waktu ke waktu, seperti peramalan
nilai tukar Rupiah terhadap USD dengan menggunakan model GARCH ini. Poon & Granger
(2005) melakukan penelitian terhadap 93 studi yang dilakukan dengan menggunakan metode
uji volatilitas forecasting pada berbagai imbal hasil aset keuangan; dan terhadap metode uji
volatilitas forecasting yang dilakukan tersebut, Poon & Granger (2005) mendapatkan bahwa
model GARCH memberikan perkiraan yang akurat. Contoh yang lain, Khan (1977)
menyatakan bahwa variabilitas dibandingkan dengan variance dan menggunakan nilai
72
absolut dari first difference dari laju inflasi. Lebih lanjut, Engel (1982) membandingkan
estimasi variance inflasi di Inggris dengan estimasi different ARCH untuk data Amerika
Serikat. Interpretasi yang lain dari model regresi GARCH adalah perkiraan pada regresi yang
lebih kompleks yang mempunyai gangguan non-GARCH. Spesifikasi GARCH lebih karena
mengambil pengaruh variabel yang dihilangkan dari model yang diestimasi. Keberadaan
pengaruh GARCH akan diinterpretasikan sebagai kejadian mis-spesifikasi, baik karena
penghilangan variabel atau melalui perubahan struktural. Seperti namanya, heteroskedastik
atau varians error term-nya yang tidak konstan, dapat mempunyai struktur autoregresif dan
heteroskedastik melihat beberapa periode yang mungkin berautokorelasi. Terkait hal ini,
maka akan dipaparkan lebih lanjut dalam penelitian ini.
73
4.3 REFERENSI
https://www.academia.edu/36118148/PASAR_KEUANGAN_INTERNATIONAL_MANAJEMEN
_KEUANGAN_INTERNATIONAL
https://www.researchgate.net/figure/Gambar-2-Keseimbangan-nilai-tukar-Pada-Gambar-2-dapat-
dilihat-grafik-antara-kuantitas_fig2_324910084
https://policy.paramadina.ac.id/inilah-6-faktor-yang-pengaruhi-perubahan-nilai-tukar-mata-uang/
https://fiskal.kemenkeu.go.id/ejournal/index.php/kek/article/view/187
74
BAB 5
PEMERINTAH DAN SISTEM NILAI TUKAR
75
kepatuhan terhadap berbagai aturan, standar dan konvensi baik dalam hal kebijakan
makroekonomi dan sektor keuangan. Tujuan menyeluruh dari arsitektur keuangan
global ini adalah untuk menjaga stabilitas keuangan dan moneter global. Berbagai
institusi kunci yang memantau dan mengawasi sistem moneter internasional seperti
IMF,BIS,FSB, G-20.
Pada awalnya, US $1 dihargai dengan 23,22 grain emas murni atau 1 ons emas
sama dengan 480 grain yang senilai US $20,67. Sejumlah mata uang yang
diperlakukan untuk membeli satu ons emas disebut sebagai nilai par emas.
Standar emas tidak digunakan lagi sewaktu terjadinya Perang Dunia 1. Mata
uang ditetapkan atas dasar emas atau dapat menggunakan mata uang lainnya
( Wardhana,2014; Hellenier,2008)
76
sentral dan bukan secara pribadi. Kurs mata uang ditetapkan berdasarkan
emas dengan menggunakan kurs tetap dimana semua negara menetapkan nilai
tukar mata uangnya berdasarkan emas.
Negara-negara anggota Breton Woods diminta menjaga kursnya dalam batas
interval naik maupun turun sebesar 1% dari nilai par dan diminta untuk
melakukan intervensi guna menjada stabilitas nilai kurs tersebur. Pada tahun
1946 didirikanlah Internasional Moneterry Fund (IMF) dan Bank Dunia
(World Bank ) untuk mengawasi sistem moneter internasional tersebut. IMF
membantu negara anggotanya dalam rangka menjaga kurs mata uangnya (
Gallagher dan Ocampo,2013).
Selama periode tahun 1994 hingga 1973, mata uang US Dolar menjadi mata
uang yang sangat penting dalam lalu lintas pembayaran internasional. Negara-
negara Eropa yang sangat memerlukan dana untuk memulihkan keadaan
ekonominya sehingga mengakibatkan kenaikan permintaan dunia terhadap
US Dolar banyak diminta. Konsekuensinya, emas menjadi tergeser oleh US
Dolar. Dengan semakin pentingnya US Dolar, mata uangnya terhadap US
Dolar yang apabila diperlukan dapat ditukarkan dengan emas.
3. Transformasi sistem moneter internasional yang ketiga, terjadi pada era tahun
1973 dimana terjadi perubahan dari standar nilai tukar emas menjadi dolar
Amerika yang disebabkan karena tekanan spekulasi pasar terhadap sistem
kurs tetap yang tidak layak lagi untuk dapat dipertahankan. Pasar keuangan
dnia sempat tutup selama beberapa minggu pada bulan maret 1993. Ketika
pasar tersebut dibuka, kurs mata uang dibiarkan mengambang bebas
ditentukan oleh kekuatan pasar
77
dengan cara managed or dirty float yaitu apabila negara mengalami defisit
dalam neraca pembayaran, maka nilai kurs valuta asing cenderung naik
sehingga Bank Sentral masing-masing negara dapat melakukan intervensi
berupa penjualan valuta sing. Demikian juga sebaliknya, apabilaa surplus
dalam neraca pembayaran, maka Bank Sentral dapat melakukan intervensi
berupa pembelian valuta asing di pasar guna mengurangi penurunan kurs.
Sistem kurs managed or dirty float merupakan lawan dari sistem kurs clean
float di mana Bank Sentral sama sekali tidak melakukan intervensi dalam
pasar valuta asing. Lima negara Eropa, yakni Jerman Barat, Belgia,
Luxembrug, Swedia, Netherland, dan Norwegia memberlakukan pengaturan
sistem kursnya secara bersama-sama terhadap mata uang negara lain yang
disebut dengan snake like. Negara-negara Eropa dan Jepang telah melepaskan
keterikatan mata uangnya dengan US Dolar namun demikian, US Dolar masih
memegang peranan penting dalam lalu lintas pembayaran internasional IMF
dn Perserikatan Bangsa-Bangsa ( United Nations ) masih tetap menggunakan
dasar mata uang US Dolar.
78
dengan tahun 1970. Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah No 16 tahun 1970
pemerintah melonggarkan pengawasan devisa dan membuka kesempatan bagi
masuknya penerimaan modal asing serta memberikan kebebasan dalam memiliki,
menjual, dan membeli mata uang asing.
Sistem devisa adalah sistem yang mengatur pergerakan valuta asing dari suatu
negara ke negara lain. Pada dasarnya ada tiga sistem devisa, yaitu :
1. Sistem devisa kontrol
2. Sistem devisa semi bebas
3. Sistem devisa bebas.
Penjelasannya :
1. Sistem devisa kontrol
Sebelum tahun 1964, sistem devisa berdasarkan UU Belanda tahun 1940.
UU tersebut diganti dengan UU Lalu lintas Devisa No.32/1964. Ketentuan
tersebut antara lain mencakup :
1) Penggunaan devisa untuk keperluan apapun harus dengan izin
pemerintah
2) Tidak diperbolehkan menyimpan devisa (valuta asing) tanpa izin
3) Semua penerimaan devisa harus dijual ( diserahkan) kepada Bank
Indonesia.
4) Pelaksanaan operasi harian transaksi devisa dilakukan oleh Biro Lalu
Lintas Devisa ( BLLD ) di bawah pengawasan Bank Indonesia
5) Ekspor dibayar pada harga pengiriman yang ditetapkan oleh BLLD.
79
4) Memperpanjang maturity dari kewajiban-kewajiban lembaga
keuangan domestik sehingga dapat menstabilkan sektor keuangan.
80
2. Sistem devisa semi bebas
Pada sistem devisa semi bebas, untuk perolehan dan penggunaan
devisa-devisa tertentu wajin diserahkan dan mendapat izin dari negara,
sementara jenis devisa lainnya dapat secara bebas diperoleh dan
dipergunakan. Sistem ini pernah diterapkan di Indonesia berdasarkan
Perpu No 64 tahun 1970.
Perolehan dan penggunaan devisa hasil ekspor ( DHE ) wajib
diserahkan ke dan mendapat izin dari Bank Indonesia. Sementara untuk
devisa umum ( DU ) dapat secara bebas diperoleh dan dipergunakan.
Administrasi perolehan dan penggunaan DHE dilakukan oleh Bank
Indonesia.
3. Sistem devisa bebas
Pada sistem devisa bebas, masyarakat dapat secara bebas memperoleh
dan menggunakan devisa. Namun demikian, di kebanyakan negara bahkan
negara maju pun masih terdapat kewajiban untuk melaporkan perolehan
dan penggunaan devisa tersebut. Sistem ini mulai diterapkan di Indonesia
dengan PP No 1 tahun 1982. Berdasarkan sistem ini setiap penduduk dapat
dengan bebas memiliki dan menggunakan devisa. Ketentuan ini berlaku
baik bagi devisa dalam bentuk DHE maupun DU. Tidak ada pengaturan
mengenai kewajiban bagi penduduk untuk melaporkan devisa yang
diperoleh dan dipergunakannya. Kekebasan sistem devisa kemudian
diartikan juga tidak wajib lapor, meskipun di negara-negara lain
kewajiban pelaporan ini masih diberlakukan.
Sistem nilai tukar adalah sistem yang digunakan untuk pembentukan harga mata uang
rupiah terhadap mata uang asing. Terdapat tiga sistem nilai tukar yang dapat
dipertimbangkan oleh pemerintah untuk ditetapkan sebagai sistem nilai tukar yang
berlaku yaitu :
81
2) Sistem Nilai Tukar Mengambang ( Floating Exchanged Rate )
3) Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali (Managed Floating Exchanged
Rate)
Dalam sejarah sistem nilai tukar, Indonesia telah menggunakan tiga sistem nilai tukar.
Periode pelaksanaan ketiga sistem nilai tukar tersebut adalah :
1) Sistem nilai tukar tetap mulai tahun 1970 sampai tahun 1978
2) Sistem nilai tukar mengambang terkendali sejak tahun 1978 sampai tahun
1997, dan
3) Sistem nilai tukar mengambang bebas ( free floating exchange rate system )
sejak 14 agustus 1997 sampai dengan sekarang.
Sebelum menetapkan sistem nilai tukar yang akan diberlakukan pemerintah mendapat
masukan dari Bank Indonesia sebagai otoritas moneter. Bank Indonesia mengajukan
usulan tentang sistem nilai tukar yang akan diberlakukan setelah melakukan kajian
tentang situasi dan kondisi perekonomian nasional dan internasional secara
menyeluruh.
82
3) Dalam nilai tukar mengambang terkendali otoritas moneter mempunyai
kewenangan untuk melakukan penetapan nilai tukar harian serta lebar pita
intervensi.
Secara garis besar sistem nilai tukar dapat dibagi menjadi dua sistem, yaitu :
1) Sistem nilai tukar tetap, sistem dimana nilai tukar mata uang domestik
ditetapkan pada tingkat tertentu terhadap nilai mata uang asing
2) Sistem nilai tukar mengambang, sistem dimana nilai tukar mata uang
domestik diambangan terhadap nilai matauang asing, atau sesuai dengan
pergerakan pasar dimana terjadinya kurs mata uang berdasarkan pada
permintaan dan penwaran mata uang asing.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar yaitu faktor fundamental dan faktor
teknis. Faktor fundamental baik faktor ekonomi dan non ekonomi terkait dengan
83
espektasi pasar dan faktor penawaran. Sedangkan faktor teknis berkaitan dengan
permintaan dan nilai tukar, demand, kurs, aktor fundamental ekonomi menunjukkan
pergerakan kurs yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi.
Nilai tukar rupiah mengalami beberapa kali penyesuaian seiring sistem nilai tukar
yang digunakan. Pada periode Sistem Nilai Tukar Tetap dan Sistem Nilai Tukar
Mengambang Ketat nilai tukar rupiah adalah sebagai berikut :
84
1. November 1978 dari Rp 425 per dolar menjadi Rp 625 per dolar
2. Maret 1983 dari Rp 625 per dolar menjadi Rp 825 per dolar
3. September 1986 dari Rp 1134 per dolar menjadi Rp 1644 per dolar
Dalam pemilihan sistem nilai tukar beberapa pandangan perlu diperhatikan yaitu :
1) Suatu negara hendaknya berupaya meningkatkan fleksibilitas nilai tukar mata
uangnya. Pendapat ini banyak disampaikan oleh pengambil kebijakan di
negara yang selama periode 1997-1999 berperang melawan spekulan di pasar
devis, seperti Thailand, Korea Selatan, Indonesia, Rusia, dan Brasil. Negara-
negara ini mengalami kesulitan mempertahankan nilai tukar mata uangnya
pada level tertentu karena biaya telah dikeluarkan dan tanpa hasil yang jelas.
Bila nilai tukar mata uang diambangbebaskan maka tidak perlu
mempertahankan nilai tukar pada level tertentu.
2) Pemerintah sebaiknya mempersiapkan kelembagaan yang menunjang sistem
nilai tukar tetap. Preposisi ini timbul dari keberhasilan beberapa negara
mengatasi gjeolak arus modal, seperti Argrntina dan Hong Kong dengan
menganut sistem Currency Board. Selain itu, dimulainya pemberlakuan mata
uang Euro pada 1 Januar 1999 untuk sebelas Negara yang tergabung dalam
Uni Eropa, mendorong diterapkannya dolarisasi, yaitu pemakaian dolar
Amerika Serikat sebagai nilai tukar resmi di berbagai negara. Ini merupakan
salah satu bentuk sistem monetary union.
3) Pemerintah sebaiknya bergerak menuju ke salah satu kelompok sistem nilai
tukar yaitu bebas mengambang atau tetap, sementara pilihan sistem diantara
keduanya ( Intermediate regine ) seperti target zone semakin sulit
dipertahankan.
4) Predikasi bahwa dunia akan terbagi ke dalam beberapa blok mata uang kuat,
seperti negara-negara Eropa menggunakan Euro dan negara-negara Amerika
memakai dolar Amerika Serikat.
5) Pentingnya menciptakan stabilitas nilai tukar tiga mata uang utama dunia, yaitu
antara dolar AS, Euro dan Yen. Dengan stabilnya ketiga mata uang dunia
85
tersebut akan memudahkan negara-negara lain yang lebih kecik
perekonomiannya menentukan pilihan sistem nilai tukar.
86
yang sanggup memadukan kelebihan-kelebihan sistem nilai tukar tetap dan sistem
nilai tukar mengambang. Namun, dalam prakteknya tidak selamanya sistem ini
mampu mengatasi ketidakseimbangan pada neraca pembayaran. Salah satu
kesuliyan yang timbul adalah otoritas moneter bisa jadi tidak berada pada posisi
yang lebih baik ketimbang pada spekulan, investor, dan pedagang uang
profesional dalam menduga-duga kecendrungan kurs dalam jangka panjang.
Sistem nilai tukar mengambang bebas membuat nilai tukar rupiah sangat
rentan terhadap gejolak. Berbagai isu yang berkembang dan bahkan tindakan
segelintir orang atau badan yang memiliki modal kuat dapat mempengaruhi nilai
tukar. Padahal kestabilan nilai tukar adalah salah satu faktor penentu kestabilan
ekonomi nasional. Untuk itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka
menjaga nilai tukar rupiah dalam sistem devisa bebas, yaitu :
a. Pemerintah harus memperkuat fundamental ekonomi seperti mengembangkan
sektor ekonomi rakyat, memperkuat pasar domestik, investasi seimbang di
sektor riil dan pasar keuangan
b. Mengefektifkan kewajiban pelaporan transaksi valuta asing
c. Mencegah spekulan melalui peraturan dan pengaturan transaksi derivatif dan
transaksi rupiah antara penduduk
d. Pihak yang ingin bertransaksi valuta asing senilai 10.000 dolar atau lebih
harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
87
Namun apabila pasar belum eektif, maka mau tidak mau pemerintah harus masuk
sebagai market player, baik turun langsung mmaupun melalui institusi yang dibentuk
, seperti BUMN. Efektif tidaknya suatu pasar pun akan berubah seiring dengan
perkembangan ekonomi, maka tingkat intervensi pemerintah juga harus adaptif.
Dewan mata uang ( currency board ) adalah sistem untuk mengikatkan mata
uang local kepadad sebuah valuta asing. Dewan bertugas menjaga cadangan dari
semua nilai mata uang yang dicetak. Sistem dewan mata uang dapat menstabilka nilai
sebuah mata uang dan sistem ini akan efektif bila pemerintah dapat meyakinkan para
investor bahwa nilai mata uang dapat terus dipertahankan. Bila para investor tidak
yakin akan kemampuan pemerintah untuk menjaga nilai mata uangnya maka mereka
akan segera memindahkan dana dan investasinya ke luar negeri, bila hal ini berlanjut,
penawaran dari mata uang lokal akan melebihi permintaan terhadapnya, dan
pemerintah pun alan terpaksa melakukan devaluasi terhadap mata uangnya.
Negara yang menggunakan sistem dewan mata uang tidak memiliki kendali
penuh terhadap nilai suku bunga, karena nilai suku bunga di negara tersebut harus
mengikuti nilai suku bunga di Negara yang menjadi ikatan nilai mata uangnya. Mata
uang yang telah diikat pada valuta asing tidak dapat diikat lagi pada mata uang yang
lain. Karena suatu negara tidak dapat mengingkatkan mata uangnya terhadap seluruh
mata uang lain, maka negara tersebut akan terpengaruh oleh pergerakan mata uang
lain terhadap mata uang yang menjadi ikatannya.
Penggunaan euro memungkinkan terjadinya aktivitas perdagangan dan aliran
dana lintas batas di dalam zona euro tanpa perlu melakukan konversi nilai tukar mata
uang. Hal ini akan memungkinkan terjadinya lebih banyak kesepakatan bisnis jangka
panjang karena perusahaan-perusahaan dari negara yang berbeda tersebut tidak lagi
mengkhawatirkan risiko terjadinya kerugian besar akibat pergerakan mata uang. Jadi
semakin banyak terjadi kerjasama bisnis dalam bentuk lisensi, perusahaan patungan,
dan akuisisi diantara perusahaan-perusahaan eropa. Arus perdagangan diantara
negara-negara eropa yang menggunakan euro telah meningkat karena para eksportir
dan importir dapat berdagang tanpa kekhawatiran akan pergerakan mata uang.
88
Aliran yang meningkat ini akan mengakibatkan pengaruh yang semakin besar dari
satu negara dengan negara lain,sehingga lama-kelamaan kondisi ekonominya akan
semakin terintegrasi.
Salah satu keuntungan utama dari penggunaan mata uang tunggal ini adalah
hilangnya risiko nilai tukar diantara negara-negara eropa, yang nantinya akan
merangsang peningkatan arus perdagangan dan dana di antara negara-negara Eropa
tersebut dan biaya transaksi akibat nilai tukar otomatis akan hilang.
Setiap negara memiliki bank sentral yang dapay melakukan intervensi
terhadap pasar valuta asing untuk mengontrol nilai tukar mata uangnya. Tugas lain
bank sentral adalah melakukan kontrol terhadap pertumbuhan jumlah uang beredar
dengan maksud untuk menjaga kondisi ekonomi yang baik.
Bank sentral biasanya mengatur nilai tukar karena tiga alasan, yaitu :
1. Untuk menghindari fluktuasi nilai tukar yang terlalu tajam
Bila diperkirakan bahwa kondisi ekonomi akan terpengarah akibat pergerakan
drastis mata uangnya, maka bank sentral akan berupaya untuk mengurangi
fluktuasi tersebut. Pengurangan fluktuasi ini maka akan menurunkan
kekhawatiran di pasar menyebabkan kejatuhan nilai uang secara lebih jauh.
89
permintaan mata uang di pasar dan pada saatnya akan mempengaruhi nilai
keseimbangan di pasar uang. Bila pemerintah membeli mata uang dipasar uang maka
itu berarti memberi tekanan naik pada titik keseimbangan nilai tukar. Bila pemerintah
menjual mata uang di pasar maka berarti memberi tekanan turun pada titik
keseimbangan nilai tukar mata uang tersebut.
Beberapa pemerintah menggunakan kontrol nilai tukar ( misalnya melalui
kontrol devisa ) sebagai salah satu bentuk intervensi tidak langsung dalam menjaga
nilai mata uangnya. Pemerintah dari negara manapun akan menggunakan kebijakan
fiskal dan moneter untuk mempengaruhi pasar uang untuk memperkuat atau
memperlemah nilai tukar mata uangnya dengan maksud meningkatkan kondisi
perekonomiannya.
Mata uang yang lemah dapat merangsang kenaikan permintaan luar negeri
terhadap produk ekspor negara tersebut, walaupun nilai mata uang yang lemah dapat
meningkatkan lapangan pekerjaan di dalam negeri, hal ini juga dapat menyebabkan
kenaikan inflasi.
Mata uang lokal yang kuat akan merangsang konsumen dan perusahaan lokal
untuk membeli produk dari negara lain. Kondisi ini akan menyebabkan semakin
kuatnya kompetisi dari produk asing dan memaksa produsen lokal untuk menahan
harganya agar tidak naik. Secara umum tingkat inflasi akan rendah bila mata uang
lokalnya kuat.
90
dalam sistem keuangan, industri perbankan, hingga tingkat pertumbuhan uang di
berbagai negara.
Pada tahun 1950 ekonomi Eropa mulai bangkit dan dorongan sistem Bretton
Woods telah menjadikan dolar Amerika sebagai mata uang internasional. Akibatnya,
terjadi peningkatan perdagangan internasional dan menguatnya pergeseran pusat
keuangan dunia dari London pindah ke New York. Dengan meningkatnya
perdagangan internasional, konsekuensinya perlu ditingkatkan likuiditas persediaan
emas dan dolar Amerika. Namun dengan terjadinya difisit perdagangan dan
meningkatnya utang Amerika, masyarakat internasional khawatir bahwa ini sebagai
akibat dari adanya surplus dolar Amerika per satu onz mengakibatkan turun
drastisnya cadangan emas Amerika. Dampaknya terjadi pada depresiasi dolar
Amerika atau revaluasi nilai emas.
Bank bank internasional memfasilitasi impor dan ekspor klien-kliennya dengan
mengatur pembelanjaan perdagangan. Bank internasional juga melayani klien-klien
nya dengan mengadakan valas dalam kaitanyya dengan transaksi-transaksi lintas
batas dan membuat investasi luar negeri. Keistimewaan utama yang membedakan
bank-bank internasional dari bank-bank domestic yaitu tipe deposito yang mereka
terima dan pinjaman dan investasi yang mereka buat. Bank yang menyediakan
mayoritas jasa-jasa konsultasi dan nasehat, dan jasa-jasa lainnya disebut sebagai bank
universal atau bank jasa penuh.
91
9. Pertumbuhan
10. Pengurangan risiko, dsb..
2. Kantor perwakilan
Fasilitas pelayanan kecil yang dipegang oleh personel bank induk yang
didesain untuk membantu klien-klien MNC dari bank induk dalam kaitannya
dengan para koresponden bank
3. Cabang-cabang luar negeri
Beroperasi seperti bank lokal, tetapi secara hukum adalah bagian dari bank
induk
4. Bank-bank subsidiari dan afiliasi.
Bank patungan yang secara keseluruhan dimiliki atau secara mayoritas
dimiliki oleh induk asing. Bank afiliasi adalah bank yang hanya secara persial
dimiliki tetapi tidak dikontrol oleh induk asingnya
5. Pusat-pusat perbankan luar negeri
Suatu negara yang mana sistem perbankan diorganisasi yang memungkinkan
rekening-rekening eksternal yang melebihi aktivitas ekonomi normal di
negara tersebut. Bank-bank luar negeri beroperasi seperti cabang atau
subsidiari dari bank induk.
6. Banks UU Edge
Subsidiari dari bank-bank US yang diizinkan secara resmi yang secara fisik
berlokasi di US & diizinkan untuk mengikutsertakan dalam jangkauan penuh
atas aktivitas-aktivitas perbankan internasional
92
7. Fasilitas-fasilitas perbankan internasional
Kumpulan rekening aset & kewajiban terpisah yang dipisahkan pada buku-
buku yang unik atau legal
93
melalukan transaksi dalam suatu pasar tunggal dan terintegrasi. Dalam kondisi
ekstrim semacam ini, pasar keuangan akan berintegrasi secara internasional sampai
suatu peluang pasar yang hanya khusus ada di suatu negara adanya pasar.
94
5.5 REFERENSI
95
BAB VI
DERIVATIF KURS MATA UANG
96
dimana pada saat itu dollar AS dinilai terlalu tinggi sehingga dilakukan devaluasi
terhadap dollar AS. Adanya perjanjian Smithsonian tidak membuat pemerintah dapat
mempertahankan nilai tukar dalam batasan yang telah ditetapkan sehingga pada bulan
Maret 1973 ditetapkan sistem kurs mengambang dimana mata uang yang
diperdagangkan dengan luas dapat berfluktuasi sesuai dengan kekuatan pasar dan
batasan resmi telah dihapuskan.
97
bank-bank komersial mengenakan perantara: menerima simpanan
berjangka pendek dalam bermacam mata uang setelah itu menggunakan
uang ini buat disalurkan dalam pinjaman yang berjangka pendek pula.
Umumnya bisnis dicoba dalam jenis “perdagangan besar”, dengan nilai
bisnis yang besar. Deposan serta peminjam pokok dalam pasar ini
merupakan industri besar serta lembaga negara. kapasitas bisnis
Eurocurency dalam sesuatu zona khusus umumnya terkait pada besar
kecilnya tingkatan bidang usaha internasional dalam zona itu (Yuliati dan
Prasetyo, 2005). Asal usul kemajuan pasar Eurocurency tidak bisa
dilepaskan dengan timbulnya pasar Eurodollar. Pasar Eurodollar
dilahirkan sebab banyak industri Amerika Serikat menyimpan dollar
Amerika Serikat pada berbagai bank di Eropa. Bank yang terletak di
dataran Eropa pasti saja ingin menerima simpanan dalam dollar sebab
mereka setelah itu bisa meminjamkan dollar itu kepada berbagai nasabah
yang ada di Eropa sebab dollar Amerika Serikat sebagian besar dipakai
selaku alat dalam menukar di transaksi ekonomi global, berarti senantiasa
terdapat keinginan akan dollar di Eropa. Simpanan dalam dolar AS yang
ditaruh di bank- bank di Eropa itu populer dengan nama Eurodollars.
Pasar Eurocurrency secara besar tercantum bank- bank di Asia yang
menerima simpanan serta menuangkan pinjaman dalam mata uang asing
(paling utama dollar). Pasar Eurocurrency di Asia( kerap diucap Asian
market) terfokus khususnya di Hongkong serta Singapore. Perbandingan
antara Pasar Eurocurrency di Asia serta Eropa hanya permasalahan posisi.
Pasar dolar Asia berkembang untuk penuhi keinginan bidang usaha yang
memakai dolar AS (serta mata uang“ kertas” yang lain) bagaikan alat
tukar dalam perdagangan global. Para wiraswasta yang melaksanakan
bidang usaha di Asia tidak bisa cuma menggantungkan bank- bank di
Eropa sebab jarak serta perbandingan wilayah waktu. Terlebih penguasa
Singapore membagikan kemudahan, keringanan pajak dalam bentuk
penghapusan 40% withholding tax atas bunga yang dibayar pada orang
98
asing pada tahun 1968 serta kurangi pajak atas keuntungan mereka
khususnya Asian dollar off shore loan dari 40% jadi 10% pada tahun
1973. kemudahan serta penghapusan pajak semacam ini nyata amat
mempengaruhi kepada perkembangan pasar dollar Asia.
2. Pasar Eurocredit
Pasar Eurocredit melayani bagian ekonomi yang kekurangan
anggaran, terutama dalam angsuran jangka menengah. Ketentuan
pinjaman waktu menengah umumnya lebih dari satu tahun serta periode
jatuh tempo biasanya 5 tahun. Perbandingan penting antara angsuran di
pasar Eurocredit serta Eurocurrency merupakan pada waktu durasi
kreditnya. Bank - bank komersial yang berfungsi aktif dalam pasar
Eurocurrency bagaikan lembaga perantara pula bisa main di pasar
Eurocredit. Industri serta pemerintah pada biasanya meraup anggaran
setinggi-tingginya dari pasar ini. Eurobank menyambut simpanan jangka
pendek serta sering- kali membagikan pinjaman dalam waktu periode
yang lebih jauh, akhirnya sering kerap terjalin mismatch antara kekayaan
serta kewajibannya. Ini bisa memperparah kemampuan bank itu dalam
rentang waktu suku bunga yang bertambah sebab mereka bisa jadi sudah
meminjam Eurocredit padahal suku bunga simpanan yang wajib dibayar
condong bertambah. Buat menjauhi perihal ini banyak Eurobank saat ini
memakai suku bunga mengambang apabila meminjam Eurocredit
(floating- rate Eurocredit loan). Suku bunga yang mengambang ini dapat
linier dengan adanya pergerakan suku bunga dari sebagian pasar uan,
ialah suku bunga yang biasanya dikenakan untuk keamanan berbagai
bank yang ada di Eropa. Sebagai ilustrasi, sesuatu pinjaman Eurocredit
bias saja mempunyai suku bunga yang dicocokkan tiap 6 bulan sekali
adan dipatok pada harga“ LIBOR ditambah 1%”. Satu persen dalam
ilustrasi ini ialah bonus yang wajib dibayar di atas LIBOR serta besar
kecilnya terkait dari efek angsuran sang peminjam.
3. Pasar Eurobond
99
Pasar Eurobond mempermudah memindahkan uang dengan waktu
yang lebih lama dari berbagai pihak yang mempunyai kelebihan anggaran
kepada yang kekurangan anggaran. Dapat dikatakan, bahwa pasar
Eurobond memuat kekosongan penyediaan anggaran yang memiliki
jangka waktu yang panjang yang tidak bisa diserahkan oleh pasar
Eurocurrency serta Eueocredit. Sebagian bank komersial ikut serta di
dalam pasar ini dengan cara melakukan pembelian di Eurobond (surat
utang) sebagai pemodalan. Kewajiban penting bank ini merupakan
melayani industri besar serta penguasa dalam menjual surat utang.
Umumnya bank- bank ini menaruh Eurobond bersama badan penanam
modal semacam industri asuransi, anggaran pensiun, serta bond mutual
funds. Timbulnya pasar Eurobond salah satunya disebabkan oleh pajak
persamaan bunga (Interest Equalizer Tax) yang diresmikan oleh
penguasa AS pada tahun 1963 buat menghindari penanam modal AS
membeli surat berharga luar negara. Akhirnya peminjam- peminjam dari
luar AS yang sebelumnya menjual surat berharga pada penanam modal
AS mulai berpaling ke pasar tidak hanya AS. Inilah dini menjamurnya
pasar Eurobond.
100
5. Pasar currency swap, futures, options, dan forward
1. Beberapa motif untuk memberikan kredit dalam pasar asing antara lain:
1) Tingginya tingkat suku bunga asing.
Beberapa negara mengalami kekurangan dana pinjaman sehingga
menyebabkan tingkat bunga di negara tersebut menjadi tinggi.
2) Taksiran kurs mata uang.
Pada umumya kreditor akan memasukkan modalnya pada negara
dimana mata uangnya diharapkan akan menguat terhadap mata uang
101
kredit tersebut. Kreditor akan memperoleh manfaat saat mata uang
utang menguat terhadap mata uang kreditor.
3) Diversifikasi internasional.
Manfaat dari diverdifikasi internasional adalah dapat mengurangi
kemungkinan kebangkrutan para peminjam secara bersamaan. Jika
negara-negara yang diberikan pinjaman cenderung memiliki siklus
usaha yang serupa maka diversifikasi tersebut akan kurang
menguntungkan.
2. Beberapa motif untuk meminjam dari pasar asing antara lain :
1) Tingkat suku bunga yang rendah.
2) Beberapa negara memiliki pasokan dana yang cukup besar sehingga
menghasilkan tingkat suku bunga yang relatif rendah. Peminjam akan
berusaha untuk meminjam dana dari kreditor pada negara tersebut
karena suku bunga yang lebih rendah.
3) Taksiran kurs mata uang asing.
4) Apabila mata uang lokal akan terdepresiasi terhadap mata uang asing,
maka MNC akan melakukan pinjaman dalam mata uang lokal.
Demikian pula sebaliknya.
Dalam dunia perdagangan internasional, ada beberapa pasar yang dapat
digunakan oleh Multinational Corporation yaitu :
1. Pasar Nilai Tukar Internasional
2. Pasar Uang Internasional
3. Pasar Kredit Internasional
4. Pasar Obligasi Internasional
5. Pasar Saham/Modal Internasional
102
mendasari, sepeti suku bunga, nilai tukar, komoditas, ekuiti dan indeks, baik yang
diikuti dengan pergerakan atau tanpa pergerakan dana atau instrumen.
Transaksi pertukaran mata uang asing dilakukan melalui bank-bank
komersial. Kurs (nilai tukar) antara dua mata uang di berbagai bank dapat berbeda-
beda. Jika suatu bank mengalami kekurangan mata uang asing tertentu, bank tersebut
dapat membeli mata uang yang diperlukan dari bank lain. Perdagangan antar bank
yang terjadi sering kali disebut pasar antar bank (interbank market). Dalam pasar nilai
tukar dikenal beberapa jenis pasar berdasarkan waktu transaksinya yaitu :
1. Pasar Spot
Pasar dimana transaksi pertukaran mata uang dilakukan segera. Kurs
yang digunakan sering disebut dengan kurs tunai (spot rate). Transaksi
dilakukan berdasarkan nilai tukar saat transaksi terjadi. Transaksi spot antara
bank dan client (Pasar Eceran) dapat diselesaikan saat itu juga. Sementara itu,
transaksi spot antara bank umumnya terselesaikan 2 hari kerja setelah
kesepakatan.
2. Pasar Berjangka / Transaksi Forward
Pasar dimana transaksi pertukaran mata uang dilakukan pada suatu
saat tertentu. Kurs nilai tukar untuk pembelian atau penjualan suatu jenis mata
uang dan untuk waktu tertentu ditetapkan. Kurs ini sering disebut kurs
berjangka (forward rate). Pada transaksi ini terdapat kontrak berjangka yang
sering disebut dengan kontrak forward/ forward contract. Kontrak ini
menentukan jumlah mata uang tertentu yang dibeli atau dijual pada suatu saat
tertentu di masa yang akan datang dengan kurs tertentu. Tujuan dari kontrak
ini adalah dilakukan untuk melindungi nilai mata uang dari pembayaran
dimasa yang akan datang. Transaksi ini dilakukan dengan menentukan kapan
pembayaran dan penyerahan valuta asing dilakukan pada masa yang akan
datang. Nilai tukar uang ditentukan pada saat kontrak disepakati. Transaksi
forward menggunakan nilai tukar forward yang umumnya memiliki rentan
waktu 1,2,3,6 dan 12 bulan yang menunjukkan kapan transaksi tersebut harus
diselesaikan.
103
3. Mata Uang Berjangka
Kontrak futures mata uang (currency futures contract) menentukan volume
standar suatu mata uang tertentu untuk dapat dikonversi pada tanggal kontrak
tertentu. Pasar futures juga digunakan untuk sarana lindung nilai suatu mata
uang. Kontrak future sedikit mirip dengan kontrak forward dengan perbedaan
bahwa kontrak future dijual di bursa sementara kontrak forward dijual di bank
komersial. Transaksi swap yaitu pembelian dan penjualan mata uang asing
secara bersamaan.
Transaksi ini banyak terjadi di pasar antar bank yang sama, dimana
penyelesaian transaksi jual beli dilakukan pada tanggal yang berbeda (Value
Date). Tipe transaksi ini umumnya yang dilakukan adalah membeli valuta
asing di pasar spot pada waktu yang sama dijual di pasar forward (Spot
Against Forward Type) dengan bank yang sama. Sedangkan transaksi swap
yang lebih mutakhir adalah Forward-Forward Swap.
a. Pasar Opsi
Kontrak opsi dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu opsi beli atau
opsi jual. Opsi beli mata uang (currency call option) memberikan hak
untuk membeli mata uang tertentu pada harga tertentu (harga eksekusi/
harga penyerahan/ strike price/ exercise price) pada jangka waktu
tertentu. Opsi beli digunakan untuk lindung nilai utang masa depan.
Opsi jual mata uang (currency put option) memberikan hak untuk
menjual mata uang tertentu pada harga tertentu selama periode waktu
tertentu. Opsi jual digunakan untuk lindung nilai piutang masa depan.
Opsi beli dan jual dapat dibeli pada bursa. Opsi dapat dibeli pada bursa
dan lebih fleksibel dibandingkan kontrak forward karena tidak
menimbulkan kewajiban tertentu (dapat memilih untuk digunakan atau
tidak).
6.2.1 Dalam transaksi pertukaran mata uang dikenal beberapa istilah :
1. Selisih kurs beli/ jual bank
104
antara kurs beli dan kurs jual dan ditujukan untuk menutupi biaya yang
terkait untuk memenuhi permintaan pertukaran mata uang. Selisih kurs
beli/ jual biasanya dinyatakan sebagai persentase dari kurs jual.
105
Merupakan jumlah suatu mata uang per unit mata uang asing lainnya.
Misalnya 1 peso sama dengan C$ 0,10. Nilai mata uang nondollar relatif
terhadap mata uang lain adalah nilainya dalam dollar dibagi dengan nilai
mata uang lain dalam dollar.
106
b. Right Issue
Right issue adalah instrumen derivatif yang memberikan hak pada pemiliknya
atas saham yang dijadikan induk, untuk membeli sejumlah sahammbaru terlebih
dahulu yang diterbitkan oleh emiten pada tingkat harga tertentu. Biasanya right
issue hanya diberikan pada para pemegang saham yang lama, agar tidak terjadi
perubahan porsi kepemilikan saham atas penerbitan saham yang baru, sekaligus
mampu menekan biaya emisi atas penambahan penerbitan saham baru. Jika
dikaitkan dengan opsi maka right issue ini hampir sama dengan opsi beli (call
options).
c. Waran (Warrant)
Waran adalah suatu hak (tidak wajib), untuk membeli aktiva pembiayaan
induk tertentu, pada harga tertentu, selama periode tertentu pada masa yang akan
datang. Dengan demikian, terdapat persamaannya dengan opsi beli, salah satu
perbedaan antara waran dengan opsi beli adalah terletak pada pihak yang
menerbitkannya, dalam hal ini waran diterbitkan oleh emiten, sedangkan opsi
beli diterbitkan oleh investor. Penerbitan waran oleh emiten, dimaksudkan
sebagai pemanis (sweetener), karena penerbitan waran sering mendampingi
penerbitan sekuritas lainnya, seperti saham dan obligasi. Dengan demikian
investor memiliki peluang untuk membeli saham atau obligasi pada tingkat harga
yang lebih murah/rendah.
d. Futures
Futures adalah suatu kontrak perjanjian yang telah distandarisasi yang
mengikat kedua belah pihak untuk membuat atau menyerahkan sejumlah
komoditas tertentu, pada tingkat kualitas tertentu, pada tingkat harga yang telah
disepakati/dinegosiasikan pada saat kontrak dibuat. Dengan demikian, terdapat
perbedaan yang nyata antara opsi dengan futures, karena opsi hanya suatu hak,
bukan suatu kewajiban, sebagaimana yang terdapat pada futures, yang memiliki
kewajiban yang harus dilakukan/dilaksanakan pada saat jatuh tempo.
107
6.4 REFERENSI
Moridu, I., Debi E.P.,Nurcahya H.P., Ranila S., Siwi N., Eko S., Abdul R., Ardhiani
F., Emma., Puji M., Amirulmukminin., I Kadek B., Muhammad A.,
Vitradesei N., Dwi K., Budhi K., Nandang I., Ambar S.L., Kurniawan P.U.,
Hartoto.(2021)."Manajemen Keuangan Internasional". Bandung:Widina
Media Utama. Diunduh pada 21 Oktober 2022
http://digilib.uinsgd.ac.id/40790/1/MANAJEMEN%20KEUANGAN%20INTERNASIONAL%2
0CETAK.pdf
Muslich., Lutfi Hendrian.(2019).“Manajemen Investasi”.Banten:Universitas
Terbuka. Diakses pada 21 Oktober 2022 melalui
https://pustaka.ut.ac.id/lib/ekma5312-manajemen-investasi-edisi-2/#tab-id-3
Ermaini., Ade Irma Suryani., Maheni Ika Sari., Achmad Hasan
Hafidzi.(2021).”Dasar – Dasar Manajemen
Keuangan”.Yogyakarta:Samudra Biru
https://www.idx.co.id/produk/derivatif/
https://www.infovesta.com/index/learning/learning/61
108
BAB 7
Nilai tukar mata uang suatu negara akan berbeda dengan nilai mata uang asing
lainnya inidisebabkan oleh kondisi paritas (perbedaan daya beli) atau secara teori
ekonomi, perubahan nilai tukar,tingkat harga dan tingkat suku bunga dikaitkan dengan
situasi makro negara tersebut hal ini merupakankondisi paritas internasional.
109
Teori paritas daya beli ini diperkenalkan oleh seorang ekonom
Swedia, Gustav Cassel, padatahun 1918. Teori paritas daya beli ini
menghubungkan kurs valas dengan dengan harga-hargakomoditi yang
dinyatakan dalam uang lokal di pasar internasional. Hubungan antara kurs
valasdan harga komoditi dalam doktrin paritas daya beli yaitu kurs valas
akan cenderung menurundengan proporsi yang sama dengan kenaikan
harga (Kuncoro, 1996:181).Pada dasarnya, teori paritas daya beli adalah
sebuah cara untuk meramalkan kurs keseimbangan, jika suatu negara
mengalami ketidakseimbangan neraca pembayaran. Kurs keseimbangan
adalahkurs yang akan menyeimbangkan nilai impor dan ekspor suatu
negara (Salvatore, 1997:43). Jadi jika nilai impor lebih besar daripada
nilai ekspornya (defisit) maka mata uang negara tersebutakan mengalami
depresiasi atau kursnya melemah.Lebih lanjut, teori paritas daya beli
mencoba untuk menjelaskan bahwa pergerakan kursantara mata uang dua
negara disebabkan oleh tingkat harga masing-masing negara. Dalam
jangkapanjang, tingkat harga domestik akan mempengaruhi pembentukan
suatu kurs.Teori paritas daya beli memprediksikan bahwa kenaikan
tingkat harga domestik mencerminkanadanya penurunan daya beli mata
uang domestik. Penurunan daya beli mata uang tersebut akandiikuti
dengan depresiasi mata uangnya. Demikian pula sebaliknya, kenaikan
daya beli mata uangdomestik mencerminkan terjadinya apresiasi mata
uang tersebut secara proporsional dalampasar valuta asing.Adanya
depresiasi ataupun apresiasi mata uang yang proporsional ini
menyebabkanterjadinya keseimbangan dalam perdagangan internasional.
Jadi, suatu negara tidak akanmengalami kelebihan impor atau ekspor,
dengan kata lain, nilai ekspor-impornya seimbang.Teori paritas daya beli
memiliki dua versi yaitu versi absolut dan versi relatif. Teori paritas
dayabeli absolut mengatakan bahwa kurs ekuilibrium sama dengan rasio
tingkattingkat harga yangberlaku di kedua negara yang terkait.
Sedangkan versi relatifnya menyatakan bahwa perubahankurs dalam
110
jangka waktu tertentu akan bersifat proporsional atau sebanding
besarannyaterhadap perubahan tingkat-tingkat harga yang berlaku di
kedua negara selama periode yangsama. Jadi, paritas daya beli relative
mengubah versi absolutnya, dari sebuah pernyataanmengenai tingkatan
harga dan kurs menjadi perubahan harga dan perubahan kurs
(Salvatore,1997:126).
Δ s et = Δ p et - Δ p e*t 2.2
111
nilaidaya beli antara dua kelompok konsumsi barang.
112
Arbitrase internasional adalah mengambil keuntungan dari perbedaan nilai mata
uang dan membuat keuntungan tanpa risiko.
Tiga tipe arbitrase:
1. Locational arbitrase
2. Triangular arbitrase
3. Covered interest arbitrase
Kuota harga akan berekasi terhadap strategi arbitrase lokal yang anda
dan pelaku pasar valuta asing lainnya gunakan. Konsep arbitrase lokasi
relevan karena menjelaskan mengapa nilai tukar quotations antar bank di
lokasi yang berbeda jarang berbeda dalam jumlah yang signifikan. Hal ini
berlaku pada bank-bank di seluruh dunia. Teknologi memungkinkan semua
bank secara elektronik terus menerus terhubung dengan kuota valuta asing.
Akibatnya, bank bisa memastikan kuota mereka sesuai dengan kebijakan
bank lain. Mereka juga dapat mendeteksi adanya perbedaan di antara kuota
secara real time dan memanfaatkan perbedaan tersebut. Dengan demikian,
teknologi memungkinkan harga yang lebih konsisten antar bank dan
mengurangi kemungkinan perbedaan yang signifikan dalam kutipan valuta
113
asing antar lokasi.
7.2.3 Triangular Arbitrase
Cross exchange rate mencerminkan hubungan antara dua mata uang
yang berbeda dengan satu mata uang dasar. Misalnya, di Amerika Serikat,
kurs mata uang silang mengacu pada hubungan antara dua mata uang selain
dollar.
1. Keuntungan dari Arbitrase Segitiga
114
Langkah terlibat dalam covered interest arbitrage
115
4. Konversi $800,000 ke pounds menjadi $800,000/$1.56=₤500,000
Akumulasi pounds selama 90 hari dalam rate 4% menjadi
₤500,000x1.04=₤520,000 Reconvert pounds ke dollar setelah 90 hari menjadi
₤520,000x$1.56=$815,984
5. Yield earned dari covered interest arbitrage menjadi ($815,984-
$800,000)/$800,000=0,2 atau 2%
6. Covered Interest Arbitrage by Non-US Investors
Kebanyakan contoh covered arbitrage adalah yang berasal dari U.S. sebagai
tuan rumah para investor. Namun jika dimisalkan tingkat suku bunga U.S.
dalam setahun adalah 5% sedangkan di Jepang 4% dengan spot rate Japanese
Yen sebesar $0.1. Investor yang berada di Jepang dapat mengambil untung
dari Japanese Yen dengan mengkonversikan ke dalam dollar. Investasi saat
tingkat bunga dalam 5% dan membeli Yen pada periode berikutnya.
Paritas suku bunga (IRP) adalah keadaan ekuilibrium dimana selisih suku
bunga antar dua valuta asing diimbangi oleh selisih forward dengan kurs spot. Contoh
116
investor A.S. menerima suku bunga yang lebih tinggi dari luar negeri dari investasi;
namun ada efek offsetting karena investor harus membayar lebih per unit dari mata
uang asing (pada kurs spot) daripada yang diterima per unit pada saat mata uang
tersebut dijual maju (di forward rate). Ingat bahwa ketika tingkat forward kurang dari
kurs spot, Ini berarti bahwa tingkat forward menunjukkan diskon.
7.3.1 Penurunan Paritas Suku Bunga
3. Tingkat forward (F) dalam dolar dimana valuta asing akan dikonversi
kembali
Untuk semua situasi di mana minat asing tingkat suku bunga lebih
117
rendah dari tingkat bungarumah, tingkat forward harus menunjukkan
premi.
3. Poin Mewakili IRP
118
suku bunga yang terjadi pada waktu yang sama. Jika suku bunga
forward dan kutipan suku bunga tidak simultan, maka hasilnya
dapat terdistorsi. Namun, keterbatasan akses data membuat sulit
untuk mendapatkan kutipan yang mencerminkan momen waktu
yang sama.
3) Considerations When Assessing Interest Rate Parity
1)) Transaction Costs Jika seorang investor memperhitungkan
biaya transaksi, poin yang menunjukkan tingkat suku bunga
aktual dan forward rate premium kemudian harus lebih jauh
dari garis IRP untuk membuat arbitrase bunga yang tercakup
bermanfaat.
2)) Political Risk Bahkan jika covered interest arbitrage tampak
layak setelah memperhitungkan biaya transaksi, dana investasi
di luar negeri tunduk pada risiko politik. Meskipun terkunci
kontrak pada tingkat di mana dana asing harus dikonversi
kembali, tidak ada jaminan bahwa pemerintah asing akan
membiarkan dana tersebut dikonversi kembali. Krisis di luar
negeri dapat menyebabkan pemerintahnya membatasi
pertukaran mata uang lokal untuk mata uang lainnya. Dalam
kasus ini, investor tidak dapat menggunakan dana ini sampai
pemerintah asing menghapus pembatasan tersebut.
119
kemiringan ke atas, yang berarti bahwa suku bunga tahunan lebih tinggi
untuk jangka waktu yang lebih lama hingga jatuh tempo. Kurva yield untuk
setiap negara memiliki bentuk unik tersendiri. Akibatnya, perbedaan suku
bunga tahunan antara duanegara akan bervariasi antara jatuh tempo hutang,
seperti juga premi forward tahunan.
120
7.4 REFERENSI
https://www.coursehero.com/file/28917023/resume-mki-bab-7docx/
https://www.academia.edu/25249644/Resume_Seputar_Paritas_Internasional
121
BAB 8
EKSPOSUR NILAI TUKAR
2. Eksposur Ekonomi :
122
Tingkat dalam mana nilai perusahaan akan dipengaruhi oleh
perubahan-perubahan yang tidak terantisipasi dalam kurs tukar. Perubahan
dalam kurs tukar mempunyai konsekuensi ekonomi bagi perusahaan,
terutama MNC.
123
2. Arus kas operasi perusahaan terhadap perubahan-perubahan dalam kurs
tukar
124
3)) Diversifikasi sumber pendapatan. Jika perusahaan menjual produk di
beberapa negara, mereka mendapatkan mata uang berbeda. Itu
mengurangi eksposur risiko di satu mata uang tertentu.
3. Eksposur Translasi :
Sebagai potensi peningkatan atau penurunan nilai bersih
perusahaan induk dan laba bersih yang dilaporkannya, yang disebabkan
oleh fluktuasi kurs sejak tanggal laporan keuangan konsolidasian periode
sebelumnya. Eksposur ini timbul pada saat sebuah MNC membuat laporan
keuangan konsolidasi dari seluruh anak perusahaannya yang tersebar
diberbagai negara.
125
menggunakan mata uang local ke dalam mata uang Negara asal untuk
tujuan konsolidasi dan pelaporan.
3) Laporan keuangan konsolidasi umumnya digunakan oleh manajemen
perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan afiliasi di luar negeri.
Bila kurs valas berubah sejak periode pelaporan sebelumnya, maka
translation atau penilaian ulang atas asset, utang, penerimaan, biaya,
laba, dan rugi yang didenominasi dalam valas akan menyebabkan
laba/rugi valas (foreign exchange gains or losses). Kemungkinan
laba/rugi valas ini diukur oleh angka
eksposur akuntansi.
126
(noncurrent),seperti biaya depresiasi, dikonversikan pada kurs
histories, yaitu kurs pada saat asset diperoleh ataupun pada saat
kewajiban terjadi. Oleh karena itu, cabang perusahaan di luar negeri
yang memiliki modal kerja yang dinilai positif dalam mata uang local
akan meningkatkan resiko rugi (translation loss) akibat devaluasi
dengan metode current/non current. Sebaliknya bila modal kerja
ternyata negative dinilai dalam mata uang local berarti terdapat
keuntungan (translation gain) akibat revaluasi dengan metode
tersebut.
2)) Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur
ekonomis. Menggunakan kurs akhir tahun untuk mentranslasikan
aktiva lancar secara tidak langsung menunjukkan bahwa kas,
piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama
menghadapi risiko nilai tukar. Hal ini tentu tidak tepat. Sebaliknya,
translasi utang jangka panjang berdasarkan kurs histories
mengalihkan pengaruh mata uang yang berfluktuasi kedalam tahun
penyelesaian.
2) Metode Monetary/Non Monetary
1)) Asset moneter (terutama kas, surat-surat berharga, piutang, dan
piutang jangka panjang) dan kewajiban moneter (terutama utang
lancar dan utang jangka panjang) dikonversi pada kurs saat ini.
Sedang pos-pos nonmoneter, seperti stock barang, asset tetap, dan
investasi jangka panjang, dikonversi pada kurs histories.
2)) Pos-pos dalam laporan laba/rugi dikonversi pada kurs rata-rata
pada periode tersebut, kecuali untuk pos penerimaan dan biaya
yang berkaitan dengan asset dan kewajiban non moneter. Biaya
depresiasi dan biaya penjualan dikonversi pada kurs yang sama
dengan pos dalam neraca. Akibatnya, biaya penjualan bisa saja
dikonversi dengan kurs yang berlainan dengan kurs yang
digunakan untuk mengkonversi penjualan. Perlu diperhatikan
127
bahwa metode moneter-non moneter bergantung pada klasifikasi
skema neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Hal ini
dapat menghasilkan hasil yang kurang tepat. Metode ini juga akan
mendistorsikan marjin laba karena menandingkan penjualan
berdasarkan harga dan kurs translasi kini dengan biaya penjualan
yang diukur sebesar biaya perolehan dan kurs translasi histories.
3) Metode Temporal
1)) Dengan menggunakan metode temporal, translasi mata uang
merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai
tertentu. Metode tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur,
malainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-
saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang
denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian
sesungguhnya.
2)) Metode ini merupakan modifikasi dari metode moneter/non
moneter. Perbedaannya, dalam metode moneter/non moneter,
persediaan (inventory) selalu dikonversi dengan kurs histories.
Sedang dalam metode temporal, persediaan umumnya dikonversi
dengan kurs histories, namun bisa saja dikonversi dengan kurs
saat ini apabila persediaan tersebut dicatat dalam neraca dengan
nilai pasarnya. Secara teoritis, metode temporal lebih menekankan
pada evalusai biaya (histories ataukah pasar).
3)) Pos-pos dalam laporan laba/rugi umumnya dikonversi dengan
kurs rata-rata pada periode laporan. Sedang biaya penjualan,
cicilan utang, dan depresiasi yang berkaitan dengan pos-pos dalam
neraca dikonversi dengan kurs histories (harga di masa lalu).
128
1. Fase terjadinya exposure transaksi
T1 T2 T3 T4
129
2)) money market hedge
3)) risk shifting
4)) pricing decisions
5)) exposure netting
6)) currency risk sharing
7)) foreign currency option
2) menerapkan strategi operasi
1)) leading dan lagging
2)) cross hedging
3)) currency diversification
4)) reinvoicing center
130
Lindung nilai atau dalam bahasa Inggris dinamakan heding dalam
dunia keuangan bisa diartikan sebagai sebuah investasi yang diperagakan
khususnya untuk mengurangi atau menghapuskan risiko pada sebuah
investasi lain. Lindung nilai adalah sebuah strategi yang diciptakan untuk
mengurangi timbulnya risiko usaha dagang/jasa yang tidak terduga, di
samping tetap dimungkinkannya mendapatkan keuntungan dari invetasi
tersebut.
1)) Untuk eksportir, diperlukan lindung nilai dari mata uang yang
digunakan importir sebagai pembayaran, yang dikenal sebagai lindung
nilai terhadap risiko gejolak nilai tukar mata uang.
2)) Kenaikan suku bunga pinjaman, yang berisiko untuk peminjam dan
untuk si pemberi pinjaman apabila suku bunga turun.
3)) Ekuitas, risikonya adalah jatuhnya nilai ekuitas yang dipunyainya.
131
Beberapa bentuk lindung nilai
1)) Kontrak serah dan kontrak berjangka adalah sebuah lindung nilai
terhadap risiko pergerakan harga di pasar, yang pada awalnya diciptakan
oleh pasar komoditi pada masa zaman ke 19 namun pada 50 tahun terakhir
ini produk-produknya telah dijadikan bertambah sempurna dan
digunakan di pasar global sebagai sarana prasarana lindung nilai atas
risiko pasar keuangan.
2)) Lindung nilai terhadap risiko kredit macet; di mana risiko kredit adalah
sebuah risiko dalam usaha dagang/jasa perbankan, namun merupakan
risiko yang tidak dikehendaki oleh para pedagang. Maka, untuk
memperagakan lindung nilai, pedagang menjual obligasi yang
dipegangnya dengan potongan harga.
3)) Lindung nilai terhadap mata uang digunakan oleh para investor artian
melindungi investasinya di negara lain juga oleh dunia industri yang
memakai beragam mata uang dalam perdagangannya.
4)) Lindung nilai terhadap semua mata uang tidak selalu tersedia namun
setidaknya bisa ditemukan pada mata uang utama dunia seperti USD,
GBP, EUR, JPY, CHF, HKD, AUD, CAD.
132
perusahaan tersebut berada, namun dia ingin memperagakan lindung nilai
terhadap risiko terhadap industri di mana perusahaan tersebut berada dengan
memperagakan jabatan jual (short) dengan nilai yang sama dari saham
pesaing langsung dari XXX yaitu saham AAA. Apabila si investor
memperagakan jabatan jual (short) sebuah aset yang secara matematis
memiliki sebuah nilai yang mengadakan komunikasi dengan nilai saham
XXX ( misalnya opsi beli (call option) saham XXX) maka transaksi tersebut
bisa berisiko dan transaksi ini dinamakan arbitrasi (arbitrage). Tetapi, apabila
risiko tetap benar dalam transaksi tersebut maka ini dinamakan lindung nilai.
1) Jabatan beli (long) 1.000 saham dari XXX dengan harga Rp 100
2) Jabatan jual (short) 500 saham dari AAA dengan harga Rp 200
Pada hari kedua transaksi, beredar sebuah berita sama berat terhadap
prospek industri ZZZ, dan semua harga saham industri ZZZ naik namun
karena XXX adalah merupakan perusahan terbesar dalam industri ZZZ maka
sahamnya merasakan kenaikan bertambah tinggi yaitu sebesar 10%,
dibandingkan saham AAA yang hanya merasakan kenaikan 5%, sehingga
portofolio si investor dijadikan sebagai berikut:
1) Jabatan beli (long) 1.000 saham dari XXX dengan harga Rp 110 -
keuntungan Rp 10.000
2) Jabatan jual (short) 500 saham dari AAA dengan harga Rp 210 - rugi Rp
5.000
133
Pada hari kedua tersebut si investor mungkin saja menyesal telah
memperagakan lindung nilai sehingga mengurangi keuntungannya pada
kenaikan harga saham XXX, namun pada hari ketiga sebuah berita buruk
beredar mengenai efek produk ZZZ terhadap kesehatan dan semua harga
saham perusahaan yang menghasilkan ZZZ jatuh hinga 50%, namun karena
XXX merupakan perusahaan yang bertambah sama berat daripada AAA maka
penurunan harga sahamnya bertambah rendah dibandingkan AAA.
1) Hari ke 1 — Rp 100.000
2) Hari ke 2 — Rp 110.100
3) Hari ke 3 — Rp 55.000 - Rugi Rp 45.000
1) Hari ke 1 — Rp 100.000
2) Hari ke 2 — Rp 105.000
3) Hari ke 3 — Rp 52.500 - Untung Rp 47.500
134
8.2 REFERENSI
Ejourrnal. Ukrida.ac.id
Van Horne. (2007). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, edisi 12, Jakarta: salemba
empat.
http://p2k.unkris.ac.id/id1/3065-2962/Lindung-Nilai_24282_p2k-unkris.html
Imsspada.Kemdikbud.go.id
135
BAB 9
EKSPOSUR JANGKA PANJANG
9.1 PENDAHULUAN
Risiko nilai tukar dapat dijabarkan secara luas sebagai risiko yang akan
mempengaruhi kinerja perusahaan dari perubahan nilai tukar. Pergerakan nilai tukar
memiliki pengaruh pada arus kas perusahaan multinasional dan berdampak pada
kinerja dan nilai perusahaan multinasional. Volatilitas kurs mata uang memberikan
pengaruh besar pada arus kas perusahaan multinasional. Manajer keuangan perusahaan
harus memahami bagaimana pengukuran eksposur dalam perusahaan MNC terhadap
fluktuasi nilai tukar sehingga mampu menentukan seperti apa langkah dan bagaimana
melindungi kegiatan operasinya dari dampak eksposur tersebut.
Volatilitas pergerakan nilai tukar sangatlah tinggi. Sebagai ilustrasi, sebuah
perusahaan MNC di AS yang bergerak dalam kegiatan impor barang dan menjualnya
di AS. Perusahaan tersebut membayar 1 juta euro di awal setiap kuartal. Jika
perusahaan tersebut tidak melakukan hedging (lindung nilai), maka nilai hutang dalam
dolar akan berubah sejalan dengan nilai mata uang euro. Ketika nilai euro mengalami
pelemahan, biaya perusahaan akan rendah. Namun, ketika nilai euro mengalami
penguatan, biaya perusahaan menjadi tinggi. Hal ini akan berdampak pada perusahaan
Eksposur Ekonomi importir dalam melakukan belanja impor. Sekarang, kita ubah
contoh perusahaan MNC tersebut bergerak dalam kegiatan ekspor barang yang
menerima 1 juta euro di setiap kuartal lalu menukarnya dalam dolar. Perusahaan akan
mendapat pendapatan yang lebih besar ketika nilai euro menguat dibandingkan ketika
nilai euro melemah. Seiring dengan berkembangnya bisnis internasional, perusahaan
mengalami eksposur sebagai dampak volatilitas nilai tukar. Eksposur valuta asing
akan dihadapi oleh perusahaan yang melakukan transaksi dalam mata uang asing
sehingga timbul eksposur sebagai dampak perubahan kurs valas. Dengan adanya
relevansi perubahan nilai tukar yang disadari oleh perusahaan MNC sehingga
melakukan pertimbangan untuk lindung nilai (hedging). Perusahaan pada umumnya
menghadapi tiga (3) bentuk eksposur nilai tukar yaitu: Eksposur Transaksi, Eksposur
136
Translasi dan Eksposur Ekonomi.
137
dan kerugian yang timbul akibat adanya kewajiban finansial yang syaratnya
dinyatakan dalam mata uang asing. Dapat disimpulkan bahwa eksposur
transaksi timbul akibat adanya arus kas kontraktual dalam mata uang asing
sehingga berpengaruh pada aliran kas jangka pendek perusahaan sebagai
dampak fluktuasi risiko kurs valas.
138
Sebagai ilustrasi, ketika suatu perusahaan di Indonesia melakukan
penjualan (pembelian) ke luar negeri, maka akan terjadi ketidakpastian akan
jumlah rupiah yang akan diperoleh (dibayar) dari (ke) luar negeri. Jika kondisi
rupiah depresiasi (apresiasi) terhadap suatu mata uang asing, maka
penerimaan rupiah akan lebih besar (kecil). Dan berlaku sebaliknya untuk
pembayaran.
Transaksi lain berupa kontrak pinjam meminjam dana dapat
menyebabkan perusahaan mengalami eksposur transaksi. Sebagai gambaran,
ketika perusahaan di Indonesia meminjam (meminjamkan) dalam dolar AS,
dan nilai rupiah mengalami depresiasi, maka besaran bunga dan cicilan yang
dibayar akan membesar (mengecil) jumlahnya, dan ini berlaku sebaliknya
ketika rupiah mengalami apresiasi.
Perusahaan MNC yang berada atau melakukan transaksi seperti yang
diilustrasikan di atas menjadi subjek eksposur transaksi dan penyelesaiannya
akan berdampak pada arus kas perusahaan. Manajemen eksposur transaksi
dilakukan dengan teknik lindung nilai atau hedging.
139
jaringan dan memberikan informasi terkait posisi mata uang terkini dan
transaksi masa mendatang dalam bulan depan, kuartal, atau tahun.
Dalam mengukur eksposur transaksinya, MNC perlu
memproyeksikan nilai bersih konsolidasi arus kas masuk dan keluar untuk
semua anak usahanya, dikategorikan berdasarkan mata uang. Salah satu anak
perusahaan asing mungkin memiliki arus kas masuk yang diharapkan dari
suatu mata uang asing sedangkan anak perusahaan lain mempunyai arus kas
keluar dalam mata uang asing yang sama. Melakukan estimasi arus kas bersih
terkonsolidasi per mata uang merupakan langkah yang bermanfaat dalam
menilai eksposur transaksi MNC karena dapat membantu dalam menentukan
posisi secara keseluruhan perusahaan MNC dalam setiap mata uang.
Pengukuran eksposur transaksi terdapat 2 tahap, yaitu:
a) Menghitung proyeksi pendapatan dan pengeluaran dalam
setiap mata uang tertentu dalam periode waktu tertentu (1,3
,6, atau 12 bulan).
b) Menghitung keseluruhan eksposur dari setiap pendapatan dan
pengeluaran bersih. Besaran pendapatan dan pengeluaran
selain ditentukan dalam proyeksi, juga dipengaruhi oleh
estimasi perubahan nilai tukar.
Menurut (Hady, 2010, p.176) faktor penentu tingkat eksposur
berupa:
a) Besaran nilai receiveable/payable yang akan diterima dari
setiap valuta asing,
b) Potensi dari tingkat fluktuasi atau volatilitas pergerakan dari
masing- masing mata uang valas
c) Korelasi antara fluktuasi valas yang bersangkutan
140
Eksposur ekonomi merupakan sejauh mana present value dari arus kas
masa depan sebuah perusahaan dapat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar,
(Madura, 2000). Sedangkan menurut Saphiro (2013) Economic exposure
menunjukkan dampak porsentase perubahan nilai kurs dan faktor lainnya
terhadap porsentase perubahan arus kas perusahaan yang merupakan
cerminan dari nilai perusahaan. Eksposur ekonomi (economic exposure) ini
jauh lebih penting bagi kesehatan jangka panjang yaitu memandang
perusahaan akan terus beroperasi atau ongoing concern dimana biaya dan
harga yang kompetitif dapat dipengaruhi oleh perubahan kurs mata uang.
Kendati demikian eksposur ekonomi sering kali dinilai subyektif karena
tergantung dari estimasi perubahan aliran kas dimasa mendatang dalam
suatu kurun waktu yang abitrer.
Eksposur Ekonomi juga dikenal sebagai eksposur operasi, dapat
memiliki dampak besar pada nilai pasar perusahaan, karena memiliki efek
luas dan bersifat jangka panjang. Perusahaan dapat melakukan lindung nilai
terhadap fluktuasi mata uang yang tak terduga dengan berinvestasi di pasar
valuta asing (FX). Tidak seperti eksposur transaksi dan eksposur translasi
(dua jenis lain dari eksposur mata uang), eksposur ekonomi sulit diukur secara
tepat dan karenanya sulit untuk dilindungi. Eksposur ekonomi juga relatif sulit
untuk dipagari karena berhubungan dengan perubahan tak terduga dalam nilai
tukar mata uang asing, tidak seperti perubahan yang diharapkan dalam nilai
mata uang, yang membentuk dasar untuk perkiraan anggaran perusahaan
Sebagai contoh, asumsikan bahwa perusahaan besar AS yang mendapat
sekitar 50% dari pendapatannya dari pasar luar negeri telah
mempertimbangkan penurunan bertahap dolar AS terhadap mata uang global
utama, katakanlah 2% per tahun, ke dalam perkiraan operasinya untuk
beberapa tahun ke depan. Jika dolar AS menguat, bukannya menurun secara
bertahap di tahun- tahun mendatang, ini akan mewakili eksposur ekonomi
bagi perusahaan. Kekuatan dolar berarti bahwa 50% pendapatan dan arus kas
yang diterima perusahaan dari luar negeri akan lebih rendah ketika dikonversi
141
kembali ke dolar, yang akan memiliki efek negatif pada profitabilitas dan
valuasinya.
Tingkat eksposur ekonomi berbanding lurus dengan volatilitas mata
uang. Eksposur ekonomi meningkat ketika volatilitas valuta asing meningkat,
dan menurun saat jatuh. Eksposur ekonomi jelas lebih besar untuk perusahaan
multinasional yang memiliki banyak anak perusahaan di luar negeri dan
sejumlah besar transaksi yang melibatkan mata uang asing. Namun,
peningkatan globalisasi telah menjadikan eksposur ekonomi sebagai sumber
risiko yang lebih besar bagi semua perusahaan dan konsumen. Eksposur
ekonomi dapat timbul untuk setiap perusahaan terlepas dari ukurannya dan
bahkan jika hanya beroperasi di pasar domestik. Misalnya, pabrikan Eropa
kecil yang hanya menjual di pasar lokal mereka dan tidak mengekspor produk
mereka akan terpengaruh oleh euro yang lebih kuat, karena akan membuat
impor dari yurisdiksi lain seperti Asia dan Amerika Utara lebih murah dan
meningkatkan persaingan di pasar Eropa.
Eksposur ekonomi dapat dimitigasi baik melalui strategi operasional
atau strategi mitigasi risiko mata uang. Strategi operasional melibatkan
diversifikasi - fasilitas produksi, pasar produk akhir dan sumber pembiayaan,
karena efek mata uang dapat saling mengimbangi sampai batas tertentu jika
sejumlah mata uang yang berbeda dilibatkan. Strategi mitigasi risiko mata
uang melibatkan aliran mata uang yang sesuai, perjanjian pembagian risiko,
dan pertukaran mata uang.
142
2) Kompetitor terbesar perusahaan apakah perusahaan dalam atau luar
negeri. Adalah hal umum bila perusahaan akan selalu menguasai pasar
dalam negeri terlebih dahulu. Namun, beberapa perusahaan mungkin
saja memiliki pasar yang lebih kuat di luar negeri karena produk
mereka bisa lebih diterima. Perusahaan tersebut mau tak mau harus
menganalisis apakah keuntungan yang didapat sebanding dengan
risiko ekonomi eksposurnya.
3) Letak pabrik perusahaan atau letak produksi perusahaan, dalam atau
luar negeri. Perusahaan yang memproduksi barangnya di luar negeri
tentu harus lebih hati-hati dalam memilih negara. Perusahaan juga
harus mempertimbangkan apakah lebih baik memproduksinya di luar
negeri atau mengimpor bahan-bahannya saja. Tentu ada banyak
variabel lain yang juga perlu ditertimbangkan seperti gaji, kualitas
tenaga kerja, serta aspek regional lainnya.
4) Bahan baku utama dan cadangan apakah impor atau tidak.
Memproduksi produk dengan bahan baku khusus tentu akan
menghasilkan produk yang unik berbeda dengan para kompetitor.
Namun, risiko eksposur ekonomi juga harus dipertimbangkan apalagi
bila perusahaan hanya bergantung pada satu supplier bahan baku saja.
Bila tak memikirkan supplier cadangan, maka bukan hanya eksposur
ekonomi, sustainabilitas perusahaan juga bisa terganggu.
5) Harga yang digunakan, apakah harga domestik atau harga dunia. Tentu
faktor ini sangat berpengaruh dan perusahaan harus konsisten dalam
menentukan acuan harga yang digunakan. Dengan begitu,
penghitungan laba rugi juga bisa dibuat lebih tepat.
143
berkaitan dengan transaksi-transaksi valuta asing. Jadi perusahaan tidak bisa
hanya berfokus pada hedging hutang atau piutang valas mereka, tetapi juga
harus berusaha menentukan bagaimana arus kas mereka secara keseluruhan
akan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar di masa depan.Ada beberapa
metode yang biasanya digunakan untuk mengukur eksposur ekonomi dalam
suatu perusahaan, (Kuncoro, 2016) sebagai berikut:
1) Sensitivitas penerimaan dan biaya terhadap pergerakan kurs.
Artinya dilakukan dengan mengklasifikasikan aliran
kas ke dalam pos- pos laporan rugi laba yang berbeda dan
secara subyektif memprediksi masing-masing pos tersebut
berdasarkan ramalam kurs valas, maksudnya yaitu dengan cara
memisahkan beban operasi ke dalam beban operasi tetap dan
beban operasi variable. Nilai dari beban operasi tetap dapat
ditentukan sesuai dengan sejarah laporan perusahaan,
sedangkan beban operasi variabel di tentukan oleh tingkat
penjualan perusahaan. Laba sebelum bunga dan pajak dihitung
dengan mengurangi laba kotor dengan beban operasi total.
Bunga yang terhutang pada bank-bank di Negara yang tidak
sensitive terhadap pergerakan nilai tukar. Namun, jumlah yang
akan di butuhkan untuk membayar bunga untuk kredit yang di
ambil di Negara yang sensitive terhadap pergerakan nilai tukar
tergantug pada scenario nilai tukar yang terjadi. Laba sebelum
pajak adalah laba sebelum bunga dan pajak di kurangi dengan
total beban bunga.
Kebijakan untuk menaikkan penjualan di Negara yang
sensitive terhadap nilai tukar atau mengurangi pemakaian
bahan baku dari Negara yang sensitive terhadap nilai tukar
akan menghasilkan dampak yang lebih seimbang.
2) Analisis regresi terhadap data historis aliran kas dan kurs.
144
Artinya disini bahwa eksposur valuta asing dapat didefinisikan
sebagai lereng dari persamaan regresi yang menghubungkan
perubahan dalam nilai mata uang domestik riil dan asset, kewajiban
atau pendapatan operasi terhadap perubahan kurs yang tak
terantisipasi, (Levi, 2001), adapun analisa regresi dalam pengukuran
eksposur yaitu sebagai berikut :
• Data historis aliran kas dan kurs yang dinyatakan dalam
persamaam regresi
PCF = a0 + a1 PER + e
PCF adalah persentase perubahan aliran kas yang telah
disesuaikan dengan inflasi yang diukur dalam mata uang lokal
selama periode t. PER adalah persentase perubahan kurs selama
periode tertentu t. Koefisien regresi a1 menunjukkan derajat
sensitivitas PCF terhadap PER.
145
akibat pergerakan mata uang (dalam model diatas
menggantikan PCF dengan persentase perubahan harga
saham). Analisis regresi digunakan untuk menentukan
bagaimana perubahan harga saham perusahaan dipengaruhi
oleh fluktuasi nilai tukar yaitu:
r = a0 + a1 IHSG + a2
r merupakan persentase perubahan harga saham perusahaan,
IHSG merupakan persentase perubahan indeks harga saham
gabungan, E adalah persentase perubahan dari nilai tukar mata
uang. Indeks harga saham gabungan atau bisa disebut dengan
indeks pasar dimasukan dalam analisis regresi karena
dianggap memiliki pengaruh besar atas saham perusahaan
individual yang berada di pasar tersebut. jadi dalam hal ini
analisis regresi dirancang untuk menentukan apakah
perubahan nilai tukar (E) memiliki pengaruh atas perubahan
harga saham (r) diatas dan diluar pengaruh IHSG.
146
konsolidasi umumnya digunakan oleh manajemen perusahaan untuk menilai
kinerja perusahaan afiliasi di luar negeri. Bila kurs valas berubah sejak periode
pelaporan sebelumnya, maka translation atau penilaian ulang atas asset, utang,
penerimaan, biaya, laba, dan rugi yang didenominasi dalam valas akan
menyebabkan laba/rugi valas (foreign exchange gains or losses).
Kemungkinan laba/rugi valas ini diukur oleh angka eksposur akuntansi.
Beberapa alasan untuk melakukan translasi mata uang yaitu (1)
Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan
keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk
mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik
domestic dan luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak
perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing
disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan, (2)
Berkomunikasi dengan peminat saham asing. Perusahaan yang melakukan
translasi merupakan perusahaan dalam bentuk usaha terbuka sehingga laporan
keuangan dapat dibaca oleh masyarakat umum dengan mudah, sehingga
dengan laporan keuangan yang sudah dikonversi maka akan merangsang
investor untuk menanam saham pada perusahaan, (3) Mencatat transaksi mata
uang asing.
Besar atau kecilnya pengaruh translation/accounting exposure ini
terhadap perusahaan internasional atau Perusahaan Multinasional tergantung
dari beberapa faktor sebagai berikut.
a) Tingkat/Kadar Pengaruh Subsidiary Luar Negeri
Dalam hal ini, makin besar peranan suatu subsidiary
Perusahaan Multinasional di luar negeri maka akan makin
besar pula pengaruhnya terhadap consolidated financial
statement dari Perusahaan Multinasional tersebut. Misalnya
suatu Perusahaan Multinasional yang lebih banyak melakukan
ekspor dari home country nya sendiri, maka pengaruh
subsidiarynya di luar negeri relatif kecil sehingga consolidated
147
financial statement tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan
atau fluktuasi kurs valas atau dapat dikatakan bahwa
translation/accounting exposure nya relatif kecil. Namun,
Perusahaan Multinasional ini tetap dapat mengalami tingkat
pengaruh yang besar dari transaction dan economic/operating
exposure
b) Lokasi Foreign Subsidiary Berada
Jika subsidiary berada di negara yang kurs valasnya
relatif stabil, translation/ accounting exposure ini akan relatif
kecil dan demikian pula sebaliknya.
c) Metode Akuntansi yang Digunakan
Bagaimana metode yang digunakan untuk menilai
asset dan liabilities akan menentukan tingkat
translation/accounting exposure.
148
instrumen-instrumen hedging yang paling populer untuk mengurangi
eksposure translasi perusahaan.
Currency selection, transfer pricing, dan exposure netting merupakan
tambahan perangkat-perangkat namun jarang digunakan karena kendala-
kendala yang dikenai teknik-teknik tersebut oleh pemerintah-pemerintah
asing. Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan lindung nilai neraca
tergantung pada biaya pinjaman yang besarnya relatif. Aktifitas lindung nilai
ini merupakan kompromi yang melibatkan pengubahan denominasi mata
uang akun-akun neraca, yang di satu sisi menimbulkan biaya berupa beban
bunga atau efisiensi operasional, namun di sisi lain dapat melakukan sebagian
perlindungan atas mata uang asing.
Adapun metode-metode translasi yang dipakai perusahaan-
perusahaan multinasional diseluruh dunia atas laporan keuangan yaitu :
1) Metode Curren rate (Kurs Berlaku) yaitu Metode ini merupakan
metode yang paling mudah karena semua pos neraca dan
laba/rugi dikonversi dengan kurs saat ini. Metode ini
direkomendasi oleh Ikatan Akuntan Inggris, Skotlandia, dan
Wales, serta secara luas digunakan oleh perusahaan-
perusahaan Inggris. Dengan metode ini, bila asset yang
didenominasi dalam valas melebihi kewajiban dalam valas,
suatu devalusai akan menghasilkan kerugian. Variasi dari
metode ini adalah mengkonversi semua asset dan kewajiban,
kecuali asset tetap bersih yang dinyatakan dengan kurs saat ini.
Metode current rate merupakan metode yang paling banyak
digunakan saat ini, dan langkah- langkahnya sebagai berikut :
(a) Aset dan liabilitas ditranslasikan berdasarkan kurs nilai
tukar yang berlaku, (b) Pos-pos laporan laba rugi
ditranslasikan berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal
pencatatan, atau setidaknya menggunakan kurs rata-rata
tertimbang selama periode tersebut, (c) Dividen (pembagian
149
laba) ditranslasikan berdasarkan kurs yang berlaku pada
tanggal pembayaran dan (d) Akun saham biasa dan modal
disetor ditranslasikan berdasarkan kurs historis.
150
disusun. Sedang asset dan kewajiban yang tidak lancar
(noncurrent), seperti biaya depresiasi, dikonversikan pada
kurs histories, yaitu kurs pada saat asset diperoleh ataupun
pada saat kewajiban terjadi. Oleh karena itu, cabang
perusahaan di luar negeri yang memiliki modal kerja yang
dinilai positif dalam mata uang local akan meningkatkan
resiko rugi (translation loss) akibat devaluasi dengan metode
current/noncurrent. Sebaliknya bila modal kerja ternyata
negative dinilai dalam mata uang local berarti terdapat
keuntungan (translation gain) akibat revaluasi dengan metode
tersebut. Namun demikian, metode ini tidak
mempertimbangkan unsur ekonomis. Menggunakan kurs akhir
tahun untuk mentranslasikan aktiva lancar secara tidak
langsung menunjukkan bahwa kas, piutang, dan persediaan
dalam mata uang asing sama-sama menghadapi risiko nilai
tukar. Hal ini tentu tidak tepat. Sebaliknya, translasi utang
jangka panjang berdasarkan kurs histories mengalihkan
pengaruh mata uang yang berfluktuasi kedalam tahun
penyelesaian.
151
penjualan dikonversi pada kurs yang sama dengan pos dalam
neraca. Akibatnya, biaya penjualan bisa saja dikonversi
dengan kurs yang berlainan dengan kurs yang digunakan
untuk mengkonversi penjualan. Perlu diperhatikan bahwa
metode moneter- non moneter bergantung pada klasifikasi
skema neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat.
Hal ini dapat menghasilkan hasil yang kurang tepat. Metode
ini juga akan mendistorsikan marjin laba karena
menandingkan penjualan berdasarkan harga dan kurs
translasi kini dengan biaya penjualan yang diukur sebesar
biaya perolehan dan kurs translasi histories. Terlepas dari
metode yang digunakan, metode translasi tidak hanya
menentukan kurs nilai tukar yang digunakan dalam
pengukuran kembali pos-pos dalam laporan neraca dan
laporan laba rugi, namun juga menentukan saldo
ketidakseimbangan yang diakui (yaitu mempengaruhi laba
berjalan atau akun cadangan ekuitas). Keuntungan atau
kerugian akibat penyesuaian translasi tidak dimasukkan
dalam laba bersih konsolidasi, melainkan dilaporkan secara
terpisah dan dicatat pada akun cadangan modal terpisah
(dalam neraca) dengan nama Akumulasi Penyesuaian
Translasi (Cumulative Translation Adjustment-CTA).
Keuntungan terbesar menggunakan metode current rate
adalah keuntungan atau kerugian akibat translasi tidak
diakui di dalam laporan laba rugi, namun langsung diakui
ke dalam akun cadangan, sehingga dapat mengurangi
volatilitas laba yang dilaporkan.
152
pos-pos dalam laporan neraca dan laporan laba rugi, namun juga
menentukan saldo ketidakseimbangan yang diakui (yaitu mempengaruhi
laba berjalan atau akun cadangan ekuitas).
Keuntungan atau kerugian akibat penyesuaian translasi tidak
dimasukkan dalam laba bersih konsolidasi, melainkan dilaporkan secara
terpisah dan dicatat pada akun cadangan modal terpisah (dalam neraca)
dengan nama Akumulasi Penyesuaian Translasi (Cumulative Translation
Adjustment-CTA). Keuntungan terbesar menggunakan metode current rate
adalah keuntungan atau kerugian akibat translasi tidak diakui di dalam
laporan laba rugi, namun langsung diakui ke dalam akun cadangan,
sehingga dapat mengurangi volatilitas laba yang dilaporkan.
153
2. Tidak melakukan Lindung Nilai
Perusahaan multinasional yang terdiversifikasi antarnegara
mungkin mempertimbangkan untuk tidak melakukan lindung nilai
atas eksposurnya. Strategi ini mungkin dipengaruhi sudut pandang
adanya satu set eksposur yang telah terdiversifikasi akan membatasi
dampak pergerakan kurs actual terhadap perusahaan MNC selama
periode tersebut.
154
jangka pendek, bisa disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan
khusus perusahaan. Banyak Bank besar yang bersedia
membeli atau menjual long forward berjangka waktu sampai
10 tahun untuk valuta-valuta penting. Bank akan memilih
perusahaan-perusahaan yang kredibel dalam memenuhi
kewajiban jangka panjang yang telah disetujui dalam kontrak.
b) Currency Swap
Metode ini memberikan kesempatan untuk
mempertukarkan satu valuta dengan valuta lain pada kurs dan
tanggal tertentu, dimana Bank berperan sebagai perantara
antara dua belah pihak yang ingin melakukan Currency Swap.
c) Parallel Loan
Atau disebut juga dengan back to back loan,
merupakan kredit yang melibatkan pertukaran mata uang
antara dua belah pihak, dengan kesepakatan untuk menukar
kembali mata uang tersebut pada kurs dan tanggal tertentu di
masa mendatang.
155
metode altenatif yang dapat digunakan, setidaknya untuk mengurangi
ekposur. Metode alternatif tersebut di antaranya:
1) Leading (Percepatan) dan Lagging (Perlambatan)
Leading (Percepatan) menurut (Hady, 2010,) adalah strategi
pembayaran yang dipercepat, biasanya akibat reaksi terhadap
pergerakan nilai tukar yang akan digunakan mengalami apresiasi.
Sedangkan, lagging (perlambatan) adalah strategi pembayaran yang
ditunda sebagai akibat reaksi terhadap proyeksi nilai tukar yang akan
digunakan mengalami depresiasi.
2) Cross Hedging
Cross hedging merupakan suatu cara yang umum dilakukan
perusahaan untuk mengurangi eksposur transaksi ketika suatu valuta
tidak dapat di-hedge. Lindung nilai posisi terbuka dalam suatu mata
uang memakai mata uang lain yang mempunya korelasi tinggi dengan
mata uang pertama. Misalnya perusahaan di AS memiliki hutang
dalam valuta A 90 hari. Karena khawatir akan apresiasi terhadap dolar
AS, maka perusahaan ingin meng-hedge posisi ini. Jika tidak tersedia
teknik hedging pada kondisi ini, perusahaan bisa melakukan Cross
Hedging, dengan mencari mata uang yang dapat di-hedging dan
mempunyai korelasi yang kuat dan positif dengan valas A tersebut.
Contoh korelasi yang kuat dan positif adalah antara USD dan Euro.
3) Diversifikasi Valuta
Metode yang ketiga untuk alternatif lindung nilai adalah
dengan melakukan diversifikasi valas yang digunakan pada transaksi
ekspor dan impor. Jika perusahaan di Indonesia mempunya arus kas
masuk yang besar dalam USD dan arus kas keluar yang juga besar
dalam JPY, ketika terjadi depresiasi USD terhadap JPY, berdampak
156
kerugian yang besar pula pada perusahaan tersebut. Dalam kondisi ini,
arus kas dalam valas akan relatif stabil bila tidak memiliki korelasi
kuat dan positif terhadap mata uang domestik. Dengan kata lain,
korelasi positif yang rendah atau korelasi negatif bisa menjadi
alternatif untuk mengurangi risiko transaksi eksposur. (Hady, 2010)
157
Lunasi utang dengan arus
kas masuk dari piutang
158
9.6 REFERENSI
Ida., M.I & Arif, H. (2018). Analisis Eksposure Ekonomi Dan Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Pada Perusahaan Rokok Yang Tercatat di BEI. Jurnal
Wahana. 21(2) : 98-109.
Kuncoro, Mudrajad. 2016. Manajemen Keuangan internasional. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE UGM
Levi, Maurice D. 2001. Internasional Finance. Terjemahan. Edisi Pertama.
Yogyakarta : Penerbit Andi.
Madura., J. 2000. Internasional Financial Management. Terjemahan Edisi
Keenam. United States of America: South-Western College Publishing.
Naning., W.A & Basuki. (2005). Analisis Eksposure Nilai Tukar Rupiah Tehadap
Dollar Amerika Pada Industri Manufaktur Yang Go Public. Jurnal Bisnis
Strategi. 14(1) : 1-15.
Saphiro, Alan C. 2013. Multinational Finance Management.10th Edison. Prentice
Hull USA
http://repository.umj.ac.id/4662/1/Bambang%20Sutrisno%202020%20Modul%20Ma
najemen%20Keuangan%20Internasional.pdf
159
BAB 10
PEMBIAYAAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
160
sebagai pengumpul dokumen, serta mengirimkan dokumen dan
meminta pembayaran kepada issuing bank untuk dapat diteruskan
kepada eksportir.
10. Back to Back L/CJenis L/C yang dibuka oleh bank atas permintaan dan
instruksi dari importir berdasarkan master L/C yang diterima bank lain,
161
dan importir dalam hal ini bertindak secara merangkap sebagai eksportir
dari master L/C. Jaminan atas L/C yang dibuka ialah master L/C, hasil
negosiasi wesel master L/C yang akan digunakan untuk membayar ke
negotiating bank atas back to back L/C.
12. Red Clause L/CJenis L/C yang di dalamnya terdapat kondisi khusus
yang memberikan kuasa kepada confirming bank atau bank yang
ditunjuk unttuk melakukan pembayaran di muka kepada eksportir atau
mengizinkan eksportir menarik uang muka sebelum penyerahan
dokumen seperti yang dipersyaratkan L/C.
Pihak yang terkait dalam L/C adalah opener (importir), issuer (bank
yang mengeluarkan l/c), beneficiary atau penjual (eksportir), dan dalam
praktiknya ada satu pihak lagi yaitu confirming bank, yaitu bank di negara
eksportir. Pada saat ini lebih dari 50% pembayaran internasional
menggunakan L/C karena metode ini mempunyai beberapa kelebihan, antara
lain sebagai berikut.
1. Adanya jaminan pembayaran bagi eksportir/penjualb.
162
1. Sifat L/C, apakah revocable atau irrevocable.
3. Tanggal pengapalan.
163
dialihkan kepada bank yang terkait. Selain itu, bagi eksportir L/C juga dapat
dijadikan jaminan untuk memperoleh pinjaman.
164
Hal ini menjadi dorongan bagi importir untuk melakukan metode pembayaran
advance payment.
Cara pembayaran dengan advance payment mempunyai beberapa
variasi, yakni: pembayaran secara keseluruhan, importir membayar
keseluruhan harga barang termasuk ongkos angkut, asuransi, dan semua biaya
yang disepakati dalam kontrak bisnis mereka. Dengan pengiriman harga
tersebut, maka importir telah menyelesaikan seluruh kewajibannya mengenai
pembayaran, dan oleh karena itu tidak ada lagi biaya tambahan yang harus
dibayar oleh importir. Cara ini dikenal dengan istilah payment with order.
Namun, dalam pelaksanaannya, advance payment belum memiliki ketentuan
internasional. Hanya diatur berdasarkan kebiasaan internasional. Di
Indonesia, advance payment dilakukan berdasarkan praktik perbankan
Indonesia.
Partial Payment with OrderMenurut sistem pembayaran ini importir
hanya membayar sebagian dari harga terlebih dahulu, misalnya hanya
membayar harga barang saja. Biaya-biaya lain sesuai yang diperjanjikan,
misalnya ongkos angkut, asuransi, dan biaya lainnya akan dibayar oleh
importir setelah eksportir melakukan kewajibannya mengirimkan barang.
Penagihan sisa pembayaran oleh eksportir umumnya dilakukan dengan
mempergunakan sistem collection.
Cara pembayaran dengan mempergunakan sistem pembayaran
advance payment mengandung resiko yang harus dipertimbangkan,
khususnya oleh importir yang terlebih dahulu melakukan pembayaran. Bisa
saja terjadi wanprestasi dari penjual yang berakibat fatal bagi pembeli,
misalnya penjual tidak mengirimkan barang tepat waktu yang diperjanjikan,
atau penjual mengirimkan barang yang kualifikasinya dan mutunya tidak
sesuai dengan yang diperjanjikan. Oleh karena itu, kontrak bisnis yang
mendasari transaksi seperti ini harus diperkuat dengan berbagai klausula yang
dapat menjamin kepentingan pembeli, misalnya klausula tentang ganti rugi
atau sanksi.
165
Perlu diperhatikan bahwa cara pembayaran dengan advance payment
umumnya dipilih oleh para pihak dalam kontrak bisnis apabila antara para
pihak terdapat hubungan bisnis yang sudah berjalan baik. Dengan kata lain,
kontrak bisnis yang terjadi umumnya bukan hubungan bisnis yang pertama
bagi para pihak. Cara ini baru bermanfaat apabila para pihak sudah saling
mengenal satu sama lain dan sudah sering melakukan transaksi atau bila
pembeli telah mengenal sebelumnya performance dari penjual.
166
eksportir. Keuntungan lain adalah importir memiliki waktu yang cukup
longgar untuk menyediakan dana guna keperluan pembayaran.
Di sisi lain resiko dapat muncul di pihak penjual, misalnya barang
telah dikirimkan penjual ke pelabuhan tempat kedudukan pembeli, akan tetapi
pembeli tidak melakukan pembayaran atau melakukan pembayaran tidak
tepat waktu. Dengan sendirinya penjual akan rugi karena telah menanamkan
modal atas harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk
kepentingan ongkos pengangkutan dan biaya asuransi.
Sama seperti cara pembayaran advance payment maka cara
pembayaran dengan open account jarang dipergunakan oleh pihak-pihak yang
belum saling mengenal dengan baik reputasi mitra kontraknya. Oleh karena
cara ini sangat menguntungkan pembeli maka pada umumnya cara
pembayaran open account banyak dilakukan antara induk perusahaan dengan
anak perusahaan. Dengan cara pembayaran kemudian maka induk perusahaan
sebenarnya telah memberikan pembiayaan kepada anak perusahaan.
Keuntungan cara pembayaran seperti ini sama seperti pada pembayaran
dengan advance payment yaitu dapat mengurangi biaya jasa perbankan.
167
kepada importir setelah barang dikirimkan atau pada waktu tertentu yang
disepakti kemudian dilakukan pembayaran, maka pada konsinyasi importir
berkewajiban melakukan pembayaran atas barang setelah importir berhasil
menjual barang tersebut kepada pihak ketiga.
Cara pembayaran seperti ini cenderung mengandung risiko yang
sangat besar bagi eksportir. Kemungkinan terjadinya wanprestasi sangat besar
dan dalam keadaan tertentu sulit terpantau. Kemungkinan wanpretasi, antara
lain:
1. importir tidak membayar harga kepada eksportir;
2. importir telah berhasil menjual barang tersebut kepada pihak ketiga, akan
tetapi importir menunda pembayaran kepada eksportir dan menyatakan
barang tersebut belum lagi terjual. Dengan demikian, importir mendapat
keuntungan dari penundaan pembayaran tersebut; atau
3. bila importir telah menjual barang tersebut kepada pihak ketiga pada saat
terjadinya kenaikan atas harga barang tersebut, tetapi kemudian
memberitahukan kepada eksportir bahwa barang tersebut dijual kepada
pihak ketiga pada saat sebelum terjadinya kenaikan harga.
168
bisnis lainnya. Meskipun demikian, kontrak-kontrak yang mempergunakan
cara konsinyasi dalam pembayaran juga mempunyai berbagai keuntungan.
Bagi eksportir, akan memperoleh keuntungan berupa kemudahan untuk
memasarkan barangnya di luar negeri, karena cara ini banyak diminati
importir. Sementara itu bagi importir, sangat menguntungkan karena tidak
perlu mengeluarkan dana untuk pembayaran harga barang terlebih dahulu.
169
meneruskan kembali kepada remitting bank. Remitting bank inilah yang akan
melakukan pembayaran kepada principal.
Untuk menghindari kesalahpahaman mengenai tata cara pembayaran
transaksi dengan mempergunakan collection, International Chamber of
Commerce (ICC) menerbitkan Uniform Rules for Collection (URC), yang
terakhir direvisi pada tahun 1995 tercatat dengan nomor publikasi 522 (URC
522). Berdasarkan URC 522 cara pembayaran dengan collection dapat terjadi
dengan dua metode, yaitu: document against payment dan document againt
acceptance. Dalam document against payment, collecting bank yang ditunjuk
importir menahan dokumen dokumen pemilikan barang impor dan hanya
menyerahkan dokumen impor setelah adanya pembayaran penuh dari
importir. Sedangkan dalam document against acceptance, eksportir melalui
collecting bank akan menyerahkan dokumen ekspor setelah importir telah
melakukan akseptasi atas time draft/time bill of exchange.
Sistem pembayaran melalui metode collection apabila dilihat dari
kemungkinan risiko yang dimunculkan memang tergolong metode
pembayaran yang aman dibandingkan dengan metode open account.
Terutama pada document against payment karena dalam metode tersebut,
bank menahan kepemilikan dokumen kepada importir sebelum importir
melakukan pembayaran tunai kepada eksportir, tidak seperti pada open
account yang melakukan tindakan pengiriman barang terlebih dahulu, dan
importir memiliki akses melihat barang yang dikirim oleh eksportir, baru
dilakukan pembayaran. Meski kurang berisiko dari open account atau sistem
pembayaran lainnya, namun ada beberapa hal yang patut diwaspadai dalam
melakukan metode ini, di antaranya:
1. penarikuluran jangka waktu pembayaran;
170
3. biaya pengapalan kembali apabila importir wanprestasi;d. pembatalan
pembayaran sepihak oleh importir.
171
10.2Metode-Metode Pembiayaan Perdagangan Internasional
1. Pembiayaan Piutang
Dalam tipe pembiayaan ini, eksportir menjual piutang tanpa recourse dan
menanggung semua kewajiban administratif yang berhubungan dengan
penagihan piutang dari pembeli serta exposure kredit pembeli.
172
3. Letter of Credit (L/C)
173
4. Banker's Acceptance
Banker's acceptance adalah bill of exchange atau time draft, yang dibuat
dan diterima oleh suatu bank. Adalah kewajiban bank penerima untuk membayar
pemegang draft pada saat jatuh tempo.
Manfaat B/A bagi eksportir, yaitu:
1) Tidak perlu memikirkan risiko kredit dari importir.
174
yang lebih panjang daripada jangka waktu B/A. Bagi importir, kredit jangka
pendek yang diperoleh berfungsi untuk membiayai siklus modal kerja yang
dimulai dengan pembelian persediaan, penjualan barang, penciptaan piutang
dagang, dan penagihan piutang. Bagi eksportir, kredit jangka pendek dapat
membiayai produksi barang yang ditujukan untuk ekspor (pembiayaan sebelum
ekspor) atau jangka waktu dari saat penjualan terjadi hingga pembayaran dari
pembeli diterima.
6. Forfaiting
7. Countertrade
175
2) Kompensasi atau clearing-account arrangement-pengiriman barang ke salah
satu pihak diikuti dengan pembelian kembali (oleh penjual awal) sejumlah
produk lanjutan (hasil pemrosesan produk awal) dari pihak yang sama.
Didirikan pada tahun 1934, misinya saat ini adalah membiayai dan
memfasilitasi ekspor barang dan jasa AS dan mempertahankan daya saing
perusahaan AS di pasar luar negeri. Bank Exim beroperasi sebagai badan
pemerintah AS yang independen.
Untuk memenuhi dua tujuan ini, Bank Exim menjalankan 3 program, yaitu:
1) Program-program garansi
2) Program-program kredit
3) Program-program asuransi
176
2. Foreign Credit Insurance Association (FCIA)
Didirikan pada tahun 1971, merupakan badan negara federal yang berdiri
sendiri dan bertanggung jawab untuk mengasuransikan investasi langsung AS di
negara asing terhadap risiko mata uang yang tidak dapat ditukar, pengambil-
alihan, dan risiko politik lain.
Melalui pinjaman langsung atau program penjaminan, OPIC akan
memberikan pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada investor AS
177
yang melakukan kerja sama di luar negeri.
5. Penunjang-penunjang Lainnya
178
10.4 REFERENSI
Adolf, Huala. 2003. Arbitrase Komersial Internasional. Cetakan 3. Jakarta:
RajaGrafindo.
Adolf, Huala. 2002. Aspek-Aspek Negara dalam Hukum Internasional. Cetakan 3.
Jakarta: Rajawali Pers.
Adolf Huala. 2007. Dasar-Dasar Hukum Kontrak Internasional. Bandung: Refika
Aditama.
Adolf Huala. 2002. Hukum Ekonomi Internasional: Suatu Pengantar. Cetakan 3.
Jakarta: Rajawali Pers.
Adolf Huala. 2004. Hukum Perdagangan Internasional. Jakarta: Rajawali Pers.
Adolf Huala. 2005. Hukum Perdagangan Internasional. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.
Hady, Hamdy. (1997). Manajemen Keuangan Internasional. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Hanafi, Mamduh. (2008) . Manajemen Keuangan Internasional. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Jeff Madura. (2006). Corporate Finance International.Edisi 8. Jilid 1. Jakarta:
Salemba Empat.
Krugman, Paul R. & Obstfeld, Maurice. (2000). International Economis, Theory and
Policy. New York, USA: Addison–Wesley Publishing Company
Laporan Neraca Pembayaran Bank Indonesia. (2011). www.bi.go.id,Jakarta2011
Lindert, Peter H. (1991). International Economics. USA: Richard D.Irwin Inc.
Lindert, Peter H., & Kindleberger, Charles P. (1993). Ekonomi InternasionalAlih
Bahasa, Ir. Burhanuddin Abdullah. Jakarta: Erlangga.
Salvatore, Dominick. (1993). International Economics. New York: MacMillan
Publishing Company.
Tucker, Alan L. (1991). Financial Futures, Options, and Swaps. St. Paul: West
Publishing.
179
BAB 11
PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
180
perdagangan jangka pendek yang diberikan kepada pembeli (Importir) maupun
penjual (Exportir) yang melakukan perdagangan secara open account basis,
(Studylibid.com, 2020) dengan menggunakan commercial invoice dan document
transport sebagai instrumen pembiayaan. Adapun open account financing import
yaitu pembiayaan yang diberikan kepada nasabah importir (pembeli/buyer) untuk
pembelian bahan baku/kebutuhan produksi lainnya, dengan membayarkan tagihan
(invoice) pembelian kepada supplier.
Syarat dan kondisi khusus terkait dengan fasilitas open account import, meliputi:
1) Fasilitas kredit berupa limit fasilitas open account financing import yang
sudah harus dimiliki oleh nasabah atau debitur dan telah mendapatkan
persetujuan pejabat yang berwenang sesuai limit dalam pemberian fasilitas
atau biasa disebut kredit komite.
2) Maksimum pembiayaan (financing) berupa open account financing import
adalah 100 % dari nilai invoice, dengan jangka waktu pembiayaan
disesuaikan dengan cash conversion cycle nasabah, maksimum adalah 180
hari.
3) Pencairan pembiayaan berdasarkan copy invoice dan copy Bill of Lading
atau transport dokumen lainnya.
4) Dana pencairan dari pembiayaan impor harus ditransfer langsung ke
rekening supplier di banknya.
181
khusus dokumen berupa Bill of Lading menggunakan copy,
mengingat asli dari Bill of Lading dipergunakan oleh bank dalam
pengurusan dokumen dan pengurusan barang yang masih dalam
proses pengiriman.
182
Syarat dan kondisi khusus terkait dengan fasilitas open account import,
meliputi:
1) Fasilitas kredit berupa limit fasilitas open account financing export
yang sudah harus dimiliki oleh nasabah atau debitur dan telah
mendapatkan persetujuan pejabat yang berwenang dalam pemberian
fasilitas atau biasa disebut kredit komite.
2) Maksimum pembiayaan (financing) berupa open account financing
import adalah 85 % dari nilai invoice, dengan jangka waktu
pembiayaan disesuaikan dengan cash conversion cycle nasabah,
maksimum adalah 180 hari.
3) Invoice harus menyatakan bahwa pembayaran akan dilakukan
langsung ke Bank.
4) Invoice yang akan dibiayai tidak boleh tertanggal 30 hari sebelum
pencairan.
183
Berdasarkan persyaratan yang ditetapkan Bank yang berperan sebagai
kreditur dalam skema pembiayaan open account financing import dan export, pada
prinsipnya kedua pembiayaan ini memiliki sistem dan prosedur yang sama, adapun
yang membedakan adalah formulir dan dokumen-dokumen untuk pencairan
pembiayaan ini disesuiakan dengan karakteristik transaksinya. Underlying
Documents (dasar dokumen) pada saat pencairan yang membedakan pembiayaan
impor dan ekspor. Menurut Gary Collyer (2013), open account trading, saat bisnis
dilakukan dengan syarat open account penjual (seller) mengirimkan barang ke
pembeli (buyer) tanpa jaminan pembayaran pada saat pengiriman penjual (seller)
mengirimkan invoice (bersama dengan dokumen dokumen lainnya) untuk
pembayaran pada tanggal yang disepakati atau akhir periode yang disepakati). Dari
pernyataan ini dapat dijelaskan secara terperinci bahwa open account financing
import dan export, transaksi didasarkan pada invoice yang diterbitkan oleh penjual
(seller), peran invoice sebagai dokumen pokok dalam pembiayaan open account
financing menjadi dokumen wajib disamping dokumen dokumen yang
dipersyaratkan oleh bank. Sistem dan prosedur pencairan secara umum yang
dipraktek oleh perbankan, berdasarkan tahapan pencairan pembiayaan open account
financing import dan export, meliputi:
1) Fasilitas Pembiayaan (berupa Open Account Financing Import dan
Export Facility)
Pada umumnya setiap fasilitas di perbankan wajib memiliki
limit fasilitas yang tercatat dan dilaporkan ke Bank Indonesia serta
diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, agar monitoring dan pembinaan
fasilitas berjalan dengan lancar dan aman. Terdapat fasilitas yang
sudah digunakan (used facility) oleh nasabah atau debitur, dan fasilitas
yang belum dipergunakan (unused facility). Terkait dengan hal ini
dalam proses pembiayaan berupa open account financing import dan
export, nasabah wajib memiliki fasilitas berdasarkan persetujuan pihak
bank dan berdasarkan perjanjian pembiayaan yang telah ditanda
tangani antara nasabah dan bank. Tahap pertama pencairan open
184
account financing dengan cara mengalokasikan (earmarking)
terhadap fasilitas nasabah pada setiap pencairan, sehingga tercatat
berapa besar fasilitas yang sudah dipergunakan dan juga berapa besar
fasilitas yang belum dipergunakan, sebagaimana ketentuan diatas
bahwa pihak bank wajib membuat laporan bulanan kepada Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
2) Dasar dokumen (Letter of Credit dan Purchase Order);
Dokumen yang dipergunakan pada umumnya dibagi menjadi
dua, pertama: berupa Letter of Credit (L/C) jika transaksi perdagangan
internasional menggunakan letter of credit, kedua: Purchase Order
(PO) apabila pencairan transaksi tidak menggunakan letter of credit,
istilah dalam perdagangan internasional adalah transaksi non letter of
credit (NLC).
3) Formulir (Financing Request / FR)
Formulir pencairan adalah formulir yang berfungsi untuk
melakukan pencarian pembiayaan mencantumkan antara lain: nama
seller, nama buyer, jenis dan dasar dokumen pencairan, nomor
rekening, jumlah atau nominal pencairan, jangka waktu pembiayaan,
perincian invoice atau faktur, tanda terima barang atau surat jalan,
tanda tangan nasabah.
4) Promes (Surat Sanggup)
Surat sanggup bayar atau biasa juga disebut "surat promes"
atau promes yang dalam bahasa inggris disebut juga promissory note,
promes berdasarkan id.wikipedia.org/wik (2020), pengertiannya
disebut "nota yang dapat diuangkan" adalah suatu kontrak yang
berisikan janji secara terinci dari suatu pihak (pembayar) untuk
membayarkan sejumlah uang kepada pihak lainnya (pihak yang
dibayar). Kewajiban ini dapat timbul dari adanya suatu kewajiban
pelunasan suatu hutang. Misalnya, dalam suatu transaksi penjualan
barang di mana pembayarannya mungkin saja dilakukan sebagian
185
secara tunai dan sisanya dibayar dengan menggunakan satu atau
beberapa promes.Dalam promes disebutkan jumlah pokok hutang
serta bunga (apabila ada) dan tanggal jatuh tempo pembayarannya.
Kadang kala dicantumkan pula adanya suatu ketentuan yang
mengatur apabila si pembayar mengalami gagal bayar.Promes atas unjuk
adalah suatu promes yang tidak mencantumkan tanggal jatuh tempo
pembayaran di mana pembayaran harus dilakukan setiap saat apabila
diminta oleh pemberi pinjaman. Biasanya sipemberi pinjaman akan
mengirimkan pemberitahuan dengan tenggang waktu beberapa hari
sebelum tanggal pembayaran yang diinginkan. Dalam hal pinjam
meminjam uang antar perorangan, penanda tanganan promes ini
adalah suatu cara terbaik guna kepentingan perpajakan dan
pembuktian. Promes adalah berbeda dari surat pengakuan hutang biasa
di mana pada surat pengakuan hutang hanya merupakan bukti atas
hutang seseorang, tetapi dalam promes tertera adanya suatu
persetujuan untuk melakukan pembayaran atas jumlah yang tercantum
pada promes tersebut.Kegunaan lain dari promes yaitu untuk
pembiayaan atas kebutuhan dana suatu perusahaan yaitu melalui
penerbitan atapun pengalihan surat berharga.
5) Pembayaran (payment),
Pembayaran (payment) yang dimaksud dalam open account
financing adalah pembayaran yang dilakukan oleh bank dari hasil
pencairan pembiayaan kepada supplier, jumlah yang dibayarkan
berdasarkan atas besarnya pembiayaan mengacu kepada syarat dan
ketentuan dalam open account financing, untuk open account
financing import sebesar 100 % dari jumlah invoice yang disertakan
dalam pencairan pembiayaan, sedangkan untuk open account
financing export sebesar 85 % dari jumlah underlying yang disertakan
dalam pencairan pembiayaan. Hal ini pada umumnya disesuaikan
dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di bank dimana pembiayaan
186
diberikan, dimungkinkan terdapat perbedaan yang dipersyaratkan
antara bank satu dengan bank yang lainnya, tentunya didasarkan
perjanjian antara bank dengan nasabahnya.
6) Pembayaran Pada Saat Jatuh Tempo (Payment on Maturity Date)
Pembayaran ini didasarkan atas perjanjian saat dilakukan
pencairan pembiayaan, khususnya jangka waktu disesuaikan dengan
jatuh tempo yang tertera dalam promes yang ditanda tangani oleh
nasabah. Dalam prakteknya dana untuk pembayaran disiapkan oleh
nasabah di rekeningnya dan pada saat jatuh tempo pembiayaan bank
melakukan pendebetan rekening untuk pelunasan pembiayaan. Terkait
pembayaran yang dimaksud adalah pokok yang jatuh tempo adapun
bunga menggunakan metode in arrear or monthly. Terkait
pembayaran jatuh tempo pokok open account financing dilakukan
pembayaran dibelakang, artinya kewajiban nasabah melunasi
kewajiban pokok sekaligus pada saat jatuh tempo pembiayaan.
Sedangkan untuk pembayaran bunga dilakukan setiap bulannya.
Adapun penjelasan tentang metode in arrear or monthly yang
dimaksud dalam perhitungan bunga pembiayaan open account
financing import dan export dihitung setiap bulan serta dibebankan
pada tanggal jatuh tempo pembiayaan disetiap bulanya sampai dengan
jatuh tempo pembiayaan.
187
pandang lender tingkat suku bunga merupakan tingkat hasil yang
diharapkan (required return). Pemahaman secara lebih mendalam
tentang karateristik tingkat suku bunga sangat membantu keakuratan
hasil keputusan investasi dan keputusan pembiayaan. Dalam praktek,
tingkat suku bunga diterjemahkan kedalam berbagai terminologi yang
beraneka ragam. Keragaman terminologi suku bunga membawa
konsekuensi pada penentuan besaran biaya penggunaan dana dan
penentuan hasil yang diharapkan dari suatu proyek investasi. Banyak
orang terkecoh dengan suku bunga yang ditawarkan, kebanyakan
bagian marketing menggunakan suku bunga sebagai alat pamungkas
untuk meningkatkan penjualan. Padahal, suku bunga tersebut
memiliki karakteristik yang beraneka ragam, seperti suku bunga flat,
suku bunga efektif, suku bunga in advance, suku bunga in arrear, suku
bunga fixed, dan suku bunga floating.
Dana yang digunakan oleh borrower untuk membiayai
investasi disebut biaya penggunaan dana. Seperti biaya produksi yang
digunakan dalam proses produksi harus seefisien mungkin, maka dari
itu biaya penggunaan dana hendaknya menghasilkan angka yang
sangat optimal sehingga menghasilkan tingkat pengembalian yang
lebih besar (Weston and Brigham, 1993). Suku bunga flat selain
berfungsi untuk memudahkan pelaku bisnis dalam mengadakan
transaksi hutang piutang, juga berfungsi untuk mencari pada periode
berapakah suku bunga efektif akan menghasilkan angka suku bunga
flat yang terkecil. Karena kecilnya angka suku bunga flat akan
membawa dampak pada rendahnya biaya penggunaan dana, dan
sebaliknya mencari angka suku bunga flat tertinggi untuk memperoleh
tingkat hasil yang diharapkan. Besar kecilnya angka suku bunga flat
in advance dan in arrear merupakan sesuatu yang patut
dipertimbangkan oleh pelaku bisnis karena kedua-duanya dapat
dihasilkan dengan angka suku bunga efektif yang sama. Banyak orang
188
yang terkecoh, karena dia berfikir angka suku bunga flat in advance
yang ditawarkan sangat kecil sekali dibanding angka suku bunga flat
in arrear, padahal suku bunga flat tersebut dihasilkan suku bunga
efektif yang sama. Adapun open account financing import dan export
dalam perhitungan bunga beberapa bank menggunakan in arrear or
monthly.
189
1) Tingkat Likuiditas yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi pada saat
jatuh tempo atau ditagih;
2) Tingkat Solvabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi;
3) Tingkat Profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu;
4) Tingkat Stabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan
usahanya dengan stabil yang diukur dengan pertimbangan kemampuan
perusahaan untuk membayar kembali hutang- hutang tersebut tepat
pada waktunya (Munawir, 2002).
Kas dalam laporan keuangan memiliki peran yang strategis dan sangat
penting bagi perusahaan. Setiap anak perusahaan, baik lokal, nasional
maupun multinational enterprise. Multinationalenterprise atau
multinational corporation dapat menilai arus kas dengan memperkirakan
taksiran arus kas masuk dan keluar untuk memperkirakan saldonya dalam
tiap mata uang. Hal ini memberikan indikasi apakah perusahaan memiliki
kelebihan kas untuk di investasikan atau kekurangan kas. Induk
perusahaan multinasional memilih untuk menggunakan sudut pandang
sentralisasi, yang mengonsolidasi posisi arus kas seluruh anak perusahaan.
Dengan cara ini, dana dapat ditransfer antar anak perusahaan untuk
menutup kekurangan kas pada suat anak perusahaan.
Manajemen kas adalah strategi dan proses untuk mengelola secara efektif
dan efisien arus kas jangka pendek dan saldo-saldo kas yang ada dalam
perusahaan (Miko Wiliam. 2010: 67). Manajemen kas yang mencakup
semua pendapatan dan pembayaran yang dilakukan dalam jangka waktu
tertentu, yang memungkinkan terjadinya inkonsistensi potensial yang
dapat muncul untuk periode tersebut merupakan hal yang sangat urgen
(Bobitan dan Mioc. 2011: 302). Manajemen kas dapat mengurangi
190
penyelewengan kas sehingga otomatis dapat mendukung peningkatan
profitabilitas perusahaan. Sedangkan Rahmadi dkk. (2006: 45)
mendefinisikan manajemen kas sebagai “Pengelolaan atas sumber daya kas
suatu organisasi/perusahaan. manajemen kas memberikan kepada
manajemen alat untuk berfungsinya suatu organisasi dengan menggunakan
kas atau sumber daya likuid yang dimilikinya dengan cara yang tepat.
Dengan kata lain, manajemen kas adalah sebagai strategi dan proses untuk
mengelola secara efektif dan efisien arus kas jangka pendek dan saldo-
saldo kas yang ada dalam perusahaan. Manajemen Kas (Cash
Management) merupakan suatu kumpulan kegiatan perencanaan,
perkiraan, pengumpulan pengeluaran dan investasi kas dari suatu
perusahaan agar dapat beroperasi dengan lancar. Tanpa manajemen kas
yang baik sebuah perusahaan bisa mengalami kebangkrutan karena
kekurangan kas, walaupun ia menghasilkan profit. Karena situasi bisnis
banyak memiliki ketidakpastian membutuhkan pengelolaan kas yang baik,
Perencanaan kas yang baik akan dapat mengidentifikasi potensi krisis kas
sebelum itu terjadi (R. Apriyanto et al. 2017).
11.4.2 Urgensi Manajemen Kas Internasional
Siklus konversi kas disusun sebagai salah satu upaya yang efektif
untuk memudahkan perusahaan mulinasional dalam mengelola sistem modal
kerja. Siklus konversi kas ini pada hakikatnya merupakan penentuan agenda
dan frekuensi serta durasi operasinalisasi kegiatan perusahaan dijalankan.
Siklus ini merupakan kegiatan yang berhubungan dengan: 1) periode
produksi, 2) volume produksi, 3) jadwal produksi, dan 4) biaya yang harus
dikeluarkan pada tiap unit produksi. Dalam perkembangan dunia bisnis, acap
kali mengalami situasi dan kondisi yang kompetitif yang rumit antar
perusahaan multinasional dalam menyediakan permintaan konsumen yang
beraneka macam, banyak dan variatif. Fokus perusahaan tidak hanya pada
bagaimana tuntuntan pasar dapat dipenuhi, namun juga bagaimana strategi
manajemen agar modal kerja melalui pengalokasian kas dapat
191
dioperasinalisasikan dengan tepat (Fauzan: 2015). Hal ini bermanfaat agar
dapat mengelola modal kerja dengan baik dalam berbagai bentuknya, yaitu:
1) piutang yang berasal dari pelanggan,
2) jumlah persediaan yang ada, dan
3) tingkat utang yang keseluruhannya dihubungkan dengan
peningkatan kinerja pada perusahan multinasional tersebut agar
dicapai tingkat profitabilitas yang maksimum.
192
perusahaan akan kehilangan penjualan dari pelanggan yang membutuhkan
kredit. Jika perusahaan meningkatkan hari utang dagangnya terlalu banyak,
maka potongan harga untuk pembayaran yang lebih awal dan fleksibel di
masa mendatang akan berkurang. Sedangkan, Jusni dkk. (2019),
mengemukakan bahwa ptimalisasi laba dipengaruhi oleh beberapa faktor
internal dari perusahaan tersebut, yakni faktor-faktor ini sering digunakan
oleh calon investor dalam menilai kemampuan perusahaan dalam usahanya
dalam meningkatkan laba. Faktor utama yang memengaruhi optimalisasi
laba adalah perputaran kas. Profitabilitas diantaranya dapat diukur melalui
tingkat perputaran kas ini. Manajer dapat meningkatkan profitabilitas dan
arus kas operasi perusahaan dengan memperpendek siklus kas dan
memperpendek periode penagihan piutang.
193
dipusatkan atau didesentralisasi dan didukung secara lokal oleh setiap
afiliasi.
Sistem Manajemen Kas yang pertama adalah anggaran kas. Yaitu
suatu rencana waktu dan ukuran mendalam atas penerimaan dan pengeluaran
kas yang diharapkan. Dasar sistem manajemen kas adalah anggaran kas.
Anggaran kas: suatu rencana mendalam tentang waktu dan ukuran atas
penerimaan dan pengeluaran kas. Berikutnya, SistemManajemen Kas tanpa
kebijakan penentuan bersih (netting), Sistem netting bersih bilateral, yaitu
setiap pasang afiliasi menentukan jumlah bersih, hanya jumlah bersih yang
ditransfer, Sistem netting multilateral, yaitu setiap nets afiliasi semua
penerimaan antar afiliasi terhadap semua pengeluarannya. Sistem netting
multilateral menyaratkan suatu tingkat tertentu atas struktur administratif. Ini
membutuhkan manager pusat netting. Manager pusat netting menentukan
jumlah pembayaran-pembayaran bersih dan afiliasi-afiliasi mana yang
membuat atau menerimanya, Sistem Manajemen Kas di bawah sistem
manajemen kas terpusat, kecuali diinstruksikan, semua pembayaran antar
afiliasi akan mengalir melalui deposito kas pusat. Dengan deposito kas yang
terpusat, kelebihan kas dikirim ke kumpulan kas pusat. Karena perspektif
globalnya, manager kas pusat akan mengetahui tingkat bunga pinjaman dan
investasi terbaik.
Manfaat deposito kas terpusat adalah investasi MNC dalam saldo kas
dapat secara substansial berkurang tanpa pengurangan dalam
kemampuannya untuk menutup beban-bahan yang tidak terduga. Ukuran
saldo kas bergantung bagaimana keamanan yang diinginkan perusahaan
dalam kemampuannya untuk memenuhi transaksi-transaksi yang tidak
diharapkan. Dalam sistem manajemen kas terpusat secara lebih besar akan
mengurangi investasi dalam saldo kas. Jumlah kas yang dipegang MNC
dipandang sebagai suatu portofolio. Masing-masing afiliasi secara
berkelanjutan akan memegang kas yang cukup untuk menutup transaksi-
transaksi kas yang diharapkan, tetapi saldo kas berjaga-jaga dipegang oleh
194
manager kas pusat pada deposito kas pusat. Dalam manajemen Kas
Internasional juga dilakukan penentuan harga transfer dan isu-isu yang
berkaitan. Dalam perusahaan besar dengan divisi, barang-barang dan jasa-
jasa ganda biasanya ditransfer dari satu divisi ke divisi lain. Transfer tersebut
melibatkan penentuan transfer untuk tujuan pembukuan. Harga transfer lebih
tinggi, maka akan lebih besar keuntungan kotor divisi yang mentransfer
dibanding divisi yang menerima. Penentuan harga transfer ini juga
merupakan strategi penentuan harga transfer: kebijakan markup rendah dan
tinggi. Jika tingkat pajak di negara induk sama dengan negara tamu, kedua
kebijakan akan menghasilkan pendapatan bersih yang sama bagi MNC. Jika
tingkat pajak di negara yang mentransfer lebih kecil negara penerima, maka
markup akan menghasilkan pendapatan bersih lebih besar bagi MNC.
Penentuan harga transfer ini, juga merupakan penentuan harga transfer yang
memungkinkan memberikan keuntungan ketika negara tamu membatasi
jumlah valas yang dapat digunakan untuk mengimpor barang- barang
tertentu. Harga transfer berpengaruh atas bagaimana suatu MNC dirasakan
secara lokal. Strategi penentuan harga transfer berpengaruh atas analisis
pengeluaran modal internasional.
Berikutnya, dalam manajemen kas internasional ini diatur mengenai
dana-dana yang diblokade. Ketika suatu negara memaksakan kontrol valas,
pengiriman uang keuntungan dari perusahaan subsidiari ke perusahaan
induk luar negerinya diblokade. Baik blockade sementara atau pun blockade
jangka panjang. Blokade dana yang tidak diharapkan setelah suatu investasi
dibuat, merupakan risiko politik dengan MNC harus berjuang. Trdapat
beberapa metode untuk memindahkan dana yang diblokade, yaitu: (1) strategi
penentuan harga transfer dan jasa yang tidak mengikat; (2) strategi dengan
melakukan kreasi ekspor dan negosiasi langsung. Blokade dana dapat
menyebabkan investasi di negara tamu jadi tidak menarik. Padahal, manfaat
atas investasi tidak hanya dinikmati oleh MNC, tetapi juga oleh negara tamu.
195
Manajemen modal kerja memiliki pengaruh langsung atas jumlah dan
timing dari arus kas. Manajemen modal kerja dan manajemen arus kas
berhubungan erat satu sama lain. Siklus arus kas dimulai dengann
pengeluaran kas oleh perusahaan anak untuk membeli bahan baku atau
perlengkapan. Perusahaan anak biasaanya akan lebih sulit meramalkan
pengeluaran-pengeluaran kas masa depan jika pembelian berwsifat
internasional, bukan domestik, karena adanya fluktuasi nilai tukar. Selain
itu, ada kemungkinan pembayaran jauh meningkat sebagi akibat apresiasi
valuta asing. Konsekuensinya, perusahaan mungkin ingin menumpuk
banyak persediaan bahan baku agar bisa mengehentikan pembelian pada saat
valuta yang mendominasi faktur menggalami apresiasi, dan mengambil
bahan baku dari persediaan. Atau mungkin saja, barang-barang yang diimpor
dari Negara lain tersebut telah dibatasi oleh pemerintah negara importir
(melalui kuota dan sebagainya). Dalam hal ini, persediaan yang lebih besar
akan menyediakan lebih banyak waktu bagi perusahaan untuk mencari
bahan baku dan perlengkapan yang lain. Perusahaan anak yang memiliki
sumber bahan baku didalam negeri tidak akan menghadapi masalah-masalah
tadi, dan dengan demikian tidak akan membutuhkan persediaan yang besar.
Pengeluaran kas untuk membayar bahan baku akan dipengaruhi oleh
penjualan dimasa depan. Jika volume penjualan sangat dipengaruhi oleh
fluktuasi nilai tukar, maka level penjualan dimasa depan semakin tidak pasti,
yang selanjutnya membuat arus kas bagi pembayaraan bahan baku juga
makin tidak pasti. Ketidak pastiaan semacam itu bisa mendorong perusahaan
anak untuk mencadangkan arus kas yang besar untuk mmenuhi kebutuhan
pembayaran yang meningkat tiba-tiba. Perushaan anak mengunakan bahan
baku dan perlengkapan dalam proses produksi mereka. Jika barang jadi di
ekspor keluar negeri, volume penjualan bisa lebih bergejolak dibandingkan
jika dijual di dalam negeri. Hal ini mungkin diakibatkan oleh fluktuasi nilai
tukar. Berikutnya, harus dipahami juga bahwa tiap perusahaan anak harus
mengelola modal kerjanya dengan dengan mempertimbangkan semua aspek
196
yang telah dijelaskan tadi secara simutan. Meskipun begitu, perusahaan anak
lebih memikirkan operasi-operainya sendiri dari pada operasi-operasi MNC
secara kesluruhan. Oleh karena itu, grup menejemen kas induk mungkin
perlu dibentuk untuk memonitor, dan barangkali mengelola, arus kas-arus
kas antar perusahaan anak. Peran ini sangat penting karena akan
menguntungkan perusahaan anak. Individual yang mebutuhkan dana atau
yang sangat terekspos terhadap risiko nilai tukar. Departemen treasuryKraft,
misalnya, mengunakan pendekatan terpusat untuk mengelola likuiditas,
pendanaan, dan kebutuhan valuva asing yang mengumpulkan saldo-saldo
valuta asing dari berbagai perusahaan anak di Asia, menghasilkan
penghematan tahunan sekitar $250.000. Pada dasarnya sebuah MNC
memiliki dua anak perusahaan sekaligus itu merupakan hal yang lumrah,
walaupun tiap perusahaan multinasional bisa menangani pembayaran-
pembayaran dengan cara yang berbeda. Dari permisalan dua anak
perusahaan yang mampu dimiliki MNC tersebut, pada dasarnya secara
periodik dapat diasumsikan untuk mengirinkan fee-feedan dividen kepada
perusahaan induk dan biasanya akan mengirimkan kas lebih kepada induk
(yang menjadi pusat proses manajemen kas). Dimana arus kas ini akan
mewakili arus kas masuk bagi perusahaan induk kepada perusahaan anak
yang meliputi pinjaman dan pengembalian dari kas yang sebelumnya
diinvestasikan perusahaan anak. Perusahaan anak juga memiliki arus kas
antar mereka sendiri, karena membeli bahan baku dari satu sama lain.
Walaupun tiap perusahaan anak mengeola modal kerjanya masing- masing,
ada kebutuhan untuk memonitor dan mengelola arus kas baik antara
perusahaan induk dengan perusahaan anak, serta antara perusahaan anak.
Tugas pengelolaan kas internasional ini sebaiknya didelegasikan kepada
suatu grup pengelolaan kas induk. Manajemen kas internasional sendiri
dapat dipisahkan ke dalam dua fungsi: (1) optimisasi penggerakan arus kas,
dan (2) penginvestasian kelebihan kas.
197
11.5 REFERENSI
Rina Aprillia, (2020), “Metode Pembiayaan Perdagangan Internasional,
www.slideplayer.ifo/slide
http://repository.umj.ac.id/4662/1/Bambang%20Sutrisno%202020%20Modul%20Mana
jemen%20Keuangan%20Internasional.pdf
198
Elgar: Cheltenham, UK.
Levi, Maurice D. (2005). International Finance, 4th Edition. New York, NY:
Routledge.
199
BAB 12
INVESTASI ASING LANGSUNG DAN PORTOFOLIO INTERNASIONAL
200
1. Investasi horizontal
2. Investasi vertikal
Dalam hal ini, investasi terjadi pada level rantai pasok yang berbeda
dari negara asal, bisa di hulu atau hilir. Dengan kata lain, kegiatan ini
masih dalam satu rantai pasok dengan operasional perusahaan di negara
asal. Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur di Amerika Serikat
mengakuisisi saham di pemasok suku cadang atau bahan mentah Eropa.
Contoh lain, McDonald’s mengakuisisi peternakan skala besar di
Indonesia untuk menyediakan daging.
3. Investasi konglomerat
Jenis ini melibatkan investasi dalam bisnis yang tidak terkait dengan
bisnis perusahaan induk. Karena investor memasuki industri di mana
mereka tidak memiliki pengalaman sebelumnya, seringkali investasi
konglomerat biasanya berbentuk usaha patungan dengan perusahaan
asing yang sudah beroperasi. Strategi investasi konglomerat lebih
berisiko daripada investasi horizontal dan vertikal. Perusahaan perlu
mengatasi dua kendala sekaligus untuk bersaing: memasuki negara asing
dan memasuki industri atau pasar baru.
201
4. Investasi platform
202
faktor kunci yang dibutuhkan untuk mencapai target pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi bagi negara yang berkelanjutan (Todaro dan Smith,
2006: 266).
203
antara target penerimaan pajak pemerintah dan jumlah pajak aktual yang
dapat dikumpulkan. Bahwa dengan memungut pajak atas keuntungan-
keuntungan dari perusahaanperusahaan asing tersebut, maka pemerintah dari
negara-negara tujuan investasi asing langsung tersebut, pada akhirnya akan
dapat memobilisasi sumber-sumber finansial dalam rangka membiayai
proyek-proyek pembangunannya, misalnya pembangunan sarana dan
prasarana publik.
204
langsung tersebut. Transfer pengetahuan dan teknologi tersebut akan sangat
berguna dan produktif bagi negara-negara penerima investasi asing langsung
tersebut.
205
Penurunan ini terjadi di seluruh dunia. Outlook perkembangan
penanaman modal asing (foreign direct investment) Asia di empat tahun ke
belakang menunjukan trend yang sama. Jika di tahun 2017 arus PMA di
negara-negara-negara Asia sebesar 502 (USD Bilion), maka di tahun 2018
mengalami penurunan 1% menjadi 499 (USD Bilion). Tahun 2019 lebih parah
lagi karena mengalami penurunan 5% menjadi (474). Dengan adanya
pandemi di 2020, diprediksikan penurunan akan terjadi sebesar 45 hingga
30% (260-33- USD Bilion).
206
Motivasi melakukan investasi di pasar asing adalah untuk
mendapatkan pengembalian lebih tinggi ketimbang yang didapat di pasar
domestik dan untuk mengurangi risiko portofolio melalui diversifikasi
internasional.
Secara garis besar manfaat yang akan didapatkan dengan adanya FDI
antara lain adalah sebagai berikut:
1. FDI merupakan sebuah kunci integrasi ekonomi secara internasional
(global) sehingga karenanya adanya modal asing akan menciptakan suatu
hubungan yang sifatnya lebih stabil serta bertahan dalam jangka panjang
antara dua negara terkait masalah perekonomian.
2. Dengan adanya FDI yang berupa penanaman dari modal dari luar negeri
maka akan membuat terjadinya sebuah transfer teknologi yang terjadi
antar negara yang melakukan kerjasama tersebut.
3. Membuka akses bagi perusahaan yang berasal dari dalam negeri untuk
bisa melakukan promosi ke luar negeri atau ke negara lain. Dengan begitu
maka pasarnya akan semakin luas bukan hanya di dalam negeri saja
melainkan juga memungkinkan merambah pasar internasional.
4. FDI menjadi salah satu cara untuk melakukan perluasan usaha dimana
salah satu manfaatnya adalah sebagai alat pembangunan bagi
perekonomian di suatu negara. Perluasan usaha dan perdagangan tersebut
bisa melalui aliran modal, keluar masuknya nilai saham serta pendapatan
yang berasal dari negara mitra yang telah menanamkan modalnya.
207
dikatakan sebagai tipe yang tidak menyukai perubahan ekstrim, dimana
pelaku investasi akan lebih senang apabila imbal hasil yang diperoleh
bersifat stabil walaupun nilainya cenderung rendah.
208
3. Jeli memilih portofolio Investasi
Satu tips yang perlu Sobat terapkan, pilihlah investasi yang tingkat
pengembaliannya berbeda. Namun, ketahui pula bahwa return yang tinggi
rata-rata juga memiliki risiko yang tinggi. Selain itu, pilihlah investasi di
sektor yang berbeda pula. Ingat ya Sobat, risiko bukan untuk dihindari
tetapi dikelola sehingga dapat meminimalisir potensi kerugian dan tetap
memperoleh keuntungan yang optimal.
4. Rutin melakukan penyesuaian.
209
besar menggunakan 6 kategori Country Risk ini sebagai acuan. Yang
termasuk ke dalam 6 kategori Country Risk itu adalah resiko ekonomis, resiko
transfer, resiko nilai tukar, resiko lokasi, resiko pemerintah dan resiko
politik.Keenam Country Risk itu bisa saling mempengaruhi dan
menyebabkan adanya Country Risk yang lebih besar. Karena Country Risk
bisa diprediksi lebih awal maka Negara-negara berusaha mencegahnya
sebelum terjadi resiko lebih besar.
Mengingat bahwa FDI membutuhkan modal investasi yang cukup
besar, maka risikonya juga tinggi, MNC harus menganalisis dengan hati-hati
sebelum melakukan investasi dan memahami potensi serta risiko yang dapat
terjadi. Salah satu yang perlu diperhatikan ketika ingin berinvestasi di negara
asing adalah memperhatikan keseluruhan kondisi negara asing tersebut.
Kondisi yang ada di tiap-tiap negara berbeda-beda, sehingga investasi yang
dilakukan investor dapat terkena dampak yang berbeda-beda juga sesuai
dengan lokasi dimana ia berinvestasi. Perusahaan multinasional dengan uang
untuk di investasikan di pasar asing akan menanggung beban berat integritas
sistem keuangan dan sistem politik calon negara asing (Keown, et al.
2010:98). Pentingnya analisa mengenai negara sebelum melakukan investasi
dapat dicontohkan dari adanya Krisis Asia tahun 1997-1998 dimana pada saat
itu banyak perusahaan yang bangkrut dan mengalami kerugian besar-besaran.
Kebanyakan investor memutuskan melakukan investasi pada pasar Asia
karena tingkat pertumbuhannya yang tinggi, tetapi investor lupa bahwa
negara-negara di Asia saat itu juga memiliki hutang yang tinggi dan bank
komersialnya banyak mengalami kredit macet. Investor tidak bisa hanya
melihat satu indikator saja ketika akan melakukan investasi di negara asing,
merpertimbangkan indikator lainnya perlu dilakukan untuk meminimalisir
risiko yang ada.
210
12.3 REFERENSI
Natalia, E., Darminto, & Endang, M. G. (2014). Penentuan portofolio saham yang
optimal dengan model markowitz sebagai dasar penetapan investasi saham
(studi pada perushaaan food and beverage yang terdaftar di bursa efek
Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis, 9(1).
Saadia M. Pekkanen, John Ravenhill, Rosemary Foot; Imam Baihaqi; Rizal )2021).
Perkembangan Investasi Langsung Asing di Asia: Handbook Hubungan
Internasional ASIA.
https://prospeku.com/artikel/apa-itu-investasi---3347
https://www.google.co.id/books/edition/MANAJEMEN_INVESTASI_ERA_4_0/
0XUCEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=pengertian%20investasi&pg=PT4
&printsec=frontcover
https://cerdasco.com/investasi-asing-langsung/
http://e-journal.uajy.ac.id/8229/3/EP216936.pdf
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0022522305017484
https://www.google.co.id/books/edition/TEORI_PORTOFOLIO_DAN_PASAR_
MODAL_INDONES/6Wb-
DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&pg=PR13&printsec=frontcover
Sarwedi. (2002). Investasi asing langsung di Indonesia dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 4(1), pp. 17-35.
211
BAB 13
PENGANGGARAN MODAL MNC
212
Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang
penting. Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang
dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Misalnya dalam penggantian
mesin lama dengan mesin baru, harga jual mesin lama harus diperhitungkan dalam
mempertimbangkan investasi pada mesin baru. Dalam prinsip akuntansi yang lazim,
biaya bunga modal sendiri tidak boleh diperhitungkan sebagai biaya. Dalam
pengambilan keputusan investasi, biaya modal sendiri justru harus diperhitungkan.
Analisis biaya dalam keputusan investasi lebih dititikberatkan pada aliran kas,
karena saat penerimaan kas dalam investasi memilki nilai waktu uang. Satu rupiah yang
diterima sekarang lebih berharga dibandingkan dengan satu rupiah yang diterima di
masa yang akan datang. Oleh karena itu, meskipun untuk perhitungan laba perusahaan,
biaya diperhitungkan berdasarkan asas akrual, namun dalam perhitungan pemilihan
investasi yang memperhitungkan nilai waktu uang, biaya yang diperhitungkan adalah
biaya tunai. Karena keputusan investasi didasarkan pada aliran kas,maka pajak atas laba
merupakan unsur informasi penting yang ikut dipertimbangkan dalam perhitungan
aliran kas untuk pengambilan keputusan investasi. Jika suatau usulan investasi
diperkirakan akan mengakibatkan penghematan biaya atau tambahan pendapatan, maka
disisi lain akan mengakibatkan timbulnya laba diferensial, yang akan menyebabkan
tambahan pajak penghasilan yang akan dibayar oleh perusahaan. Oleh karena itu dalam
memperhitungkan aliran kas keluar dari investasi, perlu diperhitungkan pula tambahan
atau pengurangan pajak yang harus dibayar akibat adanya penghematan biaya atau
penambahan pendapatan tersebut dan sebaliknya.
213
Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi
atau untuk memilih berbagai macam alternatif investasi atau bisa disebut
metode untuk menentukan capital budgeting (penganggaran modal).
1. Payback Method
Dalam metode ini faktor yang menetukan penerimaan atau
penolakan suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan
untuk menutup kembali investasi. Oleh karena itu, dengan metode ini
usulan investasi dinilai berdasarkan apakah dalam jangka waktu
tertentu yang diinginkan oleh manajemen, jumlah kas masuk atau
pengehematan tunai yang diperoleh dari investasi dapat menutup
investasi yang direncanakan.
2. Average Return on Investment
Kriteria pemilihan investasi dengan metode ini adalah suatu
investasi akan diterima jika kembalian investasinya dapat memenuhi
batasan yang telah ditetapkan oleh manajemen.
3. Net Present Value (NPV)
Metode yang didasarkan pada arus kas yang didiskontokan
yang merupakan ukuran dari laba dalam bentuk rupiah yang diperoleh
dari suatu investasi dalam bentuk nilai sekarang.
4. Discounted Cash Flow (Internal Rate of Return)
Pada dasarnya metode ini sama dengan metode net present
value, perbedaanya adalah dalam net present value tarif kembalian
sudah ditentukan lebih dahulu, sedangkan dalam discounted cash flow
justru tarif kembalian yang dihitung sebagai dasar untuk menerima
atau menolak suatu usulan investasi.
5. Modified Internal Rate of Return (MIRR)
Modified Internal Rate of Return adalah suatu tingkat diskonto
yang menyebabkan present value biaya sama dengan present value
nilai terminal, dimana nilai terminal adalah future value dari kas
masuk yang digandakan dengan biaya modal.
214
6. Profitability Index (PI)
Nilai tunai semua kas masuk yang diterima sesudah investasi
awal dibagi dengan invetasi awal.
215
Walaupun sulit untuk menilai usia dari sejumlah proyek, proyek-
proyek tertentu memiliki usia yang pasti karena akan dilikuidasi pada akhir
usia tersebut.
7. Nilai sisa
Nilai sisa setelah pajak dari kebanyakan proyek sulit diramalkan,
dan nilai ini tergantung pada beberapa faktor.
8. Restriksi-restriksi transfer dana
Dalam sejumlah kasus, pemerintah tamu akan mencegah anak
perusahaan mengirimkan labanya ke induk.Restriksi mencerminkan upaya
pemerintah tamu untuk mendorong peningkatan investasi disalam
negaranya, atau untuk mencegah penukaran valuta lokal secara berlebihan
dengan valuta-valuta asing lain.
9. Undang-undang perpajakan
Undang-undang pajak dari tiap negara individual berbeda satu sama
lain. Dalam sejumlah situasi, sebuah negara menyediakan deduksi pajak
atau kredit pajak bagi perusahaan multinasional untuk pembayaran pajak
oleh anak perusahaannya kepada pemerintah tamunya.
10. Nilai tukar
Setiap proyek internasional pasti akan dipengaruhi oleh fluktuasi
nilai tukar selama sisa proyek, tetapi fluktuasi ini biasanya sangat sulit
diramalkan.
11. Required rate of return
Setelah diestimasi, arus kas dapat didiskontokan memakai required
rate of return dari proyek, yang bisa berbeda dari cost of capital MNC
karena suatu proyek tertentu memiliki risiko yang unik.
216
menyebabkan MNC harus membuat beberapa skenario untuk mengantisipasi
perubahan valuta asing. Ada dua skenario yang dapat dipergunakan, yaitu
skenario pesimis dan skenario optimis
2. Inflasi
Biaya dan pendapatan dapat di pengeruhi oleh fluktuasi inflasi. Tetapi
ukuran pengaruh inflasi terhadap biaya berbeda dengan pengaruhnya
terhadap pendapatan. Efek bersama antara fluktuasi laju inflasi dan valuta
asing terhadap aliran kas neto perusahaan anak akan menghasilkan efek
partial offestting ditinjau dari sudut perusahaan induk. Apabila inflasi yang
relatif tinggi tidak menyebabkan melemahnya nilai mata uang, maka aliran
kas neto proyek tidak akan mengalami partial offestting.
3. Struktur Penganggaran
Nilai sebuah proyek ditentukan oleh struktur penganggaran
perusahaan karena dengan sumber pembiayaan yang berbeda maka biaya
modal akan berbeda pula. Dan hasil akhirnya, NPV juga berubah. Sebuah
perusahaan dapat memilih bentuk pembiayaan dengan modal sendiri atau
meminjam dari bank atau lembaga keuangan. Bentuk alternatif pembiayaan
seperti ini dapat ditentukan dengan analisis penganggaran modal.
4. Blocked Fund
Dalam beberapa kasus, negara tuan rumah mungkin melakukan
pelarangan atas dana yang akan dikirimkan oleh perusahaan anak ke
perusahaan induk. Sebagai contoh, beberapa negara mungkin mengharuskan
pendapatan yang diterima perusahaan anak diinvestasikan kembali di negara
tuan rumah selama jangka waktu kurang lebih tiga tahun sebelum
pendapatan tersebut di izinkan untuk dikirimkan ke negara asal.
5. Ketentuan Pembayaran
Perusahaan induk kadang kala memaksa perusahaan anak untuk
mengirimkan dana dalam persentase tetap (dihitung dari pendapatannya).
Tindakan ini akan memperumit peramalan jumlah dana yang harus
dikirimkan ke perusahaan induk.
217
6. Nilai Sisa
Besaran nilai sisa ( salvage value ) proyek MNC memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap NPV proyek. Apabila salvage value tidak
tentu, maka MNC tidak akan mengetahui dengan pasti nilai salvage value
yang akan dipakai dalam menghitung NPV perusahaan dan harus
mengestimasikan ulang NPV didasarkan pada perubahan salvage value
tersebut.
7. Insentif Pemerintah Negara Asal
Proyek baru MNC diluar negeri dapat memberikan dampak yang
menguntungkan bagi kondisi perekonomian negara asal. Berbagai insentif
ditawarkan oleh pemerintah negara asal, antara lain berupa pinjaman dengan
bunga rendah dan pengurangan tingkat pajak. Hal ini mempengaruhi analisis
pengangaran modal.
8. Biaya Sosial
Suatu proyek perlu memasukkan biaya sosial dalam perhitungan
pengeluaran operasional normal. Biaya sosial ini dapat berupa penyediaan
tempat tinggal, pendidikan, dan perawatan kesehatan bagi pekerja. Biaya-
biaya ini dapat diperhitungkan secara langsung dalam estimasi aliran kas
periodik.
9. Pengambilan oleh Pemerintah Negara Tuan Rumah
Salah satu bentuk risiko yang akan dihadapi MNC adalah diambil
alihnya perusahaan anak oleh pemerintah setempat. Risiko seperti ini akan
mempengaruhi nilai NPV, karena itu perusahaan perlu memperkirakan NPV
proyek.
218
dikenakan oleh pemerintah negara asal sangat tinggi, maka proyek lebih
layak di analisis dari sudut pandang perusahaan anak.
2) Pembatasan Pemulangan Pendapatan
Pemerintah host country terkadang membatasi jumlah pemulangan
(repatriasi) pendapatan proyek oleh perusahaan anak ke perusahaan
induk pada tingkat persentasi tertentu. Karena perusahaan induk tidak
dapat menerima keseluruhan dana yang diperoleh dari proyek, maka
proyek tersebut menjadi tidak menguntungkan bagi perusahaan induk.
3) Biaya Administrasi yang Terlalu Mahal
Terkadang perusahaan induk mengenakan biaya administrasi
yang tinggi kepada perusahaan anak apabila manajemen yang diterapkan
adalah sentralisasi. Bagi perusahaan anak, biaya administrasi tersebut
merupakan pendapatan. Dalam kasus ini, pendapatan dari proyek akan
terlihat kecil dari sudut pandang perusahaan anak dan tinggi dari sudut
pandang perusahaan induk. Karena itu, dari sudut pandang perusahaan
induk proyek tersebut menjadi lebih menguntungkan.
4) Perubahan Kurs Valuta Asing
Ketika pendapatan MNC dikirimkan ke perusahaan induk, maka
pendapatan tersebut akan dikonversikan ke mata uang negara asal.
Karena itu jumlah dana yang akan diterima perusahaan induk akan
dipengaruhi oleh perubahan kurs. Apabila pembiayaan proyek dilakukan
dari sudut pandang perusahaan anak, maka aliran kas yang diperoleh
perusahaan anak tidak akan dipengaruhi oleh kurs karena tidak perlu
dikonversikan ke mata uang negara asal.
219
biaya, waktu, mutu, ruang lingkup). Resiko mungkin memiliki satu atau
lebih penyebab, yang bila terjadi memiliki satu atau lebih dampak.
Resiko memiliki 3 unsur utama, yaitu :
1) Resiko berdikari (Stand Alone Risk = SAR) adalah resiko khusus
dari suatu proyek (aktiva) tanpa dikaitkan sama sekali dengan
proyek aktiva lain yang mungkin dimiliki. Resiko ini diukur dari
variabilitas tingkat pengembalian yang diharapkan atas
aktiva/proyek tersebut.
2) Resiko di dalam perusahaan (Within firm risk atau corporate risk)
adalah resiko diukur tanpa mempertimbangkan diversifikasi
portofolio dari pemegang saham. Resiko ini diukur dari
variabilitas laba perusahaan yang diabaikan oleh suatu proyek
tertentu.
3) Resiko pasar atau beta (Market or Beta risk) adalah bagian resiko
proyek yang tidak dapat dieliminasi melalui diversifikasi. Resiko
ini diukur dengan koefisien beta proyek. Analisa resiko beta
(pasar) dapat diukur dengan menggunakan CAPM dan SML
yang menyatakan hubungannya dengan resiko.
2. Analisis Risiko
1) Menyesuaikan Tingkat Diskonto
Dengan menganggap hal lain tetap, maka tingkat penyesuaian
risiko dapat dihitung dari tingkat diskonto perusahaan. Tingkat
diskonto cenderung mengurangi nilai proyek secara keseluruhan.
Pendekatan ini sangat mudah digunakan, tetapi apabila aliran kas
proyek selama periode tidak diketahui secara pasti (tidak menentu)
maka risiko yang dimasukan dalam perhitungan proyek juga
mengalami ketidakpastian.
2) Certainty Equivalent
Metode ini menganggap bahwa aliran kas proyek dapat dikalikan
220
dengan suatu koefisien certainty ekuivalent, dengan nilai antara nol
sampai satu. Apabila aliran kas diketahui, risiko dapat dimasukan
dalam perhitungan
3) Payback Period
Payback periode dapat didefinisikan sebagai periode yang
diperlukan perusahaan untuk menutup initial outlay. Apabila
selama periode proyek tidak dapat menutupi initial outlay, maka
proyek tersebut harus ditolak. Begitu pula sebaliknya, proyek dapat
diterima apabila aliran kas selama periode lebih besar daripada
initial outlay-nya.
4) Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui seberapa sensitif
NPV apabila variabel input berubah. Estimasi terhadap variabel
input dapat menghasilkan estimasi baru terhadap NPV. Secara
lebih jelas, apabila NPV selalu positif selama masa revisi dalam
estimasi, maka proyek tersebut menjadi lebih layak bagi
perusahaan. Apabila dalam berapa kasus NPV bernilai negatif,
maka keputusan untuk menolak dan menerima proyek menjadi
lebih sulit.
221
Langkah analisa dalam penganggaran modal :
1) Menggunakan proyeksi permintaan dan harga jual untuk
menghitung pendapatan total.
2) Semua beban dijumlahkan untuk menghitung beban total.
3) Laba sebelum-pajak dihitung dengan mengurangkan beban total
dari pendapatan total.
4) Anak perusahaan dapat mengirimkan semua arus kas neto ke induk
karena kredit yang diperolehnya dari bank lokal akan digunakan
sebagai modal kerja dan cukup untuk mendukung operasi
perusahaan.
222
perusahaan, sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut
diperlukan waktu yang lama.
2. Akuisisi
Akuisisi berasal dari sebuah kata dalam bahasa Inggris acquisition yang
berarti pengambilalihan. Sehingga akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover)
sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaan tersebut,
perusahaan yang dibeli tetap ada. Akuisisi bisa juga pembelian suatu perusahaan
oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan
untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk yang
akan diserap oleh pasar.
Kelebihan dari melakukan akuisisi diantaranya yaitu dalam akuisisi Saham
tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang saham sehingga
jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm, mereka dapat
menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm. Selain
memiliki kelebihan, akuisisi juga memiliki kekurangan. Kekurangan dari
melakukan akuisisi diantaranya yaitu jika cukup banyak pemegang saham
minoritas yang tidak menyetujui pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan
batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan paling sedikit
dua per tiga (sekitar 67%) suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi.
223
mengurangi persaingan.
2) Sinergi
Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala
ekonomi (economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena
perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar
daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi
tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam
bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat
dihilangkan.
3) Meningkatkan dana
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan
ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan
ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan
perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan
peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban
keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya
rendah.
4) Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi
Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena
tidak adanya efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi.
Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak
dapat membayar untuk mengembangkan teknologinya, dapat
menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen atau
teknologi yang ahli.
5) Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke
depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang
memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan
yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada
kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi
224
pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum
pajak dari perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak
hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan
memaksimisasi kesejahteraan pemilik.
6) Meningkatkan likuiditas pemilik
Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki
likuiditas yang lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar
saham akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih
likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.
7) Melindungi diri dari pengambilalihan
Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran
pengambilalihan yang tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi
perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya dengan hutang,
karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi
untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat.
225
Merger dan akuisisi lintas batas terdiri dari dua jenis Inward dan
Outward. Inward lintas batas melibatkan pergerakan modal ke dalam karena
penjualan sebuah perusahaan domestik untuk investor asing. Sebaliknya
Outward lintas batas melibatkan pergerakan modal ke luar karena
pembelian sebuah perusahaan asing. Merger dan akuisisi lintas batas dapat
dilakukan oleh badan usaha di dalam negeri (mengambil alih badan usaha
di luar negeri) atau badan usaha di luar negeri (mengambil alih badan usaha
di dalam negeri).
Merger dan akuisisi lintas batas negara sebenarnya tidak berbeda
dengan pengambilalihan secara domestik. Perbedaannya hanya kepada sifat
lintas negara, yaitu pengambilalihan suatu badan usaha di suatu negara yang
dilakukan oleh suatu badan usaha di negara lainnya. Beberapa faktor yang
umumnya mendorong perusahaan untuk melakukan cross border adalah :
1) Globalisasi pasar keuangan
2) Tekanan pasar dan penurunan permintaan akibat kompetisi
internasional
3) Mencari peluang pasar baru sejak teknologi ini berkembang cepat
4) Diversifikasi geografis yang akan menghasilkan menjelajahi aset di
negara-negara lain
5) Meningkatkan efisiensi perusahaan dalam memproduksi barang dan
jasa.
6) Pemenuhan tujuan untuk tumbuh secara menguntungkan
7) Meningkatkan skala produksi
8) Berbagi teknologi dan inovasi yang mengurangi biaya
226
1) Penumpukan modal
Merger lintas batas dan akuisisi berkontribusi dalam akumulasi modal
secara jangka panjang. Dalam rangka memperluas bisnis mereka tidak
hanya melakukan investasi pada tanaman, bangunan dan peralatan, tetapi
juga dalam aset tidak berwujud seperti pengetahuan teknis, keterampilan
bukan hanya bagian fisik dari modal.
2) Penciptaan lapangan kerja
Kadang-kadang terlihat bahwa Merger dan Akuisisi yang dilakukan
untuk mendorong restrukturisasi dapat menyebabkan perampingan tetapi
akan menyebabkan keuntungan kerja dalam jangka panjang.
Perampingan ini kadang-kadang penting untuk kelangsungan operasi.
Ketika dalam jangka panjang bisnis memperluas dan menjadi sukses itu
akan menciptakan lapangan kerja baru.
3) Teknologi penyerahan
Ketika perusahaan di seluruh negara datang bersama-sama itu
menopang efek positif dari transfer teknologi, berbagi keterampilan
manajemen terbaik dan praktek dan investasi dalam aset tidak berwujud
dari negara tuan rumah. Hal ini pada gilirannya menyebabkan inovasi dan
memiliki pengaruh pada operasi perusahaan.
227
latar belakang budaya, kebutuhan bahasa dan praktek bisnis yang
berbeda telah menyebabkan merger gagal meskipun berada dalam usia
di mana kita bisa langsung berkomunikasi.Untuk menghadapi
tantangan tersebut perusahaan perlu berinvestasi baik jumlah waktu
dan usaha untuk menyadari budaya lokal dengan karyawan dan pihak
terkait lainnya.
3) Pertimbangan hukum
Perusahaan yang ingin bergabung tidak bisa mengabaikan
tantangan untuk memenuhi berbagai masalah hukum dan peraturan-
peraturan. Berbagai undang-undang yang berkaitan dengan
keamanan, hukum perusahaan dan persaingan terikat menyimpang
dari satu sama lain. Oleh karena itu sebelum mempertimbangkan
kesepakatan, penting untuk meninjau peraturan ketenagakerjaan,
undang-undang dan persyaratan kontrak lainnya yang harus ditangani.
4) Pertimbangan pajak dan akuntansi
Masalah pajak sangat penting terutama ketika datang ke
penataan transaksi. Proporsi utang dan ekuitas dalam transaksi yang
terlibat akan mempengaruhi pengeluaran pajak, maka pemahaman
yang jelas tentang hal yang sama menjadi signifikan. Faktor lain untuk
memutuskan apakah struktur aset atau pembelian saham adalah
masalah pajak pengalihan. Hal ini sangat penting untuk mengurangi
risiko pajak.
5) Due diligence
Due diligence merupakan bagian yang sangat penting dari
proses merger dan akuisisi. Selain hukum, isu-isu politik dan regulasi,
ada juga infrastruktur, mata uang dan risiko lokal lainnya yang
membutuhkan penilaian menyeluruh. Due diligence dapat
mempengaruhi syarat dan kondisi di mana transaksi merger dan
akuisisi akan berlangsung, mempengaruhi struktur kesepakatan,
mempengaruhi harga kesepakatan. Ini membantu dalam mengungkap
228
daerah bahaya dan memberikan tampilan rinci dari transaksi yang
diusulkan.
229
13.3 REFERENSI
230
BAB 14
BIAYA DAN STRUKTUR MODAL MNC
14.1 Teori-teori Biaya Modal dan Struktur Modal
Hanafis (2003) Biaya modal merupakan tingkat keutnungan minimla yang
harus diperoleh oleh suatu investasi agar nilai perusahaan tidak turun. Biaya modal
sering digunakan sebagai yang dapat dipertukarkan dengan tingkat pengembalian
yang diinginkan perusahaan, tingkat batas investasi baru, tingkat diskonto untuk
mengevaluasi suatu perusahaan baru, dan peluang biaya pendanaan perusahaan.
Keown (2010) menyatakan bahwa biaya keseluruhan perusahaan
mencerminkan kombinasi biaya dari seluruh sumber pendaan yang digunakan
perusahaan. Maka biaya modal keseluruhan disebut sebagai biaya modal rata-rata
tertimbang (weighted average cost of capital) yang merupakan rata-rata biaya setelah
pajak dari masing-masing sumber modal yang digunakan oleh perusahaan untuk
mendanai suatu proyek
J. fred Weston dan Thomas E Copeland (1996) mengatakan bahwa struktur
modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham
preferen dan modal pemegang saham.
Frank J Fabozzi and Pamela Peterson (2000) menyatakan definisi dari struktur
modal adalah kombinasi dari hutang dan ekuitas yang digunakan untuk membiayai
proyek perusahaan.
J Keown dkk (2000) menyatakan struktur modal adalah panduan atau
kombinasi sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan.
farah Margaretha (2004) Menurutnya struktur modal menggambarkan
pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri atas utang jangka panjang dan modal
sendiri.
Modal dari suatu perusahaan terdiri atas ekuitas (laba ditahan dan dana yang
diperoleh dari penjualan saham) dan utang (dana pinjaman). Biaya dari laba ditahan
merupakan biaya kesempatan (opprtunity cost), di mana pengembalian yang dapat
diperoleh para pemegang saham jika mereka menerima laba dalam bentuk dividen
dan menginvestasikan dana itu sendiri. Biaya dari saham biasa baru juga
231
menggambarkan suatu biaya oportunitas, sebab pengembalian yang diperoleh para
pemegang modal baru jika mereka menginvestasikan dalam bentuk lain, bukan dalam
saham perusahaan. Biaya ini melebihi biaya dari laba ditahan karena mengandung
beban-beban yang berhubungan dengan penerbitan saham baru. Biaya dari hutang
perusahaan adalah bunga yang harus ditanggung perusahaan. Perusahaan berupaya
menggunakan suatu struktur modal yang akan meminimalkan biaya modal mereka.
Sebab semakin rendah biaya modal suatu perusahaan maka semakin rendah tingkat
pengembalian yang diinginkan atas suatu usulan proyek tertentu
Biaya modal rata-rata tertimbang yang disimbolkan dengan kc dapat diukur
dengan persamaan:
𝐷 𝐷
Kc = (𝐷+𝐸)kd (1+ t) (𝐷+𝐸)ke
232
bahwa penjualan total tidak akan dipengaruhi secara signifikan oleh satu
perekonomian tunggal.
233
persentase dari nilai emisi. Harus diingat bahwa hal ini semata-mata
diakibatkan oleh ukuran MNC, bukan oleh tingkat keterlibatan MNC
dalam bisnis internasional. perusahaan domestik murni pun mendapat
perlakuan yang sama jika ukurannya besar. Namun pertumbuhan
perusahaan bisa tertahan jika tidak mau berekspansi ke dalam pasar
internasional. Karena perusahaan multinasional bisa meraih
pertumbuhan dengan mudah dibanding perusahaan domestik murni
234
satu sama lain, arus kas neto dari suatu portofolio yang terdiri dari
perusahaan anak akan mengandung variabilitas yang lebih rendah, yang
bisa mengurangi probabilitas kebangkrutan dan dengan demikian
menurunkan biaya modal.
4. Exposure terhadap risiko nilai tukar Arus kas
sebuah perusahaan multi nasional mungkin lebih bergejolak
daripada arus kas perusahaan domestik yang ada dalam industri yang
sama, jika arus kas tersebut sangat dipengaruhi oleh risiko nilai tukar.
Perusahaan yang lebih terekspos terhadap fluktuasi nilai tukar biasanya
akan memiliki distribusi arus kas yang lebih bergejolak di periode-
periode yang akan datang. Karena kemungkinan kebangkrutan lebih
tinggi jika arus kas masa depan lebih tidak pasti, exposure terhadap nilai
tukar bisa mengarah pada biaya modal yang lebih tinggi.
5. Exposure terhadap risiko negara Sebuah perusahaan multinasional yang
mendirikan anak-anak perusahaan di luar negeri menghadapi
kemungkinan disitanya aset-aset anak perusahaan oleh pemerintah
tamu. Probabilitas terjadinya kejadian tersebut dipengaruhi beberapa
faktor, termasuk sikap pemerintah negara setempat dan industri terkait.
Jika aset disita dan kompensasi yang wajar tidak disediakan,
probabilitas kebangkrutan MNC meningkat. Semakin tinggi aset MNC
yang diinvestasikan di luar negeri semakin tinggi kemungkinan
kebangkrutan (dan semakin tinggi pula biaya modal). Bentuk risiko
negara lainnya, seperti perubahan aturan pajak pemerintah setempat
juga dapat mempengaruhi arus kas anak perusahaan multinasional.
Secara umum, ukuran perusahaan, akses ke dalam pasar modal
internasional, dan diversifikasi internasional memiliki hubungan positif
dengan biaya modal perusahaan multinasional, sementara risiko nilai
tukar dan risiko negara memiliki hubungn negatif.
235
14.2.1 Karakteristik-Karakteristik Korporasi
Karakteristik yang unik dari setiap MNC mempengaruhi struktur
modal nya di antaranya adalah:
2. Risiko Kredit.
Perusahaan multinasional memiliki risiko kredit lebih rendah
mempunyai akses yang lebih banyak terhadap pinjaman. Setiap faktor
mempengaruhi risiko kredit dapat mempengaruhi pilihan MNC untuk
menggunakan hutang vs ekuitas.
4. Karakteristik-karakteristik Negara
236
Karakteristik khusus negara juga mempengaruhi keputusan
untuk menggunakan pembiayaan hutang vs ekuitas, dan dengan
demikian, mempengaruhi struktur modal MNC.
Karakteristikkarakteristik khusus negara yang bisa mempengaruhi
keputusan pembiayaan MNC diantaranya adalah:
237
pembayaran bunga periodik. Strategi ini mengurangi exposure MNC
terhadap risiko nilai tukar. Jadi, bentuk pembiayaan utang ini bisa
menjadi pilihan yang menguntungkan jika anak perusahaan sangat
terekspos terhadap risiko nilai tukar.
238
Secara keseluruhan, perusahaan multinasional lebih cenderung
menggunakan hutang ketika perusahaan anak luar negeri mereka
berhadapan dengan (1) suku bunga lokal yang rendah, (2) valuta lokal
yang (diperkirakan) akan melemah, (3) country risk yang tinggi, dan
(4) tarif pajak yang tinggi. Karena karakteristik ini bervariasi antar
negara, perusahaan anak dari sejumlah MNC akan diuntungkan
dengan ungkitan keuangan yang tinggi, sementara perusahaan anak
lain akan dirugikan.
239
2. Pemodal asing yaitu kekayaan asing, sumber ekstern, sumber ini berasal
dari pihak luar perusahaan, yaitu berupa pinjaman jangka panjang atau
jangka pendek.
240
tuntutan terhadap aktiva di bawha debiture. Jika terjadi likuiditas,
pemegang debenture bernilai rendah ini menerima pembayaran hanya jika
seluruh kreditur dengan nilai lebih tinggi dibayar.
3) Obligasi penghasilan
241
perusahaan umum kereta api untuk mendanai perolehan mesin lokomotif.
2. Saham Preferen
Saham preferen adalah tanda bukti kepemilikan atas perusahan yang
mengeluarkan saham tersebut, saham terdiri atas saham biasa dan preferen,
saham preferen merupakan pendanaan antara hutang dan saham biasa,
saham juga merupakan bukti pemgambilan bagian dalam perusahan yang
berbentuk PT lainnya. Berikut jenis-jenis saham preferen:
1) Saham preferen kumulatif,saham preferen kumulatif selalu
diperhitungkan kewajiban pembayaran dividen sebelum membayar
dividen kepada pemegang saham biasa.
2) Saham preferen partisipasi merupakan saham preferen dimana
pemiliknya juga berhak menerima dividen tambahan.
3. Saham biasa
Saham biasa permanen diminiki setiap perusahaan dan akan
menanggung untung ruginya dan saham ini memiliki jatuh tempo tertentu,
jika terjai likuiditas maka pemilik saham berhak menjuak sahamnya di
pasar sekunder, adapun manfaat menjual saham yaitu:
1) Deviden, keuntungan yang dibagikan kepada pemilik saham
2) Capital gain, keuntungan yang diperoleh dari selisih positif harga beli
dan harga jual saham.
3) Manfaat non finansial, mempunyai hak suara dalam aktivitas
perusahaan.
242
hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Nilai
buku dari modal pemegang saham terdiri dari 9 saham biasa, modal disetor
atau surplus modal dan akumulasi laba ditahan. Struktur modal merupakan
bagian dari struktur keuangan.
Menurut Farah Margaretha (2004) struktur keuangan menggambarkan
susunan keseluruhan sisi kredit neraca yang terdiri atas utang jangka pendek,
utang jangka panjang, dan modal sendiri.
Menurut Sartono (2004) struktur keuangan adalah cara bagaimana
perusahaan membiayai aktivanya. Aktiva perusahaan didanai dengan utang
jangka pendek, utang jangka panjang, dan modal pemegang saham, sehingga
seluruh sisi kanan neraca memperlihatkan struktur keuangan.
Menurut Weston dan Copeland (1997) struktur keuangan adalah cara
bagaimana perusahaan membiayai aktivanya. Struktur keuangan dapat dilihat
pada seluruh sisi kanan neraca yang terdiri dari hutang jangka pendek, hutang
jangka panjang dan modal pemegang saham.
Struktur keuangan adalah mencerminkan cara bagaimana aktiva-
aktiva perusahaan dibelanjai, dengan demikian struktur keuangan tercermin
pada keseluruhan pasiva dalam neraca. Struktur keuangan mencerminkan
pula perimbangan baik dalam artian absolut maupun relatif antara
keseluruhan modal asing (baik jangka pendek maupun jangka panjang)
dengan jumlah modal sendiri Riyanto (2008).
Jadi jelaslah bahwa struktur keuangan dari setiap perusahaan dapat
dibedakan menjadi :
1. Modal dari pemilik yang disebut modal sendiri.
2. Modal dari kreditur yang disebut dengan hutang atau modal asing (baik
jangka panjang maupun jangka pendek).
Jadi dalam struktur keuangan akan terlihat adanya modal sendiri yang
strukturnya harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat menjamin
terciptanya stabilitas dalam perusahaan Fraser (2008)
243
14.2.5 Perbedaan dalam Biaya Utang Antar Negara
Biaya dari utang (cost of debt) bagi sebuah perusahaan sangat
ditentukan oleh suku bunga bebas-risiko dari valuta yang dipinjam dan
premium risiko yang diminta oleh kreditor. Biaya utang mungkin lebih tinggi
di sejumlah negara dibanding negara-negara lain karena tingginya suku bunga
bebas risiko atau karena premium risiko yang diminta lebih tinggi. Berikut
adalah penjelasan mengenai perbedaan dalam suku bunga bebas-risiko dan
premium risiko.
1. Perbedaan dalam Suku Bunga Bebas-Risiko
Suku bunga bebas-risiko ditentukan oleh interaksi antara
permintaan dan penawaran dana. Setiap faktor yang mempengaruhi
permintaan atau penawaran akan mempengaruhi suku bunga bebas-risiko.
Sejumlah faktor yang memiliki pengaruh semacam itu (meskipun
bervariasi antar negara) adalah ketentuan-ketentuan perpajakan, aspek-
aspek demografis, kebijakan-kebijakan moneter, dan kondisi ekonomi.
Kondisi demografis (jumlah populasi dan sebagainya) dari sebuah
negara mempengaruhi penawaran tabungan dan permintaan terhadap dana
pinjaman. Karena kondisi-kondisi demografis berbeda antar negara, begitu
juga kondisi permintaan dan penawaran, dan dengan demikian, suku bunga
nominal.
Kebijakan moneter yang diimplementasikan tiap bank sentral
mempengaruhi penawaran dana, dan tentu saja, suku bunga. Negara-negara
yang menerapkan kebijakan moneter yang longgar (sehingga pertumbuhan
uang beredar menjadi tinggi) bisa meraih suku bunga nominal yang rendah
jika mereka dapat mengendalikan laju inflasi.
Karena kondisi ekonomi mempengaruhi suku bunga, suku bunga
juga akan berbeda antar negara. Biaya dari hutang di banyak negara
berkembang jauh lebih tinggi daripada biaya hutang di negara industri,
terutama disebabkan oleh kondisi ekonomi.
2. Perbedaan dalam Premium Risiko
244
Premium risiko dari hutang harus cukup besar demi menyediakan
kompensasi kepada kreditor terhadap risiko ketidakmampuan peminjam
melunasi kewajibankewajibannya. Risiko ini bisa bervariasi antar negara
karena perbedaan kondisi ekonomi, hubungan antara korporasi dengan
kreditor, intervensi pemerintah, dan tingkat ungkitan keuangan.
Hubungan antara korporasi dengan kreditor di sejumlah negara
lebih erat daripada di negara-negara yang lain. Di Jepang, para kreditor
selalu siap mengucurkan kredit jika sebuah korporasi mengalami masalah
keuangan sehingga menurunkan risiko illiquidity.
Pemerintah di sejumlah negara sering melakukan intervensi untuk
menyelamatkan perusahaan yang mau bangkrut. Sebagai contoh, di Inggris
banyak perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki pemerintah.
Pemerintah tentu akan menyelamatkan perusahaan miliknya.
245
14.3 REFERENSI
https://www.slideshare.net/nurmansyaharifw/biaya-modal-dan-struktur-modal-mnc-
multi-national-corporate
https://adoc.pub/manajemen-keuangan-internasional-manajemen-modal-kerja-
multi.html
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ah
UKEwi1ieLp5PP6AhWQSWwGHXXZClkQFnoECBAQAQ&url=http%3A%2F%
2Frepository.umj.ac.id%2F4662%2F1%2FBambang%2520Sutrisno%25202020%2
520Modul%2520Manajemen%2520Keuangan%2520Internasional.pdf&usg=AOvV
aw3bvWPdoJSiNW7wXvA0BGEi
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ah
UKEwirlf7H8_P6AhWr23MBHcsVBDsQFnoECAwQAQ&url=http%3A%2F%2F
digilib.uinsgd.ac.id%2F40790%2F1%2FMANAJEMEN%2520KEUANGAN%252
0INTERNASIONAL%2520CETAK.pdf&usg=AOvVaw1kui1GYTSWKshvDas18
VDv
246